You are on page 1of 4

BENTUK SEDIAAN SISTEMIK

Sediaan krtikosteroid dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan masa kerjanya,
antara lain kerja singkat (<12 jam), kerja sedang (12-36 jam), dan kerja lama (>36 jam).

Sediaan kotikosteroid sistemik. 1

kortikosteroid Lama kerja Sediaan Dosis ekuivalen


Kortisol Singkat Tab 20 mg 20
(hidrokortison)
Kortison Singkat Tab 25 mg 25
Metil prednisone Sedang Tab 4 mg 4
Prednisone Sedang Tab 5 mg 5
Prednisolon Sedang Tab 5 mg 5
Triamnisolon Sedang Tab 4 mg 4
Parametason asetat Lama Tab 2 mg 2
Betametason Lama Tab 0,75 mg 0,75
Deksametason Lama Tab 0,75 mg 0,75

PRINSIP PEMILIHAN SEDIAAN

Kortikosteroid topikal dipilih aman, efek samping sedikit dan harga murah, disamping itu
ada beberapa faktor yang perlu di pertimbangkan yaitu jenis penyakit kulit, jenis vehikulum,
kondisi penyakit yaitu stadium penyakit, luas/tidaknya lesi, dalam/dangkalnya lesi dan lokalisasi
lesi. Perlu juga dipertimbangkan umur penderita.
Steroid topikal terdiri dari berbagai macam vehikulum dan bentuk dosis. Salep
(ointments) ialah bahan berlemak atau seperti lemak, yang pada suhu kamar berkonsistensi
seperti mentega. Bahan dasar biasanya vaselin, tetapi dapat pula lanolin atau minyak. Jenis ini
merupakan yang terbaik untuk pengobatan kulit yang kering karena banyak mengandung
pelembab. Selain itu juga baik untuk pengobatan pada kulit yang tebal contoh telapak tangan dan
kaki. Salep mampu melembabkan stratum korneum sehingga meningkatkan penyerapan dan
potensi obat. Krim adalah suspensi minyak dalam air. Krim memiliki komposisi yang bervariasi
dan biasanya lebih berminyak dibandingkan ointments tetapi berbeda pada daya hidrasi terhadap
kulit. Banyak pasien lebih mudah menemukan krim untuk kulit dan secara kosmetik lebih baik
dibandingkan ointments. Meskipun itu, krim terdiri dari emulsi dan bahan pengawet yang
mempermudah terjadi reaksi alergi pada beberapa pasien. Lotion (bedak kocok) tediri atas
campuran air dan bedak, yang biasanya ditambah dengan gliserin sebagai bahan perekat, lotion
mirip dengan krim. Lotion terdiri dari agents yang membantu melarutkan kortikosteroid dan
lebih mudah menyebar ke kulit. Solution tidak mengandung minyak tetapi kandungannya terdiri
dari air, alkohol dan propylene glycol. Gel komponen solid pada suhu kamar tetapi mencair pada
saat kontak dengan kulit. Lotion, solution, dan gel memiliki daya penyerapan yang lebih rendah
dibandingkan ointment tetapi berguna pada pengobatan area rambut contoh pada daerah scalp
dimana lebih berminyak dan secara kosmerik lebih tidak nyaman pada pasien.
Pada umumnya dianjurkan pemakaian salep 2-3 x/hari sampai penyakit tersebut sembuh.
Perlu dipertimbangkan adanya gejala takifilaksis. Takifilaksis ialah menurunnya respons kulit
terhadap glukokortikoid karena pemberian obat yang berulang-ulang berupa toleransi akut yang
berarti efek vasokonstriksinya akan menghilang, setelah diistirahatkan beberapa hari efek
vasokonstriksi akan timbul kembali dan akan menghilang lagi bila pengolesan obat tetap
dilanjutkan. Lama pemakaian kortikosteroid topikal sebaiknya tidak lebih dari 4-6 minggu untuk
steroid potensi lemah dan tidak lebih dari 2 minggu untuk potensi kuat.
Kortikosteroid secara sistemik dapat diberikan secara intralesi, oral, intramuskular,
intravena. Pemilihan preparat yang digunakan tergantung dengan keparahan penyakit. Pada suatu
penyakit dimana kortikosteroid digunakan karena efek samping seperti pada alopesia areata,
kortikosteroid yang diberikan adalah kortikosteroid dengan masa kerja yang panjang.
Kortikosteroid biasanya digunakan setiap hari atau selang sehari. Initial dose yang dugunakan
untu mengontrol penyakit rata-rata dari 2,5 mg hingga beberapa ratus mg setiap hari. Jika
digunakan kurang dari 3-4 minggu, kortikosteroid diberhentikan tanpa tapering off. Dosis yang
paling kecil dengan masa kerja yang pendek dapat diberikan setiap pagi untuk meminimal efek
samping karena kortisol mencapai puncaknya sekitar jam 08.00 pagi dan terjadi umpan balik
yang maksimal dari seekresi ACTH. Sedangkan pada malam hari kortikosteroid level yang
rendah dan dengan sekresi ACTH yang normal sehingga dosis rendah dari prednison (2,5 sampai
5mg) pada malam hari sebelum tidur dapat digunakan untuk memaksimalkan supresi adrenal
pada kasus akne maupun hirsustisme.
Prinsip pemberiaan sediaan topikal kortikosteroid:
1. Pada kulit tidak berambut, secara umum dapat dipakai sediaan salep, krim,emulsi. Krim
dipakai pada lesi kulit yang kering dan superfisial, salep dipakai pada lesi yang tebal
(kronis).
2. Pada daerah berambut lotion dan gel merupakan pilihan
3. pada daerah yang mengalami ekskoriasi, formulasi yang berisi alkohol dan asam salisilat
harus dihindari karena dapat mengiritasi.
4. Sediaan cairan dapat dipakai untuk kompres pada lesi basah, mengandung pus dan
krusta.2

Jumlah obat yang disarankan untuk di aplikasi di berbagai bagian tubuh. 1

PERTIMBANGAN DOSIS DALAM DERMATOSIS

Untuk mencapai efek pengobatan maksimal, kortikosteroid sistemik harus diberikan


dalam dosis yang adekuat dalam waktu yang cukup. Alternatif terapi dimulai dengan dua kali
sehari dipertimbangkan ketika dibutuhkan penggunaan dalam waktu diatas 1 bulan. Dosis awal
prednisone untuk dewasa dengan dermatitis kontak alergi diberikan kurang dari 60 mg per hari
dan tatalaksana tidak kurang dari <2 sampai 3 minggu. Jika dosis terlalu kecil atau durasi
pengobatan terlalu singkat, dapat terjadi rebound fenomena.

Prednison harus diberikan dalam dosis tunggal (sebelum 8.00 a.m) untuk meminimalisasi
supresi dari sekresi normal kortisol pada waktu diurnal. Pembagian dosis kadang dibutuhkan
pada awal penyakit dalam mencapai kontrol pengobatan yang adekuat.

Metode terapi pilihan :

1. Prednisone 60 mg PO diberikan setiap pagi selama 5 hari, 40 mg PO diberikan setiap


pagi untuk 5 hari, 20 mg PO setiap pagi selama 5 hari, selanjutnya dihentikan.
2. Prednisone 60 mg PO setiap pagi selama 7 hari diikuti dengan prednisone 30 mg PO
setiap pagi selama 7 hari, kemudian dihentikan.
Metode lain:
1. Prednisone 60 mg PO setiap pagi selama 3 hari, 50 mg PO setiap pagi selama 3 hari, 40
mg PO setiap pagi selama 3 hari, kemudiaan diturunkan 5 mg/hari sampai 0
2. Prednisone dimulai dengan 60 mg PO pada hari pertama, dan diturunkan menjadi 5 mg (
misalnya: 78 tablet prednisone 5 mg selama 12 hari). jumlah dan lama keseluruhan
pengobatan bisa bervariasi. 3

SUMBER

1. http://BerbagaiBentukSediaanTopikaldalamDermatologiYanhendriSatyaWydyaYenny.B
agianIlmuKesehatanKulitdanKelaminFakultasKedokteranUniversitasAndalas/hml/n685
2. Hamzah M. Dermatoterapi. In: Hamza M, Aisah S, eds. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi ke-5. Jakarta: FKUI, 2007: 342-52.
3. Arndt KA, Hsu JTS. Manual of dermatologic therapeutics. Seventh edition. USA:
Lippincott Williams & Wilkins; 2007.

You might also like