Professional Documents
Culture Documents
Sari Semnas UGM
Sari Semnas UGM
Candi Abang merupakan salah satu peninggalan Hindu yang masih bertahan hingga saat
ini. Berlokasi di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, candi ini diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-9 dan ke-10
pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa
candi ini diperkirakan mempunyai umur yang lebih muda dari candi-candi Hindu lainnya.
Berbeda dengan candi-candi lainnya di Yogyakarta yang umumnya tersusun oleh batuan
andesit berwarna abu-abu, Candi Abang tersusun oleh batuan beku yang permukaannya
berubah menjadi merah. Perbedaan yang mencolok tersebut menjadikan penelitian tentang
karakteristik batuan penyusun Candi Abang perlu dilakukan untuk mengetahui asal-usul
batuannya. Analisis petrografi dan XRD (X- Ray Diffraction) bulk dan clay yang dilakukan
dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tekstur dan mineral-mineral penyusun
batuan. Secara megaskopis batuan penyusun tubuh candi berupa andesit porfiri dengan
struktur skoria yang tersusun oleh mineral plagioklas, piroksen, hornblende dan
bergradasi menjadi merah di permukaannya akibat proses oksidasi yang ditandai dengan
kehadiran mineral hematit. Proses oksidasi terjadi akibat adanya lubang-lubang gas pada
tubuh batuan sehingga air hujan akan masuk dan melarutkan mineral penyusun batuan.
Berdasar pengamatan petrografi, andesit porfiri tersusun oleh plagioklas, piroksen,
hornblende, kuarsa, dan mineral opak sebagai fenokris, sedangkan massa dasarnya
berupa mineral mafik dan material gelasan. Dari analisa XRD bulk ditemukan plagioklas
dalam jumlah yang melimpah dengan jenis labradorit dan albit yang mengindikasikan
batuan bersifat intermediate.
Kata Kunci : Geotourism, candi Abang, andesit porfiri, petrogenesa, petrografi, xrd