Professional Documents
Culture Documents
Adalah Rasulullah) Merupakan Suatu Pernyataan Sebagai Kunci Dalam Memasuki Gerbang
Adalah Rasulullah) Merupakan Suatu Pernyataan Sebagai Kunci Dalam Memasuki Gerbang
2. Pengertian Islam
Secara genetik kata Islam berasal dari Bahasa Arab terambil dari kata “salima” yang
berarti selamat sentosa. Dari kata itu dibentuk kata “aslama” yang berarti menyerah, tunduk,
patuh, dan taat. Kata “aslama” menjadi pokok kata Islam. Sebab itu orang yang melakukan
“aslama” atau masuk islam dinamakan Muslim. Selanjutnya dari kata “salima” juga
terbentuk kata “silmun” dan “salamun” yang berarti damai. Karenanya seorang yang
menyatakan dirinya muslim adalah harus damai dengan Allah dan dengan sesama manusia.
Penyebutan orang-orang Barat terhadap Islam sebagai Moehammedanism dan
Moehamadan, bukan saja tidak tepat tetapi salah secara prinsipil (Nasrudin Razak, 1985: 55).
Istilah ini mengandung arti Islam adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap
Muhammad, sebagaimana perkataan Kristen dan Kekristenan yang mengadung arti pemujaan
terhadap Kristus.[3]
Islam artinya penyerahan diri kepada Allah, tuhan yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan
Maha Esa. Penyerahan itu diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan untuk menerima dan
melakukan apa saja perintah dan larangan-Nya. Tunduk pada aturan dan undang-undang yang
diturunkan kepada manusia melalui hamba pilihan-Nya (para rasul). Aturan dan undang-
undang yang dibuat oleh Allah itu dikenal dengan istilah “Syari’ah”. Kadang-kadang
syari’ah itu disebut juga din (agama). Innaddina ‘indallahi al-islam (sesungguhnya agama di
sisi Allah adalah Islam QS. 3:19), karena memang agama di sisi Allah ialah penyerahan yang
sesunggguhnya kepada Allah. Maka walaupun seseorang mangaku memeluk agama Islam,
kalau tidak menyerah yang sesungguhnya kepada Allah, tidak mau mematuhi suruhan dan
larangannya, belumlah dia Islam.
Dengan memasuki Islam seseorang akan selamat, damai, dan sentosa dalam kehidupan
yang seimbang lahir dan batin, dunia dan akhirat. Islam memang mempunyai arti (selamat,
damai, dan sentosa), suatu agama yang diturunkan oleh Allah kepada segenap nabi dan rasul-
Nya. Allah jua menegaskan bahwa siapa saja yang memeluk agama selain Islam tidak akan
diterima (QS. 3:85), karena itu tentulah para nabi membawa dan memeluk ini, karena Islam
memang diperuntukkan bagi segenap manusia. Ajaran Islam itu, oleh karenanya merata,
mengatur manusia dalam segala seginya, bukan semata mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan manusia
dengan lingkungannya (alam semesta).
3. Pengertian Ihsan
Ihsan, menurut kamus berasal dari kata: ahsana-yuhsinu-ihsan berarti, baik, bagus,
kebajikan atau saleh. Menurut makna istilah, seperti dikemukakan dalam hadits nabi di
permulaan tulisan ialah: “engkau menyembah Allag seakan-akan engkau melihat-Nya, dan
jika engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat engkau.”[4]
d. Zakat
Menurut bahasa, “zakat” berasal dari kata zakatan-yuzakki-zakka artinya tumbuh, suci,
atau berkah. Menurut istilah Zakat adalah memberikan harta dengan kadar tertentu kepada
yang berhak sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Firman Allah yang memerintahkan kewajiban zakat adalah QS. An-Nisa ayat 77:
واقيموا الصلواة واتوا االزكوة
Artinya: “… dirikanlah shalat dan tunaikan zakat … ” (QS. An-Nisa :77)
Macam-macam zakat:
1) Zakat fitrah
2) Zakat Maal
a) Emas, perak dan uang
b) Harta perniagaan
c) Harta pertanian
d) Hewan trnak
e) Hasil tambang
f) Barang temuan[9]
e. Haji
Rukun Islam yang ke-5 adalah menunaikan ibadah haji. Setiap orang Islam wajib
menunaikan ibadah haji bila mampu, dan dalam seumur hidupnya hanya dilakukan sekali.
Jika seseorang tidak menunaikan ibadah haji sedangkan ia mamapu, maka ia bukanlah
termasuk orang Islam.
Pengertian haji menurut bahasa dalah القصدartinya menyengaja. Sedangkan menurut istilah
haji adalah mengunjungi makkah (ka’bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri dari thawaf,
sa’I, wuquf, dan ibadah-ibadah lain sesuai dengan ketentuan haji, guna memenuhi perintah
Allah dan mengharap keridlaan-Nya.
Ibaah haji ini merupakan bagian dari syari’at bagi umat-umat dahulu, semenjak Nabi Ibrahim.
Allah telah menyuruh Nabi Ibrahim a.s membangun baitul Haram di amkkah, agar orang-
orang thawaf di sekelilingnya dan menyebut nama Allah ketika thawaf itu.