You are on page 1of 21

TEORI AKUNTANSI

CHAPTER 4

“ EFFICIENT SECURITIES MARKETS ”

CHAPTER 5

“ THE INFORMATION APPROACH TO DECISION USEFULNESS ”

Kelas A

Kelompok 3

1. David Luntungan 041624253003


2. Rhegie Nastiti A. 041624253007
3. Nirwana Putri P. 041624253018

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
CHAPTER 4

“ EFFICIENT SECURITIES MARKETS ”

Teori pasar sekuritas efisien dapat memberikan prediksi bahwa harga-harga


sekuritas yang merupakan hasil interaksi memiliki beberapa karakteristik menarik. Pada
dasarnya, harga-harga tersebut mencerminkan secara tepat (properly reflect) pengetahuan
kolektif dan kemampuan memproses informasi yang dimiliki investor. Sesungguhnya proses
yang terjadi terhadap harga sekuritas cukup kompleks dan tidak mudah dimengerti. Namun,
secara umum gambaran tentang proses tersebut mudah untuk dilihat dan hal tersebut
merupakan inti pembahasan di dalam bab ini.

Efisiensi pasar sekuritas memiliki implikasi yang penting di dalam akuntansi


keuangan. Salah satunya adalah bahwa efisiensi pasar sekuritas membawa implikasi secara
langsung terhadap konsep full disclosure. Efisiensi berimplikasi bahwa informasi
mengandung disclosure, bukan dalam bentuk disclosure itu sendiri, tetapi yang bermanfaat
bagi pasar. Sehingga, informasi dapat di sampaikan dengan mudah dalam bentuk catatan kaki
(footnotes) dan mengungkapkan tambahan (supplemantary disclosure) seperti halnya yang
terdapat di dalam laporan keuangan itu sendiri.

Sesungguhnya, di dalam teori pasar efisien informasi akuntansi berada pada posisi
bersaing (competition) dengan sumber-sumber informasi lainnya seperti berita-berita dalam
media (new media), analis keuangan (financial analysts), dan bahkan harga pasar itu sendiri.
Sebagai suatu alat atau sarana untuk menyampaikan imformasi kepada infestor, informasi
akuntansi akan bermanfaat hanya apabila infomarmasi tersebut relevan (relevant), dapat di
percaya (reliabel), tepat waktu (timely), dan hemat (cost-effective), relatif dibandingkan
dengan sumber informasi lainnya.

Teori pasar sekuritas efisien juga memberikan petunjuk penting mengenai alasan
teoritis utama tentang keberadaan akuntansi yang disebut information asymmetry. Ketika
beberapa partisipan pasar mengetahui lebih banyak dibandingkan partisipan yang lain, maka
akan terjadi tekanan untuk menemukan mekanisme dalam rangka mendapatkan informasi
yang lebih baik, ada pihak-pihak tertentu yang akan melakukan dengan lebih cepat, dan ada
pihak-pihak tertentu yang dengan kredibel mengkomunikasi informasi yang cukup untuk
dapat melindungi diri mereka sendiri kemungkinan eksploitasi untuk mendapatkan informasi
yang lebih baik. Insider trading merupakan contoh mengenai terjadinya eksploitasi.
Berdasarkan penjelasaan di atas, selanjutnya dapat di simpulkan bahwa akuntansi
merupakan suatu mekanisme untuk memungkinkan terjadinya komunikasi mengenai
informasi relevan dari pihak yang ada di dalam (inside) kepada pihak di luar perusahaan
(outside). Selain itu dengan adanya akuntansi juga memungkinkan untuk dapat dilakukan
pengambilan keputusan yang lebih baik, karena akuntasi memiliki manfaat yang dapat
digunakan untuk memperbaiki kegiatan operasi pasar sekuritas.

Situasi sesungguhnya yang terjadi di dalam kenyataan adalah tidak sederhana,


karena adanya anomalies yang terjadi di dalam pasar sekuritas yang tidak konsisten dengan
teori. Dalam bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan
dengan anomalies dan alasan-alasan yang mendukung keberadaan anomalies tersebut. (Scott,
2000 : 98-99)

4.2 Pasar Efisien (Efficient Securities Markets)

4.2.1 Arti dari efisiensi (The Meaning Of Efficiency)

Menurut scott, 2000 : 99 jika terdapat informasi gratis dalam kondisi ideal, maka
semua investor akan memanfaatkannya dan nilai pasar perusahaan menyesuaikan untuk
mencerminkan ekspektasi aliran kas revisian. Dengan kata lain, semua informasi yang
didapat tersebut benar benar terlihat pada keadaan di pasar perusahaan tersebut, dan semua
investor akan mendapatkan informasi yang sama dan return yang normal. Sebagai misal, di
dalam kondisi yang ideal, setiap investor akan berusaha untuk mengetahui bagaimana cara
melakukan realisasi terhadap aliran kas dan dividen yang akan datang. Dalam asumsi
tersebut, informasi adalah bersifat bebas dan dalam kondisi yang ideal, sehingga publik dapat
dengan sungguh-sungguh melakukan kegiatan observasi. Dalam keadaan demikian, semua
investor akan menggunakan informasi tersebut dan proses arbitrasi akan dapat memberikan
jaminan bahwa nilai pasar perusahaan secara otomatis akan mengalami penyesuaian yang
mencerminkan tentang harapan atau ekspektasi atas aliran kas yang telah direvisi.

Sayangnya dalam kenyataan, informasi tidak bersifat bebas atau dalam kondisi yang
tidak ideal. Setiap investor harus melakukan estimasi subjektif sendiri-sendiri dalam
melakukan penilaian terhadap profitabilitas (profitability), aliran kas (cash flows), dan
dividen (dividend) perusahaan yang akan datang. Selanjutnya, estimasi-estimasi tersebut akan
selalu mengalami revisi (penyempurnaan) apabila ditemukan informasi baru. Dalam
menghadapi situasi tersebut, biasanya setiap investor akan menggunakan pertimbangan cost-
benefit dalam menentukan pertimbangan seberpa besar pengorbanan(biaya) yang akan
dilakukan dan seberapa besar manfaat (informasi) dapat diperoleh.

Terdapat sejumlah sumber-sumber informasi yang relevan, misalnya:financial press,


masukan informasi dari teman dan asosiasi, perubahan kondisi ekonomi, saran analis dan
pialang, dan lain-lain. Pada umumnya investor secara terus menerus akan melakukan revisi
atau penyempurnaan terhadap pertimbangan probabilitas subjektif yang mereka gunakan
setelah menerima berbagai macam informasi. Dari berbagai kemungkinan informasi tersebut,
yang pada umumnya dipertimbangkan sebagai sumber utama informasi yang bersifat cost-
efektive adalah laporan keuangan tahunan perusahaan.

Terdapat sejumlah investor yang menghabiskan waktu dan uang mereka untuk
menggunakan berbagai sumber infomasi tersebut sebagai dasar yang memberikan pedoman
di dalam pemilihan pengambilan keputusan. Investor yang mempunyai informasi lebih
banyak (informed) biasanya akan bergerak lebih cepat setelah menerima informasi baru.
Apabila mereka tidak bertindak demikian, maka investor lain akan mendahuluinya dan nilai
pasar sekuritas akan segera mengalami penyesuaian dalam mengeliminasi manfaat informasi
baru.

Apabila investor dalam jumlah yang cukup signifikan berperilaku dengan cara
seperti di atas, maka pasar akan menjadi efisien. Terdapat beberapa definisi pasar sekuritas
efisien. Definisi yang digunakan di sini adalah pasar sekuritas efisien dalam bentuk semi-
strong form, yaitu:

Suatu pasar sekuritas efisien adalah apabila harga-harga sekuritas yang


diperdagangkan di dalam pasar pada setiap waktu benar-benar mencerminkan (properly
reflect) semua informasi yang terpublikasi mengenai sekuritas tersebut.

Implikasi yang jelas mengenai keberadaan pasar sekuritas akan berfluktuasi secara
acak (fiuctuate rondomly) sepanjang waktu. (Scott, 2000:99-101)

4.2.2 Bagaimana Harga Pasar Mencerminkan Semua Informasi Yang Tersedia?

How To Do Market Prices Fully Reflect All Available Information ?

Berjalannya proses tersebut tidak begitu jelas atau tidak transparan. Sebagaimana
dikemukakan di atas bahwa investor yang rasional dan memiliki informasi yang cukup akan
berusaha untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya mengenai sekuritas yang
diperdagangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa seseorang (individu) akan dengan tepat
menginterpretasi informasi tersebut (Scott, 2000: 102). Suatu model mengenai teori
pengambilan keputusan akan memberikan suatu cara untuk memproses informasi, tetapi tidak
ada jaminan bahwa pemprosesannya akan berjalan dengan benar. Sebagai akibatnya, untuk
investor yang berbeda akan bereaksi dengan cara yang berbeda terhadap informasi yang
sama, meskipun mereka semua menerima informasi secara rasional. Hal tersebut
dimungkinkan terjadi, karena setiap individu memiliki keyakinan dasar awal yang berbeda
(different prior beliefs).

Dengan demikian di dalam pasar sekuritas efisien, harga-harga dengan cepat dan
tepat mencerminkan semua informasi yang tersedia dan harga pasar sekuritas yang terdapat di
dalam pasar tersebut akan berfluktuasi secara random pada setiap saat. Efisiensi didefinisi
secara relatif terhadap sejumlah informasi, artinya jika kumpulan informasi yang tersedia
tidak lengkap, sehingga dapat di katakan terdapat adanya inside information atau informasi
yang salah (wrong), maka harga-harga sekuritas yang terjadi juga akan mengalami kesalahan.
Sehingga, efisiensi pasar tidak dapat memberikan jaminan bahwa harga sekuritas adalah
akurat. Namun, investor individual mungkin memiliki keyakinan awal yang berbeda,
sehingga mereka akan menginterpretasi dengan cara yang berbeda terhadap informasi yang
sama. Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia secara publik dapat ditingkatkan melalui
pelaporan yang cepat (prompt) dan penuh (full). (Scott, 2009 : 101-106)

Model CAPM

Capital Market Theory : Overview

CAPM merupakan kelanjutan dari teori portofolio Markowitz (diversifikasi pada


aset-aset berisiko). Dalam Capital asset pricing model (CAPM) investor juga diberikan
pilihan investasi pada aset bebas risiko. CAPM ; model yang menghubungkan tingkat return
yang diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko aset tersebut pada kondisi pasar
seimbang.

Asumsi CAPM

1. Semua investor melakukan divesifikasi untuk memilih portofolio optimal dengan target
garis efisiensi Markowitz.
2. Investors dapat meminjam dan meminjamkan sejumlah uang pada tingkat return bebas
risiko - the risk-free rate of return (RFR)

3. Semua investor mempunyai ekspektasi yang homogen ; mereka mempunyai estimasi akan
return dengan distribusi probabilitas yang identik ( informasi akan return dan varians yang
sama ).

4. Semua investors mempunyai periode holding/time horizon yang sama misalkan satu tahun
atau satu bulan dll.

5. Terdapat banyak sekali investor yang tidak satupun dapat mempengaruhi harga ( price
taker )

6. Tidak ada biaya transaksi dan pajak pendapatan dalam membeli dan menjual aset.

7. Tidak ada perubahan tingkat harga ( inflasi ) atau tingkat suku bunga.

8. Pasar modal berada dalam keseimbangan.

Beberap asumsi terlihat tidak realistis.

Model CAPM digunakan untuk melihat dengan sederhana bagaimana hubungan


antara return dan risiko dalam dunia nyata yang komplek. CAPM dilihat dari kemampuannya
menjelaskan perilaku investor dalam menentukan aset optimal dan bukan dari kebenaran
asumsi. Dalam kondisi kesimbangan maka tidak ada investor yang akan medapatkan
abnormal return karena alokasi aset yang efisien hanyalah portofolio pasar.

Capital Market Line (CML)

Garis yang menghubungkan return dengan yang diharapkan dengan risiko dari
portofolio pada kondisi pasar seimbang. Pilihan portofolio sepanjang garis Rf-M ditentukan
oleh proporsi dana yang diinvestasikan ke dalam portofolio M dan Rf. CML menggambarkan
kemiringan _ seberapa besar tambahan risiko yang harus dihadapi untuk setiap tambahan
return yang diharapkan. CML merupakan kombinasi aset berisiko (M=portofolio pasar) dg
aset bebas risiko (Rf). Pilihan portofolio sepanjang garis Rf-M merupakan garis efisien yang
ditentukan oleh proporsi dana yang diinvestasikan ke dalam portofolio M dan Rf.

 Slope CML cenderung positif _ investor bersifat Risk Averse

 Slope CML bisa negatif, jika Rm < Rf (walaupun Rm > 0)


 Penentuan tingkat return pada tingkat risiko berbeda.

 Tidak ada orang akan berinvestasi pada portofolio pasar M.

 Portofolio M merupakan portofolio model untuk menjawab perilaku investor.

Security Market Line (SML)

Jika investor memilih portofolio selain M maka kontribusi CAPM adalah untuk
menilai apakah portofolio tersebut efisien atau tidak, dilihat dari apakah risikonya sebanding
dengan risiko portofolio pasar M (kemiringan garis return-risiko sama). Risiko yang relevan
untuk membandingkan risiko aset berisiko individu/portofolio non-M adalah covariance
terhadap portofolio pasar (Covi,m). Risiko dinilai seperti perhitungan portofolio Markowitz.
Untuk portofolio pasar, return-nya akan konsisten

Expected Rate of Return Aset Berisiko

Tingkat return yang diharpakan dari sebuah aset bersiko diperoleh dari penjumlahan
tingkat return bebas risiko dengan premi risiko dari aset yang bersangkutan. Premi risiko
merupakan systematic risk dari sebuah aset (beta) dan premi risiko pasar yang terjadi (RM-
Rf)

Expected Rate of Return Aset Berisiko

Dalam kesimbangan, semua aset dan portofolio harus berada pada garis SML jika
dia efisien. Semua aset/portofolio yang estimasi return-nya berada diatas garis SML berada
dalam kondisi underpriced. Semua aset/portofolio yang estimasi return-nya berada di bawah
garis SML berada dalam kondisioverpriced.

Estimasi Security Market Line

Tingkat return bebas risiko (Rf). Tingkat return yang disyaratkan investor/return
pasar (Rm). Beta masing-masing sekuritas. Estimasi Beta (Caracteristic Line) Data historis.
Menggunakan market model (single index model). Market model dalam bentuk excess return.

Pengujian CAPM

Return dan risiko berhubungan positif. Pengukuran risiko yang relevan adalah
ukuran kontribusi risiko aset terhadap risiko portofolio. Pengujian dengan data empiris _
apakah sesuai dengan teori.
Arbitrage Pricing Theory (APT)

CAPM dikritik karena kesulitan dalam memilih apa yang menjadi proxy portofolio
pasar. Beta ditentukan dengan data pergerakan harga historis

Arbitrge Pricing Theory (APT).

Asumsi Dalam APT

 Pasar modal berada dalam kondisi persaingan sempurna.

 Investor bersifat risk averse dimana selalu lebih suka dengan return yang lebih tinggi
dengan tingkat ketdakpastian yang rendah.

 Return aset dipengaruhi oleh beberapa faktor

 Investor bersifat homogen.

(Tandelilin, 2001 : 90-109)

Anomali Pasar Modal Efisien

Teori efisiensi pasar modal menyatakan bahwa harga sekuritas akan bereaksi cepat
terhadap informasi baru. Konsekuensinya, apabila harga tidak bereaksi cepat terhadap
informasi baru tetapi membutuhkan waktu lebih lama, maka keuntungan abnormal dapat
terjadi.

Dalam hal ini investor tidak berprilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal.
Investor yang tidak berprilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal disebut anomali
pasar modal efisien.

Teori Prospek (Prospect Theory) (Kahneman dan Tversky,1979):

 Investor akan risk averse berkaitan dengan keuntungan dan risk taking berkaitan
dengan kerugian. Penilaian terpisah antara prospek keuntungan dan kerugian
menunjukkan perilaku yang irrasional.

 Apabila nilai investasi mulai meningkat, tingkat utilitas investor menurun dan
investor berperilaku risk averse. Dalam menghadapi berita baik, investor memiliki
probabilitas rendah akan semakin baiknya harga atau probabilitas tinggi harga akan
semakin menurun karenanya investor merealisasi keuntungan. Dalam hal ini investor
menghindari risiko.

Apabila nilai investasi mulai menurun, tingkat utilitas investor meningkat dan
investor berperilaku risk taking. Dalam menghadapi berita buruk, investor menahan sekuritas
dan tidak mau merealisasi kerugian, bahkan membeli lebih banyak saham yang menurun
karena investor memiliki probabilitas tinggi akan membaiknya sekuritas. Dalam hal ini
investor menambah risiko.

Post-Announcement Drift:

1. Sekali laba perusahaan diketahui, kandungan informasi tersebut seharusnya


digunakan oleh investor sesuai dengan teori efisiensi pasar modal. Namun, telah
diketahui lama bahwa hal ini tidak terjadi seperti itu.

2. Bagi perusahaan yang melaporkan berita baik pada laporan kuartalan, keuntungan
abnormalnya cenderung tertunda (drift) hingga pada sekitar 60 hari setelah
pengumuman. Begitu juga bagi perusahaan dengan pengumuman berita buruk,
keuntungan abnormalnya cenderung juga tertunda sekitar 60 hari kemudian.

3. Fenomena ini merupakan suatu anomali pasar modal efisien yang disebut dengan
istilah post-announcement drift. Fenomena merupakan tantangan serius dan penting
dalam pasar modal efisien.

Rasio Keuangan:

1. Berdasarkan teori pasar modal efisien, strategi investasi seharusnya didasarkan pada
informasi yang tersedia bagi investor, yaitu informasi tentang rasio keuangan.

2. Rasio keuangan seharusnya terkait dengan harga sekuritas. Karena itu, harga sekuritas
sudah merefleksikan informasi rasio keuangan.

3. Namun demikian, Ou dan Penman (1989) menemukan bukti bahwa rasio keuangan
tidak segera digunakan oleh investor dan tidak segera terrefleksi dalam harga
sekuritas. Hal ini merupakan suatu anomali pasar modal efisien.
Accrual:

1. Teori pasar modal efisien menyatakan bahwa seharusnya pasar bereaksi lebih kuat
terhadap berita baik tentang arus kas aktivitas operasi daripada berita baik tentang
accrual.

2. Hal ini diyakini karena arus kas dari aktivitas operasi lebih mungkin terulang kembali
periode yang akan datang dibandingkan dengan accrual.

Akan tetapi, Sloan (1996) menemukan bukti bahwa pasar bereaksi lebih kuat terhadap
accrual daripada terhadap arus kas dari aktivitas operasi. Temuan ini menambah panjang
adanya anomali pasar modal efisien.

4. Implikasi Pasar Efisien Terhadap Pelaporan Keuangan

Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver:

1. Perubahan dari satu metoda akuntansi ke yang lain. Manajer tidak seharusnya perlu
direpotkan dengan kebijakan akuntansi mana yang akan digunakan, kecuali kebijakan
akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas. Banyak alternatif
kebijakan akuntansi yang diperdebatkan yang sebenarnya sepanjang :

 Tidak memiliki efek terhadap aliran kas,

 Kebijakan akuntansi tersebut dan cara perubahan ke metoda yang lain


diungkap,

 Info yang memadai diungkap.

Maka harga saham tidak akan berubah. Konsekuensinya: Pelaporan Keuangan harus berisi
penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan.

2. Efisiensi Securities Market berjalan bersamaan dengan pengungkapan penuh. Perusahaan


harus mengungkapkan informasi sebanyak mungkin. Jika managemen memiliki info
relevan dan bisa diungkapkan dengan biaya yang rendah, maka managemen harus
mengungkapkan dengan segera. Hal ini dikarenakan, semua informasi yang tersedia dan
relevan untuk memperbaiki prediksi digunakan oleh investor, selain itu semakin banyak
info yang dipublikasi maka akan semakin banyak yang tersedia di pasar tentang
perusahaan tersebut. Pasar modal efisien tidak mementingkan bentuk pengungkapan
melainkan kandungan informasinya. Selain itu, pasar modal efisien lebih mengutamakan
media pengungkapan yang cost-effective.
3. Perusahaan tidak perlu terlalu memperhatikan investor yang naif (sering disebut investor
yang price-protected) pada waktu menentukan kebijakan dan format pengungkapan.
Karena :

 Jika ada cukup banyak investor yang memahami informasi yang telah
diungkapkan, maka itu sudah cukup menjamin bahwa harga pasar sebuah
saham telah sama dengan jika seluruh investor memahaminya.

 Investor yang naif bisa :

a) Menyewa orang lain untuk menginterpretasi info, atau

b) Meniru keputusan orang lain yang lebih paham.

 Investor cukup dilindungi oleh harga.

4. Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari berbagai sumber, tidak
hanya dari laporan keuangan. Laporan keuangan hanya merupakan salah satu sumber
informasi bagi pasar modal.
5. Akuntan berkompetisi dengan penyedia info yang lain. Jika tidak menyediakan info yang
bermanfaat dan efektif-kos, maka kegunaan info akuntansi akan menurun.

Asimetris Informasi

Konsep Asimetri Informasi

Seorang partisipan di pasar akan mengetahui sesuatu tentang sebuah aset yang
diperdagangkan yang tidak diketahui oleh partisipan lain. Dua jenis asimetri informasi :

1. Adverse selection

2. Moral hazard Disusun

Dengan Penjelasan sebagai berikut:

a. Adverse selection yaitu salah satu ketidaksamaan informasi di mana seorang atau
sekelompok orang memperoleh keuntungan atau manfaat lebih dari informasi dibanding
yang lain.
b. Moral hazard yaitu salah satu ketidaksamaan informasi di mana seseorang dapat
memperoleh keuntungan dari transakasi yang dilakukan.

Salah satu alasan mengapa informasi asimetri berperan penting dalam teori
akuntansi bahwa pasar sekuritas adalah subjek pada permasalahan informasi asimetri. Dalam
kondisi yang ideal, nilai pasar perusahaan sepenuhnya mencerminkan semuainformasi.yaitu,
harga sama dengan nilai fundamental.

Ketika kondisi tidak ideal, nilai pasar sepenuhnya mencerminkan semua informasi
publik, jika pasar keamanan efisien kemampuan orang dalam untuk mendapatkan
keuntungan dari keuntungan informasi mereka adalah contoh dari masalah adverse selection.
Kemungkinan adverse selection menciptakan risiko estimasi bagi investor, yang dapat
meningkatkan biaya perusahaan terhadap modal di atas nilai-nilai CAPM mereka.
Pengungkapan penuh dan tepat waktu akan mengurangi masalah ini, dengan demikian
meningkatkan kerja pasar sekuritas. Sejak pelaporan semua informasi di dalamnya terlalu
mahal, tapi bagaimanapun, masalah adverse selection masih akan hadir.

Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara


principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan sendiri.
Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu:

- Manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest),

- Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality), dan

- Manusia selalu menghindari resiko (risk adverse).

Contoh asimetri info (moral hazard)

Dalam sebuah area pabrik yang rawan kebakaran selalu dipasang rambu-rambu
peringatan yang mudah dipahami dan diketahui oleh seluruh pekerja di pabrik. Tetapi
terkadang jika perusahaan tersebut mengetahui masa kontrak asuransinya akan habis, ada
pihak perusahaan yang terkadang sengaja untuk membuat kerusakan atau bahkan kebakaran
di bagian perusahaannya agar pihak perusahaan dapat memperoleh keuntungan atau
memanfaatkan keuntungan asuransi secara keliru.
Contoh asimetri info (adverse selesction)

Dapat muncul ketika produk dengan kualitas yang berbeda-beda dijual dengan satu
harga karena pembeli atau penjual tidak mempunyai pengetahuan yang cukup untuk
menentukan kualitas yang sebenarnya pada saat membeli. Akibatnya, terlalu banyak produk
yang berkualitas rendah dan terlalu sedikit produk yang berkualitas tinggi dijual dipasar atau
dengan kata lain barang-barang berkualitas rendah akan menggeser barang-barang yang
berkualitas tinggi.

Pada lingkaran terluar dari gambar diatas merupakan nilai mendasar suatu
perusahaan. Lingkaran kedua merupakan efisiensi pasar dari harga saham yang semua
informasinya tersedia untuk umum. Perbedaan antara lingkaran terluar dan lingkaran kedua
adalah informasi yang berada di dalamnya. Informasi tersebut adalah subyek dari adverse
selection dan membentuk estimasi risiko. Peran pelaporan keuangan adalah untuk mengubah
informasi yang berada di dalam ke informasi yang berada di luar sehingga memperbesar
lingkaran dalam tetapi tidak sepenuhnya mencapai lingkaran terluarnya, sejak mengeliminasi
semua biaya dari informasi yang berada di dalam.

Signifikan Sosial Dari Sekuritas Pasar Yang Bekerja Dengan Baik

Dalam ekonomi kapitalis, alokasi modal langka untuk memenuhi permintaan yang
ingin dicapai dengan harga pasar. Perusahaan dengan proyek modal produktif harus dihargai
dengan harga saham yang tinggi (biaya modal yang rendah) dan sebaliknya. Alokasi modal
merupakan efisiensi terpenting jika harga saham mencerminkan nilai fundamentalnya.
Masyarakat lebih baik mendekat pada harga saham yang mencerminkan nilai fundamentalnya
jika pasar bekerja dengan baik.

Kualitas pelaporan merupakan kontributor terpenting dalam efisiensi investasi dalam


perekonomian. Dapat disimpulkan bahwa keuntungan sekuritas pasar yang bekerja dengan
baik akan tercapai jika dua kondisi ini saling bertemu. Semua informasi yang berguna yang
tersedia untuk publik, setidaknya tersedia untuk pinalti dan insentif ke motivasi efektifitas
biaya yang memiliki kualitas pelaporan yang tinggi. Serta harga saham sekuritas relatif
efisien untuk informasi yang tersedia untuk publik. Peran sosial dalam pelaporan keuangan
adalah untuk membantu pasar bekerja dengan baik dengan cara memaksimalkan jumlah
informasi yang tersedia untuk publik dan subyek biaya-manfaat. Peran sosial dalam
pelaporan keuangan ditingkatkan jika sekuritas saham efisien, kemudian pasar secara penuh
dapat menggunakan informasi akuntansi keuangan.

Kesimpulan Dari Efisiensi Pasar Sekuritas

Teori efisiensi pasar sekuritas adalah implikasi dari akuntansi keuangan. Satu
diantaranya merupakan informasi tambahan dari laporan keuangan. Pengungkapan penuh
memiliki dua keuntungan yang bisa tercapai secara simultan. Pertama, menyediakan investor
untuk membuat keputusan terbaik. Kedua, untuk meningkatkan kemampuan sekuritas pasar
yang mengarahkan investasi yang lebih produktif dalam penggunannya.
CHAPTER 5

“ THE INFORMATION APPROACH TO DECISION USEFULNESS ”


Karena kondisi ideal tidak ditemukan dalam dunia nyata, maka metode nilai tunai
tidak dapat digunakan. Penyediaan informasi keuangan historis agar lebih bermanfaat disebut
decision usefulness approach. Pendekatan ini memiliki pandangan bahwa apabila kita tidak
bisa menyiapkan laporan keuangan yang secara teoritis berkonsep benar, paling tidak kita
dapat menyusun laporan keuangan historis lebih bermanfaat. Dalam mengadopsi pendekatan
kebergunaan keputusan ada dua pertanyaan penting yang harus diajukan, yaitu :

1. Siapa pengguna laporan keuangan?


Pengguna laporan keuangan sangat banyak, sehingga sangat penting untuk
menggolongkannya kedalam beberapa kelompok besar, seperti investor, kreditur,
manajer, serikat pekerja, pembuat standar dan pemerintah. Kelompok-kelompok itu
disebut sebagai constituencies akuntansi.
2. Apa masalah dari keputusan pengguna laporan keuangan?
Dengan memahami masalah keputusan ini, akuntan dapat menyiapkan kebutuhan
informasi dari beberapa constituencies dengan lebih baik sehingga mereka dapat
membuat keputusan yang tepat. Jadi laporan keuangan dapat dibuat lebih berguna.
Dengan memahami permasalahan keputusan tersebut, akuntan akan lebih mampu
menyiapkan informasi yang dibutuhkan. Penyiapan informasi laporan keuangan yang
sesuaiuntuk kebutuhan tertentu akan mampu memperbaiki proses pengambilan keputusan dan
dengan demikian laporan keuangan disebut lebih bermanfaat.

Masalah Penelitian : Penjelasan Respon Pasar

Mempertimbangkan prediksi tentang kebiasaan investor dalam merespon informasi laporan


keuangan adalah :

1. Investor telah percaya tentang kinerja masa depan perusahaan, seperti dividen, arus
kas dan lain-lain. Kepercayaan tersebut berdasar pada semua informasi yang tersedia,
termasuk harga pasar hingga pada pendapatan bersih perusahaan.
2. Setelah adanya pengumuman laba bersih periode sekarang, beberapa investor akan
lebih memilih informasi yang dapat dianalisis angka pendapatannya.
3. Invsetor yang merubah kepercayaannya tentang kinerja perusahaan tersebut di masa
depan yang cenderung untuk membeli saham perusahaan pada harga saham sekarang.
4. Mengamati volume saham yang diperdagangkan agar meningkat ketika perusahaan
melaporkan laba bersih.

Menemukan Respon Pasar

1. Teori pasar efisien mengimplikasikan bahwa pasar akan bereaksi cepat pada informasi
baru. Sebagai hasilnya, penting untuk diketahui ketika pelaporan tahun terkini
melaporkan laba bersihnya yang akan diketahui oleh publik.
2. Baik atau buruknya berita yang dilaporkan dalam laba bersih yang biasanya dievaluasi
relatif berdasarkan apa yang diharapkan oleh investor. Jika suatu informasi itu baik akan
memicu cepat berubahnya kepercayaan investor tentang kinerja masa depan perusahaan.
Itu berarti penelti harus memperoleh sampel dari apa yang diharapkan investor atas laba
bersih.
3. Selalu ada peristiwa yang terjadi di seputar tanggal pengumuman yang mempengaruhi
volume dan harga saham perusahaan. Itu berarti respon pasar terhadap laba bersih yang
dilaporkan sulit untuk ditemukan.

Membandingkan Laba dan Pendapatan

Peneliti empiris saat ini dapat membandingkan abnormal return saham pada tanggal
publikasi dengan komponen yang tidak diharapkan atas laba bersih yang dilaporkan
perusahaan.

Jika laba bersih yang tidak diharapkan merupakan good news, yaitu pendapatan
bersih positif yang tidak terduga dalam pasar modal efisien, abnormal return positif
memberikan bukti bahwa investor secara rata-rata bereaksi secara menguntungkan terhadap
good news yang sebelumnya tidak diharapkan dalam earnings.

Begitu pula sebaliknya jika laba bersih yang diharapkan merupakan bad news.
Abnormal return positif maupun negatif dapat berlanjut selama satu atau dua hari setelah
tanggal publikasi saat pasar mencerna informasi.

Jika abnormal return positif atau negatif di sekitar good news atau bad news
ditemukan dalam sampel perusahaan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa prediksi
berdasarkan Teori Keputusan dan Teori Pasar Modal Efisien didukung. Ini pada akhirnya
ikut mendukung Decision Usefulness Approach karena jika investor tidak menemukan
kegunaan dari informasi laba bersih, respon pasar akan sulit diobesrvasi. Masalah ini akan
diteliti oleh Brown dan Warner (1980) pada penelitian simulasinya.

STUDI BALL DAN BROWN

Methodology And Findings

Pada tahun 1968, Ball dan Brawn (BB) mulai melakukan penelitian pasar modal
secara empiris dalam bidang akuntansi. Mereka merupakan peneliti pertama yang
memberikan bukti ilmiah yang meyakinkan dimana pendapatan saham perusahaan merespon
terhadap isi laporan keuangan. Ball dan Brawn menguji sampel yang terdiri dari 261
perusahaan yang terdaftar di NYSE selama sembilan tahun dari tahun 1957 sampai tahun
1965. Mereka memfokuskan diri kepada isi informasi tentang pendapatan, dan mengeluarkan
komponen-komponen laporan keuangan lainnya seperti likuiditas dan struktur modal.

Causation Versus Association

Easton, Harris dan Ohlson (1992), yang menemukan bahwa asosiasi antara hasil
saham dengan pendapatan berbasis biaya historis akan membaik ketika jendela terbuka lebih
luas, hingga 10 tahun. Hal yang sama juga dilakukan oleh Warfield dan Wild (1992), yang
menemukan bahwa asoiasi antara hasil saham dan pendapatan saham untuk periode
pelaporan tahunan rata-rata lebih dari 10 kali asoisasi untuk periode waktu triwulan. Baik
hasil sebab maupun asosiasi selaras dengan bukti akuntansi yang memiliki kandungan
informasi.

Dalam jangka panjang, pendapatan total yang diperoleh oleh perusahaan adalah
sama, tanpa mempedulikan basis akuntansi dan dalam batas akan mendekati pendapatan
dibawah kondisi ideal. Namun asosiasi narrow window memberikan dukungan yang lebih
kuat tentang efektivitas keputusan, hal itu karena asosiasi ini mengemukakan bahwa disinilah
informasi akuntansi secara nyata mengendalikan revisi kepercayaan investor dan oleh pada
akhirnya juga berdampak kepada hasil sekuritas.

Outcomes Of The BB Study

Salah satu output penting dari Ball dan Brawn adalah terbukanya sejumlah besar
masalah pemanfaatan tambahan. Langkah logis berikutnya adalah menanyakan apakah
substansi pendapatan yang tak terduga berkorelasi dengan substansi respon pasar sama atau
tidak dinyatakan bahwa analisis Ball dan Brawn hanya didasarkan kepada tanda pendapatan
yang tak diduga. Yaitu, isi informasi pendapatan dalam penelitian Ball dan Brawn
diklasifikasikan hanya dengan GN dan BN, yang tentu saja dianggap sebagai pengukuran
terlalu luas. Beaver, Clarke, dan Wright pada tahun 1979 dalam penelitiannya menemukan
bahwa semakin besar perubahan dalam pendapatan yang tidak terduga maka akan semakin
besar pula respon pasar sahamnya. Hasil ini sejalan dengan CAPM dan dengan pendekatan
manfaat keputusan, karena semakin besar perubahan pendapatan yang tidak terduga maka
akan semakin besar pula kemungkinan investor untuk merevisi estimasi mereka pada earning
power perusahaan dan berdampak kepada hasil dari investasinya, hal lain sama.

EARNINGS RESPONSE COEFICIENT

Earnings response coefficient (ERC):

Koefisien respon pendapatan (earning response coefficient) mengukur tingkat


sejauhmana pendapatan pasar abnormal dari suatu sekuritas dalam merespon komponen
yang tidak diduga dari pendapatan yang dilaporkan dari suatu perusahaan yang
menerbitkan sekuritas tersebut.

5.4.1. Reason For Differential Market Response

Beta Jika sekuritas memiliki beta tinggi, maka akan meningkatkan resiko
portofilionya. Konsekuensinya, tidak akan membayar sebanyak jika sekuritas memiliki beta
rendah. Sebagai akibatnya, beta tinggi dapat bertindak sebagai rem bagi permintaan terhadap
sekuritas GN. Ketika semua investor berpengalaman yang menolak resiko akan memikirkan
hal ini, maka permintaan atas saham perusahaan, seperti menerbitkan GN, maka akan lebih
rendah nilai betanya, yang lain dianggap sama. Memang, permintaan yang lebih rendah
mengimplikasikan kenaikan yang lebih rendah dalam harga pasar dan penerimaan dalam
merespon GN, oleh karena itu ERC lebih rendah.

Bukti empiris tentang ERC yang lebih rendah untuk sekuritas beta yang lebih tinggi
sudah ditemukan oleh Collins dan Kothari (1989) dan oleh Easton dan Zmijewski (1989).

Capital Structure Untuk perusahaan yang menggunakan leverage tinggi, suatu


kenaikan (misalnya) dalam pendapatan (sebelum bunga) akan menambang kekuatan dan
keamanan bagi obligasi dan kewajiban yang belum terselesaikan lainnya, sehingga
kebanyakan berita bagus dalam pendapatan lebih banyak mengarah kepada debtholder dan
bukannya pemegang saham. Dengan demikian ERC untuk perusahaan dengan leverage tinggi
akan lebih rendah daripada perusahaan dengan sedikit hutang atau tidak ada hutang sama
sekali, yang lain dianggap sama. Bukti empiris dari ERC yang lebih rendah untuk perusahaan
dengan Leverage tinggi sudah dilaporkan oleh penelitian Dhaliwal, Lee, dan Fargher (1991).

Earning Quality Persistence merupakan konsep yang cukup menantang dan


memiliki manfaat. Satu alasannya, seperti dikemukakan oleh Ramakrishnan dan Thomas
(1991) adalah bahwa komponen-komponen yang berbeda dari pendapatan bersih bisa
memiliki persistence yang berbeda.

Selanjutnya, persistence pendapatan merupakan rata-rata persistence yang berbeda


dari komponen-komponen pendapatan. Ramakrishnan dan Thomas membedakan tiga tipe
peristiwa pendapatan:

1. Permanen, diekspektasikan akan berlangsung secara tidak terbatas


2. Transitori, yang mempengaruhi pendapatan dalam tahun berjalan namun tidak pada
tahun berikutnya
3. Harga yang tidak relevan

Implications Of ERC Research

Mendukung argumen untuk mengembangkan pengungkapan karakteristik dan


substansi instrumen keuangan, termasuk off-balance-sheet. Pengungkapan komponen
pendapatan bersih berguna bagi para investor. Kemampuan para akuntan untuk memberikan
informasi yang berguna bagi investor akan meingkat ketika akuntan meningkatkan
pemahaman secara lebih baik tentang respon investor kepada informasi laporan keuangan.

Measuring Investors Earnings Expectation

Meskipun ada bukti bahwa perkiraan analis cenderung lebih akurat daripada
perkiraan berdasarkan deret waktu, bukti lain (Easton dan Sommers (2007)) mengemukakan
bahwa prakiraan analis bias optimis, pertikul untuk perusahaan kecil. Namun demikian, studi
terbaru tentang kandungan informasi pendapatan cenderung mendasarkan ekspektasi
pendapatan sebagai perkiraan analis.

A Caveat About Best Accounting Policy

Kita telah menyatakan bahwa akuntan dapat diarahkan oleh reaksi pasar sekuritas
dalam menentukan kegunaan informasi akuntansi keuangan. Hal ini menarik kesimpulan
bahwa kebijakan akuntansi terbaik adalah salah satu yang menghasilkan respon harga pasar
terbesar.

The Information Content Of Other Financial Statement Information

Secara keseluruhan, sulit untuk menemukan bukti langsung tentang kegunaan


informasi laporan keuangan lainnya, tidak seperti bukti nyata reaksi pasar terhadap
pendapatan yang dijelaskan sebelumnya. Terlepas dari relevansi informasi RRA, studi oleh
Magliolo (1986) dan Doran, Collins, dan Dhaliwal (1988) tidak dapat menemukan lebih dari
sekadar reaksi pasar yang lemah terhadap RRA. Boone (2002) melaporkan reaksi pasar yang
lebih kuat terhadap informasi RRA daripada informasi berbasis biaya historis, dan
berpendapat bahwa reaksi yang relatif lemah yang dilaporkan oleh peneliti sebelumnya
disebabkan oleh masalah standar dalam metodologi mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory. Prentice Hall Canada Inc,
Scarborough, Ontario.
Scott, William R. 2011. Financial Accounting Theory (Vol. 6). Pearson Canada Inc, Toronto,
Ontario
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:
BPFE.

You might also like