You are on page 1of 8

98, Inovtek, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2014, hlm.

98 - 105

PERENCANAAN SISTEM PENDINGIN PALKA IKAN


MENGGUNAKAN TENAGA SURYA
Razali1, Stephan2
Program Studi Teknik Mesin1, Program Studi Teknik Listrik2
Politeknik Negeri Bengkalis
Kampus Politeknik Negeri Bengkalis, Jalan Bathin Alam, Sei. Alam, 28651
Telp (+62)766-7008877, Fax. (+62)766-8001000
Email: razali@polbeng.ac.id, bajuduka@yahoo.com

Abstrak

Perencanaan sistem pendingin box/palka kapal ikan ini bertujuan untuk menghambat berkembangnya bakteri pada
ikan sehingga dapat menjaga kesegarannya dan berkualitas. Pada saat ini kapal ikan yang digunakan oleh para
nelayan di pulau Bengkalis tempat penyimpanan ikannya hanya menggunakan balok es. Tetapi balok es yang di-
gunakan mempunyai batasan waktu untuk tetap berbentuk es dan lama kelamaan akan mencair dan tidak efektif lagi.
Oleh karena itu dibuat Perencanaan Sistem Pendingin Palka Kapal Ikan Menggunakan Tenaga Surya. Hasil uji
porformance temperatur box/palka ikan tersebut mencapai temperatur -7,3 darajat celcius. Sehingga hasil tangkapan
ikan kondisinya tetap dalam segar membuat harga ikan bernilai tinggi.

Kata kunci : box/palka ikan, refrigerasi, temperatur

Abstract

Planning the cooling system box / hatch fishing boat is intended to inhibit the growth of bacteria on the fish so as to
maintain freshness and quality. At this time the fishing boats used by the fishermen on the island Bengkalis fish
storage using only a block of ice. But the block of ice that used to have a time limit to stay in the form of ice and will
melt over time and no longer effective. Therefore made Palka Cooling System Planning Using Solar Boat Fish. Test
results porformance temperature box / hatch the fish reaches a temperature of -7.3 Celsius Darajat. So that catches
fish remain in fresh condition to make the price of high-value fish.

Keywords : box / hatch fish, refrigeration, temperature

PENDAHULUAN na produk tangkapan yang buruk ketika sam-


Bengkalis merupakan bagian dari wilay- pai di tempat pelelangan. Hal tersebut dise-
ah Negara Kesatuan Republik Indonesia, de- babkan kapal ikan yang digunakan oleh ne-
ngan luas wilayah 11.481,77 km² memiliki layan bengkalis palka sistem pendinginnya
banyak potensi sumber daya alam, kekayaan hanya menggunakan es.
laut yang melimpah, sangat potensial untuk Hasil studi awal, banyak program peme-
dikembangkan menjadi daerah industri per- rintah melalui dinas perikanan dan kelautan
ikanan. untuk memberikan bantuan kapal yang ter-
Dalam satu dekade ini, jumlah ikan yang buat dari bahan fiberglass. Namun bantuan
ditangkap nelayan cenderung mengalami tersebut masih dalam mendinginkan hasil ta-
penurunan. Hal ini tentu akan mengakibat- ngkapan sama dengan sistem pendingin tra-
kan nelayan yang menghendaki jumlah tang- disional, sehingga ikan cepat menjadi rusak
kapannya berlimpah, haruslah berlayar lebih atau busuk setelah diangkat dari dalam air.
jauh ketengah lautan untuk mencapai fishing Dalam keadaan yang telah rusak, harga ikan
ground (tempat bergerombolnya ikan). Salah akan dinilai rendah, sebab telah menjadi hu-
satu kendala yang dihadapi para nelayan tra- kum pasar bahwa konsumen pada umumnya
disional dalam memperoleh nilai tukar mak- akan memilih produk yang segar, bahkan ji-
simum atas hasil tangkapannya adalah kare- ka mungkin yang masih hidup. Produk yang
Perencanaan Sistem Pendingin..….. 99

segar juga akan diminati oleh pembeli/ naga pengerak sistem pendingin palka ikan,
distributor di tempat pendaratan karena de- serta penghematan energi bahan bakar.
ngan demikian juga mereka dapat mendis-
tribusikannya kepada konsumen yang ting- TINJAUAN PUSTAKA
gal jauh dari pantai atau jauh dari tempat
pendaratan. Palka/Peti Berinsulasi
Pada sisi teknis, dengan adanya es seba- Palka/Peti berinsulasi adalah palka ber-
gai media pendingin, maka berat berat kapal bentuk peti untuk kapal-kapal ikan beruku-
bertambah, sehingga menambah tahanan ka- ran kecil (5 GT), dinding-dinding peti terse-
pal yang sebetulnya harus dihindari karena but dicor dengan bahan polyuretan. Pen ber-
dampak selanjutnya mesin utama akan mem- insulasi tidak permanen, melainkan dapat di-
butuhkan konsumsi bahan bakar yang besar lepas dari kapal dan diangkat untuk dibersih-
untuk mencapai kecepatan yang sama deng- kan. Bahan insulasi yang akan dicorkan ter-
an kapal yang memiliki tahanan lebih kecil diri dari polyuretan A (bahan A), polyuretan
dengan daya motor yang sama pula. Dari se- B (bahan B). Bahan A berwarna coklat tua,
gi ekonomis, maka owner kapal, mengalami bahan B berwarna coklat muda, (Lihat Gam-
kerugian karena hilangnya kapasitas angkut bar 1). Ketiga jenis bahan tersebut jira di-
ikan yang disebabkan penggunaan sebagian campurkan akan mengembang dan memben-
ruang muat untuk mengangkut es. tuk insulasi yang padat dan kedap udara. Te-
Dengan kondisi yang demikian, maka tapi jika tanpa bahan B pengembangan tidak
bantuan kapal nelayan dari pemerintah yang akan terjadi.
semestinya dilengkapi berupa sistem pen-
dingin pada hasil tangkapan ikan sehingga
ketika ikan tersebut dijual kepada pembeli,
maka kondisinya tetap dalam segar. Ikan ha-
sil tangkapan harus memerlukan perlakuan
khusus dengan cara didinginkan agar terjaga
kualitasnya. Proses pendinginan ikan bertuju-
an untuk menghambat berkembangnya bak-
teri yang dapat menyebabkan kesegaran ikan
menjadi rusak. Salah satu alternatif lain yang
dapat digunakan untuk menjaga kwalitas
ikan segar adalah dengan melakukan kajian Gambar 1. Bahan-Bahan Insulasi
system pendingin menggunakan Refrigerant Poly A dan Poly B
(Monoklorodifluro metana) dengan metode
sumber energi matahari. Dari hasil pengujian, komposisi terbaik
Berdasarkan latar belakang di atas me- bagi perbandingan bahan tersebut adalah :
nunjukkan bahwa perlu dikembangkan sis- bahan A = 7 dan bahan B = 5 (sumber: ba-
tem pendingin pada palka kapal bantuan pe- dan penelitian dan pengembangan pertanian
merintah ikan dengan menggunakan Refri- Jakarta 1997/1998). Perbandingan tersebut
gerantt (Monoklorodifluro metana) dengan akan menghasilkan kerapatan insulasi 60
memanfaatan energi surya sebagai tenaga kg/m2. Manfaat dengan mengetahui kompo-
pengerak sitem pendingin palka ikan. sisi bahan diatas adalah untuk memperkira-
Tujuan Penelitian adalah merancang dan kan banyaknya bahan-bahan insulasi yang
membuat sistem pendingin pada hasil tang- akan digunakan.
kapan ikan sehingga kondisinya tetap dalam Palka Kapal Ikan Susunan bahan insulasi
segar, memanfaatan energi surya sebagai te- beserta ukurannya sesuai dengan yang ada
100, Inovtek, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 100 - 105

pada kapal yaitu foam, dan fiberglass. Di ba- akan dimampatkan sehingga tekanan dan
wah ini merupakan gambar Insulasi Palka temperaturnya akan naik kemudian dialirkan
Ikan : ke kondensor.

Gambar 2. Palka Kapal Ikan Gambar 3. Gambar Siklus Kerja Sistem


Pendingin dan Komponen Utamanya
Prinsip Mencegah Kerusakan Ikan
Dalam kehidupan sehari-hari, teknologi Pada bagian kondensor ini refrigerant
refrigerasi lebih dikenal dalam bentuk pro- yang telah dimampatkan akan di kondensa-
duknya yang berupa es, lemari dingin (ref- sikan sehingga berubah fase dari refrigerant
rigerator rumah tangga), pabrik es dan lain- fase uap lanjut akan berubah keadaan men-
lain. Dalam bidang perikanan contoh peng- jadi refrigerant fase cair, dengan adanya per-
gunaan gudang dingin (cold storage) yaitu ubahan fase dari fase uap ke fase cair maka
bangunan untuk penyimpanan ikan. Menurut refrigerant mengeluarkan kalor yaitu kalor
Ilyas (1983), ikan tergolong pangan yang penguapan yang terkandung didalam refrige-
paling cepat membusuk dan teknik refrige- rant. Pada kondensor tekanan refrigerant ya-
rasilah yang sudah terbukti mampu meng- ng berada dalam pipa-pipa kondensor relatif
awetkannya dalam bentuk yang hampir sama jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teka-
dengan ikan yang baru saja ditangkap dari nan refrigerant yang berada pada pipi-pipa
air. Maka teknik refrigerasi dapat diterapkan evaporator. Setelah refrigerant lewat kon-
secara luas pada setiap sektor perikanan. densor dan setelah melepaskan kalor peng-
Beberapa metode atau sistem Pendingin uapan dari fase uap ke fase cair maka refri-
ikan di kapal adalah : gerant dilewatkan melalui katup ekspansi.
1. Pendingin Ikan dengan es (icing) Katup ekspansi ini berfungsi untuk mengatur
2. Pendingin ikan dengan udara dingin jumlah refrigerant yang akan masuk ke eva-
(chilling in cold air) porator dan menurunkan tekanan refrigerant
3. Pendinginan ikan dengan es air laut pada suatu harga tertentu sesuai dengan be-
4. Pendinginan ikan dengan air yang didi- sarnya beban pendinginan. Dari katup eks-
nginkan(chilling in water) pansi refrigerant dialirkan ke evaporator, di
5. Pendinginan ikan dengan es kering dalam evaporator ini refrigerant akan ber-
6. Pendingin ikan dengan teknologi refri- ubah keadaannya dari fase cair ke fase uap.
gerasi Untuk merubahnya dari fase cair ke refri-
gerant fase uap maka proses ini membutuh-
Prinsip Kerja Sistem Pendingin kan energi yaitu energi penguapan, dalam
Cara kerja mesin pendingin ini dapat di- hal ini energi yang dipergunakan adalah
jelaskan sebagai berikut, kompresor yang energi yang berada di dalam substansi yang
ada pada sistem pendingin dipergunakan se- akan didinginkan.
bagai alat untuk memampatkan fluida kerja Dengan diambilnya energi yang diambil
(refrigerant), jadi refrigerant yang masuk ke dalam substansi yang akan didinginkan ma-
dalam kompresor oleh kompresor tersebut ka enthalpi substansi yang akan didinginkan
Perencanaan Sistem Pendingin..….. 101

akan menjadi turun, dengan turunnya enthal- memanfaatkan PV sebagai sumber energi
pi maka temperatur dari substansi yang akan listrik, perlu dilakukan perencanaan untuk
didinginkan akan menjadi turun. Refrigerant proses pemasangan. Hal ini dilakukan untuk
yang keluar dari evaporator kemudian dihi- memperoleh hasil yang maksimal dan me-
sap oleh kompresor untuk di mampatkan ngurangi energi yang terbuang. Dalam hu-
kembali. Proses ini akan berubah terus me- bungannya dengan sistem sumber listrik ya-
nerus sampai terjadi pendinginan yang se- ng lain, maka instalasi dibagi menjadi dua,
suai dengan keinginan. Dengan adanya me- yaitu sistem instalasi mandiri dan sistem
sin pendingin ni maka untuk mendinginkan instalasi terhubung jaringan (Suhono, 2009).
atau menurunkan temperatur suatu substansi
dapat dengan mudah dilakukan. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dipakai pada pene-
Pemanfaatan Energi Surya litian ini meliputi beberapa langkah seperti
Pembangkit Listrik Tenaga Surya yaitu berikut :
pembangkit yang memanfaatkan sinar mata-
hari sebagai sumber penghasil listrik. Alat Langkah Penelian Tahun I
utamanya yaitu penangkap, pengubah dan 1. Perancangan dan pembuatan box/ Palka
penghasil listrik photovoltaic atau sering Berinsulasi. Bahan yang diperlukan untuk
disebut modul (Panel Solar Cell). Dengan membuat konstruksi peti sebagai berikut:
alat tersebut, sinar matahari diubah menjadi a. kayu kaso 5 x 6 cm
listrik melalui proses aliran-aliran elektron b. multiplex 6 mm atau 9 mm
negatif, lalu menjadi menjadi aliran listrik c. paku kapal 5 dan 7 cm
DC yang akan langsung mengisi Battery/ d. lem kayu
Accumulator sesuai tegangan dan arus yang Sedangkan peralatan yang diperlukan
diperlukan. Rata-rata Produk Modul yang adalah peralatan pertukangan seperti
dipasarkan menghasilkan 12 sampai 18 VDC gergaji, palu, tang, bor, dan lain-lain.
dan 0,5 sampai 7 Ampere. Modul memiliki 2. Pengecoran Bahan Polyuretan.
kapasitas beraneka ragam, mulai dari 10 watt Bahan insulasi yang akan dicorkan ter-
peak sampai 200 watt peak. Modul juga ter- diri dari polyuretan A (bahan A), poly-
diri dari type cell monocrystal dan poly- uretan B (bahan B), kedua jenis bahan
crystal. tersebut jika dicampurkan akan mengem-
bang dan membentuk insulasi yang padat
dan kedap udara.
3. Pelapisan Permukaan dengan Serat Gelas
(Fibre Glass) : Untuk pelapisan dengan
serat gelas bahan yang diperlukan seba-
gai berikut :
a. woven roving
b. serat gelas standar (choppes standard
matte)
Gambar 4. Komponen Pembangkit Listrik c. perekat resin (jenis 157 BQTN)
Tenaga Surya d. katalis (jenis MEKPx)
4. Ukuran yang akan direncanakan pembua-
Komponen inti dari pembangkit listrik tan box/palka :
tenaga surya ini adalah modul solar cell, Panjang : 1.5 m
regulator/controller, battery, Accumulator, Lebar : 0.8 m
Inverter DC to AC dan Beban/loader. Dalam Tinggi : 0.9 m
102, Inovtek, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 102 - 105

Tebal rongga : 5 cm (0.05m) PEMBUATAN DAN PENGUJIAN


Kapasitas box : 1.08 m3
5. Rancangan dan Pembuatan Sistem Pendi- Proses Perencanaan Box/Palka Ikan
ngin. Adapun Komponen Sistem Pendi- Berinsulasi
ngin menurut Kiryanto, dkk, yaitu Proses pembuatan box/palka ikan diawa-
kompresor, kondensor, stainer, kipas li dari data-data yang didapat dari hasil studi
(fan), evaporator, thermostat. lapangan, box/palka yang digunakan oleh ne-
layan pada kapal ikan biasanya kotak ikan
existing menggunakan es ini dapat kita jum-
pai dipasar-pasar, kebanyakan kotak ikan
atau cool box ini berkapasitas 100-200 kg
dan biasanya nelayan menggunakan cool box
yang berkapasitas 200 kg.
Dari data yang diperoleh yang didapat-
kan dari pemilik kapal yang dijadikan ruju-
kan utama dalam redisain ulang untuk men-
dapatkan kesegaran dan kualitas ikan yang
Gambar 5. Rancangan/Pembuatan Box/palka lebih tinggi dengan merencanakan dan me-
Ikan modifikasi box/palka dengan sistem pendi-
ngin.
Mulai Adapun ukuran pembuatan box/palka
ikan berinsulasi dengan sistem pendingin ya-
Survei Lapangan itu :
1. Panjang : 1.5 m
2. Lebar : 0.8 m
Pembuatan Box/Palka dan Sistem 3. Tinggi : 0.9 m
Pendingin 4. Kapasitas box : 1.08 M3

Perencanaan dan Untuk lebih jelas dapat kita lihat gambar ko-
Perhitungan Sistem tak/palka ikan yang akan dirancangkan seper-
Pendingin ti gambar dibawah ini :
Pengujian Sistem

Perhitungan Beban Disuplai sel


Surya
Uji Tegangan Keluaran sel Surya

Pengujian Sistem Keseluruhan


Gambar 7. Gambar box/palka ikan
Selesai
Melakukan Laminasi Gel Coat
Dalam melakukan proses gel coat langkah
Gambar 6. Bagan alir Penelitian yang dan cara yang dilakukan adalah sebagai be-
dilakukan pada tahun Kedua rikut :
Perencanaan Sistem Pendingin..….. 103

1. Menyiapkan bahan yang dibutuhkan, ya- sangat penting untuk menghitung beban pen-
itu pigment sesuai warna, (misal warna dinginan.
kuning). Aerosil sebagai bahan untuk
mengatur kekentalan gel coat sesuai ke- Perhitungan Beban Kalor Melalui
butuhan; Dinding
2. Disemprotkan material gel coat pada Temperatur udara luar diasumsikan 350 C
cetakan dengan ketebalan yang diizinkan dan Temperatur udara dalam diasumsikan
adalah antara 0.05 – 0.4 mm. mencapai -80 C.

Melaminasi Lapisan Fiberglass Qd = A x U x TD


Proses laminasi lapisan fiberglass yaitu pro-
ses yang dilakukan laminasi lapisan setelah dengan :
kering gel coat yang ada pada cetakan. Qd = Laju perpindahan panas (k)
U = Koefisien panas menyeluruh (w/m.
Proses Pembukaan (Pelepasan) Hasil 00k)
Setelah Selesai Dilaminasi Fiberglass pada A = Luas dinding (m2)
Cetak TD = Perbedaan suhu luar dan dalam ruang-
Proses pembukaan hasil kotak ikan dari ce- an (0C)
tak atau mal yang dilakukan setelah selesai Untuk mencari Koefisien panas menyeluruh
melakukan laminasi fiberglass yang dilami- (U) dengan menggunaan persamaan sebagai
nasi tersebut harus dipastikan sudah kering berikut :
dan tidak basah. 1
U
1 x x x 1
Proses Pemberian Foam    
f1 k1 k 2 kn f 0
Dinding box/palka tersebut dicor dengan ba-
1
han polyuretan. Bahan insulasi yang akan di-  22,7 W /( m 2 K )
corkan terdiri dari polyuretan A (bahan A), f0
polyuretan B (bahan B). Bahan A berwarna 1
coklat tua, bahan B berwarna coklat muda.  9,37 W /( m 2 K )
f1

Proses Finishing
Finishing adalah proses untuk merapikan
dan mengecek kembali semua pekerjaan
yang telah dilalui. Proses finishing dilakukan
setelah semuanya selesai box telah jadi. Hal
ini dilakukan untuk berjaga apakah ada pe-
kerjaan yang belum selesai atau cacat dan
juga untuk mempercantik produk yang sudah
Gambar 8. Ukuran Dinding Plat
jadi.

Perhitungan Beban Refrigerasi


Besarnya beban pendingin pada box/palka
ikan tersebut berasal dari penjumlahan beban
melalui dinding, beban pertukaran udara dan
beban produk. Sebelum melakukan perhitu-
ngan beban, langkah pertama menentukan Qd1 = (1.5 x 0.9 ) ( U ) (35 - (-8))
beberapa data awal dan rancangan. Data ini = 4,644 W
104, Inovtek, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 104 - 105

Qd2 = (1.5 x 0.9 ) ( U ) (35-(-8)) Beban Kalor Melalui Pertukaran Udara


= 4,644 W
Tabel 1. Infiltrasi rate
Qd3 = (0.8 x 0.9) ( U ) (35-(-8)) Room Rooms Rooms
= 2,47 W Volume (m3) Above 00C Below 00C
Qd4 = (0.8 x 0.9 ) ( U ) (35-(-8)) 7 3.1 2.3
= 2,47 W 8,5 3.4 2.6
10. 3.7 2.8
Qd5 = (1.5 x 0.8 ) ( U ) (35-(-8)) 15 4.4 3.3
= 2,47 W
7 - 1,08 2,3 - x
Qd6 = (1.5 x 0.8 ) ( U ) (35-(-8)) 
8,5 - 1,08 2,6 - x
= 2,47 W
 7 - 1,08
Beban Kalor total melalui dinding : 2,3  x   2,6  x 
 8,5 - 1,08 
Qdtot = Qd1 + Qd2 + Qd3 + Qd4 + Qd5 + Qd6
= 24, 58 W X = 1,244 L/s (Laju Infiltrasi)

Tabel 2. Tabel laju pertukaran udara


Storange Inlet Air Temperature 0C
Room 50 100 250 300 350
Temp Inlet Air RH, %
0
C 70 80 70 80 50 60 50 60 50 60
0
0 0.0092 0.0111 0.0142 0.0154 0.0505 0.0562 0.0850 0.0724 0.0820 0.0921
.50 0.0193 0.0210 0.0235 0.0247 0.0592 0.0649 0.0736 0.0809 0.0903 0.1004
0
.10 0.0271 0.0288 0.0309 0.0321 0.0562 0.0719 0.0805 0.0877 0.0970 0.1071

Qac = Laju infiltrasi x laju pertukaran udara 1. Proses pemasangan pipa evaporator dan
Qac = 1,244 L/s x 0.10 kj/s pipa kapiler
Qac = 0,135 kW 2. Proses pemasangan condenser
Qac = 135 W 3. Proses pemasangan strainer
Proses pemasangan kompresor
Beban Produk (ikan) 4. Proses pemasangan thermostat
Qi = m x c x TD/jam 5. Kipas (Fan Motor)
Qi = 32 X 980 X 27/16
Qi = 52 W Uji Performance Alat Kotak Ikan
Beban Total Kalor Cooler Setelah selesai proses pembuatan dan pe-
Q tot cooler = Q tot + Qac + Qi rakitan sistem pendingin (refrigerasi), maka
= 211 W alat tersebut diuji kemampuan dengan me-
nggunakan arus AC, dari alat tersebut sejauh
Selanjutnya Qtot cooler + safety Faktor 10% mana temperatur yang dihasilkan.
Jadi Beban Total Pendingin (beban refri- Pada tabel 3 dan Gambar 9 menunjukan
geasi) = 232 W bahwa performance box/palka ikan tersebut
sudah sesuai dengan temperatur yang di-
Pemasangan Mesin Pendingin harapkan (40C) untuk tempat penyimpanan
Langkah pemasangan mesin pendingin box ikan dengan kemampuan alat pendingin di
ikan, dilakukan dengan cara : atas temperatu 40C, sehingga kondisi ikan te-
Perencanaan Sistem Pendingin..….. 105

tap segar dan tetap berkualitas. Hasil uji performance temperatur box
ikan tersebut mencapai temperatur -7,30C.
Tabel 3. Performance box/palka ikan Sehingga hasil tangkapan ikan tersebut kon-
Temperatur disinya tetap dalam segar membuat harga
No Hari/Jam
Box/Palka Ikan ikan bernilai tinggi.
1 1 Hari / 24 Jam -4,5 0C
2 2 Hari/ 48 Jam -6,0 0C DAFTAR PUSTAKA
3 3 Hari/ 72 Jam -6,2 0C
4 4 Hari/ 96 Jam -6,5 0C Ilyas,1983. Bangunan Untuk Penyimpanan
5 5 Hari/ 120 Jam -6,6 0C Ikan. UNSRAT Manado.
6 6 Hari/ 144 Jam -7,3 0C Suhono, 2009. Sistem Instalasi Mandiri Dan
7 5 Hari/ 168 Jam -7,3 0C Sistem Instalasi Terhubung Jaringan.

KESIMPULAN
Dari hasil perancangan dan pembuatan
box/palka ikan sistem pendingin (refrigera-
si), maka alat tersebut di uji kemampuan nya
sejauh mana temperatur yang dihasilkan da-
lam menyimpan ikan agar kondisi yang baik,
tanpa perubahan warna dan bau selama 7
hari.

You might also like