Professional Documents
Culture Documents
None PDF
None PDF
TEKNIK
KEAIRAN
)
Salamun*
ABSTRACK
Estuary Phenomenon was construced by Tidal Range, Discharge and Sea Wave.
Instrution was an impact of Fresh water and Sea Water or Salinity. Length of Instrution
in Gangsa river can be forecasted by a model numerical which Saint Venant equation
especially on continuity and momentum equation which was shown water surface and
discharge. One of stop instrution on river is to build.
Keywords : Gangsa River, Estuary Phenomenon
ABSTRAK
Fenomena Estuary terbentuk dari Pasang, Debit dan Gelombang Laut. Instruary
adalah dampakdari menysupnya air laut/salinitas kerah air tawar/sungai. Panjang
instrusi Sungai Gangsa dapat diramalkam dengan Numerik dengan persamaan Saint
Venant khususnya pada Continuitas dan momentum yang ditunjukkan oleh elevasi
muka air dan debit. Peramalan ini adalah salah satu cara penentuan bangaunan
penanggulangan instrusi air laut.
Kata kunci : Debit Sungai, Pasang Surut dan Salinitas.
*)
Jurusan Teknik Sipil FT. UNDIP
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang Semarang
21
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 14, No.1– Juli 2008, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
22
Salamun
Instrusi Air Laut Sungai Gangsa
23
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 14, No.1– Juli 2008, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
24
Salamun
Instrusi Air Laut Sungai Gangsa
25
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 14, No.1– Juli 2008, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
0,7 > Se > 0,3 : estuari transisi atau adalah data-data dari instansi maupun
tercampur sebagian dinas terkait.
Se 0,7 : estuari sudut asin
Kondisi Hidrooceonagrafi
Bangunan Penanggulangan Intrusi
Fluktuasi Muka Air Laut
Perencanaan penanggulangan intrusi
air laut ke darat melalui sungai dapat Fluktuasi muka air laut dipengaruhi
dilakukan terutama penanggulangan gelombang terutama gelombang pasang
dengan membuat bangunan penahan surut.
intrusi. Dalam penelitian ini direnca-
- Pasang surut
nakan penanggulangan pengaruh intrusi
air laut dengan membangun bendung Data pasang surut dari Perum
penahan air pasang. Pelabuhan Cabang III Tegal, untuk
periode Januari1999 s/d Maret 2002.
ANALISA DATA Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe
pasang surut di perairan Tegal adalah
Data-data yang digunakan dalam pasang surut campuran dengan
perhitungan terdiri dari: data primer dan dominasi semi diurnal. Berarti selama
data sekunder. Data primer merupakan kurang lebih 24 jam terjadi 2 kali pasang
data pengukuran lapangan Sungai dan 2 kali surut, lihat Gambar 4.
Gangsa. Sedangkan data sekunder
26
Salamun
Instrusi Air Laut Sungai Gangsa
140
HHWL
MHWL
120
MSL
100 MLWL
LLWL
Elevasi, cm
80
60
40
20
0
Jan-98
Feb-98
Mar-98
Apr-98
Mei-98
Jun-98
Jul-98
Sep-98
Okt-98
Des-98
Jan-99
Feb-99
Mar-99
Agust-98
Nop-98
Gambar 5. Berbagai elevasi muka air laut bulanan di perairan Tegal
27
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 14, No.1– Juli 2008, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
Tabel 2. Hasil Pengukuran Salinitas Dan Daya Hantar Listrik di Sungai Gangsa
28
Salamun
Instrusi Air Laut Sungai Gangsa
Hidrograf Banjir
300 400
250 350
300
200
Debit (m3/dtk)
Debit (m3/dtk)
250
150 200
150
100
100
50 50
0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu (jam) Waktu (jam)
(a) (b)
400 600
350 500
300
400
Debit (m3/dtk)
Debit (m3/dtk)
250
200 300
150
200
100
50 100
0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu (jam) Waktu (jam)
(c) (d)
600 700
500 600
Debit (m3/dtk)
500
Debit (m3/dtk)
400
400
300
300
200 200
100 100
0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu (jam) Waktu (jam)
(e) (f)
Gambar 6. Grafik. Hubungan Debit Puncak dan waktu (a). Periode 2 tahun, (b).
Periode 5 tahun, (c). Periode 10 tahun, (d). Periode 25 tahun, (e). Periode 50 tahun,
(f). Periode 100 tahun
29
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 14, No.1– Juli 2008, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
Tabel 3. Hasil Perhitungan Debit Kecil sebesar 9,7 Km. Hubungan antara daya
3 hantar listrik dan besarnya salinitas di
No. Bulan Debit (m /dt)
sajikan pada grafik Gambar 7.
1. Januari 0,810
2. Februari 0,671
3. Maret 0,565 Pendugaan Instrusi
4. April 0,364
Debit rencana
5. Mei 0,237
6. Juni 0,133 Analisa yang dilakukan dengan model
7. Juli 0,079
Numerik dengan menggunakan Formula
8. Agustus 0,062
9. September 0,042 Saint Venant pada saat debit rencana
3
10. Oktober 0,189 sebesar 300,893 m /dtk. Lebar muka air
11. Nopember 0,386 28 meter, panjang sungai 10 Km
12. Desember 0,502 dengan kemiringan dasar saluran
0,0009. Hasil perhitungan salinitas
Pengukuran Salinitas menunjukkan titik peralihan antara air
asin dan air tawar terletak pada jarak
Dari hasil pengukuran salinitas di 10km untuk kondisi pasang dengan
lapangan maka dapat dianalisa kondisi besarnya kandungan garam yang
salinitas di sungai Gangsa. Adapun terdapat pada titik ini adalah sebesar
analisa yang telah dilakukan seperti 1,0756 ppm dan kandungan garam
pada tabel berikut ini : pada kondisi surut terletak pada jarak
Dari analisa diatas maka kita dapat 8,00 Km dengan kandungan garam
mengetahui jarak intrusi yang terjadi di sebesar 2,536 ppm.
sungai Gangsa dari muara. Besarnya
jarak intrusi air laut di sungai Gangsa Hasil perhitungan keseluruhan untuk
yang diukur dari muara sungai adalah setiap kondisi dapat dilihat Gambar 8.
30,000 50000
45000
25,000
Salinitas Daya Hantar Listrik 40000
35000
20,000
Daya Hantar Listrik (mS/cm)
30000
Salinitas (mg/l)
15,000 25000
20000
10,000
15000
10000
5,000
5000
- 0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000
30
Salamun
Instrusi Air Laut Sungai Gangsa
30
25
20
Salinitas (ppm)
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jarak (meter) Thousands
30
25
Salinitas ( ppm )
20
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Thousands
Jarak ( meter )
Jam 13.00 Jam 20.00
31
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 14, No.1– Juli 2008, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
6.00
5.00
4.00
Elevasi Muka Air (m)
3.00
2.00
1.00
0.00
2500 2000 1500 1000 500 0
Jarak Ke Hulu Sungai (m)
Gambar 10. Grafik Profil muka air sungai dari bangunan pelimpah ke hulu
32
Salamun
Instrusi Air Laut Sungai Gangsa
Pendugaan Intrusi Air Laut di sungai menjadi naik. Tetapi disamping hal
Gangsa tersebut banyak hal yang dapat
diperoleh manfaatnya seperti
Dari analisa dengan berbagai kondisi
ketersediaan air tawar untuk kebutuhan
diperoleh jarak pengaruh intrusi air laut.
sehari-hari, mengurangi percepatan
Pada saat debit besar (Q 25) pengaruh
konsolidasi tanah di wilayah pesisir dan
intrusi berjarak 10,0 km dari muara
masih banyak manfaat yang dapat di
dengan besar salinitas 1,0756 ppm.
peroleh dari perencanaan ini.
Sedangkan untuk saat surut terjadi,
pengaruh intrusi berjarak 8,00 Km dari Perencanaan irigasi tambak juga
muara dengan besar salinitas 2,536 dimungkinkan karena muka air sungai
ppm. Jika terjadi debit kecil/musim menjadi terkendali, pengaruh intrusi
kemarau maka pengaruh intrusi berjarak tidak dapat bergerak semakin menjauh
12,5 Km dari muara untuk saat pasang kehulu sehingga daerah air asin dapat
dengan besar salinitas 5,4921 ppm. dikendalikan. Dan akhirnya
Sedangkan saat surut terjadi, pengaruh perencanaan ini diharapkan dapat
intrusi berjarak 10 Km dari muara mendukung berbagai kondisi dari
dengan kandungan garam sebesar berbagai aspek baik kebutuhan sehari-
0,0025 ppm. hari, sumber pendapatan ekonomi dan
objek wisata bagi masyarakat.
Bangunan penanggulangan intrusi yang
direncanakan adalah pelimpah dengan
mercu Tinggi pelimpah sebesari 3,0 m DAFTAR PUSTAKA
dengan lebar 28,0 m.
1. _____, (1986). “Buku Petunjuk
Saran Perencanaan Irigasi Bagian
Penunjang untuk Standar
Guna mengatasi pengaruh intrusi ini Perencanaan Irigasi”, Desember.
banyak hal yang masih harus menjadi
kajian penting. Perencanaan dan 2. _____, (1997). “Irigasi dan
pemilihan alternatif konstruksi yang Bangunan Air”, Gunadarma.
ditetapkan penulis hanya memandang 3. _____, (2002). “Penelitian Kajian
dari lingkup aspek yang cukup kecil Sumber Air Bawah Permukaan Kota
yang nantinya diharapkan akan mampu Tegal”, Lembaga Penelitian Pusat
untuk menjadi acuan/ patron dalam Studi Kebumian Undip.
perencanaan yang lebih komplit.
4. _____, (1983). “Pedoman
Dalam merencanakan suatu bangunan Pembuatan Bendungan Pengendali
khususnya sungai, kita mengharapkan Sedimen”, Depatemen Pekerjaan
agar manfaat yang dihasilkan dari Umum.
bangunan ini bagi masyarakat sekitar
lokasi kajian akan lebih berarti. Tetapi 5. _____, (1986). “Standart
biasanya ada efek positif dan efek Perencanaan Irigasi, Kriteria
negatif yang harus dihadapi akibat Perencanaan bagian Bangunan
perencanaan ini. Efek negatifnya seperti Utama KP-02”, Desember.
pembebasan lahan sepanjang bantaran 6. _____, (1986). “Standart
sungai yang nantinya akan menjadi Perencanaan Irigasi, Kriteria
genangan ketika muka air sungai
33
Berkala Ilimiah Teknik Keairan
Vol. 14, No.1– Juli 2008, ISSN 0854-4549 Akreditasi No. 23a/DIKTI/KEP/2004
34