You are on page 1of 5

“OPTIK”

A. Pengertian Optik
Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Optik dijelaskan dan ditandai dengan fenomena optik.
Bidang optik biasanya menggambarkan sifat cahaya tampak, sinar inframerah dan
ultraviolet, tetapi sebagai cahaya adalah gelombang elektromagnetik, fenomena yang
sama juga terjadi dalam bentuk sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan lainnya
gejala radiasi elektromagnetikdan mirip maupun pada balok muatan partikel (balok
dibebankan). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian darikeelektromagnetan.
Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang terkait dengan
beberapa bidang optik kuantum hinggamekanika. Dalam prakteknya, sebagian besar
fenomena optik dapat dihitung dengan menggunakan sifat daricahaya elektromagnetik,
seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.
B. Pembiasan cahaya
Pembiasan cahaya merupakan pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati
bidang batas dua medium yang berbeda indeks biasnya. Indeks bias mutlak suatu bahan
ialah perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan cahaya di bahan
tersebut.
Syarat Pembiasan Cahaya
Adapun syarat terjadinya pembiasan cahaya yang diantaranya yaitu:
 Cahaya melewati dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik.
 Sudut datang lebih kecil dari 90 derajat karena sinar datang tidak tegak lurus
dengan bidang batas kedua medium.
Hukum Pembiasan Cahaya
Seorang ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snellius melakukan eksperimen
untuk mencari tahu hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen
ini menghasilkan hukum Snellius yang berbunyi.
 Sinar datang, sinar bias serta garis normal, terletak pada satu bidang datar yang sama
“segaris”.
 Apabila sinar “cahaya” datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih
rapat dibiaskan mendekati garis normal, sementara sinar “cahaya” yang datang dari
medium lebih rapat menuju medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal,
hasil pembagian dari sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan
tetap dan disebut indeks bias.
Arah Pembiasan Cahaya
Dalam pembiasan cahaya terdapat dua arah yang dapat dibedakan menjadi dua
macam yakni:
 Mendekati Garis Normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium
optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari
udara ke dalam air.
 Menjauhi Garis Normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal bila cahaya merambat dari medium
optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari
dalam air ke udara.
C. Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya terjadi apabila pancaran cahaya mengenai bidang pantul kemudian
bidang pantul tersebut meneruskan pancaran cahaya tersebut. Sebagai contoh pemantulan
cahaya adalah pada saat kita mangarahkan pancaran cahaya senter ke suatu cermin, maka
cahaya tersebut diteruskan oleh cermin. Pada kejadian ini senter adalah sumber cahaya
kemudian cermin adalah bidang pantul.
Hukum Pemantulan Cahaya
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan
ketiganya berpotongan pada satu titik.
2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

Jenis-jenis Pemantulan Cahaya


1. Pemantulan Teratur
2. Pemantulan Baur
D. Jenis – Jenis Cermin
1. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bentuk lengkung, dimana
permukaan cermin yang memantulkan cahaya melengkung ke luar. Cermin cembung
memiliki sifat divergen (menyebarkan cahaya) karena berkas cahaya yang datang dan
mengenai permukaan cermin cembung akan dipantulkan kembali dari satu titik dan
menyebar.
Rumus Cermin Cembung
Rumus atau persamaan cermin cembung mirip cermin cekung, hanya saja nilai
fokusnya (F) negatif.

Keterangan:
f = fokus cermin
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
Untuk mencari perbesaran bayangannya pada cermin cembung menggunakan
rumus:

Keterangan:
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
2. Cermin Datar
Cermin datar ialah cermin yang memiliki permukaan datar seperti sebuah garis
lurus. Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin datar memiliki dimensi ukuran
(penjang dan lebar) sama persis dengan dimensi benda. Jarak yang dibentuk antara
benda dengan cermin sama dengan jarak antara cermin dengan bayangan. Sifat
bayangan benda yang dibentuk oleh cermin datar ialah maya, tegak, dan sama besar.
Sifat Cermin Datar
Terdapat sifat cermin datar saat dikenai berkas cahaya seperti berikut ini:
 Bayangan pada benda akan terjadi tegak dan semu.
 Bayangan semu merupakan bayangan yang bisa di lihat ke dalam cermin akan
tetapi pada tempat bayangan tersebut tidak ditemukan cahaya pantul.
 Pada bayangan tersebut, besar dan tingginya sama dengan besar dan tinggi pada
benda sebenarnya.
 Pada jarak bayangan benda sama dengan jarak benda dengan cermin.
 Pada bagian kanan bayangannya merupakan bagian kiri pada benda sebenarnya
dan juga sebaliknya.
3. Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang berbentuk lengkung, dimana permukaan
cermin cekung yang memantulkan cahaya melengkung ke belakang. Garis normal
cermin cekung adalah garis yang melewati pusat kelengkungan, yaitu di titik R atau
2F. Sinar yang melewati titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga.

Sinar Istimewa dan Sifat Bayangan Cermin Cekung


Sinar-sinar istimewa yang ada pada cermin cekung:
 Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
fokus.
 Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann sejajar dengan sumbu
utama.
 Sinar datang yang melalui titik lengkung (R) akan dipantulkan kembali ke
arah yang sama.
E. Alat – alat optik
1. Mata
2. Kamera
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
b. Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
c. Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur
luasnya
d. Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
e. Shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film
f. Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda
yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di
depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat
nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari
benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser
ke depan atau ke belakang.
3. Lup (Kaca Pembesar)
4. Mikroskop
5. Teropong (Teleskop)

You might also like