You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAHYA ABORSI

OLEH :

Kelompok

1. Rohana : NH0117133
2. Rosmini : NH0117134
3. Sartika : NH0117135
4. Salmawati : NH0117136
5. Sandini putri umar : NH0117137

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BAYHAYA ABORSI

Topik : Aborsi
Sasaran : Mahasiswa
Hari/Tanggal : kamis 24- 05-2017
Waktu : 60 Menit
Tempat : ruang stikes nani hasanudian Metode
`Tujuan

1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti diskusi kelompok tentang aborsi, diharapkan siswa dapat
mengerti dan menjelaskan tentang aborsi

2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti diskusi kelompk tentang aborsi, diharapkan siswa mampu :
a. Menyebutkan pengertian aborsi
b. Menjelaskan macam macam aborsi
c. Menjelaskan dampak aborsi
d. Mencegah aborsi
Materi Penyuluhan
a. Pengertian aborsi
b. Macam maacam abosi
c. Dampak aborsi
d. Mencegah aborsi
e. Mencegah Metode dan Alat
a. Metode :diskusi, ,Tanya jawab,
b. Alat : poster,leaflet
Kegiatan Diskusi :

No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1 Pembukaan 40 - Mengucap salam dan Menjawab salam
menjelaskan kegiatan
diskusi
- Membentuk klpk Peserta membentuk klpk
menjadi 4 klpk dan
memilih ketua dan
sekretaris
- Menjelaskan
Mendengar dan
tujuan diskusi
memperhatikan
- Menyebutkan
waktu/lamanya diskusi
2 Pelaksanaan 10 - Memberikan Ketua klpk memimpin
bahan yang diskusi, sekretaris
didiskusikan membuat kesimpulan
- Memberi wktu kepada
peserta utk diskusi dan
mengawasinya Ketua klpk
- Memberi waktu utk menyampaikan hasil
menyajikan hasil akhir dari diskusi
diskusi
3 Evaluasi 5 - Penyuluh meminta Pengamat
pengamat utk menyampaikan
menyampaikan evaluasinya ttg jalannya
komentar tentang diskusi
jalannya diskusi
4 Penutup 5 - Kesimpulan Mendengar dan
dari penyuluh memperhatikan
- Mengucap salam

Evaluasi :
1.Prosedur : Selama proses pembelajaran berlangsung, Setelah selesai
penyuluhan
2. Bentuk : Subyektif
3. Jenis Tes : Lisan
Materi Penyuluhan ( terlampir )

A. PENGERTIAN ABORSI

Aborsi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti pengguguran. Aborsi atau
abortus dalam bahasa latin berarti wiladah sebelum waktunya atau keguguran. Dalam
Bahasa Inggris istilah ini menjadi abortion yang berati pengguguran janin dari rahim
sebelum ia mampu hidup sendiri, yaitu pada 28 minggu pertama dari kehamilan. Jadi
aborsi atau abortus secara etimologi bermakna keguguran, pengguguran kandungan,
atau membuang janin. Adapun secara terminologi, abortus mengandung beberapa
pengertian, diantaranya:

1. Menurut istilah kedokteran, abortus adalah pengakhiran kehamilan selama masa


gestasi (kehamilan) yaitu 28 minggu sebelum janin mencapai berat 1000 gram.
2. Menurut istilah hukum, aborsi adalah pennghentian kehamilan atau matinya janin
sebelum waktu kelahiran.
3. Menurut Sardikin Ginaputra (Fakultas Kedokteran UI), aborsi adalah penghentian
kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Berpijak dari pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat dikatakan,
bahwa aborsi adalah suatu pengeluaran hasil konsepsi (janin) dari rahim ibu,
sebelum janin berumur 20 - 28 minggu atau sebelum waktunya.
Hal ini berati, bahwa dalam suatu aborsi mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
a. Pengeluaran hasil konsepsi (janin) dari rahim, yaitu suatu proses keluarnya janin
yang telah ada dalam rahim.

b. Sebelum waktunya atau sebelum dapat secara alamiah, yaitu pengeluaran tersebut terjadi
pada masa janin belum dapat lahir secara alamiah
Definisi aborsi lainnya menyatakan, aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu berat janin kurang dari 500 gram. Aborsi merupakan
pengakhiran hidup janin sebelum bertumbuh besar.

B. MACAM MACAM ABORSI

Dalam dunia kedokteran dikenal adanya 3 macam aborsi, yaitu:


1) Aborsi Spontan atau alamiah yaitu berlangsung tanpa tindakan apapun.
Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel
sperma. Para ulama sepakat tidak ada persoalan dalam kasus ini karena terjadi
secara alami dan atas kehendak Allah Swt. Adapun jenis aborsi spontan dapat
dibedakan sesuai dengan kondisinya sebagai berikut :
a) Abortus Incipient Pada aborsi jenis ini kehamilan tidak bisa dipertahankan
lagi sehingga pengobatannya hanya bertujuan menghentikan pendarahan dan
membersihkan rongga rahim dari sisa hasil konsepsi.
b) Abortus Complete Dalam keadaan ini, seluruh hasil konsepsi dikeluarkan.
Abortus Incompletus Pada aborsi jenis ini sebagian kandungan keluar dan
sebagian lagi tertunda di dalam perut, sehingga pengobatan bertujuan
menghentikan pendarahan dan membersihkan rongga rahim dari sisi hasil
konsepsi.
c) Abortus Habitualis Pada jenis ini keguguran terjadi tiga kali atau lebih
berturutturut. Penyebab dari keguguran ini adalah adanya kelainan pada leher
rahim atau pembengkakan pada rahim atau cacat bawaan.
Abortus Imnance Pada jenis ini kehamilan masih dapat dipertahankan
misalnya dengan istirahat dan pemberian obat-obatan.
2) .Aborsi Buatan atau sengaja, atau Abortus provocatus Criminalis , yaitu
pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram sebagai akibat dari tindakan yang disengaja dan didasari
oleh sang ibu maupun si pelaku aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun
anak).
3) Aborsi Terapeutik atau Abortus Provocatus Therapeuticum , yaitu
pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medis. Contoh,
seorang ibu yang sedang hamil mengidap penyakit darah tinggi menahun,
penyakit jantung yang parah atau sesak nafas yang dapat membahayakan si
ibu dan janin yang dikandungnya.

C. DAMPAK ABORSI

Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa dampak
buruk atau resiko yang akan dihadapi seorang wanita, yaitu dampak pada kesehatan
wanita dan dampak psikologis bagi wanita :

1. Dampak pada kesehatan wanita :

Kerusakan pada leher rahim, hal ini terjadi akibat penggunaan alat aborsi
a) penggunaan peralatan medis yang tidak steril kemudian dimasukkan
ke dalam Rahim bisa menyebabkan infeksi.
b) Pendarahan hebat ini adalah resiko yang sering dialami oleh wanita
yang melakukan aborsi, pendarahan terjadi karena leher Rahim robek
dan terbuka lebar..
c) Kematian, kehabisan banyak darah akibat pendarahan dan infeksi bisa
membuat sang ibu meninggal.
d) Resiko kangker, karena leher Rahim yang robek dan rusak bisa
mengakibatkan resiko kangker serviks, kangker payudara, indung telur
dan hati.
2. Dampak Psikologis Bagi Wanita:
1. perasaan bersalah dan dosa
2. kehilangan harga diri
3. depresi
4. trauma
5. ingin bunuh diri

D. PENCEGAHAN ABORSI

Untuk mencegah semakin maraknya aborsi yang dilakukan baik oleh dukun
maupun oleh dokter, maka 7 butir solusi berikut ini dapat dipertimbangkan yaitu :
1) Pendidikan agama sejak dini agar anak kelak bila memasuki masa remaja atau
dewasa mulai memiliki pengetahuan bahwa perzinaan seks bebas atau
hubungan seks diluar nikah dilarang oleh agama, hukumnya haram
danmelakukannya merupakan perbuatan dosa.
2) Dalam islam tidak dikenal istilah “pacaran” atau pergaulan bebas, namun
yang ada adalah sebatas perkenalan inipun baik laki- laki maupun perempuan
tidak boleh “berduan” di tempat yang sepi, sebab dikwatirkan yang ketiganya
adalah setan yang menggoda dua insan tadi untuk berbuat perzinaan.
3) Bila terjadi juga” kecelakaan “ (kehamilan diluar nikah) sebaiknya remaja
yang bersangkutan dinikahkan. Bila tidak mungkin, kehamilan dapat
diteruskan sehingga dapat mekahirkan secara normal. Bayi dapat dirawat
sendiriatau dirawat oleh orang lain (adopsi)
4) Orang tua dirumah (ayah dan ibu), serta orang tua dimasyarakat (ulama,tokoh,
masyarakat, pejabat,, aparat, dan pengusaha) hendaknya menciptakan tatanan
kehidupan bermasyarakat yang religius dan tidak memberikan peluang berupa
sarana dan prasarana yang dapat menjuruskan kepergaulan bebas (perzinaan),
misalnya pornografi, pornoaksi, dan napza.
5) Diperlukan penyuluhan kepada masyarakat terutama pada remaja tentang
dampak buruk aborsi akibat pergaulan bebas atau hubungan seks di luar nikah
dari sudut pandang biologis, psikologis, soisal, dan spiritual (agama)
6) Kepada mereka yang melakukan tindakan pengguguran (abortus criminalis)
dikenakan sanksi hukum yang berat sesuai dengan hokum perundang-
undangan yang berlaku.
7) Organisasi profesi seperti IDI (ikatan dokter Indonesia) dan POGI
(perhimpuana obstetric Ginekologi Indonesia) hendaknya dapat menerbitkan
para anggota yang melakukan tindak pengguguran ( abortus criminalis)
DAFTAR PUSTAKA

Adisubrata, WJS. Poerwadarminta, Kamus Latin Indonesia, Yogyakarta:Kanisius,


Ahmad Anees Medis, Surabaya : Rumah sakit islam jemursari 2012.
Hafizh Dasuki, Ensiklopedi Islam , Jakarta: Ihtiar Baru van Houve, 1994
Masfjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah, Jakarta: Toko Gunung Agung, 1997
Aziz et al, Fiqih Medis, Surabaya: Rumah Sakit Islam Jemursari, 2012.
Ahmad Anees Munawir, Islam d an Masa Depan Biologis Manusia, Bandung:
Mizan, 1991.

You might also like