You are on page 1of 30

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

DOSEN PENGAMPU :
Drs. LA ANE, M.Si / ALI FIKRI HASIBUAN, M.Si

OLEH :

DEBY YURIKA SIAHAAN 7143342011


PUSPA DELIMA LUMBAN TORUAN 7153142021
VIVI WANDARI 7152142019

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan materi.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Pebruari 2018

Kelompok II

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I​ ​PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 3
BAB II​ ​PEMBAHASAN 4
2.1 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA 4
2.1.1 Model Sistem Umum Perusahaan 4
2.1.2 Perusahaan di dalam Lingkungannya 5
2.1.3 Aliran Sumber Daya Lingkungan 6
2.2 MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA FISIK – MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
(SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) 7
2.2.1 Sistem Elektronik 7
2.2.2 Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha 8
2.3 KEUNGGULAN KOMPETITIF 8
2.3.1 Rantai Nilai Porter 9
2.3.2 Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif 10
2.4 TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL 12
2.4.1 Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional 13
2.4.2 Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional 13
2.4.3 Keuntungan Koordinasi 14
2.5 TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL 14
2.6 MANAJEMEN PENGETAHUAN 16
2.6.1 Dimensi Informasi 17
2.6.2 Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah 18
2.6.3 Sistem Informasi Warisan 18
2.6.4 Manajemen Gambar 18

4
2.7 PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI 19
2.7.1 Chief Information Officer dan Chief Technology Officer 19
2.7.2 Perencanaan Strategis bagi Perusahaan 20
2.7.3 Rencana Strategis untuk Area-area Bisnis 20
BAB III​ ​PENUTUP 21
3.1 KESIMPULAN 21
3.2 SARAN 22
DAFTAR PUSTAKA 23

5
6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin
kompetitif menimbulkan persaingan yang semakin tajam, ini ditandai dengan semakin
banyaknya perusahaan milik pemerintah maupun swasta yang didirikan, baik itu perusahaan
berskala besar, perusahaan menengah maupun bersalah kecil. Banyak perusahaan yang
didirikan merupakan faktor pemicu tingkat persaingan yang semakin tajam di lingkungan
dunia usaha itu sendiri.
Perusahaan berada dalam suatu lingkungan yang terdiri dari elemen – elemen yang
berupa individu dan organisasi dimana sumber daya mengalirantara perusahaan dan elemen
itu.Sumber daya informasi lebih dari sekedar informasi karena mencakup pulaperangkat
keras, perangkat lunak, fasilitas, data, para spesialis informasi danpemakainya. Kegiatan
mengidentifikasi sumber daya akan dibutuhkanperusahaan dimasa depan, mendapatkan
sumber daya itu dan mengelolanyayang disebut perencanaan sumber daya informasi secara
strategis.
Keadaan seperti itu baik secara langsung maupun tidak langsung akan dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup usaha yang dirintis oleh para pelaku yang terlibat
didalamnya, di lain pihak perusahaan didalam usahanya memasarkan suatu produk
memasarkan suatu produk yang dihasilkan terkadang mengalami kesulitan di dalam
menyalurkan produknya kepada konsumen, hal ini memaksa perusahaan untuk lebih pro-aktif
dalam mengantisipasi situasi tersebut.
Dewasa ini perekonomian Indonesia semakin berkembang, misalnya dapat dilihat dari
perkembangan industri penghasil barang, salah satu industri yang perkembangannya pesat
adalah industri yang bergerak pada minuman ringan.
Perkembangan yang pesat ini juga diikuti dengan semakin ketatnya persaingan diantara
produsen minuman ringan tersebut. Produsen saling berebut untuk mendapatkan pangsa pasar
yang luas guna meningkatkan laba.
Selama beberapa tahun terakhir ini, topik keunggulan kompetitif telah menjadi fokus ​dari
banyak diskusi. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengolahan sumber daya fisik,
akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael

7
E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain)
dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas
perusahaan dan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur
lingkungan akan menjadi suatu dasar dari suatu konsep yang menerima banyak perhatian
dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak, spesialis
informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat
dimensi yang diinginkan, relevasi, akurasi, ketepatan waktu, dan kelengkapan. Manajemen
pengetahuan menyadari bahwa informasi akan mencerminkan sumber daya pengetahuan
perusahaan. Manajemen pengetahuan dibutuhkan untuk mengorganisasikan, mengakses dan
mengungkit data dan informasi perusahaan untuk pengambilan keputusan.
Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun
mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah system umum dalam perusahaan?
2. Bagaimanakah kedudukan perusahaan dalam lingkungannya?
3. Bagaimana aliran sumber daya lingkungan (environmental resource flows)?
4. Bagaimanakah mengelola aliran sumber daya fisik-manajemen rantai pasokan?
5. Bagaimana cara perusahaan mengetahui dimensi-dimensi keunggulan kompetitif?
6. Bagaimana cara menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif
perusahaan?
7. Bagaimana sistem informasi mempengaruhi organisasi dan perusahaan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
2. Untuk mengetahui model system umum perusahaan.
3. Untuk memahami kedudukan perusahaan dalam lingkungannya.

8
4. Memahami delapan model unsure lingkungan sebagai suatu kerangka untuk memahami
lingkungan dari suatu organisasi bisnis.
5. Untuk memahami bahwa manajemen rantai pasokan akan melibatkan perencanaan dan
koordinasi sumber-sumber daya fisik yang mengalir dari pemasok perusahaan, melalui
perusahaan, dan kepada para pelanggan perusahaan.
6. Untuk mengetahui dimensi-dimensi keunggulan kompetitif.
7. Untuk mengetahui cara menggunakan sistem informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif perusahaan.
8. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi terhadap organisasi dan perusahaan.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat penulisan masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi rekan-rekan mahasiswa
Makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai sistem informasi,
organisasi, manajemen dan strategi yang merupakan salah satu mata kuliah dari
jurusan Pendidikan Akuntansi
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai sistem
informasi dalam mempengaruhi suatu organisasi dalam mengembangkan kegiatan
dimana sistem informasi mempermudahkan operasional organisasi

9
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA

2.1.1 Model Sistem Umum Perusahaan

Gambar di atas menunjukkan aliran sumber daya dari lingkungan melalui perusahaan
dan kembali kelingkungan. Aliran sumber daya fisik berada dibagian bawah ; aliran sumber
daya virtual berada dibagian atas. Bagian ini menggambarkan model sistem umum
perusahaan, yang menampilkan arsitektur bagian seluruh jenis organisasi dalam bentuk
sebuah sistem.
A. Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui
pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Bahan baku

10
memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi barang jadi, yang
kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan. Mesin dibeli, digunakan, dan pada
akhirnya dijual dalam bentuk besi tua atau ditukar dengan mesin yang lebih baru. Uang
memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan
pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan
pengambilan kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya
fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada
para pelanggannya.

B. Aliran Sumber Daya Virtual


Pada gambar 1 menunjukkan aliran dari sumber daya virtual: Data, informasi, dan
informasi dalam sebuah keputusan. Aliran dua arah, data dan informasi yang menghubungkan
perusahaan dengan lingkungannya ditunjukkan sebelah kanan.

C. Mekanisme Pengendalian Perusahaan


Unsur – unsur yang memungkinkan perusahaan mengendalikan operasinya sendiri
meliputi ;
1. Standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai sebuah
tujuan secara keseluruhan.
2. Manajemen perusahaan.
3. Suatu pemrosesan informasi yang mengubah data menjadi informasi.

D. Lingkaran Umpan Balik


Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan kedalam pemroses
informasi yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian diberikan kepada
para manager,yang melakukan pengambilan keputusan yang akan memengaruhi perubahan
perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik.
Manajemen akan dipandu dalam pengambilan keputusannya oleh standar standar kinerja
perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat dipergunakan oleh pemroses informasi untuk
mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan kinerja sesuai dengan yang diharapkan.

2.1.2 Perusahaan di dalam Lingkungannya

11
Model sistem umum sebuah perusahaan membuat kita dapat dengan lebih mudah
melihat arti penting lingkungan bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan
tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan
lingkungannya. Sama pentingnya,sebuah perusahaan tidak akan dapat berfungsi tanpa sumber
daya yang diberikan oleh lingkungannya.
Lingkungan dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Sebuah bank
memiliki lingkungan yang berbeda dari sebuah toko alat alat olahraga atau sebuah gereja.
Meskipun begitu,kita dapat mengidentifikasikan delapan unsur utama yang terdapat di dalam
lingkungan seluruh perusahaan. Unsur unsur lingkungan ini adalah organisasi dan individu
yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung atas
perusahaan. Ke delapan unsur ini terdapat di dalam suatu sistem yang lebih besar yang disebut
masyarakat(society).
Model 8 unsur lingkungan :
1. Pemasok (supplier) lebih disebut vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa, orang, dan
informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya.
2. Pelanggan (customer).
3. Serikat kerja (Labor union)adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun tidak
terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
4. Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas industri-industri seperti bank dan
institusi pemberi pinjaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan yang
tersedia bagi perusahaan.
5. Pemegang saham dan pemilik (stockbolders and owners) orang-orang yang
menginvestasikan uang ke dalam perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan yang
sebenarnya.
6. Pesaing (competitor) adalah mencakup semua organisasi yang bersaing dengan
perusahaan di dalam pasar.
7. Pemerintah (goverment) baik itu ditingkat nasional, provinsi maupun local, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan dan juga
memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana.
8. Komunitas global (global community) adalah wilayah geografis dimana perusahaan
menjalankan operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggungjawabnya kepada masyarakat
global dengan menghargai lingkungan hidup, memberikan produk dan jasa dan
memberikan kontribusi kepada mutu kehidupan, dan melakukan operasinya secara etis.

12
2.1.3 Aliran Sumber Daya Lingkungan
Perusahaan terhubung dengan unsur – unsur lingkungannya memalui aliran sumber
daya lingkungan (environmental resource flows). Beberapa sumber daya mengalir lebih
sering dari pada sumber daya yang lain. Aliran – aliran yang umum terjadi meliputi :
1. Aliran informasi dari pelanggan.
2. Aliran bahan baku kepelanggan.
3. Aliran uang kepada pemegang saham.
4. Aliran bahan baku dari pemasok.

Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti uang
penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran
pegawai kepada pesaing (karyawan yang “diajak” perusahaan lain),
Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsur
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan seluruh
unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan informasi
dengan pesaing sebagai sesuatu aliran satu arah.

2.2 MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA FISIK – MANAJEMEN RANTAI


PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan dan
selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan (supply chain). Aliran sumber
daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi
dengan cara yang tepat waktu dan efisien yang disebut sebagai manajemen rantai pasokan
(supply chain management) yang terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini :
● Meramalkan permintaan pelanggan.
● Membuat jadwal produksi.
● Menyiapkan jaringan transportasi.
● Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
● Menerima persediaan dari pemasok.
● Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
● Melakukan produksi.
● Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.

13
● Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan.

2.2.1 Sistem Elektronik


Seiring dengan bergeraknya sumber daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan
dicatat dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi pemasok, di dalam area penerimaan
perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan, di dalam area pengiriman
perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh transportir, dan di lokasi pelanggan.
Data dimasukkan ke dalam terminal melalui input keyboard, pemindaian kode batang, atau ID
frekuensi radio. Dengan terkumpulnya sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk
menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan untuk
melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada
manajemen rantai pasokan.

2.2.2 Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
A. Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan sumber daya
perusahaan (​enterprise resource planning​-ERP), namun memainkan peranan yang sangat
penting dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor yang sama (SAP,Oracle,atau
produk lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi
aliran informasi rantai pasokan. Akan tetapi,biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat
tinggi,dan mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak
ERP.
Ketika salah satu anggota dari suatu rantai pasokan memiliki kekuasaan yang jauh lebih
besar di atas anggota yang lain,misalnya yang diliki oleh pengecer besar seperti Wal-Mart
terhadap para pemasoknya,maka anggota yang lebih kuat akan dapat memberikan tekanan
pada anggota yang lain untuk menggunakan peranti lunak ERP yang sama. Dalam hal
ini,perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua
anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang
biasanya akan menerima keuntungan terbesar.

2.3 KEUNGGULAN KOMPETITIF

14
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
maka perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa
pada pada harga yang lebih rendah,memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih
tinggi,dan memenuhi kebutuhan kebutuhan khusus dari segmen segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak terlalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan
juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya
virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, ​keunggulan kompetitif (​competitive
advantage)​, mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan
(​leverage)​, di dalam pasar. Ingat bahwa para manjer perusahaan menggunakan sumber daya
virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan tujuan strategis perusahaan.

2.3.1 Rantai Nilai Porter


Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif; Buku dan artikel artikel yang ditulisnya memberikan panduan
dan strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnya.
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa
perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan
perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai
aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities)​ meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang
kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga
hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola
aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.

15
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities)​ mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas
utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah
maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. Manajemen sumber daya manusia,
2. P
​ engembangan teknologi, dan

3. Pengadaan (atau pembelian).

Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga
unsur penting, yaitu :
1. Input yang dibeli,
2. Sumber daya manusia, dan
3. Teknologi.
Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh,
spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian
komersial,peralatan komputasi yang disewa, dan program program yang dikembangkan
sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung kepuasan bagi para eksekutif perusahaan.
A. Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang dapat dicapai dengan
mengaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain; seperti ini dapat
menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS).
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business
partners).Mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga
menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya
dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila
dibutuhkan. Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok untuk
mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan di
dalam proses produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku.
Perusahaan juga dapat mengaitkan rantai nilainya dengan rantai nilai para anggota jalur
distribusinya,sehingga menciptakan suatu ​sistem nilai(value system). Salah satu contoh
adalah sebuah maskapai penerbangan yang memungkinkan agen agen perjalanan sekaligus

16
pelanggan pelanggan individu mengakses sistem pemesanan terkomputerisasi maskapai
penerbangan tersebut untuk melakukan pemesanan penerbangan.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka juga
dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Sebagai
contoh,sebuah perusahaan produsen farmasi dapat melampirkan label harga pengecer kepada
produk produknya sebelum pengiriman,sehingga dapat menghemat biaya yang harus
dikeluarkan pengecer nantinya.Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat
menggunakan komputer mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk
mendapatkan informasi dan melakukan pembelian.
Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional, mengelola sumber
daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keunggulan
kompetitif.

2.3.2 Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat
perencanaan strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah
perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen
(menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis
akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali
operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai
pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi,
sehingga mencapai keunggulan operasional.
Ada beberapa keunggulan kompetitif yaitu sebagai berikut:
1. Keunggulan strategis (strategic advantage)​
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk
menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh,sebuah perusahaan dapat memutuskan
untuk mengubah seluruh datanya menjadi baris data dengan alat penghubung standar(seperti
alat penghubung browser Web) guna kemungkinan berbagi dengan sekutu sekutu bisnis dan
pelanggannya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser Web
mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.

17
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara
secara fundamental. Pertama,akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui peranti lunak
komputer buatan perusahaan sendiri,sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan
perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari
vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan
suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh,karena para
pengguna tidak lagi membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer
perusahaan;setiap sambungan internet akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah
browser Web untuk mengakses laporan dari hampir seluruh tempat dimanapun di dunia ini.
Dalam semangat yang sama, para pemasok dan pelanggan potensial dimanapun diseluruh
dunia akan memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi
perusahaan,sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi
secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses Web
kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula. Apakah
seorang hacker akan berpura pura menjadi vendor atau pelanggan agar dapat mendapatkan
akses ke basis data dan merusak sumber daya informasi perusahaan? Apakah pesaing akan
mengakses informasi sebagai bagian dari apionase korporat? Tingkat strategis akan
menentukan arah dan tujuan perusahaan,namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu
rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
2. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya.
Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan
menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu:
1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.

18
Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para
pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem
informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan
meningkatkan profitabilitas.

3. Keunggulan Operasional (Operational advantage)​


Keunggulan Operasional, (Operational advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses.
Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari
transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser
sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi
pengguna yang merupakan kemudahan bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang
menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban
perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah
keuntungan yang bersifat minor saja. Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan
besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain,
maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi.
Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

2.4 TANTANGAN DARI PESAING-PESAING GLOBAL


Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya yang terdiri atas perusahaan induk dan
sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar
secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya
sendiri.
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global bukan hanya
untuk organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara

19
lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga
dapat dianggap sebagai pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga
memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI
adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak
mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah
dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing. ​

2.4.1 Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional


Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan
koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi
perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk
meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya. Ketidakpastian adalah
“perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan
jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi.” Kebanyakan eksekutif MNC menyadari
bahwa mereka akan dapat mengatasi pengaruh lingkungan dengan memanfaatkan teknologi
informasi.

2.4.2 Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional


Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global.
Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia
dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih
kesuksesan dalam perekonomian internasional.
Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi
MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya.
Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh MNC
sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti lunak,
dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang
saling bertentangan.
Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi,
dan komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan
dengan kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.

20
2.4.3 Keuntungan Koordinasi
Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam berkoordinasi.
Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
1. Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
2. Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara
lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
3. Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
4. Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
5. Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
6. Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
7. Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.

Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya
komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.

2.5 TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL


Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi
ketika sistem yang dibuat mencakup batas interna sional, para pengembangnya harus
mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information
system-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang
melintasi batas negara.
Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a. Kendala-kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat menerapkan
beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk
memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah
akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya
dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat
menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
b. Rintangan Budaya dan Komunikasi

21
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk
berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke
dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan
beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan
memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan
populasi global ke dalam sistemnya.
Di dalam beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu
pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang
sebagai suatu pertanda tingkat sosial.
● Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras.​ Pemerintah nasional mencoba untuk
melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada produksi lokal dengan
menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat
dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat memengaruhi pengoperasian berbagai sistem
peranti keras dan lunak yang berbeda.
● Pembatasan Pemrosesan Data. ​Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus
diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
● Pembatasan Komunikasi Data. ​Pembatasan komunikasi data yang paling banyak
dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran
data antarnegara (transborder data flow-TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca
oleh mesin melintasi batas negara.

c. Masalah-masalah teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi yang
terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat
diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan
listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan
yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah.
Karena banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata
pada peranti lunak berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di
beberapa negara tertentu.
d. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan

22
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa
yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan,
dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang
tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas,
dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan
dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat
GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah
dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional
kepada perusahaan induk.
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba
untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu
hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti
strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya
informasi.

2.6 MANAJEMEN PENGETAHUAN


Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
a. Peranti keras komputer
b. Peranti lunak komputer
c. Spesialis informasi
d. Pengguna
e. Fasilitas
f. Database
g. Informasi

Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan


kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan.
Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer
memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian diproses
menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-individu
yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat
sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan
akurat. Semua aktivitas ini-mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi,

23
menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan
menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge
management).

2.6.1 Dimensi Informasi


Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan
output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat
dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari
informasi tersebut, yaitu :
● Relevansi, informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan
masalah yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan
tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta fakta yang tidak berhubungan. Data yang
relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut dengan
“informasi”.
● Akurasi, idealnya seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem
informasi tersebut. Karena hal ini,para pengguna sering kali terpaksa harus menerima
tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi aplikasi yang melibatkan uang,seperti
penggajian,penagihan ,dan piutang berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen.
Aplikasi aplikasi lainnya,seperti peramalam ekonomi jangka panjang dan laporan laporan
statistik,sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari
100 persen akurat.
● Ketepatan waktu, informasi sebaiknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum
situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna
hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat
ini,selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
● Kelengkapan, Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan
suatu gambaran lengkap atas suatu masalah teretentu atau solusinya. Namun,sistem
hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah
kelebihan muatan informasi(information overload) menunjukkan bahwa memiliki
informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya
dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika

24
memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan
diambil.

Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi


informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu
pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.

2.6.2 Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah


Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi
yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah
gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki
“tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada
organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi
mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus
mengelola pengetahuan tersebut.

2.6.3 Sistem Informasi Warisan


Mereka yang mengelola dan mengendalikan informasi di dalam sebuah perusahaan
modern harus menyadari keterbatasan dari teknologi teknologi lampau. Sistem informasi awal
serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai secara parsial dengan
teknologi informasi terkini disebut sebagai sistem warisan (legacy systems). Meskipun data
yang dikumpulkan oleh sistem warisan terutama memproduksi informasi historis, informasi
tersebut masih dianggap berharga.
Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-teknologi
baru. Teks dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat diimpor ke dalam
basis data modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-nilai data yang lama
diperbarui menjadi nilai-nilai baru. Satu masalah dalam mengubah data warisan adalah bahwa
data seperti ini bisa jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data warisan dapat
hanya tersedia dalam bentuk cetakan kertas.

2.6.4 Manajemen Gambar


Foto-foto digital dari cetakan dapat disimpan sebagai file-file komputer yang dapat
dijadikan referensi oleh sistem informasi perusahaan saat ini. Terdapat peranti lunak

25
komputer khusus yang akan menerjemahkan gambar data teks dan numerik menjadi sebuah
file pengolah kata. Tingkat akurasi terjemahan sistem peranti lunak ini tergantung pada
beberapa faktor, namun biasanya berada dikisaran antara 80% hingga 95%. Perusahaan harus
memutuskan apakah beban untuk mencapai tingkat akurasi 100% akan melebihi manfaatnya.
Mencapai tingkat akurasi 100% akan melibatkan penggunaan pegawai untuk membaca dan
memverivikasi hasil terjemahan yang dibuat oleh perangkat lunak.

2.7 PERENCANAAN STRATEGIS UNTUK SUMBER DAYA INFORMASI


Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer menempatkan
tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri
atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (information
services-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden.
Praktik yang diterima adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan
memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite
eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

2.7.1 Chief Information Officer dan Chief Technology Officer


Istilah CEO,untuk “chief executive officer”,pertama kali dicantumkan dalam kosakata
bisnis untuk menunjukkan seseorang(presiden atau ketua dewan direksi) yang memiliki
pengaruh terbesar dalam mengarahkan perusahaan. Istilah istilah seperti CFO,untuk “chief
financial officer”,dan COO, untuk “chief operating officer”,kemudian juga ikut dibuat.
Terminologi yang serupa juga diciptakan untuk manajer layanan informasi. Pertama, istilah
CIO,untuk “chief information officer”,digunakan;lalu belakangan ini,istilah CTO,untuk “chief
technology officer”, mulai muncul. Istilah istilah ini menggambarkan peranan penting yang
seharusnya dimainkan oleh manajer puncak layanan informasi. Chief information officer
(CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah manajer dengan tingkat tertinggi di layanan
informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian manajerialnya dalam memecahkan
masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan
juga area-area operasi perusahaan lainnya.
CIO atau CTO dapat memosisikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital
dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :
● Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula bisnisnya, bukan hanya
teknologinya saja.

26
● Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini, jangan
menunggu untuk diundang.
● Fokus pada perbaikan proses bisnis.
● Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
● Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
● Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.
2.7.2 Perencanaan Strategis bagi Perusahaan
Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu
komite eksekutif,kelompok ini biasanya akan bertanggungjawab atas perencanaan strategis
bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling minimum,komite eksekutif terdiri atas
presiden dan wakil presiden bidang bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan
rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat,komite eksekutif akan memonitor pelaksanannya sepanjang
tahun dan,jika dibutuhkan,mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus,rencana
dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil
inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran
perusahaan akan tercapai.

2.7.3 Rencana Strategis untuk Area-area Bisnis


Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komtmen pada
perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis
untuk mengembangkan renhcana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis ini akan merinci
bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran
strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk setiap area
membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan
seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.
Setelah beberapa tahun terakhir ,unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagian besar
perhatian mereka pada perencanaan strategis daripada kebanyakan area bisnis yang lain.
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah perencanaan strategis untuk
sumber daya informasi (​strategic planning for information resources​-SPIR).
Pendekatan SPIR Perencanaan startegis untuk sumber daya informasi (​strategic
planning for information resources​-SPIR)​adalah pengembangan rencana strategis secara

27
paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan
mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan
mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Teknologi informasi menyediakan alat bantu bagi para manager untuk menelesaikan
baik peran baru maupun peran tradisionalnya. Menemukan cara dalam memanfaatkan
teknologi informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis, perusahaan dan level
industry merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer.
Teknologi pada zaman sekarang ini dapat mendorong ke arah efisiensi dan perubahan
utama organisasidan mengurangi biaya-biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber
keuntungan kompetitif. ​Teknologi informasi menawarkan cara-cara baru untuk
mengorganisasi kerja dan menggunakan informasi yang dapat meningkatkankekayaan serta
mempertahankan hidup organisasi.
Sebuah perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui pengguna sebuah
sistem virtual. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dan lingkungannya, mengubah
sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang diubah
kembali ke lingkungan. Model Sistem Umum Perusahaan tersebut menunjukkan aliran
sumber daya dari lingkungan melalui perusahaan dan kembali kelingkungan.
Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage),
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage), di dalam
pasar. Profesor Harvard Michael E. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih
keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah
nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima
oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.

28
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai
aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna
mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih
hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen.
Empat dimensi dasar informasi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi
tersebut, yaitu : Relevansi, Akurasi, Ketepatan waktu, Kelengkapan.

3.2 SARAN
Dalam rencana kerja informasi harus memikirkan terlebih dahulu suatu mekanisme
manajemen :
● Pekerjaan –pekerjaan yang dibutuhkan
● Organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan
● Jumlah pemikiran waktu untuk setiap pekerjaan

29
DAFTAR PUSTAKA

Raymond McLeod Jr,George P. Schell. Management Information Systems. (Terjemahan).


Jakarta .Salemba Empat-(RM)
Diakses dari ​www.google.com​ :
http://erwinmakalah.blogspot.co.id/2017/11/sistem-informasi-manajemen.html
http://dzariatussanihah.blogspot.co.id/2014/03/makalah-sim.html
http://kumpulanmakalahsim.blogspot.co.id/2014/05/sistem-informasi-untuk-keunggulan.html

30

You might also like