Professional Documents
Culture Documents
B. Mulyono*
ABSTRACT
To face the global competition of clinical laboratory services, some techniques are needed for strategic formulation. SWOT, external,
and internal analysis have been known as techniques for those purposes. SFAS technique was introduced recently as a simple procedure
to be used as complementary tool. To evaluate an program prioritization using SFAS technique. Qualitative descriptive case analysis.
Observation was done into Clinical Pathology Department of Sardjito Hospital, Yogyakarta during its activities in the year of 2006.
IFA and EFA matrices showed the total scores > 2.5 and SWOT analysis revealed that the position was in 1st quadrant of the matrix.
SFAS technique showed the total score > 3.0 that mean the prioritization was appropiate. SFAS technique is valuable in supporting
the formulation of strategy.
82
Studi dan analisis bisnis layanan laboratorium Assesment) dan EFA (External Factors Assesment).
klinik sangat diperlukan untuk mempersiapkan IFA digunakan untuk menganalisis kekuatan dan
ILK dan LK di Indonesia, agar mampu menghadapi kelemahan lingkungan dalam (internal) di segi
tantangan penyeduniaan (globalisasi) yang sudah pengelolaan (manajemen), keuangan, sumber daya
hampir mendekati kenyataan. Analisis SWOT manusia, pengusahaan hasil (operasional produksi),
maupun analisis ke dalam sampai ke luar (internal- kajian (riset) pengembangan dan pemasaran
eksternal) sudah umum digunakan dalam menjaring dari Instalasi Patologi Klinik RSUP Dr. Sardjito.
faktor kunci yang ada terdapat dalam organisasi EFA dipergunakan untuk menganalisis persoalan
usaha guna merumuskan siasatnya (formulasi lingkungan luar (eksternal) yang berkaitan dengan
strategi). 10-14 Didasari siasat (strategi) yang ekonomi, teknologi, sosial budaya, lingkungan
dirumuskan ini hendaknya ada pelaksanaan alam dan birokrasi pemerintahan dalam usaha
(implementasi) yang nyata dalam bentuk rencana pelayanan laboratorium klinik. Dasar dari pemindaian
aksi dari organisasi usaha tersebut, termasuk usaha lingkungan ini adalah analisis keterkaitan (rantai)
layanan laboratorium klinik. Salah satu hal yang nilai dan lingkungan keniagaan (bisnis) layanan
penting bagi pengelola laboratorium klinik adalah laboratorium klinik.
bagaimana menentukan yang utama tergilir (prioritas) Analisis acuan (matriks) SWOT: 12–14 Analisis
dalam menyusun rencana aksi tahunan, supaya tetap ini bertujuan untuk menyelaraskan kedudukan
ada atau muncul (eksis) dalam persaingan. Dalam (posisi) usaha dengan perumusan siasat (formulasi
makalah ini ditelaah teknik SFAS (Strategic Factors strategi), yang memerlukan penetapan faktor
Analysis Summary), suatu teknik yang dapat dipakai kunci keberhasilan (Key Success Factors) untuk
untuk menilai langkah penggiliran utama (prioritas) lingkungan luar (eksternal) dan dalam (internal).
tersebut apakah tepat dan layak untuk diterapkan. Analisis SWOT terdiri atas: a) Strength (Kekuatan):
karakteristik usaha yang dinilai “lebih” dibanding
dengan pesaingnya, b) Weakness (Kelemahan): ciri
BAHAN DAN METODE (karakteristik) usaha yang dinilai “kurang” dibanding
dengan pesaingnya, c) Opportunity (Peluang): hal
Rancangan (disain) penelitian: Analisis kasus yang memberi peluang atau kesempatan usaha
pemerian kemutuan (deskriptif kualitatif), yaitu untuk berkembang, d) Threat (Ancaman): hal yang
telaahan dilakukan dengan menampilkan contoh membahayakan kedudukan (posisi) usaha dalam
kasus di sebuah laboratorium klinik yang ditinjau dari persaingan.
pandangan (aspek) keterkaitan nilai dan lingkungan Analisis acuan (matriks) SFAS:12 Analisis SFAS
usaha niaganya (bisnisnya). Kemudian keadaan yang (Strategic Factors Analysis Summary) dipakai
ditemukan dalam penelitian akan dijabarkan apa untuk menentukan penggiliran utama (prioritas)
adanya secara rinci dan mendalam serta analisis dalam usaha yang bertata-ancang (strategis) guna
yang dilakukan secara kualitatif, tanpa memakai melengkapi kekurangan SWOT. Faktor bertata-ancang
perhitungan statistik parametrik maupun non- (strategik) yang masuk dalam penggiliran utama
parametrik. Pengamatan dilakukan pada Instalasi (prioritas) dilaksanakan (implementasikan) dalam
Patologi Klinik RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta dalam rencana kegiatan (aksi) yang akan dikerjakan.
kegiatan tahun 2006.
Laboratorium Klinik
• Infeksi dan
Nilai Pelayanan
Imonologi
Aktivitas Organisasi:
Pendukung
Struktur dan Jaminan Mutu
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Keuangan
Teknologi
Pemasaran
Lingkungan keniagaan dapat dilihat dari persaingan Porter,15 seperti yang terlihat di Gambar 3.
lingkungan luar (eksternal) organisasi dan bangun Lingkungan industri merupakan sekelompok faktor
(struktur) industri. Lingkungan luar (eksternal) yang mempengaruhi organisasi usaha yang dapat
yang dapat berkaitan dengan kegiatan usaha berupa ketubian (intensitas) persaingan usaha dalam
organisasi meliputi keadaan ekonomi nasional dan industri, ancaman masuknya pesaing (pendatang)
wilayah, kemajuan teknologi baik proses maupun baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli dan
informasi, pengendalian lingkungan alam, sosial ancaman hasil pengganti (produk substitusi). Analisis
budaya, demografi daerah dan situasi politik serta lingkungan industri adalah upaya untuk mengukur
birokrasi pemerintah, seperti yang dapat dilihat pada daya tarik industri dan kedudukan (posisi) organisasi
Gambar 2. usaha, serta bagaimana langkah atau tanggapan
organisasi untuk menghadapi persaingan tersebut
dalam upaya memperoleh kemampuan menghasilkan
laba. Analisis ini bersama analisis lingkungan luar
(eksternal) organisasi akan menggambarkan peluang
serta ancaman keniagaan (bisnis) yang diakibatkan
oleh siasat (strategi) dan perilaku keniagaan (bisnis)
sekelompok organisasi usaha yang bersaing satu sama
lain. Analisis bangun (struktur) industri juga dapat
dipakai bersama analisis lingkungan dalam (internal)
untuk mendapatkan faktor kekuatan dan kelemahan
organisasi usaha.
Ancaman
Pendatang
84 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 2, Maret 2007: 82-92
lingkungan dalam (internal) dan luar (eksternal) kebanyakan dokter spesialis adalah tenaga pengajar
merupakan awal dari tatalangkah (proses) maka ketrampilan kepemimpinan (manajerial) masih
merumuskan (formulasi) atau perumusan siasat perlu ditingkatkan. Keberadaan dokter spesialis cukup
(strategi). Perumusan (formulasi) siasat (strategi) tinggi, karena disamping bertugas dalam pelayanan
diartikan sebagai proses menentukan peta kegiatan juga tugasi mendidik peserta didik spesialisasi
(aktivitas) ataupun pola yang memberikan panduan Patologi Klinik.
bagi organisasi untuk berkembang. Secara pengertian RSUP DR Sardjito sendiri merupakan rumah
(konsepsi), proses merumuskan (formulasi) sakit rujukan tipe A untuk propinsi DIY dan Jawa
siasat (strategi) merupakan rangkuman hal yang Tengah bagian selatan (SK Menkes no. 548/1994).
didasari analisis lingkungan saat ini dan yang akan RSDS mempunyai daya tampung (kapasitas) ± 750
datang, menentukan arah kegiatan organisasi tempat tidur, penderita rawat inap tiap hari berkisar
dan mengembangkannya menjadi langkah untuk 550–600 orang dan penderita rawat jalan tiap hari
mencapai tujuan akhir organisasi. Perangkat yang berkisar 900–1000 orang. RS Sardjito menjadi
berbentuk acuan (matriks) disesuaikan dengan rumah sakit pendidikan untuk FK. Universitas Gadjah
ukuran dan jenis (tipe) organisasi, sehingga dapat Mada, sehingga kegiatan IPK saat ini sudah sangat
membantu dalam mengenali (identifikasi), Peringkat rumit (kompleks). Yaitu mulai pelayanan kesehatan
(evaluasi) dan pemilihan lain (alternatif) siasat sampai penelitian pengembangan dan pendidikan
(strategi) yang ada.12–14 pelatihan. Dengan andaian (asumsi) 1 penderita
Pada dasarnya kegiatan laboratorium klinik rata-rata mengalami 2 kali peringkat (evaluasi)
terbagi dalam:7,12,15 1) kegiatan pelayanan Kimia dan tiap kali meliputi 3–5 parameter pemeriksaan.
Klinik, yang menetapkan keadaan biokimiawi dan Maka volume kegiatan per bulan dapat mencapai
metabolisme tubuh, seperti kadar gula darah, kadar 55.000–60.000 parameter (lebih 2000 parameter
kolesterol dan lemak darah, fungsi hati, fungsi per hari). Kegiatan ini terbagi dalam 4 kelompok
ginjal, dsb, 2) kegiatan pelayanan Hematologis, yang proses: Kimia Klinik, Hematologis, Mikrobiologis dan
menelaah unsur seluler dan fungsional darah, seperti Imunologis. Pelayanan didukung dengan kegiatan
kadar hemoglobin, fungsi penghentian perdarahan, jaminan mutu (kualitas), ketersediaan perbekalan
dsb. Kegiatan pelayanan transfusi darah atau bank (logistik), penghitungan biaya jasa (tarif) berdasar
darah maupun pelayanan rutin air kemih dan tinja golongan (kategori) kelas penderita dan penerapan
sering dimasukkan dalam kelompok ini, 3) kegiatan teknologi informasi (sistem penagihan, billing
pelayanan Mikrobiologis, memeriksa keberadaan jazat system).
renik penyebab infeksi, seperti bakteri, jamur, virus Di RS Sardjito, Instalasi Patologi Klinik merupakan
atau parasit dengan biakan darah, biakan air kemih, sumber pendapatan nomer 3 terbesar setelah
dsb, 4) kegiatan pelayanan Imunologis, memeriksa pendapatan dari apotek RS (Instalasi Farmasi) dan
keberadaan antibodi maupun unsur (komponen) rawat inap utama atau besar (Instalasi Rawat Inap
sel yang lain baik dalam keadaan penyakit infeksi 1). Sumbangan pendapatan di RS Sardjito dapat
maupun non-infeksi. Dalam laboratorium yang sudah dilihat di Gambar 4. Pertumbuhan kegiatan IPK
maju pelayanan diagnosis molekuler masuk dalam ditinjau dari pendapatan dan jumlah kunjungan
kelompok ini. penderita selama tahun 2001–2005 dapat dilihat di
Keberadaan Instalasi Patologi Klinik (IPK) di Tabel 1. P�������������������������������������������
ertumbuhan yang positif terlihat baik dari
RSUP DR. Sardjito disahkan secara hukum dengan segi pendapatan dan jumlah kunjungan penderita
SK Menteri Kesehatan RI nomer 548 tahun 1994.16 dalam 5 tahun berturut-turut.
Instalasi ini berfungsi sebagai tempat melayani
pemeriksaan laboratorium untuk beragam spesimen
seperti: darah, air kemih, tinja, cairan otak dan cairan
biologis yang lain. 3,4,7 IPK merupakan penyedia
tempat (fasilitas) kerja bagi dokter dari SMF (Satuan
Medik Fungsional) Patologi Klinik. Di samping
dokter spesialis dari SMF Patologi Klinik (10 orang),
Jumlah karyawan: analis medis (51 orang), staf
administrasi (12 orang), pekarya (4 orang) ditambah
dokter residen (peserta didik spesialisasi Patologi
Klinik) sebanyak 33 orang, sehingga jumlah semua
yang bekerja di IPK adalah sebanyak 110 orang. Gambar 4. Diagram Sumbangan pendapatan dari instalasi
Penggolongan tenaga dokter spesialis, adalah sbb.: ke RS
Spesialis PK Konsultan: 6, Spesialis PK: 3 dan Spesialis
Mikrobiologi Klinik: 1. Klasifikasi pendidikan yang Adanya jaminan mutu dalam pelayanan
mencapai strata 3 hanya ada1 orang dokter. Karena laboratorium klinik merupakan hal yang mutlak,
86 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 2, Maret 2007: 82-92
sakit pendidikan kegiatan pelayanannya selalu dan upaya untuk mengatasi ancaman yang ada.
mengangkat mutu dalam penunjuk (indikator) Pengenalan (Identifikasi) faktor sbb:
kinerjanya. Keikutsertaan dalam program mutu
a. Lingkungan ekonomi: didasari pertumbuhan
luar (eksternal) dan pengakuan (akreditasi)
ekonomi Indonesia mulai tahun 1997–2006
maupun sertifikasi ISO 9001: 2000 merupakan
terlihat bahwa perekonomian Indonesia telah
bukti sistem penjaminan mutu berjalan baik. Masih
pulih dari masa kemelut (krisis) dan menuju masa
terkait sebagai bagian rumah sakit pendidikan,
pemantapan (stabilisasi). 1,17 Tetapi dari data
sebenarnya banyak kegiatan penelitian untuk
makroekonomi dari Bank Indonesia dalam triwulan
mengembangkan pelayanan kesehatan dapat
IV th 2005 dan triwulan I tahun 2006 tampak
dilakukan di RSDS. Dengan demikian sistem
penurunan kecenderungan (trend) pertumbuhan
jaminan mutu dan potensi riset pengembangan
ekonomi secara nasional. Hal ini dapat menjadi
yang besar di IPK merupakan faktor kekuatan
ancaman bagi usaha pengembangan pelayanan
pengusahaan hasil (operasional produksi) IPK.
laboratorium klinik. Namun, dari data fluktuasi
Sebagai RS tipe A maka pelayanan kesehatan
nilai tukar mata uang asing tampak ada pergerakan
di RSDS harus dapat paripurna, oleh karena itu
penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan
peralatan penunjang harus dapat memenuhi
menuju ke pemantapan (stabilitas) nilai tukar
kebutuhan tersebut. Walaupun sebagian alat dalam
dengan rupiah. Hal ini merupakan peluang untuk
status KSO (kerja sama operasional) peralatan di
kegiatan pelayanan laboratorium klinik. Didasari
IPK termasuk yang ”mutakhir, up to date”. Faktor
pertumbuhan ekonomi regional Yogyakarta
kemutakhiran ini juga dapat sebagai salah satu
dari tahun 2000–2005 dan data dalam laporan
kekuatan IPK RSDS. Namun sistem informasi
Pemerintah Daerah Propinsi DIY, kota Yogyakarta
laboratorium (Laboratory Information System) yang
dan kabupaten Sleman tampak adanya perbaikan
belum jalan sepenuhnya dan masih bergantungnya ekonomi ukuran (skala) wilayah di propinsi Daerah
IPK pada pasokan penderita dalam (internal) dari Istimewa Yogyakarta,18 hal ini merupakan peluang
RS dapat menjadi kelemahan organisasi yang harus yang baik untuk mengembangkan pelayanan
diupayakan pemecahannya. laboratorium klinik.
e. Lingkungan Pemasaran: Pada masa rumah sakit b. Lingkungan Teknologi:19–21 1) kemajuan teknologi
sebagai unsur birokrasi kegiatan pemasaran tidak proses dalam menangani peralatan laboratorium
pernah dipikirkan. Pemasaran atau promosi tentang klinik mempunyai 2 sisi yang berbeda. Kemajuan
rumah sakit sering terbentur oleh etika rumah sakit yang memungkinkan keperluan yang lebih hemat
dan etika kedokteran. Seiring dengan perubahan bahan kimiawi dan biologis akan menyebabkan
sebagai unsur usaha mandiri maka pemasaran biaya lebih murah, sehingga akan lebih terjangkau
mulai dilakukan walaupun masih terbatas pada untuk masyarakat Indonesia, hal ini merupakan
kegiatan memberikan informasi atau sosialisasi peluang untuk mengembangkan pelayanan
fasilitas pelayanan yang ada di rumah sakit. Untuk laboratorium klinik, sebaliknya teknologi yang
kegiatan pelayanan laboratorium boleh dikatakan memungkinkan perorangan (individu) mudah
(praktis) masih belum ada kegiatan pemasaran, memeriksakan diri sendiri atau memperhatikan
sehingga masyarakat masih banyak yang belum penjagaan diri (self examination atau point of care)
tahu akan kemampuan IPK. Keadaan ini berbeda akan merupakan ancaman bagi pengembangan
dengan yang sudah dilakukan oleh laboratorium laboratorium klinik. 2) kemajuan teknologi
klinik mandiri, yang kebanyakan sudah aktif informasi dan penerapannya (aplikasinya) dalam
melakukan kegiatan promosi. Faktor pemasaran pelayanan kesehatan yang makin berkembang,
merupakan kelemahan IPK yang harus dicarikan memungkinkan perhubungan (komunikasi) ke
pemecahannya. pengguna (konsumen) yang lebih mudah dan
Didasari analisis lingkungan dalam (internal), lancar, merupakan peluang yang baik untuk
tampaknya Instalasi Patologi Klinik masih perlu pengembangan pelayanan laboratorium klinik.
mempercepat perubahan paradigma seakan menjadi c. L i n g k u n g a n A l a m : k e g i a t a n p e l a y a n a n
lembaga usaha mandiri yang mengedepankan mutu laboratorium klinik banyak memakai bahan
dan kepekirtaan (profesionalisme) pelayanan tanpa kimiawi dan biologis yang sangat cenderung
meninggalkan unsur pengabdian sosial. (berpotensi) untuk merusak lingkungan hidup dan
alam sekitar. Perundang-undangan dan peraturan
Analisis ke luar (Eksternal) daerah tentang pengendalian dampak lingkungan
hidup mengharuskan suatu laboratorium klinik
Tujuan menganalisis ke luar (eksternal) ini adalah berupaya untuk mengatasi hal tersebut, Perundang-
untuk mengenali (identifikasi) faktor di lingkungan undangan ini masih merupakan kendala bagi
luar organisasi.12–14 Dengan analisis ini dikembangkan membuka sebuah laboratorium klinik baru, karena
peluang yang bermanfaat bagi organisasi usaha memerlukan penanaman modal (investasi) yang
Tabel 2. Acuan (matriks) IFA Instalasi Patologi Klinik RSUP Dr. Sardjito
Peringkat Nilai
Faktor Lingkungan dalam (internal) Bobot
(rating) (ekspor)
Kekuatan
1. Struktur organisasi tertata dengan visi dan misi yang jelas 0,06 4 0,24
2. Sistem rujukan tertata dengan lingkup yang jelas 0,08 4 0,32
3. Tersedianya SDM yang cakap (kompeten) 0,07 4 0,28
4. Tanggung jawab (komitmen) SDM yang tinggi 0,07 3 0,21
5. Pertumbuhan pendapatan yang positif 0,06 3 0,18
6. Pembiayaan masyarakat tidak mampu terjamin 0,07 4 0,28
7. Sistem pengawasan mutu berjalan baik 0,07 4 0,28
8. Kemungkinan riset dan pengembangan besar 0,05 2 0,10
9. Tersedianya peralatan "mutakhir, up to date" 0,07 3 0,21
Subtotal 0,60 1,93
Kelemahan
1. Strata pendidikan S3 yang masih minim 0,03 2 0,06
2. Kemampuan kepemimpinan staf yang kurang 0,07 3 0,21
3. Nisbah masukan bahan (ratio input material) yang belum sempurna 0,08 2 0,16
4. LIS yang belum berjalan sepenuhnya 0,07 2 0,14
5. Ketergantungan akan pemasokan penderita dari dalam RS 0,07 1 0,07
6. Kegiatan pemasaran yang belum berjalan 0,07 3 0,24
Subtotal 0,40 0,88
Total 1,00 2,81
88 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 2, Maret 2007: 82-92
Tabel 3. Acuan (matriks) EFA Instalasi Patologi Klinik RSUP Dr. Sardjito
Peringkat Nilai
Faktor Lingkungan luar (eksternal) Bobot
(rating) (ekspor)
Peluang
1. Perbaikan ekonomi ukuran wilayah (skala regional) DIY 0,09 3 0,27
2. Pemantapan nisbi (stabilitas relatif) nilai tukar rupiah 0,10 3 0,30
3. Kemajuan teknologi proses untuk keberhasilan-gunaan (efisiensi) 0,10 4 0,40
4. Kemajuan teknologi informasi dan perhubungan pesan (komunikasi) 0,06 3 0,18
5. Pemodal (investasi) AMDAL untuk pendirian laboratorium klinik baru 0,05 3 0,15
6. Posisi geografis DIY dari aspek perhubungan yang menguntungkan 0,06 2 0,12
7. Kesadaran masyarakat DIY akan kesehatan yang tinggi 0,10 4 0,40
8. Jumlah penduduk dalam cakupan wilayah pelayanan yang besar 0,09 4 0,36
Subtotal 0,65 2,18
Ancaman
1. Penurunan trend pertumbuhan ekonomi skala nasional 0,09 3 0,27
2. Kemajuan teknologi proses yang memungkinkan "self examination" 0,06 2 0,12
3. Regulasi legal yang semakin ketat 0,10 2 0,20
4. Ancaman persaingan global 0,10 1 0,10
Subtotal 0,35 0,69
Total 1,00 2,87
dan kelemahan yang penting. Acuan (matriks) EFA (asumsikan) bahwa siasat (strategi) yang efektif
(External Factors Analysis) merupakan acuan (matriks) akan memaksimumkan kekuatan dan peluang
simpulan pengenalan (identifikasi) faktor tata-ancang serta meminimumkan kelemahan dan ancaman.
(strategis) yang penting dari analisis lingkungan Pencocokan antara peluang dan ancaman yang
luar (eksternal) yang berkaitan dengan peluang dihadapi organisasi dengan kekuatan dan kelemahan
dan ancaman. Pada dasarnya (prinsipnya) tahapan merupakan inti dasar perumusan tata-ancang
kerja dalam acuan (matriks) IFA sama dengan acuan (formulasi) strategi yang tepat. Acuan (matriks)
(matriks) EFA. Acuan (matriks) IFA dan EFA terdiri SWOT dapat memberikan kerangka yang cergas
dari banyak faktor, yang jumlah bobot harus selalu (dinamuk) dan manfaat yang besar bagi analisis
1,0. Nilai seluruh (skor total) organisasi dengan ketata-ancangan (strategi), 12–14 dapat dilihat di
rerata 2,5, nilai di bawah menandakan organisasi Gambar 5.
dalam (internal) adalah lemah, sedangkan bila diatas Ada empat (4) putusan tata-ancang strategi dalam
adalah kuat. Kedua acuan (matriks) ini menjadi dasar matriks SWOT, yaitu: a) Strategi SO: strategi ini
pembuatan analisis dan acuan (matriks) lanjutan. menggunakan kekuatan dalam (internal) organisasi
Acuan (matriks) IFA dapat dilihat pada Tabel 2 dan untuk meraih peluang yang ada diluar organisasi,
acuan (matriks) EFA dapat dilihat dari Tabel 3. b) Strategi WO: strategi ini memperkecil kelemahan
Nilai seluruhnya (skor total) acuan (matriks) dalam (internal) untuk memanfaatkan peluang
IFA sebesar 2,81 lebih besar dari nilai rerata 2,50. yang ada pada organisasi, c) Strategi ST: dalam
Hal ini menandakan Instalasi Patologi Klinik RSDS strategi ini organisasi menggunakan kekuatan yang
adalah organisasi yang secara ke dalam nisbi (internal dimiliki untuk mengatasi ancaman. Kadang organisasi
relatif) kuat, mampu memberdayakan sumber daya berupaya untuk menghindari atau mengurangi
yang ada dan menghilangkan (eliminasi) kelemahan dampak ancaman yang dapat diperkirakan
yang ada. (antisipasi), d) Strategi WT: strategi ini merupakan
Nilai jumlah keseluruhan (skor total) dari acuan cara untuk bertahan dengan mengurangi kelemahan
(matriks) EFA sebesar 2,87 lebih besar dari nilai dalam (internal) dan menghindari ancaman.
(skor) rerata 2,50. Hal ini berarti Instalasi Patologi Beberapa kritik terhadap analisis SWOT bahwa
Klinik RSDS menanggapi secara baik adanya peluang diantaranya: 14 tidak ada pembobotan berdasar
dan mampu menanggulangi hal yang mengancam. prioritas, beberapa faktor dapat tumpang tindih
antara S-W atau O-T, tidak ada verifikasi opini tentang
A c ua n kekua t a n -kelem a ha n -pelua n g- data dan analisis, hanya menggunakan analisis pasas
ancaman (matriks Strength-Weakness- (level) 1, tidak ada kaitan dengan pelaksanaannya
Opportunity-Threat/SWOT) (implementasi).
Analisis SWOT merupakan cara yang bertata Analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-
(sistematis) untuk menelaah faktor kekuatan, Thread) Instalasi Patologi Klinik RSUP Dr. Sardjito:
kelemahan, peluang dan ancaman yang ada Pengukuran dilakukan dengan menempatkan poros
dalam organisasi. Dalam analisis ini diandaikan (aksis) peluang–ancaman sebagai sumbu Y dan poros
(aksis) kekuatan–kelemahan sebagai sumbu X. Pada utama (prioritas) pada tata-ancang (strategi)
sumbu Y nilai (skor) pembobotan peluang dikurangi pelaksanaan, dan dengan peringkat yang ada dapat
nilai (skor) pembobotan ancaman, dan pada sumbu dihitung nilainya (skor). Rincian analisis SFAS dapat
X nilai (skor) pembobotan kekuatan dikurangi nilai dilihat dalam Tabel 4.
pembobotan kelemahan. Pada sumbu Y didapatkan Dengan jumlah keseluruhan nilai (skor total)
titik kedudukan (posisi) pada 2,22–0,69 = 1,53, dan yang lebih dari 3,0 berarti organisasi mampu
pada sumbu X didapatkan titik kedudukan (posisi) menggilir-utamakan kekuatan (prioritas potensi)
pada 1,93–0,88 = 1,05. Dari titik kordinat (1,05 ; dengan mencermati kelemahan yang ada untuk dapat
1,53) yang dirajah (plot)-kan pada diagram Cartesius memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman
SWOT didapatkan kedudukan (posisi) ketata- yang datang. Dengan demikian Instalasi Patologi
ancangan (strategik) IPK RSDS terdapat di kuadran Klinik RSUP Dr. Sardjito dapat membangun distinctive
I. Acuan (matriks) SWOT dapat dilihat di Gambar 5. competence–nya melalui penggiliran utama (prioritas)
program yang disarankan, sehingga mempunyai
Acuan (matriks) SFAS (Strategic Factors kekuatan bersaing yang besar dalam pasar pelayanan
Analysis Summary) laboratorium klinik. Dengan ukuran penggiliran
utama (skala prioritas) yang diuji dengan teknik
Susunan acuan (matriks) SFAS digunakan untuk
SFAS ini dapat dilibat (implikasi)-kan program untuk
menutupi kekurangan dalam SWOT. Acuan (matriks)
tindak lanjut secara lebih terarah dan tepat guna
SFAS mensaripatikan faktor yang ada di dalam acuan
(efektif) serta berhasil guna (efisien).
(matriks) EFA dan IFA yang meliputi Strengths –
Weakness – Opportunities - Threats menjadi tidak lebih
Pelibatan (implikasi) sumber daya di
dari 10 faktor utama yang dipilih dan prioritaskan,
Instalasi Patologi Klinik RSUP Dr. Sardjito
dengan demikian peringkat bobot juga akan berubah.
Jumlah keseluruhan nilai (total skor) dapat dihitung Instalasi Patologi Klinik dapat berperan dalam
di kolom 4, dengan nilai (skor) rerata 3,0 dan nilai di mencapai sasaran program RSUP Dr. Sardjito baik
atasnya menandakan penggiliran utama disarankan secara kemutuan (kualitatif) maupun besaran
(prioritas direkomendasikan). (kuantitatif). Dengan tata-ancang (strategi) pilihan
Dalam analisis ini dari 27 faktor dalam EFA dan yang berupa persekutuan ketata-ancangan (aliansi
IFA dipilih 10 faktor ketata-ancangan (strategis), strategik) dengan Bagian Patologi Klinik FK. UGM
yang pembobotannya diurut berdasarkan penggiliran maka perlu ditinjau matra pelibatan (dimensi
90 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 2, Maret 2007: 82-92
Tabel 4. Acuan (matriks) SFAS Instalasi Patologi Klinik RSDS
Peringkat
Faktor tata-ancang (strategis) Bobot Nilai (skor)
(rating)
1. Sistem pengawasan mutu yang berjalan baik 0,20 3 0,60
2. Kesadaran masyarakat DIY akan kesehatan yang tinggi 0,15 4 0,60
3. LIS yang belum berjalan sepenuhnya 0,15 2 0,30
4. Kegiatan pemasaran yang belum berjalan 0,12 3 0,36
5. Sistem rujukan penderita yang sudah tertata 0,10 4 0,40
6. Kemajuan teknologi proses yang makin efisien 0,08 4 0,32
7. Tersedianya alat produksi yang "mutakhir, up to date" 0,07 3 0,21
8. Kemungkinan (potensi) riset dan pengembangan yang besar 0,05 2 0,10
9. Strata S3 spesialis PK yang masih kurang 0,05 2 0,10
10. Ancaman persaingan sedunia (global) 0,03 1 0,03
Total 1,00 3,05
implementasi) infrastruktur dan fungsi utama dari 2 dari Departemen Kesehatan, profesi Patologi Klinik
organisasi yang bersekutu (aliansi). Matra (dimensi) maupun WHO, yang diteruskan dengan pencapaian
tersebut akan mewujudkan kewenangan untuk sasaran (target) VIS < 100 dan ID < 1 yang
mengatur hubungan dengan pihak luar, pembagian meningkat, 2) melakukan pendidikan (edukasi)
kegiatan bersama yang merupakan hubungan ke untuk masyarakat guna mendorong budaya untuk
dalam (internal) dan tanggung jawab (komitmen) lebih berperilaku hidup sehat. Keikutsertaan staf
bersama. Pada dasarnya persekutuan ketata-ancangan Instalasi Patologi Klinik RSUP Dr. Sardjito dan Bagian
(aliansi strategik) dibangun untuk meningkatkan Patologi Klinik FK UGM dalam kegiatan penyuluhan
rekacipta (inovasi) dan memperoleh keunggulan kesehatan masyarakat di rumah sakit (PKMRS), unit
persaingan (kompetitif), terutama agar mendapat perawatan di rumah (home care), Palang Merah
manfaat akan teknologi, kemampuan menghasilkan Indonesia (PMI), siaran di media elektronik (televisi,
(kapabilitas produksi), kemampuan baru, jejaring radio) maupun kegiatan (aktivitas) lain akan
dan jangkauan (akses) pasar, serta mengurangi lebih mengenalkan masyarakat terhadap peranan
risiko baik di bidang keuangan (finansial) maupun laboratorium klinik dalam upaya pemeliharaan
di bidang politis. Dengan demikian maka keterlibatan kesehatan. Bekerja sama dengan Bagian Hubungan
persekutuan yang bertata-ancang (implikasi aliansi Masyarakat diterbitkan beberapa selipat (leaflet)
strategik) antara sumber daya Instalasi Patologi Klinik kegiatan pelayanan laboratorium klinik. Demikian
RSUP Dr. Sardjito dan Bagian Patologi Klinik FK. UGM juga kegiatan (aktivitas) staf untuk menulis artikel
dapat dilihat dari segi keuangan (aspek finansial), dalam jurnal ilmiah yang ada di lingkungan FK
fisik dan manusia: a) Sumber Daya Keuangan UGM dan RSUP Dr. Sardjito, 3) mengembangkan
(finansial), penataan secara kelembagaan yang LIS (Laboratory Information System) sepenuhnya di
jelas tentang mengatur pendapatan dari pelayanan Instalasi Patologi Klinik RSDS dengan memanfaatkan
masyarakat, penanaman modal (investasi) alat, perkembangan teknologi informasi yang pesat.
kesejahteraan staf dan karyawan; b) Sumber Daya Dengan adanya LIS maka semua alat automatik di
Fisik, peningkatan efisiensi dan efektivitas sarana IPK akan terhubungkan dengan sistem komputer
prasarana untuk pelayanan medis, pendidikan, dan laboratorium dalam mengolah (proses) hasil analisis
penelitian; c) Sumber Daya Manusia, pemberdayaan alat dan pencetakannya secara langsung. Sehingga
dan peningkatan kecakapan (kompetensi) SDM kegiatan tersebut sangat mengurangi kemungkinan
dapat disatupadu (integrasi) dengan kesempatan “kesalahan insani/human error” dalam menyalin
dan peluang yang ada dan terkait, melalui jalur FK. hasil secara manual. Pengiriman hasil ke unit
UGM ataupun RSUP Dr. Sardjito, baik untuk dokter kegawat-daruratan (Instalasi Rawat Darurat) dan
maupun untuk penganalisa di laboratorium. unit perawatan peningkatan kegawatan daya atau
Dalam kerangka persekutuan yang bertata-ancang kritis intensif (ICU, Jantung dan Stroke) dapat dalam
(aliansi strategik) dan menghadapi (antisipasi) talian (on line) dengan cepat. Hubungan dengan
tantangan globalisasi dapat dirumuskan garis besar laboratorium pelayanan di Bagian Patologi Klinik
rencana kegiatannya (aksi) menggunakan unsur FK. UGM dapat dilakukan dengan memanfaatkan
(substansi) sbb: 1) mendayagunakan prasarana jejaring antar hubungan (interkoneksi) yang sudah
(infrastruktur) yang ada di Instalasi Patologi Klinik ada, 4) menerapkan kemajuan teknologi proses
RSUP Dr. Sardjito dan Bagian Patologi Klinik FK yang membuat kegiatan di Instalasi Patologi Klinik
UGM, terutama dalam menjaga sistem pengawasan RSUP Dr. Sardjito dan Bagian Patologi Klinik FK
mutu yang sudah berjalan baik. ���������������
Keikut-sertaan UGM semakin berhasil guna (efisien), Dalam hal
dalam program Kontrol Kualitas Eksternal baik ini pemilihan dan penapisan teknologi peralatan
92 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 2, Maret 2007: 82-92
INFORMASI LABORATORIUM MEDIK TERBARU
93
Alzheimer. Hal ini memerlukan waktu untuk ikut diambil contohnya untuk menganalisis protein yang
campur memberi pengobatan (terapi) yang dapat dikeluarkan oleh tumor SSP.
memperlambat kerusakan otak dan penurunan Ilmuwan di Emory University’s Winship Cancer
kognitif yang menyertai penyakit Alzheimer. Penelitian Institute (Atlanta, GA, USA) mengenali petanda hayati
masih dilakukan terus-menerus, dan perkembangan (biomarka) awal dan tidak tertutup kemungkinan
uji air kemih masih berlanjut, dengan hasil yang tentu petanda memainkan peran bila tumor menyebar atau
diharapkan dapat tersedia untuk penggunaan klinik kambuh lagi sesudah pengobatan. Penelitian tersebut
dalam kurun waktu 2 tahun. disiarkan pada terbitan Nopember 2006 oleh jurnal
Clinical Cancer Research.
Sumber ”Penggunaan analisis proteomik cairan
Pratico D, Clark CM, Liun F, Lee V, Trojanowski JQ. serebrospinal (CSF) penderita tumor otak, telah kami
“Increase of Brain Oxidative Stress in Mild Cognitive kenali untuk pertama kali bahwa paras attractin yang
Impairment.” Archives of Neurology 2002; 59: 972–76. menaik di penderita dengan astrocytoma tingkat
Abstract available online at: (http://archneur.ama- tinggi“ tutur. Erwin Van Meir, Ph.D., guru besar bedah
assn.org/issues/current/abs/noc10356.html) syaraf dan hematologi atau onkologi dan pengarang
AlzheimerSupport.com: “New Urine Test to Detect pelopor kajian tersebut“ Sebab sedikit cara yang
Alzheimer’s Disease Available to Consumers.” 11-6- tidak menyakitkan (non invasive) yang tersedia
2001. untuk memantau keganasan CNS, terdapat keperluan
Alzheimer’s Disease Education and Referral mendesak untuk menemukan petunjuk yang dapat
(ADEAR) Center dipercaya”.
Prof. Van Meir dan sejawatnya menemukan bahwa
Other Sources terdapat kenaikan paras attractin sebanyak 97%
dari keganasan (maligna) astrocytoma, dengan paras
Redfearn, S. “A Urine Test for Alzheimer’s on the tertinggi di tumor tingkat IV. Tingkat (grade) tumor
Horizon?” The Washington Post, Health section. June
menyiratkan paras ketidakwajaran (abnormal) yang
25, 2002: F3.
dikeluarkan oleh selnya dan bagaimana cepat tumor
“Urine Test Detects Alzheimer’s Disease.”
mungkin bertumbuh dan menyebar, dan merupakan
Lab Medica International 19(1), 1–2/2002.
peramalan hasilan penderita. Tim peneliti juga
This article last reviewed on July 18, 2002.
menemukan bahwa attractin memainkan peran kunci
Related Pages.
dalam menggerakkan sel kanker, yang mempengaruhi
On this Site kemampuan menyebar dalam otak, yaitu penyebab
utama keganasan (maligna) astrocytoma.
Tests: Tau/Ab42 Conditions: Alzheimer’s disease Attractin yang diluahkan (sekresi) tumor,
merangsang sel kanker untuk berpindah, walaupun
Elsewhere On The Web mekanisme yang dilakukan tersebut belum
Pratico D, Clark CM, Liun F, Lee V, Trojanowski JQ. diketahui. Dengan mengetahui bahwa attractin
“Increase of Brain Oxidative Stress in Mild Cognitive mengatur perpindahan (migrasi) dan kemungkinan
Impairment.” Archives of Neurology 2002; 59:972- kekambuhan tumor ini menjadikan pengharapan
976. Abstract available online at: (http://archneur. sasaran untuk ikut campurnya pengobatan di masa
ama-assn.org/issues/current/abs/noc10356.html datang” kata Prof. Van Meir.
AlzheimerSupport.com: “New Urine Test to Detect ”Penelitian kami menyarankan bahwa mengukur
Alzheimer’s Disease Available. paras attractin di penderita dengan astrocytoma
tingkat II–IV harus diselidiki lebih lanjut sebagai
petanda hayati (biomarka) yang berkemungkinan
Petanda hayati (Biomarka) (potensiel) dapat memantau pertumbuhan tumor ini
Menemukan Penyebaran Tumor atau yang berkemungkinan sebagai sasaran terbaru
Otak untuk pengobatan.
(Sumber:����������������������������
medinews.com staff writers)
PoA adalah petanda hayati (biomarka) awal untuk
mastrocytoma maligna, yaitu yang lebih umum berasal
dari tumor otak intrakranial, petanda ini memberikan Uji BNP Menuntun Penderita
dokter cara uji tidak menyakitkan (noninvasif) guna Sesak Napas Akut
melacak keberhasilan pengobatan. Petanda
���������������
hayati
(biomarka) dikenal sebagai protein “atraktin terlarut” Pengujian B-type natriuretic peptide (BNP) bagi
yang normal tidak ditemukan dalam SSP (sistem saraf penderita gagal jantung kongestif menghasilkan
pusat). Cairan serebrospinal (CSF) adalah cairan pengelolaan penderita dengan sesak napas akut yang
otak dan berperan sebagai cadangan, yang dapat lebih tepat guna, yang telah ditunjukkan kajian baru.
94 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 2, Maret 2007: 93-96
Uji BNP, yang mengukur paras natriuretic peptide dari darah dapat dipakai mengukur mutasi dalam
tipe B dalam darah, dirancang untuk mendiagnosis serum, yang dapat meramal tanggapan terhadap obat
gagal jantung. Ventrikel jantung menghasilkan BNP gefitinib (Iressa).
ekstra bila tidak dapat memompa cukup darah untuk Penelitian dilaksanakan oleh gefitinib (Iressa
memenuhi kebutuhan tubuh. Jika paras BNP tinggi, menggunakan DxS [Manchester, UK]) menggunakan
hal ini merupakan petunjuk gagal jantung. Lebih perangkat uji mutasi penerima faktor pertumbuhan
tinggi paras BNP pada diagnosis, semakin buruk epidermis (epidermal growth faktor receptor/EGFR).
kemungkinan gagal jantung. Perangkat tersebut merupakan penentu kadar molekul
Menurut hasil penelitian pada 22 Mei, 2006 gabungan allele-specific polymerase chain reaction
terbitan Archives of Internal Medicine, uji BNP cukup (PCR) dengan sistem pembesaran/penguatan/
berarti dalam menurunkan biaya pengobatan, pengerasan (amplifikasi) mutasi tahan api dan
mengurangi jumlah hari rawat inap di rumah sakit, Scorpion sistem pendar fluor (fluorescing).
menurunkan lama rawat inap gawat darurat, dan Dapat ditambahkan untuk pewartaan dasaran
dapat dipertahankan penuh pasca 180 hari. temuan di darah, pengarang naskah menyimpulkan
Dr. Christian Mueller dan kawan-kawan di bahwa penderita yang positif mutasi EGFR tampak
University of Basel (Basel, Switzerland) melaksanakan lebih baik hasilnya dengan pengobatan gefitinib
penelitian acak BNP untuk menilai sesak napas akut dalam arti menyembuh karena bebas-kemajuan
yang melibatkan 452 penderita (usia rerata 72 tahun) penyakit, penyembuhan menyeluruh, dan tanggapan
yang berada di bagian gawat darurat dan mengalami terhadap pengobatan daripada penderita yang
sesak napas akut. Dua ratus dua puluh lima peserta bermutasi EGFR negatif.
secara acak diperiksa untuk mengetahui kehati-hatian Menurut pengarang utama naskah, Dr. Kazuto
perawatan dengan paras BNP atau menilai diagnosis Nishio “Dengan uji perangkat DX ditemukan mutasi
lazimnya dan pengobatan tanpa pemeriksaan BNP. yang terlewati sewaktu dilakukan teknik penderetan
Peneliti menemukan bahwa uji BNP lebih berbiaya (sequencing). Kami
���������������������������������
mengetahui lebih dulu bahwa
tepat guna (efektif) selama menghadapi awal penemuan mutasi EGFR dalam serum DNA memakai
masuk rumah sakit dan selama 180 hari berikutnya. cara senjata Scorpion akan bermanfaat sebagai cara
Di antara keuntungan uji BNP lainnya ialah terdapat mendekati yang dapat dijalankan untuk meramalkan
ketepatan diagnosis yang meningkat, diagnosis lebih tanggap tumor terhadap gefitinib.
cepat dan pemulaian perawatan, serta waktu yang
(Sumber:����������������������������
medinews.com staff writers)
singkat yang lebih memungkinkan syarat singkat
hasilan penderita.
Karena uji BNP adalah tidak invasif, sederhana
dan tidak mahal, maka peneliti menganjurkan Pemeriksaan untuk menemukan
pemulaian uji ketika dokter mengumpulkan data Anti-helicobacter Pylori IgG
lain. “Mengukur BNP langsung saat kehadiran Cara cepat imunokromatografi menemukan
semua penderita dengan sesak napas akut (acute antibodi terhadap Helicobacter pylori di air kemih dan
dyspnea) tampaknya merupakan siasat layak” kata membantu dalam mendiagnosis infeksi Helicobacter
Dr. Mueller. pylori. Pemeriksaan tersedia dalam perangkat baru
(Copyright © 2006 medinews.com. All rights reserved) Rapirun, yang sesuai untuk pemakaian perawatan
(Oleh staf penulis medinews.com, Dikirim pos
yang tepat (point of care) dan persiapan pemeriksaan
09 Juni 2006)
laboratorik klinik. Pengujian mudah dilaksanakan,
ekonomis dan nyaman bagi penderita.
Pengujian penyaringan yang tidak menyakitkan
DNA Darah Memperlihatkan
(invasive) untuk infeksi H pylori dipilih daripada cara
Tanggapan Terapi kemo
endoskopi. Hampir 81% penderita dispepsia diajukan
Perangkat uji khusus berisi DNA yang diisolasi pada perawatan pratama mendapatkan pengujian
dari darah, lebih disukai daripada contoh jaringan, yang tidak menyakitkan (non invasive) di Amerika
memperlihatkan kemampuan meramalkan tanggap Serikat (USA).
terapi kemo penderita kanker paru. Praktek
�������������
yang Tindakan manasuka termasuk pengujian untuk
lebih menyakitkan (invasif) untuk memperoleh antibodi khas (spesifik) anti-H pylori IgG , uji napas
biopsi tumor penderita kanker paru belum dapat urea (urea-breath tests/UBTs), dan uji antigen tinja.
menemukan paras rendah mutasi spesifik yang Perangkat Rapirun dikembangkan oleh Otsuka
dikeluarkan dari tumor ke dalam darah. �������� Hal ini Pharmaceutic Company (Tokyo, Japan) sebagai cara
dikarenakan latar belakang tinggi DNA normal. diagnostik in vitro cara imunokromatografik yang
Artikel yang diterbitkan 1 Juli, 2006, terbitan Clinical dapat menemukan paras rendah antibodi anti-H pylori
Cancer Research menunjukkan bahwa DNA diisolasi di dalam air kemih (urin). Tatacara pelaksanaan
96 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 2, Maret 2007: 93-96