You are on page 1of 14

PENERAPAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM

MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA PADA MATA PELAJARAN


MATEMATIKA

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Thoyib, M.Pd

Oleh:

1. Charissudin Ruba'i

2. M Ainun Azharudin

3. Nurul Lailiyah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA

NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

2018

I. JUDUL PENELITIAN
Penerapan Metode Example Non Example dalam Meningkatkan Perhatian Siswa Pada
Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar di Kelas 2 MI Islamiyah
Dsn. Jatisari Ds. Jatipunggur Kec. Lengkong Kab. Nganjuk Tahun pelajaran 2017/2018
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika perlu diberikan kepada siswa untuk membekali mereka agar memiliki
kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Matematika
mempunyai peranan yang penting dalam proses berpikir siswa, terutama dalam
pembentukan kemampuan menganalisis, melakukan evaluasi hingga memecahkan
masalah.
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa dengan belajar matematika
adalah perhatian siswa dan memahami konsep. Untuk meningkatkan mutu pendidikan
diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan, yang berkaitan erat dengan
peningkatan mutu Proses Belajar Mengajar secara operasional yang berlangsung di
dalam kelas. Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap suatu objek
yang direaksi pada sesuatu waktu. Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang diarahkan
kepada sesuatu objek, baik di dalam maupun diluar dirinya.1
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan ini kurang terasah
dengan baik. Sebagian siswa masih menganggap pelajaran matematika sulit dan
merupakan masalah dalam proses belajarnya. Ini dapat disebabkan dari karakteristik
matematika sendiri bahwa matematika bersifat abstrak, sehingga siswa membutuhkan
kemampuan bernalar yang cukup untuk memahami matematika.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan terhadap guru di MI Islamiyah yang ada di
kecamatan Lengkong, kebanyakan guru mengeluh tentang banyaknya siswa-siswi yang
tidak dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Mereka kerap sekali salah dalam
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar yang telah dipelajari mereka. Para guru
beranggapan bahwa siswa itu belum sepenuhnya dapat dengan cepat menyerap suatu
materi karena anak-anak di Sekolah Dasar belum bisa menerima hal-hal yang abstrak.
Dan berdasarkan pertanyaan lanjutan yang diberikan oleh peneliti mengenai metode
guru mengajar ketika menyampaikan materi bangun datar mereka hanya menjelaskan

1
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif. (Jakarta: Rajawali Pers, 1992),
67
secara kontextual tanpa adanya media atau alat yang mendukung materi tersebut.
Sehingga para siswa berpikir abstrak hanya terbayang-bayang saja dipikiran mereka
tanpa ada wujud yang sebenarnya. Menurut peneliti dengan menggunakan model
pembelajaran Example non Example dapat meningkatkan perhatian siswa. Di dalam
materi bangun datar, materi yang disajikan terutama adalah gambar-gambar dari bangun
datar, sehingga cocok menggunakan model Examples Non Examples yang langkah-
langkah di dalamnya menyajikan gambar.
Oleh sebab itu peneliti ingin meningkatkan penguasaan konsep dan perhatian
siswa pada materi bangun datar dengan menggunakan model Example non Example.
Dengan itu peneliti mengangkat judul yaitu:
“Penerapan Metode Example Non Example dalam Meningkatkan Perhatian Siswa
Pada Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar di Kelas 2 MI
ISLAMIYAH Dsn. JATISARI Ds. JATIPUNGGUR Kec. LENGKONG Kab.
NGANJUK TH. 2017/2018”.
III. IDENTIFIKASI DAN BATASAN MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas, masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
A. Siswa kurang memperhatikan dan menguasai konsep bangun datar
B. Siswa sulit mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Guru dalam menjelaskan hanya menggunakan metode atau model konvensional
tanpa adanya kombinasi.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi permasalahan penelitian
mengenai perbaikan perhatian siswa kelas II terhadap proses pembelajaran melalui
model Example non Example di MI Islamiyah Jatisari Kecamatan Lengkong Kabupaten
Nganjuk.
IV. RUMUSAN MASALAH DAN CARA PEMECAHANNYA
A. Bagaimana Perhatian siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran Matematika
Pokok Bahasan Bangun Datar ?
B. Apakah Penerapan Metode Example Non Example dalam Meningkatkan Perhatian
siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran Matematika Pokok Bahasan
Bangun Datar ?
C. Apakah Penerapan Metode Example Non Example dalam Meningkatkan
Pemahaman siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran Matematika Pokok
Bahasan Bangun Datar ?
D. Apakah Penerapan Metode Example Non Example dalam Meningkatkan Hasil
Belajar siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran Matematika Pokok
Bahasan Bangun Datar ?
V. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah :
A. Untuk mendeskripsikan Perhatian siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran
Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar
B. Untuk mendeskripsikan Penerapan Metode Example Non Example dalam
Meningkatkan Perhatian siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran
Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar
C. Untuk mendeskripsikan Penerapan Metode Example Non Example dalam
Meningkatkan Pemahaman siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran
Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar
D. Untuk mendeskripsikan Penerapan Metode Example Non Example dalam
Meningkatkan Hasil Belajar siswa kelas 2 MI Islamiyah pada mata pelajaran
Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar.
VI. MANFAAT PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah di sebutkan,
maka dalam penelitian ini diharapkan berguna bagi lembaga (baik almamater maupun
obyek penelitian), dan bagi penulis.
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan fikiran dan menambah
pengetahuan dalam mengetahui apa saja penyebab siswa tidak memperhatikan saat
pembelajaran.
2. Secara praktis dapat digunakan untuk
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi sekolah pada umumnya
dan khususnya bagi guru agar dapat membantu meningkatkan perhatian siswa.
Penelitian ini sekaligus sebagai sumbangan pemikiran dalam penerapan metode
example non example. Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka yang menjadi
kegunaan penelitian ini adalah:
Bagi Guru: Sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan model
pembelajaran khususnya dalam mengajarkan materi bangun datar.
Bagi Siswa: Sebagai pedoman bagi para siswa untuk aktif dalam proses belajar
mengajar.
Bagi Peneliti: Sebagai bahan acuan untuk memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan peneliti.
VII. LANDASAN TEORI, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU,
KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Perhatian Siswa
Perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sesorang yang tertuju
pada suatu objek atau sekumpulan objek. Perhatian siswa dalam
pembelajaran yaitu kegiatan siswa yang dilakukan di dalam kelas yang tertuju
pada pembelajaran yang sedang berlangsung (tidak ada kegiatan lain yang
dilakukan siswa).
Macam-macam perhatian siswa, yaitu:
Perhatian spontan dan disengaja, perhatian spontan disebut juga perhatian asli
atau perhatian langsung ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh
karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan. Sedangkan
perhatian disengaja adalah perhatian yang timbulnya didorong pleh kemauan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian, yaitu pembawaan, latihan
dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, kesadaan jasmani, suasana jiwa, kuat
tidaknya perangsang dari objek itu sendiri.
2. Pemahaman Siswa
Pemahaman adalah kesanggupan untuk mendefinisikan, merumuskan kata
yang sulit dengan perkataan sendiri. Dapat pula merupakan kesanggupan
untuk menafsirkan suatu teori atau melihat konsekwensi atau implikasi,
meramalkan kemungkinan atau akibat sesuatu.2
Dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa adalah kesanggupan siswa
untu dapat mendefinisikan sesuatu dan menguasai hal tersebut. Dengan
demikian pemahaman merupakan kemampuan dalam memaknai hal-hal yang
terkandung dalam suatu teori maupun konsep-konsep yang dipelajari.3
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman adalah faktor interen dan
eksteren. Faktor interen yaitu faktor intelegensi, orang berpikir menggunakan
inteleknya. Cepat tidaknya dan terpecahkan atau tidaknya sesuatu masalah
tergantung kepada kemampuan intelegensinya. Berpikir adalah salah satu
keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah
kepada suatu tujuan, kita berpikir untuk menemukan pemahaman atau
pengertian yang kita kehendaki. Sedangkan faktor eksteren yaitu berupa
berupa faktor dari orang yang menyampaikan, karena penyampaian akan
berpengaruh pada pemahaman. Jika bagus cara penyampaian maka orang
akan lebih mudah memahami apa yang kita sampaikan, begitu juga
sebaliknya.4
3. Hasil Belajar Siswa
Menurut Hamalik memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat
diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan
tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan
yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.5
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai
oleh siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari
materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan
tetapi dapat berupa perubahan atau peningkatan sikap, kebiasaan,

2
S Nasution, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999, h.27.
3
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009 274
4
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002,
h. 209
5
Ibid, 30.
pengetahuan, keuletan, ketabahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan
lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif.6
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, hasil belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu factor intern yang berasal
dari siswa tersebut, dan factor ekstern yang berasal dari luar diri siswa
tersebut. Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang dimilikinya.
Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar
yang dicapai siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh Clark, bahwa hasil
belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan.7
4. Metode Pembelajaran Example Non Example
Metode Examples Non Examples merupakan salah satu pendekatan Group
investigation dalam pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan meningkatkan perolehan hasil
akademik.
Pembelajaran Examples Non Examples adalah salah satu contoh model
pembelajaran yang menggunakan media. Media dalam pembelajaran
merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Manfaat
media ini adalah untuk guru membantu dalam proses mengajar, mendekati
situasi dengan keadaan yang sesungguhnya. Dengan media diharapkan proses
belajar dan mengajar lebih komunikatif dan menarik.
Menurut (Agus Suprijono, 2009 : 125) Langkah – langkah model
pembelajaran examples non examples diantaranya :
a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
b. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau
OHP, jika ada dapat pula menggunakan proyektor.

6
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2010), 42.
7
NanaSudjana, Dasar-dasar Proses BelajarMengajar,(Bandung:PTSinarBaruAlgensindo, 2000),
39-40.
c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik
untuk memperhatikan/menganalisis gambar.
d. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari
analisis gambar tersebut dicatat pada kertas.
e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa
dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan
kelompok masing-masing.
f. Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Guru dan peserta didik
menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.8
B. Telaah Penelitian Terdahulu
Studi tentang penerapan metode examples dan non examples untuk
meningkatkan perhatian siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas 2 MI
Islsmiyah Jatisari telah menarik banyak peneliti dimana hasil yang ditemukan
menunjukkan adanya suatu perbedaan hasil penelitian satu dengan yang lainnya.
Hasil dari penelitian terdahulu antara lain sebagai berikut:
Hasil penelitian yang dilakukan oeh Abdul Akbar K, yaitu tentang:
“Penerapan Metode Pembelajaran Examples Non Examples dalam Meningkatkan
Perhatian siswa dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 2
Semester II di SDN Purana UPPK Bantarbolang Kabupaten Pemalang Tahun
Pelajaran 2010/2011”.
Sedangkan dalam penelitian kali ini spesifik pada satu lembaga.
Bagaimana meningkatkan perhatian siswa pada MI Islamiyah. Oleh karena itu
penulis mengambil judul PENERAPAN METODE EXAMPLE NON
EXAMPLE DALAM MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TAHUN
2017/2018. Dalam permasalahan ini meski tujuan yang diteliti sama namun yang
membedakan yaitu fokus dari penelitianya.

8
Dahlan, M.D., dkk. (1984). Model-Model Mengajar. Bandung:CV Diponegoro.
C. Kerangka Berfikir
Berangkat dari landasan teori dan telaah pustaka diatas, kerangka berfikir
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
Jika model Example non Example digumakan dengan baik, maka akan
meningkatkan perhatian siswa, pemahaman siswa dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika siswa kelas 2 MI Islamiyah Jatisari tahun pelajaran
2017-2018. Begitu juga sebaliknya, jika metode Example non Example tidak
digunakan dengan baik, maka tidak akan meningkatkan perhatian siswa,
pemahaman siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika siswa
kelas 2 MI Islamiyah Jatisari tahun pelajaran 2017-2018.
D. Pengajuan Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranya.
Bertitik tolak dari permasalahan dan juga tujuan penelitian yang akan dicapai,
maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut ini.
1. Penerapan Metode Example Non Example dapat meningkatkan perhatian
siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas 2 MI Islamiyah Jatisari
dengan prosentase ketercapaian rata-rata 70,58%.
2. Penerapan Metode Example Non Example dapat meningkatkan pemahaman
siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas 2 MI Islamiyah Jatisari
dengan prosentase ketercapaian rata-rata 76,88%.
3. Penerapan Metode Example Non Example dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika siswa kelas 2 MI Islamiyah Jatisari
dengan prosentase ketercapaian rata-rata 80,56%.
VIII. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Peneliti ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah yang lokasinya
di depan masjid “BAITURRAHMAN” dan MEWAH (mepet sawah) dan dibatasi
oleh sungai yang sangat kecil disamping itu ada pohon bambu yang sangat
banyak. Yang beralamatkan di Dusun Jatisari Desa Jatipunggur Kecamatan
Lengkong Kabupaten Nganjuk.
B. Karakteristik Subyek Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Moleong (2007 :6)
menyatakan penelitian kualitatif adalah penelitian untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas dua yang terdiri satu lokal. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes diagnosis, tes treatment, tes
evaluasi, dan wawancara. Adapun prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahap,
yaitu : Tahap Perencanaan; Tahap Pelaksanaan yang terdiri dari diagnostik,
treatment; dan Tahap Evaluasi. Pengumpulan data dilakukan melalui survey, tes
diagnostik dan treatment, dan wawancara.9
C. Variabel yang Diamati
Terkait dengan rumusan masalah yang sudah diuraikan diatas, maka
variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik temu untuk menjawab
permasalahan tersebut yakni dengan membedakannya atas tiga macam,
diantaranya yaitu:
1. Variabel input: Siswa kelas 2 MI Islamiyah Jatisari
2. Variabel proses: Metode Example Non Example
3. Variabel output: Peningkatan perhatian siswa, pemahaman siswa dan hasil
belajar siswa.
D. Prosedur Pengumpulan Data
1. Observasi (Pengamatan)
Metode Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang
fenomena-fenomena sosial, gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan
pencatatan.10 Metode ini digunakan oleh peneliti dengan cara melihat
langsung kegiatan pembelajaran Matematika untuk memperoleh data tentang
Proses Belajar Mengajar Matematika berkaitan dengan penerapan metode

9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), 122
10
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial (Bandung: Mandar Maju, 1990) 157.
Example Non Example di MI Islamiyah Dsn. Jatisari Ds. Jatipunggur Kec.
Lengkong.
2. Interview (Wawancara)
Metode Interview merupakan suatu percakapan, tanya jawab lisan antara
dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada
suatu masalah tertentu.11 wawancara dilakukan oleh dua pihak , yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut.12 Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan informasi dari
Guru Matematika berkaitan dengan penerapan metode Example Non
Example dalam Meningkatkan perhatian siswa, pemahaman siswa dan hasil
belajar siswa di MI Islamiyah Dsn. Jatisari Ds. Jatipunggur Kec. Lengkong.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang-barang
tertulis. Maka, metode dokumentasi dapat dikatakan sebagai teknik
pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, surat kabar, prasasti, notulen
rapat, agenda, dsb. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang
latar belakang MI Islamiyah Dsn. Jatisari Ds. Jatipunggur Kec. Lengkong,
yang meliputi sejarah singkat berdirinya, visi-misi dan tujuan, struktur
organisasi, keadaan guru dan staf, keadaan siswa-siswi, serta keadaan sarana
dan prasarana yang tersedia.
E. Prosedur Analisis Data
Miles and Huberman (1984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisa data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Langkah-langkanya yakni :
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

11
Ibid., 187.
12
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), 135
membuang data-data yang tidak perlu. Setelah peneliti masuk kedalam
lingkungan madrasah, maka dalam mereduksi data peneliti akan memfokuskan
pada murid-murid yang kurang memperhatikan pada saat pembelajaran
utamanya pada mata pelajaran Matematika dengan mengkategorikan pada
aspek, gaya belajar, perilaku sosial, interaksi dengan lingkungan dan perilaku
dikelas.
2. Data Display (penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat
naratif.
3. Cloncucion Drawing / verification
Dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Dengan demikian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa
masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peenelitian berada di lapangan.13
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan Tindakan Kelas
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Dalam tahapan ini peneliti
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan akan dilakukan. Penelitian tindakan kelas yang ideal
dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan
pihak yang mengamati proses yang dijalankan.

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas

13
Sugiono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan RdD.(Bandung:Alfabeta,2013).337-
345
Pelaksanaan yang dimaksud adalah pelaksanaan yang dilakukan secara
sadar dan terkendali dan merupakan variasi praktik yang cermat dan
bijaksana. Pelaksanaan tindakan (acting) pada tahap ini merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di
kelas.
3. Pengamatan Tindakan Kelas
Pengamatan (Observing) merupakan kegiatan yang dilakukan pengamat
(observer). Pada tahap ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa
yang terjadi demi memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus
berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi (Reflecting) merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini guru berusaha menemukan hal-
hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan
rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.
Dalam tahap ini, jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus
maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang
disarankan kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau
kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain.

IX. DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju, 1990.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya,

2003.

M.D. Dahlan, dkk. Model-Model Mengajar. Bandung: CV Diponegoro. 1984.

NanaSudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar,Bandung:PT Sinar Baru

Algensindo, 2000.

Nasution S, Teknologi Pendidikan, Bandung: CV Jammars, 1999.


Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2010.

Sugiono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan

RdD.Bandung:Alfabeta,2013.

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif.

Jakarta: Rajawali Pers. 1992.

Winkel W.S, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009.

X. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Pelaksanaan Penelitian 13 Mei 2017
2. Perumusan Judul PTK 14-16 Mei 2017
3. Pembuatan Proposal PTK 6 Juni
4. Jadwal Pelaksanaan 15 Juni
Penelitian Pra Siklus
5. Siklus I 18 Juni
6. Penulisan Hasil Akhir 19 Juni

XI. RENCANA BIAYA

NO PERALATAN YANG JUMLAH BIAYA


DIUSULKAN
1. Komputer dan Printer sewa 1.250.000
2. Proyektor LCD sewa 500.000
3. Tinta printer 200.000
4. CD 7000
5. Akses internet 100.000
JUMLAH 2.057.000

You might also like