You are on page 1of 6

TUGAS 2

PEMBINAAN PERILAKU CPNS PUPR MEWUJUDKAN SDM YANG


PROFESIONAL, BERINTEGRITAS, DAN BERKINERJA TINGGI

EKI NOERFITRIYANI
199503032018022001
TEKNIK PENYEHATAN LINGKUNGAN AHLI PERTAMA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


JAKARTA
APRIL 2018

Pengelolaan CPNS PUPR Berdasarkan nilai Profesional, Berintegritas, dan Berkinerja


Tinggi untuk Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Oleh, Eki Noerfitriyani

Infrastruktur berperan penting dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat tidak hanya
kebutuhan pangan, sandang, dan papan, tapi juga kebutuhan akan rasa aman, pendidikan,
serta kesehatan. Kementerian PUPR berkewajiban untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan yang terpadu, efektif, dan efisien dengan tetap memperhatikan unsur utama
pembangunan, yaitu berkelanjutan, serta berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik
demi mencapai tujuan pembangunan nasional. Tata kelola pemerintahan yang baik sendiri
harus diterapkan dengan konsisten, berkelanjutan, serta dilakukan pada seluruh aspek
manajemen penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian.

Budaya Kerja Kementerian PUPR

Moto Kementerian PUPR adalah Bekerja Keras, Bergerak Cepat, dan Bertindak Tepat.
Bekerja keras dapat diimplementasikan dengan melakukan tugas yang diemban tanpa pamrih,
bekerja dengan bersungguh sungguh, serta kerja keras dengan diimbangi kerja cerdas dan
pemanfaatan teknologi. Bergerak cepat berarti harus dapat menyesuaikan dengan keadaan
alam, tidak menunda pekerjaan, tanggap dengan segala kejadian, mengutamakan ketelitian,
sertabergerak cepat untuk mencapai visi dan misi organisasi. Bertindak tepat adalah bekerja
secara tepat rencana, tepat penyelesaian, dan rasional, memahami ketentuan hukum terkait
tugas yang diberikan, melakukan perencanaan dengan baik dan inovatif, melakukan
pekerjaan sesuai prioritas, serta bertindak tepat untuk kepentingan profesionalisme sebagai
bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.

Kode Etik ASN

Dalam rangka menciptakan budaya integritas pada pegawai, diperlukan pakta integritas, kode
etik, dan role model. Aparatur Sipil Negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 5 tahun 2014 Pasal 3 diwajibkan untuk melandaskan kode etik dan kode perilaku
dalam menjalankan profesinya. Kementerian PUPR juga mengatur tentang kode etik dan
kode perilaku dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 tahun 2017. Berdasarkan peraturan
tersebut, ASN baik PNS maupun pegawai pemerintah non PNS wajib mematuhi peraturan
kode etik dan kode perilaku.

Nilai-nilai dasar kode etik dan kode perilaku ASN terdiri dari visioner, integritas, profesional,
melayani, dan tanggung jawab. Kode etik visioner dalam bekerja yaitu memiliki tujuan yang
besar, berorientasi pada kemajuan negara, serta memiliki makna dalam setiap kegiatan. Kode
etik integritas dapat dilakukan dengan menerapkan sikap jujur, disiplin dan berani, tegas dan
konsisten, serta tidak menyalahkan wewenang dalam melakukan pekerjaan. Kode etik
profesional dalam bekerja diantaranya adalah taat pada prosedur, komitmen terhadap
pekerjaan, serta bersikap mandiri. Kode etik melayani memiliki arti bahwa setiap ASN
diwajibkan untuk berorientasi pada pelayanan terhadap masyarakat, peduli dengan pemangku
kepentingan terkait, serta mampu berempati dan solutif. Kode etik tanggung jawab yaitu ASN
harus dapat dipercaya dalam menjalankan tugas, dapat diandalkan, serta bersikap transparan.

Nilai iProVe (Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner, Etika Akhlakul


Kharimah)

Strategi pembangunan budaya integritas diperlukan sebagai upaya pencegahan perilaku


Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) melalui internalisasi nilai, serta pembangunan sistem
integritas dan kepemimpinan integritas pada semua komponen. Pembangunan budaya
integritas Kementerian PUPR telah diselaraskan dengan visi dan misi yang telah terfokus
menjadi Visium Kementerian PUPR, dan merupakan bagian dari rencana integritas nasional
untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang berintegritas. Visium Kementerian PUPR tahun
2030 adalah terwujudnya infrastruktur bendungan multifungsi untuk memenuhi kapasitas
tampung 120 m3/kapita/tahun, terwujudnya jalan 99% mantap dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya material local dan menggunakan teknologi daur ulang, serta
terwujudnya 100% hunian cerdas dalam rangka mendukung Indonesia yang berdaulat, adil,
mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Untuk mewujudkan visium
Kementerian PUPR yang bebas dari praktik KKN dan selaras dengan tujuan nasional,
Kementerian PUPR memiliki nilai-niai yang harus dilaksanakan oleh seluruh pegawai dan
menujukan jati diri sebagai Orang PUPR dengan nilai iProVe, yang terdiri dari: (1) Integritas,
yaitu melaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan
ucapan, konsisten, disiplin, berani, dan tegas dalam mengambil keputusan, tidak
menyalahgunakan wewenang, proaktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan KKN,
serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela; (2) Profesional, yaitu mampu
merumuskan kebijakan, perencanaan, dan program kegiatan, mengalokasikan anggaran dan
pelaksanaan kegiatan, melakukan pengawasan berdasarkan kompetensi yang dimiliki, sesuai
dan patuh dengan prosedur, bekerja dengan bersungguh-sungguh dan mandiri, memiliki
komitmen terhadap pencapaian hasil, serta menghindnari pertentangan kepentingan; (3)
Orientasi Misi, yaitu erpijak pada visi untuk mencapai sasaran dan kesuksesan, serta
melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dengan baik; (4) Visioner, yaitu mencapai tujuan
yang lebih besar, melihat jauh ke depan, melakukan kegiatan untuk kemajuan masyarakat,
bangsa, dan negara, serta mampu memberikan makna dalam setiap kegiatan; (5), Etika
Akhlakul Karimah, yaitu memiliki budi pekerti, akhlak, dan tingkah laku terpuji, bermanfaat
dan memberikan kenyamanan pada lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara.

Wawasan Kebangsaan

Nilai-nilai kebangsaan merupakan nilai yang melekat pada diri setiap warga negara Indonesia
berupa norma dan etika kebaikan yang menjadi ciri kepribadian bangsa Indonesia yang
bersumber dari konsensus dasar nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka
Tunggal Ika. Nilai-nilai kebangsaan tersebut menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk
membangun jati diri bangsa dan membangun kesadaran mengenai sistem kenegaraan dan
sistem nasional dalam menata kehidupan bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan
nasional. Nilai yang terkandung dalam konsensus dasar berbangsa dan bernegara diantaranya
adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi keadilan, multikulturalisme, dan
patriotisme.

Pancasila merupakan bagian dari hidup setiap warga negara. Konsep, prinsip, dan nilai yang
terkandung dalam Pancasila digunakan sebagai acuan dalam penilaian segala hal yang
dihadapi. Cerminan nilai-nilai Pancasila dalam diri adalah nilai integritas, etos kerja, dan
gotong royong. Sebagai pedoman hidup bangsa dan ideologi nasional, Pancasila memerlukan
norma yang bersifat mengatur sehingga memiliki kekuatan hukum yang meningkat dalam
pengamalan kehidupan. Untuk itu, rumusan dasar Pancasila dituangkan dalam UD 1945 dan
dijadikan sebagai dasar negara serta merupakan sumber dasar hukum Indonesia.

Pegawai Kementerian PUPR mendapatkan fasilitasi internalisasi nilai-nilai Pancasila yang


terdiri dari nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis dengan harapan dapat
mengaktualisasikan nilai tersebut dalam melaksanakan tugas. Nilai dasar ASN yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 Pasal 3, diantaranya adalah memegang teguh
ideologi Pancasila, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan progam
pemerintah, memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun, mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi,
serta mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. Dengan menerapkan
nilai- nilai tersebut, diharapkan setiap individu dalam organisasi akan membentuk budaya
organisasi yang sejalan dengan tujuan.

Etika Profesi Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan


Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) sebagai organisasi
profesi turut mendorong dan berkontribusi dalam pengembangan kompetensi SDM di bidang
Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan melalui pelaksanaan diklat dan pengembangan
standar kompetensi. Sebagai ahli dalam bidang Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan,
diperlukan pemahaman etika profesi melalui kode etik profesi, Kode etik profesi merupakan
norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi yang mengarahkan petunjuk
kepada anggotanya untuk menjamin mutu profesi di mata masyarakat.

Kode etik profesi ahli Teknik Lingkungan diantaranya adalah: (1) Berbudi luhur, berkelakuan
terhormat, dan bertindak bijaksana dalam menjalankan tugas keprofesian; (2) Mengutamakan
aspek perlindungan kesehatan masyarakat dan lingkungan dalam menjalankan tugas; 93)
Menjaga kewajibannya dan bertindak adil dalam menyelesaikan berbagai masalah terkait
keprofesian; (4) Bersikap wajar mengenai keahlian dan pengalaman kerja; (5) Berusaha
untuk melindungi bidang keahliannya terhadap pengertian, penilaian, dan penggunaan yang
salah maupun yang kurang tepat; (6) Menolak suatu tugas atau pekerjaan yang berada di luar
lingkup keahlian bidang Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan; (6) Menghindari
membuat pernyataan dan tulisan yang tidak didukung oleh data yang cukup dan melampaui
batas kewajaran; (7) Menjunjung tinggi azas penghargaan senioritas dan menghormati
sesame rekan seprofesi; (8) Berusaha untuk memberi kesempatan dan bimbingan ke arah
pengembangan ilmu dan pengetahuan dari rekan seprofesi; (9) Menjaga nama, jabatan, dan
menghargai karya rekan lain baik langsung maupun tidak langsung; (10) Berusaha untuk
mencegah perbuatan rekan-rekan seprofesi yang menyalahi kode tata laku profesi; (11)
Memenuhi janjinya untuk menyelesaikan suatu tugas dengan tepat waktu dan tepat sasaran;
(13) Menghindarkan pemberian uang jasa komisi atau hadiah lain untuk mendapatkan
pekerjaan; 14) Mencegah penggunaan identitas dan tanda bukti keahliannya kepada suatu
hasil pekerjaan atau produk yang sama sekali bukan hasil karyanya.

Bela Negara

Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sebagaimana
terkandung dalam Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945, serta dalam Undang Undang
No. 3 Tahun 2002 yang menyebutkan bahwa sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bela negara bertujuan untuk menjalankan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, menjaga identitas dan integritas bangsa dan negara,
melestarikan budaya bangsa Indonesia, mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara, serta berusaha untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Bela negara
mengandung nilai-nilai dasar, diantaranya adalah: (1) Cinta tanah air, diwujudkan dengan
menjaga tanah, ruang, dan wilayah NKRI, bangga secara jiwa dan raga sebagai bangsa
Indonesia, memiliki jiwa patriotism terhadap bangsa dan negara, selalu menjaga nama baik
bangsa dan negara, bangga menggunakan produk dalam negri serta selalu berkontribusi pada
kemajuan bangsa; (2) Kesadaran berbangsa dan bernegara, diwujudkan dengan ikut
berpartisipasi secara aktif dalam berbagai organisasi, selalu menjalankan hak dan kewajiban
sesuai peraturan, ikut dalam pemilu, dan berpartisipasi dalam menjaga kedaulatan bangsa; (3)
Setia pada Pancasila sebagai ideologi bangsa, diwujudkan dengan pemahaman terhadap nilai-
nilai Pancasila serta pengamalannya, selalu menjadikan Pancasila sebagai alat pemersatu
bangsa, dan setia pada Pancasila sebagai satu satunya ideologi bangsa; (4) Rela berkorban
bagi bangsa dan negara, diwujudkan dengan bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk kemajuan bangsa, selalu siap membela bangsa dari berbagai bentuk ancaman,
ikut aktif dalam pembangunan bangsa, suka membantu dan senantiasa percaya bahwa tidak
ada pengorbanan yang sia-sia; (5) Memiliki kemampuan awal bela negara, diwujudkan
dengan memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan intelegensia, senantiasa memelihara
jiwa dan raga, selalu bersyukur, gemar olah raga, dan selalu menjaga kesehatan.

You might also like