Professional Documents
Culture Documents
Masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru yang kurang
menentukan dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai, sehingga pembelajaran yang
dilakukan di Kelas VII-A SMPN Mulyoharjo dalam menulis sebuah puisi bebas kurang
efektif. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti mencoba melakukan suatu tindakan
pembaharuan dengan menggunakan suatu media pembelajaran yaitu media Teknik
Permainan Bahasa. Diharapkan dengan adanya media pembelajaran seperti ini dapat
meningkatkan kemampuan atau hasil belajar siswa dalam menulis puisi. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui apakah media Teknik Permainan Bahasa dapat meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan rincian kegiatan setiap
pertemuan sebagai berikut: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik permainan bahasa dapat meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa di Kelas VII-A SMPN Mulyoharjo pada sub pokok bahasan
menulis puisi bebas. Hal ini dapat dilihat dari data berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Pengajaran Bahasa Indonesia mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan
kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan
kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat
meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan mempelajari sastra siswa
diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru
harus dapat mengarahkan siswa memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan
kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan
Keterampilan menulis puisi perlu ditanamkan pada siswa di Sekolah Menengah Pertama,
Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk penghayatan dan pemahaman
puisi, melainkan mempertajam kepekaan perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadap
masalah kemanusiaan. Dalam pembelajaran menulis puisi di Sekolah Menengah Pertama masih
ditemukan berbagai kendala dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan
penggunaan model atau media dalam pembelajaran sastra dalam menulis puisi. Demikian pula
dengan permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran menulis puisi di kelas VII-A
Sekolah Menengah Pertama Negeri Mulyoharjo, selama ini kurang menunjukan kemampuan
yang sesungguhnya dimiliki siswa. Penulis menemukan beberapa permasalahan yang timbul
dari guru maupun murid. Hal ini diperoleh melalui pengalaman penulis saat mengajar di
Dalam pembelajaran menulis puisi ini guru hanya membacakan salah satu puisi dalam
buku paket, menjelaskan cara tentang menulis puisi, dan menyuruh siswa untuk menuliskan
puisi tersebut lalu guru menugaskan siswa untuk membuat sebuah puisi serta membacakannya
di depan kelas. Sedangkan siswa tidak diberi rangsangan atau motivasi yang mampu
membangkitkan imajinasi siswa dalam memperoleh kata-kata yang tepat. Pastinya
pembelajaran tersebut sangat kurang menggembirakan bagi siswa, di sini terkesan tidak adanya
aktivitas dan kreatifitas siswa dalam menulis puisi. Ketika penulis memberikan tugas pada
siswa untuk menulis puisi dengan kata-kata atau bahasanya sendiri, siswa terlihat kesulitan
dalam menyusun kata-kata dengan bahasanya sendiri, hal itu disebabkan karena selama
pembelajaran Bahasa Indonesia sebelumnya mereka tidak pernah memperhatikan bahasa yang
dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VII-A, karena bermain bagi anak anak tak
ubahnya seperti berkerja bagi orang dewasa. Bermain merupakan kegiatan yang
menimbulkan kenikmatan yang akan menjadi rangsangan bagi perilaku lainnya. Waktu
untuk anak – anak bermain tidak jauh berbeda dengan waktu untuk bekerja orang
dewasa. Usia siswa SMP merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia.
Anak-anak merupakan makhluk yang unik sehingga dalam pembelajaran mereka tidak
Bidang kajian yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai media
Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa di Kelas VII-A Sekolah
Menengah Pertama. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar membuat puisi
kurang diterapkan sehingga siswa kurang aktif, tidak kreatif dan kurang termotivasi.
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan
masalah dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan atau hasil belajar siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan atau hasil belajar
Manfaat penelitian ini adalah guru dapat mengetahui peningkatan kemampuan atau hasil
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Teknik
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
2. Hakikat Permainan
Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjelajahi dunia, dari apa
yang tidak dikenali sampai apa yang diketahui, dan dari yang tidak dapat
penting bagi anak seperti halnya kebutuhan terhadap makanan bergizi dan
anak memiliki nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan
kehidupan sehari-hari.
pada tujuannya.
3. Aktivitas permainan dapat bersifat non literal.
4. Permainan bersifat bebas dari aturan-aturan yang dipaksakan dari luar, dan
pengandaian misalnya bagaimana jika, atau apakah jika yang penuh makna”.
secara serius dan menegangkan sifat sukarela dan motivasi datang dari dalam diri
3. Hakikat Bahasa
berikut:
dan sistem makna yang beraturan. Dalam hal bunyi, tidak sembarangan bunyi
bisa dipakai sebagai suatu simbol dari suatu rujukan (referent) dalam
panggilaln tidak mungkin muncul secara alamiah, karena tidak ada vokal di
dalamnya. Kalimat Pagi ini Faris pergi ke kampus, bisa dimengarti karena
polanya sitematis, tetapi kalau diubah menjadi Pagi pergi ini kampus ke Faris
Manasuka atau arbiter adalah acak , bisa muncul tanpa alasan. Kata-kata
(sebagai simbol) dalam bahasa bisa muncul tanpa hubungan logis dengan yang
disimbolkannya.
3. Bahasa itu vokal
Vokal dalam hal ini berarti bunyi. Bahasa mewujud dalam bentuk bunyi.
melahirkan bahasa dalam wujud tulis, tetapi sistem tulis tidak bisa
menggantikan ciri bunyi dalam bahasa. Sistem penulisan hanyalah alat untuk
menggambarkan arti di atas kertas, atau media keras lain. Lebih jauh lagi,
tulisan berfungsi sebagai pelestari ujaran. Lebih jauh lagi dari itu, tulisan
sesuatu untuk dipelajari. Sesuatu itu antara lain berbentuk tulisan. Realitas
bahasa (linguistik) memiliki cabang kajian telaah bunyi yang disebut dengan
Titik-titik air yang jatuh dari langit diberi simbol dengan bahasa dengan bunyi
tertentu. Bunyi tersebut jika ditulis adalah hujan. Hujan adalah simbol
linguistik yang bisa disebut kata untuk melambangkan titiktitik air yang jatuh
dari langit itu. Simbol bisa berupa bunyi, tetapi bisa berupa goresan tinta
berupa gambar di atas kertas. Gambar adalah bentuk lain dari simbol. Potensi
yang digunakan manusia bisa digunakan untuk menganalisis bunyi itu sendiri.
Dalam istilah linguistik, kondisi seperti itu disebut dengan metalaguage, yaitu
Bahasa itu manusiawi dalam arti bahwa bahwa itu adalah kekayaan yang
dan tumbuhan tidak. Para ahli biologi telah membuktikan bahwa berdasarkan
manusia sebagai sistem bunyi dan makna. Perbedaan itu kemudian menjadi
dalam bahasa manusia itu berpola maka manusia pun disebut homo
Fungsi terpenting dan paling terasa dari bahasa adalah bahasa sebagai
arah, bisa pula searah. Komunikasi tidak hanya berlangsung antar manusia
yang hidup pada satu jaman, komunikasi itu bisa dilakukan antar manusia
yang hidup pada jaman yang berbeda, tentu saja meskipun hanya satu arah.
Nabi Muhammad SAW telah meninggal pada masa silam, tetapi ajaran-
pikirannya kepada para penerusnya yang akan lahir di masa datang. Itulah
Teknik permainan bahasa termasuk dalam kategori media yang terdiri atas
paduan suara dan gerak. Sesuai dengan klasifikasi tersebut, permainan bahasa
sering dilakukan. Akan tetapi pada umumnya hanya merupakan kegiatan pengisi
bahasa.
dengan melibatkan unsur bahasa. Unsur bahasa dapat mencakup ranah yang mana
difokuskan ke bidang tertentu. Teknik yang dapat membuat kelas menjadi aktif
adalah teknik impact yang menggunakan benda, partisipasi aktif siswa, kursi, dan
gerakan.
pembelajaran bahasa:
anak untuk mengucapkan kata dan menyusun kalimat secara lebih tepat.
Contohnya: Aku minta, Aku Tanya, Cerita berpasangan, Tebak aku, Main
Peran/Sosiodrama.
sebagai berikut:
bahasa dapat saja dilakukan. Akan tetapi agar berdayaguna tinggi, hendaknya
dan kondisi.
2. Peraturan Permainan
harus ditempuh maupun cara menilainya. Apabila aturan kurang jelas dan
dilaksanakan.
3. Permainan
jika para pemain, dalam hal ini siswa, mempunyai sportivitas yang tinggi.
Selain itu, keseriusan, kekuatan, dan keterlibatan aktif pemain juga sangat
Pemimpin permainan atau wasit, dalam hal ini guru, harus mempunyai
wibawa, tegas, adil, serta dapat memutuskan permasalahan dengan cepat, serta
menguasai ketentuan permainan dengan baik. Selain guru, wasit dalam sebuah
permainan dapat juga dipilih dari perwakilan siswa yang dianggap mampu.
berikut: (1) Permainan bahasa merupakan salah satu media pembelajaran yang
berkadar CBSA tinggi. (2) Dapat mengurangi kebosanan siswa dalam proses
menumbuhkan semangat siswa untuk lebih maju. (4) Permainan bahasa dapat
adalah sebagai berikut: (1) Jumlah siswa yang terlalu besar menyebabkan
permainan bahasa biasanya diikuti gelak tawa dan sorak sorai siswa, sehingga
Kemampuan menulis merupakan sebuah frasa yang berasal dari dua kata yakni
kemampuan dan menulis. Kedua kata tersebut jelas memiliki makna tersendiri tanpa ada
kaitan sama sekali. Akan tetapi, ketika kedua kata tersebut menjadi satu kesatuan maka
menimbulkan makna yang sedikit banyaknya menjadi saling berhubungan dan berkaitan.
1. Pengertian Kemampuan
2. Pengertian Menulis
akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting. Dalam
muka dengan orang lain. Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Sementara itu, Lado
sedemikian rupa sehingga orang lain dapat membaca simbol – simbol grafis itu
(1) membuat huruf atau angka dan sebagainya dengan menggunakan pena, pensil,
kapur, dan sebagainya; (2) melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang
penguasaan materi atau teori tentang menulis itu sendiri. Akan tetapi, menulis
tulis sebagai media penyampai”. Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif,
gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan”. Lado dalam Elina Syarif,
menulis yaitu: “meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti
orang lain”. Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil.
sebuah tulisan. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) “menulis
Dawn Rodrigues (1989: 1) “writing is one of the most important things you do in
college”. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di
sekolah. Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam
kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah. Pengertian
menulis diungkapkan juga oleh Barli Bram (2002: 7) “in principle, to write
sudah ada. Menurut Eric Gould, Robert Di Yanni, dan William Smith (1989: 18)
menyebutkan “writing is a creative act, the act of writing is creative because its
pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas”. St. Y. Slamet (2008: 72)
METODE PENELITIAN
upaya perbaikan yang dilakukan untuk suatu peningkatan hasil belajar siswa.
Mcniff 1992, dalam Harun Rasyid dkk (2009: 7) dengan tegas mengatakan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan
oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan
kinerja guru, dan memecahkan suatu permasalahan yang ditemukan dikelas. Dengan
adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya baik antara guru dan sekolah, guru dan
dosen maupun mahasiswa dan guru, sehingga adanya partisipasi ini diharapkan
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMPN Mulyoharjo yang
berjumlah 32 siswa.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN Mulyoharjo
Negeri sesuai dengan No. SK Pendirian/Tahun : ................... yang berdiri di atas tanah
seluas 2625 m2, cabang Dinas Pendidikan Kecamatan BTS Ulu Kab. Musi Rawas.
Kelas yang digunakan adalah kelas VII-A dengan jumlah siswa sebanyak 32 anak..
penelitian selama pertengahan bulan Maret hingga pertengahan bulan April pada
Variabel yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Menurut Kemmis dan McTaggart
Kelas (PTK) meliputi empat alur (langkah): (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan
James W Pennebaker, Ph.D.Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotions. Texas.
Kemmis. S. dan Mc. Taggart, R. 1990. The Action Research Reader. Third Edition. Victoria:
Deakin University Press.