Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Teori-teori pembangunan adalah teori yang usianya masih cukup mudah. Teori ini
muncul sebagai imbas berbagai masalah pembangunan yang dihadapi negara Dunia Ketiga
yang dikenal dengan kelompok negara berkembang atau terbelakang. Faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya kemiskinan di negara Dunia Ketiga salah satunya adalah negara
Dunia Ketiga dalam proses pembangunannya banyak melakukan kontak dengan negara maju
(negara Barat). Akibatnya banyak ilmuwan sosial yang berpendapat mengenai mengapa
negara Dunia Ketiga tidak mampu menandingi kekuatan Barat, misalnya kemajuan ekonomi,
diantaranya teori mainstream, teori dependensia, dan teori sistem dunia. Akan tetapi,
dimakalah ini saya akan menjelaskan mengenai teori-toeri mainstream dan teori dependensia.
Pembangunan dalam arti luas adalah sebagai proses pertumbuhan atau kemakmuran,
distribusi atau keadilan, transformasi atau kemajuan. Pembangunan sangat berkaitan dengan
masalah ekonomi. Sejarah doktrin ekonomi menunjukan pada saat dilahirkan ekonomika
berhubungan erat dengan etika (Ace Partadiredja,1981). Di satu pihak Ilmu ekonomi di
anggap paling maju dalam menawarkan Pembangunan bagi semua kalangan (masyarakat
maupun negara).
ekonomi rakyat dan negara. Dengan kata lain dalam membangun sebuah ekonomi yang di
pembangunan ekonomi tersebut. Faktor politik dan ekonomi berhubungan erat, namun dalam
1
kenyataannya mudah mengatakan tapi sukar menerapkan. Hubungan Politik dengan
ekonomi menurut Bruno Frey, politik dalam bentuk keinginan mendapat suara terbanyak
dalam pemilihan umum, dan ekonomi dalam bentuk usaha memperkecil tingkat
Pemilu yang demokratis dan terciptanya proses check and balances, yakni
yang bersih dan efisien yang diimbangi oleh control yang efektif dari lembaga legislatif,
eksekutif dan yudikatif dan dalam mewujudkan itu peran masyarakat juga sangat di perlukan,
ekonomi dan politik yang demokratis, modern dan menempatkan hukum sebagai rujukan
utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjamin keadilan bagi semua orang.
Jika proses reformasi ini tidak terkelolah dengan baik, akan cenderung mendorong situasi
yang khaos dan kondisi revolusioner yang pada gilirinya dapat menciptakan disintegrasi
bangsa. Dengan Pemilu yang demokrtasis yaitu adanya keadilan hukum dan diiringi dengan
pembangunan yang merata di masyarakat tentu akan membentuk sebuah negara yang ideal.
1.3 Tujuan
Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema mengenai “TEORI-TEORI UTAMA
TENTANG PEMBANGUNAN” ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Pembangunan.
2
Mengetahui pengertian dan ruang lingkup pembangunan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Negara
Menurut Aristoteles negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup
yang sebaik-baiknya. Plato mendefinisikan negara adalah suatu tubuh yang senantiasa tampak
2010:75).
Sebagaimana manusia negara juga bisa lahir, tumbuh berkembang dan mati, ada yang di
sebabkan oleh penyakit menahun seperti kemiskinan, penjajahan, namun ada pula yang mati
memisahkan diri menjadi negara yang berdiri sendiri, sehingga wilayah pusatnya kehilangan
wilayah karena keseluruhnya terbagi habis dan tidak lagi mengakui sebagai sub ordinat
Negara terbentuk atas dasar keingin manusia bisa berdasarkan telaah atas peristiwa sejarah suatu
bangsa. Karena dalam diri manusia memiliki rasa kebangsaan yaitu salah satu dari bentuk rasa
cinta, bahkan pusat gabungan dari rasa cinta karena merupakan kumpulan yang besar sehingga
2. Pengertian Masyarakat
Dalam sebuah negara tentu memiliki masyarakat. Pengertian masyarakat adalah sekelompok
individu yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas.
Masyarakat juga bisa dipahami sebagai sekelompok orang yang terorganisasi karena memiliki
4
adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama, relatif independen dan
orang orang di luar wilayah itu, dan memiliki budaya yang relatif sama.
Dalam kebangsaan kita mengenal adanya ras, bahasa, agama, batas wilayah, budaya dan lain-
lain. Maka di perlukan nilai dan pandangan hidup yang sama yaitu dengan memunculkan suatu
3. Pengertian Pembangunan
seperti halnya perencanaan. Istilah pembangunan bisa saja di artikan berbeda oleh satu orang
dengan orang lain, daerah satu dengan daerah lainnya, dan negara satu dengan negaralainnya.
Namun, secarar umum ada satu kesepakatan bahwa pembangunan merupakan proses untuk
melakukan perubahan.
Pembangunan dapat di artikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif
yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai
Ginanjar Kartasasmita (1994), Pembangunan ialah suatu proses perubahan ke arah yang lebih
Siagian (1994), pembangunan adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
seluruh system sosial seperti politik, ekonomi, infastruktur, pertahanan, pendidikan, teknologi,
5
Portes (1976), mendefinisikan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan
budaya.
Deddy T. Tikson (2005) bahwa pembangunan nasional dapat pula di artikan sebagai
transformasi ekonomi, sosial dan budaya secara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju
Teori mainstream adalah teori modernisasi dan teori pembangunan pertumbuhan model W.W
Rostow (1960;1978) dan para pengikutnya. Teori mainstream atau teori modernisasi adalah
teori-teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama disebabkan oleh faktor-faktor yang
terdapat di dalam negera yang bersangkutan. Teori modernisasi secara umum dapat diungkap
sebagai cara pandang (visi) yang menjadi modus utama analisisnya kepada faktor manusia dalam
suatu masyarakat. Teori ini terkenal olehTeori modernisasi berlatar belakang penetrasi
kebudayaan asing yang padat modal dan teknologi untuk dijadikan acuan bagi kemajuan
masyarakat di Negara berkembang. (Robert Jakson dan Georg Sorensen, 2009 : 257-258)
Teori modernisasi melihat tradisi masyarakat sebagai faktor penghambat yang harus dieleminir
oleh pola pikir rasional. Kematangan masyarakat menuju masyarakat industri, memiliki bentuk
transisi yang cukup panjang dan lama dalam bentuk orientasi sekarang (present oriented). Arief
berkembang dengan tidak mempertimbangkan akar budaya lokal sebagai potensi pembangunan,
oleh karena itu bersifat a-historis. (Robert Jakson dan Georg Sorensen, 2009 : 257-258)
6
Teori modernisasi merupakan teori pembangunan yang intinya adalah usaha pembangunan
2. Teori Dependensi
Secara historis, teori dependensi lahir atas ketidak mampuan teori modernisasi membangkitkan
dapat dikatakan asli Amerika Latin, namun “bapak pendiri” perpektif ini adalah Baran, yang
bersama Magdoff dan Sweezy merupakan juru bicara kelompok North American Monthly
Review. Secara teoriti, teori modernisasi melihat bahwa kemiskinan dan keterbelakangan yang
terjadi di Negara Dunia Ketiga terjadi karena faktor internal di negara tersebut. Karena faktor
internal itulah kemudian Negara Dunia Ketiga tidak mampu mencapai kemajuan dan tetap
berada dalam keterbelakangan. (Robert Jakson dan Georg Sorensen, 2009 : 259)
Teori ini berpendapat bahwa kemiskinan dan keterbelakangan yang terjadi di Negara-negara
Dunia Ketiga bukan disebabkan oleh faktor internal di Negara tersebut namun lebih banyak
ditentukan oleh faktro eksternal dari luar Negara Dunia Ketiga itu. Faktor luar yang paling
dominasi Negara Maju pada laju pembangunan Negara Dunia Ketiga. Dengan campur tangan
tersebut maka pembangunan di Nedara Dunia Ketiga tidak berjalan dan berguna untuk
dan keterbelakangan. Keterbelakangan jilid dua di Negara Dunia Ketiga ini disebabkan oleh
7
ketergantungan yang diciptakan oleh campur tangan Negara maju kepada Negara Dunia Ketiga.
Jika pembangunan ini berhasil, maka ketergantungan ini harus diputus dan dibiarkan Negara
Dunia Ketiga melakukan roda pembangunannya secara mandiri. (Robert Jakson dan Georg
Secara garis besar, teori dependensi adalah suatu keadaan dimana keputusan-keputusan utama
yang memengaruhi kemajuan ekonomi di Negara berkembang seperti keputusan mengenai harga
komoditi, pola investasi, hubungan moneter, dibuat oleh individu atau institusi di luar negeri
dan keterbelakangan telah digambarkan dalam studi-studi yang dilakukan Celso Furtado, Andre
Gunder Frank, Theotonio Dos Santos,dan Fernando Henrique Cardoso. Pada umumnya mereka
itu membahas secara serius masalah colonial yang secara historis membekas pada pertumbuhan
di Negara-negara Amerika Latin, Afrika dan Asia. Menurut mereka, kecuali dengan suatu
pengenalan yang eksplisit akan konsekuensi hubungan tersebut. Dengan kata lain bahwa
keterbelakangan yang ada sekarang ini merupakan kosekuensi masa penjajahan yang telah
dialami oleh Negara-negara baru. (Robert Jakson dan Georg Sorensen, 2009 : 262)
Struktur ekonomi dan masyarakat di Negara Maju dan di Negara yang sedang Berkembang
sangat berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan masalah pembangunan daerah yang ada
di Negara Maju dan di Negara yang sedang Berkembang dan kemampuan masing-masing
golongan negara tersebut dalam menghadapi masalah pembangunan daerah yang terdapat di
negaranya sangatlah berbeda. Keadaan yang demikian menyebabkan pula perbedaan dalam
8
corak prioritas dari tujuan maupun kebijaksanaan pembangunan daerah di kedua golongan
Perkembangan ekonomi di negar maju telah dimulai sejak beberapa abad yang lalu dan
mengalami akselerasi sejak terjadinya revolusi industri di Inggris. Dengan dimulainya Revolusi
Industri di Inggris maka Inggris merupakan negara dimana modernisasi ekonomi permulaan
sekali berlangsung. Dalam dua dasawarsa pada abad ke 18, negara ini mencapai taraf take-off
dalam pembangunan ekonominya. Negara-negra Eropa Barat lainya dan negara-negara yang
dibentuk oleh bangsa-bangsa Eropa Barat seperti Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat dan
Kanada baru mengikuti jejak Inggris dan mengalami percepatan dan mencapai taraf take-oof
pembangunan ekonominya pada permulaan abad ke-19. Dan dalam bagian kedua abad itu
Revolusi Industri menjalar pula ke Russia dan Jepang. Dengan demikian negara maju telah
mengalami pertumbuhan ekonomi yang berterusan sejak satu atau dua abad yang lalu sebelum
mencapai tingkat kesejateraan yang tinggi yang dialaminya. (Sadono Sukirno, 1982: 27)
Perkembangan ekonomi yang telah berlaku di Negara Maju bukan saja telah menyebabkan
peningkatan di dalam kesejateraan masyarakat tetapi juga menimbulkan pula perombakan dalam
struktur ekonominya. Peran sektor industri dan sektor jasa-jasa, ditinjau dari peranan dalam
Meningkatnya peranan sektor industri dan jasa-jasa di sebabkan pula oleh perubahan dalam
corak penawaran barang-barang yang digunakan masyarakat. Perkembangan ekonomi yang telah
terjadi di Negara Maju diikuti oleh perbaikan dalam kwalitet dari barang-barang yang telah ada
dan pertambahan di dalam jenis barang dan jasa-jas yang digunkan oleh masyarakat. Hal ini
9
terutama di sebabkan oleh dua faktor yaitu kemajuan teknologi dan bertambah peliknya pola
Dinegara-negra Maju tingkat teknologi juga mengalami kemajuan yang pesat. Kemajuan
teknologi akan menyebabkan kwalitet barang yang telah ada menjadi bertambah baik dan jenis
barang yang tersedia dalam masyarakat menjadi bertambah banyak. Pekembangan yang
demikian sifatnya menyebabkan permintaan terhadap barang yang dihasilkan oleh sektor
industri bertambah lama bertambah besar dan dengan demikian mempebesar peranan sektor
pengangkutan, kegiatan bank dan keungan juga ikut meningkat. Kemajuan ekonomi di suatu
negara akan menyebabkan meluasnya kegiatan pemerintah untuk menjamin agar perdagangan
berjalan lancar, masyarakat menjalankan perkerjaannya dengan tertib dan menurut peraturan, dan
Proses perubahan struktur ekonomi di negara maju mempunyai bebrapa sifat yaitu:(Sadono
diberbagai negara menunjukan bahwa perkembangan dimulai dari berlakunya kemajuan di sektor
pertanian.
Kemajuan sektor pertanian tersebut mendorong perkembangan jasa-jasa dan sektor industri.
Nilai dan volume perdangan bertambah, spesialisasi berkembang dan sektor insusri sedikit demi
menciptakan pula atas sumber tenaga. Sedangkan perluasaan kegiatan perdangan menciptakan
10
pula dorongan untuk memperluas jaringan pengankutan dan perkembangan lat pengangkutan dan
industri.
Pencapaian ekonomi masyarakat mencapai taraf kesejateraan yang lebih tinggi tidak terlepas
oleh peran pemerintah yang mengontrol, sebagai pertahanan, adminstrasi dan pembuatan
kebijakan.
Pembangunan ekonomi di Negara yang sedang Berkembang yaitu di negra-negara Asia, Afrika
dan Amerika latin sangat terbatas sekali. Perkembangan yang terjadi umumnya kegitan
menghasilkan barang export yang pada umumnya terdiri dari barang pertanian dan
pertambangan. Berbeda dengan Negara Maju di Negara yang sedang Berkembang pembangunan
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan peran sektor export di negara yang sedang
berkembang berbeda dengan Negara Maju salah satunya yaitu di negra yang sedang berkembang
perkembang sektor export tidak mendorong kemajuan di bidang lain dan sektor export lebih
banyak menguntungkan negara penjajah atau negara-negra Barat karena perkembangan export di
negra yang sedang berkembang memungkinkan mereka untuk:(Sadono Sukirno, 1982: 40).
11
Menjual hasil-hasil industri bahan modal yaitu kepada penguasa pengembangan sektor export
di negara yang sedang berkembang dan kepada pemerintah jajahan yang mengembangakan
memperoleh pendapatan berupa uang dari kegiatan mereka yang menghasilkan barang export.
Pengaruh buruk yang timbur dari sifat export negara yang sedang berkembang terhadap
pembangunan ekonomi bersumber dari beberapa faktor yaitu: (Sadono Sukirno, 1982: 41)
Permintaan terhadap bahan mentah sangat tergantung kepada keadaan ekonomi di negara
maju.
Kalau dibandingkan dengan harga barang indutri, harga-harga hasil pertanian dan
Dalam jangka pendek naik turunnya harga barang export dari sektor pertanian dan
pertambangan sangat besar sedangkan jenis barang yang dieksport sangat terbatas.
Akhirnya yang menyebabkan sektor eksport gagal dalam mendorong pembangunan ekonomi
negara sedang berkembang bersumber pada dua faktor yang saling berkaitan, yaitu pertambahan
penduduk yang cepat dan tingkat pendapatan yang rendah pada waktu sektor export mengalami
Berbicara mengenai pembangunan yang dilakukan oleh otoritas suatu negara tentu tidak dapat
dilepaskan dari indikator yang digunakan sebagai alat untuk mengukurnya. Hal ini penting
dilakukan agar upaya yang dilakukan dalam bingkai pembangunan dapat diketahui dampaknya
bagi kehidupan masyarakat. Apakah beragam upaya ‘pembangunan’ yang dilakukan berdampak
12
positif ataukah berimplikasi negatif terhadap kehidupan masyarakat dan negara. Dengan adanya
indikator tersebut di samping dapat mengetahui dampaknya, juga akan dapat diketahui beragam
kelebihan dan mungkin kekurangan yang ada dalam upaya tersebut sehingga dapat dilakukan
Penggunaan indicator dan variable pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di
Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih
sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan,
dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negsara yang telah dapat
antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin, urbanisasi, dan
jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua indicator lainnya yang menunjukkan
kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah yaitu Indeks Kualitas
Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Berikut ini, akan disajikan
ringkasan Deddy T. Tikson (2005) terhadap indicator tersebut: (Syamsiah Badruddin, 2009)
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah satu indikaor
makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam
perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat
Tampaknya pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa
13
nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga.
Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis
Walaupun demikian, beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola
distribusi pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan
2. Struktur Ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan
transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Dengan adanya
dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri
dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang
akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak ,
3. Urbanisasi
apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama dengan nol. Sesuai dengan
penduduk di wilayah urban berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa
kecepatan urbanisasi akan semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi. Di
14
Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan.
Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indicator pembangunan.
4. Angka Tabungan
dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam proses industrialisasi dalam
sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal
pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat yang
memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta
maupun pemerintah.
IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat indicator makroekonomi tidak dapat memberikan
ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh terus, tetapi tanpa
diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial. Indeks ini dihitung berdasarkan kepada (1)
angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun, (2) angka kematian bayi, dan (3) angka
melek huruf. Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian b yi akan dapat
menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang
langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur dengan angka
melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan
tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para anggotanya.
Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur
15
kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping pendapatan per kapita sebagai
The United Nations Development Program (UNDP) telah membuat indicator pembangunan
yang lain, sebagai tambahan untuk beberapa indicator yang telah ada. Ide dasar yang
melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya
sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah
proses yang bertujuan m ngembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan oleh manusia.
Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya manusia akan diikuti
oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang menentukan jalan hidup manusia secara bebas.
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, tetapi
tidak secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan martabat dan harkat manusia. Dalam
hubungan ini, ada tiga komponen yang dianggap paling menentukan dalam pembangunan,
umur panjang dan sehat, perolehan dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan
terhadap akses untuk kehidupan yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengagn
mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir, (2) rata-rata
pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan per kapita yang dihitung
attitude dan skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Pembangunan adalah serangkaian teori yang digunakan sebagai acuan untuk
membangun sebuah masyarakat. Ide tentang pentingnya perhatian terhadap teori pembangunan
pada awalnya muncul ketika adanya keinginan dari negara-negara maju untuk mengubah kondisi
masyarakat dunia ketiga yang baru merdeka yang menurut negara maju masih miskin dan
terbelakang
Proses pembangunan merupakan suatu kegiatan yang terus menerus dan menyeluruh
dilakukan mulai dari penyusunan suatu rencana, penyususnan pogram, kegiatan pogram,
Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda-beda tergantung dari tingkat pendapatan per
kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari
penduduknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat
tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata-rata maka pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk
suatu negara. Semuanya ini berpengaruh pada kesejahteran rakyat banyak. Oleh karena itu
pemerintah harus memperbaiki beberapa sektor yaitu pengangguran, sumber daya manusia,
inflasi, korupsi dan kemiskinan agar tingkat pertumbuhan ekonomi lebih baik.
Partisipasi aktif masyarakat sipil juga sangat diperlukan dalam proses pembangunan negara baik
di tingkat pusat maupun daerah provinsi, kabupaten/kota, distrik dan kampung. Hal ini menuntut
17
kesadaran dan semangat masyarakat sipil seutuhnya sebagai warga Negara yang turut
3.2 Saran
memperhatikan factor-faktornya secara seimbang, karena antara factor yang satu dengan yang
18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com
https://www.teoripembangunan.com
https://www.pembangunan.com
19