You are on page 1of 2

Dalam pembangunan jalan tol Trans-Jawa telah menarik beberapa investor asing

untuk menanamkan modalnya di Indonesia, salah satunya adalah investor asal


China, yakni Huaqing Housing Holding Co. Ltd., tertarik menanamkan
modalnya pada sejumlah proyek jalan tol Trans-Jawa. Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
menyatakan, pihaknya masih memproses negosiasi pendanaan untuk proyek
jalan tol Trans-Jawa melalui skema Proyek Infrastruktur Non-Anggaran
Pemerintah (PINA). Pendanaan proyek tersebut diharapkan tuntas pada akhir
tahun ini.

"Ini masih berproses, mungkin kepastiannya sekitar pertengahan sampai akhir


Oktober [bulan ini]. Dia [Huaqing] tertarik untuk masuk ke jalan tol Trans-Jawa,"
ujarnya di sela-sela FIDIC International Infrastructure Conference dengan tema
Infrastructure Resilient-Improving Life, Senin (2/10).

Huaqing Housing Holding Co. Ltd. sebelumnya telah menandatangani nota


kesepahaman berskema PINA dengan komitmen pembiayaan US$20 miliar
hingga US$30 milar untuk mengatasi kekurangan perumahan di Tanah Air.
Meski demikian, perusahaan China tersebut juga mampu membangun
infrastruktur lain seperti jalan tol.

Bambang menjelaskan, ada tiga proyek yang difasilitasi oleh PINA tahap
kedua, yaitu jalan tol Trans-Jawa di bawah PT Waskita Toll Road, pembangkit
listrik di Aceh, dan juga Bandara Kertajati dengan nilai investasi total sekitar
Rp10 triliun.

Melalui PINA, pemerintah memfasilitasi pendanaan proyek tersebut dengan


mencarikan investor untuk melakukan penyertaan modal ke dalam badan
usaha pelaksana proyek.

Dia menjelaskan, PINA merupakan upaya pemerintah mengurangi


ketergantungan anggaran untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

Saat ini banyak proyek infrastruktur yang digarap oleh perusahaan pelat merah
yang membutuhkan penyertaan modal negara (PMN). Dengan membuka
keran investasi swasta melalui skema PINA, Bambang menilai, hal tersebut
juga dapat mengurangi kebutuhan PMN.

Sebelumnya, pada PINA tahap pertama, Kementerian PPN/Bappenas berhasil


mengajak PT Taspen dan PT Sarana Multi Infrastruktur untuk mengambil alih
ekuitas saham PT Waskita Toll Road senilai Rp3,50 triliun guna memperkuat
pembiayaan 17 proyek tol, terutama Trans-Jawa.

PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) kembali mencari mitra strategis melalui proses
penawaran langsung untuk kembali melancarkan aksi divestasi tujuh ruas tol
Trans-Jawa. Ketujuh ruas tol itu antara lain Kanci—Pejagan, Pejagan—
Pemalang, Pemalang—Batang, Batang—Semarang, Semarang—Solo,
Direktur Utama WSKT M. Choliq mengatakan, strategi tersebut dilancarkan
setelah proses divestasi tol melalui mekanisme lelang gagal mendapatkan
penawaran sesuai dengan target perseroan.

"Yang gagal itu divestasi melalui mekanisme tender, maka divestasi diteruskan
melalui strategic partner," ujarnya.

Langkah lainnya yang disiapkan perseroan adalah dengan melakukan


penawaran umum perdana saham induk usaha jalan tol Trans-Jawa yang
dibentuk dengan PT Jasa Marga Tbk. Kedua perusahaan pelat merah ini
memang menguasai jaringan tol Trans-Jawa secara bersama. Dia pun
berharap supaya aksi initial public offering (IPO) bisa dilakukan paling lambat
semester pertama 2018

"Sedang dihitung asetnya Jasa Marga berapa, Waskita berapa. Faktor


kecocokan dan soal waktu," ujarnya

http://kalimantan.bisnis.com/read/20171003/437/695117/jalan-tol-huaqing-
holding-minati-trans-jawa

http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2017/10/03/767321/investor-tiongkok-
lirik-proyek-tol-trans-jawa

https://geotimes.co.id/kolom/ekonomi/jokowi-dan-bencana-tol-trans-jawa/

http://radarpekalongan.co.id/12773/imbas-pembangunan-jalan-tol-tegal-dilirik-
wisatawan-dan-investor/

https://maria.co.id/fakta-tentang-proyek-jalan-tol-trans-jawa/

You might also like