You are on page 1of 6

EPP.Vol.6.No.2.2009.

34-40 34

PROSPEK USAHA BUDIDAYA IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata Blkr)


DALAM KARAMBA DI KECAMATAN MUARA BENGKAL

(The Prospective Of Sand Goby (Oxyeleotris Marmorata Blkr) Culture In Fish Cage
At Muara Bengkal Subdistrict)

Elly Purnamasari
Staf Pengajar Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan FPIK UNMUL
E-mail : elips_72@yahoo.com.

ABSTRACT

The sand goby culture in fish cage has been done by people in Muara Bengkal Subdistrict
since 1997. Its market is quite good (high price) because they were distributed to restaurant in
Indonesian’s big city and as exported commodity. This paper is based on literature study. The aim of
this paper are to know financial aspect of the sand goby culture in fish cage and its marketing
aspects. The financial analysis showed the sand goby culture was profitable. Its was based on the
value of NPV Rp 8.514.666/year (NPV > 1), Net B/C Ratio 5,86 (Net B/C > 1), IRR 164 % (IRR >
OCC 12,5 %), dan Payback Period 7,2 month (PP < 1/2 economical period of business that is 5
years). Marketing of sand goby from producer to consumer was indirect distribution, because involve
midle merchants. Its margin was Rp 55.300,00. The marketing of this product was efficient in whole
seller level, because the price share of producer was 66,6% (> 50 %). When it is coming to
consumer, level of efficient decreased. The development of bussines scale, improvement the culture
system and the increase of sell price will benefit this bussines. It is also supported by demand
increasing and continued marketing.

Key word : sand goby culture, financial aspect, marketing aspect

PENDAHULUAN wanita. Bagi kaum wanita, ikan betutu


dipercaya dapat membuat awet muda.
Kecamatan Muara Bengkal yang Sedangkan bagi kaum pria, ikan betutu
terdapat di Kabupaten Kutai Timur memiliki diyakini dapat meningkatkan vitalitas.
wilayah seluas 181.871,25 Ha dengan luas Di Kecamatan Muara Bengkal
perairan umum sekitar 5.400 Ha. Potensi terdapat dua desa yaitu Desa Benua Baru dan
perairan umum tersebut meliputi sungai, Desa Muara Bengkal Hulu yang
danau dan rawa, sehingga membuka peluang masyarakatnya melakukan usaha budidaya
bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha ikan betutu dalam karamba sejak tahun 1997.
di bidang perikanan yang salah satunya adalah Mereka tergabung dalam kelompok tani
budidaya ikan dalam karamba. Budidaya ikan Gelumbang Usaha Bersama (Desa Benua
betutu (bakut) dalam karamba sudah cukup Baru) dan Sawar Belimbing (Desa Muara
lama diusahakan oleh masyarakat sekitar Bengkal Hulu). Lokasi budidaya mereka
Kecamatan Muara Bengkal. Ikan betutu belum adalah dengan memanfaatkan Danau
terlalu memasyarakat seperti ikan lele ataupun Gelumbang. Ikan Betutu hasil budidaya di
ikan mas karena jarang muncul sebagai Kecamatan Muara Bengkal, biasanya
komoditas yang diperjualbelikan di pasar dipasarkan ke restoran yang terdapat di kota-
tradisional. Tetapi di sisi lain pangsa pasar kota besar bahkan tidak jarang ikan Betutu
ikan betutu cukup bergengsi karena dipasok tersebut dijual ke luar negeri seperti Jepang
ke restoran-restoran kota besar bahkan dan Singapura. Walaupun harga jual ikan
menjadi komoditi ekspor dengan harga cukup betutu cukup tinggi (Rp100.000,00-
tinggi. Tingginya harga ikan betutu Rp110.000,00/kg), namun resiko yang
disebabkan cita rasanya yang lezat, serta dihadapi juga tidak kalah besar. Selain proses
dagingnya yang putih dan empuk. Menurut pembesaran yang berlangsung lama, tingkat
Mulyono (2001), ikan betutu juga dipercaya kematian ikan ini cukup tinggi. Apalagi dalam
mengandung khasiat tertentu bagi pria dan hal penyediaan benih ikan, pembudidaya
Prospek Usaha Budidaya Ikan Betutu(Oxyeleotris marmorata Blkr) dalam Karamba di Kecamatan Muara Bengkal 35

hanya mengandalkan benih hasil tangkapan pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi
dari alam. Ikan betutu juga masih sulit pemasarannya.
dibiasakan memakan pakan buatan pabrik HASIL DAN PEMBAHASAN
(pellet), sehingga harus selalu tersedia pakan
segar berupa ikan rucah yang juga ditangkap A. Deskripsi Tentang Pembudidaya dan
dari alam. Dalam jangka panjang Kegiatan Budidaya Ikan Betutu
ketergantungan benih dan pakan alam akan Kecamatan Muara Bengkal terdiri
menjadi kendala terhadap kontinuitas usaha dari 12 desa, yaitu : Desa Melupan, Desa
budidaya ikan betutu dalam karamba di daerah Senambah, Desa Ngayau, Desa Muara
ini. Bengkal Hilir, Desa Muara Bengkal Hulu,
Suatu usaha pada dasarnya bertujuan Desa Benua Baru dan Desa Batu Balai. Para
untuk memperoleh keuntungan maksimum pembudidaya ikan betutu yang ada di
dengan biaya yang minimum. Analisis Kecamatan Muara Bengkal tergabung dalam
ekonomi termasuk analisis finansial usaha kelompok pembudidaya, sesuai dengan lokasi
pembesaran ikan betutu dalam karamba yang pembesaran. Pembudidaya ikan Betutu di
dilaksanakan oleh pembudidaya perlu Desa Benua Baru tergabung dalam Kelompok
dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha Tani Gelumbang Usaha Bersama, sedangkan
dan prospek pengembangannya di masa yang ada di Desa Muara Bengkal Hulu
mendatang. Namun suatu usaha belum dapat tergabung dalam Kelompok Tani Sawar
dikatakan berhasil jika hanya melihat dari Belimbing.
besarnya keuntungan yang diperoleh, karena Pembudidaya umumnya termasuk
kelancaran distribusi dan pemasaran yang kelompok penduduk usia produktif dengan
efisien hingga sampai ke tangan konsumen kisaran umur 15-60 tahun. Adapun
akhir juga cukup penting untuk diperhatikan. pendidikan lebih dari sebagian responden
Dengan demikian makalah ini bertujuan untuk hanya tamat SD. Penduduk Desa Muara
mengulas tentang aspek ekonomi termasuk Bengkal umumnya bersuku Kutai, termasuk
kelayakan finansial usaha budidaya ikan para pembudidaya karamba. Jenis pekerjaan
betutu dalam karamba yang dilakukan oleh lain yang juga dilakukan oleh beberapa
kelompok pembudidaya ikan di Kecamatan pembudidaya adalah melakukan kegiatan
Muara Bengkal serta aspek pemasarannya. penangkapan (sebagai nelayan) terutama saat
musim ikan.
METODE PENELITIAN Usaha budidaya dalam karamba telah
Tulisan ini merupakan kompilasi dari berlangsung sejak tahun 1997, dengan
beberapa hasil penelitian tentang usaha demikian usaha tersebut telah dilakoni selama
budidaya ikan betutu dalam karamba yang hampir 10 tahun lebih. Karamba yang
dilakukan oleh kelompok pembudidaya ikan dimiliki berkisar 2-10 buah, terbuat dari papan
di Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten siring dan balok ulin berbentuk empat persegi
Kutai Timur. Dengan demikian penulisan panjang, dengan ¾ bagian terendam dalam air
makalah ini menerapkan metode studi pustaka dan ¼ bagian lainnya berada di permukaan.
terhadap beberapa kasus yang bersesuaian Agar karamba tetap terapung digunakan
dengan tujuan. Beberapa hasil penelitian yang pelampung berupa kayu gelondong yang
disajikan diantaranya adalah deskripsi tentang berasal dari sumbangan Hutan Tanaman
kehidupan sosial ekonomi para pembudidaya Industri (HTI) Surya dan sebagian lagi dari
ikan betutu di Desa Muara Bengkal Hulu kayu gelondong yang hanyut di sungai.
(Susanto, 2005), analisis finansial usaha Ukuran karamba yang digunakan adalah 2 m x
pembesaran ikan betutu di Desa Muara 1,5 m x 1,5 m (panjang x lebar x tinggi.
Bengkal Hulu (Budianto, 2007), serta analisis Benih yang digunakan sebagian
pemasaran ikan betutu di Desa Muara Bengkal berasal dari tangkapan pembudidaya di sekitar
Hulu dan Muara Baru (Nor Leni, 2007). lokasi pembesaran dan sebagian lagi di
Aspek finansial dari usaha budidaya peroleh dengan membeli pada nelayan dengan
ikan betutu dalam karamba dianalisis dengan harga Rp. 50.000 sampai Rp 70.000/kg (berat
4 kriteria investasi, yaitu Net Present Value antara 1-2 ons dan panjang10–13 cm). Dalam
(NPV), Net Benefit Cost Ratio (NetB/C), satu karamba ditebar benih dengan jumlah
Internal Rate of Return (IRR) dan Payback berkisar 20-100 ekor dengan ukuran yang
Period (PP). Adapun dari aspek pemasaran bervariasi. Pada awal memulai usaha,
ikan betutu digambarkan tentang saluran pembudidaya umumnya menggunakan benih
tangkapan sendiri, namun untuk tahap
EPP.Vol.6.No.2.2009.34-40 36

selanjutnya biasanya tidak mencukupi dan kenaikan harga berbagai peralatan budidaya,
harus dipenuhi dengan cara membeli hasil benih ikan, bahan bakar dan sebagainya, yang
tangkapan nelayan desa tetangga. dapat mempengaruhi besarnya biaya produksi
Benih betutu diberi pakan alami yang dikeluarkan. Apalagi terjadinya kenaikan
berupa ikan rucah (ikan non ekonomis), keong biaya produksi tersebut tidak dibarengi dengan
mas dan bekicot yang diperoleh dengan cara peningkatan skala usaha, sehingga hasil
menangkap di sekitar perairan. Pakan tersebut produksi pembudidaya tidak berubah banyak.
diberikan dua kali sehari setiap pagi dan sore Padahal harga jual di tingkat pembudidaya
hari. Namun jika benih yang dimiliki banyak hanya mengalami kenaikan sebesar Rp
sedangkan jumlah makananan yang tersedia di 10.000,00 atau sekitar 10 % saja. Akibatnya
perairan sedikit maka ikan diberi makan satu penerimaan rata-rata pembudidaya pada tahun
kali dalam dua hari. 2007 dibandingkan tahun 2005 mengalami
Pemanenan dilakukan berkisar antara penurunan sebesar 23 % yang diikuti dengan
6 - 9 bulan sekali, karena ukuran benih yang penurunan keuntungan bersih sekitar 36 %
ditebar tidak seragam. Setiap mendekati yaitu dari Rp 3.630.554,00 pada tahun 2005
musim panen, para pembudidaya melakukan menjadi Rp 2.320.182,00 pada tahun 2007.
kegiatan jaga malam secara bergiliran di
lokasi pembesaran. Hal ini dilakukan untuk Tabel 1. Jumlah dan Rata-rata Biaya Tetap
mencegah pencurian terhadap ikan betutu. dan Biaya Tidak Tetap dari Usaha
Pemanenan tersebut dilakukan sendiri oleh Budidaya Ikan Betutu dalam
pembudidaya, sedangkan untuk mengangkut Karamba di Kecamatan Muara
hasil panen menuju kendaraan pedagang Bengkal
pengumpul dilakukan secara bergotong Wilayah
Biaya Tidak Total Biaya
royong dengan anggota kelompoknya. Setiap Penelitian Biaya Tetap
Tetap Produksi
dan Jumlah (Rp/Tahun)
pembudidaya yang sedang panen biasanya Responden
(Rp/Tahun) (Rp/mtm)
memberi sumbangan untuk konsumsi selama Muara 13.283.600 7.522.000 20.805.600
kegiatan tersebut berlangsung. Bengkal Hulu (510.907,70) (289.307,70) (800.215,00)
(n = 26
orang)
B. Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Ikan Muara 17.341.692 6.295.500 23.637.192
Betutu Bengkal Hulu (788.259,00) (286.159,00) (1.074.418,00)
Dalam usaha budidaya ikan betutu dan Benua
dalam karamba perlu diperhitungkan tentang Baru
(n = 22
biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya orang)
produksi tersebut meliputi biaya tetap dan
biaya tidak tetap. Biaya tetap merupakan Tabel 2. Jumlah dan Rata-rata Hasil Produksi,
biaya yang tidak habis dipakai dalam satu kali Harga Jual dan Penerimaan dari
proses peroduksi, jumlahnya konstan dan Usaha Budidaya Ikan Betutu
tidak berpengaruh secara langsung dengan dalam Karamba di Kecamatan
besaran produksi yang ingin dicapai. Biaya Muara Bengkal
tetap meliputi biaya penyusutan dan Wilayah Hasil Harga Penerimaan
pemeliharaan karamba dan sejumlah peralatan Penelitian Produksi Penjualan (Rp/Tahun)
yang digunakan (misalnya jaring, ember, dan Jumlah (Kg) (Rp/Kg)
ancau, serok, dan lain-lain). Adapun biaya Responden
Muara Bengkal 1152 100.000 115.200.000
tidak tetap adalah biaya yang habis dipakai Hulu (n = 26 (44,31) 4.430.769
dalam satu kali proses dan berpengaruh orang)
langsung dengan besaran produksi yang Muara Bengkal 679 110.000 74.690.000
dicapai. Biaya tidak tetap meliputi biaya Hulu (30,86) 3.394.600
dan Benua Baru
pembelian benih, konsumsi saat panen, tenaga (n = 22 orang)
kerja, bahan bakar dan sebagainya.
Penerimaan merupakan keuntungan kotor
yang bersumber dari penjualan hasil produksi
sesuai dengan harga jualnya.
Dengan membandingkan perhitungan
yang dilakukan pada tahun 2005 dan 2007
terlihat bahwa biaya produksi mengalami
kenaikan sekitar 25 %. Hal ini bisa dipahami
karena dalam kurun waktu tersebut terjadi
Prospek Usaha Budidaya Ikan Betutu(Oxyeleotris marmorata Blkr) dalam Karamba di Kecamatan Muara Bengkal 37

Tabel 3. Jumlah dan Rata-rata Penerimaan, C. Saluran dan Margin Pemasaran Ikan
Biaya Produksi dan Keuntungan Betutu
dari Usaha Budidaya Ikan Betutu Berdasarkan penelitian yang
dalam Karamba di Kecamatan dilakukan oleh Nor Leni (2007),
Muara Bengkal pendistribusian hasil produksi ikan betutu
Wilayah Penerimaan Biaya Keuntungan hasil budidaya dalam karamba di Kecamatan
Penelitian (Rp/Tahun) Produksi (Rp/Tahun) Muara Bengkal, dari tangan produsen sampai
dan Jumlah (Rp/Tahun)
Responden tangan konsumen termasuk kategori saluran
Muara 115.200.000 20.805.600 94.394.400 pemasaran tidak langsung, dimana pedagang
Bengkal 4.430.769 800.215 3.630.554 perantara yang terlibat adalah pedagang besar
Hulu (n = dan agen. Rahardi dkk. (2001) menyatakan,
26 orang)
Muara 74.690.000 23.637.192 51.052.808
saluran tidak langsung merupakan distribusi
Bengkal 3.394.600 1.074.418 2.320.182 barang yang dipengaruhi oleh jarak produsen
Hulu dan konsumen, dimana pedagang perantara
dan Benua banyak yang terlibat. Namun penelitian ini
Baru
(n = 22
terbatas respondennya hanya sampai tingkat
orang) pembudidaya dan pedagang besar saja,
Hasil penelitian Budianto (2007) sehingga tidak dapat diprediksi efisiensi
dilengkapi dengan analisis finansial usaha pemasaran sampai tingkat konsumen akhir.
budidaya ikan betutu dalam karamba dengan Dalam Gambar 1 dijelaskan,
asumsi umur proyek ditetapkan selama 5 pembudidaya selaku produsen menjual hasil
tahun dan tingkat suku bunga atau produksinya kepada pedagang besar yang
Opportunity Cost of Capital (OCC) sebesar datang langsung ke lokasi produsen.
12,25 %. Perhitungan NPV menunjukkan Kedatangan pedagang perantara tersebut
nilai bersih sekarang sebesar Rp berdasarkan informasi pembudidaya melalui
8.514.666/tahun. Perhitungan Net B/C Ratio telepon seluler tentang panen yang akan
menjelaskan bahwa usaha tersebut dilaksanakan, bahkan ada juga pedagang besar
memberikan keuntungan sebesar 5,86 kali dari yang datang sendiri tanpa permintaan
seluruh biaya yang diinvestasikan. Nilai IRR produsen. Hal ini menunjukkan produsen
sebesar 164 % menunjukkan kemampuan tidak tergantung pada satu pembeli saja.
modal mengembalikan atau menambah nilai Biasanya pedagang tersebut menunggu di
atau tingkat keuntungan diskonto yang muara sungai dekat lokasi budidaya dan
diperoleh dari modal yang diinvestasikan produsen yang mengantarkan hasil panennya
sebesar 164 % dari modal yang ditanamkan. dengan menggunakan kapal motor.
Payback period selama 7,2 bulan Ikan betutu dari Kecamatan Muara
menunjukkan jangka waktu pengembalian Bengkal diangkut oleh pedagang perantara ke
biaya investasi terjadi selama kurun waktu Kecamatan Kota Bangun. Di Kota Bangun
tersebut yang tidak melebihi setengah umur ikan betutu dimasukkan dalam bak
proyek. Melihat hasil perhitungan NPV, Net penampungan dan selanjutnya dikemas
B/C Ratio, IRR dan Payback Period, maka kantung plastik sebanyak 2-3 ekor
usaha budidaya ikan betutu dalam karamba di ikan/kantung. Plastik-plastik tersebut
Kecamatan Muara Bengkal layak untuk dimasukkan dalam kardus, dimana dalam
dikembangkan. setiap kardus berisi empat kantung plastik.
Tabel 4. Analisis Finansial Usaha Budidaya Setelah proses pengemasan selesai, ikan
Ikan Betutu dalam Karamba di betutu dibawa ke Bandara Sepinggan
Kecamatan Muara Bengkal Balikpapan dengan menggunakan mobil untuk
Indikator Hasil Kriteria Keterangan selanjutnya dikirim ke Singapura melalui jasa
Perhitungan Investasi
angkutan udara. Pengiriman tersebut paling
Net Present Rp NPV > 0 Layak
Value (NPV) 8.514.666,00 lambat dilakukan tiga hari setelah pembelian
Net Benefit 5,86 kali Net B/C > 1 Layak dari produsen. Pedagang besar menerima
Cost Ratio
(Net B/C) pembayaran dari hasil penjualan ikan betutu
Internal Rate 164 % IRR > OCC Layak setelah sampai ke tangan agen yang ada di
of Return (12,25 %) Singapura.
(IRR)
Payback 7,2 bulan PP < ½ umur Layak
Period (PP) proyek (5
tahun).
Sumber : Budianto, 2007.
EPP.Vol.6.No.2.2009.34-40 38

Lembaga Penerimaan Biaya Keuntungan Harga


Pemasaran (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) (Rp/Tahun) Penjualan
Produsen (Rp/Kg)
Pembudidaya 3.395.000 1.074.418 2.320.582 110.000
(Produsen)
Pedagang 112.238.700 80.873.696 31.948.700 165.000
Pedagang Besar Besar
Sumber : Norleni, 2007

Agen (Singapura)
D. Permasalahan yang dihadapi oleh Para
Pelaku Pasar
1. Pembudidaya
a. Sulit mendapatkan benih secara
Konsumen kontinu karena selama ini benih yang
Gambar 1. Saluran pemasaran Ikan Betutu digunakan berasal dari hasil
(Oxyeleotris mermorata Blkr) tangkapan di alam. Apalagi benih
di Kecamatan Muara Bengkal ikan betutu sangat kecil
(Sumber : Norleni, 2007) dibandingkan benih ikan air tawar
lainnya yang menyebabkan daya
Perbandingan antara penerimaan, hidupnya cukup rendah. Belum lagi
biaya dan keuntungan yang diperoleh munculnya hewan-hewan pemangsa
produsen (pembudidaya ikan betutu) dengan ataupun kebiasaan buruk kanibalisme
pedagang besar ditampilkan pada Tabel 5. yang semakin memperlemah laju
Terlihat bahwa terdapat perbedaan yang cukup perkembangbiakan yang lamban
besar antara keuntungan yang diterima oleh tersebut.
pembudidaya ikan betutu selaku produsen b. Ikan betutu yang dipelihara sering
dengan pedagang besar. Jika membandingkan kali terkena penyakit. Gejala yang
antara harga jual ikan betutu sebesar Rp ditunjukan berupa luka borok yang
110.000,00 di tingkat produsen dan Rp muncul pada bagian tubuh dan sirip,
165.300,00 di tingkat pedagang besar, maka gaya berenang yang tidak stabil,
margin pemasaran yang merupakan selisih sering mengapung di permukaan dan
antara harga pembelian dan penjualan adalah tubuh terasa kasar. Minimnya
sebesar Rp 55.300,00. pengetahuan para pembudidaya ikan
Adapun efisiensi pemasaran hanya Betutu dalam mengatasi penyakit
dihitung sampai tingkat pedagang besar saja, terlihat dari kurangnya upaya mereka
karena informasi yang diperoleh terbatas. mengobati ikan yang sakit. Ikan
Apabila pedagang besar dianggap sebagai betutu yang terkena penyakit dibuang
konsumen akhir maka produsen mendapat begitu saja ke daratan di sekitar
bagian sebesar 66,6%. Menurut Mubyarto lokasi pembesaran, hal ini dilakukan
(1981) pemasaran dikatakan efisien jika agar penyakit tersebut tidak menular
produsen mendapat bagian harga minimal pada ikan Betutu lainnya yang ada
50% dari keseluruhan harga yang dibayar oleh dalam karamba.
konsumen akhir. Namun secara aktual nilai c. Pembudidaya berada dalam posisi
efisiensi kemungkinan lebih kecil karena tawar yang lemah, karena kurang
masih ada tingkat pedagang perantara lainnya berperan dalam penentuan harga dan
yaitu agen di luar negeri atau jika ada agen penjualan hasil produksi. Jika hasil
atau pedagang pengecer di kota besar produksi sedikit, terkadang
Indonesia (misal : Jakarta dan Surabaya) pedagang besar tidak datang untuk
sebelum sampai ke tangan konsumen akhir, membeli. Hal ini dilakukan pedagang
yang biasanya menaikkan harga penjualan. besar karena biaya yang digunakan
Tabel 4. Perbandingan Penerimaan, Biaya dan untuk menjangkau lokasi produsen
Keuntungan Pembudidaya dan cukup besar dan tidak sebanding
Pedagang Besar dari Komoditi dengan penerimaan yang diperoleh.
Ikan Betutu Hasil Budidaya dalam Akibatnya pembudidaya terpaksa
Karamba di Kecamatan Muara memperlambat panennya yang
Bengkal beresiko terhadap peningkatan biaya
produksi.
Prospek Usaha Budidaya Ikan Betutu(Oxyeleotris marmorata Blkr) dalam Karamba di Kecamatan Muara Bengkal 39

2. Pedagang Besar Pengembangan skala usaha, perbaikan


Jauhnya lokasi pembelian (Kecamatan sistem budidaya dan peningkatan harga
Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur) jual, dapat meningkatkan keuntungan
dengan Bandara Sepinggan Kota pembudidaya. Apalagi permintaan
Balikpapan, membuat pedagang besar terhadap komoditi ini kian meningkat dan
kesulitan dalam mempertahankan mutu. pangsa pasar produk ini juga sudah jelas
Padahal ikan Betutu termasuk komoditi arahnya.
yang rentan, karena jika kulitnya terluka
sedikit saja bisa menyebabkan kematian. DAFTAR PUSTAKA
Dengan demikian diperlukan penanganan
ekstra hati-hati dan alat transportasi Budianto, R. 2007. Analisis Finansial Usaha
memadai yang berdampak terhadap Pembesaran Ikan Betutu dalam
peningkatan biaya pemasaran. Karamba di Desa Muara Bengkal Hulu
Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten
KESIMPULAN Kutai Timur. Skripsi (tidak
1. Berdasarkan perbandingan usaha dipublikasikan). Fakultas Perikanan
budidaya ikan betutu dalam karamba di dan Ilmu Kelautan (FPIK). Universitas
Kecamatan Muara Bengkal tahun 2005 Mulawarman. Samarinda.
dan 2007, terjadi peningkatan biaya
produksi sekitar 25 % yaitu Rp Mubyarto. 1981. Pengantar Ekonomi
800.215,00 menjadi Rp 1.074.418,00, Pertanian. Lembaga Penelitian
namun tidak dibarengi peningkatan skala Pendidikan dan Penerangan Ekonomi
usaha sehingga hasil produksi tidak dan Sosial (LP3ES), Jakarta.
berubah banyak. Padahal harga jual di
tingkat pembudidaya hanya mengalami Nor Leni. 2007. Analisis Pemasaran Ikan
kenaikan sekitar 10 % saja (Rp Betutu yang dibudidayakan dalam
100.000,00 menjadi Rp 110.000,00), Karamba di Kecamatan Muara Bengkal
sehingga penerimaan menurunan sebesar Kabupaten Kutai Timur. Skripsi (tidak
23 % (Rp 4.430.769,00 menjadi Rp dipublikasikan). Fakultas Perikanan
3.394.600,00) diikuti penurunan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Universitas
keuntungan 36 % (Rp 3.630.554,00 Mulawarman. Samarinda.
menjadi Rp 2.320.182,00).
2. Analisis finansial terhadap usaha Rahardi, F., R. Kristiawati dan Nazarudin.
budidaya ikan betutu dalam karamba 2001. Agribisnis Perikanan. Penebar
menunjukkan bahwa usaha tersebut layak Swadaya, Jakarta.
untuk dikembangkan. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai NPV Rp 8.514.666/tahun Susanto, B. 2005. Studi Kehidupan Sosial
(NPV > 1), Net B/C Ratio 5,86 kali (Net Ekonomi Pembudidaya Ikan Betutu di
B/C > 1), IRR sebesar 164 % (IRR > OCC Desa Muara Bengkal Hulu Kecamatan
12,5 %), dan Payback period selama 7,2 Muara Bengkal Kabupaten Kutai
bulan (PP < 1/2 umur proyek yaitu 5 Timur. Skripsi (tidak dipublikasikan).
tahun). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
3. Pemasaran ikan Betutu dari produsen ke (FPIK). Universitas Mulawarman.
konsumen merupakan saluran tidak Samarinda.
langsung yang melibatkan beberapa
pedagang perantara. Margin pemasaran
yang diperoleh sebesar Rp 55.300,00.
Pemasaran ikan Betutu efisien sampai
tingkat pedagang besar karena bagian
harga yang diperoleh produsen
(pembudidaya) sebesar 66,60%, namun
tingkat efisiensi tersebut kemungkinan
menurun jika diteruskan sampai ke
konsumen akhir.
4. Usaha budidaya ikan betutu di Kecamatan
Muara Bengkal pada dasarnya masih
menunjukkan prospek cerah.

You might also like