You are on page 1of 2

DEMAM : TIPE PENDEKATAN

R.H.H. Nelwan
PENDAHULUAN

Keadaan demam sejak zama Hippocrates sudah diketahui sebgaai petanda penyakit. Galileo
pada abad pertengahan menciptakan alat pengukur suhu dan Santorio di Padua melaksanakan
aplikasi pertama pertemuan alat ini di lingkungan klinik. Tiga abad kemudian baru untuk
pertama kali, Traube memperlihatkan sebuah kurve suhu secara menyeluruh yang dibuat di
sebuah klinik di Leipzig. Penggunaan kurve suhu makin meluas setelah tahun 1868, dimana
Beliau mengatakan bahwa dengan semakin banyak pengalamannya dalam memakai alat
pengukur suhu ini semakin bertambah keyakinannya mengenai manfaat pengukuran tersebut,
khususnya untuk mendapatkan informasi yang cukup akurat dan prediktif mengenai kondisi
seorang pasien. Suhu paien biasanya diukur dengan termometer air raksa dan tempat
pengambilan dapat diaksila, oral, atau rektum. Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5’-
37,2’C. Suhu subnormal dibawah 36’C. Dengan demam pada diartikan suhu tubuh diatas
37,2’C. Hiperpireksia adalah sutu keadaan kenaikan suhu tubuh sampai setinggi 41,2’C atau
lebih, sedangkan hipotermia adalah keadaan suhu dibawah 35’C. Biasanya terdapat
perbedaan antara pengukuran suhu aksila dan oral maupun rektal. Dalam keadaan biasa
perbedaan ini berkisar sekitar 0,5’C; suhu rektal lebih tinggi daripada suhu oral.

Dalam beberapa keadaan tertentu diperlukan pengukuran suhu yang lebih akurat seperti pada
pasien yang banyak berkeringat atau dengan frekuensi pernapasan yang tinggi. Pada keadaan
tersebut, lebih baik diukur suhu rektal karena perbedaan yang mungkin didapatkan pada
pengukuran suhu di berbagai tempat mencapai 2-3’C. Demam pada mamalia 39’C, produksi
antibodi dan poliferasi sel limfosit-T mengingkat sampai 20 kali dibandingkan dengan
keadaan pada temperatur normal (37’C). Dalam evolusi kehidupan, tubuh telah
mengembangkan suatu sistem pertahan yang cukup ampuh terhadap infeksi dan peninggi
suhu badan memberikan suatu peluang kerja yang optimal untuk sistem pertahanan tubuh.
Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang seblumnya telah
terangsang oleh pirogen eksogen yang berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu
hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Dewasa ini diduga juga bahwa
pirogen suatu protein yang identik dengan interleukin-1. Di dalam hipothalamus zat ini
merangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis
prostaglandin E2 yang langsung dapat menyebabkan pireksia.

Pengaruh pengaturan autonom akan mengakitbatkan terjadinya vasokontriksi perifer sehingga


pengeluaran (dissipation) panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat
bertambah tinggi lagi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan
penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka
rasa demam bertambah pada pasien.Beberapa tipe demam yang mungkin kita jumpai, antara
lain:

1. Demam Septik : Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang
tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.
Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut
turun ke tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
2. Demam remiten : Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi
tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat
mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
3. Demam intermiten : Pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang
normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua
hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan
demam disebut kuartana.
4. Demam kontinyu : Pada tipe demam kontiyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda
lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut
hiperpireksia.
5. Demam siklik : Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa
hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

You might also like