You are on page 1of 4

َ ‫س َو ْٱل َق َم َر دَائِ َبي ِْن َو‬

‫س َّخ َر لَ ُك ُم ٱلَّ ْي َل‬ َّ ‫س َّخ َر َل ُك ُم ٱل‬


َ ‫ش ْم‬ َ ‫ي َو‬ ْ ‫ا َ ْل َح ْمد ُ هلل ا َّل ِذ‬ Ibrahim, sebagian orang masih menganggap
‫ ذُو اْل َجال ِل‬،‫ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن ََل اِلَهَ إِ ََّل هللا َوحْ دَهُ َل ش َِريك لَه‬.‫ار‬ َ ‫َوٱلنَّ َه‬ terjadinya gerhana itu karena kematian putra beliau.
‫ص ِّل و‬ َ ‫ اللّ ُه َّم‬،‫سيِّدَنَا َونَ ِبيَّنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َرسولُه‬ َ ‫ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ّن‬،‫َواإل ْكرام‬
ِ ْ‫صحابِ ِه َوالتَّابِعينَ بِإح‬
‫سان‬ ْ ‫سيِّدِنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى ا َ ِل ِه وأ‬ َ ‫بار ْك َعلَى‬ ِ ‫س ِلّ ْم َو‬
َ Semua kepercayaan itu tak lain adalah mitos atau
ِ‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللا‬ِ ‫ أ ُ ْو‬،‫ فَيَايُّ َها اْ ِإل ْخ َوان‬:ُ ‫ أ َ َّما بَ ْعد‬،‫إلَى يَ ْو ِم الدِّين‬ takhayul yang karena pengetahuan masyarakat
ِ‫ أَع ُْوذُ بِاهلل‬:‫آن اْلك َِري ِْم‬ ِ ‫ قَا َل هللاُ ت َعا َ َلى فِي اْلقُ ْر‬، َ‫طا َعتِ ِه َل َع َّل ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬ َ ‫َو‬ tentang alam, khusunya bumi, matahari dan
‫ َو ِم ْن َءا َٰ َي ِت ِه ٱلَّ ْي ُل‬:‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫ان‬
ِ ‫الرحْ َم‬َّ ِ‫ ِبس ِْم هللا‬،‫الر ِجي ِْم‬ َّ ‫ان‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬َّ ‫ِمنَ ال‬ rembulan belum cukup memadai. Sebagian dari
۟ ‫ش ْم ِس َو ََل ِل ْلقَ َم ِر َوٱ ْس ُجد‬
ِ‫ُوا ِ َّّلِل‬ ۟ ‫ ََل ت َ ْس ُجد‬،‫س َو ْٱلقَ َم ُر‬
َّ ‫ُوا ِلل‬ ُ ‫ش ْم‬ َّ ‫ار َوٱل‬ ُ ‫َوٱلنَّ َه‬ mereka bahkan masih memgang kepercayaan yang
َ‫ٱلَّذِى َخلَقَ ُه َّن إِن ُكنت ُ ْم إِيَّاهُ تَ ْعبُد ُون‬ disebut animisme dan dinamisme. Lalu
bagaimanakah Islam memandang fenomena
Hadirin jamaah shalat gerhana as’adakumulloh, gerhana ini?

Di negeri Cina, dahulu orang percaya bahwa Hadirin jamaah shalat gerhana as’adakumulloh,
gerhana terjadi karena seekor naga langit
membanjiri sungai dengan darah lalu menelannya. Kepercayaan-kepercayaan seperti itu diluruskan
Itu sebabnya orang Cina menyebut gerhana sebagai oleh Rasulullah SAW. Dalam Islam, gerhana bulan
“chih” yang artinya “memakan”. Di Jepang, dahulu atau matahari adalah bentuk keagungan Allah
orang percaya bahwa gerhana terjadi karena ada sebagai Maha Pencipta sebagaimana sabda Rasullah
racun yang disebarkan ke bumi. Untuk menghindari SAW dalam sebuah hadits diriwayatkan Bukhari:
air di bumi terkontaminasi oleh racun tersebut,
maka orang-orang menutupi sumur-sumur mereka. ِ ‫ت ا َ َح ٍد َو ََل ِل َحيَاتِ ِه َول ِكنَّ ُه َما آيَت‬
‫َان ِم ْن‬ ِ َ‫س َواْلقَ َم َر ََل يَ ْخ ِسف‬
ِ ‫ان ِل َم ْو‬ َّ ‫ا َِّن ال‬
َ ‫ش ْم‬
‫صلُّوا‬
َ َ‫ فَإِذَا َرأ َ ْيت ُ ُمو ُه َما ف‬، ِ‫ت هللا‬
ِ ‫آيَا‬
Di Indonesia, khususnya Jawa, dahulu orang-orang
menganggap bahwa gerhana bulan terjadi karena Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah
Batara Kala alias raksasa jahat, memakan bulan. dua tanda di antara tanda-tanda Allah. Gerhana ini
Mereka kemudian beramai-ramai memukul tidak terjadi karena kematian seseorang atau
kentongan pada saat gerhana untuk menakut-nakuti lahirnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana
dan mengusir Batara Kala. Bagi orang-orang tersebut, maka lakukanlah shalat gerhana.” (Shahih
Quraisy di Arab, gerhana bulan dikaitkan dengan Bukhari, 1042).
kejadian-kejadian tertentu, seperti adanya kematian
atau kelahiran seseorang. Kepercayaan ini dipegang Dalam hadits tersebut ditegaskan bahwa tidak ada
secara turun temurun sehingga menjadi keyakinan kaitan antara gerhana dengan meninggal atau
umum masyarakat di zaman itu. lahirnya seseorang, baik seseorang itu dari kalangan
orang-orang biasa maupun orang-orang terhormat.
Di zaman Rasulullah SAW pun, ketika terjadi Tetapi sesungguhnya gerhana adalah tanda-tanda
gerhana matahari yang bersamaan dengan kekuasaan dan kebesaran Allah sebagai pencipta
meninggalnya putra Rasul SAW yang bernama langit dan bumi serta seluruh alam berserta seluruh
isinya. Gerhana tidak hanya merupakan tanda-tanda
keberadaan Allah, tetapi juga sekaligus tanda-tanda mengijinkan maka sesuatu tidak akan terjadi. Hanya
kekuasaan-Nya. Adanya keteraturan alam raya ini Allah yang bisa memberikan manfaat dan madharat.
berarti adanya yang mengatur keteraturan itu. Yang
Maha Mengatur itulah Tuhan, Allah SWT. Hal seperti itu tidak hanya terjadi pada bulan
maupun matahari, tetapi juga dapat terjadi pada
Sungguhpun demikian, meski alam ini memiliki banyak hal lainnya. Sebagai contoh misalnya air.
keteraturan, seperti setiap bulan purnama rembulan Dalam kehidupan sehari-hari manusia
dapat dilihat secara utuh dengan sinarnya yang membutuhkan air untuk hidup. Dengan kata lain, air
indah dan terang benderang dari saat tenggelamnya adalah sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.
matahari hingga terbit kembali, selama malam itu di Kemanfaatan ini terjadi karena Allah
alam terbuka tidak terjadi kegelapan yang berarti mengijinkannya. Ketika Allah tidak mengijinkan,
meskipun tidak diterangi dengan alat-alat penerang. maka air akan menjadi madharat yang justru dapat
Di malam itu cahaya bulan purnama cukup terang. mengancam bahkan merenggut jiwa manusia, yakni
Tetapi pada saat-saat tertentu di malam bulan seperti pada saat banjir besar sebagaimana Tsunami
purnama bulan tidak tampak sama sekali selama di Aceh pada tahun 2004 yang menewaskan ratusan
beberapa waktu karena cahaya matahari terhalang ribu manusia.
bumi hingga mengakibatkan kegelapan di bulan.
Inilah yang disebut gerhana bulan. Hadirin jamaah shalat gerhana as’adakumulloh,

Hadirin jamaah shalat gerhana as’adakumulloh, Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah
SAW di atas, bahwa ketika terjadi gerhana, kita
Gerhana merupakan kejadian luar biasa yang dianjurkan melakukan shalat gerhana, maka tokoh-
menyimpang dari keteraturan-keteraturan yang tokoh masyarakat, seperti kiai, ustadz dan para
diatur sendiri oleh Allah. Allah yang mengatur, pengurus masjid hendaklah selalu mengikuti
Allah pula yang mengatur kejadian luar biasa yang informasi mengenai gerhana, baik gerhana bulan
menyimpang dari keteraturan-keteraturan yang maupun matahari. Ketika terjadi gerhana yang
ditetapkan-Nya. Ini artinya Allah Maha Berkuasa sebelumnya dapat diprediksi kapan akan terjadi,
atas apa pun yang terjadi di alam raya ini. Allah maka para tokoh bersama pengurus masjid perlu
adalah Raja Diraja yang tak satu pun makhluknya mengajak masyarakat untuk melakukan shalat
mampu melawan kehendak-Nya. gerhana. Kegiatan shalat ini akan mengalihkan
masyarakat dari melakukan sesuatu yang besifat
Peristiwa gerhana hendaklah menjadi pengetahuan takhayul untuk kemudian melakukan ibadah
sekaligus keyakinan bahwa bulan purnama dapat sebagaimana Rasulullah SAW memberikan
memancarkan cahaya indah dan terang namun tuntunan dan keteladanan.
lembut, itu terjadi karena Allah menghendaki
demikian. Namun, jika Allah menghendaki lain, Oleh karena itu, jangan sampai selama hidup kita,
maka kejadiannya juga akan lain. Memang segala sebagai orang Islam kita tidak pernah melakukan
sesuatu terjadi atas izin Allah. Jika Allah tidak shalat gerhana. Jangan sampai ada masjid tidak
pernah menyelenggarakan jamaah shalat gerhana. Hadirin jamaah shalat gerhana as’adakumulloh,
Menyelenggarakan shalat gerhana tidak sulit.
Memang ada perbedaan sedikit terutama mengenai Diharapkan agar para tokoh beserta pengurus
jumlah rukuk dan berdiri serta bacaan surah Al- masjid dapat senantiasa mengajak warga
Faihah beserta surah lainnya, yakni masing-masing masyarakat untuk melakukan shalat gerhana, baik
dua kali dalam setiap rakaatnya. Laki-laki dan gerhana bulan maupun matahari. Demikian juga
perempuan dianjurkan untuk berjamaah para warga hendaknya merasa tertarik dan senang
melaksanakan shalat gerhana meski shalat sendirian untuk melakukan ibadah yang tidak banyak kita
juga dimungkinkan. temukan kesempatannya. Untuk itu, diperlukan
kepedulian terhadap apa yang terjadi pada kedua
Hadirin jamaah shalat gerhana as’adakumulloh, benda angkasa tersebut. Ini berarti pula bahwa kita
sebagai orang Islam harus memperhatikan kejadian-
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits lain yang kejadian alam sebagai salah satu sarana untuk
diriwayatkan Bukhari: meningkatkan iman dan kedekatan kita kepada
Allah SWT.
‫ت اَ َح ٍد َو ََل‬ ِ َ‫ت هللاِ ََل يَ ْن َخ ِسف‬
ِ ‫ان ِل َم ْو‬ ِ ‫س َواْلقَ َم َر آيَت‬
ِ ‫َان ِم ْن آيَا‬ َّ ‫ا َِّن ال‬
َ ‫ش ْم‬ Semoga fenomena gerhana bulan kali ini
‫ َو‬، ‫ص ُّل ْوا‬ َ ‫ َو‬،‫ َو َك ِبّ ُر ْوا‬، َ‫ فَإِذَا َرأ َ ْيت ُ ْم َٰذلِكَ ؛ فَا ذْ ُك ُر ْوا هللا‬، ‫ِل َحيَاتِ ِه‬ meningkatkan kedekatan kita kepada Allah
.‫صدَّقُ ْوا‬
َ َ‫ت‬ subhânahu wata‘âlâ, membesarkan hati kita untuk
ikhlas menolong sesama, serta menjaga kita untuk
Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak selalu ramah terhadap alam sekitar kita. Wallahu
mengalami gerhana karena terkait kematian a’lam.
seseorang atau lahirnya seseorang. Jika kalian
‫ َونَ َفعَنِي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما ِف ْي ِه ِم ْن آيَ ِة‬،‫آن اْلعَ ِظي ِْم‬ ِ ‫اركَ هللا ِلي َو َل ُك ْم فِى اْلقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
melihat gerhana tersebut, maka berdzikirlah,
،‫َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َو ِإنَّهُ ه َُو الس َِّم ْي ُع ال َع ِل ْي ُم‬
bertakbirlah, lakukanlah shalat dan bersedekahlah.”
َّ ‫َوأَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي َهذَا فَأ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ال َع ِظي َْم ِإنَّهُ ه َُو الغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِحيْم‬
(Shahih Bukhari, 1044).

Jadi selain shalat gerhana, kita juga dianjurkan


untuk banyak berdzikir, membaca takbir dan
membagikan sedekah. Dzikir dan takbir bisa
dilakukan secara khusus, atau setidaknya sudah bisa
termasuk di dalam shalat karena shalat juga
merupakan dzikir yang di dalamnya banyak
diucapkan asma Allah dan takbir. Setelah shalat dan
khutbah kita laksanakan, kita bisa saling bersedekah
di antara para jamaah, misalnya dengan saling
berbagi makanan yang kita bawa dari rumah
masing-masing.
‫‪Khutbah II‬‬

‫لى ت َْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأَ ْش َهدُ أَ ْن َلَ‬


‫ش ْك ُر لَه ُ َع َ‬
‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫ا َ ْل َح ْمد ُ هللِ َع َ‬
‫لى إِحْ َ‬
‫سيِّدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ‬‫أن َ‬ ‫اِلَهَ إَِلَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ دَهُ َلَ ش َِريْكَ لَهُ َوأَ ْش َهدُ َّ‬
‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَ ِل ِه‬
‫ص ِّل َعلَى َ‬
‫إلى ِرض َْوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫َو َر ُ‬
‫س ِّل ْم تَ ْس ِل ْي ًما ِكثي ًْرا‬
‫ص َحا ِب ِه َو َ‬‫َوأ َ ْ‬

‫هللا فِ ْي َما أَ َم َر َوا ْنتَ ُه ْوا َع َّما َن َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أَ َّن‬
‫اس اِتَّقُو َ‬‫أ َ َّما بَ ْعد ُ َفيا َ ا َ ُّي َها النَّ ُ‬
‫هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَدَأ َ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ئِ َكتِ ِه ِبقُدْ ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى إِ َّن‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه‬ ‫لى النَّبِى يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫صلُّ ْونَ َع َ‬ ‫هللاَ َو َمآل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫س ِلّ ْم‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫علَى َ‬
‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫ص ِّل َ‬ ‫س ِلّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫َو َ‬
‫سلِكَ َو َمآل ِئ َك ِة اْل ُمقَ َّر ِبيْنَ‬
‫س ِيّدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ا َ ْن ِبيآئِكَ َو ُر ُ‬
‫َو َعلَى آ ِل َ‬
‫عثْ َمان َو َع ِلى‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫الرا ِش ِديْنَ أ َ ِبى َب ْك ٍر َو ُ‬
‫اء َّ‬ ‫ض ال ّل ُه َّم َع ِن اْل ُخ َلفَ ِ‬ ‫ار َ‬‫َو ْ‬
‫ان اِلَى َي ْو ِم‬ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعيْنَ َوت َابِ ِعي التَّابِ ِعيْنَ لَ ُه ْم بِ ِاحْ َ‬
‫س ٍ‬ ‫َو َع ْن بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬
‫اح ِميْنَ‬‫الر ِ‬
‫َّ‬ ‫َعنَّا َمعَ ُه ْم بِ َرحْ َمتِكَ يَا أَ ْر َح َم‬ ‫ض‬ ‫ار َ‬ ‫ال ِدّي ِْن َو ْ‬

‫اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬


‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬
‫ت اََلَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم‬
‫ت الل ُه َّم أَ ِع َّز اْ ِإل ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوأَ ِذ َّل ال ّ‬
‫ش ِْركَ َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ‬ ‫َواَْلَ ْم َوا ِ‬
‫اخذ ُ ْل َم ْن َخذَ َل‬ ‫ص َر ال ِدّيْنَ َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر ِع َبادَكَ اْل ُم َو ِ ّح ِد َّيةَ َوا ْن ُ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو دَ ِ ّم ْر أ َ ْعدَا َء ال ِدّي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِكَ إِلَى يَ ْو َم ال ِدّي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ادْفَ ْع‬
‫ظ َه َر‬‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِلم َحنَ َما َ‬‫الزَلَ ِز َل َواْ ِلم َحنَ َو ُ‬ ‫َعنَّا اْلبَالَ َء َواْ َلوبَا َء َو َّ‬
‫سائِ ِر اْلب ُْلدَ ِ‬
‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ‬ ‫صةً َو َ‬‫طنَ َع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْند ُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬ ‫ِم ْن َها َو َما بَ َ‬
‫سنَةً‬ ‫آلخ َرةِ َح َ‬ ‫سنَةً َوفِى اْ ِ‬ ‫عآ َّمةً يَا َربَّ اْل َعالَ ِميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْون ََّن‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َسنَا َو ْ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫َوقِنَا َعذَ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫آء ذِي‬ ‫ان َوإِيْت ِ‬ ‫س ِ‬ ‫ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ ‪ِ .‬عبَادَهللاِ ! إِ َّن هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا بِاْلعَدْ ِل َواْ ِإلحْ َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ‬
‫شآء َواْل ُم ْنك َِر َواْلبَ ْغي يَ ِع ُ‬
‫بى َويَ ْن َهى َع ِن اْلفَحْ ِ‬ ‫اْلقُ ْر َ‬
‫لى نِ َع ِم ِه يَ ِزدْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ‬‫َواذْ ُك ُروا هللاَ اْلعَ ِظي َْم يَذْ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬
‫أ َ ْكبَ ْر‬

You might also like