You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN KOMPLIKASI DIABETES DI


RUMAH SAKIT KRISTEN NGESTI WALUYO PARAKAN

Miranti Puspasari*), Ari Udiyono**), Sri Yuliawati**)


*)Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Diponegoro
**)Dosen Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Diponegoro

Email : mirantipuspasari99@gmail.com

Abstract: Diabetes Mellitus (DM) is one of the degenerative diseases that occur
because the amount of insulin in the body is not balanced that can cause
complications and can not be cured but can be prevented by the existence of
good management or self-management of patients. The purpose of this study is
to describe the characteristics of patients with complications of type 2 diabetes
mellitus. This research is an observational analytical study with cross sectional
approach. The instrument used in this study is a questionnaire. The sample
selection in this research use consecutive sampling technique. The results
showed the characteristics of diabetes mellitus in the age group> 45 years
(86.7%), female gender (81.7%), educational background in elementary school
group (53.3%), work status (61.7%) , old status of diabetes mellitus type 2 <4
years and ≥ 4 (50%), lack of knowledge (58,3%), negative perception (58,3%),
and self-management less (56,7%). To the Christian Hospital, Ngesti Waluyo
Parakan is expected to provide information and education considering the
nutritional factors, diabetes mellitus, symptoms of diabetes mellitus.

Keywords: Diabetes Mellitus, Complications, Characteristics

107
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN (12%).3,4 Hal tersebut menunjukkan


Diabetes melitus merupakan prevalensi terbesar dari keseluruhan
salah satu penyakit degeneratif terjadi kasus diabetes melitus tipe 2 di
karena jumlah insulin yang tidak Kabupaten Temanggung,
seimbang didalam tubuh. Diabetes Masih terjadinya komplikasi
dapat berkembang menjadi penyakit diabetes yang kurang jelas dan belum
komplikasi yang dapat menimbulkan banyak mendapat perhatian.
beberbagai komplikasi mikrovaskuler Sehingga, dibutuhkannya penelitian
dan makrovaskuler serta pada untuk menyoroti kejadian, diagnosis,
masalah kesehatan lainnya dapat dan pengelolaan serta deteksi dini
menimbulkan pengaruh buruk beberapa komplikasi dari diabetes.
terhadap kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu dalam penelitian ini
Prevalensi diabetes melitus peneliti ingin mengetahui persepsi
tipe 2 secara gobal adalah sebesar tentang penyakit terhadap manajemen
8,3% penduduk didunia mengalami diri penderita diabetes melitus tipe 2 di
diabetes. Sedangkan prevalensi pada Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo
pria berusia 60-69 tahun. Sedangkan Parakan Tahun 2017.
Indonesia menemapti peringkat ke-7
dengan prevalensi sebesar 2,1%.1 METODE PENELITIAN
Diabetes melitus tipe 2 adalah Penelitian ini menggunakan
penyakit yang tidak dapat rancangan observasional analitik
disembuhkan tetapi bias dicegah dengan desain cross sectional.
dengan adanya pengelolaan (self- Penelitian dilaksanakan di Rumah
management) yang baik dari Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan
penderitanya. Pengelolaan diabetes Tahun 2017. Populasi penelitian ini
atau sering disebut dengan adalah semua penderita diabetes
manajemen diri diabetes terdiri dari mellitus yang berada di wilayah kerja
empat pilar diantaranya terapi gizi, Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo
latihan jasmani, edukasi, dan Parakan. Sampel pada penelitian ini
farmakologi.2 sebanyak 60 responden dengan
Persepsi tentang penyakit penarikan sampel menggunakan
menjadi salah satu faktor yang metode consecutive sampling. Analisis
mempengaruhi seorang penderita data yang dilakukan yaitu analisis
diabetes dalam manajemen dirinya. univariat dan analisis bivariat.
Pemahaman atau pengetahuan yang
baik dari penderita diabetes dapat HASIL PENELITIAN
menumbuhkan persepsi positif Hasil penelitian berdasarkan
sehingga seseorang cenderung dapat faktor yang berasal dari pasien
mengontrol penyakitnya dengan terhadap 60 penderita diabetes
melakukan manajemen diri yang baik mellitus di Wilayah Kerja Rumah Sakit
yang mengarah pada berkurangnya Kristen Ngesti Waluyo Parakan dapat
faktor risiko terjadinya komplikasi dilihat pada tabel di bawah ini :
lanjutan.
Berdasarkan data yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Temanggung, RSK Ngesti
Waluyo merupakan Rumah Sakit
dengan prevalensi pada tahun 2014
sebesar (10,9%), tahun 2015 (13%)
dan pada tahun 2016 sebesar

108
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 1 : Karakteristik Responden latar belakang pendidikan paling


Penelitian banyak pada kelompok Sekolah Dasar
Varibel f % sebesar (53,3%), hampir seluruh
Penelitian responden masih bekerja dengan
Usia proporsi sebesar (61,7%). Proporsi
≤ 45 tahun 8 status lama menderita diabetes
13,3
> 45 tahun 52 melitus tipe 2 dengan sama antara
86,7
yang menderita selama <4 tahun dan
Jenis Kelamin ≥ 4 (50%). Proporsi pasien diabetes
11 18,3
memiliki pengetahuan masih kurang
1. Laki-laki
49 81,7
sebesar (58,3%). Proporsi pasien
2. Perempuan
memliki persepsi negatif (58,3%).
Pendidikan Proporsi manajemen diri penderita
1. Tidak tamat 3 masih
5,0 kurang (56,7%).
SD
2. SD 32 53,3
3. SMP 10 PEMBAHASAN
16,7
4. SMA 13 Karakteristik
21,7 Responden
5. Perguruan 2 Berdasarkan
3,3 Usia
Tinggi Batasan usia menggunakan
teori penuaan (aging) yang terjadi
Pekerjaan secara perlahan-lahan dan dibagi
Bekerja 23 menjadi
38,3 beberapa tahapan.
Tidak bekerja 37 Pengkategorian
61,7 usia sesuai dengan
tahap transisi dan tahap klinik. Tahap
transisi terjadi pada usia 35-45 tahun
dan merupakan tahap mulai terjadinya
Lama gejala penuaan yang sudah
Menderita DM menunjukkan terjadinya tanda-tanda
< 4 tahun 30 penurunan fungsi fisiologis dalam
50,0
≥ 4 tahun 30 tubuh yang dapat bermanifestasi pada
50,0
berbagai penyakit.
Pengetahuan Gejala dan tanda penuaan
Kurang 35 yang
58,3 terjadi pada tahap transisi
Baik 25 menjadi
41,7 lebih nyata, tahap ini disebut
dengan tahap klinik yang terjadi pada
Persepsi usia 45 tahun keatas yang meliputi
Negatif 35 penurunan semua fungsi sistem tubuh,
58,3
Positif 25 antara lain sistem imun, metabolisme,
41,7
endokrin, seksual dan reproduksi,
Manajemen diri kardiovaskuler, gastrointestinal, otot
Kurang 34 dan saraf. Penyakit degeneratif mulai
56,7
Baik 26 terdiagnosis, aktivitas dan kualitas
43,3
hidup berkurang akibat
Berdasarkan tabel 1 dapat ketidakmampuan baik fisik maupun
diketahui proporsi usia responden psikis yang sangat terganggu.5
terbanyak pada kelompok usia >45
tahun (86,7%) dengan proporsi jenis
kelamin sebesar (81,7%). Responden
pada penelitian ini mempunya proporsi

109
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Karakteristik Responden sekolah, tidak tamat SD, dan tamat


Berdasarkan Jenis Kelamin SD).1
Wanita lebih berisiko mengidap
diabetes karena secara fisik wanita Karakteristik Responden
memiliki peluang peningkatan indeks Berdasarkan Status Pekerjaan
masa tubuh yang lebih besar. Dalam penelitian ini diperoleh
Sindroma siklus bulanan bahwa sebagian besar responden
(premenstrual syndrome), pasca- mempunyai pekerjaan sebagai IRT
menopouse yang membuat distribusi dan petani. Soegondo (2009)
lemak tubuh menjadi mudah menjelaskan bahwa pekerjaan
terakumulasi akibat proses hormonal merupakan suatu aktifitas yang
tersebut sehingga wanita berisiko dilakukan sehari-hari.9
menderita diabetes melitus tipe 2.6 Pekerjaan dapat
Selain itu pada wanita yang menggambarkan tingkat kehidupan
sedang hamil terjadi seseorang karena dapat
ketidakseimbangan hormonal, mempengaruhi sebagian aspek
progesteron tinggi, sehingga kehidupan seseorang termasuk
meningkatkan sistem kerja tubuh pemeliharaan kesehatan.Jenis
untuk merangsang sel-sel pekerjaan dapat berperan dalam
berkembang (termasuk pada janin), pengetahuan. Sehingga peneliti
tubuh akan memberikan sinyal lapar berasumsi bahwa pekerjaan sebagai
dan pada puncaknya menyebabkan ibu rumah tangga dan petani memiliki
sistem metabolisme tubuh tidak bisa berbagai macam pekerjaan yang
menerima langsung asupan kalori dan harus dilakukan setiap harinya dan
menggunakannya secara total dapat memicu munculnya stress yang
sehingga terjadi peningkatan kadar dapat berdampak pada kualitas hidup
gula darah saat kehamilan.7,8 yang dapat berdampak pada status
kesehatan termasuk kadar glukosa
Karakteristik Responden darah.
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Orang yang tingkat Karakteristik Responden
pendidikannya tinggi biasanya akan Berdasarkan Status Lama Menderita
memiliki banyak pengetahuan tentang DM
kesehatan, tingkat pendidikan juga Faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi aktivitas fisik pengetahuan seseorang adalah
seseorang karena terkait dengan pengalaman. Pengalaman yang sudah
pekerjaan yang dilakukan. Orang yang diperoleh responden selama
tingkat pendidikan tinggi biasanya menderita diabetes dapat memperluas
lebih banyak bekerja di kantoran pengetahuannya. Semakin lama
dengan aktivitas fisik sedikit responden menderita diabetes belum
sedangkan yang tingkat pendidikan tentu pengetahuan mengenai
rendah lebih banyak menjadi buruh penyakitnya bertambah.
maupun petani dengan aktivitas fisik
yang cukup.1 Karakteristik Responden
Selain itu dalam Riskesdas Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
(2013) juga didapatkan proporsi Sebagian besar penderita
penderita diabetes melitus menurut diabetes tidak mengetahui apa saja
pendidikan lebih tinggi pada kelompok yang menjadi faktor risiko diabetes
dengan pendidikan rendah (tidak melitus tipe 2. Akibatnya, banyak
penderita diabetes yang mengalami

110
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

komplikasi yang seharusnya dapat lingkungan, imunitas dan faktor


dicegah dengan penanganan yang lainnya. Yang paling sering diabaikan
tepat dan lebih dini. Tidak sadarnya oleh manusia adalah pengaruh yang
seseorang bahwa Ia mengidap disebabkan oleh faktor psikologis
diabetes bisa karena gejala diabetes, terhadap diabetes, terlalu memendam
terutama diabetes tipe 2 yang samar. emosi atau terlalu mudah marah bisa
Hal tersebut tidak begitu dirasakan meningkatkan induksi terjadinya
oleh pasien, atau bisa juga karena diabetes.
ketidaktahuan pasien bahwa gejala-
gejala itu adalah akibat diabetes. Karakteristik Responden
Faktor risiko pada diabetes Berdasarkan Manajemen diri
melitus tipe 2 antara lain usia, gaya Hasil penelitian menunjukan
hidup, makanan yang dikonsumsi, manajemen diri yang dimiliki pasien
stress dan sebagainya. Karena itu, diabetes masih kurang dalam
mengetahui faktor risiko diabetes manajemen terkait terapi gizi.
sangatlah penting. Hal tersebut dapat Berdasarkan Perkeni (2006) makanan
mengingatkan seseorang untuk lebih yang tidak dianjurkan pada penderita
waspada bahwa seseorang tersebut diabetes melitus adalah makanan
mempunyai kemungkinan untuk yang banyak mengandung gula,
mengidapnya, mencegahnya, dan makanan berlemak atau gorengan,
mengetahuinya lebih dini. dan makanan yang banyak
mengandung garam.11 Konsumsi
Karakteristik Responden makanan oleh responden dipengaruhi
Berdasarkan Persepsi tentang juga oleh budaya dan kebiasaan
Penyakit konsumsi.
Persepsi negatif yang Responden cenderung kurang
diungkapkan responden tentang mengetahui, memahami, dan mengerti
pentingnya penyakit diabetes melitus bagaimana mengelola diabetes
mempengaruhi kehidupan mereka dan tersebut agar tidak menjadi kronik dan
tentang pengaruh diabetes melitus menimbulkan komplikasi dan
terhadap emosionalnya. berdampak pada kualitas hidup,
Hal ini sesuai dengan gangguan fisik, dan emosional.
pernyataan Iin (2013) dalam
penelitiannya bahwa diabetes dapat KESIMPULAN
menyebabkan kehidupan sehari-hari 1. Proporsi usia responden
yang lebih sulit sehingga menimbulkan terbanyak pada kelompok usia
kesedihan yang berkepanjangan >45 tahun (86,7%).
terlbih jika sudah menimbulkan 2. Proporsi jenis kelamin responden
komplikasi.10 adalah wanita (81,7%).
Perubahan susana hati dapat 3. Proporsi tingkat pendidikan paling
menyebabkan fluktuasi gangguan banyak pada kelompok Sekolah
metabolisme yang lebih besar, Dasar sebesar (53,3%).
terutama pada pasien diabetes, 4. Proporsi status pekerjaan hampir
perubahan suasana hati yang seluruh respnden masih bekerja
berkepanjangan mempengaruhi (61,7%).
pengontrolan kadar gula darah, 5. Proporsi status lama menderita
sehingga membuat pengobatan DM <4 tahun dan ≥ 4 (50%).
diabetes menjadi terhambat. 6. Proporsi tingkat pengetahuan
Terjadinya diabetes memiliki penderita masih kurang (58,3%).
hubungan yang erat dengan genetik,

111
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

7. Proporsi responden mengenai 2015. 2015.


persepsi pasien tentang penyakit 5. Fedarko NS. The biology of
diabetes yang dideritanya sebesar aging and frailty. Clin Geriatr
(58,3%). Med. 2012;27(1):27–37.
8. Proporsi responden tentang 6. Shim U, Oh J-Y, Lee HJ, Hong
manajemen diri pasien diabetes YS, Sung Y-A. Long menstrual
melitus tipe 2 di Rumah Sakit cycle is associated with type 2
Kristen Ngesti Waluyo Parakan diabetes mellitus in korean
masih kurang sebesar (56,7%). women. Diabetes Metab J
[Internet]. 2011;35(4):384–9.
SARAN Available from:
Perlu adanya informasi dan http://www.pubmedcentral.nih.g
pemberian edukasi mengingat masih ov/articlerender.fcgi?artid=3178
kurangnya pengetahuan responden 699&tool=pmcentrez&rendertyp
terkait penyakit diabetes melitus e=abstract
meliputi gejala, faktor risiko, dampak, 7. World Health Organization.
dan penalataksanaan penyakit Global Report on Diabetes. Isbn
diabetes melitus agar dapat [Internet]. 2016;978:88.
meningkatkan pengetahuan Available from:
responden sebagai upaya preventif http://www.who.int/about/licensi
yang dapat mengurangi terjadinya ng/%5Cnhttp://apps.who.int/iris/
komplikasi diabetes melitus. bitstream/10665/204871/1/9789
Sedangkan bagi penderita sebaiknya 241565257_eng.pdf
berpartisipasi dalam kegiatan yang 8. Salley KES, Wickham EP,
terkait dengan diabetes melitus agar Cheang KI, Essah PA, Karjane
dapat meningkatkan pengetahuan. NW, Nestler JE. Position
Dan untuk peneliti selanjutnya statement: Glucose intolerance
diharapkan dapat melakukan in polycystic ovary syndrome - A
penelitian lanjutan dengan survey position statement of the
terlebih dahulu dan menggunakan androgen excess society. J Clin
indept interview agar mendapatkan Endocrinol Metab.
informasi yang lebih valid. 2007;92(12):4546–56.
9. Soegondo, Soewondo, Subekti.
DAFTAR PUSTAKA Penatalaksanaan Diabetes
1. Badan Penelitian dan Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit
Pengembangan Kesehatan. FKUI; 2009.
Riset Kesehatan Dasar 10. Mutmainnah I. Hubungan Kadar
(RISKESDAS) 2013. Lap Nas Gula Darah dengan Hipertensi
2013. 2013;1–384. pada Pasien Diabetes Melitus
2. Avery L, Backwith S. Oxford Tipe 2 di Rumah Sakit Umum
handbook of diabetes nursing. Daerah Karanganyar. 2013;
In Oxford: Oxford University 11. PERKENI. Konsensus
Press; 2009. Pengelolaan dan Pencegahan
3. Temanggung DKK. Profil Diabetes Melitus Tipe II di
Kesehatan Kabupaten Indonesia. Archipel.
Temanggung Tahun 2014. 1977;13:15–20.
2014.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung. Profil Kesehatan
Kabupaten Temanggung Tahun

112
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

113

You might also like