You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada tahun 1897 di
kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir keperawatan di Army School of
Nursing pada tahun 1918.
Virginia Henderson lahir di Kansas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik dengan
keperawatan selama Perang Dunia I karena keinginannya untuk membantu personel militer
yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar keperawatan di Sekolah Perawat Militer
di Washington, D.C. dan lulus pada 1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan M.A. di
bidang pendidikan keperawatan tahun 1926. Sejak 1953, ia menjadi asosiet riset di Yale
UniversitySchool of Nursing. Ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic
University of America, Pace University, University of Rochester, University of Western
Ontario, dan Yale University. Bukunya yang di publikasikan antara lain The Nature of
Nursing (1960), Basic Principles of Nursing Care (1960), dan The Principles and Practice
of Nursing (1939).
Virginia Henderson mendefinisikan keperawatan sebagai “penolong individu, saat
sakit atau sehat, dalam melakukan kegiatan tersebut yang bertujuan untuk kesehatan,
pemulihan , atau kematian yang damai dan individu akan dapat melakukannya sendiri jika
mereka mempunyai kekuatan, keinginan, atau pengetahuan” (Harmer dan Henderson, 1955;
Henderson, 1996).
Proses keperawatan mencoba melakukan hal tersebut dan tujuannya adalah
kebebasan. Henderson dalam teorinya mengategorikan empat belas kebutuhan dasar semua
orang dan mengikutsertakan fenomena dari ruang lingkup klien berikut ini: fisiologis,
psikologis, sosiokultural, spiritual, dan perkembangan. Bersama perawat dan klien

1
bekerjasama untuk mendapatkan semua kebutuhan dan mencampai tujuannya, tujuan
keperawatan menurut Virginia Henderson 1955 bekerja secara bebas dengan pekerja
pelayan kesehatan lainnya (Tomey dan Alligood, 2006), membantu klien mendapatkan
kekuatannya lagi. Dan latar belakang untuk praktik menurut Henderson yaitu perawat
membantu klien melaksanakan empat belas dasar kebutuhan Henderson, 1966.
Model konsep keperawatan dijelasakan oleh Virginia Henderson adalah model konsep
aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu
baik yang sakit ataupun sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,
penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai yang
dimilikinya diantaranya : pertama, manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang kehidupan; kedua, dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi
mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh polah asuh, lingkungan dan kesehatan;
ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas, belum dapat
melaksanakan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi teori keperawatan menurut Virginia Henderson ?
2. Bagaimana model keperawatan komunitas menurut Virginia Henderson ?
3. Penyakit apa yang muncul pada masa itu?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi teori keperwatan menurut Virginia Henderson.


2. Mengetahui model Konsep keperawatan komunitas menurut Virginia Henderson.
3. Mengetahui penyakit apa yang muncul pada masa itu.
BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson.

Virginia Henderson memperkenalkan definition of nursing (definisi


keperawatan). Ia menyatakan bahwa definisi keperawatan harus menyertakan
prinsip keseimbangan fisiologis. Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan dengan
seorang ahli fisiologis bernama Stackpole.

Henderson sendiri kemudian mengemukakan sebuah definisi keperawatan


yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya tugas unik perawat adalah membantu
individu baik dalam keadaan sehat maupun sakit, melalui upayanya melaksanakan
berbagai aktivitas guna mendukung kesehatan dan penyembuhan individu atau
proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu
saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan atau pengetahuan untuk itu (tugas
perawat). Di samping itu, Henderson juga mengembangkan sebuah model
keperawatan yang dikenal dengan “The Activities of Living”. Model tersebut
menjelaskan bahwa tugas perawat adalah membantu individu dengan meningkatkan
kemandiriannya secepat mungkin. Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri,
tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi perawat tetap menyampaikan rencananya
pada dokter sewaktu mengunjungi pasien.

B. Model Konsep Virginia Henderson di keperawatan komunitas.

3
Model konsep beliau adalah need based model atau aktivitas hidup sehari-
hari (activity living model) dengan memberikan gambaran tugas perawat, serta
mempunyai 14 komponen aktivitas sehari-hari.

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang telah
memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Ia
membuat model konseptualnya pada awal 1960-an, ketika profesi keperawatan
mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup
berbeda dari profesi lain dalam layanan kesehatan dalam hal kinerja?. Pertanyaan
ini merupakan hal yang penting sampai 1950-an, perawat lebih sering melakukan
instruksi dokter.

Virginia Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dalam
keperawatan. Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif
dan positif dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup:

a. Authoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit.


b. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi
fisik semata.

c. Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal


yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu.

d. Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier


keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan.

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari keperawatan,


perubahan sosial tidak diragukan lagi untuk memainkan peranan besar dalam
perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu

4
kebetulan bahwa ilmu perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan
pendapat kita tentang masyarakat pada tahun 1960-an. Oleh karena itu, inisiatifnya
diarahkan untuk memberikan perhatian yang lebih pada aspek-aspek psikososial
dari perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model
konseptual oleh International Council of Nurses (ICN). Konstribusi penting oleh
Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang saat ini menjadi definisi
yang sudah diterima secara umum.

“Fungsi unik dari keperawatan adalah untuk membantu individu sehat atau
sakit, dalam hal memberikan kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang
dapat dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan atau
pengetahuan. Dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya
mendapatkan kemandirian secepat mungkin”.

Henderson sangat dipengaruhi Edward Thorndyke, yang banyak melakukan


penelitian dalam bidang kebutuhan manusia. Berdasarkan teori-teori Thorndyke dan
definisinya sendiri tentang keperawatan, Henderson memberi tugas keperawatan
menjadi empat belas tugas yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pembagian asuhan keperawatan menjadi empat belas kebutuhan manusia ini
menjadi pilar dari model keperawatannya. Ia menyatakan bahwa:

a. Perawat harus selalu mengakui bahwa terdapat pola kebutuhan pasien yang
harus dipenuhi.
b. Perawat harus selalu mencoba menempatkan dirinya pada posisi pasien
sebanyak mungkin. Sayangnya, tidak selalu memungkinkan bagi seseorang
untuk menempatkan diri pada posisi pasien, dan kalaupun memungkinkan hal
tersebut tidak selalu pas. Pada situasi ini kebutuhan pasien sulit untuk dipenuhi.

5
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada semua
kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu pasien
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan keperawatan dasar.
Oleh karena itu, Henderson menyimpulkan bahwa asuhan keperawatan dasar ada
pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai contoh adalah:

a. Rumahsakit Umum.
b. Rumah sakit jiwa.

c. Institusi untuk penderita cacat mental.

d. Rumah perawatan.

e. Perawatan di rumah

Jadi menurut Hendeson, lapangan kerja perawat tidak terbatas hanya di


rumahsakit umum. Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan
asuhan. Dalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode
eskematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan
mengklarifikasi hal-hal berikut:

a. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.


b. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan.

c. Perubahan-perubahan yang harus dibuat.

C. Prinsip Dasar konsep Virginia Handerson.

6
1. Manusia mengalami perkembangan selama rentang kehidupan (life span)
melalui proses tumbuh kembang.

2. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu mengalami rentang


ketergantungan sejak lahir dan belajar untuk mandiri melalui sebuah proses
yang di sebut pendewasaan.

3. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, individu diklasifikasikan menjadi


tiga kondisi, yaitu belum dapat melaksanakan aktivitas, terlambat
melaksanakan aktivitas, dan tidak dapat melaksanakan aktivitas.

Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14


komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Ke-14
kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Bernafas secara normal.


2) Makan dan minum dengan cukup.

3) Membuang kotoran tubuh.

4) Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.

5) Tidur dan istirahat.

6) Memilih pakaian yang sesuai.

7) Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan


pakaian dan mengubah lingkungan.

8) Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta melindungi integumen.

7
9) Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.

10) Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,


kebutuhan, rasa takut atau pendapat.

11) Beribadah sesuai dengan keyakinan.

12) Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.

13) Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.

14) Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun


pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.

Keempat belas kebutuhan dasar manusia di atas dapat


diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu komponen komponen
kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual. Kebutuhan dasar
poin 1–9 termasuk komponen kebutuhan biologis. Poin 10 dan 14 termasuk
komponen kebutuhan psikologis. Poin 11 termasuk kebutuhan spiritual.
Sedangkan poin 12 dan 13 termasuk komponen kebutuhan sosiologis.

Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak


dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien
dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).

D. Tujuan Keperawatan Menurut Henderson

8
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Henderson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan
kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat
mungkin. Dimana pasien merupakan makhluk sempurna yang dipandang sebagai
komponen bio, psiko, sosial dan spiritual yang mempunyai 14 kebutuhan.

Menurut Henderson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu


mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi 14 kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandirian.
Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola
intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah,
menguatkan, kemauan dan pengetahuan.

E. Penyakit yang muncul pada masa Virginia Handerson.

a. Pandemic ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, di sebut “kolera El


Tor” sesuai dengan nama bakteri penyebabnya, dan mencapai Bangladesh
pada tahun 1963, India pada tahun 1964, dan Uni Soviet pada tahun 1966.

b. Influenza, virus tipe H3N2 yang menyebabkan wabah ini dideteksi pertama
kali di Hongkong pada awal 1968. Perkiraan jumlah korban adalah antara
750.000 dan dua juta jiwa di seluruh dunia.

c. Virus chikungunya menjadi endemis di wilayah Asia Tenggara sejak tahun


1954. Tahun 1965 terjadi KLB penyakit chikungunya di Srilanka.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konsep beliau adalah need based model atau aktivitas hidup sehari-
hari (activity living model) dengan memberikan gambaran tugas perawat, serta
mempunyai 14 komponen aktivitas sehari-hari.
Menurut Henderson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu
mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam
memenuhi 14 kebutuhan dasar pasien. Faktor menurunnya kekuatan, kemauan dan
pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandirian.
Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu mengurangi penyebab dimana pola
intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah,
menguatkan, kemauan dan pengetahuan.

B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang
teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang teori

10
keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan dalam makalah ini,
diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini, karena teori ini juga sangat
penting bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokterran ECG.

Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik Keperawatan Profesional di
Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan praktik keperawatan. New
York: Macmillan.

Kusnanto, 2004, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC

Meidiana Dwidiyanti, 1998, Aplikasi Model Konseptual Keperawatan Cetakan I, Akper


Depkes Semarang, Semarang

Nasrul Effendy, 1998, Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat Edisi 2. Jakarta:


EGC

11
Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC

12

You might also like