You are on page 1of 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara yang berkembang membutuhkan sarana transportasi

yang baik untuk menunjang pembangunan yang merata. Salah satunya adalah sarana

jalan raya. Untuk mendukung kemampuan jalan raya, diperlukan beton aspal yang baik,

material yang baik, dan perawatan yang baik pula. Beberapa hal yang dapat

mempengaruhi kekuatan beton aspal antara lain sifat dari material campuran tersebut

(binder, agregat, additive), dan proporsi campuran material tersebut.

Campuran beraspal dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa macam

zat tambahan, mulai dari aditif bahan kimia, bahan alam, dan sisa limbah.

Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk Indonesia, maka

limbah yang dihasilkan pun berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk. Salah satu

limbah yang banyak ditemui adalah limbah plastik. Plastik termasuk salah satu bahan

polimer. Limbah plastik termasuk salah satu material yang sulit untuk diuraikan oleh

alam, sehingga diperlukan pemecahan masalah untuk mengurangi limbah tersebut. Salah

satu cara untuk memanfaatkan limbah plastik tersebut adalah, dengan menggunakannya

sebagai bahan tambahan pada campuran aspal.

Selain itu, Indonesia merupakan negara agraris dengan hasil pertanian utamanya

adalah beras. Dalam skala makro produksi padi diprediksikan akan terus meningkat dari

tahun ke tahun, terutama dalam menghadapi krisis global dan peningkatan laju

pertumbuhan penduduk. Tingginya produksi padi merupakan indikator tingginya produk

sekam padi yang merupakan bahan yang terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa
atau limbah penggilingan padi menjadi beras. Dari sekitar 60.000 mesin penggiling padi

yang tersebar di seluruh daerah, sekam padi yang dihasilkan berkisar 15 juta ton per

tahun. Untuk kapasitas besar, beberapa mesin penggiling padi mampu memproduksi 10-

20 ton sekam padi per hari. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat

menimbulkan masalah lingkungan, dimana proses penghancuran limbah ini secara alami

berlangsung lambat, sehingga dapat mengganggu lingkungan sekitarnya jika tidak diolah

secara tepat.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Pemanfaatan material limbah sebagai bahan tambahan dalam campuran beton

aspal, maka dilakukan penelitian untuk mengkaji kinerja beton aspal yang menggunakan

material plastik dan abu sekam sebagai additive dan membandingkan nilai stabilitasnya.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut dampak

penggunaan bahan tambahan terhadap nilai stabilitas beton aspal :

• Mencari persentase kadar aspal optimum pada campuran beton aspal

yang menggunakan bahan tambahan

• Mencari nilai stabilitas beton aspal dengan dengan metode Marshall test.

• Membandingkan stabilitas beton aspal yang didapatkan.

Sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan beton aspal

yang baik dengan menggunakan material limbah.


1.4 RUANG LINGKUP

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka dalam penelitian perlu dilakukan

beberapa batasan-batasan masalah.

Adapun ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

a. Pemeriksaan stabilitas aspal dengan alat Marshall, dengan masa perendaman

selama 30 menit.

b. Perencanaan campuran dengan spesifikasi AC/WC Bina Marga 2007.

c. Bahan yang digunakan:

• Agregat kasar : batu pecah.

• Agregat halus : abu batu.

• Aspal : aspal pen 60 / 70 dengan kadar 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5%

dari berat total campuran beraspal.

• Bahan tambahan : botol plastik bekas ( PET / polyethylene terephthalate )

yang telah dihancurkan (ukuran <2mm) dan abu sekam padi dengan

persentase 2%, 3%, dan 4% dari berat total agregat.

• Bahan tambahan dicampurkan ke dalam agregat dengan mensubstitusikan

agregat Hot Bin I.

Pengujian laboratorium dilakukan dengan menambahkan bahan tambahan

terhadap campuran beraspal dengan metode Marshall dan mengacu pada spesifikasi

yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, reaksi kimia dan struktur kimia pada bahan

tambahan tidak ditinjau lebih lanjut.


1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan untuk menyusun tulisan ini dibagi menjadi 5 bab sebagai

berikut :

Bab 1 Pendahuluan, menjelaskan mengenai latar belakang penulisan, identifikasi

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka, pada bagian menguraikan mengenai konsep, metode

dan pengertian yang digunakan mengenai bahan penyusun beton aspal, dan additive.

Bab 3 Metodologi Penelitian, menjabarkan mengenai bagan alur penelitian dan

teknik pengambilan data, metode pengambilan data dan metode pengujian dengan

metode Marshall

Bab 4 Analisa dan Hasil Penelitian, pada bab ini menguraikan hasil-hasil yang

didapat dari pengujian bahan, pengujian sampel, dan perhitungan hasil data yang didapat

dari pengujian.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran pada bab ini menyajikan kesimpulan yang didapat

dari pembahasan bab – bab sebelumnya sesuai dengan hasil penelitian di laboratorium.

Dari kesimpulan tersebut, maka dapat dihasilkan saran-saran yang berguna untuk

mengembangkan penelitian lebih lanjut.

You might also like