Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 1, April 2014, hlm. 121-186
Rusli
Mahasiswa Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Bunda Acel, Aceh
Korespondensi: rusli@ gmail.com
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN
FUNGSITUBUH TUMBUHAN
ABSTRAK: Penelitian ini berujuan untuk mengetahui peningkatan Keterampilan berpikir kriatis
sigwa dengon menerapkan strategi pembelejaran inkuiri yang dilaksanakan di SMP Negeri I
‘Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen (experimental
research) dengan desain penelitian Pretestposttest Control Group Design. Teknik pengumpulan
data adalah menggunakan tes dengan instrmen berupa soal tes objektif. Analisis data
‘menggunakan (est. Hasil penelitian diperoleh harga time 4875 dan tua 1.645. Simpulan
penelitian adalah penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat _meningkatan keterampilan
berpikir knits siswa pada materi suuktur dan fungsi tubuh cumbuhan di SMP Negeri 1 Simpang
‘Tiga Kabupaten Pidie.
Kata Kunei: Stratogi Pembelajaran Inkutiri dan Keterampilan Berpikis Kritis
‘THE IMPLEMENTATION STRATEGY IMPROVING INQUIRY LEARNING CRITICAL
‘THINKING SKILLS TO STUDENTS MATERIALS PLANT BODY OF STRUCTURES.
AND FUNCTIONS:
ABSTRACT: The study aimed to determine the improvement of students’ critical thinking skills by
implemeating inquiry learning stategics implemented in SMP Negeri 1 Simpang Tiga Pidie distict.
‘This research method is experimental method with a pretest-positest study design Control Group
Design. The data collection technique used was to use the west instrument in the forma of test ebjective.
“The data analysis technique used is the test. The results found thatthe statistical test students’ critical
thinking skills demonsirted by the results of 4.875 1.645 ttuble. The conclusion ofthis research isthe
application of inguiry leaming strategies can improve students’ critical thinking skills in the material
strucue and function of plant body in SMP Negesi | Simpang Tiga Pidie district.
‘Keywords: Inquiry Instruction and Critical Thinking Skill
PENDAHULUAN
Biologi menupakan salah satu aspek kajian
bidang sains yang dipelajari sejak jenjang pendidi-
kan dasar (SD/MI dan SMP/MTS), jenjang sekolah
menengah (SMA/MA), hingga perguruan tinggi.
Biologi juga merupakan salah satu kajian bidang
sains, maka strategi pembelajaran sains harus di-
tempuh sesuai dengan hakikat sains yaitu sebagai
Proses dan Produk. Arinya pembelajaran sains ti-
dak cukup dilaksanakan dengan peayampaian in-
formasi mengenai konsep dan prinsip-prinsip
sains. Sains juga sebagai proses atau metode pe-
nyelidikan (inquiry method) meliputi cara berpiki
sikap, dan langkah-langkah kegiatan ilmuan (sci-
emists) untuk memperoleh produk-produk sain
seperti observasi, pengukuran, perumusan dan pe-
ngujian hipotesis, pengumpulan data, bereksperi-
men, dan prediksi. Dengan demikian para siswa
ketika belajar sains harus memahami proses terjadi
fenomena alam melalui penginderaan sebanyak
mungkin, Siswa juga harus secara aktif mengama-
ti, mencoba, berdiskusi dengan sesama siswa dan
gun yang secara populer dikenal dengan konsep
pembelajaran. Konsep pembelajaran sains seperti
ini hanya mungkin dapat dilakukan oleh guru yang
betul-betul memahami karakteristik sains dan
strategi-strategi pembelajarannya. Merancang mo-
del pembelajaran sains yang sesvai dengan karak-
teristik sains sangat menuntut kreativitas guru se-
bagai bagian integral pembelajaran sains. Unsur
kreativitas guru tersebut sangat penting, karena
berkaitan dengan kesanggupan guru menciptakan
kondisi yang dapat memberikan kemudahan bela-
174Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri sntuk Meningkatkan Keterampilan Rerpikir Kritis
jar siswa (Satori, 2009).
Hasil pengamatan di SMP Negeri | Simpang
Tiga Kabupaten Pidie berkaitan dengan pelaksana-
an pembelajaran sains, siswa masih didominasi
dengan menghafal konsep-konsep. Para guru sains
seringkali mengelubkan permaslahan Klasik ku-
rangnya wakiu dan fasilitas untuk melaksanakan
pembelajaran sains dengan menerapkan_strategi
pembelajaran yang menjadi tuntutan kurikulum.
Fenomena pembelajaran sains yang tidak
mengikuti kaidah-kaidah pembelajaran sains tentu
akan berdampak pada capaian hasil belajar siswa.
Salah satu indikator masih rendahnya hasil pembe-
lajaran sains dapat dilihat dari perolehan hasil eva-
Iuasi yang dicapai siswa dalam dua tahun terakhir
di SMP Negeri | Simpang Tiga Kabupaten Pidie
hanya memperoleh angka 60-65 dengan tingkat
ketuntasan belajar secara klasikal 50%. Hasil wa-
waneara dengan guru mata pelajaran sains terung-
kap bahwa siswa merasa sulit untuk memahami
‘materi sains, terutama tentang struktur dan fungsi
organ tumbuhan. Karena materi struktur dan fungsi
organ tumbuhan membutubkan tingkat pemaha-
‘man yang tinggi dalam proses pembelajaran untuk
‘mencapai ketuntasan.
Salah satu strategi pembelajaran untuk me-
mudahkan siswa dalam melakukan penyelidikan
adalah strategi pembelajaran inkuiri dimana strate-
gi pembelajaran tersebut mengikuti kaidah-kaidah
pembelajaran sains tentu akan berdampak pada ca-
paian hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran
inkuiri dirancang untuk membiasakan siswa mela-
kukan proses ilmiah dalam waktu Iang lebih sing-
kat, Berdasarkan hasil penelitian Schlencker, 1976
(dalam Fransisca dan Socasy, 2010) melalui stra-
tegi inkuiri terjadi peningkatan dalam pemahaman
konsep, produktifitas dalam keterampilan berpikir
kritis untuk memperoleh dan menganalisis infor-
‘masi informasi (Joyce & Weil, 2007). Pelatihian in-
kuici bertujuan untuk memandirikan siswa dalam
belajar, mengembangkan ketcrampilan intelektual
dan disiplin untuk bertanya dan membangkitkan
rasa ingin tahu, Jadi sebenarnya pelatihan inkuiri
bukan hal baru, namun dalam pelaksanaannya di
negara kita amat jarang dilakukan,
Berpikir kritis merupakan proses di mana
seseorang mencoba menjawab pertanyoan yang
sulit yang informasinya tidak ditemukan pada saat
itt. secara rasional. Berpikir kritis- memeriukan
pertimbangan yang menurut Joanne Kurfiss, Inch,
Warnick, Endres dalam Fransisca dan Soeasy
(2010) menyatakan bahwa penyelidikan yang di-
perlukan adalah untuk mengeksplorasi situasi, fe-
nomena, pertanyaan, atau masalah untuk menyu-
175
sun hipotesis atau konklusi, yang memadukan se-
mua informasi yang dimungkinkan dan dapat diya-
ini kebenarannya.
Dalam mempelajari struktur dan fungsi or
gan tumbuhan memerlukan kreatifitas dan imaji-
nasi yang tinggi atau keterampilan berpikir
sehingga pendekatan inkuisi sangat cocok dengan
‘karakteristik sains (Alberta, 1998). Menurut NRC
(1996) inkuiri merupakan strategi sentral dalam
pembelajaran sains. Inkuiri merupakan state stra-
tegi pedagogis yang memungkinkan siswa meng-
ali atau membangun informasinya secara manditi
(Uno, 1999).
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan
di atas, maka dirasa perlu untuk melakukan peneli-
‘ian tentang penerapan strategi pembelajaran inkui-
ri untuk meningkatkan penguasaan konsep dan ke-
terampilan berpikir kritis siswa pada materi struk-
tur dan fungsi tubuh tumbuhan. Tujuan penelitian
inj adalah untuk mengetahui peningkatan keteram-
pilan berpikir krtis siswa melalui penerapan strate-
‘gi pembelajaran inkuiri pada materi struktur dan
fungsi tubuh tumbuhan.
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperi-
men (experimental research) dan metode yang di-
‘gunakan adalah metode kuantitatif yang akan dila-
‘kukan dengan mengadakan pretes dan postes untuk
‘memperoleh data skor tes siswa sebelum dan sesu-
dah pembelajaran. Desain yang digunakan dalam
ppenelitian ini adalah desain kontrol grup tes awal
dan tes akhir atau pretest-postest control group
design (Frankel dan Wallen, 2007) seperti yang
‘erlihat pada Tabel 1.
= Perlakuan dengan strategi inkuri
X2 =Perlakuan dengan model konvensional
Penentuan sampel penelitian adalah sesuai
dengan hasil pretes yang berjumlah sebanyak 60
‘orang siswa dengan kemampuan awal yang sama,
pengambilan sampel dilakukan dengan pemberian
soal pretes berdasarkan skor yang sama atau tidak
berbeda nyata terhadap ke-60 siswa berdasarkan
‘tcknik random sampling (acak) yaitu 30 orang sis-
wa untuk kelompok eksperimen dan 30 orang sis-
wa untuk kelompok kontrol. Pada kelompok eks-176 Rusti
perimen proses pembelajaran dengan strategi pem-
belajaran inkuiri dan kelompok kontrol mengguna-
kan model pembelajaran konvensional.
‘Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah menggunakan tes keterampilan berpikir kri-
tis, dengan instrumen berupa soal tes objektif ben-
tuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan lima
alternatif jawaban, Adapun kriteria dalam keteram-
pilan berpikir kritis siswa dibatasi pada kriteria
dengan mengindentifikasi alasan sehab akibat. Tes
diberikan 2 kali yaitu pada pretes dan postes. Soal
yang dikembangkan telah diuji validitas oleh tim
ali, uji tingkat kesukaran, daya beda dan reabi
tas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Kemampuan Awal Siswa (Pretes)
Data untuk mengetahui keterampilan berpi-
kir kritis siswa terhadap materi struktur dan fungst
tubuh tumbuhan, adalah dengan menggunakan da-
ta pengetahuan awal siswa. Hasil analisis kemam-
puan dan pengetahuan awal siswa menunjukkan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelom-
ok cksperimen dan kelompok kontrol, seperti
pada Tabel 2.
Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa ke-
Jompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol
‘memiliki pengetahuan awal yang sama, terhadap
keterampilan berpikir kritis pada materi struktur
dan fungsi tubuh tumbuhan,
Data Kemampuan Akhir Siswa (Postes)
Dari hasil analisis data terdapat peningkatan
keterampilan berpikir kritis antara siswa kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Peningkatan
tersebut dilihat dari skor rata-rata N-Gain (postes)
pada kelompok yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran inkuiri dengan kelompok yang dibe-
lajarkan dengan model konvensional.
Tabel2. Uji Beda Rata-Rata Pretes Keterampi
Kelompok Kontrol
‘Mengukur keterampilan berpikir kritis juga
dilakukan dengan menghitung selisih antara skor
postes dan skor pretes (gain) yang temormalisasi
N-Gain. Peningkatan keterampilan berpikir kritis
antara kelompok eksperimen dan kelompok kon-
trol dapat dilihat dari nilai gain yang temormalisasi
N-Gain antara kedua kelompok tersebut. Hasil
bel 3) diperoleh bahwa nilai ty (4,875) sedangkan
nilai tyya pada taraf signifikan (= 0,05) adalah
(1,645), jadi dapat disimpulkan bahwa skor rata-
rata gain yang temormalisasi (N-gain) antara ke-
Jompok eksperimen dan kelompok kontrol herbed
sangat nyata, maka hipotesis dapat diterima, yaitu
terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis
antara kelompok eksperimen yang dibelajarkan
dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan ke-
Jompok kontrol yang diajarakan dengan menggu-
nakan model pembelajaran konvensional, akan te-
tapi perbedaan peningkatan keterampilan berpikit
kris kelompok eksperimen lebih unggul diban-
dingkan dengan kelompok kontrol.
‘Untuk melihat peningkatan keterampilan
berpikir kritis dilakukan dengan cara menghitung
selisih antara skor pretes dan skror postes (gain)
yang temomalisasi N-Gain. Peningkatan keteram-
pilan berikir kritis antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dapat diperhatikan pada
Gambar 1
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bah-
wa keterampilan berpikir kritis siswa pada materi
struktur dan fungsi tubuh tumbuban terdapat pe-
ningkatan antara siswa kelompok cksperimen dan
siswa kelompok kontrol, dengan selisih rata-rata
skor postes-pretes (N-gain) kelas eksperimen men-
capai 80,87 sedangkan rata-rata kelas kontrol ada-
Berpikir Kritis Sows Kelompok Eksperimen dan
Taterain _ Kelompek Homogenitas Signifikansi
N-G Ku. pene ‘Kontrol (éks-Ktr)
‘Berpikir Normal Normal Homogen Sigaifikan
Kritis 593 5.80 X*hitt-tab
481965991 0.424<5.991O87<1,85_0,544>1,045
Tabel 3. Uji Beda Rata-rata Postes (N-Gain) Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelompok
Fksperimen dan Keiompok Kontrol
Raterata Ke ‘Normalitas “Homogenitas _Signifikanst
Gain Eks Kil Elsperimen Kontrol__(Eks-Ktr)
‘Berpikir Nonna Normal Homogen _Signifikan
Krtis 8087 64,33 hiteXTwb hit Xa = PhiteFtuh——thibtab
S.3S991 3075.91 LOL 1.645Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri sntuk Meningkatkan Keterampilan Rerpikir Kritis
=
Skor Rata-rata?
PRETES osTes
(WL EKPERIMEN
‘Eksperimen dan Kelompok Kontrol,
lah 64.33. Dari hasil analisis data tersebut menun-
jukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah rata-rata
antara N-gain kelompok exsperimen dan N-gain
kelompok kontrol.
‘Hasil analisis diperoleh bahwa nila thang
(4,875) sedangkan nilai tess ( = 0,05) yaitu
(1,645), jadi dapat disimpulkan bahwa tie > ties
pada ( =0,05), maka Ha diterima, artinya terdapat
perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis
siswa antara kelompok eksperimen yang dibelajar-
kan dengan strategi pembelajaran inkuiri dengan
kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan mode!
pembelajaran konvensional.
DAFTAR RUJUKAN
Alberta .1998. Biology 20-30 (senior High). Ca-
‘nada: Edmonton,
Frankel, LR. & Wallen NE. 2007. How To De-
sain and Evaluate Research in Education.
Singapore: Me Graw-Hill Intemational Edi-
tions.
Fransisca, S., & Soeasy, A.S. 2010. Pembelajaran
Biologi Berbasis Praktikum untuk Mening-
kkatkan Kemampuan Berpikir Keitis dan
Keterampilan Proses Siswa SMA. Artikel
Hibah Kompetitif. UPL.
Joyce & Weil. 2007. Models of Theaching,6" ed,
Boston: Allyn and Bacon.
17
GAIN
KONTROL
NGAIN
Perbandingan Peningkatan Keterampilan Berpikir Ksitis Siswa Kelompok Kelompok
SIMPULAN
Penerapan strategi pembelajaran da
pat meningkatan keterampilan berpikir kritis siswa
‘pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di
SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Pidie.
‘Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penera-
pan strategi pembelajaran inkuiri pada materi bio-
Jogi dapat dijadikan sebagai bahan panduan untuk
materi yang Iain, karena dapat meningkatkan hasil
belajar. pemahaman konsep. dan keterampilan ber-
pikir kits,
‘National Research Council (NRC). 1996. Natio-
‘nal Science Educational Standard. Wa-
shington: National Academy Press.
Satori, D. 2009. Pelayanan Profesional Bagi
Guru-guru. Bandung, Pustaka Martiana.
Uno, G.E. 1999. Learning about learning Through
Teashing About Inquiry. In Book: Sudent-
Active Science. Model of Innovation in
College Science Teashing. Me Neal, AP. &
D’Avanzo, C. (Eds.). Philadelphia: Saun-
ders College Publishing,