Professional Documents
Culture Documents
Konservasi Arsitek Bab III
Konservasi Arsitek Bab III
GAMBARAN KAWASAN
3.1 Eksisting
Lokasi konservasi merupakan kawasan perkembangan dan bisnis. Berlokasi di Jl. Teuku
Umar No.1, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat, yang menempati bangunan era kolonial
dan terletak juga di daerah yang kental dengan nuansa kolonialnya. Tugu Kunstkring Palleis
adalah objek penelitian yang akan dibahas pada bab ini. Tugu Kunstkring Palleis adalah objek
konservasi yang akan dibahas pada bab ini.
Peta Makro Kota Jakarta Pusat Peta Mikro Site Tugu Kuntskring Palleis
Sumber: Sumber:
https://www.google.co.id/maps/place/Menteng,+Central+Jak https://www.google.co.id/maps/place/Tugu+Kunstkring+Paleis
arta+City,+Jakarta
Data Lokasi
Ruangan pertama yang dimasuki adalah semacam selasar pendek untuk menuju ruangan
utama. Terdapat ruang tunggu sementara di pojok kanan arah masuk terdapat ruangan kecil
khusus untuk tempat wine andalan di restoran ini. Tempat wine ini dinamai Ban Lam Wine Shop
& Tasting Room.
Meninggalkan selasar, kita bisa langsung menemui Main Dining Area, ini adalah ruang
makan utama di restoran ini dengan langit-langit tinggi dan pilar atas melengkung. Pada bagian
atas terdapat lampu-lampu gantung dan beberapa kipas angin. Sementara nuansa di ruangan ini
dibuat temaram.
Main Dinning Area
Sumber: Dokumentasi Pribadi,2018
Pada sisi belakang ruangan ini terdapat lukisan amat besar berukuran 9 x 4 meter yang menjadi
daya tarik utama ruangan ini. Lukisan ini dinamai The Fall of Java dan dilukis sendiri oleh
Anhar Setjadibrata, sang pemilik jaringan Tugu Hotel. Lukisan ini juga menjadi tanda untuk
ruangan ini, Ruang Diponegoro, dinamai sama dengan nama lukisan dan juga wujud hormat
Anhar pada perjuangan Diponegoro. Ruangan ini dinamai Ruang Multatuli, ruangan ini adalah
salah satu ruangan VIP dan berkapasitas 12 orang. Ambience kolonial sangat terasa disini, kursi
ukirnya, meja panjangnya sampai foto-foto hitam putih yang ditempel sangat khas kolonial.
Suzie Wong Lounge
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
Masih di lantai 1, di sisi kiri ruang utama terdapat sebuah lounge yang bercorak merah,
lounge ini bernama Suzie Wong Lounge. Sejenak meninggalkan nuansa kolonial, di lounge ini
nuansa pecinan terasa sangat kental. Mulai dari temaram warna merah yang muncul dari lampion
yang tergantung sampai, gebyok pembatas ruangan serta ornamen-ornamen cina.
Waiting Room
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
Ambience dengan penataan arsitektur klasik diterapkan pada ruang tunggu yang terletak
di sisi kanan dan kiri dari entrance (pintu masuk). Penataan ruangan, tata letak dan interior Tugu
Kunstkring Paleis menunjukkan citarasa dan kejeniusan pemiliknya dalam menyajikan
pengalaman lain dalam bersantap. Ruangan demi ruangan dibuat terkonsep dan tematik, jadi
setiap pengunjung akan mendapatkan ambience yang berbeda-beda di tiap ruangannya.
2. Pintu (Interior)
Pintu masuk yang terletak dibagian dalam Restoran Tugu Kuntskring Paleis terbuat
dari kayu dua bukaan, dengan ukiran-ukiran pada sisi bagian atas pintu, yang
menambah kesan megah dengan unsur klasik berpadu dengan khas kolonial. Warna
emas pada pintu tersebut dianggap sebagai warna kejayaan yang melambangkan
sebuah pencapaian besar dan terkait dengan sesuatu yang mewah.
Pintu Masuk Menuju Ban Lam
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018
4. Ornamen (Interior)
Ornamen pada bagian interior yang lebih mendominasi pada khas Tionghoa,
seperti lampion, kaca, sekat-sekat yang bertuliskan tulisan cina.
3.3 Denah Tugu Kuntskring Palleis