You are on page 1of 5

PAPER KEWIRAUSAHAAN

PEMASARAN

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Bpk. Sugeng Baskoro

Disusun Oleh :

Ardelia Shelomita Teena 20170202014 (Angkatan 2017)


M. Andre Noval 20170202020 (Angkatan 2017)
Fidiyati 20170202025 (Angkatan 2017)
Gusmirona 20170202026 (Angkatan 2017)
M. Fadhil Fauzan M. Amin 20170202027 (Angkatan 2017)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA BARAT

2018
PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BUAH NAGA SEBAGAI BAHAN UTAMA
PEMBUATAN TEH HERBAL

1. Potensi Pasar Wilayah Sasaran

Berikut adalah beberapa pertimbangan faktor SWOT yang bisa ditemukan


dalam menganalisis keberlangsungan usaha teh herbal dari limbah kulit buah
naga. Dimana 4 faktor yang menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (Strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (threat) adalah sebagai
berikut:

Faktor Produksi teh herbal

Strength Bahan mudah didapat, proses pembuatan produk


mudah, memiliki banyak manfaat, keunikan produk,
produk belum terlalu populer.

Weakness Manfaat teh herbal dari kulit buah naga belum terlalu
diketahui oleh masyarakat

Opportunities Biaya produksi terjangkau, tidak memiliki efek


samping yang berbahaya.

Threath Standarisasi mutu, masyarakat mudah untuk


membuat produk sendiri, kurang populer dari teh
jenis lain.

2. Pasar Pesaing

Teh herbal masih jarang dikonsumsi masyarakat karena kebanyakan dari


masyarakat mengkonsumsi teh biasa seperti teh sachet maupun teh instan yang
dapat langsung diminum. Produk-produk teh terkenal seperti Teh Sari Wangi,
Teh Pucuk, Teh Bendera sangat menguasai pasaran global. Untuk bisa memasuki
pasaran maka Teh Kulit Buah Naga harus mampu bersaing dengan
produk-produk ternama dari teh herbal seperti aneka merk Teh Hijau. Oleh

1
karena itu, manfaat dan khasiat Teh Kulit Buah Naga harus diunggulkan agar
mampu bersaing dipasaran.

3. Market Pasar

Perencanaan manajemen yang digunakan adalah general partnership yaitu


semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis serta bersama-sama
bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tak terbatas terhadap proses
produksi hingga distribusi. Namun dalam pelaksanaan produksi ada pembagian
tugas masing-masing sesuai kesepakatan bersama. Selain itu akan diadakannya
kerjasama dengan beberapa pedagang skala menengah ke bawah dan tidak
menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan pengusaha skala atas untuk
membantu memasarkan produk teh herbal kulit buah naga sehingga dapat dengan
cepat dikenal dan diminati masyarakat.

Adapun masyarakat yang akan dijadikan sasaran dalam pemasaran produk


teh kulit buah naga adalah masyarakat yang ada di DKI Jakarta terutama pada
daerah :

a. Masyarakat yang tersebar di sekitar kampus dan kompleks perumahan


Universitas Esa Unggul.

b. Mahasiswa dan Dosen di kampus Universitas Esa Unggul.

c. Mini market dan warung-warung yang tersebar di provinsi DKI Jakarta.

b. Para orang tua

4. Penetapan Harga Jual

Dalam 1 periode produksi Teh kulit buah naga akan digunakan bahan baku
kulit buah naga basah sebanyak 30 Kg. Setelah kulit buah naga dikeringkan, 1 kg
buah naga akan menyusut menjadi 50 gram. Produk akan dikemas dalam bentuk
kemasan dengan netto: 100 g sehingga dari 30 Kg produk yang dihasilkan akan
diperoleh 15 pcs dengan berat 1500 gram.

Harga kulit buah naga basah = Rp 5.000,- /kg @30 Kg

2
Biaya produksi kemasan = Rp 10.000,- @15 Pcs

Total : Rp 300.000,-

Harga untuk satu pcs teh herbal kulit buah naga dengan berat 100 gram
adalah Rp. 30.000,- sehingga akan diperoleh pendapatan kotor di setiap periode
adalah sebesar 15 pcs x Rp. 30.000,- = Rp. 450.000,-

Pendapatan per produksi = Rp 450.000,-

Pengeluaran per produksi = Rp 300.000,-

Keuntungan per produksi = Jumlah Pendapatan - Jumlah Pengeluaran

= 450.000 - 300.000

= Rp 150.000,00-

BEP volume produksi = 300.000,- / 30.000 = 10 bungkus

Maka modal akan kembali setelah diproduksi teh sebanyak 10 bungkus. Jadi
apabila dalam 1 kali produksi dihasilkan 15 pcs teh akan diperoleh keuntungan
sebanyak 15 bks – 10 bks = 5 bks.

BEP harga produksi = 300.000,- / 15 bks = Rp. 20.000,-

Jadi harga untuk 1 bungkus teh sebesar Rp. 20.000,- merupakan harga
dimana biaya/modal produksi kembali sehingga mendapatkan keuntungan harga
per unit harus diatas Rp. 20.000,- . Jadi dengan harga per kemasan Rp. 30.000,-
maka akan diperoleh keuntungan per kemasan sebesar Rp. 30.000 – Rp. 20.000=
Rp. 10.000,-

5. Strategi Pemasaran

a. Promosi Produk

Promosi produk dilakukan melalui penyebaran brosur-brosur, broadcast


melalui media sosial (Instagram, Line, WhatsApp, Twitter), penyebaran

3
informasi dari mulut ke mulut, relasi teman, keluarga, saudara dan area kampus
Esa Unggul.

b. Bersikap Ramah dan Sopan

Di dalam sistem bisnis keramahan dan kesopanan sangat dibutuhkan untuk


memikat hati pelanggan agar senantiasa membeli produk yang kita miliki.

c. Diskon

Sebagai langkah awal memulai usaha alangkah baiknya memberikan


tawaran diskon produk agar menarik hati pembeli. Produk dapat diberikan
diskon mulai dari 20% - 50 %. Hal tersebut dilakukan dalam jangka waktu 5-7
hari.

d. Buy 2 Get 1

Cara ini cukup ampuh diterapkan untuk memikat pembeli agar berbelanja
dengan jumlah barang yang lebih banyak.

6. Lampiran

You might also like