You are on page 1of 14

HUKUM DASAR

Hukum dasar dibagi atas :


1. Hukum Dasar Yang Tertulis (Konstitusi) : UUD 1945

Pengertian : Peraturan-peraturan pokok yang mengatur pelaksanaan dan


penyelenggaraan negara secara garis besar dan menjadi sumber
hukum.
Kedudukan UUD 1945
 Sebagai Norma Hukum.
 Sebagai alat yang mengikat Pemerintah, Lembaga Negara, Lembaga
Masyarakat, dan seluruh warga Negara Indonesia.
 Sebagai Hukum Dasar.
 Sebagai kebijakan tindakan pemerintah harus bersumber dari hukum
yang tertinggi yaitu UUD.
Fungsi UUD 1945
Sebagai pengecek / pengontrol maksudnya hukum-hukum yang lain yang kedudukannya
dibawah UUD’45 harus dicabut dan harus sesuai dengan UUD dan tidak boleh bertentangan
dengan UUD. Contoh : UU, Kepres, Perpu, KUHP, KUHAP.

Sifat UUD 1945


1. Singkat hanya terdiri dari 37 pasal,16 BAB dan 194 Ayat, 3 pasal aturan peralihan
dan 2 pasal aturan tambahan, dan mudah dimengerti.
2. Supel dapat mengikuti perkembangan zaman .

B. Apabila akan dilakukan perubahan terhadap isi UUD 1945 maka harus dihadiri oleh 2/3
anggota MPR dan harus memperoleh 2/3 suara dari anggota tersebut.

1
2. Hukum Dasar Yang Tidak Tertulis Konvensi :
Pengertian Konvensi : ialah Peraturan-peraturan yang tetap dijaga dan dilaksanakan
walaupun tidak tertulis.
Contoh konvensi :
1. Pidato Presiden (16 Agustus).
2. Pidato RAPBN setiap minggu ke 1 ( pertama ) bulan Januari setiap tahun
3. Musyawarah Mufakat.

Syarat / Sifat Konvensi :


a. Terjadi berulang kali.
b. Tidak bertentangan dengan UUD.
c. Sebagai pelengkap UUD.
d. Dapat diterima seluruh rakyat.

2
PROKLAMASI
Makna Proklamasi :
1. Titik kulminasi bagi sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang telah mengalami
penindasan dari para penjajah selama 3 ½ abad dan 3 ½ tahun.
2. Titik tolak bagi perkembangan dan pertumbuhan bangsa Indonesia untuk membangun
kehidupan bangsa dan negara menuju persamaan derajat dengan bangsa lain.
Arti Proklamasi
1. Secara hukum (yuridis formal)
Pernyataan bahwa secara hukum, bangsa Indonesia telah bebas dari ikatan tata hukum
kolonial dan beralih kepada tata hukum pemerintah nasional oleh bangsa sendiri.
2. Secara Politis
Pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah bebas dari lembaga politik rumah tangga
kolonial dan beralih kepada lembaga politik nasional dalam mengatur rumah tangga
sendiri.
3. Secara Idiologi
Bahwa bangsa Indonesia telah bebas dari penindasan dan pemerasan idiologi
liberalisme (Individual) yang bermanivestasi dalam bentuk kolonialisme, liberalisme
beralih kepada idiologi sendiri yaitu Pancasila.
4. Secara Moral dan Kultural
Pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah bebas dari tindakan-tindakan yang
bertentangan dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan serta nilai-nilai kebudayaan
barat yang individualisme beralih pada bangsa yang berprikemanusiaan dan keadilan
serta mampu membina dan mengembangkan nilai kebudayaan nasional yang sesuai
dengan kepribadian bangsa sendiri yaitu Pancasila.
5. Secara Ekonomi
Pernyataan bahwa bangsa Indonesia telah bebas dari penindasan dan penghisapan
ekonomi kolonial beralih pada pengaturan kehidupan ekonomi nasional dalam rangka
kemerdekaan hidup masyarakat adil dan makmur .

3
POKOK-POKOK PIKIRAN
DALAM PEMBUKAAN UUD 45

1. Persatuan
Negara memiliki persatuan yang utuh disamping itu baik penyelenggara negara ataupun
WNI wajib mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan kelompok.
2. Keadilan Sosial
Seluruh WNI memiliki hak dan kewajiban yang sama.
3. Kedaulatan Rakyat
Kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR
selaku wakil-wakil rakyat.
4. Negara berketuhanan YME dengan berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Empat Makna dalam Pembukaan UUD


1. Negara Indonesia berhak untuk merdeka ( merupakan hak azazi )
2. Penghargaan terhadap pahlawan
3. Kemerdekaan itu atas rahmat tuhan YME
4. Prinsip-prinsip dasar :
a. Tujuan Negara.
b. Falsafah Negara.
c. Bentuk Negara.
d. Dilaksanakan / ditetapkan UUD.

4
SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA BERDASARKAN UUD’45 AMANDEMEN
2002
(7 KUNCI POKOK PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA)

1. Negara Indonesia Berdasarkan Hukum.


Dalam pelaksanaan pemerintahan harus berdasarkan hukum, bukan hanya kekuasaan.
2. Sistem Konstitusional.
Berdasarkan hukum dasar, bukan berdasarkan kekuasaan absolute tidak terbatas.
3. Kekuasaan tertinggi di tangan Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri Negara ialah pembantu presiden dan tidak bertanggungjawab kepada DPR.
7. Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas.

5
KELEMBAGAAN NEGARA
UUD’45 AMANDEN 2002

Kelembagaan Negara terdiri Dari :


o MPR
o DPR
o Presiden
o BPK
o MA
MPR
Tugas dan Wewenang MPR (Lembaga Konstitutif):
1. Menetapkan dan merubah isi UUD.
2. Melantik dan memberhentikan presiden dan wakil presiden.
3. Mengawasi kinerja Presiden
4. Masa bakti 5 tahun.

Tugas dan wewenang PRESIDEN (Lembaga Eksekutif):


1. Sebagai kepala negara.
2. Sebagai kepala pemerintahan.
3. Sebagai kepala pemerintah yang memiliki wewenang grasi, amnesty, abolisi dan
rehabilitasi.
4. Presiden bersama dengan DPR menetapkan UU.
5. Kekuasaannya tidak tak terbatas.
6. Mengangkat dan memberhentikan mentri-mentri.
7. Masa baktinya 5 tahun.

6
 Tugas dan wewenang DPR (Lembaga Legislatif).
1. Bersama-sama Presiden menetapkan UU.
2. Setiap tahun menetapkan UU.
3. Badan pengontrol terhadap pelaksanaan tugas Presiden.
4. Mengusul rancangan UU dan mengubah RUU.
5. Karena semua anggota DPR adalah anggota MPR maka sewaktu-waktu
kedudukannya kuat.
6. Masa bakti 5 tahun.
 Tugas dan wewenang BPK (Lembaga Auditatif)
1. Memeriksa keuangan Negara terutama APBN.
2. Memberitahukan hasil pemeriksaannya kepada DPR.
3. Badan ini terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah tetapi tidak berada di atas
pemerintah.
4. Masa baktinya 5 tahun.
 Tugas dan wewenang MA (Lembaga Yudikatif)
1. Memegang kekuasaan tertinggi dalam bidang peradilan.
2. Dalam kekuasaan peradilan terlepas dari pengaruh pemerintah.
3. memberi pertimbangan kepada presiden dalam hal : grasi, amnesty, abolisi dan
rehabilitasi.
4. Masa baktinya tidak 5 tahun akan tetapi tergantung dari usia dari ketua MA, ketua
muda dan hakim agung.

7
KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.


Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi dari nilai – nilai yang
hidup dalam masyarakat Indonesia yang bersumber kepada akar budayanya dan nilai-nilai
religius, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh warga negara.
Dengan pandangan hidup yang mantap maka bangsa Indonesia akan mengetahui arah
mana tujuan yang ingin dicapainya. Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa
Indonesia akan memilih dan mempedomani bagaimana mengenal dan memecahkan masalah
baik Politik, Sos-Bud, Ekonomi, Hukum, Han-Kam dan persoalan lainnya dalam gerak
masyarakan yang makin maju.

2. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.


 Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum Indonesia.
 Meliputi suasana kebatinan dari UUD 45.
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara ( baik hukum tertulis atau
tidak tertulis ).
 Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lainnya, penyelenggaraan negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
 Merupakan sumber semangat bagi UUD 45, bagi waega negara, dan para pelaksana
pemerintahan.

Dengan semangat yang bersumber pada azas kerohanian negara sebagai pandangan
hidup, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan sebagai
azas kerohanian Negara.

8
3. Pancasila sebagai ideologi ( filsafat / falsafah ) bangsa dan negara.
Secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan "ide" keyakinan
"kepercayaan", yang menyeluruh yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok
manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan.
Sebagai ideologi pancasila diangkat dari nilai "adat istiadat", nilai kebudayaan, serta nilai
religius yang terdapat dalam masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara yang
kemudian diangkat dan dirumuskan oleh pendiri negara sehingga pancasila berkedudukan
sebagai dasar negara dan ideologi bangsa / negara.

4. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan


pemerintah dan lainya. Penyelenggaraan Negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh citacita moral rakyat yang luhur.

9
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI / FILSAFAT

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

• Ideologi terbuka :
1. Digali dari nilai-nilai yang hidup dan dihayati dalam masyarakat luas.
2. Tidak mempunyai nilai operasional secara langsung. Pancasila tidak
di berikan rincian nilai-nilai yang dimaksudkan untuk mempunyai
kekuatan hukum. Hal itu akan membuat kaku dan tidak dapat
disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Kita dapat memahami lebih baik arti ideologi terbuka apabila kita bandingkan dengan
pengertian ideologi tertutup.

Liberalisme, komunisme, kolonialisme, rasisme, dll sebagai Ideologi tertutup

• Ideologi tertutup :
1. Diciptakan oleh seseorang / sesuatu kelompok tidak tertentu
Bagi penciptanya tidak perduli apakah pemikiran dan nilai yang mendasari
ideologi mereka itu memang hidup dan dihayati dalam masyarakat luas
( memaksakan kehendak ).
2. Mempunyai / diberi nilai operasional secara langsung.
Ideologi itu sendiri langsung menjadi tolak ukur untuk menilai sikap, cara berpikir,
dan tindak tanduk atau tingkah laku seseorang. Pemaksaan penerapan dengan tidak
ada toleransi pemikiran lain maupun kelompok lain.

10
FILSAFAT

Filsafat baru kita peroleh apabila kita sekarang praktis ikut terlibat di dalamnya dan
secara teoritis kita ikut secara kelahiran dan perkembangannya sejak awal dan sekarang ini.
Defenisi filsafat secara umum :
Filsafat adalah usaha manusia secara kritis mendasar terpadu dan sampai keakar akarnya
dalam usaha mencari dan menemukan kebenaran baik mengenai dirinya sendiri maupun
segala sesuatu yang dijadikan objeknya.
Defenisi filsafat menurut Hooking.
Filsafat adalah penulisan serta penafsiran yang umum dari pengalaman kita. Keharusan
untuk memahami sesuatu menyebabkan orang berfilsafat.
Dari penjelasan-penjelasan yang tadi dapat kita simpulkan sebagai berikut,

Tujuan mempelajari filsafat: :


Untuk mengetahui dengan mudah persamaan, perbedaan ataupun pertentangan filsafat kita
dan filsafat lainnya.

Perbedaan Filsafat pancasila dan filsafat Negara lain.


 Filsafat dari Carl Marx ( Komunisme )
 Negara komunis ber-orientasi pada satu dimensi ( natural )
 Di Negara komunis menganggap bahwa alam memiliki dua penguasa tanpa ada
terkaitan antara dua orientasi tersebut.
 Filsafat pancasila
 Negara Indonesia berorientasi pada dua dimensi yaitu natural dan supra natural.
 Indonesia menumbuhkan keadaan yang harmonis dalam arti adanya kehidupan
manusia Indonesia yang seimbang, selaras, serasi dalam hubungan dengan Tuhan,
sesama manusia dan lingkungan.

11
PELAKSANAAN IDEOLOGI PANCASILA

SIFAT PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan secara Objektif
2. Pelaksanaan secara Subjektif

Pelaksanaan secara Objektif


Pelaksanaan ideologi Pancasila yang dituangkan dalam pasal-pasal UUD’45, kemudian
dituangkan dalam peraturan hukum yang tingkatan derajatnya berada dibawah UUD’45
sebagai hukum dasar antara lain yaitu :
1. TAP MPR
2. Undang-Undang
3. Peraturan Pemerintah
4. Keputusan Presiden
5. Keputusan Menteri
6. DLL

Pelaksanaan secara Subjektif


Ide-ide dan cita-cita serta keyakinan yang tercantum dalam ideologi Pancasila di
transformasikan secara kongkrit dalam tingkah laku dan perbuatan para pendukungnya baik
dalam kedudukannya sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat / warga negara
serta sebagai penyelenggara negara ataupun pemerintah.

Kesimpulan
Pelaksanaan Ideologi Pancasila secara subjektif lebih penting daripada pelaksanaan ideologi
Pancasila secara Objektif.
Baik atau buruknya pelaksanaan ideologi Pancasila secara objektif akan ditentukan oleh
keberhasilan pelaksanaan ideologi Pancasila secara subjektif.

12
LANDASAN DAN TUJUAN PANCASILA

Landasan Historis

Proses sejarah terbentuknya Pancasila menjadi dasar negara RI yang melalui masa sejarah
kejayaan kerajaan – kerajaan nasional, yang menjadi acuan adalah dua kerajaan besar yaitu
Sriwijaya dan Majapahit karena keduanya memiliki tiga unsur ( sifat, ciri khas dan hakekat )
yang merupakan dasar nasionalisme bangsa Indonesia sampai sekarang.

Landasan Kultural

Segala hal yang menjadi kebiasaan – kebiasaan yang kemudian berkembang dalam pola
hidup bermasyarakat lalu menjadi pandangan dan pegangan hidup, secara nasional disebut
ideologi.

Landasan Yuridis

Yaitu UU No 2 / Pasal 39 / Tahun 1989 / mengenai Sistem Pendidikan Nasional.


Kemudian di revisi menjadi UU No 20 / Tahun 2003 / mengenai Sistem Pendidikan Nasional.

Landasan Filosofis

Pola pikir yg terkandung pada setiap sila Pancasila yg kemudian diterapkan dalam bidang –
bidang kehidupan sehari – hari pada umumnya, meliputi bidang Ideologi, Politik, Ekonomi,
Hukum, Sosial – Budaya dan Pertahanan Keamanan Nasional.

Tujuan Pancasila

1. Tujuan Nasional
2. Tujuan Pendidikan Nasional
3. Tujuan pendidikan Pancasila
MACAM MACAM HUKUM

14

You might also like