You are on page 1of 2

5.

Manajemen Kontrak
a. Rumah sakit mempunyai regulasi tentang kontrak atau perjanjian lainnya yang antara lain
meliputi :
1) penunjukan penanggung jawab untuk kontrak klinis dan penanggung jawab untuk
kontrak manajemen;
2) seleksi kontrak berdasar atas kepatuhan peraturan perundang-undangan yang terkait;
3) penetapan kontrak dan dokumen kontraknya;
4) dokumen menyebutkan pengalihan tanggung jawab pada pihak kedua;
5) monitoring mutu kontrak;
6) teguran dan pemutusan kontrak bila mutu pelayanan yang disediakan melalui kontrak
tidak sesuai dengan kontrak;
7) review kontrak untuk perpanjangan.
b. Rumah sakit mempunyai regulasi tentang perjanjian kerja staf medis yang antara lain
meliputi kredensial, rekredensial, dan penilaian kinerja.
c. Kontrak dapat berhubungan dengan staf profesional kesehatan. Apabila kontrak
berhubungan dengan staf profesional kesehatan (misalnya, kontrak perawat untuk
perawatan kritis, home care, dokter tamu/dokter paruh waktu, profesional pemberi asuhan
lainnya, dll.) maka kontrak harus menyebutkan bahwa staf profesional tersebut memenuhi
persyaratan yang ditetapkan rumah sakit dan peraturan perundang-undangan. Rumah
sakit mempunyai regulasi kontrak klinis yang antara lain meliputi kredensial, rekredensial,
dan penilaian kinerja.
d. Kontrak manajemen meliputi kontrak untuk alat laboratorium, pelayanan akuntansi
keuangan, kerumahtanggaaan seperti sekuriti, parkir, makanan, linen/laundry, dan
pengolah limbah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
e. Pelayanan yang dikontrakkan meliputi pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik
hingga pelayanan akuntansi keuangan dan pelayanan yang disediakan untuk
housekeeping, makanan, dan linen.
f. Direktur Rumah Sakit menjabarkan secara tertulis jenis dan ruang lingkup pelayanan yang
disediakan melalui perjanjian kontrak.
g. Direktur Rumah Sakit menjabarkan secara tertulis, sifat dan cakupan pelayanan yang
disediakan melalui perjanjian kontrak.
h. Dalam semua hal, Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap kontrak atau
pengaturan lain untuk memastikan bahwa pelayanan dapat memenuhi kebutuhan pasien
dan merupakan bagian dari kegiatan manajemen serta peningkatan mutu rumah sakit.
i. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan kepala unit/instalasi terkait berpartisipasi dalam
seleksi kontrak klinis dan bertanggung jawab untuk kontrak klinis. Kepala Bidang dan
kepala unit/instalasi terkait berpartisipasi dalam seleksi terhadap kontrak manajemen dan
bertanggung jawab atas kontrak manajemen tersebut. Kepala Bidang dan kepala
unit/instalasi selain berpartisipasi dalam meninjau dan memilih semua kontrak klinis atau
kontrak manajemen, bertanggung jawab untuk memantau kontrak tersebut.
j. Rumah sakit mempunyai regulasi tentang monitoring mutu pelayanan yang disediakan
berdasar atas kontrak atau perjanjian lainnya.
k. Semua kontrak mempunyai indikator mutu yang harus dilaporkan kepada RS sesuai
dengan mekanisme pelaporan mutu di RS.
l. Kepala unit pelayanan menerima laporan mutu dari penyedia kontrak yang kemudian
ditindaklanjuti dan memastikan bahwa laporan-laporan tersebut diintegrasikan ke dalam
proses penilaian mutu rumah sakit.
m. Direktur Rumah Sakit menentukan pelayanan yang akan diberikan oleh dokter praktik
mandiri dari luar rumah sakit.
n. Kepala Bidang Pelayanan Medis dapat merekomendasikan kontrak atau mengatur
pelayanan dari staf profesional pemberi asuhan (PPA) seperti dokter, dokter gigi, dan para
praktisi independen lainnya di luar rumah sakit. Dalam beberapa kasus dokter praktik
mandiri tersebut dapat berada di luar rumah sakit atau bahkan dari luar negeri. Pelayanan
itu dapat mencakup telemedicine atau teleradiology. Apabila dari pelayanan praktisi
tersebut, pasien membutuhkan perawatan atau alur perawatan maka praktisi tersebut
harus melalui proses kredensial dan pengurusan izin praktik di rumah sakit.

You might also like