You are on page 1of 19

METEDIOLOGI PENELITIAN

Nama : Maria Doresia Sidabungke

NPM : 2016.00000.89

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

TAHUN 2017
Tugas :

1. Masalah Jurnal predaktor (ambil di gogle scrhooler )


2. Konfrensi predaktor
3. Program medley
4. Membuat Bab 1

Jawaban :

1. Masalah Predaktor : Jeffrey Beall saat ini rutin meneliti jurnal predator yang baru muncul
dan bersifat open-access, yaitu jurnal yang hanya tersedia secara online, tidak ada versi
cetak. Kalaupun ada, hanya versi cetak lepas (reprint) yang tentu saja sangat mudah
dicetak dengan printer masa kini.

Skandal ilmiah

Tidak sulit memulai bisnis ini asalkan bisa membangun situs yang menarik dengan
embel-embel foto orang-orang berjas putih, memakai masker putih, seolah-olah sedang
meneliti atau berdiskusi. Lebih meyakinkan lagi jika situs tadi ditempeli gambar rantai
DNA agar terlihat lebih ilmiah. Ironisnya, bahkan untuk jurnal sosial pun, rantai DNA
tetap dipajang.

Dengan menggunakan peranti lunak Open Journal System yang mudah dipasang dan
gratis karena bersifat open source, remaja yang terlatih menggunakan teknologi informasi
bisa mengendalikan aliran makalah yang masuk, proses penjurian (review), hingga
penerbitan makalah secara profesional. Seperti kata Beall, prinsip pendirian jurnal
predator adalah membuat situs, mengirim e-mail spam ke para ilmuwan, dan setelah itu
tinggal berleha-leha menunggu konsumen datang.

Mungkin masalah terberat jurnal predator adalah mencari penulis makalah, juri
(reviewer), dan dewan editor. Meski demikian, pendiri jurnal predator tidak kehabisan
akal. Mereka mengirimkan e-mail spam ke ilmuwan-ilmuwan untuk mengisi.

Di negara berkembang, hal ini seperti gayung bersambut karena ilmuwan negara
berkembang sangat membutuhkan aktualisasi diri melalui jurnal-jurnal dengan ”cap
internasional”. Semua itu untuk meraih hibah penelitian atau jabatan yang lebih tinggi
meski harus membayar mahal. Jadilah ”simbiosis yang saling menguntungkan”.

Sebenarnya tidak ada masalah jika makalah yang masuk benar-benar diperiksa juri yang
mumpuni, sebidang, dan menggunakan standar ilmiah internasional. Kenyataannya,
hampir semua jurnal ini menjamin makalah pasti diterima asal membayar. Di sini skandal
ilmiah itu dimulai.
Contoh paling jelas adalah makalah hasil copy-paste di bidang pertanian yang
mengatasnamakan penyanyi Inul Daratista dan Agnes Monica sebagai penulis makalah di
sebuah jurnal predator di Afrika tahun lalu. Tentu saja, kejadian ini sangat memalukan
bagi jurnal tersebut karena jelas sekali makalah tidak diperiksa oleh juri ahli sebelum
diterbitkan. Saat ini, makalah itu sudah dicabut oleh pemilik jurnal, tetapi Jeffrey Beall
masih menyimpan salinan makalah tersebut di lamannya.

Alamat palsu

Hasil penelitian Beall memperlihatkan, hampir semua jurnal predator dikendalikan dari
India, Pakistan, serta negara-negara di Afrika meski di situsnya ada alamat surat di
Amerika, Kanada, atau Eropa untuk mengelabui konsumen.

Pada umumnya, jurnal predator bisa ditengarai dari sulitnya menemukan alamat darat
jurnal. Editor jurnal hanya dapat dihubungi melalui e-mail atau situs internet. Beberapa
alamat yang dipajang, bila diperiksa dengan fasilitas Google Earth, hasilnya akan
menunjuk ke alamat apartemen murah, apotek, atau tempat-tempat yang mustahil berbau
ilmiah. Pemilik jurnal biasanya menyewa alamat kotak surat di Amerika atau Kanada.

Banyak juga jurnal predator yang judulnya dimulai dengan ”American Journal of” atau
”Canadian Journal of” semata-mata untuk menunjukkan bahwa jurnal ini merupakan
produk Amerika atau Kanada.

Begitu pesatnya perkembangan jurnal predator membuat penerbit ataupun jurnal mulai
kehabisan nama. Muncul nama-nama penerbit atau jurnal yang mirip atau malah sama.
Bahkan, nama-nama tidak lazim mulai bermunculan, misalnya ada jurnal yang namanya
”sampah”.

Jadi rumit

Masalah jurnal predator ini menjadi rumit karena kontribusi para ilmuwan (terutama dari
negara berkembang) yang secara langsung turut membesarkan jurnal. Di lamannya, Beall
mengajak para ilmuwan dan akademisi untuk menjauhi jurnal ini dengan cara tidak
berkontribusi sebagai penulis makalah, juri, atau reviewer, serta editor jurnal.

Akibat kontribusi para ilmuwan, beberapa jurnal memiliki faktor dampak (impact
factor/IF) meski IF tertinggi hanya 0,5. Sejumlah jurnal predator juga sudah diindeks oleh
Scopus. Sebagai catatan, IF dipercaya banyak ilmuwan untuk menggambarkan kualitas
jurnal, sedangkan indeks Scopus dalam skala nasional kita dianggap sebagai stempel
jurnal internasional.

Bagi jurnal-jurnal ilmiah nasional yang sudah diakui keilmiahannya melalui akreditasi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, keberadaan jurnal predator jelas sangat
merugikan. Makalah-makalah ilmiah yang potensial untuk diterbitkan jurnal nasional
terserap oleh jurnal predator gara-gara ada embel-embel internasionalnya. Padahal, dalam
banyak hal, jurnal nasional kita jauh lebih baik dibandingkan jurnal predator.

Ada satu kasus lagi yang direkam laman Beall. Seorang ilmuwan terpaksa harus menarik
kembali makalahnya dari sebuah jurnal predator karena makalah tersebut terpublikasi
juga di jurnal yang jauh lebih bergengsi. Namun, jurnal predator mengharuskan si penulis
makalah membayar ”biaya penarikan”.

Sangat mencengangkan, betapa komersial jurnal tersebut. Untuk memasukkan harus


membayar, dan untuk menarik makalah juga harus membayar. Saya tidak dapat
membayangkan berapa banyak biaya total yang dihabiskan ilmuwan negara berkembang
untuk menarik makalah-makalah yang mereka tulis jika sekali waktu jurnal sejenis ini
dimasukkan dalam daftar hitam pihak berwenang.

Permasalahan jurnal predator tidak akan begitu kronis jika para ilmuwan negara
berkembang kembali menyadari hakikat makalah ilmiah (Kompas, 21 Februari 2012).
Seberkas makalah ilmiah tidak lebih dari laporan hasil penelitian yang ditulis dalam
format tertentu untuk dibaca para peneliti lain yang mengerti atau berkepentingan dengan
hasil penelitian tersebut.

Jurnal komunitas

Saat ini ada puluhan ribu jurnal ilmiah sehingga peneliti harus mencari jurnal yang
visible bagi pembaca targetnya. Jurnal komunitas—mayoritas komunitas penelitian
tertentu memublikasikan hasil penelitian mereka—merupakan jurnal yang paling tepat
untuk tujuan ini.

Di bidang fisika, misalnya, ada jurnal yang diterbitkan American Physical Society atau
European Physical Journal dan merupakan contoh jurnal-jurnal komunitas yang sangat
baik.

Kita sangat yakin bahwa ilmuwan yang baik tidak memerlukan jurnal predator karena
komunitas ilmiahnya sudah memiliki jurnal-jurnal standar komunitas yang visibilitasnya
sangat tinggi di komunitas itu. Meski saya tidak menampik bahwa IF dapat
menggambarkan kualitas jurnal secara kualitatif, jurnal komunitas akan lebih efektif
menyampaikan informasi.

Jurnal predator bisa dikategorikan sebagai jurnal subhat (meragukan) sehingga sebaiknya
kita hindari.
1. Pengertian jurnal predator

Jurnal Pemangsa (predatory journals). Istilah ini pertama kali dimunculkan oleh
seorang librarian dari University of Colorado, Denver, Jeffrey Beall dalam sebuah artikel
“World View” pada jurnal Nature, Sept 2012 berjudul Predatory Publisher are corrupting
open access. Melalui serangkaian penulusuran dan penelitian terhadap praktek-praktek
jurnal predator ini beliau membuat daftar penerbit yang menerbitkan jurnal-jurnal
pemangsa pada website pribadinya. Tujuan pembuatan jurnal ini adalah untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan memangsa para periset atau
akademisi yang lugu, yang ingin mempublikasikan artikel akademisnya secara cepat
meski dengan biaya yang cukup tinggi (hingga mencapai USD 1800) setelah diterima
(accepted). Secara singkat jurnal predator adalah Jurnal yang dibuat untuk tujuan
memperoleh keuntungan finansial dengan mengabaikan etika ilmiah.

Fenomena jurnal pemangsa ini terjadi karena adanya prinsip saling membutuhkan antara
periset dan pengelola jurnal. Potensi artikel yang dihasilkan dari kegiatan riset di seluruh
dunia sangatlah banyak, namun sedikit sekali yang bisa diakomodasi untuk termuat
dalam jurnal-jurnal ilmiah yang berkualitas. Ketatnya proses review pada jurnal-jurnal
berkualitas itu menginspirasi para pengelola jurnal pemangsa untuk mengakomodasi
artikel-artikel yang tidak bisa bersaing dalam jurnal yang berkualitas tersebut.
Jenis-Jenis Predator :
 Jurnal predator (independen)
 Penerbit predator
 Menerbitkan jurnal-jurnal predator
 Konferensi predator
◦Bekerjasama dengan jurnal predator dalam menerbitkan prosiding konferensi
◦ Iming-iming terindeks dalam Scopus
Cara Kerja Jurnal Predator
Ø Set-up situs jurnal
 Buat berbagai judul jurnal (dapat mencapai ratusan jurnal untuk satu publisher)
 Tambahkan gambar/grafik menarik
 Gunakan OJS, alamat palsu, dst
Ø Kirim spam email ke para ilmuwan yang potensial
Ø Tarik kursi goyang, sambil santai, tunggu konsumen muncul di layar

Status Publikasi di Jurnal Predator


 LIPI: tidak memperoleh poin (kum = 0)
Berlaku untuk semua jurnal yang terdaftar di laman Beall (info dari Dr. L.T.
Handoko, Ka. Pusat Penelitian Informasi LIPI)
 Polemik Prof. & Prof. Riset.
 UI, ITB, UniBraw: sda
 Dikti: jurnal predator tidak dapat digunakan untuk kenaikan jabatan ke guru besar

2. Ciri-ciri jurnal predator


Ciri-ciri dari jurnal pemangsa adalah adanya pengelolaan jurnal yang tidak
profesional dengan mengeksploitasi model berbayar. Prakteknya, penerbit jurnal
menyebarkan permintaan pengiriman artikel melalui surel spam kepada daftar surel
profesional yang dimilikinya secara masif dan acak; tidak disesuaikan dengan bidang
jurnal dan keahlian si penerima surel. Operasional jurnal umumnya dijalankan di negara-
negara dunia ketiga (India, Pakistan, Rumania, Malaysia, Nigeria, atau Kenya), bahkan
mereka tidak segan-segan mengelabui penulis dengan menggunakan
alamat homebaseatau alamat kantor di USA, Kanada, UK, Australia melaui penyewaan
PO Box di negara tersebut. Jika kita tilik lebih dalam jajaran dewan editor, beberapa
kejanggalan yang bisa kita lihat adalah sedikitnya track record ilmiah dari anggota dewan
editor dalam bentuk sedikitnya jumlah publikasi mereka. Kemudian banyaknya anggota
dewan editor yang tidak sesuai bidang keahlian dengan topik jurnalnya. Contohnya,
ditemukan satu jurnal bidang bioteknologi dengan anggota dewan editor yang berasal
dari bidang kesehatan masyarakat.
Ciri lain dari jurnal pemangsa adalah proses pengecekan artikel melalui peer
review yang sangat instan; hanya dalam hitungan hari atau satu bulan saja artikel sudah
langsung mendapat status accepted tanpa terlihat adanya pengecekan isi dan kualitas
artikel, suatu praktek yang tidak pernah dilakukan oleh jurnal bereputasi baik.

3. Proses munculnya jurnal predator


Terry Mart mengungkapkan bahwa kini telah ada yang namanya OJS atau Open
Journal System. “Sistem ini ini. Sekarang ada piranti lunak yang namanya Open Journal
System (OJS) yang mudah dipasang dan bersifat gratis karena bersifat open-source. OJS
memberi fasilitas pemrosesan makalah ilmiah dari sejak penerimaan, penjurian, hingga
penerbitan makalah secara profesional. Jadi, seperti kata Beall, prinsip pendirian jurnal
predator ini adalah: set up homepage, sending spam emails to scientists, seat back and
relax, wait for customer, bahkan anak remaja bisa melakukannya.”
4. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. jurnal predator adalah Jurnal yang dibuat untuk tujuan memperoleh keuntungan
finansial dengan mengabaikan etika ilmiah.
2. Tujuan pembuatan jurnal ini adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-
besarnya dengan memangsa para periset atau akademisi yang lugu, yang ingin
mempublikasikan artikel akademisnya secara cepat meski dengan biaya yang cukup
tinggi
3. Ciri-ciri dari jurnal pemangsa adalah adanya pengelolaan jurnal yang tidak
profesional dengan mengeksploitasi model berbayar dan proses pengecekan artikel
melalui peer review yang sangat instan

1. 2. Konfrensi predaktor

Publikasi hasil konfrensi Predaktor dapat berarti:

 Klaim penemuan
 Merupakan HAKI, keberhasilan, promosi jabatan, uang, dlsb
 suksesnya karir sang ilmuwan
 Konsekuensi:
 Harus ada pihak berwenang yang memeriksa klaim penemuan tersebut
 Kenyataannya:
 Prosedur operasi baku (SOP) proses publikasi sebuah makalah di jurnal ilmiah
Klem konfrensi Predaktor
 Siapa yang paling ahli untuk memeriksa?
◦ Komunitas (asosiasi) pada bidang tersebut
 Penemuan ditulis secara akademis  makalah ilmiah Dikirim ke jurnal  diperiksa
oleh expert di komunitas tersebut
◦ Jurnal komunitas (himpunan profesi atau asosiasi)
 Pihak lain (pemerintah, pemberi dana, universitas, rakyat, dlsb) dapat mempercayakan
pemeriksaan klaim pada prosedur baku tersebut
Pentingnya rublikasi internasional

 Mengawal kualitas hasil penelitian


◦ Contoh: Nobel Fisika 2014
◦ Tidak ada guna mengangkat argumentasi TTG
 Membawa peneliti Indonesia ke tingkat internasional
◦ Tidak hanya jago kandang
 Mengangkat martabat bangsa
 Mendongkrak peringkat perguruan tinggi
 Syarat mutlak sebuah Research University
 Dlsb
Jurna internasional
 Terindeks di Scopus (tidak mutlak)
 Memiliki ISI Impact Factor (hampir mutlak)
 Tidak terdaftar pada laman Beall (mutlak)
Umumnya:
 Jurnal asosiasi atau himpunan profesi internasional (negara maju)
 Jurnal yang sudah lama beroperasi (lebih dari 10 atau 20 tahun)
Jenis-Jenis Predator :
 Jurnal predator (independen)
 Penerbit predator
 Menerbitkan jurnal-jurnal predator
 Konferensi predator
◦Bekerjasama dengan jurnal predator dalam menerbitkan prosiding konferensi
◦ Iming-iming terindeks dalam Scopus
Cara Kerja Jurnal Predator
 Ø Set-up situs jurnal
 Buat berbagai judul jurnal (dapat mencapai ratusan jurnal untuk satu publisher)
 Tambahkan gambar/grafik menarik
 Gunakan OJS, alamat palsu, dst
 Ø Kirim spam email ke para ilmuwan yang potensial
 Ø Tarik kursi goyang, sambil santai, tunggu konsumen muncul di layar

Status Publikasi di Jurnal Predator


LIPI: tidak memperoleh poin (kum = 0)
Berlaku untuk semua jurnal yang terdaftar di laman Beall (info dari Dr. L.T. Handoko, Ka.
Pusat Penelitian Informasi LIPI)
Polemik Prof. & Prof. Riset.
UI, ITB, UniBraw: sda

3.Pengertian Mendeley

Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan oleh sebuah upaya untuk
mengintegrasi atau menggabungkan “citation & reference manager” dalam sebuah jejaring
sosial. Dengan jejaring semacam ini ,peneliti di mana pun dapat berkolaborasi dan melakukan
sharing data penelitiannya. Perangkat lunak Mendeley saat ini tersedia dalam 2 versi, Desktop
Edition dan Institutional Edition. Mendeley Desktop Edition adalah perangkat lunak “citation &
reference manager” yang bisa didapat gratis dan sangat kompatibel dengan program pengolah
kata seperti MS Word (2003,2007,2010,2013), Mac Word (2008, 2011,2013), Open Office/Libre
Office (3.2), dan Bib Tex.
Beberapa keahlian yang menjadi andalan Mendeley adalah :
· Dapat aplikasikan penggunaanya pada MS Windows, Mac, dan Linux.
· Menampilkan metadata dari sebuah file seperti PDF secara otomatis.
· Backup dan sinkronisasi data dari beberapa komputer dengan akun online.
· Smart filtering dan tagging.
· PDF viewer dengan kemampuan anotasi dan highlighting.
· Impor dokumen dan makalah penelitian dari situs-situs eksternal (PubMed,
Google Scholar, arXiv, dll).
· Integrasi dengan berbagai perangkat lunak pengolah (MS Word, Open Office,
dan Libre Office).
· Fitur jejaring social, iPhone dan iPad app.
· Free web storage sebesar 2 GB yang dimanfaatkan sebagai online backup.
 Apa fungsi mendeley ?
· Fungsi mendeley sebagai library disertai dengan kemampuan yang digunakan
sebagai pengolah daftar pustaka dalam penyusunan karya tulis ilmiah.
· Mampu mengolah database ilmiah berupa e-journal,e-Book dan referensi
lainnya.
· Untuk mengelola kepustakaan dan mengembangkan jejaring sosial .
· Dapat digunakan juga untuk menyimpan file pustaka yang diunduh dalam
format PDF dan memberikan anotasi (catatan, atau tanda khusus tertentu)
terhadap file PDF tersebut.
· Karya ilmiah yang kita upload di Mendeley secara otomatis disusun baik
menurut penulis, judul, tahun dan penerbi
MENGENAL MENDELEY
“Citation” merupakan elemen penting dalam sebuah penulisan karya ilmiah. Seringkali
penulis pemula, pelajar, mahasiswa dan masyarakat akademik pada umumnya, terjebak dalam
tindakan plagiasi yang tidak disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat sebuah sitiran.
Oleh karenanya, keberadaan sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai “citation &
reference manager” adalah sebuah kebutuhan. Dengan perangkat lunak dimaksud, setiap penulis
dapat mengidentifikasi kualitas dan keaslian (baca melacak) setiap referensi yang digunakan. Di
samping itu dengan “citation & reference manager”, penulis dapat mengolah dokumen referensi
yang dimiliki, membuat pengelompokan berdasarkan topik/kategori tertentu, sekaligus me-
retrieve metadata yang terdapat di dalam dokumen.
Saat ini banyak sekali bermunculan perangkat lunak “citation & reference manager” yang
menawarkan berbagai fitur yang memudahkan penulis maupun dosen pembimbing untuk
melacak keaslian referensi yang digunakan oleh mahasiswanya. Salah satu perangkat lunak
“citation dan reference manager” yang belakangan ini mencuri perhatian banyak pihak adalah
Mendeley.
Mendeley adalah sebuah perangkat lunak yang kelahirannya diilhami oleh sebuah upaya untuk
mengintegrasikan “citation & reference manager” ke dalam sebuah jejaring sosial. Dengan
jejaring semacam ini, peneliti di berbagai belahan dunia dapat berkolaborasi dan melakukan
sharing data penelitian.
Perangkat lunak Mendeley saat ini tersedia dalam 2 (dua) versi, Desktop Edition dan Institutional
Edition. Mendeley Desktop Edition (selanjutnya dalam panduan ini akan disebut Mendeley saja)
adalah perangkat lunak “citation & reference manager” yang bisa didapatkan secara gratis (tidak
berbayar) dan sangat kompatibel dengan program pengolah kata MS Word (2003,2007,2010),
Mac Word (2008, 2011), Open Office/Libre Office (3.2), dan Bib Tex.
Beberapa fitur yang menjadi andalan Mendeley antara lain:
 Dapat berjalan pada MS Windows, Mac, ataupun Linux.
 Menampilkan metadata dari sebuah file PDF secara otomatis.
 Backup dan sinkronisasi data dari beberapa komputer dengan akun online.
 Smart filtering dan tagging.
 PDF viewer dengan kemampuan anotasi dan highlighting.
 Impor dokumen dan makalah penelitian dari situs-situs eksternal (misalnya PubMed,
Google Scholar, arXiv, dll).
 Integrasi dengan berbagai perangkat lunak pengolah kata seperti MS Word, Open Office,
dan Libre Office.
 Fitur jejaring sosial.
 iPhone dan iPad app.
 Free web storage sebesar 2 GB yang dapat dimanfaatkan sebagai online backup.
Disamping itu, pengaturan dan manajemen file hasil download sangat mudah dilakukan dengan
“drag and drop”, sehingga terasa sangat user friendly. Namun demikian bukan berarti Mendeley
tidak memiliki kelemahan. Mendeley akan mengunggah semua file yang ada di hard disk lokal
ke web site Mendeley, sehingga apabila file-file ini kita dapatkan dari jurnal berbayar seperti
ScienceDirect, ProQuest, ClinicalKey tentunya akan sedikit bermasalah khususnya dengan hak
akses terhadap file-file tersebut.

INSTALASI MENDELEY
Proses instalasi Mendeley sangatlah mudah. Langkah-langkah berikut ini memperlihatkan proses
instalasi perangkat lunak Mendeley ke dalam komputer.
Membuat Akun Mendeley
a. Jalankan web browser yang Anda gunakan, dan akses lamaman
web http://www.mendeley.com
b. Klik “sign up & download” untuk memulai proses membuat akun Mendeley sekaligus
mengunduh perangkat lunaknya. Akun Mendeley juga dapat dibuat menggunakan akun
facebook yang Anda miliki.
c. Ketikkan nama depan, nama belakang, dan juga alamat email Anda. Kemudian klik
“create free account”.
d. Tahap berikutnya:

 Choose a password : tuliskan password yang Anda ingin pergunakan.


 What’s your field of study? : pilih disiplin ilmu yang sesuai dengan minat, misal:
medicine
 What’s your academic status? : pilih status akademik atau profesi Anda.
Klik “download mendeley” untuk memulai proses mengunduh aplikasi Mendeley Desktop.
Menginstal Perangkat Lunak Mendeley
a. Klik dua kali file Mendeley-Desktop-1.8.4-win32 yang telah diunduh. Setup Wizard akan
mengarahkan Anda untuk menyelesaikan proses instalasi Mendeley Desktop.
b. Klik next untuk memulai Setup Wizard.
c. Klik “I Agree” jika setuju dengan License Agreement yang disodorkan oleh Mendeley.

d. Klik “Browse” untuk menyesuaikan di folder mana aplikasi akan dipasang. Anda dapat
mengabaikan pilihan tersebut dan langsung klik “next” untuk melanjutkan ke tahapan
berikutnya.
e. Klik Install untuk memulai proses instalasi Mendeley Desktop.
f. Beri tanda centang pada Run Mendeley Desktop dan klik “finish” untuk menyempurnakan
proses instalasi.

Sampai disini proses instalasi Mendeley Desktop telah selesai.


Antar muka (interface) Mendeley : My Library

Interface Aplikasi Mendeley Desktop terdiri atas 3 bagian,


1. Kolom sebelah kiri (left panel), menampilkan seluruh sumber daya (koleksi referensi)
yang Anda miliki. My Library terbagi ke dalam folder dan kelompok. Beberapa folder
secara otomatis disediakan oleh Mendeley, seperti: “recently added, favorities”.
2. Kolom tengah (central panel), dipergunakan untuk menampilkan rincian daftar sumber
daya referensi yang dipilih pada kolom kiri.
3. Kolom sebelah kanan (right panel), dipergunakan untuk menampilkan detail informasi
dari koleksi terpilih di kolom tengah.
Sedangkan “toolbar” berisi ikon untuk tugas-tugas yang bersifat umum, seperti
menambah dan menghapus dokumen, melakukan sinkronisasi dan sebagainya. Anda juga
dapat melakukan “drag and drop” maupun “right click”

4. BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pesta demokrasi Indonesia tahun 2014 ini adalah salah satu harapan baru yang diinginkan
seluruh masyarakat Indonesia agar bisa membawa dampak yang baik bagi negara dan juga
mampu memberikan perubahan baru yang signifikan untuk ekonomi bangsa Indonesia
kedepannya nanti, khususnya dalam penanggulangan masalah kemiskinan di Indonesia. Angka
inflasi yang tinggi menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia. Pada September
2013 jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat sebesar 480 ribu jiwa dari Maret 2013,
yaitu mencapai 28,55 juta jiwa atau sekitar 11,47 %. Apabila jumlah penduduk miskin di
Indonesia semakin bertambah, maka akan menyebabkan terhambatnya pembangunan sosial
ekonomi di Indonesia.

Pemerintah harus menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi, agar dapat menekan
tingkat pengganguran dan angka kemiskinan (BPS,2013). Konferensi Dunia untuk Pembangunan
Sosial telah mendefinisikan bahwa kemiskinan memiliki wujud yang majemuk, termasuk
rendahnya titik pendapatan dan sumber daya produktif yang menjamin kehidupan
berkesinambungan, kelaparan dan kekurangan gizi, rendahnya tingkat kesehatan, keterbatasan
dan kurangnya akses kepada pendidikan dan layanan-layanan pokok lainnya, kondisi tak wajar
dan kematian akibat penyakit yang terus meningkat, kehidupan bergelandangan dan tempat
tinggal yang tidak memadai, lingkungan yang tidak aman, serta diskriminasi dan keterasingan
sosial.

Kemiskinan juga dicirikan oleh rendahnya tingkat partisipasi dalam pengambilan keputusan
dan dalam kehidupan sipil, sosial, dan budaya. Gregorius Sahdan (2005) dalam Yusuf (2010)
menyebut kemiskinan sebagai konsep yang sangat beragam, mulai dari sekadar ketidakmampuan
memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan, kurangnya kesempatan
berusaha, hingga pengertian lebih luas yang memasukkan aspek sosial dan moral. Kemiskinan
merupakan ketakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu
pemerintahan sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitasi
(kemiskinan struktural).

Kegagalan struktural dalam sistem politik, ekonomi, sosial adalah penyebab kemiskinan
yang lebih nyata yang dikemukakan oleh Rank (2004) dalam Suradi (2013). Niemietz (2011)
dalam Maipita (2013) menyatakan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk membeli
barang-barang kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, papan dan obat-obatan. Menurut
pengamat ekonomi Universitas Paramadina Jakarta (Wijayanto), sektor pertanian merupakan
sektor yang dapat membantu pemerintah menurunkan angka kemiskinan, karena sektor pertanian
memperkerjakan sekitar 40% tenaga kerja Indonesia. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah PDRB yang dihasilkan oleh masin-masing
daerah bergantung kepada potensi sumber daya alam dan faktor produksi daerah tersebut.
Tingginya PDRB suatu daerah akan berdampak baik untuk kesejahteraan masyarakat dan kondisi
perekonomian daerah tersebut.

Perkembangan ekonomi provinsi Jawa Tengah dapat ditunjukkan melalui nilai PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) dari tahun ke tahun. PDRB menggambarkan produktivitas
dari suatu daerah dalam melakukan kegiatan ekonomi. PDRB provinsi Jawa Tengah pada tahun
2012 sebesar Rp. 210.848.424,04.

Sumbangan terbesar PDRB tiga kabupaten/kota terhadap PDRB Jawa Tengah pada tahun
2012 yaitu kota Semarang, kabupaten Cilacap dan kabupaten Kudus adalah sekitar 30,25% porsi
PDRB Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang rata-rata menyumbang sekitar 13,95% dari total
PDRB Provinsi Jawa Tengah, sedangkan kabupaten Cilacap rata-rata menyumbang sekitar
8,37% dari total PDRB provinsi Jawa Tengah, dan kabupaten Kudus rata-rata menyumbang
sekitar 7,93% dari total PDRB provinsi Jawa Tengah.

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi yang dominan pada sektor industri, bangunan,
perdagangan dan jasa-jasa, sedangkan kabupaten Cilacap sektor yang paling dominan adalah
pada sektor perdagangan dan migas, dan untuk kabupaten Kudus terkenal dengan industri rokok
yang menjadi sektor dominan. Secara fungsional,

Teori Growth Pole menyebutkan bahwa pusat pertumbuhan dalam suatu daerah adalah
suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha atau cabang industri yang karena sifat hubungannya
memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi baik
kedalam (daerah itu sendiri) maupun keluar (daerah sekitarnya).

Secara geografis, kabupaten Demak adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi
Jawa Tengah yang sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Kudus dan sebelah barat
berbatasan dengan kota Semarang, dimana kedua wilayah itu adalah termasuk daerah
penyumbang PDRB Provinsi Jawa Tengah paling besar daripada daerah yang lainnya. PDRB
kabupaten Demak pada tahun 2012 sebesar Rp. 3.302.610,18 sedangkan PDRB kabupaten
Kudus pada tahun 2012 sebesar Rp. 13.754.585,17 dan PDRB kota Semarang Pada tahun 2012
sebesar Rp. 21.365.817,80. Hal ini menunjukkan bahwa PDRB kabupaten Demak berada jauh
dibawah kedua daerah tersebut, walaupun kabupaten Demak terletak di antara kabupaten Kudus
dan kota Semarang yang menjadi dua kabupaten/kota penyumbang PDRB terbesar Provinsi Jawa
Tengah. Jumlah penduduk miskin di kabupaten Demak pada tahun 2012 adalah sebanyak
178.120 jiwa dengan presentase penduduk miskin sebesar 16,73%. Angka kemiskinan di
kabupaten Demak pada tahun 2012 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 282.988.
hal ini dapat dilihat pada tingginya rumah tangga yang tidak menggunakan jamban untuk
buang air besar pada tahun 2012 adalah 22,45%. Jumlah angkatan kerja di kabupaten Demak
yang berpendidikan SD sebesar 49,91%, hal ini juga menandakan daya tawar dan daya saing
yang dimiliki tenaga kerja yang masih rendah. Tidak hanya masalah rumah tangga yang tidak
menggunakan jamban dan pendidikan yang dimiliki angkatan kerja saja, kemiskinan di
kabupaten Demak juga dapat dilihat dari banyaknya rumah tangga yang menempati rumah
dengan lantai bukan tanah.

Pada tahun 2012 tercatat sebesar 75,29% rumah tangga yang menempati rumah dengan
lantai bukan tanah(BPS Demak,2012). Analisis regresi linier merupakan salah satu analisis yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dalam analisis regresi,
variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas dan variabel yang dipengaruhi disebut
variabel respon. Geographically Weighted Regression (GWR) adalah bentuk lokal dari regresi
linier dan merupakan salah satu metode spasial yang menggunakan faktor geografis sebagai
variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel respon (Santoso dkk,2009). Beberapa
penelitian yang berkaitan dengan GWR antara lain yang dilakukan oleh Ayunin dan Sutikno
(2012) menganalisis permodelan balita gizi buruk di kabupaten Ngawi dengan GWR.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor geografis mempengaruhi kejadian gizi
buruk di kabupaten Ngawi, sehingga tiap-tiap kecamatan berbeda faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Penelitian juga dilakukan oleh Rahmawati dkk (2011) menganalisis
penggunaan GWR dengan pembobot gauss kernel untuk klasifikasi desa miskin di kabupaten
Jember.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor spasial sangat mempengaruhi hasil
pengukuran data dengan menggunakan faktor geografis. Selanjutnya penelitian yang dilakukan
oleh Ardhanacitri dan Ratnasari (2013) yang menganalisis pemodelan dan pemetaan pendidikan
di Provinsi Jawa Timur dengan GWR. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan
GWR didapatkan empat kelompok pemetaan pendidikan yang berpengaruh atau sejalan linier
dengan variabel respon. Hingga saat ini banyak terdapat penelitian mengenai kemiskinan, antara
lain yang dilakukan oleh Apriyanti (2011) menganalisis analisis program pemberdayaan
masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan kota semarang (kasus implementasi program
pinjaman bergulir PNPM Mandiri perkotaan kelurahan Kemijen kecamatan Semarang Timur
kota Semarang). Hasil dari penelitian tersebut adalah apabila program pinjaman bergulir
dilaksanakan secara baik akan dapat memutus lingkaran setan kemiskinan.

Penelitian dari Rosiana (2012) yang menganalisis simulasi sistem dinamik analisis
pengaruh performa ekonomi makro terhadap angka kemiskinan. Hasil penelitian tersebut adalah
Berdasarkan model simulasi skenario parameter, prosentase tertinggi dalam menurunkan jumlah
penduduk miskin pada tahun 2020 adalah skenario optimistic, yaitu sebesar 46.51%. Penelitian
mengenai kemiskinan selanjutnya dilakukan oleh Setiawati dan Setiawan (2011) yang
menganalisis pemodelan persentase penduduk miskin di Jawa Timur dengan pendekatan
ekonometrika panel spasial.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa model terbaik untuk persentase penduduk
miskin adalah SEM Fixed Effect, Koefisien autoregresif spasial pada model persentase penduduk
miskin yaitu sebesar 0,391980, Faktor yang paling elastis adalah tingkat penggangguran terbuka
sebesar 0,627804%. Khusus untuk kabupaten Demak, terdapat beberapa penelitian mengenai
kemiskinan di kabupaten Demak antara lain yang dilakukan Agunggunanto (2011) menganalisis
analisis kemiskinan dan pendapatan keluarga nelayan kasus di kecamatan Wedung kabupaten
Demak, Provinsi Jawa Tengah. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa Pengalaman
sebagai nelayan secara langsung maupun tidak, memberi pengaruh kepada hasil penangkapan
ikan. Penelitian yang berkaitan dengan kemiskinan juga dilakukan oleh Rusdarti dan Sebayang
(2013) yang menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan.

Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa pemerintah harus konsisten dalam
merealisasikan anggaran daerah agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Untuk beberapa
penelitian mengenai kemiskinan di kabupaten Demak belum ada yang menggunakan metode
geographically weighted regression (GWR), Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan tiap-tiap kecamatan di
kabupaten Demak menggunakan metode geographically weighted regression (GWR), untuk
melihat keterkaitan antar wilayah yang saling berdekatan di kabupaten Demak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan tiap-tiap kecamatan
di kabupaten Demak?
2. Bagaimana pemodelan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di kabupaten
Demak menggunakan metode Geographically Weighted Regression dengan fungsi kernel
bisquare?
1.3 TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memecahkan permasalahan yang telah
diidentifikasi sebelumnya, adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. mengkaji keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan tiap-tiap
kecamatan di kabupaten Demak.
2. Memodelkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di kabupaten Demak dengan
menggunakan metode Geographically Weighted Regression dengan fungsi kernel
bisquare.
1.4 MANFAAT
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan solusi alternatif untuk pengambilan kebijakan dan penanggulangan tingkat
kemiskinan yang lebih tepat pada sasaran di kabupaten Demak.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang faktor-faktor yang signifikan
mempengaruhi kemiskinan di kabupaten Demak.
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persentase jumlah keluarga miskin
sebagai variabel respon sedangkan yang digunakan sebagai variabel prediktor adalah
persentase jumlah rumah tangga pertanian (RTP), persentase rumah tangga pengguna air
PDAM dan kepadatan penduduk tahun 2012 pada tiap-tiap kecamatan di Kabupaten
Demak.
2. Data jumlah keluarga miskin akan di analisis menggunakan metode Geographically
Weighted Regression dengan fungsi kernel bisquare.

You might also like