Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan 1 :
Gambaran umum kepabeanan dan cukai, hubungan pajak, bea masuk/bea keluar dan cukai.
Sub Bahasan:
1. Pendahuluan
2. Hubungan pajak, bea masuk/bea keluar dan cukai
3. Pengertian
4. Organisasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
5. Memperluas objek pajak atau memberikan insentif pajak
1. Pendahuluan.
Pesatnya perkembangan industri dan perdagangan dalam era globalisasi
ekonomi dan perdagangan bebas saat ini menimbulkan tuntutan masyarakat agar
pemerintah dapat memberikan kepastian hukum dalam dunia usaha. Pemerintah,
khususnya Dirjen Bea dan Cukai (DJBC) bertugas mengamankan kebijaksanaan
pemerintah berkaitan dengan lalulintas barang yang masuk dan keluar daerah pabean
dan pemungutan bea masuk dan cukai serta pungutan negara lainnya berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku.
Berkaitan dengan tugas dimaksud, Kepabeanan secara aktif berperan sebagai
garda terdepan dalam menanggulangi kemungkinan terjadinya tindak pidana
penyelundupan, sekaligus melindungi industri dalam negeri dari persaingan masuknya
barang-barang impor sejenis secara ilegal.
3. Pengertian.
a. Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu
lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk
dan bea keluar.
b. Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu
yang mempunyai sifat atau karakteristik:
1) Konsumsinya perlu dikendalikan
2) Peredarannya perlu diawasi
3) Pemakaiaannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau
lingkungan hidup
4) Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan
keseimbangan (terhadap barang yang dikategorikan sebagai barang mewah dan
atau bernilai tinggi) dikenai cukai.
c. Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat,
perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi
Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang ini.
3
Barang kena cukai berupa hasil tembakau dikena cukai berdasarkan paling tinggi:
1. Untuk yang dibuat di Indonesia, tarif paling tinggi 275% dari harga jual pabrik
atau 57% dari harga eceran
2. Untuk yang diimpor 275% dari harga dasar yang digunakan, yaitu nilai pabean
ditambah bea masuk atau 57% dari harga dasar apabila harga dasar yang
digunakan adalah harga jual eceran.
Cukai merupakan salah satu jenis pajak tidak langsung, namun pada dasarnya
cukai mempunyai perbedaan yang mendasar dengan pajak tidak langsung lainnya. Hal
ini dikarenakan:
Pertama, cukai dikenakan terhadap barang-barang tertentu secara selektif.
Kedua, tujuan pengenaan cukai adalah untuk setiap jenis barang berbeda-beda,
sedangkan pajak biasanya dikenakan secara umum.
Ketiga, tarif cukai berbeda-beda antara satu obyek dengan obyek yang lain,
sedangkan pajak biasanya mempunyai satu tarif untuk seluruh obyek cukai.
4
Tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bidang cukai adalah melakukan
pengawasan terhadap produksi, distribusi dan peredaran barang kena cukai (BKC) yang
karena sifat dan karakteristiknya perlu diawasi dan dibatasi.
Tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) adalah merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang kepabeanan dan cukai sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan
5
Perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
(DJBC) adalah:
a. Penyiapan perumusan kebijakan departemen keuangan di bidang kepabeanan dan
cukai
b. Pelaksanan kebijakan di bidang kepabeanan dan cukai
c. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kepabeanan
dan cukai
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kepabeanan dan cukai.
Dengan demikian diperlukannya organisasi yang kuat dan solid dalam Dirjen
bea dan Cukai (DJBC) karena beberapa alasan antara lain:
a. Perkembangan praktik perdagangan internasional
b. Pendayagunaan teknologi informasi dalam rangka mempercepat proses
penyelesaian kewajiban pabean
c. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap eksisitensi DJBC dalam mengawasi lalu
lintas barang
Dirjen bea dan Cukai (DJBC) dalam implementasi kebijakan dibantu oleh Kantor
Pusat, Kantor Wilayah di bidang pengawasan dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di
bidang pelayanan.
Dalam kegiatan impor, pelayanan yang cepat, efisien dan transparan baik
menyangkut perizinan, fasilitas maupun keberatan ada dalam satu atap. Adanya
pengawasan yang efektif dapat meningkatkan penerimaan bea masuk dan pajak dalam
rangka impor. Kedatangan sarana pengangkut, pembongkaran dan penimbunan barang
impor, pengeluaran barang impor untuk dipakai, pembayaran bea masuk, cukai dan PDRI
dapat dilakukan di Bank Devisa Persepsi, Pos persepsi atau kantor pabean. Pemeriksaan
pabean di bidang impor adalah proses yang harus dilalui di dalam tata laksana
kepabeanan di bidang impor.
Pengertian:
LJ Van Apeldoorn berpendapat bahwa Hukum tidak mungkin memberikan
satu definisi.
E. Utreecht mendefinisikan hukum sebagai himpunan petunjuk-petunjuk
hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan
harus ditaati oleh anggota masyarakt tersebut.
Dengan demikian, Hukum Kepabeanan adalah himpunan petunjuk yang
mengatur lalulintas barang dan pengawasannya serta pengenaan bea atas keluar
masuknya barang dari wilayah pabean Indonesia.