Professional Documents
Culture Documents
Head to Toe
Padas 3
I. Anamnesis
- Identitas Pasien
- Keluhan utama
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Riwayat pengobatan & alergi
- Riwayat sosial-ekonomi & kebiasan
II. Informed Consent
a. Minta persetujuan tindakan
b. Minta pasien menanggalkan pakaiannya.
III. Cucitangan 7 langkah WHO
IV. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
- Keadaan umum (Tampak sakit ringan, sedang, berat) & Kesadaran (Compos mentis,
somnolen, dsbnya)
- Tanda-tanda vital (TTV)
o Suhu tubuh
Keringkan ketiak pasien dengan tisu, lalu bersihkan dengan kapas
alkohol
Mengibaskan thermometer air raksa
Meletakkan thermometer air raksa di puncak kubahnya, posisi sejajar
tubuh
Meminta pasien menjepit thermometer
Baca setelah 5 menit dan melaporkan hasilnya dalam 0C dengan
ketepatan 0.10C
o Tekanan darah
Letakkan tensi meter setinggi jantung
Pasang manset tensimeter dengan pipa di bagian medial dan tepi
bawah manset 2-3 cm diatas fossa cubiti.
Cari letak a. brachialis di fossa cubiti
Pastikan pemakaian stetoskop tidak terbalik atau tertutup dan tidak
diselipkan dibawah manset
Meraba a. radialis dengan tangan kanan
Kunci balon pompa dengan tangan kiri, lalu pompa sampai 30 mmHg
diatas tekanan ketika denyut sampai a. radialis menghilang
Letakkan membran stetoskop pada a. brachialis pada fossa cubiti
Turunkan atau buka pompa perlahan-lahan. Identifikasi bunyi sistolik
dan diastolik.
o Frekuensi nadi
Raba denyut nadi pada fossa radialis dengan bantalan jari 2,3,4
tangan kanan
Menghitung frekuensi nadi per menit, bila regular boleh 30 detik hasil
di kali 2
Rasakan kekuatan nadi dan regularitas
Laporkan hasil pemeriksaan meliputi :
Frekuensi, regularitas, dan kekuatan denyut nadi
o Frekuensi napas
Perhatikan dalam 1 menit gerakkan pernapasan satu siklus inspirasi
dan ekspirasi (lakukan tanpa sepengetahuan pasien)
Menghitung frekuensi napas per menitnya dan laporkan hasilnya
(frekuensi – jumlah siklus permenit, regularitas – regular/irregular,
kedalaman – normal/ dangkal/ dalam).
- Capillary refill time
o Ditekan pada nail bed. Hasil normal kembali< 2 detik.
- Rambut
o Inspeksi
Memeriksa kulit dasar kepala, apakah ada :
Lesi scaring (scaring alopesia): alopesia permanen, misalnya
lupus, infeksi bakteri/ virus/ jamur, dll.
Lesi non-scaring (non-scaring alopesia): alopesia tidak
permanen misalnya alopesia areata, Trichotilomania, dll)
Warna kusam/ bersinar (glowing), uban
Rambut tampak bersih, tidak berminyak
o Palpasi
Telusuri rambut dengan menggunakan tangan kanan seperti menyisir
Batang rambut :kasar/ halus, pecah/ bercabang, tidak terlihat adanya
telur kutu, tidak terlihat ketombe, kuat / mudah rontok.
- Kulit
o Inspeksi
Tipe warna kulit (skin type : I, II, III, IV, V, VI)
Lesi kulit (effloresensi primer dan sekunder)
Efflorosensi primer : macula hipopigmentasi, makula
hiperpigmentasi, makula eriterma, papul, plak, urtika, nodul,
vesikel, bulla, pustule, kista
Efflorosensi sekunder : skuama, krusta, erosi, ekskoreasi,
ulkus, sikatrik, likenifikasi.
o Palpasi
Raba kulit pasien
Kelembapan kulit : kering, normal, lembab, berminyak
Suhu kulit : hipotermi, normotermi, hipertermi
Tekstur kulit: kasar, normal, lembut
- Mata
o Inspeksi
Palpebral (tidak tampak adanya edema, tidak tampak benjolan)
Alis mata (tampak normal)
Segmen anterior
Konjungtiva (tidak anemis)
Sklera (tidak ikterik)
Reflex cahaya (positif)
Tidak tampak sekret
Tidak tampak adanya eksoftalmus
Gerakkan bola mata “H” untuk melihat nistagmus
- Telinga
o Inspeksi
Bentuk telinga normal.
Fistul preaurikuler dan retroaurikuler, tidak tampak abses
Tidak terlihat adanya benjolan.
Liang telinga : lapang / sempit, tidak tampak furunkel, serumen keras
atau lunak, tidak tampak adanya edema dan secret, tidak tampak
benda asing.
Tidak ada bau
Membran timpani : bentuk (utuh/ perforasi), refleks cahaya (+/-)
o Palpasi
Tidak ada nyeri tragus, tidak ada nyeri mastoid
Tidak teraba adanya benjolan.
- Hidung
o Inspeksi
Tidak tampak septum deviasi
Lapang hidung : luas
Konka inferior tidak hiperemis
Tampak adanya sekret dan tidak tampak adanya benda asing
Tidak tampak ada polip
o Palpasi
Tidak ada krepitasi septum nasi
- Mulut dan lidah
o Inspeksi
Lidah simetris/ tidak
Uvula, tonsil, faring tidak hiperemis
Tidak tampak post-nasal drip
Suruh pasien bilang "AAA".. tampak tonsil simetris.
- Leher
o Kelenjar getah bening (tiroid)
Inspeksi
Tidak tampak pembesaran nodula tau difus
Tidak tampak adanya lesi, dan jejas.
Palpasi
Anterior approach
o Pemeriksa di depan pasien
o Memakai dua tangan, ketika tangan kanan menekan ke
arah medial maka tangan kiri menahan. Begitu juga
sebaliknya.
Posterior approach
o Pemeriksa berdiri dibelakang pasien
o Raba dari mandibulla ke bawah dagu, kemudian
menelusuri otot sternokleidomastoideus.
o Tekanan JVP
Posisi pasien dalam keadaan berbaring dengan di tinggikan 30 derajat
Instruksikan pasien untuk miringkan kepala ke arah kiri
Cari vena jugularis eksterna
Tekanan bagian bawah V. jugularis
Kemudian tekan bagian atasnya
Lalu lepaskan bagian bawahnya
Tandai batas pengisian vena
Lalu diukur dengan penggaris. Penggaris pertama sejajar dengan
angulus sterno ludovici. Lalu penggaris kedua untuk mengukur
ketinggian vena (Normal : 5±3 cmH2O)
- Thoraks anterior
o Inspeksi
Warna kulit
Bentuk thoraks (simetris/ tidak), lesi (+/-), benjolan (+/-)
Tidak tampak adanya retraksi sela iga
Tampak ictus cordis di sela iga 4 linea midclavikularis sinistra
o Palpasi
Raba Intercostalis secara acak. Tidak teraba adanya retraksi sela iga,
krepitasi, dan massa/ benjolan
Pasien inspirasi dalam, keadaan statis dinamis, tidak ada bagian dada
yang tertinggal
Vocal fremitus
o Perkusi
Perkusi secar aacak
Perkusi batas paru jantung
o Auskultasi
Auskultasi secara acak (suara vesikuler paru kanan dan kiri)
Auskultasi 4 katup jantung (Mitral-Trikuspid-Aorta-Pulmonal)
NORMAL : M1 > M2, T1 > T2, A2 > A1, P2 > P1, murni reguler,
murmur-, gallop -.
- Abdomen
o Inspeksi
Bentuk abdomen : buncit, datar, cekung
Warna kulit
Tidak tampak adanya lesi, scaring, bekas operasi, benjolan atau massa
Tidak tampak adanya caput medusa, herniasi, pembuluh darah
kolateral, striae alba, striae nigra.
Tidak tampak adanya pulsasi dan peristaltik.
o Palpasi
Hangatkan kedua tangan pemeriksa
Suruh kaki pasien di tekuk
Palpasi secara acak pada abdomen, tanyakan ada nyeri atau tidak,
massa atau benjolan +/-.
Palpasi hati
Palpasi mencari perbesaran hati dari regio kanan bawah
menuju inferior arcus costae dextra saat inspirasi.
Palpasi dari regio supra pubic menuju ke processus
xyphoideus saat inspirasi
Bila terdapat benjolan :
o Ukuran perbesaran (jari/ cm)
o Tepi (tajam/ tumpul)
o Konsistensi (keras)
o Permukaan licin
Palpasi lien
Pembagian garis Schufnerr I-VIII
Lakukan palpasi menggunakan kedua tangan (tangan kiri
menahan limfa dari arah posterior, tangan kanan melakukan
palpasi dari garis Schufnerr VIII ke I.
Loporkan : ukuran sesuai garis Schuffner, konsistensi (kenyal/
tidak), nyeri (+/-)
Palpasi ginjal
Metode bimanual menekan secara bersamaan dengan
tangan posterior dan anterior saat pasien inspirasi
Metode ballotement menghentakkan ginjal dengan tangan
posterior dan merasakan pantulan ginjal pada tangan anterior
saat pasien inspirasi
o Perkusi
Perkusi kaki pasien di luruskan
Perkusi secara acak
o Auskultasi
Auskultasi secara acak
Melaporkan bising usus -/+, normo peristalik, hipo atau
hiperperistaltik.
- Thoraks posterior
o Inspeksi
Tidak tampak adanya benjolan, dan keadaan tulang belakang normal
o Palpasi
Palpasi acak
Bila ada benjolan aporkan, nyeri +/-
o Perkusi
Perkusi CVA (diambil garis bayangan dari arcus costo bawah di tarik
kebelakang)
o Auskultasi
Auskultasi CVA, bruit (+/-)
- Ekstremitas
o Inspeksi
Ekstermitas atas
Bentuk sendi bahu : simertris atau tidak
Kontur otot deltoid, trapezius
Tidak tampak pembengkakan dan deformitas
Ekstremitas bawah
Menjelaskan gaya berjalan, posisi berdiri, deformitas +/-, nyeri
saat gerak +/-
Menjelaskan warna kulit, vaskularisasi, pembengkakan, massa
di bagian anterior atau posterior dan lateral atau medial.
Menjelaskan letak luka kalau ada
o Palpasi
Ekstremitas atas
Meraba sendi bahu dan otot bahu dari anterior, posterior,
lateral, dan superior
Laporan: tidak teraba benjolan, ulkus, sikatrik, deformitas, dan
pembengkakan
Ekstremitas bawah
Meraba massa, pembengkakan +/-, nyeri +/-
Meraba vakularisasi dan pulasi pembuluh darah lutut dan kaki
Kaki, meraba tendon tumit dan achiles serta metatarsal
phalanges
o Pergerakkan
Ekstremitas atas
Fleksi, ekstensi, abdduksi, adduksi, rotasi internal, rotasi
eksternal
Ekstremitas bawah
Fleksi, ekstensi, rotasi internal, rotasieksternal (Coxae) Fleksi,
ekstensi dengan ROM 0-120 (Lutut), plantar fleksi, dorsofleksi,
eversi, dan inversi (Kaki).
V. Cuci tangan 7 langkah WHO
VI. Pengakkan Diffrential Diagnosa & Working Diagnosa
VII. Pemeriksaan Penunjang
VIII. Penatalaksanaan
IX. Edukasi
X. Penutup