Professional Documents
Culture Documents
Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelud dan Merapi di Pulau
Jawa, yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat letusannya di
wilayah tersebut. Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30
kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index
(VEI), sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 80 kali.[5] Asosiasi
Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi
sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak tahun 1995 karena aktivitas
vulkaniknya yang sangat tinggi
d. Bentang alam vulkanik yang dihasilkan dari proses erosi dan atau
hasil letusan :
Gunung laut ( Carlowicz, 1996;.. Smith et al, 1997) , Guyots ( Smoot dan
King, 1993; Smoot, 1995.), dan gunung berapi shoaling ( McPhie, 1995) .
memainkan peran penting dalam konstruksi kerak dan dalam proses
konstruksi - erosi. Gunung laut memainkan peran penting dalam
konstruksi kerak di pegunungan tengah - laut, setidaknya di pegunungan
dengan penyebaran lambat seperti MAR. Penyebaran segmen mengandung
punggungan gunung berapi dengan aksial menonjol. Ridges terdiri dari
beberapa gunung laut dan arus dari dataran tinggi, dan diinterpretasikan
sebagai situs utama konstruksi kerak. Magma dengan volume kecil,
dengan tingkat letusan yang lambat menghasilkan gunung laut, tubuh
magma kecil dengan tingkat letusan yang agak lebih tinggi menghasilkan
arus hummocky fissure.
Pada umur Kuarter hingga masa kini, bentang alam gunung api
komposit sangat mudah diidentifikasi karena bentuknya berupa kerucut, di
puncaknya terdapat kawah dan secara jelas dapat dipisahkan dengan
bagian lereng, kaki, dan dataran di sekitarnya . Dari puncak ke arah kaki,
sudut lereng semakin melandai untuk kemudian menjadi dataran di sekitar
kerucut gunung api tersebut. Untuk pulau gunung api, bagian puncak dan
lereng menyembul di atas muka air laut sedangkan kaki dan dataran berada
di bawah muka laut. Namun berdasarkan penelitian topografi bawah laut,
tidak hanya kaki dan dataran di sekeliling pulau gunung api, tetapi juga
kerucut gunung api bawah laut dapat diidentifi kasi. Aliran sungai pada
kerucut gunung api di darat dan pulau gunung api mempunyai pola
memancar dari daerah puncak ke kaki dan dataran di sekitarnya. Apabila
suatu kerucut gunung api di darat atau di atas muka air laut sudah tidak
aktif lagi, maka proses geomorfologi yang dominan adalah pelapukan dan
erosi, terutama di daerah puncak yang merupakan daerah timbulan
tertinggi.
Karena pengaruh litologi yang beragam di daerah puncak, ada yang
keras dan ada yang lunak, relief daerah puncak menjadi sangat kasar,
tersusun oleh bukit-bukit runcing di antara lembah-lembah sungai yang
terjal dan dalam Sekalipun suatu kerucut gunung api sudah tererosi cukup
lanjut, bagian lereng biasanya masih memperlihatkan pola sudut lereng
yang melandai ke arah kaki dan berpasang-pasangan menghadap ke arah
bekas puncak. Kemiringan lereng bukit yang menghadap ke daerah bekas
puncak pada umumnya lebih terjal daripada kemiringan lereng yang
menjauhi daerah puncak. Dari citra landsat secara utuh dapat diperlihatkan
perbedaaan penampakan bentang alam kerucut gunung api muda dan yang
sudah tererosi, baik pada tingkat dewasa maupun lanjut, mulai dari daerah
puncak (fasies sentral), lereng atas (fasies proksimal), lereng bawah (fasies
medial), dan kaki serta dataran (fasies distal).
b. Zona Proksimal
material piroklastik agak terorientasi
pada material piroklastik dan lava dijumpai pelapukan, dicirikan
oleh soil yang tipis
sering dijumpai parasitic cone
banyak dijumpai ignimbrit dan welded tuff
c. Zona Distal
material piroklastik berukuran halus
banyak dijumpai lahar
Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber
ke permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main
vent memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan
secondary cone atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan
fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak keluar melalui
crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau
membentuk danau lava di dalam crater.
Gambar 5. Bagian tubuh Gunung api
Lava Flow
Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi
ketika lava dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar.Abu berisikan
fragmen kecil batuan, beberapa sama baiknya dengan partikel debu kecil,
bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu gunungapi
biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava. Abu yang mengendap ke
bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.
Secondary Cone
Magma chamber
Fumarole
Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan
gas dapat keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai
titik dimana air berubah menjadi uap panas dan mampu melarutkan
mineral dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapai permukaan maka
gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini mendingin dan
mngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.
Crater
Main Vent
Lava Flow
Strata lava dan Abu
Secondary Cone
Magma chamber
Fumarole
Crater
Daftar Pustaka
Elsevier.
Marti, Joan. 2005. Volcanoes & The Environment. New York: Cambridge
University Press
http://geograph88.blogspot.com/2013/06/bentang-alam-gunung-api-
WIB
http://education-generation.blogspot.com/2011/10/faktor-faktor-yang-
18.57 WIB
http://geologist24.blogspot.com/2011/04/bentang-alam-vulkanik.html
http://www.ibnurusydy.com/geo-bencana/erupsi-gunung-api/bentuk-