You are on page 1of 6

Pengaruh Stock Split Terhadap Return

Saham, Abnormal Return dan Trading Volume Activity


(Pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI Tahun 2012-2017)

Bagus Ardiansyah
201410160311540
Manajemen Keuangan

PROGRAM STUDY MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
A. Pendahuluan
Dalam rangka memperluas jaringan bisnis, biasanya perusahaan melakukan
berbagai upaya untuk mencukupi dana yang dibutuhkan dalam rangka ekspansi.
Umumnya perusahaan menggunakan saldo laba ditahan untuk pendanaan,
perusahaan dapat juga mendapatkan dana melalui kreditur berupa hutang,
menerbitkan surat utang atau menjadikan perusahaan go public dengan menjual
saham perusahaan kepada umum. Untuk menjadi perusahaan go public
perusahaan harus melakukan beberapa tahap persiapan agar saham perusahaan
siap dijual pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bursa Efek Indonesia merupakan pusat perdagangan saham yang ada di
Indonesia. Frekuensi transaksi yang tinggi terjadi di BEI dengan jumlah uang
transaksi yang mencapai nilai triliun per hari. Banyak investor yang tertarik
melakukan investasi saham pada perusahaan yang sudah go public, tapi dalam
memutuskan suatu portofolio perusahaan yang layak, para investor memerlukan
informasi yang memadai untuk menentukan perusahaan mana yang akan
memberikan return paling tinggi untuk mereka. Semua informasi dapat diperoleh
di Bursa Efek Indonesia yang menyediakan seputar corporate action yang menjadi
portofolio investasi investor.
Corporate action merupakan suatu faktor yang mempengaruhi perilakupara
investor untuk melakukan investasi. Jenis-jenis corporate actionseperti stock split,
reverse stock, pembagian dividen, divestasi (pelepasan), atau penambahan modal
dengan hak memesan terlebih dahulu (HMETD) atau disebut right issue biasanya
dilakukan perusahaan untuk menambah modal perusahaan yang dibutuhkan
untuk ekspansi maupun kebutuhan perusahaan lainnya. Salah satu corporate
action yang paling sering dilakukan oleh perusahaan adalah stock split atau
pemecahan saham yaitu dimana perusahaan memecah jumlah lembar saham
menjadi lebih banyak dengan nilai nominal yang menjadi lebih rendah.
Pertimbangan perusahaan melakukan stock split adalah untuk mempertahan
tingkat likuiditas saham perrusahaan, yaitu dengan menarik sebanyak-banyaknya
investor, karena harga saham yang turun menjadi harga yang dapat diterima
pasar. Pada saat reaksi pasar terhadap saham perusahaan meningkat, maka akan
meningkatkan harga saham perusahaan dimana akan mendatangkan return
kepada perusahaan maupun investor dan juga akan memberikan abnormal return
ketika harga saham perusahaan semakin meningkat sehingga akan meningkatkan
harga saham perusahaan sehingga return saham perusahaan akan melebihi
return pasar.
Seharusnya pengumuman stock split akan memberikan pengaruh terhadap
return, abnormal return dan trading volume activity (likuiditas perdagangan
saham). Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
terdapat hasil yang beragam dan tidak ada hasil yang sama. Dimana ada yang
menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap ketiga variable tersebut
dan juga ada peneliti yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
Hal ini menggambarkan bahwa reksi pasar berbeda-beda ketika pada periode
maupun objek yang berbeda. Dengan pernyataan diatas peneliti berniat untuk
melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada return saham, abnormal
return dan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman stock split.

B. Masalah penelitian
1. Apakah ada perbedaan yang signifikan return saham sesudah dan
sebelum pengumuman stock split?
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan abnormal return sesudah dan
sebelum pengumuman stock split?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan trading volume activity sesudah
dan sebelum pengumuman stock split?

C. Batasan Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan bahwa tidak memperhitungkan kondisi atau
sebab-sebab lain yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan harga saham
selain pengumuman stock split.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan adanya perbedaan return saham
sesudah dan sebelum pengumuman stock split.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan adanya perbedaan abnormal return
sesudah dan sebelum pengumuman stock split.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan adanya perbedaan trading volume
activity sesudah dan sebelum pengumuman stock split.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi di harapkan penilitian ini sebagai sarana pembelajaran
tentang adanya perbedaan Return saham, abnormal return, trading
volume activity sebelum dan sesudah stock split.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan, penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan
referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terkait
dengan pengaruh stock split terhadap return saham, abnormal return, dan
trading volume activity.

F. Kajian Pustaka
Saham atau stock adalah surat tanda bukti atau tanda kepemilikan
terhadap suatu perusahaan suatu perseroan terbatas (Alwi I. Z, 2003: 33).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah suatu surat
yang sah untuk memiliki atau menjadi bagian yang dari perusahaan, dengan
tingkat pengaruh yang berbeda- beda tergantung persentase saham yang dimiliki
individu atau perusahaan. Bentuk saham sendiri berupa selembar kertas yang
tertulis nilai nominal pada bagian depannya. Semakin banyak saham yang dimiliki
oleh seseorang atas kepemilikan saham pada suatu perusahaan maka semakin
berpengaruh orang tersebut di lingkungan perusahaan.
Bagi perusahaan semakin banyak investor yang membeli saham
perusahaan maka akan semakin memperkuat modal yang dimiliki oleh
perusahaan, untuk melancarkan tujuan perusahaan, perusahaan berusaha untuk
menampilkan performa keuangan yang baik, pada umumnya dapat dicerminkan
dari laba yang dihasilkan pada tahun sebelumnya. Pada umumnya perusahaan
yang ingin melakukan pernjualan saham perusahaan harus melakukan IPO (initial
public offering) terlebih dahulu. Pemecahan saham (stock split) adalah pemecahan
jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan
menggunakan nilai nominal yang lebih rendah perlembar sahamnya secara
proporsional (Abdul Halim, 2005: 97).
Menurut (Hermanto, 2010: 33) pemecahan saham adalah kebijakan
manajemen perusahaan untuk menambah jumlah saham beredarnya dengan cara
membagikan saham baru kepada pemegang saham saat ini. Jadi pada umum
pemecahan saham (stock split) pada umumnya adalah untuk menurunkan harga
saham, agar saham dapat mengikuti perkembangan pasar karena harga yang
sudah disesuaikan dengan kondisi pasar. Logikanya jika suatu saham memiliki
harga yang rendah maka para investor akan lebih mampu untuk membeli saham
perusahaan tersebut, apabila harga saham yang tinggi maka minat para investor
mungkin menurun karena harganya yang tidak semua investor mampu beli.
Pada umumnya stock split dilakukan ketika harga pasar saham
perusahaan sudah tinggi sehingga akan memberatkan investor unutk membeli
saham perusahaan. Namun jika dillihat dari nilai ekonomis, keputusan stock split
yang dilakukan perusahaan tidak memiliki nilai ekonomis, karena hanya
mempengaruhi jumlah saham yang beredar dalam jumlah. Tetapi tidak
memberikan peningkatan pada modal saham dan laba diitahan.
Penelitian Terdahulu
1. Hanif (2014) dengan judul “Pengaruh Kebijakan Stock Split Terhadap
Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham Dan Bid-Ask Spread.”
2. Paramita (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap
Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham”.

G. Kerangka Pikir

Return Saham

Stock Split Abnormal


Return

Trading
Volume
Activity

H. Hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan pada return, abnormal return dan Trading
volume activity.
Ha = terdapat perbedaan pada return, abnormal return dan trading volume
activity.
I. Variabel, Indikator dan Alat Analisis Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah stock split sebagai variable bebas (X),
serta return saham (Y1), Abnormal Return (Y2), dan Trading Volume Activity (Y3)
sebagai Variabel terikat dengan indicator perbedaan 5 hari sebelum pengumuman
stock split dan 5 hari setelah pengumuman stock split.
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengumuman stock
split terhadap return saham, abnormal return dan trading volume activity adalah
dengan melakukan uji-t yaitu pengujian dilakukan dengan membandingkan
perbedaan antara nilai dua rata-rata dari sampel yang diambil merupakan rata-rata
variabel sebelum pengumuman dengan rata-rata variabel setelah pengumuman
stock split.
1. Level of significance (a) sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df)
sebesar n-1.
2. Dilakukan uji statistik dua sisi (paired samplet- test)
3. Membandingkan probabilitas (p) t-hitung dengan a = 5%
4. Pengambilan kesimpulan pada uji yang dilakukan didasarkan pada
pengujian p value dan t hitung :
P value :
P value< 5%, maka Ho ditolak, Ha diterima.
P value> 5%, maka Ho diterima, Ha ditolak.
T hitung:
T hitung < T tabel maka Ho diterima, Ha ditolak T hitung > T tabel maka Ho ditolak,
Ha diterima

You might also like