Professional Documents
Culture Documents
Bagus Ardiansyah
201410160311540
Manajemen Keuangan
B. Masalah penelitian
1. Apakah ada perbedaan yang signifikan return saham sesudah dan
sebelum pengumuman stock split?
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan abnormal return sesudah dan
sebelum pengumuman stock split?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan trading volume activity sesudah
dan sebelum pengumuman stock split?
C. Batasan Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan bahwa tidak memperhitungkan kondisi atau
sebab-sebab lain yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan harga saham
selain pengumuman stock split.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan adanya perbedaan return saham
sesudah dan sebelum pengumuman stock split.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan adanya perbedaan abnormal return
sesudah dan sebelum pengumuman stock split.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan adanya perbedaan trading volume
activity sesudah dan sebelum pengumuman stock split.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi di harapkan penilitian ini sebagai sarana pembelajaran
tentang adanya perbedaan Return saham, abnormal return, trading
volume activity sebelum dan sesudah stock split.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan, penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan
referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian terkait
dengan pengaruh stock split terhadap return saham, abnormal return, dan
trading volume activity.
F. Kajian Pustaka
Saham atau stock adalah surat tanda bukti atau tanda kepemilikan
terhadap suatu perusahaan suatu perseroan terbatas (Alwi I. Z, 2003: 33).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah suatu surat
yang sah untuk memiliki atau menjadi bagian yang dari perusahaan, dengan
tingkat pengaruh yang berbeda- beda tergantung persentase saham yang dimiliki
individu atau perusahaan. Bentuk saham sendiri berupa selembar kertas yang
tertulis nilai nominal pada bagian depannya. Semakin banyak saham yang dimiliki
oleh seseorang atas kepemilikan saham pada suatu perusahaan maka semakin
berpengaruh orang tersebut di lingkungan perusahaan.
Bagi perusahaan semakin banyak investor yang membeli saham
perusahaan maka akan semakin memperkuat modal yang dimiliki oleh
perusahaan, untuk melancarkan tujuan perusahaan, perusahaan berusaha untuk
menampilkan performa keuangan yang baik, pada umumnya dapat dicerminkan
dari laba yang dihasilkan pada tahun sebelumnya. Pada umumnya perusahaan
yang ingin melakukan pernjualan saham perusahaan harus melakukan IPO (initial
public offering) terlebih dahulu. Pemecahan saham (stock split) adalah pemecahan
jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan
menggunakan nilai nominal yang lebih rendah perlembar sahamnya secara
proporsional (Abdul Halim, 2005: 97).
Menurut (Hermanto, 2010: 33) pemecahan saham adalah kebijakan
manajemen perusahaan untuk menambah jumlah saham beredarnya dengan cara
membagikan saham baru kepada pemegang saham saat ini. Jadi pada umum
pemecahan saham (stock split) pada umumnya adalah untuk menurunkan harga
saham, agar saham dapat mengikuti perkembangan pasar karena harga yang
sudah disesuaikan dengan kondisi pasar. Logikanya jika suatu saham memiliki
harga yang rendah maka para investor akan lebih mampu untuk membeli saham
perusahaan tersebut, apabila harga saham yang tinggi maka minat para investor
mungkin menurun karena harganya yang tidak semua investor mampu beli.
Pada umumnya stock split dilakukan ketika harga pasar saham
perusahaan sudah tinggi sehingga akan memberatkan investor unutk membeli
saham perusahaan. Namun jika dillihat dari nilai ekonomis, keputusan stock split
yang dilakukan perusahaan tidak memiliki nilai ekonomis, karena hanya
mempengaruhi jumlah saham yang beredar dalam jumlah. Tetapi tidak
memberikan peningkatan pada modal saham dan laba diitahan.
Penelitian Terdahulu
1. Hanif (2014) dengan judul “Pengaruh Kebijakan Stock Split Terhadap
Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham Dan Bid-Ask Spread.”
2. Paramita (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap
Abnormal Return Dan Volume Perdagangan Saham”.
G. Kerangka Pikir
Return Saham
Trading
Volume
Activity
H. Hipotesis
Ho = tidak terdapat perbedaan pada return, abnormal return dan Trading
volume activity.
Ha = terdapat perbedaan pada return, abnormal return dan trading volume
activity.
I. Variabel, Indikator dan Alat Analisis Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah stock split sebagai variable bebas (X),
serta return saham (Y1), Abnormal Return (Y2), dan Trading Volume Activity (Y3)
sebagai Variabel terikat dengan indicator perbedaan 5 hari sebelum pengumuman
stock split dan 5 hari setelah pengumuman stock split.
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengumuman stock
split terhadap return saham, abnormal return dan trading volume activity adalah
dengan melakukan uji-t yaitu pengujian dilakukan dengan membandingkan
perbedaan antara nilai dua rata-rata dari sampel yang diambil merupakan rata-rata
variabel sebelum pengumuman dengan rata-rata variabel setelah pengumuman
stock split.
1. Level of significance (a) sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df)
sebesar n-1.
2. Dilakukan uji statistik dua sisi (paired samplet- test)
3. Membandingkan probabilitas (p) t-hitung dengan a = 5%
4. Pengambilan kesimpulan pada uji yang dilakukan didasarkan pada
pengujian p value dan t hitung :
P value :
P value< 5%, maka Ho ditolak, Ha diterima.
P value> 5%, maka Ho diterima, Ha ditolak.
T hitung:
T hitung < T tabel maka Ho diterima, Ha ditolak T hitung > T tabel maka Ho ditolak,
Ha diterima