Professional Documents
Culture Documents
Menghitung luasan atap bangunan merupakan hal atau ilmu yang harus bisa dikuasai oleh
seseorang yang bergelut didunia konstruksi banguan,karena ini merupakan hal penting yang
harus kita tahu dan pelajari. Maka dari itu saya mau mencatat hal ini pada blog kesayangan ini
sambil belajar dan menerapkannya.
Seperti yang kita ketahui atap merupakan salah satu unsur penting didalam bangunan yang akan
kita rancang. Atap mempunyai fungsi dan peranan penting dalam melindungi kita dari panas
matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah.
Atap Pelana
Atap Perisai/Limas (seperti atap rumah adat joglo)
Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)
Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)
Nb :
Makin berat bahan penutup atap, makin besar resiko tertimpa benda berat. Bila atap tersebut
roboh akibat terjadi gempa bumi.
Tips Praktis Menghitung Luasan Atap Bangunan untuk Atap flat, limas, pelana dan
perisai :
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos(z)
dimana : z adalah sudut kemiringan atap
Catatan :
Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap yang berbentuk campuran perisai dan
pelana.
Kalau Masih bingung saya juga menemukan Video Tutorial Menghitung Luasan Atap
Bangunan tersebut,nih langsung nonton aja ya :
Infomedia Digital - Cara Menghitung Luas Atap Rumah dan Baja Ringan - Baja ringan
sebagai alternatif baru sebagai material konstruksi atap dalam 3 tahun terakhir ini
baja ringan semakin populer didalam dunia kontruksi atau teknik sipil, dan bahkan
merknya pun bermacam - macam serta harganya pun beragam. disisi lain jenis baja
ringan selalu berkembang dan terus berinovasi.
Ada beberapa jenis bentuk atap bangunan diantaranya yaitu:
Atap Pelana
Atap Perisai/Limas (seperti atap rumah adat joglo)
Atap Flat (contoh : bentuk miring / datar)
Atap Khusus (contoh : gedung MPR, rumah batak, toraja)
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar
Misalnya rumah dengan ukuran 6m x 10m dan Overstek atap 0.8m
Luasan atapnya adalah :
= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m
= (7.6m x 11.6m)
= 88.16 m2
Panjang = 10 m1
Lebar = 10 m1
Overstek = 0.6 m1
Kemiringan atap = 30 derajat ( cosinus 30 = 0.8660 )
Bentuk atap limas ( jatuh air k 4 sisi ) dengan overstek keliling ( depan,
belakang, kanan, kiri ).
Cara Menghitung Volume Rangka Atap Baja Ringan dan kebutuhan Material
Ada beberapa keuntungan rangka atap baja ringan bila dibanding dengan rangka atap baja
konvensional, yaitu :
Material atap baja ringan memiliki kekuatan yang tinggi tetapi memiliki bobot yang ringan
sehingga menghemat struktur bangunan.
Dalam penawaran, rangka atap baja ringan biasanya dihitung dalam satuan m2. Untuk
menghitung volume rangka atap baja ringan bisa dipakai rumus sebagai berikut :
Misalkan sudah didapat angka luas ATAP MIRINGNYA maka kebutuhan material sbb :
3. Kebutuhan sekrup
3.1 Sekrup genteng
Notes : perhitungan bisa berbeda sesuai dengan hasil analisa masing2 aplikator. asumsi
sederhana
hitungan bajaringan.net
Demikian sedikit penjelasan tentang rangka atap baja ringan beserta cara menghitung
volumenya. Semoga bermanfaat.