You are on page 1of 123

Lampiran 3

PERENCANAAN PENANGANAN
TANAHGAMBUT DENGAN PILE SLAB

1 PENDAHULUAN
Lingkup pekerjaan ini adalah Analisis Pile Slab Main Road pada ruas Tol Pekanbaru
– Dumai STA 0+00 sampai dengan STA 24+550 sebagai alternatif penanagan tanah
gambut. Kedalaman gambut terdalam pada daerah Main Road adalah 16 meter.

Gambar 1 Strip Map Penanganan Pada Daerah Main Road

Tabel 1 Penanganan Gambut dengan Pile Slab

1
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 2 Penanganan Pile Slab Pada Main Road

Pada penanganan Pile Slab dapat ditinjau 2 kondisi sebagai berikut :


a. Kondisi dengan Tanah Gambut Terdalam
Kondisi tanah gambut terdalam pada penanganan Pile Slab berada pada STA
18+400 dengan kedalaman tanah gambut 16 meter dan free standing Pile Slab
adalah 3,5 meter.
Penangan pada daerah ini adalah dengan Pile Slab dengan jarak tiang arah
longitudinal adalah 5 meter dan arah tranversal adalah 3.75 meter.

2
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

3.5 m

TANAH GAMBUT 16 M

Gambar 3 Penanganan Pile Slab Pada STA 18+400

b. Kondisi dengan Free Standing Teringgi


Kondisi free standing struktur tertinggi terdapat pada dua lokasi yaitu :
1. STA 0 + 300 s.d 0+500 dengan free standing variatif 5 meter s.d 11.5
meter dan kedalaman gambut variatif s.d 2 meter.
Usulan penanganan pada sta 0+300 s.d 0+500 adalah dengan modifikasi
Pile Slab dengan sistem pilar dan sistem struktur balok bertulang menerus
sepanjang 10 span (100 meter) dalam 1 segmen.

11.5 m

3
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 4 Penanganan Pada STA 0+350 s.d 0+500

2. STA 11+250 dengan dengan free standing 8 meter dengan kedalaman


gambut 7 meter.
Penangan pada daerah ini adalah dengan Pile Slab dengan jarak tiang arah
longitudinal adalah 5 meter dan arah tranversal adalah 3 meter.

4
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

3.5 m

TANAH GAMBUT 7 M

Gambar 5 Penanganan Pile Slab Pada STA 11+250

2 KONSEP PERENCANAAN
Pada hakekatnya struktur Pile Slab merupakan “System Integral Bridge”, yaitu
struktur jembatan yang direncanakan terintegrasi mulai dari struktur bawah
sampai struktur atas. Sehingga pada saat struktur tersebut selesai dikerjakan,
struktur tersebut menjadi portal menerus. Beberapa keuntungan dari sistem
struktur tersebut antara lain :

5
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

a. Sistem struktur mempunyai tingkat kesetatis-tidaktentuan yang tinggi


sehingga memiliki jumlah redudancy yang banyak yang menyebabkan struktur
menjadi lebih kaku terutama untuk memikul beban-beban yang bekerja pada
arah horinzontal seperti halnya gaya friksi roda kendaraan akibat gaya rem,
gaya centrifugal dan gaya gempa.
b. Karena memiliki jumlah redudancy yang banyak, maka pada saat terjadi
gempa dan gaya gempa rencana terlampaui akan terjadi banyak sendi plastis
sehingga daktilitas sistem struktur akan lebih baik dibandingkan dengan single
kolom.
Pada analisis struktur Pile Slab ini ada tiga model untuk mensimulasikan perilaku
struktur pada saat menerima beban-beban yang bekerja baik pada kondisi layan
maupun pada kondisi pembebanan ultimate.
a. Model yang pertama adalah model 3 dimensi, dimana struktur dimodelkan
secara terintegrasi mulai dari tiang pancang, pile head dan slabnya. Interkasi
antara tiang pancang yang tertanam dengan tanah diwakili dengan konstanta
pegas (soil spring). Model 3 dimensi ini digunakan untuk menganalisis
stabilitas sistem struktur secara global yaitu pengecekan deformasi dan gaya-
gaya yang bekerja pada tiang pancang baik pada kondisi beban layan maupun
pada kondisi beban gempa.
b. Struktur Pile Slab ini merupakan “One Way Slab System” sehingga perlu
dilakukan analisis lokal pada arah memanjang (longitudinal) jembatan. Model
ini untuk mensimulasikan perilaku slab yaitu deformasi dan gaya-gaya dalam
yang terjadi pada saat menerima beban-beban bekerja.
c. Model yang ketiga adalah model arah melintang yaitu untuk mensimulasikan
dan menganalisis perilaku pile head pada saat menerima beban-beban yang
bekerja.

6
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 6 Prinsip Pemodelan Struktur

Gambar 7 Prinsip Pemodelan 3D Pada Modifikasi Pile Slab Span 10 meter

Gambar 8 Prinsip Pemodelan 3D Pada Pile Slab Span 5 meter

Pada perencanaan struktur Pile Slab ini ada beberapa asumsi yang digunakan,
antara lain :
a. Tiang pancang yang digunakan adalah diameter 60 cm dengan memakai
spesifikasi dikeluarkan oleh PT. Hakaaston.

7
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

b. Berdasarkan peta tersebut, PGA untuk Pekanbaru - Dumai dan sekitarnya


adalah antara 0.10g ~ 0.15g.

Gambar 9 Peta Percepatan puncak (SB) untuk probabilitas terlampaui


7% dalam 75 tahun

Gambar 10 Peta Percepatan spectrum respons 0.2 detik dengan nisbah redaman 5% di
batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 7%dalam 75 tahun

8
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 11 Peta Percepatan spectrum respons 1 detik dengan nisbah redaman 5% di


batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 7%dalam 75 tahun

c. Faktor modifikasi respons digunakan R = 3 atau dengan kata lain respon


spketranya diskalakan 0.33. Sebetulnya berdasarkan SNI 2883-2013, faktor
reduksi gaya gempa bisa diambil lebih dari 3 karena struktur Pile Slab ini
merupakan struktur dengan kolom majemuk.

0.437

Gambar 12 Grafik Respons Spektra

Pada perencanaan gempa ini menggunakan :


a. R (faktor modifikasi respons) =3
b. PGA (Percepatan Puncak Batuan Dasar) = 0.125
c. Respon spektra percepatan 0.2 detik dibatuan dasar (SS) = 0.225
d. Respon spektra percepatan 1 detik dibatuan dasar (S1) =0.175
e. Tipe Tanah =TanahLunak (SE)

3 DATA TEKNIS
Data Teknis Pile Slab Span 5 meter
a. Sistem Struktur : Half Precast Integral/menerus per 20 span
(100 meter)
b. Panjang Bentang :5m
c. Panjang Precast : 4.3 m
d. Lebar : 1.5 m
e. Tebal : 20 cm (precast) dan 15 cm (cor ditempat)

9
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

f. Mutu Beton Bertulang : fc’30 Mpa


g. Mutu Beton CSP : fc’50 Mpa
Data Teknis Integral Bridge span 10 m
a. Sistem Struktur : Modifikasi Pile Slab dengan sistem pilar dan sistem
struktur balok beton bertulang menerus sepanjang 10
span (100 meter)
b. Panjang Bentang : 10 m
c. Panjang Balok : 8.8 m
d. Spasi Balok : 1.85 m
e. Dimensi Balok : 0.5 x 0.7 m
f. Tebal Slab : 0.25 m
g. Mutu Beton Bertulang : fc’30 Mpa
h. Mutu Beton CSP : fc’50 Mpa

4 STANDAR DAN ACUAN


a. Peraturan Perencanaan Jembatan (Brigde Design Code) BMS ’92 dengan revisi
pada:
1. Bagian 2 dengan Pembebanan Untuk Jembatan (SNI 1725; 2016)
2. Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (SK.SNI T-12-
2004), sesuai Kepmen PU No.260/KPTS/M/2004.
3. Bagian 7 dengan Perencanaan struktur baja untuk jembatan (SK.SNI T-03-
2005) sesuai Kepmen PU No.498/KPTS/M/2005.
b. SNI3 2833-2013 ;Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan
c. SE DIRJEN NO 05 TAHUN 2017

10
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

d. PETA SUMBER GEMPA DAN BAHAYA GEMPA INDONESIA TAHUN 2017

5 ANALISIS GLOBAL
5.1 Pile Slab STA 0+350
5.1.1 Kondisi batas
a. Tiang pancang yang digunakan adalah diameter 60 cm dengan memakai
spesifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Hakaaston.
b. Free standing tiang pancang rata-rata pada STA 0+350 adalah 5 sampai 11.7 m
terhitung dari muka tanah sampai bottom pile head dengan kedalaman
gambut 3.78 sampai 8.36 m.

10 m

5m
11.7 m

Gambar 13 Free Standing Tiang Pancang Rata-Rata

5.1.2 Konsep pemodelan


Pada analisis struktur pile slab ini ada tiga model untuk mensimulasikan perilaku
struktur pada saat menerima beban-beban yang bekerja baik pada kondisi layan
maupun pada kondisi pembebanan ultimate.
a. Model yang pertama adalah model 3 dimensi, dimana struktur dimodelkan
secara terintegrasi mulai dari tiang pancang, pile head dan slabnya. Interkasi
antara tiang pancang yang tertanam dengan tanah diwakili dengan konstanta
pegas (soil spring). Model 3 dimensi ini digunakan untuk menganalisis
Pelat
Slab
stabilitas sistem struktur secara global yaitu pengecekan deformasi dan gaya-
Pile Head
gaya yang bekerja pada tiang pancang baik pada kondisi beban layan maupun
Balok
Kolom pada kondisi beban
Pile Capgempa.

11
Tiang Pancang
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 14 Model 3D Pile Slab Pada STA 0+350

b. Struktur pile slab ini merupakan “One Way Slab System” sehingga perlu
dilakukan analisis lokal pada arah memanjang (longitudinal) jembatan. Model
ini untuk mensimulasikan perilaku slab yaitu deformasi dan gaya-gaya dalam
yang terjadi pada saat menerima beban-beban bekerja.
Pelat

10 m

Kolom

Pile Cap
Tiang Pancang

12
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 15 Model Longitudinal Pile Slab STA 0+350

c. Model yang ketiga adalah model arah melintang yaitu untuk mensimulasikan
dan menganalisis perilaku pile head pada saat menerima beban-beban yang
bekerja.

Pelat

Kolom

Pile Cap

3.75 m

Tiang Pancang

Gambar 16 Model Transversal Pile Slab STA 0+350


5.1.3 Material
Pile Head : fc’ – 35 Mpa
Deck Slab : fc’ – 35 Mpa
Tiang Pancang : fc’ – 50 Mpa
Mutu Baja Tulangan : Fy – 400 Mpa
5.1.4 Aplikasi beban pada momen struktur

13
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 17 Beban SDL pada STA 0+350

Gambar 18 Beban rem pada STA 0+350

14
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 19 Beban LL 1 pada STA 0+350

Gambar 20 Beban LL 2 pada STA 0+350

15
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 21 Beban LL 3 pada STA 0+350

16
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 22 Beban LL 4 pada STA 0+350

Gambar 23 Beban LL 5 pada STA 0+350

Gambar 24 Beban LL 6 pada STA 0+350

17
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

5.1.5 Gaya dalam

Gambar 25 Gambar Bidang Momen Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (122.75 kN.m pada bottom pile head)

18
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 26 Bidang Momen Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (81 kN.m pada bottom pile head )

19
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 27 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Ultimate Pada Tiang Pancang (1366.24 kN.m pada bottom pile head)

20
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 28 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Service Pada Tiang Pancang (881.5 kN.m pada bottom pile head)

21
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 29 Gambar Bidang Geser Arah Transversal Saat Keadaan Ultimate


(62.15 kN pada bottom pile head)

22
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 30 Gambar Bidang Geser Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (97.72 kN pada bottom pile head)

23
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Pada permulaan pemodelan struktur STA 0+350 ini digunakan mutu beton pada
pile head dan deck slab adalah f’c – 30 Mpa. Defleksi maksimum adalah 2 cm pada
saat gempa.

L FIXITY POINT = 5 M

Gambar 31 Defleksi arah longitudinal pada saat kondisi gempa

 Defleksi pada muka tanah = 6.2 mm < δ izin = 20 mm


 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 15.76 mm < δ izin = 1100/150 = 73.3 mm

Gambar 32 Defleksi arah transversal pada saat kondisi gempa

24
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

 Defleksi pada muka tanah = 3.6 mm < δ izin = 20 mm


 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 15.04 mm < δ izin = 1100/150 = 73.3 mm

Gambar 33 Defleksi arah longitudinal rem

 Defleksi pada muka tanah = 0.29 mm < δ izin = 10 mm


 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 1.02 mm < δ izin = 1000/300 = 33.3 mm

25
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 34 Pembesaran Momen

Berdasarkan perhitungan yang didapat, nilai pembesaran momen adalah 1.138

5.1.6 Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa gaya dalam pada tiang pancang adalah :

26
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

a. Mutu beton yang digunakan pada pile head dan deck slab (beton bertulang)
adalah f’c – 35 Mpa dan f’c – 50 Mpa pada tiang.
b. Defleksi maksimum yang terjadi pada muka tanah akibat gempa adalah 6.2
mm, hal ini masih memenuhi persyaratan yang dizinkan yaitu 2 cm pada muka
tanah.
c. Defleksi Maksimum akibat gempa yang terjadi pada Bottom deck slab adalah
15.76 mm, hal ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan yaitu dengan
izin defleksi adalah 73 mm.
d. Defleksi maksimum pada tiang pancang akibat rem adalah 0.29 mm pada
muka tanah, hal ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan yaitu 10 mm.
e. Defleksi maksimum pada tiang pancang akibat rem pada bottom deck slab
adalah 1.02 mm. Hal ini masih memenuhi dari persyaratan yang diizinkan yaitu
dengan izin defleksi adalah 33 mm.
f. Momen yang terjadi pada tiang pancang adalah 122.75 kNm arah longitudinal
dan 81 kNm arah transversal. Selain itu, nilai pembesaran momen yang
didapat adalah 1.138. Sehingga, nilai pembesaran momen yang terjadi adalah
139.69 kNm arah longitudinal dan 92.178 kNm arah transversal.
g. Axial maksimum saat gempa adalah 1366.24 kN dan saat service adalah 881.5
kN
h. Geser yang terjadi pada tiang pancang adalah 62.15 kN arah transversal dan
97.72 kN

5.1.7 Kapasitas tiang pancang


Gaya dalam yang digunakan dalam sambungan tiang pancang ini adalah gaya
dalam pada model struktur 3D, resume gaya dalam pada bottom pile cap dapat
dilihat pada Tabel 3.2.1-3. Sedangkan pada Tabel 3.1.1-4 dapat dilihat internal
standard PC spun pile structural properties specification.

27
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 2 Resume Gaya Dalam Pada bottom Pile Cap

Tabel 3 Internal Standard PC Spun Pile Structural Properties Specification

Tabel resume gaya dalam diatas menunjukkan bahwa pembesaran momen terbesar yang
terjadi saat kondisi ultimate adalah 139.69 kNm. Sehingga tipe tiang pancang yang
digunakan adalah tipe A, dengan nilai momen crack 168 kNm dan nilai momen 252 kNm.

5.2 Pile Slab Sta 11+250


5.2.1 Kondisi batas
a. Tiang pancang yang digunakan adalah diameter 60 cm dengan memakai
spesifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Hakaaston .

28
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

b. Free standing tiang pancang rata-rata pada STA 11+250 adalah 8 sampai 8.3 m
terhitung dari muka tanah sampai bottom pile head dengan kedalaman
gambut 7.54 sampai dengan 7.71 m.

8m
8.3 m

TIang
Pancana
5m

Gambar 35 Free Standing Tiang Pancang Rata-Rata

Pada analisis struktur pile slab ini ada tiga model untuk mensimulasikan perilaku
struktur pada saat menerima beban-beban yang bekerja baik pada kondisi layan
maupun pada kondisi pembebanan ultimate.
a. Model yang pertama adalah model 3 dimensi, dimana struktur dimodelkan
secara terintegrasi mulai dari tiang pancang, pile head dan slabnya. Interkasi
antara tiang pancang yang tertanam dengan tanah diwakili dengan konstanta
pegas (soil spring). Model 3 dimensi ini digunakan untuk menganalisis
stabilitas sistem struktur secara global yaitu pengecekan deformasi dan gaya-
gaya yang bekerja pada tiang pancang baik pada kondisi beban layan maupun
pada kondisi beban gempa. Roll

Pelat

Roll
TIang
Pancana

Spring Lateral

Roll
Gambar 36 Model 3D Pile Slab Pada STA 11+250

29
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

b. Struktur pile slab ini merupakan “One Way Slab System” sehingga perlu
dilakukan analisis lokal pada arah memanjang (longitudinal) jembatan. Model
ini untuk mensimulasikan perilaku slab yaitu deformasi dan gaya-gaya dalam
yang terjadi pada saat menerima beban-beban bekerja.

Pelat

Tiang
Pancang

5m

Gambar 37 Model Longitudinal Pile Slab STA 11+250

c. Model yang ketiga adalah model arah melintang yaitu untuk mensimulasikan
dan menganalisis perilaku pile head pada saat menerima beban-beban yang
bekerja.
Pelat

Tiang
Pancang

3m

30
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 38 Model Transversal Pile Slab STA 11+250

5.2.2 Material
Pile Head : fc’ – 35 Mpa
Deck Slab : fc’ – 35 Mpa
Tiang Pancang : fc’ – 50 Mpa
Mutu Baja Tulangan : Fy – 400 Mpa

5.2.3 Aplikasi Beban


pada Struktur
STA 11+250

31
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 39 Beban SDL pada STA 11+250

Gambar 40 Beban rem pada STA 11+250

32
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 41 Beban LL 1 pada STA 11+250

Gambar 42 Beban LL 2 pada STA 11+250

Gambar 43 Beban LL 3 pada STA 11+250

33
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 44 Beban LL 4 pada STA 11+250

Gambar 45 Beban LL 5 pada STA 11+250

34
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 46 Beban LL 6 pada STA 11+250

Gambar 47 Beban LL 7 pada STA 11+250

35
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 48 Beban LL 8 pada STA 11+250

Gambar 49 Beban LL 9 pada STA 11+250

36
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 50 Beban LL 10 pada STA 11+250

Gambar 51 Beban LL 11 pada STA 11+250

37
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

5.2.4 Gaya dalam

Gambar 52 Bidang Momen Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (233.71 kN.m pada bottom pile head)

38
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 53 Bidang Momen Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (246.55 kN.m pada bottom pile head )

39
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 54 Nilai Axial Saat Keadaan Ultimate Pada Tiang Pancang (905.68 kN.m pada bottom pile head)

40
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 55 Nilai Axial Saat Keadaan Service Pada Tiang Pancang (555.22 kN.m pada bottom pile head)

41
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 56 Bidang Geser Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (46.40 kN.m pada bottom pile head )

42
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 57 Bidang Geser Arah Longitudinal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (286.03 kN.m pada bottom pile head )

43
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Pada permulaan pemodelan struktur STA 11+250 ini digunakan mutu beton pada pile
head dan deck slab adalah f’c – 30 Mpa. Defleksi maksimum adalah 2 cm pada saat
gempa.

FS = 8 m

L FIXITY
POINT = 9.26
M

Gambar 58 Defleksi arah longitudinal pada saat kondisi gempa

 Defleksi pada muka tanah = 2.543 mm < δ izin = 20 mm


 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 29.26 mm < δ izin =
1100/150
= 73.3 mm

44
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 59 Defleksi arah transversal pada saat kondisi gempa

 Defleksi pada muka tanah = 2.62 mm < δ izin = 20 mm


 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 27.82 mm < δ izin =
1100/150
= 73.3 mm

Gambar 60 Defleksi arah longitudinal rem

 Defleksi pada muka tanah = 1.604 mm < δ izin = 10 mm


 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 7.19 mm < δ izin =
1000/300 = 33.3 mm

45
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 61 Pembesaran Momen


Berdasarkan perhitungan yang didapat, nilai pembesaran momen adalah 1.442

46
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

5.2.5 Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa gaya dalam pada tiang pancang adalah :
a. Mutu beton yang digunakan pada pile head dan deck slab (beton bertulang)
adalah f’c – 35 Mpa dan f’c – 50 Mpa pada tiang.
b. Defleksi maksimum yang terjadi pada muka tanah akibat gempa adalah 2.62
mm, hal ini masih memenuhi persyaratan yang dizinkan yaitu 2 cm pada muka
tanah.
c. Defleksi Maksimum akibat gempa yang terjadi pada Bottom deck slab adalah
29.26 mm, hal ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan yaitu dengan
izin defleksi adalah 73 mm.
d. Defleksi maksimum pada tiang pancang akibat rem adalah 1.604 mm pada
muka tanah, hal ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan yaitu 10 mm.
e. Defleksi maksimum pada tiang pancang akibat rem pada bottom deck slab
adalah 7.19 mm. Hal ini masih memenuhi dari persyaratan yang diizinkan yaitu
dengan izin defleksi adalah 33 mm.
f. Momen yang terjadi pada tiang pancang adalah 233.71 kNm arah longitudinal
dan 246.55 kNm arah transversal (kondisi ultimate). Selain itu, koefisien
pembesaran momen yang didapat adalah 1.442. Sehingga momen yang terjadi
pada tiang pancang adalah 337.1 kNm arah longitudinal dan 355.53 kNm arah
transversal
g. Axial maksimum saat ultimate adalah 905.68 kN dan saat service adalah 555.2
kN
h. Nilai geser yang terjadi pada tiang pancang adalah 46.4 arah transversal dan
286.03 kN arah longitudinal.
5.2.6 Kapasitas tiang pancang
Gaya dalam yang digunakan dalam sambungan tiang pancang ini adalah gaya
dalam pada model struktur 3D, resume gaya dalam pada bottom pile cap dapat
dilihat pada Tabel 3.2.1-3. Sedangkan pada Tabel 3.1.1-4 dapat dilihat internal
standard PC spun pile structural properties specification.

Tabel 4 Resume Gaya Dalam Pada TIang

47
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 5 Internal Standard PC Spun Pile Structural Properties Specification

Tabel resume gaya dalam diatas menunjukkan bahwa pembesaran momen


terbesar yang terjadi saat kondisi ultimate adalah 337.01 kNm. Sehingga tipe pile
yang digunakan adalah tipe B, dengan nilai crack moment 247 kNm dan nominal
moment 444 kNm.

48
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

5.3 Pile Slab STA 18+400


5.3.1 Kondisi batas
a. Tiang pancang yang digunakan adalah diameter 60 cm dengan memakai
spesifikasi dan diagram interaksi yang dikeluarkan oleh PT. Hakaaston.
b. Free standing tiang pancang rata-rata pada STA 18+400 adalah 3.23 sampai
3.76 m terhitung dari muka tanah sampai bottom pile head dan kedalaman
gambut 17.63 sampai dengan 17.78 m.
Pelat

3.76 m m
3.23 m

Tiang
Pancang

5m

Gambar 62 Free Standing Tiang Pancang Rata-Rata

5.3.2 Konsep pemodelan


Pada analisis struktur pile slab ini ada tiga model untuk mensimulasikan perilaku
struktur pada saat menerima beban-beban yang bekerja baik pada kondisi layan
maupun pada kondisi pembebanan ultimate.
a. Model yang pertama adalah model 3 dimensi, dimana struktur dimodelkan
secara terintegrasi mulai dari tiang pancang, pile head dan slabnya. Interkasi
antara tiang pancang yang tertanam dengan tanah diwakili dengan konstanta
pegas (soil spring). Model 3 dimensi ini digunakan untuk menganalisis
stabilitas sistem struktur secara global yaitu pengecekan deformasi dan gaya-
gaya yang bekerja pada tiang pancang baik pada kondisi beban layan maupun
pada kondisi beban gempa.

49
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Roll
Pelat

Roll

Tiang
Pancang
Lateral
Support

Roll

Gambar 63 Model 3D Pile Slab Pada STA 18+400

b. Struktur pile slab ini merupakan “One Way Slab System” sehingga perlu
dilakukan analisis lokal pada arah memanjang (longitudinal) jembatan. Model
ini untuk mensimulasikan perilaku slab yaitu deformasi dan gaya-gaya dalam
yang terjadi pada saat menerima beban-beban bekerja.
Pelat

Tiang
Pancang

5m

Gambar 64 Model Longitudinal Pile Slab STA 18+400

50
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI Pelat

c. Model yang ketiga adalah model arah melintang yaitu untuk mensimulasikan
dan menganalisis perilaku pile head pada saat menerima beban-beban yang
bekerja.

Tiang Pancang

3.75 m

Gambar 65 Model Transversal Pile Slab STA 18+400

5.3.3 Material
Pile Head : fc’ – 35 Mpa
Deck Slab : fc’ – 35 Mpa
Tiang Pancang : fc’ – 50 Mpa
Mutu Baja Tulangan : Fy – 400 Mpa

5.3.4 Aplikasi Beban pada Struktur STA 18+400

51
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 66 Beban SDL


pada STA 18+400

Gambar 67 Beban rem pada STA 18+400

52
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 68 Beban LL 1 pada STA 18+400

Gambar 69 Beban LL 2 pada STA 18+400

53
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 70 Beban LL 3 pada STA 18+400

Gambar 71 Beban LL 4 pada STA 18+400

54
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 72 Beban LL 5 pada STA 18+400

Gambar 73 Beban LL 6 pada STA 18+400

55
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 74 Beban LL 7 pada STA 18+400

Gambar 75 Beban LL 8 pada STA 18+400

56
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 76 Beban LL 9 pada STA 18+400

Gambar 77 Beban LL 4 pada STA 18+400

57
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 78 Beban LL 5 pada STA 18+400

Gambar 79 Beban LL 6 pada STA 18+400

58
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 80 Beban LL 7 pada STA 18+400

Gambar 81 Beban LL 8 pada STA 18+400

59
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 82 Beban LL 9 pada STA 18+400

Gambar 83 Beban LL 10 pada STA 18+400

Gambar 84 Beban LL 11 pada STA 18+400

60
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

61
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

5.3.5 Gaya dalam

Gambar 85 Gambar Bidang Momen Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (254.46 kN.m pada bottom pile head)

62
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 86 Gambar Bidang Momen Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (286.52 kN.m pada bottom pile head )

63
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 87 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Ultimate Pada Tiang Pancang (1069.44 kN.m pada bottom pile head)

64
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 88 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Service Pada Tiang Pancang (649.49 kN.m pada bottom pile head)

65
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 89 Bidang Geser Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (84.51 kN.m pada bottom pile head )

66
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 90 Bidang Geser Arah Longitudinal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (632.09 kN.m pada bottom pile head )

67
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Pada permulaan pemodelan struktur STA 11+250 ini digunakan mutu beton pada
pile head dan deck slab adalah f’c – 30 Mpa. Defleksi maksimum adalah 2 cm pada
saat gempa.

Gambar 91 Defleksi arah longitudinal pada saat kondisi gempa

 Defleksi pada muka tanah = 17.158 mm < δ izin = 20 mm


 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 25.67 mm < δ izin =
1100/150 = 73.3 mm
 Defleksi pada Bottom Pilecap = 23.5 mm < δ izin = 8500/150 =
56 mm

68
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 92 Defleksi arah transversal pada saat kondisi gempa

 Defleksi pada muka tanah = 18.465 mm < δ izin = 20 mm


 Defleksi pada Bottom Pilecap = 23.9 mm < δ izin = 1100/150 =
73.3 mm
 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 26.65 mm < δ izin =
15000/150 = 100 mm

Gambar 93 Defleksi arah longitudinal rem

 Defleksi pada muka tanah = 2.616 mm < δ izin = 10 mm

69
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

 Defleksi pada Bottom Pilecap = 43.6 mm < δ izin = 10000/300 =


33.3 mm
 Defleksi pada Bottom Deck Slab = 4.01 mm < δ izin =
16000/300 = 53.3 mm

70
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 94 Pembesaran Momen

Berdasarkan perhitungan yang didapat, nilai pembesaran momen adalah 1.520

5.3.6 Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa gaya dalam pada tiang pancang adalah :
a. Mutu beton yang digunakan pada pile head dan deck slab (beton bertulang)
adalah f’c – 35 Mpa dan f’c – 50 Mpa pada tiang.
b. Defleksi maksimum yang terjadi pada muka tanah akibat gempa adalah 18.465
mm, hal ini masih memenuhi persyaratan yang dizinkan yaitu 2 cm pada muka
tanah.
c. Defleksi Maksimum akibat gempa yang terjadi pada Bottom deck slab adalah
25.67 mm, hal ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan yaitu dengan
izin defleksi adalah 73 mm.
d. Defleksi maksimum pada tiang pancang akibat rem adalah 2.616 mm pada
muka tanah, hal ini masih memenuhi persyaratan yang diizinkan yaitu 10 mm.
e. Defleksi maksimum pada tiang pancang akibat rem pada bottom deck slab
adalah 4.01 mm. Hal ini masih memenuhi dari persyaratan yang diizinkan yaitu
dengan izin defleksi adalah 33 mm.
f. Momen yang terjadi pada tiang pancang adalah 254.46 kNm arah longitudinal
dan 286.2 kNm arah tranversal. Selain itu, koefisien pembesaran momen yang

71
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

didapat adalah 1.520. Sehingga, momen yang terjadi pada tiang pancang
adalah 386.5 kNm arah longitudinal dan 435.024 kNm arah tranversal
g. Axial maksimum saat ultimate adalah 1069.4 kN dan saat service adalah
649.49 kN
h. Geser yang terjadi pada tiang pancang adalah 84.51 kN arah transveral dan
632.69 kN arah longitudinal

5.3.7 Kapasitas tiang pancang


Gaya dalam yang digunakan dalam sambungan tiang pancang ini adalah gaya
dalam pada model struktur 3D, resume gaya dalam pada bottom pile cap dapat
dilihat pada Tabel 3.2.1-3. Sedangkan pada Tabel 3.1.1-4 dapat dilihat internal
standard PC spun pile structural properties specification.

Tabel 6 Resume Gaya Dalam Pada bottom Pile Cap

Tabel 7 Internal Standard PC Spun Pile Structural Properties Specification

72
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel resume gaya dalam diatas menunjukkan bahwa pembesaran momen terbesar yang
terjadi saat kondisi ultimate adalah 387.5 kNm. Sehingga tipe pile yang digunakan adalah
tipe B2 = B, dengan nilai crack moment 247 kNm dan nominal moment 444 kNm.

6 PERENCANAAN SLAB (PELAT LANTAI)


Perencanaan tulangan slab dibantu dengan menggunakan program Midas Civil
dengan membuat model 2 dimensi arah transversal sebagai line Beam Elemen.
untuk mendapatkan gaya dalam maksimum, dalam analisis ini digunakan beban
gandar belakang dari T50 yang diaplikasikan dalam model sebagai moving load
sesuai dengan sifatnya yang tidak menetap pada satu titik. Beban-beban lain yang
diakomodasi dalam analisis ini adalah:
a. Beban sendiri slab,
b. Super impose dead load (SDL) yaitu beban akibat barrier dan asphalt.
c. Beban LL (UDL dan KEL, Pedestrian dan Truk)
Perencanaan slab/pelat lantai jembatan pile slab direncanakan dengan
menggunakan pelat precast (half slab) tebal 20 cm, sehingga analisis dilakukan
dengan menggunakan tahapan (staging) untuk mendekati kondisi aslinya dan
untuk mendapatkan gaya maksimum pada tahap 1 dan tahap 2.
Tahap 1 adalah tahap dimana half slab belum menyatu dengan deck slab dan pile
haed, sehingga half slab masih tertumpu sederhana, sedangkan tahap 2 adalah

73
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

tahap dimana half slab sudah menyatu dengan slab cast in situ dan pile head,
sehingga half slab telah monolit dan sudah terjadi continounitas dengan bentang
lainnya).

Gambar 95 Slab Tahap I

Gambar 96 Slab Tahap II


6.1 Model Struktur

74
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 97 model struktur deck slab span 5,0 meter

6.2 Aplikasi Beban Terhadap model Struktur

Gambar 98 Aplikasi Beban SDL

75
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 99 Aplikasi Beban UDL 1

Gambar 100 Aplikasi Beban UDL dan KEL 1

76
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 101 Aplikasi Beban UDL 2

Gambar 102 Aplikasi Beban KEL 2

77
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 103 Aplikasi Beban UDL 3

Gambar 104 Aplikasi Beban KEL 3

78
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 105 Aplikasi Beban UDL 4

Gambar 106 Aplikasi Beban KEL 4

79
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 107 Aplikasi Beban UDL 5 dan KEL

Gambar 108 Aplikasi Beban UDL 6 dan KEL

80
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 109 Aplikasi Beban KEL 6 dan KEL

Gambar 110 Aplikasi Beban UDL 7

81
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 111 Aplikasi Beban KEL 7

Gambar 112 Aplikasi Beban UDL 8

82
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 113 Aplikasi Beban KEL 8

Gambar 114 Aplikasi Beban UDL 9

83
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 115 Aplikasi Beban KEL 9

Gambar 116 Aplikasi Beban Bergerak T 50

84
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 117 Aplikasi Beban REM

Gambar 118 Aplikasi Beban Gempa

85
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

6.3 Gaya Dalam

Gambar 119 Gambar gaya dalam pada deck slab cast in situ untuk beban kendaraan

6.4 Perhitungan Penulangan


Dari bidang momen yang ada, gay dalam pada slab adalah :
 Slab Ujung , Momen Lapangan : 335 kN m
 Slab Ujung , Momen Tumpuan : 195 kN m
 Slab Tengah, Momen Lapangan : 245 kN m
 Slab Tengan, Momen Tumpuan : 195 kN m
Tabel 8 Perhitungan Tulangan Lapangan Deck Slab Span Ujung

86
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 9 Perhitungan Tulangan Lapangan Deck Slab Span Tengah

87
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 10 Perhitungan Tumpuan Deck Slab Span Tengah dan ujung

88
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan tulangan pada deck slab arah longitudinal adalah D19 -100 untuk
bagian lapangan pada span ujung dan tengan, dan D19 -200 untuk bagian
tumpuan span tengah mauun ujung. Dengan tulangan tranversal digunakan D13 –
200.

89
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

7 PERENCANAAN PILE HEAD


Perencanaan pile head pada sistem struktur pile slab jalan tol ruas Pekanbaru –
Dumai dibagi menjadi 2 tipe struktur yaitu :
1. Pile head dengan jumlah tiang pancang 7 buah dengan jarak antar tiang
pancang 3.75 meter. Pemodelan ini untuk pile head pada kondisi pile slab free
standing 3.5 meter dan tanah gambut sedalam 16 meter.

Gambar 120 pile slab dengan jumlah 7 tiang pancang (ctc 3.75 m) free standing 3.5m s.d 5 m

2. Pile dengan jumlah tiang 9 buah dengan jarak antar tiang 3 meter . Pemodelan
ini untuk pile slab dengan free standing 8 meter dengan kedalaman gambut 7
meter.

Gambar 121 pile slab dengan jumlah 9 tiang pancang (ctc 3 m) free standing 5 m s.d 8 m

90
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Pada pelaksanaan dilapangan, pembuatan pile head pada sistem pile slab dengan
half precast dilakukan beberapa tahap pelaksanaan yaitu :
a. Pemancangan
b. Pemasangan pile head tahap 1
c. Erection half precast
d. Pengecoran slab cast in situ sekaligus pengecoran pile head tahap 2.

Berdasarkan urutan pelaksanaan maka perencanaan pile head ini dilakukan 2 kali
pemodelan yaitu :
1. Tahap 1 , mengakomodir beban erection half precast dan wet conctrete
pengecoran slab cast insitu
2. Tahap kedua , setelah pile head tercor sempurna mengakomodir beban SDL ,
lalu lintas dan gempa.

7.1 Perencanaan Pile Head sta 11+250


1. Pemodelan Struktur

25.2 m
Pelat

8m

Lateral Tiang
Support Pancang

2. Pembeban Struktur

91
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 122 Grafik Respons Spektra dengan PGA 0.275 Peta Gempa 2013

3. Aplikasi beban terhadap model struktur

92
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 123 Beban SDL pada Struktur STA 11+250

Gambar 124 Beban Rem pada Struktur STA 11+250

93
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 125 Beban LL 1 pada Struktur STA 11+250

Gambar 126 Beban LL 2 pada Struktur STA 11+250

94
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 127 Beban DL pada Struktur STA 11+250

4. Kombiansi beban

5. Gaya Dalam Pile head tahap 1

Gambar 128 Bidang Momen Pada Pile Head Tahap 1

95
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 129 Bidang Geser Pada Pile Head Tahap 1

6. Gaya Dalam Pile Head Tahap 2

Gambar 130 Bidang Momen Pada Pile Head Tahap 2

Gambar 131 Bidang Geser Pada Pile Head Tahap 2

7. Penulangan Pile Head Tahap 2

Tabel 11 Perhitungan Tulangan Lentur Pile Head Lapangan

96
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 12 Perhitungan Tulangan Lentur Pile Head Tumpuan

97
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 13 Perhitungan Tulangan Geser Pile Head Tumpuan

98
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Dari perhitungan diatas kebutuhan tulangan pada pile head adalah :


a. Tulangan Lentur Lapangan adalah 9D19
b. Tulangan Lentur Tumpuan adalah 7D19
c. Tulangan Geser di gunakan 4D13 – 150 pad daerah tumpuan dan 4D13 – 250
pad daerah lapangan.

8. Pengechekan Tulangan Pile Head Tahap 1

99
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 132 Bidang Momen Pile Head Tahap 1

Gambar 133 Bidang Geser Pile Head Tahap 1

Tabel 14 Perhitungan tulangan lentur lapangan pile head tahap 1

100
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 15 Perhitungan tulangan lentur tumpuan pile head tahap 1

101
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 16 Perhitungan tulangan geser tumpuan pile head tahap 1

102
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Dari perhitungan diatas kebutuhan tulangan pada pile head tahap diatas adalah :
a. Tulangan Lentur Lapangan adalah 4D19
b. Tulangan Lentur Tumpuan adalah 4D19
c. Tulangan Geser di gunakan 1D13 – 150 pad daerah tumpuan dan 1D13 – 250
pada daerah lapangan.

103
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Dengan kebutuhan tulangan tahap 1 lebih kecil dari tahap 2 maka tulangan pile
head tahap kedua bisa digunakan dengan tambahan tulangan tumpuan pada pile
head tahap 1 digunakan.

7.2 Perencanaan Pile Head sta 18+400


1. Pemodelan Struktur
25.2 m
Pelat

3.76 m

Lateral Tiang
Support Pancang
Gambar 134 Pemodelan Struktur Transversal STA 18+400

2. Pembeban Struktur

104
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

3. Aplikasi beban terhadap model struktur

Gambar 135 Beban SDL pada Struktur STA 18+400

105
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 136 Beban Rem pada Struktur STA 18+400

Gambar 137 Beban LL 1 pada Struktur STA 18+400

106
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 138 Beban LL 2 pada Struktur STA 18+400

Gambar 139 Beban LL 3 pada Struktur STA 18+400

107
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 140 Beban DL pada Struktur STA 18+400

4. Kombinasi beban

Tabel 17 Kombinasi Beban

5. Gaya Dalam Pile head tahap 1

108
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 141 Bidang Momen pada Pile Head STA 18+400 Tahap I

Gambar 142 Bidang Geser pada Pile Head STA 18+400 Tahap I

6. Gaya Dalam Pile Head Tahap 2

109
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 143 Bidang Momen pada Pile Head STA 18+400 Tahap 2

Gambar 144 Bidang Geser pada Pile Head STA 18+400 Tahap 2

7. Penulangan Pile Head Tahap 2


Tabel 18 Perhitungan Tulangan Lentur Lapangan Pile Head Tahap II

110
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 19 Perhitungan Tulangan Lentur Tumpuan Pile Head Tahap II

111
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 20 Perhitungan Tulangan Geser Pile Head Tahap II

Dari perhitungan diatas kebutuhan tulangan pada pile head adalah :

112
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

a. Tulangan Lentur Lapangan adalah 11D19


b. Tulangan Lentur Tumpuan adalah 8D19
c. Tulangan Geser di gunakan 3D13 – 150 pad daerah tumpuan dan 3D13 – 250
pad daerah lapangan.

8. Penulangan Pile Head Tahap 1

Tabel 21 Perhitungan Tulangan Lentur Lapangan Pile Head Tahap I

Tabel 22 Perhitungan Tulangan Lentur Tumpuan Pile Head Tahap I

113
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Tabel 23 Perhitungan Tulangan Geser Pile Head Tahap I

114
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Dari perhitungan diatas kebutuhan tulangan pada pile head tahap diatas adalah :
a. Tulangan Lentur Lapangan adalah 6D19
b. Tulangan Lentur Tumpuan adalah 6D19
c. Tulangan Geser di gunakan 1D13 – 150 pad daerah tumpuan dan 1D13 – 250
pada daerah lapangan.

Dengan kebutuhan tulangan tahap 1 lebih kecil dari tahap 2 maka tulangan pile
head tahap kedua bisa digunakan dengan tambahan tulangan tumpuan pada pile
head tahap 1 digunakan.

Gambar 145 Penulangan Pada Pile Head STA 18+400

115
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Contents
1 PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
2 KONSEP PERENCANAAN............................................................................................................6
3 DATA TEKNIS...........................................................................................................................10
4 STANDAR DAN ACUAN............................................................................................................11
5 ANALISIS GLOBAL....................................................................................................................11
5.1 Pile Slab STA 0+350..........................................................................................................11
5.1.1 Kondisi batas............................................................................................................11
5.1.2 Konsep pemodelan..................................................................................................12
5.1.3 Material...................................................................................................................14
5.1.4 Aplikasi beban pada momen struktur......................................................................14
5.1.5 Gaya dalam..............................................................................................................18
5.1.6 Kesimpulan..............................................................................................................27
5.1.7 Kapasitas tiang pancang...........................................................................................28
5.2 Pile Slab Sta 11+250.........................................................................................................29
5.2.1 Kondisi batas............................................................................................................29
5.2.2 Material...................................................................................................................31
5.2.3 Aplikasi Beban pada Struktur STA 11+250...............................................................32
5.2.4 Gaya dalam..............................................................................................................37
5.2.5 Kesimpulan..............................................................................................................46
5.2.6 Kapasitas tiang pancang...........................................................................................46
5.3 Pile Slab STA 18+400........................................................................................................48
5.3.1 Kondisi batas............................................................................................................48
5.3.2 Konsep pemodelan..................................................................................................48
5.3.3 Material...................................................................................................................50
5.3.4 Aplikasi Beban pada Struktur STA 18+400...............................................................51
5.3.5 Gaya dalam..............................................................................................................61
5.3.6 Kesimpulan..............................................................................................................70
5.3.7 Kapasitas tiang pancang...........................................................................................71
6 PERENCANAAN SLAB (PELAT LANTAI).....................................................................................72
6.1 Model Struktur................................................................................................................73
6.2 Aplikasi Beban Terhadap model Struktur.........................................................................74
6.3 Gaya Dalam......................................................................................................................84

116
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

6.4 Perhitungan Penulangan..................................................................................................85


7 PERENCANAAN PILE HEAD......................................................................................................88
7.1 Perencanaan Pile Head sta 11+250..................................................................................89
7.2 Perencanaan Pile Head sta 18+400................................................................................102

Gambar 1 Strip Map Penanganan Pada Daerah Main Road...............................................................1


Gambar 2 Penanganan Pile Slab Pada Main Road.............................................................................2
Gambar 3 Penanganan Pile Slab Pada STA 18+400............................................................................3
Gambar 4 Penanganan Pada STA 0+350 s.d 0+500............................................................................4
Gambar 5 Penanganan Pile Slab Pada STA 11+250............................................................................5
Gambar 6 Prinsip Pemodelan Struktur..............................................................................................7
Gambar 7 Prinsip Pemodelan 3D Pada Modifikasi Pile Slab Span 10 meter......................................7
Gambar 8 Prinsip Pemodelan 3D Pada Pile Slab Span 5 meter..........................................................7
Gambar 9 Peta Percepatan puncak (SB) untuk probabilitas terlampaui............................................8
Gambar 10 Peta Percepatan spectrum respons 0.2 detik dengan nisbah redaman 5% di batuan
dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 7%dalam 75 tahun............................................................8
Gambar 11 Peta Percepatan spectrum respons 1 detik dengan nisbah redaman 5% di batuan dasar
(SB) untuk probabilitas terlampaui 7%dalam 75 tahun.....................................................................9
Gambar 12 Grafik Respons Spektra...................................................................................................9
Gambar 13 Free Standing Tiang Pancang Rata-Rata........................................................................11
Gambar 14 Model 3D Pile Slab Pada STA 0+350..............................................................................12
Gambar 15 Model Longitudinal Pile Slab STA 0+350.......................................................................13
Gambar 16 Model Transversal Pile Slab STA 0+350.........................................................................13
Gambar 17 Beban SDL pada STA 0+350...........................................................................................14
Gambar 18 Beban rem pada STA 0+350..........................................................................................15
Gambar 19 Beban LL 1 pada STA 0+350..........................................................................................15
Gambar 20 Beban LL 2 pada STA 0+350..........................................................................................16
Gambar 21 Beban LL 3 pada STA 0+350..........................................................................................16
Gambar 22 Beban LL 4 pada STA 0+350..........................................................................................17
Gambar 23 Beban LL 5 pada STA 0+350..........................................................................................17
Gambar 24 Beban LL 6 pada STA 0+350..........................................................................................17
Gambar 25 Gambar Bidang Momen Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (122.75 kN.m pada
bottom pile head)............................................................................................................................18

117
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 26 Bidang Momen Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (81 kN.m
pada bottom pile head )..................................................................................................................19
Gambar 27 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Ultimate Pada Tiang Pancang (1366.24 kN.m pada
bottom pile head)............................................................................................................................20
Gambar 28 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Service Pada Tiang Pancang (881.5 kN.m pada
bottom pile head)............................................................................................................................21
Gambar 29 Gambar Bidang Geser Arah Transversal Saat Keadaan Ultimate...................................22
Gambar 30 Gambar Bidang Geser Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (97.72 kN pada
bottom pile head)............................................................................................................................23
Gambar 31 Defleksi arah longitudinal pada saat kondisi gempa.....................................................24
Gambar 32 Defleksi arah transversal pada saat kondisi gempa.......................................................24
Gambar 33 Defleksi arah longitudinal rem......................................................................................25
Gambar 34 Pembesaran Momen.....................................................................................................26
Gambar 35 Free Standing Tiang Pancang Rata-Rata........................................................................29
Gambar 36 Model 3D Pile Slab Pada STA 11+250............................................................................30
Gambar 37 Model Longitudinal Pile Slab STA 11+250.....................................................................30
Gambar 38 Model Transversal Pile Slab STA 11+250.......................................................................31
Gambar 39 Beban SDL pada STA 11+250.........................................................................................32
Gambar 40 Beban rem pada STA 11+250........................................................................................32
Gambar 41 Beban LL 1 pada STA 11+250........................................................................................33
Gambar 42 Beban LL 2 pada STA 11+250........................................................................................33
Gambar 43 Beban LL 3 pada STA 11+250........................................................................................34
Gambar 44 Beban LL 4 pada STA 11+250........................................................................................34
Gambar 45 Beban LL 5 pada STA 11+250........................................................................................34
Gambar 46 Beban LL 6 pada STA 11+250........................................................................................34
Gambar 47 Beban LL 7 pada STA 11+250........................................................................................35
Gambar 48 Beban LL 8 pada STA 11+250........................................................................................35
Gambar 49 Beban LL 9 pada STA 11+250........................................................................................35
Gambar 50 Beban LL 10 pada STA 11+250......................................................................................36
Gambar 51 Beban LL 11 pada STA 11+250......................................................................................36
Gambar 52 Bidang Momen Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (233.71 kN.m pada bottom
pile head)........................................................................................................................................37

118
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 53 Bidang Momen Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (246.55
kN.m pada bottom pile head ).........................................................................................................38
Gambar 54 Nilai Axial Saat Keadaan Ultimate Pada Tiang Pancang (905.68 kN.m pada bottom pile
head)...............................................................................................................................................39
Gambar 55 Nilai Axial Saat Keadaan Service Pada Tiang Pancang (555.22 kN.m pada bottom pile
head)...............................................................................................................................................40
Gambar 56 Bidang Geser Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (46.40 kN.m
pada bottom pile head )..................................................................................................................41
Gambar 57 Bidang Geser Arah Longitudinal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (286.03
kN.m pada bottom pile head ).........................................................................................................42
Gambar 58 Defleksi arah longitudinal pada saat kondisi gempa.....................................................43
Gambar 59 Defleksi arah transversal pada saat kondisi gempa.......................................................43
Gambar 60 Defleksi arah longitudinal rem......................................................................................44
Gambar 61 Pembesaran Momen.....................................................................................................45
Gambar 62 Free Standing Tiang Pancang Rata-Rata........................................................................48
Gambar 63 Model 3D Pile Slab Pada STA 18+400............................................................................49
Gambar 64 Model Longitudinal Pile Slab STA 18+400.....................................................................49
Gambar 65 Model Transversal Pile Slab STA 18+400......................................................................50
Gambar 66 Beban SDL pada STA 18+400........................................................................................51
Gambar 67 Beban rem pada STA 18+400........................................................................................52
Gambar 68 Beban LL 1 pada STA 18+400........................................................................................52
Gambar 69 Beban LL 2 pada STA 18+400........................................................................................53
Gambar 70 Beban LL 3 pada STA 18+400........................................................................................53
Gambar 71 Beban LL 4 pada STA 18+400........................................................................................54
Gambar 72 Beban LL 5 pada STA 18+400........................................................................................54
Gambar 73 Beban LL 6 pada STA 18+400........................................................................................55
Gambar 74 Beban LL 7 pada STA 18+400........................................................................................55
Gambar 75 Beban LL 8 pada STA 18+400........................................................................................56
Gambar 76 Beban LL 9 pada STA 18+400........................................................................................56
Gambar 77 Beban LL 4 pada STA 18+400........................................................................................57
Gambar 78 Beban LL 5 pada STA 18+400........................................................................................57
Gambar 79 Beban LL 6 pada STA 18+400........................................................................................58
Gambar 80 Beban LL 7 pada STA 18+400........................................................................................58

119
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 81 Beban LL 8 pada STA 18+400........................................................................................59


Gambar 82 Beban LL 9 pada STA 18+400........................................................................................59
Gambar 83 Beban LL 10 pada STA 18+400......................................................................................59
Gambar 84 Beban LL 11 pada STA 18+400......................................................................................60
Gambar 85 Gambar Bidang Momen Arah Longitudinal Saat Keadaan Ultimate (254.46 kN.m pada
bottom pile head)............................................................................................................................61
Gambar 86 Gambar Bidang Momen Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate
(286.52 kN.m pada bottom pile head )............................................................................................62
Gambar 87 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Ultimate Pada Tiang Pancang (1069.44 kN.m pada
bottom pile head)............................................................................................................................63
Gambar 88 Gambar Nilai Axial Saat Keadaan Service Pada Tiang Pancang (649.49 kN.m pada
bottom pile head)............................................................................................................................64
Gambar 89 Bidang Geser Arah Tranversal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (84.51 kN.m
pada bottom pile head )..................................................................................................................65
Gambar 90 Bidang Geser Arah Longitudinal pada Tiang Pancang Saat Keadaan Ultimate (632.09
kN.m pada bottom pile head ).........................................................................................................66
Gambar 91 Defleksi arah longitudinal pada saat kondisi gempa.....................................................67
Gambar 92 Defleksi arah transversal pada saat kondisi gempa.......................................................67
Gambar 93 Defleksi arah longitudinal rem......................................................................................68
Gambar 94 Pembesaran Momen.....................................................................................................69
Gambar 95 Slab Tahap I...................................................................................................................72
Gambar 96 Slab Tahap II..................................................................................................................73
Gambar 97 model struktur deck slab span 5,0 meter.....................................................................73
Gambar 98 Aplikasi Beban SDL........................................................................................................74
Gambar 99 Aplikasi Beban UDL 1....................................................................................................74
Gambar 100 Aplikasi Beban UDL dan KEL 1....................................................................................75
Gambar 101 Aplikasi Beban UDL 2..................................................................................................75
Gambar 102 Aplikasi Beban KEL 2...................................................................................................76
Gambar 103 Aplikasi Beban UDL 3..................................................................................................76
Gambar 104 Aplikasi Beban KEL 3...................................................................................................77
Gambar 105 Aplikasi Beban UDL 4..................................................................................................77
Gambar 106 Aplikasi Beban KEL 4...................................................................................................78
Gambar 107 Aplikasi Beban UDL 5 dan KEL.....................................................................................78

120
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 108 Aplikasi Beban UDL 6 dan KEL.....................................................................................79


Gambar 109 Aplikasi Beban KEL 6 dan KEL......................................................................................79
Gambar 110 Aplikasi Beban UDL 7..................................................................................................80
Gambar 111 Aplikasi Beban KEL 7...................................................................................................80
Gambar 112 Aplikasi Beban UDL 8..................................................................................................81
Gambar 113 Aplikasi Beban KEL 8...................................................................................................81
Gambar 114 Aplikasi Beban UDL 9..................................................................................................82
Gambar 115 Aplikasi Beban KEL 9...................................................................................................82
Gambar 116 Aplikasi Beban Bergerak T 50......................................................................................83
Gambar 117 Aplikasi Beban REM....................................................................................................83
Gambar 118 Aplikasi Beban Gempa................................................................................................84
Gambar 119 Gambar gaya dalam pada deck slab cast in situ untuk beban kendaraan...................84
Gambar 120 pile slab dengan jumlah 7 tiang pancang (ctc 3.75 m) free standing 3.5m s.d 5 m.....88
Gambar 121 pile slab dengan jumlah 9 tiang pancang (ctc 3 m) free standing 5 m s.d 8 m............88
Gambar 122 Grafik Respons Spektra dengan PGA 0.275 Peta Gempa 2013....................................90
Gambar 123 Beban SDL pada Struktur STA 11+250.........................................................................91
Gambar 124 Beban Rem pada Struktur STA 11+250........................................................................91
Gambar 125 Beban LL 1 pada Struktur STA 11+250.........................................................................92
Gambar 126 Beban LL 2 pada Struktur STA 11+250.........................................................................92
Gambar 127 Beban DL pada Struktur STA 11+250...........................................................................93
Gambar 128 Bidang Momen Pada Pile Head Tahap 1......................................................................93
Gambar 129 Bidang Geser Pada Pile Head Tahap 1.........................................................................94
Gambar 130 Bidang Momen Pada Pile Head Tahap 2......................................................................94
Gambar 131 Bidang Geser Pada Pile Head Tahap 2.........................................................................94
Gambar 132 Bidang Momen Pile Head Tahap 1..............................................................................98
Gambar 133 Bidang Geser Pile Head Tahap 1.................................................................................98
Gambar 134 Pemodelan Struktur Transversal STA 18+400............................................................102
Gambar 135 Beban SDL pada Struktur STA 18+400.......................................................................103
Gambar 136 Beban Rem pada Struktur STA 18+400......................................................................104
Gambar 137 Beban LL 1 pada Struktur STA 18+400.......................................................................104
Gambar 138 Beban LL 2 pada Struktur STA 18+400.......................................................................105
Gambar 139 Beban LL 3 pada Struktur STA 18+400.......................................................................105
Gambar 140 Beban DL pada Struktur STA 18+400.........................................................................106

121
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

Gambar 141 Bidang Momen pada Pile Head STA 18+400 Tahap I.................................................107
Gambar 142 Bidang Geser pada Pile Head STA 18+400 Tahap I....................................................107
Gambar 143 Bidang Momen pada Pile Head STA 18+400 Tahap 2...............................................108
Gambar 144 Bidang Geser pada Pile Head STA 18+400 Tahap 2...................................................108
Gambar 145 Penulangan Pada Pile Head STA 18+400...................................................................113

Tabel 1 Penanganan Gambut dengan Pile Slab..................................................................................1


Tabel 2 Resume Gaya Dalam Pada bottom Pile Cap.........................................................................28
Tabel 3 Internal Standard PC Spun Pile Structural Properties Specification.....................................28
Tabel 4 Resume Gaya Dalam Pada TIang.........................................................................................47
Tabel 5 Internal Standard PC Spun Pile Structural Properties Specification....................................47
Tabel 6 Resume Gaya Dalam Pada bottom Pile Cap.........................................................................71
Tabel 7 Internal Standard PC Spun Pile Structural Properties Specification.....................................71
Tabel 8 Perhitungan Tulangan Lapangan Deck Slab Span Ujung......................................................85
Tabel 9 Perhitungan Tulangan Lapangan Deck Slab Span Tengah....................................................86
Tabel 10 Perhitungan Tumpuan Deck Slab Span Tengah dan ujung.................................................87
Tabel 11 Perhitungan Tulangan Lentur Pile Head Lapangan............................................................95
Tabel 12 Perhitungan Tulangan Lentur Pile Head Tumpuan.............................................................96
Tabel 13 Perhitungan Tulangan Geser Pile Head Tumpuan..............................................................97
Tabel 14 Perhitungan tulangan lentur lapangan pile head tahap 1.................................................99
Tabel 15 Perhitungan tulangan lentur tumpuan pile head tahap 1...............................................100
Tabel 16 Perhitungan tulangan geser tumpuan pile head tahap 1................................................101
Tabel 17 Kombinasi Beban.............................................................................................................106
Tabel 18 Perhitungan Tulangan Lentur Lapangan Pile Head Tahap II.............................................109
Tabel 19 Perhitungan Tulangan Lentur Tumpuan Pile Head Tahap II.............................................110
Tabel 20 Perhitungan Tulangan Geser Pile Head Tahap II..............................................................110
Tabel 21 Perhitungan Tulangan Lentur Lapangan Pile Head Tahap I..............................................111
Tabel 22 Perhitungan Tulangan Lentur Tumpuan Pile Head Tahap I..............................................112
Tabel 23 Perhitungan Tulangan Geser Pile Head Tahap I...............................................................113

122
LAMPIRAN 3

PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI

123

You might also like