You are on page 1of 5

Perancangan Sistem Monitoring Pengolahan Limbah Cair Pada

IPAL
Iwan Muhammad Erwin
Bidang Otomasi - Pusat Penelitian Informatika
iwan@informatika.lipi.go.id

Abstrak
Pengolahan limbah cair dikerjakan dalam IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah).
Dalam pengoperasion IPAL diperlukan data parameter yang ada dalam proses pengolahan
limbah cair tersebut yaitu pH, suhu, oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO), daya hantar
listrik, TOC (Total Organic Carbon), BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical
Oxygen Demand), dll. Untuk dapat mengetahui nilai parameter diatas perlu dipasang sensor-
sensor. Apabila operator tidak dapat memonitor IPAL secara kontinyu, maka dipastikan
kinerja IPAL akan tidak efektif dan efisien. Masalah ini bisa diatasi dengan pemasangan sistem
otomatis yang mampu melakukan monitoring dan pengendalian proses. Namun sistem seperti
ini sangat mahal, perlu biaya operasional dan perawatan yang besar pula. Untuk menekan
biaya maka cukup dipasang sistem monitoring secara remote saja, pengendalian proses tetap
dikerjakan operator. Dalam sistem ini sensor-sensor yang terpasang akan mengambil nilai
data parameter, selanjutnya melalui RTU (Remote Terminal Unit) data-data ini dikirimkan ke
kantor operator. Hasil monitoring ini ditampilkan melalui komputer menggunakan perangkat
lunak Human Machine Interface (HMI). Dari data hasil monitoring ini operator dapat
menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk pengendalian proses di IPAL. Pada
makalah ini dibuat rancangan sistem monitoring pengolahan limbah cair. Rancangan bersifat
universal sehingga dapat diterapkan untuk segala jenis IPAL.

Kata kunci : IPAL, monitoring, Remote Terminal Unit, Human Machine Interface, rancangan.

yang berbahaya, menggumpalkan kotoran-


1. Pendahuluan kotoran [3].
Untuk pengolahan limbah cair perlu
Air limbah terdiri dari satu atau lebih dibangun IPAL (Instalasi Pengolah Air
parameter pencemar yang melampaui Limbah). Pembangunan IPAL membutuhkan
ambang batas yang telah ditetapkan. biaya yang tidak murah, begitu pula dengan
Kemungkinan di dalamnya terdapat minyak, biaya operasional dan perawatannya. Saat ini
lemak, bahan anorganik seperti besi, kecenderungan yang terjadi adalah pihak
alumunium, nikel, plumbum, barium, fenol, industri memiliki IPAL hanya sebatas untuk
dan lain-lain, sehingga dalam memenuhi persyaratan pendirian pabrik
pengolahannya dibutuhkan kombinasi dari (industri) atau untuk mematuhi peraturan
beberapa metode dan peralatan [1]. Limbah pemerintah. Hanya sedikit industri yang
diolah dengan tujuan untuk mengambil menjalankan IPAL-nya dengan benar.
bahan-bahan berbahaya di dalamnya dan Batasan masalah adalah pada monitoring
atau mengurangi/menghilangkan senyawa- proses pengolahan limbah cair, bukan pada
senyawa kimia maupun non-kimia yang bagaimana pengendalian proses pengolahan
berbahaya dan beracun [2]. Beberapa cara limbah cair. Pengendalian proses masih
pengolahan limbah antara lain dengan memerlukan operator. Hal ini
memberikan bahan kimia yang dapat dipertimbangkan karena untuk monitoring
menentralkan air, menghancurkan senyawa sekaligus pengendalian proses memerlukan
biaya yang sangat besar. Dalam makalah ini

INKOM I-66
ruang lingkupnya adalah bagaimana data dalam berbagai format (teks dan
merancang sistem monitoring proses grafik), historical trending, dan pembuatan
pengolahan limbah cair untuk membantu laporan (reporting). Data terekam ke dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi IPAL. file yang dapat dibuka dengan Microsoft
Excel atau Microsoft Acess. Data dari file
2. Perancangan sistem monitoring ini dapat diolah menjadi grafik atau untuk
keperluan analisis.
Pada makalah ini dianggap bahwa
pemilik IPAL adalah pabrik (industri). Letak
3. Perangkat keras
IPAL yang umumnya cukup jauh dari kantor
pabrik sehingga akan merepotkan operator Dalam rancangan secara perangkat lunak
untuk selalu stanby di lokasi IPAL. Masalah telah ditetapkan penggunaan sistem RS-485
ini bisa diatasi dengan pemasangan sistem dengan pertimbangan sebagai berikut :
monitoring secara remote. Sensor-sensor • Jarak antara IPAL dengan kantor
yang terpasang akan mengambil data pabrik masih bisa dijangkau dengan
parameter, selanjutnya melalui RTU sistem kabel.
(Remote Terminal Unit) data-data ini • Divais 485 mudah dikonfigurasi.
dikirimkan ke kantor. Umumnya jarak IPAL • Divais 485 mudah dioperasikan.
dengan kantor pabrik tidak lebih dari 1 km, • Jaringan 485 mudah dibangun dan
dengan demikian komunikasi data dapat dikembangkan.
melalui kabel menggunakan sistem RS-485. Spesifikasi protokol RS-485 sebagai
berikut [4]:
• Panjang maksimal per segmen 1200
SENSORS
INTAKE meter.
• Ketahanan yang tinggi terhadap derau
LIMBAH CAIR

IPAL
OUTLET IPAL (noise).
RTU
SENSORS • Maksimal 32 titik per segmen.
• Komunikasi dua-arah master-slave
SENSORS

RS-485
melalui kabel twisted-pair.
• Hubungan tiap titik secara paralel, true
multi-drop.
HMI
Multi-drop dalam RS-485 terdapat dua
kabel utama per segmen. Hubungan dengan
divais dilakukan dengan cara menyambung
Gambar 1 Gambaran sederhana monitoring
‘pengolahan limbah cair’
(tap) secara paralel dari dua kbel utama,
Gambar 1 menunjukkan sistem sehingga disebut drop cable. Jadi semua
monitoring pengolahan limbah cair. hubungan adalah paralel dan menyambung
Dikantor pusat program aplikasi HMI akan atau memutuskan sebuah titik divais tidak
memonitor segala kondisi yang terjadi di menyebabkan gangguan terhadap jaringan
IPAL, data-data parameter dapat dilihat ini [4].
secara online dan real-time. Selanjutnya data Pemilihan sensor mengacu pada
ini disimpan dalam suatu basis data yang kemudahan didapatkan di pasar dengan
dapat dipergunakan lebih luas lagi, misalnya harga yang relatif murah. Output sensor
untuk pembuatan laporan dan analisis dipilih yang sesuai dengan masukan modul
kebutuhan operasional dan maintenance input analog, yaitu 4-20 mA yang
IPAL merupakan standard industri.
HMI sebagai perangkat lunak berfungsi Sebenarnya untuk memonitor proses
menampilkan data hasil pengukuran oleh pengolahan limbah cair dibutuhkan
sensor, perekaman data hasil monitoring. parameter yang cukup komplek. Beberapa
Selain itu HMI harus mampu menampilkan pertimbangan pemilihan sensor adalah:

INKOM I-67
parameter yang akan diambil datanya harus device). Banyak pilihan yang bisa diambil
dapat diukur secara real-time (langsung), antara lain menggunakan perangkat lunak
masalah biaya, ketersediaan alat dan bahan yang khusus ditujukan untuk membangun
di dalam negeri. Dengan demikian dalam HMI atau menggunakan perangkat lunak
rancangan ini hanya beberapa parameter saja pemograman seperti Visual Basic, Delphi,
yang dicantumkan, yaitu pH, suhu, dissolved Java, dll. Pemilihan ini didasarkan pada
oxygen (DO), daya hantar listrik, volume beberapa kriteria yaitu :
limbah cair. • Kesesuaian dengan divais yang akan
Rancangan sistem monitoring ini dipakai
menggunakan protokol RS-485 untuk • Kemudahan pengembangan
komunikasi antar modul. Sedangkan • Kemudahan instalasi
komunikasi sistem dengan komputer • Kemudahan penggunaan
menggunakan protokol RS-232. Untuk • Biaya pengembangan perangkat lunak
menghubungkan dua protokol yang berbeda
ini diperlukan sebuah konverter. Konverter Dari kriteria di atas maka diputuskan
ini berfungsi mengubah aras sinyal RS-485 rancangan menggunakan perangkat lunak
ke RS-232, demikian pula sebaliknya. yang khusus ditujukan untuk membangun
HMI yaitu GeniDAQ dari Advantech.
GeniDAQ mempunyai beberapa modul yang
penting yaitu : Builder, Runtime, BasicScript
Engine, Data Center dan I/O Driver [5].
Untuk mendukung jalannya perangkat lunak
HMI ini maka diperlukan beberapa
perangkat lunak lainnya yaitu minimum
Windows 95, Microsoft Excel dan Access.
Gambar 2 Rancangan perangkat keras 4.1. Task designer
Gambar 2 menunjukkan rancangan sistem
monitoring menggunakan jaringan RS-485. Task Designer berfungsi untuk
Secara perangkat lunak rancangan ini mengkonfigurasi fungsi-fungsi tugas (task
menggunakan sebuah PC (Personal functions), antara lain fungsi I/O, fungsi
Computer), 2 modul analog input, 1 modul DDE, fungsi penghitung, fungsi file, dll.
digital input, 1 buah 232/485 converter, Fungsi-fungsi tersebut diwakili dengan
beberapa sensor dan transmitter seperti kotak fungsi atau ikon. GeniDAQ
terlihat pada gambar 2. PC yang dibutuhkan menggunakan model pemograman aliran
mempunyai spesifikasi minimum sebagai data untuk menjelaskan tugas (task) dan
berikut : strategi kendali. Task designer dapat diisi
• Processor Intel Pentium 200 MHz dengan kotak-kotak task yang mewakili
(compatible) timer, tombol, time stamp, tag, basic script,
• RAM 64 Mb yang sesuai dengan sistem yang akan
• Disk space 20 MB dibangun.
Gambar 3 menunjukkan contoh
• VGA card 1 MB
rancangan task menggunakan Task
• Keyboard dan mouse
Designer. Disini Task Designer diisi dengan
• Paralel Port kotak Log, Time Stamp (TS), Analog Input
• CD Drive (AI) dan Binary Button (BBTN). GeniDAQ
menyediakan beragam kotak task yang
4. Perangkat lunak dikelompokkan dalam Task Toolbox.
Perangkat lunak yang dapat
dihubungkan adalah yang bisa berhubungan
dengan divais yang akan dipakai (485

INKOM I-68
mengakses dan membagi data ke aplikasi
lainnya seperti Microsoft Access dan
Microsoft Excel.

Gambar 3 Contoh rancangan task


Gambar 4 Contoh rancangan antar muka
4.2. Display Designer
Display Designer digunakan untuk Script Designer mendukung pula fungsi
mengkonfigurasi tampilan atau antarmuka cut, copy dan paste, seperti dalam
operator. GeniDAQ menyediakan beragam lingkungan Visual Basic. Ia juga
wizard grafis, mempermudah pengguna menyediakan kemampuan debugging
membuat antarmuka yang sesuai dengan termasuk didalamnya kemampuan telusur
proyek yang akan dibuat. GeniDAQ perlangkah dan per kode, mengeset break
mempunyai display tolbox yang didalamnya point dan peubah debug.
berisi kotak-kotak ikon tampilan antara lain :
bar meter, tombol, indikator, real-time 5. Kesimpulan
trending, historical trending, saklar, analog
Hasil rancangan untuk sistem monitoring
meter, slider, penampil angka, dan kotak
pengolahan limbah cair menggunakan sistem
gambar bitmap (bmp). Gambar 4
RS-485. Paramater yang dimonitor adalah
memperlihatkan contoh rancangan
pH, suhu, oksigen terlarut, daya hantar
antarmuka menggunakan display designer,
listrik, debit dan volume limbah cair.
disamping kiri gambar terlihat display
Rancangan ini membuka peluang untuk
toolbox yang menyedialan kotak-kotak ikon
dikembangkan lebih luas lagi menjadi sistem
tampilan.
kendali untuk pengolahan limbah cair.
GeniDAQ juga menambahkan
kemudahan untuk membentuk gambar
kotak, lingkaran, elips dan poligon. Obyek- 6. Penutup
obyek ini dapat dihubungkan ke nilai tag. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa
Obyek tersebut dapat diwarnai, rancangan menggunakan sistem RS-485,
dikelompokkan membentuk obyek tunggal. salah satu unsurnya adalah kemudahan
Dengan kemampuan ini maka dapat dibuat dalam mengembangkan sistem. Beberapa
gambar pompa, katup, kran atau simbol- kemungkinan pengembangan dari hasil
simbol industri lainnya. rancangan ini adalah penambahan modul
4.3. Script Designer SMS, modem radio dan pengembangan
menjadi sistem kendali untuk proses
Scrip Designer adalah sebuah editor teks pengolahan limbah cair.
untuk mengedit kode script. Berdasarkan Penambahan modul SMS
bahasa makro yang sangat populer yaitu memungkinkan hasil monitoring dikirimkan
Microsoft Visual Basic, GenieDAQ telah melalui SMS. Modul SMS ini harus
memadukannya dalam tool BasicScript. dikonfigurasi dengan alamat ID tersendiri.
Dalam BasicScript dapat ditangani fungsi- Beberapa setting di modul SMS dan
fungsi perhitungan, baca dan tulis file, DDE, program HMI harus diubah sehingga fungsi
ODBC [5]. Dengan fungsi tersebut dapat pengiriman data melalui SMS dapat

INKOM I-69
dilakukan sesuai dengan rancangan. Begitu [2] Sakti A. Siregar, “Instalasi Pengolahan
juga dengan penambahan modem radio. Air Limbah”, (2005) Penerbit Kanisius,
Pengembangan yang lebih luas lagi Yogyakarta.
adalah menjadi sistem kendali. Divais-divais [3] Hindarko S, Ir., “Mengolah Air
kendali menggunakan divais RS-485 antara Limbah”, (2003) Penerbit Esha, Jakarta.
lain modul relay output, digital output dan [4] Advantech, ”ADAM 5510 PC-Based
analog output. Modul kendali ini harus Programmable Controller User’s
diprogram dari HMI untuk mengendalikan Guide”, (2000), Advantech.
kerja pompa, motor pengaduk, blower untuk [5] Advantech, “Advantech GeniDAQ
aerasi dan katup pengumpan bahan kimia User’s Guide”, Advantech, Taiwan.
(dosing).

7. Daftar pustaka
[1] Philip Kristanto, Ir., “Ekologi Industri”,
(2002) Penerbit ANDI, Yogyakarta.

INKOM I-70

You might also like