You are on page 1of 7

PENERAPAN TEORI FUNGSI ARSITEKTUR

PADA BANGUNAN VIHARA ARYA DHARMA JAYA


DI MERAUKE

Anisa Dwi Cahyanti


cahyanti.anisa@yahoo.com
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Musamus
Jl. Kamizaun Mopah Lama Merauke

ABSTRAK
Teori fungsi merupakan salah satu dari banyaknya teori yang berkembang dalam
dunia arsitektur. Dalam penerapan teori fungsi ini bisa ditemukan dalam beberapa bangunan
di Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Merauke. Contohnya bisa kita lihat penerapannya
dalam bangunan-bangunan peribadatan salah satunya vihara. Kita bisa mengambil contoh
bangunan yaitu Vihara Arya Dharma Jaya.
Penerapan teori fungsi pada bangunan Vihara Arya Dharma Jaya mengandung makna
dan maksud tertentu yang bisa kita ketahui dari hasil penelitian yang dilakukan. Diharapkan
dengan adanya kajian awal yaitu penelitian ini dapat memberi wawasan kepada kita sehingga
dapat mengetahui bagaimana unsur-unsur dalam teori fungsi ini dapat diterapkan pada
bangunan Vihara Arya Dharma Jaya.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik, yaitu metode yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data yang diperoleh dari hasil survey lapangan berupa observasi langsung,
wawancara dan dokumentasi.
Kata kunci : teori fungsi, vihara, vihara arya dharma jaya
PENDAHULUAN
Indonesia terkenal dengan beragam macam suku, bangsa, budaya dan agama, ini
membuktikan bahwa Indonesia menganut paham Bhineka Tunggal Ika, yang dimana paham
ini mempersatukan Indonesia. Agama yang diakui di Indonesia ada 6 yakni Agama Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu. di merauke sendiri sudah
terdapat 6 agama tersebut, salah satunya yaitu agama Budha. Agama budha di Merauke telah
mengalami perkembangan dengan ditandainya selalu diadakannya perayaan hari-hari besar
umat Budha serta berdirinya bangunan peribadatan umat Budha sendiri yang disebut vihara.
Salah satu vihara di Merauke berada di jalan Garuda Mopah Lama, Mandala Merauke yang
bernama Vihara Arya Dharma Jaya.
Dalam jurnal ini tempat yang dipilih untuk melakukan survey tempat peribadatan
yaitu Vihara Arya Dharma Jaya. Dipilihnya tempat peribadatan ini karena untuk lebih
memperkenalkan tempat peribadatan umat agama Budha yang berada di Merauke yaitu
vihara, dan juga lokasi dari vihara itu sendiri mudah dijangkau dan ditemukan walau sedikit
jauh dari perkotaan. Selain itu karena masyarakat di Merauke sendiri belum terlalu mengenal
dan mengetahui secara umum tentang agama Budha dan termasuk juga tempat
peribadahannya yang berada di Merauke. Dilain sisi masyarakat Merauke selalu hidup
berdampingan antar umat beragama tidak terkecuali agama Budha.
Teori yang akan digunakan sebagai acuan penerapannya dalam tempat peribadatan
vihara yaitu teori fungsi dalam arsitektur. Dipilihnya teori fungsi karena teori ini mencakup
bagian-bagian dari teori lainnya seperti bentuk dan ruang. Menurut para modernis, fungsi
dapat dikategorikan sebagai penentu benmtuk atau panduan menuju bentuk. Fungsi
menunjukkan kearah amana bentuk harus ditentukan. (Yuswadi Saliya, 1999). Karena fungsi
merupakan gambaran dari kegiatan, dimana kegiatan tersebut membutuhkan tempat atau
ruang untuk keberlangsungannya. Sehingga jika membahas fungsi, tentunya akan berlanjut
dengan pembahasan tentang ruang. Jadi dalam pembahasannya nanti fungsi tidak dapat
dipisahkan dari pembahasan tentang ruang, bentuk dan ekspresi bentuk yang dihasilkan.
Untuk mengetahui persoalan yang terjadi dalam penulisan jurnal ini dilakukan
penelitian dengan tujuan mengumpulkan data-data yang diinginkan. Penelitian yang
dilakukan bersifat deskriptif analitik. Menurut Sugiono (2009: 29) “Metode Deskriptif adalah
suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Penelitian ini
merupakan tahap awal untuk mempermudah mengumpulkan data dengan batasan hanya pada
vihara arya dharma jaya dengan penerapan hanya pada teori Symbolic Function dan Cultural
Symbolization yang berkaitan dengan bangunan vihara ini. Setelah itu dapat dilanjutkan
dengan penelitian sendiri bagi pihak terkait maupun yang mau lebih mengetahui penerapan
teori-teori tersebut pada bangunan vihara ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bimbingan.org/pengertian-pendekatan-deskriptif-analitis.htm
https://www.scribd.com/doc/306349047/Adapun-Pengertian-Dari-Metode-Deskriptif-
Analitis-Menurut-Sugiono

http://andy-pio.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-jenis-dan-langkah-langkah.html
KOMPARASI TEORI SYMBOLIC FUNCTION
DAN CULTURAL SYMBOLIZATION
PADA VIHARA ARYA DHARMA JAYA MERAUKE

Anisa Dwi Cahyanti


cahyanti.anisa@yahoo.com
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Universitas Musamus
Jl. Kamizaun Mopah Lama Merauke

ABSTRAK
Teori fungsi merupakan salah satu dari banyaknya teori yang berkembang dalam
dunia arsitektur. Berdasarkan buku Teori Arsitektur ( 2013 ) teori fungsi terbagi menjadi
beberapa teori lagi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh. Salah satunya teori Symbolic
Function oleh Geoffrey Broadbent dan teori Cultural Symbolization oleh Christian Norberg-
Schultz. Dalam penerapannya teori-teori ini bisa ditemukan dalam beberapa bangunan di
Indonesia termasuk di Kabupaten Merauke. Contohnya bisa kita lihat penerapannya dalam
bangunan peribadahan seperti vihara, dan kita dapat mengambil contoh yang ada di Merauke
yaitu Vihara Arya Dharma Jaya.
Penerapan teori Symbolic Function dan Cultural Symbolization pada bangunan
Vihara Arya Dharma Jaya mengandung makna dan maksud tertentu yang bisa kita ketahui
dari hasil penelitian yang dilakukan. Diharapkan dengan adanya kajian awal yaitu penelitian
ini dapat memberi wawasan kepada kita sehingga dapat mengetahui bagaimana unsur-unsur
dalam teori fungsi ini dapat diterapkan pada bangunan Vihara Arya Dharma Jaya.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik, yaitu metode yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data yang diperoleh dari hasil survey lapangan berupa observasi langsung,
wawancara dan dokumentasi.

Kata kunci : symbolic function, cultural symbolization, vihara, vihara arya dharma jaya
PENDAHULUAN
Indonesia terkenal dengan beragam macam suku, bangsa, budaya dan agama, ini
membuktikan bahwa Indonesia menganut paham Bhineka Tunggal Ika, yang dimana paham
ini mempersatukan Indonesia. Agama yang diakui di Indonesia ada 6 yakni Agama Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu. di merauke sendiri sudah
terdapat 6 agama tersebut, salah satunya yaitu agama Budha. Agama budha di Merauke telah
mengalami perkembangan dengan ditandainya selalu diadakannya perayaan hari-hari besar
umat Budha serta berdirinya bangunan peribadahan umat Budha sendiri yang disebut vihara.
Salah satu vihara di Merauke berada di jalan Garuda Mopah Lama, Mandala Merauke yang
bernama Vihara Arya Dharma Jaya.
Dalam jurnal ini tempat yang dipilih untuk melakukan survey tempat peribadahan
yaitu Vihara Arya Dharma Jaya. Dipilihnya tempat peribadahan ini karena untuk lebih
memperkenalkan tempat peribadahan umat agama Budha yang berada di Merauke yaitu
vihara, dan juga lokasi dari vihara itu sendiri mudah dijangkau dan ditemukan walau sedikit
jauh dari perkotaan. Selain itu karena masyarakat di Merauke sendiri belum terlalu mengenal
dan mengetahui secara umum tentang agama Budha dan termasuk juga tempat
peribadahannya yang berada di Merauke. Dilain sisi masyarakat Merauke selalu hidup
berdampingan antar umat beragama tidak terkecuali agama Budha.
Teori yang akan digunakan sebagai acuan penerapannya dalam tempat peribadahan
vihara merupakan unsur dari teori fungsi yaitu teori Symbolic Function dan Cultural
Symbolization. Dipilihnya teori-teori tersebut karena teori ini mencakup bagian-bagian dari
teori lainnya seperti bentuk dan ruang. Fungsi menunjukkan kearah amana bentuk harus
ditentukan. (Yuswadi Saliya, 1999). Karena fungsi merupakan gambaran dari kegiatan,
dimana kegiatan tersebut membutuhkan tempat atau ruang untuk keberlangsungannya.
Sehingga jika membahas fungsi, tentunya akan berlanjut dengan pembahasan tentang ruang.
Jadi dalam pembahasannya nanti fungsi tidak dapat dipisahkan dari pembahasan tentang
ruang, bentuk dan ekspresi bentuk yang dihasilkan. Selain itu dalam bangunan vihara ini
memiliki makna yang berkaitan dengan teori Symbolic Function dan Cultural Symbolization
dari interior atau eksteriornya sendiri.
Untuk mengetahui persoalan yang terjadi dalam penulisan jurnal ini dilakukan
penelitian dengan tujuan mengumpulkan data-data yang diinginkan. Penelitian yang
dilakukan bersifat deskriptif analitik. Menurut Sugiono (2009: 29) “Metode Deskriptif adalah
suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”. Penelitian ini
merupakan tahap awal untuk mempermudah mengumpulkan data dengan batasan hanya pada
vihara arya dharma jaya dengan penerapan hanya pada teori Symbolic Function dan Cultural
Symbolization yang berkaitan dengan bangunan vihara ini. Setelah itu dapat dilanjutkan
dengan penelitian sendiri bagi pihak terkait maupun yang mau lebih mengetahui penerapan
teori-teori tersebut pada bangunan vihara ini.

METODE PENELITIAN
Dalam survey yang dilakukan, penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik
yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diinginkan. Menurut Sugiono (2009: 29)
“Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yangtelah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum”. Sedangkan menurut Whitney (1960), metode deskriptif analitik
merupakan metode pengumpulan fakta melalui interprestasi yang tepat.
1. Tahapan Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian bersifat deskriptif analitik seperti hasil
pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan
lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan
angka-angka. Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti
yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.
1.1 Merumuskan tujuan penelitian
Maksud dari penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengumpulkan data
yang berkaitan dengan perbandingan teori Symbolic Function dan Cultural
Symbolization pada penerapannya di bangunan Vihara Arya Dharma Jaya
Merauke yang akan dijelaskan pada jurnal yang dibuat.
2.1 Mengumpulkan data di lapangan
Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang bersifat
makro dan mikro. Data yang dikumpulkan berupa foto-foto seluruh bagian
bangunan vihara Arya Dharma Jaya, foto-foto detail bangunan vihara Arya
Dharma Jaya, makna elemen-elemen pada bangunan vihara Arya Dharma
Jaya, aliran pada bangunan vihara Arya Dharma Jaya, unsur-unsur keagamaan
dan kebudayaan pada vihara Arya Dharma Jaya.
3.1 Menyimpulkan hasil penelitian
Adapun penelitian yang dilakukan akan menghasilkan perbandingan
unsur-unsur kebudayaan dan keagamaan pada elemen-elemen interior bahkan
eksterior di bangunan vihara Arya Dharma Jaya. Data yang terkumpul
kemudian diolah dan dianalisa untuk menghasilkan kesimpulan hasil
penelitian yang kemudian akan disajikan dalam bentuk uraian naratif dan
bentuk tabel perbandingan.
2. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data
Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dengan teknik pengumpulan
data seperti pengamatan langsung pada bangunan vihara, hasil wawancara
terhadap pihak terkait seperti penjaga atau yang lebih mengetahui tentang vihara,
pemotretan sendiri pada elemen-elemen vihara secara detail dan keseluruhan
bangunan vihara. Sedangkan analisis data dilakukan dengan mencari dan
menganalisis dokumen-dokumen baik berupa hasil wawancara, internet atau buku
yang berkaitan dengan unsur-unsur elemen pada vihara dan perbandingan
penerapannya pada dua teori yang dipilih.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini yaitu pada bangunan Vihara Arya Dharma Jaya, yang
terletak di Jalan Garuda Mopah Lama, Kelurahan Rimba Jaya, Distrik Merauke,
Kabupaten Merauke. Vihara Arya Dharma Jaya sendiri berada disebelah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

You might also like