Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nur Anna Irvanda 1215110550
Nurhasana Karunia 1215110578
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Karunia-Nya
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis Peserta
Didik tentang ”Karakteristik Umum Peserta Didik (Usia, Gender, Latar Belakang” dengan
baik dan tepat waktu.
Terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada semua rekan-rekan yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini serta terima kasih atas
bimbingannya kepada Ibu Dra. Suprayekti, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Analisis Peserta Didik.
Kami menyadari manusia tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun untuk makalah-makalah yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat digunakan dalam menambah pengetahuan.
Penulis,
DAFTAR ISI
B. Tujuan .................................................................................................................................... 4
Kesimpulan .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
3. Dapat memahami karakteristik umum peserta didik dari segi latar belakang
Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata karakter
dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang
relatif tetap.
Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada
karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur
sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan.
Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan
dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan
sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.
Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau
kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar
kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.
Siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Anak didik adalah
unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokok persoalan dalam
semua aktifitas pembelajaran (Saiful Bahri Djamarah, 2000)
Menurut kelompok kami karakteristik umum peserta didik ialah karakter/gaya
hidup individu secara umum (yang dipengaruhi oleh usia, gender, latar belakang) yang
telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menantukan kualitas
hidupnya.
Pada pembahasan ini, kami hanya membahas materi sejak masa kanak-kanak
hingga masa dewasa awal saja sesuai usia pendidikan.
1. Aspek Fisik
• Secara Anatomis
• Secara Fisiologi
− Pada masa bayi (± 0-1 tahun) tulangnya masih lentur dan berpori,
persambungannya masih longgar) dengan BB : 2-4 kg, TB : 50-60
cm
2. Aspek Intelektual
− Terdapat variasi dalam waktu dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-
jenis kecakapan tertentu.
3. Aspek Sosial
4. Aspek Psikososial
− Prinsip epigenetik
− Sutu atribut yang sangat majemuk, yang terdiri dari 3 komponen yang
saling berhubungan yaitu isi intelegensi, struktur kognitif, dan fungsi
intelektual.
Tingkat perkembangan Kognitif :
Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak
meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan
dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan
perubahan perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Pada masa ini, anak sedang
dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan.
Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, dan sering membantah dan
melawan orang tua. Hal ini memang sangat menyulitkan para pendidik. Tak
heran, apabila para guru Playgroup sampai SD harus lebih bersabar dalam
melangsungkan pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa
diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan
sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan
ciri-ciri periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau label yang
digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai
masa yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi
oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya. Kebanyakan anak pada
masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap
pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia
sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di
sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan
melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.
Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir
dan masa remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap: prapuber,
puber, dan pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih dengan dua tahun
terakhir masa anak akhir. Tahap puber terjadi pada batas antara periode anak
dan remaja, di mana ciri kematangan seksual semakin jelas (haid dan mimpi
basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa
remaja. Waktu masa puber relatif singkat (2-4 tahun) ini terjadi pertumbuhan
dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga
menimbulkan keraguan dan perasaan tidak aman pada anak puber. Peubahan
fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi belajar,
permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan
dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun
pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri,
emosional, perilaku negative dan lain-lain, serta membantunya agar anak dapat
menerima peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau
masyarakat di sekitarnya.
Bebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan
kognisi dan prestasi mungkin bersifat situasional. Perbedaan itu bervariasi menurut
waktu dan tempat (Biklen &Pollard, 2001) dan mungkin berinteraksi dengan ras dan
kelas sosial (Pollard, 1998). Penulis Boys and Girls Learn Differently mengatakan bahwa
perbedaan antara anak laki-laki dan anak perempuan memang ada akibat perbedaan
dalam otak mereka.
• Perbedaan Anak Perempuan dengan Anak Laki-Laki
Kemampuan Lebih baik dalam Lebih baik dalam Berharap anak laki-laki dan
Kognitif tugas-tugas verbal keterampilan perempuan memiliki
visual-spasial kemampuan kognitif yang
sama
Etnis mengacu pada kelompok yang memiliki bahasa dan identitas yang
sama. Misalnya orang-orang yang memiliki suku yang sama, keturunan jawa,
padang, melayu, batak, dll meskipun dalam satu kebangsaan Indonesia. Ras
adalah istilah yang diberikan kepada kelompok-kelompok yang memilki ciri-ciri
biologis yang sama.
• Faktor Fisik
• Faktor Psikososial
Usia remaja adalah usia yang sedang tumbuh dan berkembang baik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif, baik fisik maupun psikisnya.
Menganggap dirinya bukan anak-anak lagi, tetapi sekelilingnya menganggap
mereka belum dewasa. Dengan beberapa problem yang dialaminya pada masa
ini, akibatnya mereka melepaskan diri dari orang tau dan mengarahkan
perhatiannya pada lingkuan di luar keluarganya untuk bergabung dengan teman
sekebudayaannya, guru dan sebagainya. Lingkungan teman memgang peranan
dalam kehidupan remaja.
Kesimpulan
http://www.scribd.com/doc/86538676/Karakteristik-Peserta-Didik-Dalam-Proses-
Pembelajaran
http://guru-ina.blogspot.com/2012/03/karakteristik-siswa.html
http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-peserta-didik/