You are on page 1of 12

TUGAS MATA KULIAH

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Dosen Pembimbing : M. Azhari Noor, M.Eng

Oleh :
Ratri Handayanti
1710811120043

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

BANJARBARU

2018
BANGUNAN KEIARAN
DI PANTAI

1.1 Pendahuluan
Wilayah pantai pada umumnya digunakan oleh penduduk untuk
melakukan berbagai aktifitas untuk memenuhi kebutuhannya, seperti sebagai
kawasan industri, pelabuhan, aktifitas perikanan/pertanian, kawasan pemerintahan
dan kawasan pariwisata. Dengan adanya beberapa kegiatan dibutuhkan berbabagai
prasarana dan sarana yang akan dibangun sepanjang pesisir pantai. Pembangunan
prasarana dan sarana yang ada menimbulkan dampak dan masalah-masalah baru.
Masalah-masalah baru tersebut antara lain:
1. Erosi pantai yang merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang
berupa mudurnya garis pantai. Ini dapat disebabkan oleh penyebab alami
seperti serangan gelombang atau akibat pengrusakan lingkungan akibat ulah
manusia sendiri seperti penebangan hutan bakau yang tidak terkendali dan
berbagai bentuk eksplitasi lainya.
2. Tanah timbul akibat endapan pantai sehinggan memajukan garis pantai.
Pemajuan garis pantai yang teejadi dapat memberikan keuntungan dan dan
kerugian.
3. Pembelokan dan pendangkalan dapat menyebabkan tersumbatnya muara
sungai. Hal ini akan menyebabkan banjir di daerah hulu.
4. Penurunan tanah dan intrusi air asin akibat pemompaan air tanah yang
berlebihan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai:


1. Memperkuat/melindungi pantai agar mampu menahan serangan gelombang,
2. Mengubah lajur transport sedimen sepanjang pantai,
3. Mengurangi eneregi gelombang yang sampai kepantai,
4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen kepantai,atau dengan cara lain
Dengan berbabagai masalah diatas, maka kita kenal dengan bangunan
pantai yang dibuat khusus agar pemabngunan tetap dapat dijalankan sambil
meminimalkan masalah-masalah yang ditimbulkan akibat pembangunan itu sediri.
1.2 Bangunan Pantai
Fungsi utama dibangunnnya bangunan pantai adalah menagtasi erosi yag
diakibatkan oleh gelombang laut. fungsi bangunan pantai tersebut dapat
dijabarkan antara lain antara lain :
 Memperkuat dan melindungi panati dari serangan gelombang
 Bangunan pantai yang dibangun mampu mengubah lajur transportasi
sedimen sehingga erosi yang terjadi dapat dikendalikan.
 Bangunan pantai dibangun untuk mengurangi energy gelombang yang
sampai kepantai.
 Menambah suplai sedimen ke pantai untk memperluas sempadan pantai.

1.3 Klasifikasi Bangunan Pantai


Sesuai dengan fungsinya bangunan pantai dapat diklasifikasikanmenjadi
tiga yakni;
Pertama bangunan pantai dengan konstruksi yang dibangun dipantai dan
sejajar dengan garis pantai. Bangunan yang termasuk dalam kelompok pertama
ini adalah dinding pantai atau revetment yang dibangun pada garis pantai atau di
daratan yang digunankan untuk melindungi pantai langsung dari serangan
gelombang.
Kedua, bangunan pantai yang konstruksinya kira-kira tegak lurus pantai
dan sambung ke pantai. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah groin dan
jetty. Groin adalah bangunan yang ang menjorok dari panati kea rah laut yang
digunakan untuk menangkap sedimen sepanjang pantai sehingga transport
sedimen spanjang pantai semakin berkurang dan berhenti. Jetty ada;ah bangunan
tegak lurus garis pantai yang ditempatkan dikedua sisi muara sungai. Bangunan
ini digunakan untuk menahan sedimen pasir yang bergerak sepanjang pantai
masuk dan mengendap si muara sungai.
Ketiga, konstruksi yang dibangun di lepas pantai kira-kira sejajar dengan
garis pantai. bangunan pemecah gelombang (break water) termasuk dalam
kelompok ini. Pemecah gelombang (break water) dibagi menjadi dua macam yaitu
pemecah gelombang lepas pantai yang digunakan sebagai pelindungan panati
teharadap erosi dengan menghancurkan gelombang sebelum mencapai pantai dan
yang kedua adalah bangunan pemecah gelombang sambunag panrtai. Pemecah
gelombang sambung pantai digunakan untuk melindungi daerah perairan
pelabuhan dari gangguan gelombang sehingga kapal dapat masuk ke pelabuhan
dan melakukan bongkar muat barang dan menaikan serta menurunkan
penumpang.
Berdasarkan bentukkya bangunan panati dibedakan atas dua yaitu
bangunan sisi miring dan bangunan sisi tegak. Yang termasuk dalam bnagunan
siisi miring adalah bangunan berupa tumpukan batu yang bagian luarnya diberi
lapis pelindung dari batu-bau ukuran besar, blok beton atau batu bautan dari beton
berbentuk tetrapod, quadripods, tribars, dolos dan sebagainya. Untuk tipe
bangunan sisi tegak merupakan bangunan yang terbautdari pasangan batu, kaison
batu tupukan buis beton didinding turap baja atau beton.

1.4 Dinding Pantai Dan Revetment


Revetment atau perkuatan lereng merupakan bangunan yang ditempatkan
pada suatu lereng yang berfungsi melindungi suatu tebing alur pantai atau
permukaan lereng dan secara kesuluruhan berperan meningkatkan stabilitas alur
pantai atau tubuh tanggul yang dilindungi. Secara khusus, dinding pantai
ataurevetment juga dapat didefinisikan sebagai bangunan yang memisahkan
daratan dan perairan pantai, yang terutama berfungsi sebagai dinding pelindung
pantai terhadaperosi dan limpasan gelombang (overtopping ) ke darat. Daerah
yang dilindungi adalah daratantepat di belakang bangunan. Permukaan bangunan
yang menghadap arah datangnya gelombangdapat berupa sisi vertikal atau miring.
Dinding pantai biasanya berbentuk dinding vertikalsedangkan revetment
mempunyai sisi miring. Revetment ditempatkan di tebing pantai untuk menyerap
energi air yang masuk guna melindungisuatu tebing alur pantai atau permukaan
lereng tanggul terhadap erosi dan limpasan gelombang (overtopping ) ke darat.
Berikut ini adalah beberapa penampakan dari revetment.
1.5 Groin
Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif
tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton
(pipa beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi aliran arus pantai
sehingga pasir terperangkap pada “upcurrent side,” sedangkan pada “downcurrent
side” terjadi erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut .

Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif.


Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan
yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini
dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan.

Selain tipe lurus seperti yang ada pada gambar ada juga groin tipe L dan
tipe T, yang kesemuanya dibangun berdasarkan kebutuhan

1.6 Jetty
Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi
muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen
pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan
dimuara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus
panjang sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat
berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut. Dengan jetty panjang
transport sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi
gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai.

Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk
mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir.
Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir engan gelombang yang
cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir.karena
pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Transport akan
terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan.
Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga
sedikit demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan
pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara
sungai dalam arah yang sama dengan arah transport sedimen sepanjang pantai.
Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut, mengingat
fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah satu
dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang, jetty pendek. Jetty
panjang apabila ujungnya berada diluar gelombang pecah. Tipe ini efektif untuk
menghalangi masuknya sedimen kemuara, tetapi biaya konstruksi sangat mahal,
sehingga kalau fungsinya hanya untuk penaggulangan banjir maka penggunaan
jetty tersebut tidak ekonomis.
Jetty sedang dimana ujungnya berada anatar muka air surut dan lokasi
gelombang pecah, dapat menahan sebagian transport sedimen sepanjang pantai.
Alur diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty
pendek, kaki ujung bangunan berada pada permukaan air surut, fungsi utama
bangunan ini adalah menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan
aliran pada alur yang telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan.

Selain ketiga tipe jetty tersebut, dapat pula dibuat bangunan yang
ditempatkan pada kedua sisi atau hanya satu sisi tebing muara yang tidak
menjorok kelaut. Fungsi bangunan ini sama dengan jetty pendek, yaitu mencegah
berbeloknya muara sungai degan mengkonsentrasikan aliran untuk mengerosi
endapan.
1.7 Pemecah gelombang
Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah
bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis
pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan
pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai
ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat
menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.

Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi


dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe
pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe
kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi
perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau
karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang,
seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai
pemecah gelombang sambung pantai lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan
dan bukan dengan perlindungan pantai terhadap erosi.
Pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada
jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang
dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah
gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah
gelombang yang dipisahkan oleh celah. Bangunan ini berfungsi untuk melindungi
pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat
mengakibatkan erosi pada pantai.
Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena
berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan.
Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih
di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah
gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang
sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi. Gelombang yang
menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan
dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan
(dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan
lain-lainnya.
Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan
diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman
air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan
tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan
puncak bangunan). Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan
mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen
sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan
dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya
endapan sediment tersebut.

1.8 Seawall
Seawall hampir serupa dengn revetment (stuktur pelindung pantai yang
dibuat sejajar pantai dan biasanya memiliki permukaan miring), yaitu dibuat
sejajar pantai tapi seawall memiliki dinding relatif tegak atau lengkung. Seawall
juga dapat dikatakan sebagai dinding banjir yang berfungsi sebagai
pelindung/penahan terhadap kekuatan gelombang. Seawall pada umumnya dibuat
dari konstruksi padat seperti beton, turap baja/kayu, pasangan batu atau pipa beton
sehingga seawall tidak meredam energi gelombang, tetapi gelombang yang
memukul permukaan seawall akan dipantulkan kembali dan menyebabkan
gerusan pada bagian tumitnya.

1.9 Artificial Headland


Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun di sepanjang ujung
pantai mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik strategis, yang memungkinkan
proses-proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa. Hal
ini secara signifikan lebih murah daripada melindungi seluruh bagian depan dan
dapat memberikan perlindungan sementara atau jangka panjang dengan aktif dari
berbagai macam resiko. Tanjung sementara dapat dibentuk dari gabions atau
kantong pasir, namun umurnya biasanya tidaklah panjang antara 1 sampai 5
tahun.
Tanjung buatan berfungsi menstabilkandaerah pesisir pantai, membentuk
garis pantai semakin stabil, garis pantai menjadi lebih menjorok sehingga energi
gelombang akan hilang pada daerah shoreline dan akhirnya membentuk pesisir
rencana yang lebih stabil dan dapat berkembang. Stabilitas akan tergantung pada
panjang dan jarak dari tanjung. struktur pendek dengan celah panjang akan
memberikan perlindungan lokal tetapi tidak mungkin mengizinkan bentuk rencana
stabil untuk dikembangkan. Jika erosi berlangsung terus-menerus tanjung
mungkin perlu diperpanjang atau dipindahkan untuk mencegah kegagalan
struktural, meskipun tanjung buatan akan terus memberikan perlindungan sebagai
breakwaters perairan dekat pantai.

1.10 Beach Nourishment


Beach Nourishment merupakan usaha yang dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pada pantai ke daerah yang terjadi erosi, sehingga menjaga pantai
tetap stabil. Kita ketahui erosi dapat terjadi jika di suatu pantai yang ditinjau
terdapat kekurangan suplai pasir. Stabilitasi [antai dapat dilakukan dengan
penambahan suplai pasir ke daerah yang terjadi erosi itu. Apabila erosi terjadi
secara terus menerus , maka suplai pasir harus dilakukan secara berkala dengan
laju sama dengan kehilangan pasir . Untuk pantai yang cukup panjang maka
penambahan pasir dengan cara pembelian kurang efektif sehingga digunakan
alternatif pasir diambil dari hasil sedimentasi sis lain dari pantai.
1.11 Terumbu Buatan
Terumbu buatan (artificial reef) bukanlah hal baru, di Jepang dan Amerika
usaha ini telah dilakukan lebih dari 100 tahun yang lalu. Mula-mula dilakukan
dengan menempatkan material natural berukuran kecil sebagai upaya untuk
menarik dan meningkatkan populasi ikan. Di Indonesia, terumbu buatan mulai
disadari peranan dan kehadirannya oleh masyarakat luas sejak tahun 1980-an,
pada saat dimana Pemda DKI Jakarta menyelenggarakan program bebas becak,
dengan merazia seluruh becak yang beroperasi di ibu kota dan kemudian
mengalami kesulitan dalam penampungannya, sehingga pada akhirnya bangkai
becak tersebut dibuang ke laut.
Berbagai macam cara, baik tradisional maupun modern, bentuk dan bahan
telah digunakan sebagai terumbu buatan untuk meningkatkan kualitas habitat ikan
dan biota laut lainnya. Saat ini sedang terjadi pergeseran paradigma rekayasa
pantai dari pendekatan rekayasa secara teknis yang lugas (hard engineering
approach) ke arah pendekatan yang lebih ramah lingkungan (soft engineering
approach). Salah satu contoh misalnya adalah bangunan pemecah gelombang
(breakwater) yang semula ambangnya selalu terletak di atas muka air laut, kini
diturunkan elevasinya hingga terletak dibawah muka air laut.

You might also like