5006 10907 1 SM PDF

You might also like

You are on page 1of 16

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

BERBASIS WEB UNTUK MANAJEMEN PEMANFAATAN AIR TANAH


MENGGUNAKAN PHP, JAVA DAN MYSQL SPATIAL
(Studi Kasus di Kabupaten Banyumas)

Jumadi * dan Sigit Widiadi **


* Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: joemnoor@gmail.com
** Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Banyumas
E-mail: swiadi@yahoo.com

ABSTRACT
In the existing world of geographic information systems (GIS), desktop mapping has taken a
critical role for managing and using spatial information for business. But desktop-based GIS application
having any limitation for users. The research was conducted to develop the web-based GIS in order to
manage groundwater exploration and production, preventing from uncontrolled exploration, using Java
Applet, MySQL Spatial and PHP. The system development was designed by using waterfall model of
system life cycle with following steps: 1) system requirements, 2) software requirements, 3) analysis, 4)
program design, 5) coding, 6) testing, dan 7) operation, supported by reference study, observation, and
peer discussion. The result shows that by using Java Applet, MySQL Spatial and PHP, web-based GIS
for groundwater management is customizable to create spatial modeling and well log modeling, user
friendly, interactive, interoperable, informative, and easy to access with LAN/WAN connected PC. The
application is very helpful in order to balance between groundwater supply and production, groundwater
level monitoring, water quality monitoring, and groundwater user monitoring. Hopefully, the implementa-
tion of the system will help the groundwater supply conservation for sustainable development.

Keywords: web GIS, spatial modeling, well log modeling, Java, MySQL Spatial

PENDAHULUAN meningkat seiring dengan perkembangan


daerah serta meningkatnya kebutuhan
Air merupakan salah satu komponen hidup manusia (Sudarmadji, 2006).
vital dalam kehidupan. Sering dengan Kabupaten Banyumas merupakan salah
pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan satu daerah yang dengan pertumbuhan
air bersih pun terus megalami peningkatan. kebutuhan air tinggi. Berdasarkan data
Padahal jumlah air secara kuantitas tidak Kabupaten Banyumas dalam Angka tahun
bertambah, bahkan secara kualitas banyak 2007 (BPS, 2007), pada tahun 2005 jumlah
yang mengalami penurunan akibat pasokan air bersih yang disalurkan oleh
pencemaran yang disebabkan oleh
PDAM kepada masyarakat sebesar
meningkatnya variasi dan intensitas
11.383.923 m3, terjadi peningkatan 6,16%
aktivitas penduduk itu sendiri.
dibandingkan dengan tahun 2004. Dari
Menurut Santosa dan Adji (2007) jumlah tersebut sebanyak 8.631.101 m3
kebutuhan pasokan air tanah ter us (75,81%) disalurkan ke rumah tangga

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 123


untuk kebutuhan domestik. Secara faktual, usaha eksplorasi air tanah dari waktu ke
diperkirakan kebutuhan air rata-rata untuk waktu, sehingga tersusun basis data yang
keperluan domestik sampai tahun 2007 memadai untuk pengambilan kebijakan
adalah sebesar 76.447.020 m 3 /tahun, taktis dalam upaya pelestarian air tanah.
sehingga untuk memenuhi kebutuhan air Basis data tersebut terkait dengan
tersebut masyarakat lebih banyak kondisi kewilayahan yang mencakup
menggunakan air tanah dengan membuat komponen fisik tersebut di atas sebagai
sumur gali, sumur pompa, atau sumur bor. data dasar dalam setiap pengambilan
keputusan. Oleh karena itu dibutuhkan
Upaya untuk menjaga kelestarian adanya sistem informasi yang berbasis
(sustainability) air tanah adalah dengan kewilayahan (spatial) atau umum dikenal
melakukan pengelolaan secara seksama dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)
mempertimbangkan berbagai komponen agar dapat menampung komponen-
wilayah termasuk komponen fisik maupun komponen penting dari basis data yang
komponen masyarakat. Komponen fisik akan disusun.
terkait dengan daya dukung lingkungan
terhadap keberadaan air tanah (eksistensi), Keberadaan teknologi SIG telah
sedangkan komponen masyarakat terkait memberikan kemudahan bagi banyak
dengan pola, intensitas, metode, dan kalangan dalam mengelola dan me-
jumlah pengambilan air tanah serta upaya manfaatkan data spatial (geographic reffereced
konser vasi maupun tindakan yang data). Namun demikian, software SIG
merugikan terhadap upaya konservasinya. berbasis desktop yang banyak dipakai selama
ini memiliki keterbatasan terutama masalah
Komponen fisik yang terkait dengan aksesibilitas dan interopera-bilitasnya (Peng
keberadaan air tanah antara lain: curah dan Zhang, 2004). Sebagai upaya untuk
hujan, kondisi geologi, kondisi geo- mengatasi keterbatasan tersebut,
morfologi, kondisi geohidrologi, keberada- pengembangan aplikasi SIG dapat beralih
an cekungan air tanah dan penggunaan menggunakan teknologi web. Di samping
lahan di suatu wilayah. Secara umum lebih aksesible dan interoperable, saat ini
komponen-komponen tersebut relatif juga sudah banyak pilihan teknologi yang
tetap kondisinya dalam mempengaruhi dapat dipakai dalam membangun SIG web,
eksistensi air tanah. Adapun faktor misalnya Peng dan Zhang (2004) juga Xi dan
masyarakat adalah faktor yang banyak Wu (2008) menggunakan geography markup
mempengaruhi berkurangnya daya dukung language (GML), scalable vector graphics (SVG),
lingkungan terhadap keberadaan air tanah. dan web feature service (WFS), Kamadjeu dan
Misalnya eksplorasi yang berlebihan, Tolentino (2006) menggunakan SVG dan
pengrusakan lingkungan di wilayah MySQL, sedangkan Babu (2003) meng-
imbuhan (rechar ge area), pencemaran gunakan Java dan MySQL untuk mem-
lingkungan maupun pengambilan air tanah bangun aplikasi SIG berbasis web.
yang tidak sesuai prosedur. Dengan
demikian perlu adanya kontrol yang Salah satu teknologi yang dapat
memadai terhadap perilaku masyarakat dijadikan alternatif adalah pemanfaatan
dalam melakukan eksplorasi air tanah. sistem basis data MySQL. MySQL
merupakan sistem basis data RDBMS (Re-
Upaya kontrol yang dapat dilakukan lational Database Management System) yang
adalah dengan melakukan pengadminis- mulai versi 4.1 menambahkan ekstensi spa-
trasian secara konsisten terhadap usaha- tial pada sistem basis datanya (Haryanto,

124 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138
2005). Ekstensi spatial memungkinkan Teknologi yang digunakan untuk
untuk menyimpan objek-objek geografis mengembangkan web SIG untuk
yang dapat dipakai dalam aplikasi SIG. mendukung pengelolaan air tanah di
Kaitannya dengan hal ini, berdasarkan Kabupaten Banyumas dipilih dengan
spesifikasi dari OGC, setiap objek MySQL mempertimbangkan dua hal. Pertama,
Spatial (layer) disimpan pada tabel yang persyaratan khusus aplikasi SIG, antara lain
terpisah dalam database, dengan satu kaya akan tampilan grafis, mendukung
record pada tabel dari setiap elemen spatial konten raster dan vektor serta mampu
(spatial feature). Di dalam tabel spatial, menangani data dalam jumlah yang besar
kolom geometr y menyimpan informasi (Lilley, Chair, dan Jackson, 2004). Kedua,
geometris pada masing – masing record. fungsi SIG yang disampaikan oleh Abdul-
Kolom geometr y mendukung untuk Rahman (2008), di mana sistem harus
menyimpan point, line, polygon, multipoint, mampu menyimpan, menstruktur, me-
multiline, dan multipolygon (Anonymous, manipulasi, menganalisis dan mere-
2006; Anonymous, 2007). presentasikan data spatial. Berdasarkan
kedua pertimbangan tersebut teknologi yang
Tipe data geometry secara hirarkis digunakan adalah MySQL Spatial, Java
dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe Applet dan PHP. MySQL Spatial berfungsi
data yang lebih spesifik (Gambar 1), untuk menyimpan, menstruktur,
antara lain: point, line, polygon, multipoint, memanipulasi, dan menganalisis data spa-
multiline, dan multipolygon. Diantaranya tial sedangkan untuk merepresentasi-kannya
berupa tipe abstrak (berwarna kelabu) digunakan Java Applet. Adapun PHP
yang berarti tipe data tersebut hanya berfungsi sebagai penghubung antara Java
dapat diisi dengan tipe data spatial yang Applet dan MySQL. Agar menghasilkan
lain, termasuk geometry. Dari beberapa tipe tampilan spatial yang dinamis. PHP akan
data abstrak tersebut hanya geometry yang membaca data spatial dari MySQL
dapat digunakan sebagai tipe kolom kemudian menuliskannya sebagai data
(Karlsson). berbasis teks yang dikirimkan ke browser.

Sumber: Karlsson
Gambar 1. Hirarki Tipe Data MySQL Spatial

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 125


Demikian pula sebaliknya, ketika user Model ini disebut waterfall karena satu
melakuan perubahan/penambahan secara tahapan tidak dapat dilaksanakan sebelum
interaktif pada Java Applet, PHP berfungsi tahapan sebelumnya selesai, sehingga
untuk meng-eksekusi perubahan tersebut harus dilaksanakan secara berurutan.
kedalam database MySQL.
Guna mendukung pelaksanaan
Tujuan penelitian ini adalah untuk tahapan tersebut dilakukan studi literatur,
mendeskripsikan bagaimana pengembangan observasi, diskusi ahli:
SIG berbasis web yang diimplementasi-kan a. Studi literatur: mer upakan upaya
untuk pengelolaan air tanah di Kabupaten untuk menjelajahi berbagai data dan
Banyumas menggunakan Java, MySQL Spa- informasi yang tertuang dalam buku,
tial dan PHP. Mencakup pemanfaatanya jurnal, laporan penelitian maupun
dalam tujuan praktis pengelolaan air tanah. informasi dari internet.
Sehingga diharapkan dapat memberikan
wawasan teoritis dan aplikatif mengenai b. Observasi: merupakan upaya untuk
peranan Sistem Informasi Geografis. penggalian data dan informasi mengenai
pengelolaan air tanah yang selama ini
dilakukan di Dinas Energi dan Sumber
METODE PENELITIAN Daya Mineral Kabupaten Banyumas.
c. Diskusi ahli: merupakan upaya membahas
Tahapan pengembangan sistem yang
berbagai data dan informasi yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu
dikemukakan oleh para ahli dengan latar
pada model waterfall (Demers, 1997), antara
belakang pengetahuan dan pengalaman
lain: 1) system requirements, 2) software require-
dalam bidang geologi, geografi, teknologi
ments, 3) analysis, 4) program design, 5) coding,
informasi dan pengelolaan wilayah.
6) testing, dan 7) operations (Gambar 2).

Sumber: Demers, 1997


Gambar 2. Tahapan Pengembangan Sistem Menggunakan Model Waterfall

126 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138
Proses penyusunan program (coding) merepresentasikan data spatial
meliputi penyusunan script PHP dan secara dinamis dan interaktif.
pembuatan Java Applet untuk membuat c. Java Runtime Environtment (JRE),
pemodelan spatial dan non spatial JRE berfungsi sebagai Java Virtual
menggunakan NetBeans IDE 6.5 melibat- Machine (JVM) agar aplikasi java
kan beberapa program penting, antara lain: dapat berjalan.
1. Perangkat lunak yang berjalan di server
(server-side), antara lain:
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. MySQL, berfungsi sebagai sistem
basis data yang menyimpan baik data Penyusunan Basis Data
spatial maupun data non-spatial.
b. Apache, merupakan software Basis data yang digunakan dalam
yang berfungsi sebagai server web. aplikasi ini antara lain: pertama, basis data
spatial yang terdiri atas data primer dan data
c. PHP, berfungsi pengerjaan script akan sekunder. Data primer dengan melakukan
dilakukan di server, baru kemudian survai ke lokasi sumur maupun area
hasilnya akan dikirimkan ke browser. industri/pengguna air tanah, sedangkan data
2. Perangkat lunak yang berjalan di cli- sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi
ent (client-side), antara lain: proyek dan penelitian serta peta Rupa Bumi
a. Internet Browser (Microsoft Indonesia dalam format digital (Tabel 1).
Internet Explorer, Mozila Firefox,
Kedua, basis data non spatial yang
Opera, dll), digunakan untuk
juga terdiri atas data primer dan data
browsing aplikasi.
sekunder (Tabel 2). Data primer diperoleh
b. Java Applet yang ditempelkan melalui sur vey dan pendataan, dan
dalam aplikasi (embedded) untuk registrasi sedangkan data sekunder

Tabel 1. Data Spatial SIG untuk Pengelolaan Air Tanah


Cara
Data Sumber
Memperoleh

Peta Geologi/Litologi skala 1:25.000 Sekunder Peta Digital


Peta Cekungan Air Tanah skala 1:25.000 Sekunder Peta Digital
Peta Kontur skala 1:25.000 Sekunder Peta Digital
Peta Produktivitas Akuifer skala 1:25.000 Primer Survai
Peta Wilayah Potensi skala 1:25.000 Primer Survai dan Analisis
Peta Konservasi skala 1:25.000 Sekunder Analisis dan Kebijakan
Peta Administrasi skala 1:25.000 Sekunder Peta Digital
Peta Lokasi dan Area Industri skala 1:10.000 Primer Survai
Peta Titik Minatan Sumur dan Mata Air skala 1:10.000 Primer Survai
Peta Pelengkap (jalan, jembatan, sungai) skala 1:25.000 Sekunder Peta Digital

Sumber: Anonymous (2004) dengan Modifikasi

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 127


Tabel 2. Data Non - Spatial SIG untuk Pengelolaan Air Tanah
Data Cara Sumber
Memperoleh

Data Pengguna/Pemilik Sumur/Mata Air Primer Registrasi


Data Administrasi Sumur/Mata Air Primer Registrasi dan Survey
Data Hasil Analisis Lab. Air Tanah Primer Survey dan Analisis Lab.
Data Hasil Pemompaan (pumping test) Primer Survey
Data Hasil Observasi Tinggi Muka Air Tanah Primer Survey
Data Perijinan Primer Registrasi
Data Perusahaan Pelaksana Pengeboran Primer Registrasi
Data Perusahaan Pelaksana Studi
Hidrogeomorfologi Primer Registrasi
Foto – foto Primer Survey
Data pendukung lain Sekunder Dokumen

Sumber: Anonymous (2004) dengan Modifikasi

bersumber dari arsip dan dokumentasi tanah (Gambar 3). Data tersebut bersama
kegiatan pengelolaan air tanah. dengan data lokasi calon pengguna dan
lokasi rencana sumur digunakan untuk
Data tersebut disimpan dalam sistem memberikan keputusan diterbitkan atau
basis data, di mana setiap data disimpan tidaknya surat ijin untuk melakukan eks-
dalam satu tabel MySQL. Tabel yang plorasi air tanah di lokasi yang dikehendaki.
mengandung data spatial, seperti titik, garis, Pada saat calon pengguna air tanah
atau polygon, di dalamnya mengandung (masyarakat) mengajukan permohonan
kolom bertipe data geometry yang digunakan untuk melakukan eksplorasi air tanah
untuk menyimpan data-data bereferensi (pengeboran), sistem akan meminta
geografis tersebut. Sekaligus tabel ini koordinat area sumur (persil) dan koordinat
berfungsi sebagai layer-layer peta. rencana pengeboran yang dapat diperoleh
menggunakan GPS (Global Positioning Sys-
Prosedur Sistem tem). Secara prosedural, pengukuran
Sistem ini menggunakan beberapa koordinat ini dilakukan oleh petugas yang
peta dasar yang disimpan dalam basisdata bertindak sebagai surveyor dalam hirarki
(RDBMS) sebagai dasar untuk melaksana- pengelola sistem.
kan prosedur pengelolaan potensi air tanah,
antara lain: peta geologi, peta geohidrologi, Koordinat akan digunakan oleh
peta curah hujan, peta geomorfologi, peta sistem untuk melakukan query secara spa-
lokasi sumur, peta konservasi air tanah, peta tial (spatial query) mengacu pada analisis
cekungan air tanah, dan peta potensi air intersection pada MySQL spatial untuk

128 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138
Sumber:Hasil Analisis

Gambar 3. Alur Prosedur SIG untuk Pengelolaan Air Tanah

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 129


memperoleh informasi mengenai kondisi ketidak sesuaian antara SIPA dengan
fisik lingkungan di mana sumur akan pemanfaatan yang dilakukan. Data hasil
dibuat. Kondisi fisik ini mereferensi pada pemantauan ini selanjutnya digunakan
data dasar di atas, yakni informasi geologi, sebagai dasar pengambilan keputusan
geohidrologi, curah hujan, geomorfologi, mengenai keberlangsungan pemanfaatan
cekungan air tanah, dan potensi air tanah. sumur. Semua keputusan diorientasikan
Berdasarkan pada informasi tersebut, pada optimalisasi pemanfaatan dan
apabila menurut data konservasi air tanah pelestarian air tanah (Gambar 4).
lokasi diijinkan, pengguna akan melakukan Desain Program (Program Design)
analisis untuk membuat rekomendasi
teknis pengeboran air tanah dan menerbit- a. Arsitektur Sistem
kan surat ijin pengeboran air tanah. Apabila Sistem dirancang berbasis web
berdasarkan data konservasi air tanah, menggunakan konsep arsitektur three-
lokasi tersebut tidak memungkinkan untuk tier, terdiri atas client-tier yag berjalan
dilakukan pengeboran (misalnya: di browser, application-tier dibangun
merupakan daerah imbuhan (recharge area) pada apache web sever dengan script-
atau daerah konservasi air tanah) maka ing meng gunakan PHP dan Java
sistem akan membatalkan permohonan Applet dan database-tier menggunakan
untuk melakukan pengeboran air tanah. MySQL yang berekstensi spatial
(Gambar 5).
Apabila pengeboran telah dilakukan, b. Desain Antar Muka
sistem akan meminta informasi mengenai Desain antar muka halaman
perlapisan batuan yang ada pada lokasi utama (interface) mencakup
pengeboran. Informasi ini selanjutnya akan representasi spatial dan non spatial,
digunakan untuk menerbitkan rekomendasi menu, dan alat navigasi dan analisis
konstruksi, termasuk gambar konstruksi geografis. Secara umum dibagi
yang dibuat secara otomatis oleh aplikasi. menjadi 9 bagian, antara lain (Gambar
Agar dapat diterbitkan rekomendasi 6): 1) Header dan Title aplikasi; 2)
pemanfaatan sumur yang berkaitan dengan Menu Utama; 3) Sub Menu; 4) Menu
jenis pemanfaatan dan debit pengambilan Navigasi Peta (map tools); 5) Tab layer
yang aman bagi lingkungan dan pelestarian control, legenda, dan penelusuran
ar tanah maka perlu dilakukan uji pompa data; 6) Layer Control; 7) Ruang Peta
(pumping test) untuk menentukan kuantitas (map space); 8) Inset Peta; 9) Panel
air tanah dan uji laboratorium untuk penunjuk koordinat posisi pointer.
menentukan kualitas air tanah. Selain alat analisis dan informasi,
aplikasi juga dilengkapi dengan
Setelah data tersebut diperoleh,
peralatan navigasi yang lengkap
prosedur selanjutnya adalah pengecekan
sehingga memudahkan pengguna
lapangan untuk melakukan verifikasi data
untuk menyusuri data dan informasi.
dan pengambilan dokumentasi untuk Ter masuk juga peralatan untuk
penerbitan Surat Ijin Pemanfaatan Air manajemen layer sehingga me-
(SIPA) . SIPA diterbitkan dengan jangka mungkinkan untuk membuat tampilan
waktu tertentu, oleh karena itu selama tematik (Gambar 7).
masa waktu pemanfaatan sumur perlu
dilakukan pemantauan secara periodik, Form input data maupun output
ter masuk penertiban apabila ditemui berupa pelaporan maupun pemodelan

130 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138
PENERBITAN SIPA

PENGAWASAN
PERPANJANGAN SIPA
PEMANFAATAN

PENGAWASAN
KETERSEDIAAN

PENGAWASAN
EVALUASI PENUTUPAN SUMUR
KUALITAS

Sumber:Hasil Analisis

Gambar 4. Daur Hidup Sumur (Pemanfaatan Air Tanah)

Client Apache Web Server Database MySQL Spatial

map.jar

map.class
Browser
JVM LAN/WAN inset.class
Applet

profile.class

PHP
PHP Database
PHP MySQL PHP API spatial dan
non-spatial

Representasi Spatial

Gambar Simbol

Sumber:Hasil Analisis

Gambar 5. Arsitektur SIG untuk Pengelolaan Air Tanah Berbasis Web

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 131


Keterangan:1) Header dan Title aplikasi; 2) Menu Utama; 3) Sub Menu; 4) Menu Navigasi Peta (map tools);5) Tab
layer control, legenda, dan penelusuran data; 6) Layer Control; 7) Ruang Peta (map space); 8) Inset Peta; 9) Panel
penunjuk koordinat posisi pointer

Sumber:Hasil Analisis
Gambar 6. Desain Antarmuka Halaman Utama

Sumber:Hasil Analisis
Gambar 7. Tampilan Tematik dan Navigasi Peta

132 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138
dibut sedemikian rupa agar mem- mengedit, menghapus atau melakukan
permudah pengguna dalam meng- perintah eksekusi lain terhadap basis
operasikan aplikasi. Optimalisasi data MySQL. Perintah-perintah SQL
kombobox dan pemanfaatan teknologi ini masuk dan dieksekus didalam PHP.
AJAX untuk menampilkan data-data PHP memiliki peranan penting
isian standart pada form menghasilkan tidak hanya dalam menghasilkan
form yang interaktif serta mengurangi tampilan HTML yang dinamis tetapi
kesalahan dalam input data (human juga berfungsi dalam komunikasi data
error) (Gambar 8). antara server dengan applet. Berdasar-
c. Penulisan Program (coding) dan kan konsep radius search, applet yang
Representasi Data Spatial berfungsi untuk merepresentasikan
data spatial mengirimkan request ke
Penulisan program (coding) dalam
dokumen PHP yang ada diserver
pengembangan aplikasi ini terdiri atas
dengan memberikan parameter
3 bagian, antara lain: 1) penulisan
koordinat pusat yang diinginkan
script PHP, 2) pembuatan Java Applet
(X,Y), radius (distance) dan parameter
menggunakan bahasa java, dan 3)
status layer yang dikehendaki
penulisan bahasa SQL untuk me-
(Gambar 9).
manggil, menganalisis, menambah,

Sumber:Hasil Analisis
Gambar 8. Beberapa Contoh Tampilan Form dan Pemodelan Sumur

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 133


URL Request:: http://192.168.0.1/siat/applet/phpserve.php?x=282805&y=9177348&d=1000

Data Dikirim ke Client

Radius (d): 1000

Koordinat
x=282805,y=9177348

Query Spatial dalam PHP::


<?php $xmap1=$_GET[‘x’]; $ymap1=$_GET[‘y’]; $dmap1=$_GET[‘d’];
$xd1 = $xmap1 - ($dmap1 / 2); $xd2 = $xmap1 + ($dmap1 / 2); $yd1 = $ymap1 - ($dmap1 / 2);
$yd2 = $ymap1 + ($dmap1 / 2);
// GEOMETRYFIELD: contoh field data spatial tipe geometry, SPATIALDATA: contoh nama tabel
$sql = “Select id,astext(GEOMETRYFIELD) from SPATIALDATA
where Intersects(GEOMETRYFIELD,ENVELOPE(GeomFromText('LineString(".$xd1." ".$yd1.",".$xd2." ".$yd2.")')))=1”;
?>

Sumber:Hasil Analisis

Gambar 9. Konsep Radius Search untuk Query Data Spatial Menggunakan Intersection

Pada saat melakukan query data air tanah dan wilayah konservasi air tanah;
dalam tipe geometry dikonversi menjadi 3) inventarisasi data perlapisan batuan;4)
teks, selanjutnya PHP mengirimkan ke penerbitan rekomendasi dan perijinan; 5)
applet di client. Applet akan pemantauan kuantitas dan kualitas air
mengkonversi data yang berupa tanah; 6) pemantauan dan penertiban
kumpulan koordinat – kordinat dengan pemanfaatan air tanah; 7) pelaporan
delimiter (Gambar 10). Dari data administratif dan pemanfaatan air tanah;
tersebut applet, dengan memanfaatkan dan 8) pemodelan spatial lokasi sumur; dan
java.awt.Graphics2D ditampilkan 9) pemodelan perlapisan batuan dan
dalam format vektor dengan tampilan konstruksi sumur.
grafis berkualitas tinggi.
Informasi pemanfaatan air tanah
Implementasi Sistem dalam Manajemen yang ditampilkan secara spatial serta
Air Tanah informasi kondisi fisik wilayah (Gambar
11) meng gunakan aplikasi ini dapat
Sistem ini diimplementasikan dalam
dimanfaatkan sebagai landasan dalam
proses pengelolaan pemanfaatan air tanah,
pengambilan keputusan. Dikaitkan dengan
antara lain: 1) pemantauan lokasi sumur;
basis data yang sudah dihimpun pengguna
2) informasi awal tentang kondasi lokasi
dapat memutuskan apakah permohonan
rencana sumur berkaitan dengan kondisi
pengeboran sumur air tanah disuatu lokasi
geologi, geohidrologi, curah hujan,
dijinkan atau tidak dijinkan baik terkait
geomorfologi, cekungan air tanah, potensi

134 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138
Sumber:Hasil Analisis

Gambar 10. Contoh Data Hasil Konversi dari geometry yang Dikirim ke Applet dan
Representasi Grafisnya

Sumber:Hasil Analisis
Gambar 11. Tampilan Informasi Kondisi Fisik Wilayah

dengan daya dukung lingkungan fisiknya, berguna dalam pembuatan rekomendasi


potensi air tanah menurut observasi yang rencana rancang bangun konstruksi sumur
sudah ada maupun kaitannya dengan serta kedalaman pengeboran air tanah.
kebijakan wilayah konservasi air tanah. Dengan demikian diharapkan diperoleh
Apabila diijinkan, informasi tersebut keputusan yang tepat dalam rangka

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 135


menjaga keberlanjutan pemanfaatan air rencana sumur yang akan dibangun dan
tanah. sumur yang sudah ada di sekitarnya.
Dengan demikian diharapkan dapat secara
Kaitannya dengan perencanaan lokasi tepat mengatur posisi-posisi sumur tersebut
pengeboran pemanfaatan air tanah pada agar drawdown yang terjadi pada saat
sumur-sumur produksi dengan kapasitas pengambilan air tidak mempengaruhi
pengambilan debit yang besar, aplikasi ini kapasitas produksi sumur-sumur di
dapat secara cepat dipakai untuk sekitarnya (sumur masyarakat).
mengetahui jarak (Gambar 12) antara

Estimasi Drawdown Sumur

Muka Air Tanah Awal


- 50m

- 60m Penurunan Muka


Air Akibat
- 70m Pemompaan

- 80m

- 90m

Informasi Jarak

Titik Rencana Sumur Produksi

Area Surutan
Air Tanah

Spatial Tools Informasi Jarak

Sumber: Hasil Analisis

Gambar 12. Informasi Jarak Secara Spatial dikaitkan dengan Optimalisasi Posisi
Pengambilan Air Tanah Menurut Perkiraan Drawdown

136 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138
KESIMPULAN bagi pengembang untuk membuat
pemodelan spatial maupun non spatial.
Sistem Informasi Geografis sangat
bermanfaat untuk melaksanakan manajemen
air tanah. Banyak fungsi manajerial dan UCAPAN TERIMA KASIH
pengambilan keputusan yang dapat dibantu
meng gunakan sistem ini, misalnya Penulis mengucapkan terima kasih
penerbitan rekomendasi maupun perijinan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya
yang memungkinkan tersedianya informasi Mineral Kabupaten Banyumas, secara
kewilayahan secara cepat menyangkut vari- khusus kepada Kepala Dinas dan Bp.
able-variabel penting yang digunakan Junaidi atas sumbang saran yang Bapak
dalam upaya menjaga kelestarian air tanah. berikan serta beberapa data yang menjadi
Bahkan dengan teknologi Java Applet, rujukan dalam tulisan ini.
MySQL Spatial dan PHP memudahkan

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2004. Kumpulan Teknis Pengelolaan Air Tanah. Jakarta: Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral.

Abdul-Rahman, A., & Morakot, P. 2008. Spatial Data Modelling for 3D GIS (5th ed.). Berlin:
Springer.

Anonymous. 2006. Linking to MySQL Spatial Layers. Nebraska: MicroImages, Inc.

Anonymous. 2007. MySQL 5.1 Refference Manual. Boston: Free Software Foundation, Inc.

Anonymous. 2009. Sun Expands Identity Management Suite With New MySQL Database
Interoperability for Dramatically Lower TCO. Information Technology Business. Atlanta:
Mei 2009: 133.

Babu, M. N.. 2003. Implementing Internet GIS with Java Based Client-Server Environment. Map
Asia Conference 2003.

Bouchard, Dany. 2005. Using GIS data intelligence on the web with Scalable Vector Graphics
(SVG). The Netherlands: SVG Open 2005 conference Enschede.

Demers, Michael N. 1997. Fundamentals of Geographic Information System . New York: John
Wiley & Sons, Inc.

Di Glacomo, Mariella. 2005. MySQL: Lessons Learned on a Digital Library. IEEE Software;
Vol. 22 (3) Mei/ Juni 2005: 10-13, 4p. ISSN: 07407459. Diakses 14 November 2009,
dari Academic Source Premier. (Document ID: 16978944).

Dunfeya, R. I., Gittings, B. M., & Batchellera, J. K.. 2006. Towards an open architecture for vector
GIS. Computers & Geosciences, Vol. 32 (10), Desember 2006: 1720-1732.

Pengembangan Aplikasi Sistem ... (Jumadi & Sigit Widiadi) 137


eSpatial. 2009. eSpatial Announces Full Function Web GIS Geographic Information Systems
as Software as a Service SaaS. Information Technology Business,106. Diakses 12 September
2009, dari Academic Research Library. (Document ID: 1675433601).

Haryanto, S. 2005. SQL: Kumpulan Resep Query Menggunakan MySQL. Jakarta: Dian Rakyat.

Kamadjeu, R., & Tolentino, H. 2006. Open Source Scalable Vector Graphics Components for Enabling
GIS in Webbased Public Health Surveillance Systems. AMIA 2006 Symposium Proceedings, 973.

Kang, J. S., You, Y., Sung, M. Y., Jeong, T. T., & Park, J. 2008. Mobile Mapping Service using
Scalable Vector Graphics on the Human Geographic. Seventh IEEE/ACIS International
Conference on Computer and Information Science.

Karlsson, Anders. GIS and Spatial Extensions with MySQL. dari http://dev.mysql.com/
tech-resources/articles/4.1/gis-with-mysql.html, diakses tanggal 14 November 2009.

Lilley, C., Chair, and Jackson, D..2004. 2d Graphics in XML. dari http://www.w3.org/
Graphics/SVG/. Diakses 12 September 2009.

Mikhalenko, Peter V.. 2006. Explore W3C standards: Make SVG more active with sXBL. CNET
Networks, Inc.

Neumann, A., & Andréas M, W. 2000. Vector-based Web Cartography: Enabler SVG. Diakses
tanggal 5 Agustus 2008, dari www.carto.net.

Oxley, Alan. 2009. Web 2.0 Applications of Geographic and Geospatial. Bulletin of the American
Society for Information Science and Technology. April/May 2009 – Vol. 35 (4).

Peterson, Michael P.. 2003. Maps and the Internet. ELSEVIER – INTERNATIONAL
CARTOGRAPHIC ASSOSIATION, UK: Elsevier Scient, ltd. ISBN: 0-08-044201-3.

Seff, George. 2002. Scalable Vector Graphics and Geographic Information Systems. Limbic Systems, Inc.

Santosa, W. S & Adji, N. A.. 2007. The Investigation of Ground Water Potential by Vertical
Electrical Sounding (VES) Approach in Arguni Bay Region, Kaimana Regency, West
Papua. Forum Geografi. Vol. 21(1) Juli 2007.

Sudarmadji. 2006. Perubahan Kualitas Air tanah di Sekitar Sumber Pencemar Akibat
Bencana Gempa Bumi. Forum Geografi. Vol 20 (2) Desember 2006: 91-119.

Xi, Yan-tao & Wu, Jiang-guo. 2008. Application of GML and SVG in the development of
WebGIS. Journal of China University of Mining and Technology. Vol. 18 (1), Maret
2008: 140-143.

Peng, Z. & Zhang, C.. 2004. The roles of geography markup language (GML), scalable
vector graphics (SVG), and Web feature service (WFS) specifications in the
development of Internet geographic information systems (GIS). Journal of Geographical
Systems, 6(2), 95-116. Diakses 11 September 2009, dari Academic Research Library.
(Document ID: 848873401).

138 Forum Geografi, Vol. 23, No. 2, Desember 2009: 123 - 138

You might also like