You are on page 1of 10

Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.

: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester


p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

Dinamika Teknik Mesin 6 (2016) 83-92

Optimasi kekuatan tarik komposit polyester diperkuat serat sisal


dengan filler serbuk gergaji kayu sengon menggunakan metode
respon surface
IDK. Okariawan*, M. Fajar, S. Hidayatullah
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Jl. Majapahit No. 62 Mataram, NTB, 83125,
Indonesia. Telpon. (0370) 636126, Fax. (0370) 636523
*Email: okateknikunram@yahoo.com

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article history: Composite is an engineering material, which is made from


Received 24 February 2016 combination of two or more different materials into a new
Accepted 24 September 2016. material with new properties. The aim of this research is to
Available online 30 December 2016 investigate optimum composition of sisal fiber reinforced
sawdust sengon filled polyester composites on the tensile
strength using respon surface methodology.The testing of
Keywords: tensile strength is based on ASTM D 3039 standard. It
Composite has dimension 6 mm in thick, 25 mm in width and 340 mm
Sisal fiber in length. The composites are made by using compaction
Sengon sawdust filler method. The volume fraction of sisal fiber is 25%, 30%
Respon surface method 35%, 40% and 45%. The ratio matrik with filler is varied 5,
10, 15, 20 and 25. The fiber length is 90 mm and the
direction of fiber orientation is random.The results shows
that the respon surface methodology capable to search
value of independent variables to give optimum values of
tensile strength. The application of respon surface
methodology for the research optimation composition of
sisal fiber reinforced sawdust sengon filled polyester
composites on the tensile strength showed that the
optimum value of tensile strength response could be
achieved at volume fraction of sisal fiber 38,6565% and
ratio matrik with filler 24,601.

PENDAHULUAN secara makroskopis. Bahan komposit pada


Seiring dengan kemajuan teknologi umumnya terdiri dari dua unsur yaitu serat (fiber)
rekayasa material bahan otomotif, telah banyak sebagai bahan pengisi dan bahan pengikat serat
dikembangkan model bahan komposit. tersebut yang disebut matrik.
Pengembangan bahan komposit terus dilakukan Komposit dari bahan serat (fibrous
untuk menjawab kebutuhan akan bahan-bahan composites) terus diteliti dan dikembangkan guna
dengan sifat-sifat yang diinginkan. Salah satunya menjadi bahan alternativ pengganti bahan logam,
adalah bahan komposit polymer. Komposit hal ini disebabkan karena sifat dari komposit
merupakan gabungan dari dua atau lebih bahan serat yang kuat dan mempunyai berat yang lebih
yang berbeda yang digabung menjadi satu ringan dibandingkan dengan logam. Serat alam

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
83
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

merupakan alternatif penguat komposit untuk mendapatkan komposisi optimum dengan


berbagai komposit polymer karena menggunakan metode respon surface.
keunggulannya dibanding serat sintetis. Serat Pengambilan serat daun sisal pada
alam mudah didapatkan dengan harga yang umumnya dilakukan pada usia tanaman berkisar
murah, mudah diproses, densitasnya rendah, antara 1 sampai 1,5 tahun. Serat yang berasal
ramah lingkungan, dan dapat diuraikan secara dari daun sisal yang masih muda pada umumnya
boilogi. Akhir-akhir ini, pemanfaatan serat alam tidak panjang dan kurang kuat. Sedang serat
sebagai penguat komposit telah diaplikasikan yang dihasilkan dari tanaman sisal yang terlalu
secara komersial di berbagai bidang seperti tua, terutama tanaman yang pertumbuhannya di
bidang otomotif dan konstruksi. Serat yang alam terbuka dengan intensitas matahari cukup
dihasilkan dari daun sisal tersebut digunakan tinggi tanpa pelindung akan menghasilkan serat
sebagai tali, benang, karpet, dan kerajinan yang pendek kasar dan getas atau rapuh
karena kekuatannya yang baik, tahan lama, Doraiswarmy (1993). Sisal (Agave sisalana)
stretch, dan afinitas terhadap zat warna baik. merupakan tanaman yang hanya tumbuh di
Saat ini pemanfaatan utama sisal terbatas pada daerah tropis dan subtropis. Serat sisal
bidang kelautan dan pertanian. Aplikasi serat diekstraksi dari daunnya. Satu tanaman sisal
sisal antara lain pada pembuatan benang, tali, memproduksi sekitar 200-250 daun dimana satu
bahan pelapis, tikar, jala ikan, serta barang daun terdiri dari 1000-1200 bundel serat. Dari
kerajinan seperti dompet, hiasan dinding, meja 100 kg daun sisal, serat yang dihasilkan dari
dan karpet. Aplikasi terbaru serat sisal yaitu pada daun tersebut sekitar 3-4 kg (rendemen 3-4%).
pembuatan panel atap yang kuat dan murah Berdasarkan berat kering, serat sisal terdiri dari
serta tahan api. 54-66% selulosa, 12-17% hemiselulosa, 7-14%
Sementara itu pemanfaatan limbah serbuk lignin, 1% pectin, dan 1-7% abu. Serat sisal
gergaji kayu dewasa ini belum terlalu dilirik oleh berupa bundle mempunyai panjang 1-1,5 m dan
masyarakat, terutama para pemilik industri diameter 100-300 . Sisal mempunyai serat
pemotongan kayu. Sebagian besar serbuk yang keras, kasar, sangat kuat dan berwarna
gergaji kayu dibiarkan menumpuk begitu saja putih kekuningan. Kerapatan serat 1,3-1,5 ,
dan dibakar percuma oleh masyarakat, tanpa
melihat nilai ekonomis yang bias didapatkan dari kekuatan tarik serat 510-635 dan
pemanfaatan limbah kayu tesebut. Namun modulus tarik 9,4-22,0 Gpa Dahal et al.(2003).
seiring meluasnya ruang lingkup ilmu Kekuatan dan durabilitas komposit yang
pengetahuan dibidang material dan bahan, kini terbuat dari serat alam dan plastik sangat
limbah serbuk gergaji kayu tersebut mulai ditentukan oleh ikatan antara penguat dan
dimanfaatkan sebagai material pencampur matriknya, untuk itu diperlukan perlakuan
komposit. Salah satu limbah serbuk gergaji kayu permukaan pada serat alam. Diharjo (2005) telah
yaitu kayu sengon. meneliti pengaruh lama perlakuan alkali terhadap
Pratama et al. (2014) meneliti pegaruh kekuatan tarik komposit serat kenaf dengan lama
perlakuan alkali, fraksi volume serat, dan panjang perlakuan 0, 2, 4, 6 dan 8 jam. Berdasarkan hasil
serat terhadap kekuatan tarik komposit serat penelitiannya dapat disimpulkan bahwa dengan
sabut kelapa-polyester dengan fraksi volume perlakuan alkali serat alam selama 2 jam
serat yaitu 35%, 40%, dan 45%. Hasil menghasilkan kekuatan tarik dan modulus elastis
penelitiannya pada variasi fraksi volume paling tinggi. Kekuatan komposit yang diperkuat
menunjukkan bahwa semakin besar fraksi serat tanpa perlakuan dan dengan perlakuan
volume serat semakin kecil nilai kuat tariknya. alkali masing-masing adalah 28,38 MPa dan
Fraksi volume serat yang terlalu besar 31,57 MPa, hasil tersebut menunjukan bahwa
menurunkan kekuatan tarik karena semakin serat dengan perlakuan alkali (5% NaOH)
banyak serat pada komposit maka komposisi mampu meningkatkan kekuatan bending
serat akan lebih padat sehingga mempersulit komposit tersebut Jamasri et al.(2006).
resin/matrik untuk masuk kesela-sela serat Hasil penelitian dari Mahmuda et al. (2013)
secara sempurna, sehingga berakibat resin tidak telah meneliti pengaruh panjang serat terhadap
dapat mengikat seluruh bagian serat secara kekuatan tarik komposit berpenguat serat ijuk
sempurna. Dengan fraksi volume serat 35% dengan matrik epoxy, dengan variasi panjang
mempunyai nilai rata-rata kuat tarik tertinggi serat 30 mm, 60 mm, dan 90 mm. Hasil
sebesar 16,42 MPa. penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik
Dari kajian beberapa jurnal, belum didapat dan regangan tertinggi dicapai pada komposit
komposisi optimum dari komposit polyester dengan panjang serat 90 mm. Kekuatan tarik
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
84
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

yang didapat sebesar 36,37 MPa dan regangan untuk filler kayu lunak dan 0,0657 kN/mm2 untuk
sebesar 9,34 %. filler kayu keras.
Pratama et al. (2014) meneliti pegaruh Hasil penelitian Nuryanti and Salimy
perlakuan alkali, fraksi volume serat, dan panjang (2008), aplikasi metode permukaan respon pada
serat terhadap kekuatan tarik komposit serat eksperimen penumbuhan kristal menunjukkan
sabut kelapa-polyester dengan fraksi volume bahwa nilai respon penumbuhan kristal optimal
serat yaitu 35%, 40%, dan 45%. Hasil diperoleh pada suhu (x1) = 807,165 οC, tekanan
penelitiannya pada variasi fraksi volume (x2) = 2,336 bar dan PH (x3) = 11,5169.
menunjukkan bahwa semakin besar fraksi Sementara nilai respon penumbuhan kristal
volume serat semakin kecil nilai kuat tariknya. optimal yang diperoleh adalah sebesar 106,0022
Fraksi volume serat yang terlalu besar gram. Dan dapat disimpulkan bahwa metode
menurunkan kekuatan tarik karena semakin permukaan respon dapat digunakan untuk
banyak serat pada komposit maka komposisi mengetahui nilai variabel-variabel independen
serat akan lebih padat sehingga mempersulit yang menyebabkan nilai variabel respon suatu
resin/matrik untuk masuk kesela-sela serat proses eksperimen kimia menjadi optimal.
secara sempurna, sehingga berakibat resin tidak Kata komposit merupakan kata sifat yang
dapat mengikat seluruh bagian serat secara berarti susunan atau gabungan. Komposit
sempurna. Dengan fraksi volume serat 35% berasal dari kata “to compose’’ yang berarti
mempunyai nilai rata-rata kuat tarik tertinggi menyusun atau menggabungkan. Jadi secara
sebesar 16,42 MPa. Prasetyo (2007) telah sederhana bahan komposit berarti bahan
meneliti pengaruh fraksi volume serat aren gabungan dari dua atau lebih bahan yang
(arenga pinata) dengan matrik polyester terhadap berlainan. Dalam hal ini gabungan bahan ada
kekuatan bending dan tarik. Hasil penelitian dua macam yaitu (Jones, 1999): 1). Gabungan
menunjukkan bahwa kekuatan tarik maksimal secara makro yaitu dibedakan secara visual,
dimiliki oleh komposit dengan fraksi volume 40% penggabungan lebih secara fisis dan mekanis,
yang besarnya 1,4 kg/mm2. Sedangkan flexural dapat dipisahkan secara fisis dan mekanis. 2).
modulus dan flexural strength tertinggi terjadi Gabungan secara mikro yaitu tidak dapat
pada komposit dengan fraksi volume 40 %, yang dibedakan secara visual, penggabungan ini lebih
besarnya adalah 129,4 kg/mm2 dan 6,4 kg/mm2. secara kimia, sulit dipisahkan, tetapi dapat
Variasi fraksi volume serat mempengaruhi dilakukan secara kimia.
kekuatan tarik dan kekuatan impak komposit,
dimana kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada Metode Respon Surface
komposit dengan fraksi volume serat 70% yaitu Response Surface Methodology (RSM)
5,3 kgf/ . Dimana terlihat terjadi peningkatan atau Metode Permukaan Respon adalah
tegangan tarik komposit yang seiring dengan sekumpulan metode-metode matematika dan
pertambahan fraksi volume serat yaitu 0%, 10%, statistika yang digunakan dalam pemodelan dan
20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%. Semakin analisis, yang bertujuan untuk melihat pengaruh
tinggi fraksi volume serat maka tegangan tarik beberapa variabel kuantitatif terhadap suatu
juga ikut meningkat. Sampai pada fraksi volume variabel respon dan untuk mengoptimalkan
serat tertinggi, komposit tidak mengalami variabel respon tersebut. Sebagai contoh, akan
penurunan kekuatan tarik. Ini menunjukkan dicari level-level dari suhu ( ) dan tekanan ( )
bahwa matrik masih bekerja baik menerima yang dapat mengoptimalkan suatu hasil produksi
beban dan diteruskan ke serat. ( ). Hubungan variabel-variabel tersebut dapat
Penelitian mengenai komposit telah dituliskan dalam sebuah persamaan sebagai
banyak dilakukan. Salah satunya fraksi volume berikut :
dari filler material komposit akan mempengaruhi
sifat mekanik dari material komposit. Azwar =( + )+ (1)
(2009) meneliti mengenai perilaku mekanik
komposit polyester yang diperkuat dengan prtikel Dimana merupakan error pengamatan pada
serbuk kayu keras dan lunak. Dengan respon . Jika nilai harapan respon dituliskan
perbandingan fraksi volume antara volume filler ( )=( + )= , maka = ( + )
dengan volume matrik dengan rasio 10%,15% merepresentasikan sebuah permukaan yang
dan 20%. Hasil pengujian menunjukkan komposit disebut permukaan respon.
dengan filler dari jenis serbuk kayu lunak dengan
komposisi dan ukuran filler 10% fraksi volume Karakteristik permukaan respon
dan 0.4 mm mengalami peningkatan sifat Misalkan ingin didapatkan nilai , ,…,
mekanik yang paling bagus yaitu 0,0722 kN/mm2 yang mengoptimalkan respon yang diprediksikan.

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
85
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

Jika nilai-nilai optimal ini ada, maka y pada dan elemen-elemen segitiga atasnya adalah
persamaan (1) merupakan himpunan yang ½ dari koefisien kuadratik campuran ( , ≠ ).
beranggotakan , ,…, sedemikian sehingga Turunan dari terhadap vektor x adalah sama
turunan parsialnya: dengan 0, sehingga dinyatakan dengan:

(2) = b+2Bx (4)

Dalam notasi matriks, persamaan (2) dapat Titik-titik stasioner yang merupakan solusi dari
dinyatakan sebagai: persamaan diatas, adalah:

= 0+ ′ + ′ (3) (5)

dimana, di mana = ( 1.0, 2.0,…, .0). Substitusi

Gambar 1. Ilustrasi permukaan respon maksimum

persamaan (5) ke persamaan (3) diperoleh nilai


respon optimal yang diprediksikan terjadi pada
titik-titik stasioner, yaitu:

(6)
b merupakan vektor koefisien regresi orde Karakteristik permukaan respon digunakan untuk
pertama, sedangkan B adalah matriks orde menentukan jenis titik stasioner apakah
kedua berukuran k x k yang elemen diagonal maksimum dan minimum.
utamanya merupakan koefisien kuadratik murni

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
86
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

Titik stasioner dapat diidentifikasi dengan respon adalah hal yang sangat penting. Berikut
mentransformasikan fungsi respon dari titik asal x ada beberapa kriteria dalam pemilihan
(0,0,...,0) ke titik stasioner dan sekaligus rancangan percobaan yang sesuai untuk metode

Gambar 2. Ilustrasi permukaan respon minimum

merotasikan sumbu koordinatnya, sehingga permukaan respon:


dihasilkan fungsi respon sebagai berikut: 1. Memberikan gambaran distribusi dan
informasi yang jelas berdasarkan data
= + (7) pada seluruh daerah yang difokuskan
2. Memungkinkan untuk mencari model
dengan adalah variabel independen baru hasil yang memenuhi kelayakan model
transformasi, merupakan harga taksiran y 3. Memungkinkan untuk membuat blok-blok
pada titik stasioner , menyatakan konstanta dalam percobaan
yang merupakan eigen value dari matrik B, i = 4. Memungkinkan untuk membuat
1,2,…,k. rancangan-rancangan yang mempunyai
Karakteristik dari permukaan respon orde lebih tinggi
ditentukan oleh harga . Jika nilainya semua 5. Memberikan pendugaan error dalam
positif maka adalah titik minimum, sedangkan rancangan
jika semua negatif maka adalah titik 6. Memberikan pendugaan koefisien model
maksimum, jika harganya berbeda tanda diantara yang tepat
harga , maka merupakan titik pelana. 7. Memberikan pendugaan varians yang
baik
8. Bersifat robust terhadap outliers maupun
Rancangan yang sesuai untuk permukaan
data hilang
respon 9. Tidak membutuhkan unit percobaan yang
Pemilihan rancangan percobaan yang besar
sesuai beserta analisisnya untuk permukaan

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
87
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

10. Tidak membutuhkan terlalu banyak level a. Alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahulu
dalam variabel independen sesuai dengan komposisi komposit dengan
11. Memberikan kemudahan dalam kandungan serat 25%, 30%, 35%, 40% dan
perhitungan parameter model kadang- 45% dengan perbandingan volume matrik
kadang, kriteria di atas saling tidak dengan filler 5, 10, 15, 20 dan 25 dengan
mendukung, tetapi pemilihan rancangan panjang serat 90 mm.
harus tetap dilakukan sebaik mungkin. b. Siapkan cetakan berupa baja yang telah
dilapisi terlebih dahulu dengan cairan wax,
METODE PENELITIAN untuk melapisi komposit serat sisal agar tidak
Bahan dan Alat Penelitian menempel pada cetakan.
Adapun bahan yang digunakan dalam c. Taruh serat kedalam cetakan dan kemudian
pembuatan komposit serat sisal adalah Resin taburkan filler
polyester, Serat sisal dan katalist. Sedangkan d. Campurkan polyester dan hardener, setelah
alat yang digunakan yaitu cetakan baja, alat rata tuangkan cairan pada cetakan hingga
pengepres dan alat uji tarik universal tensile merata sampai resin membasahi seluruh

Gambar 3. Spesimen uji tarik

machine (UTM) serta peralatan pendukung serat dan filler .


lainnya. e. Selanjutnya lapisi bagian atas cetakan
dengan kertas transparan agar saat
Proses Perlakuan Serat Sisal pelepasan spesimen tidak lengket dengan
Serat sisal yang sudah didapat kemudian penutup cetakan.
direndam dalam larutan NaOH dengan f. Tutup bagian atas cetakan dengan baja dan
konsentrasi 5% (berat) selama 2 jam. Setelah ditekan dengan alat pengeperes dengan
direndam dalam larutan NaOH serat sisal dicuci tekanan sebesar 1906 kemudian
dengan menggunakan air PDAM sampai bersih diamkan minimal 3 jam atau lebih sampai
dan dikeringkan di bawah sinar matahari. spesimen mengering.
Kemudian serat sisal dipotong dengan panjang g. Kemudian spesimen yang telah dicetak
90 mm. difinishing menjadi benda uji yang sesuai
dengan standar uji tarik.
Pembuatan Komposit Berpenguat Serat Sisal
Serat yang digunakan adalah serat sisal Langkah Pengujian
berupa serat acak. Pembuatan komposit serat Uji tarik adalah salah satu uji stress-strain
sisal ini menggunakan cetakan manual yang mekanik yang bertujuan untuk mengetahui
terbuat dari baja. Adapun proses pembuatan kekuatan bahan terhadap gaya tarik atau untuk
komposit serat sisal adalah sebagai berikut: mendapatkan nilai modulus elastisitas komposit

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
88
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

serat sisal yang digunakan dalam penelitian ini. volume serat tetapi pada fraksi volume serat 45%
Pengujian menggunakan alat Universal testing kekuatan tarik menurun, ini dikarenakan resin
Machine. Dengan bentuk dan dimensi spesimen tidak mampu membasahi serat secara sempurna
seperti gambar 3. sehingga ikatan antara resin dan serat menjadi
lemah. Sedangkan pada rasio matrik dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN filler 5, 10, 15, 20, dan 25 terhadap kekuatan
Data-data yang didapat dari hasil tarik terus terjadi peningkatan.
pengujian tarik kemudian diolah dengan model
matematika meggunakan metode respon Tabel 2. Data pengkodean variabel independen
surface. Metode respon suface adalah Fv Serat Rmf Kekuatan tarik
merupakan sekumpulan teknik matematika dan -1 -1 34.58
statistika yang berguna untuk menganalisis dan 1 -1 35.52
mengoptimalkan model, pada penelitian ini -1 -1 31.01
terdapat dua variabel independen yang 1 -1 40.23
diperhatikan sebagai variable-variabel yang -1 -1 27.07
mempengaruhi kekuatan tarik komposit 1 -1 35.82
polyester, yaitu fraksi volume serat (x1) dan rasio -1 1 44.05
antara matrik dengan filler (x2). Desain 1 1 38.18
eksperimen yang digunakan adalah desain -1 1 47.19
faktorial dua level ( ) ditambah dengan Central 1 1 48.53
Composite Design (CCD). Dari hasil pengolahan -1 1 52.37
data menggunakan minitab didapat data -1.41421 0 36.72
eksperimen kekuatan tarik. 1.414214 0 37.89
Adapun variabel-variabel beserta level 0 -1.41421 50.47
dalam penelitian ini meliputi: 0 1.414214 53.79
1. Variabel respon, yaitu kekuatan tarik. 0 0 45.08
2. Variabel bebas/faktor yang terdiri dari: 0 0 60.33
• Fraksi volume serat (x1), yaitu 25%, 30%, 0 0 64.79
35%, 40% dan 45% 0 0 43.75
• Rasio matrik dengan filler (x2), yaitu 5, 10, 0 0 50.82
15, 20 dan 25. 0 0 36.73
0 0 46.84
Tabel 1. Kode level dengan nilai level 0 0 59.29
Kode level -1 0 1 0 0 55.53
X1 35 40 45 0 0 49.44
X2 10 15 20

Level-level eksperimen pada masing- Optimalisasi Komposisi Komposit


masing variabel independen dikodekan Menggunakan Metode Respon Surface
sedemikian hingga level rendah berhubungan Dengan model matematika dari respon
dengan -1 dan level tinggi berhubungan dengan surface telah mengidentifikasi komposisi
1 untuk mempermudah perhitungan. Desain CCD optimum dari komposit untuk menghasilkan
pada eksperimen menggunakan 2 variabel kekuatan tarik terbaik. Pembuatan komposit
independen, sehingga nilai rotabilitasnya = ( dengan variasi fraksi volume serat (25%, 30%,
35%, 40%, dan 45%) dan variasi rasio volume
= 1,4142 ≈ 1,414. Oleh karena itu nilai ± 1,414 filler dengan matrik (5, 10, 15, 20 dan 25) yang
termasuk nilai yang digunakan untuk dapat mempengaruhi kekuatan tarik komposit
pengkodean. telah diprediksi menggunakan metode respon.
Setelah dikodekan, maka didapat data kode surface. Contour plot prediksi untuk
seperti ditunjukan pada tabel 2. Data pada tabel kekuatan tarik komposit polyester diperkuat serat
2. kemudian diolah dengan menggunakan sisal yaitu seperti pada gambar 4. dan 5.
software Minitab 16.2.4.4 _www.remo-xp.com. Dari gambar 4. terlihat fraksi volume serat yaitu
Dari hasil penelitian terhadap pengaruh 35%,40% dan 45% rmf yaitu 10, 15 dan 20
fraksi volume serat dan rasio matrik dengan filler kemudian dari plot optimasi metode respon
didapat kekuatan tarik terbesar pada fraksi surface dari kekuatan tarik vs fraksi volume serat,
volume serat 40% dimana kekuatan tarik rasio matrik filler, terlihat bahwa nilai kekuatan
meningkat seiring bertambahnya level fraksi tarik > 50 berada diantara titik dengan fraksi

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
89
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

volume serat mulai dari 35% sampai 40%. Kekuatan tarik = 51.2600+0.4440x1+4.6390x2-
Sedangkan nilai kekuatan tarik > 50, untuk rasio 8.8094x12-1.3969x22-
matrik dengan filler berada (akan di dapat) pada 2.6976x1*x2
titik dengan rasio matrik dan filler mulai dari 15 Kemudian dari model kekuatan tarik tersebut
terus meningkat. didapat persamaan matrik seperti pada

Gambar 4. Plot optimasi metode respon surface dari kekuatan tarik vs fraksi volume serat, rmf
Gambar 5. Plot permukaan respon kekuatan tarik vs fraksi volume serat, rmf

Dari pengamatan visual pada gambar 4. persamaan berikut:


dan 5. terlihat bahwa variasi fraksi volume
optimal terhadap kekuatan tarik didapat pada
fraksi volume serat sebesar 40% sedangkan b= , B=
untuk variasi rasio matrik dengan filler masih
mengalami kenaikan dari rasio 10, 15, dan 20. b ,
Dari hasil penelitian terhadap pengaruh
fraksi volume serat dan rasio matrik dengan filler
B
didapat kekuatan tarik terbesar pada fraksi
volume serat 40% dimana kekuatan tarik det B = x - x
meningkat seiring bertambahnya level fraksi = 12.3058 – 1.8196
volume serat tetapi pada fraksi volume serat 45% = 10.4862
kekuatan tarik menurun, ini dikarenakan resin
tidak mampu membasahi serat secara sempurna B-1 =
sehingga ikatan antara resin dan serat menjadi
lemah. Sedangkan pada rasio matrik dengan =
filler 5, 10, 15, 20, dan 25 terhadap kekuatan
tarik terus terjadi peningkatan.
Dari matrik di atas dimasukan ke dalam
Mencari titik optimum menggunakan
persamaan (5) sebagai berikut:
model kuadratik yang telah dinyatakan sesuai
dengan data dan pengkodean sebagaimana
model kekuatan tarik yang diperoleh dari
pengujian regresi yaitu:

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
90
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

Nilai optimal berdasarkan metode respon


surface dibandingkan dengan hasil eksperimen
pada fraksi volume serat 38.6 % dan rasio matrik
filler 24.6 terdapat perbedaan sebesar 0.5 %.
Perbedaan ini dikarenakan model kuadratik untuk
Sehingga didapat matrik yaitu: menduga kekuatan tarik terdapat error yaitu
sebesar 42.18%.

Selanjutnya matrik digunakan untuk Tabel 3. Nilai kekuatan tarik optimal setelah di uji
mencari nilai titik optimal pada rumus di bawah kekuatan
ini: tarik kekuatan tarik rata-rata
58.4
Dimana,
54.25 55.37±2.65
= ;
53.46
• Untuk optimum fraksi volume serat

KESIMPULAN
Dari hasil peneltian, pengujian dan
pembahasan hasil uji yang telah dilakukan maka
-0.2687 = dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
= 38.6 1. Nilai optimal kekuatan tarik tercapai pada
pada fraksi volume serat 38.6% dan rasio
• Untuk optimum Rmf matrik dengan filler 24.6.
2. Dengan metode permukaan respon dapat
digunakan untuk mengetahui nilai variabel-
variabel independen yang menyebabkan
1.9201 = nilai variabel respon kekuatan tarik menjadi
optimal.
= 24.6 3. Dengan pengujian langsung pada kondisi
optimal tersebut terdapat perbedaan
Dari perhitungan persamaan (3) dan (5) sebesar 0.5%
didapatkan titik optimal yang bisa menghasilkan
respon semaksimal mungkin yang sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
harapan adalah dengan menggunakan fraksi ASTM, 2006, Standards and Literature
volume serat 38.6% dan rasio matrik dengan filler References for Composite Materials, 2d
24.6. ed., American Society for Testing and
Kemudian nilai x1 dan x2 dimasukkan ke Materials, Philadelphia, P.,A.
dalam model matematika kuadratik kekuatan Azwar., 2009, Study perilaku mekanik komposit
tarik sebagai berikut berbasis polyester yang diperkuat dengan
Nilai kekuatan tarik dari model yang sudah partikel serbuk kayu keras dan lunak,
didapat Jurnal Reaksi, Vol. 17, No. 16.
Dahal K.R., Utomo B.I., Brink M., 2003, Agave
Kekuatan tarik = 51.2600+0.4440x1+4.6390x2- sisalana perrine, Plant Resources Of
South-East Asia, No. 17, Fibre Plants.
8.8094x12- 1.3969x22- Diharjo K., 2005, Pengaruh perlakuan alkali
2.6976x1*x2 terhadap sifat tarik bahan komposit serat
= 51.2600+0.4440(-0.2687)+ rami-polyester, Jurnal Teknik Mesin
4.6390(1.9207)- Fakultas Teknik Universitas Sebelas
8.8094(-0.2687)2- Maret, Surakarta.
1.3969(1.9207)2- Doraiswarmy, 1993, Pineapple leaf fibers, Textile
2.6976(-0.2687*1.9207) Progress, Vol. 24, No. 1, Textile Institute.
= 55.65 N/mm2 Jamasri, Diharjo K., Handiko G.W., 2006, Studi
Sedangkan hasil pengujian tarik dengan perlakuan alkali dan tebal core terhadap
nilai titik optimal yaitu menggunakan fraksi sifat bending komposit sandwich
volume serat 38.6% dan rasio matrik dengan filler berpenguat serat sawit dengan core kayu
24.6 didapat kekuatan tarik seperti pada tabel 3.

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
91
Dinamika Teknik Mesin, Vol. 6, No. 2 Desember 2016 Okariawan et al.: Optimasi kekuatan tarik komposit polyester
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 diperkuat serat sisal dengan filler serbuk gergaji kayu sengon
menggunakan metode respon surface

sawit, Jurnal Sains Materi Indonesia, Vol.


8, No. 1, p.76-82.
Jones R.M., 1999, Mechanics of Composites
Materials, International Student Edition,
Mc Graw-Hill ogakusha, Ltd.
Mahmuda E., Savetlana S., Sugiyanto, 2003,
Pengaruh panjang serat terhadap
kekuatan tarik komposit berpenguat serat
ijuk dengan matrik epoxy, Jurnal FEMA,
Vol. 1, No. 3, p.79-84.
Nuryanti, Salimy D.H., 2008, Metode permukaan
respon dan aplikasinya pada optimasi
eksperimen kimia, Risalah Lokakarya
Komputasi Dalam Sains Dan Teknologi
Nuklir, P. 373-391.
Prasetyo A.A., 2007, Analisa pengaruh fraksi
volume serat aren (arenga pinata) dengan
matrik polyester terhadap kekuatan
bending dan tarik, Teknik Material Dan
Metalurgi.
Pratama Y.Y., Setyanto R.H., Priadythama I.,
2014, Pengaruh perlakuan alkali, fraksi
volume serat dan panjang serat terhadap
kekuatan tarik komposit serat sabut kelapa
polyester, Jurnal Ilmiah Tekinik Industri,
Vol. 13, No. 1, p. 8-15.
Sardia T., 2000, Pengetahuan Bahan Teknik,
Pradnya Paramita, Jakarta.
Schwartz M.M., 1984, Composite Materials
Handbook, McGraw-Hill Book Co., New
York.
Surdia T., Saito S., 2000, Pengetahuan Bahan
Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta.

https://doi.org/10.29303/dtm.v6i2.10
92

You might also like