You are on page 1of 21

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
BERDASARKAN
PERMENDAGRI NO. 113 TAHUN 2014

Oleh :

DIREKTORAT JENDERAL
BINA PEMERINTAHAN DESA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Pokok Pembahasan Pengelolaan Keuangan Desa,

  Dasar Hukum.
  Pengertian Umum
   Asas-Asas Pengelolaan Keuangan Desa
  APBDesa
  Lingkup Pengelolaan Keuangan Desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM

1.  Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa


2.  Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksana Undang- Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa, serta PP 47
Tahun 2015 tentang Perubahan PP 43 Tahun 2014;
3.  PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
APBN serta PP Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas PP No.
60 Tahun 2014;
4.  Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Pengertian Umum
KEUANGAN DESA
(Pasal 71 UU 6/2014)

  Adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat


dinilai dengan uang, serta segala sesuatu berupa
uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban.

  Hak dan Kewajiban dapat menimbulkan


pendapatan, belanja, pembiayaan dan pengelolaan
keuangan desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

  TRANSPARANSI  TERBUKA, TIDAK ADA YANG DITUTUPI,


  AKUNTABEL  DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN, ADM, MORAL, HUKUM
  PARTISIPATIF  MENGUTAMAKAN KETERLIBATAN MASYARAKAT
  TERTIB DAN DISIPLIN ANGGARAN  KONSISTEN,TEPAT WAKTU,TEPAT
JUMLAH DAN TAAT AZAS

DIKELOLA DALAM 1 TAHUN ANGGARAN DIMULAI I JANUARI S.D. 31


DESEMBER
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA


Kepala Desa o  Menetapkan kebijakan ttg pelaks. APBDes;
Pemegang Kekuasaan o  Menetapkan PTPKD;
Pengelola Keuangan Desa o  Menetapkan petugas pemungutan penerimaan desa;
dan mewakili pemdes o  Menyetujui pengeluaran yg dittpkan dlm APBDesa.
dlam kepemilikan
o  Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa
kekayaan milik desa yang
dipisahkan
Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa dibantu oleh PTPKD (Menguasakan Sebagian
Kekuasaannya Kepada Perangkat Desa/ Ps.93 ayat 3, PP 43 )

PTPKD
Sekretaris Desa   Menyusun & melaks. Kebijakan Pengelolaan APBDesa
(bertindak selaku   Menyusun Ranperdes tentang APBDesa, perubahan APBDesa & pertg. Jwb pelaks. APBDesa;
koordinator PTPKD)   Melakukan pengendalian thd pelaks.giat yg telah ditetapkan dlm APBDesa
  Menyusun Pelaporan & Pertanggungjwban Pelaks. Keg. APBDesa;
  Melakukan Verifikasi thd ren. Blanja & bukti-bukti pengeluaran;
  Menyusun rencana Pelaks. giat yg menjd tg .jwb nya;
Kasi
  Melaks. Keg. Bersama LKD yg dittpkan dlm APBDesa;
(bertindak selaku
  Melakukan tindakan pengeluaran yg menyebabkan atas beban Anggaran Kegiatan;
pelaksana kegiatan
  Mengandalikan Pelaks. giat;
sesuai bidangnya)
  Melaporkan perkembangan pelaks giat pd Kades;
  Menyiapkan dok. Anggaran atas beban pelaks keg

Bendahara
•  Menerima,menyimpan,menyetorkan,menatausahakan & mempertanggungjwbkan penerimaan
(dijabat oleh staf pada pendapatan Desa & pengeluaran pendapatan Desa dlm rangka pelaks. APBDesa;
Urusan Keuangan)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

APBDESA

2. Belanja 3. Pembiayaan
1. Pendapatan   Klasifikasi Belanja,
Bid :   3.1. Penerimaan
  PADes; 2.1.Penyelenggaran •  3.1.1 Silpa;
Hasil usaha, hasil Pemdes •  3.1.2.Pencairan
aset, swadaya & 2.2. Bangdes; Dana cadangan;
partisipasi, Gotro & 2.3. Kemasyarakatan; •  3.1.3 Hasil
dll PADesa; 2.4. Pemberdayaan Masy.
kekayaan Desa
  Transfer; Bid. Pembelanjaan;
2.5.Tak terduga.
yang dipisahkan.
APBN, APBD
  Bid. dibagi mjd Keg.   3.2. Pengeluaran
  L a i n -
(RKPD);
lainPendapatan •  3.2.1.Pembentuka
  Keg. dibagi, jenis
Hibah, sumbangan belanja :
n D a n a
pihak ketiga, Hasil 1.  Belanja Pegawai; Cadangan;
Kerjsama, bantuan 2.  Belanja Barang/jasa; •  3.2.2.Penyertaan
Perusahaan. 3.  Belanja Modal. Modal.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENDAPATAN DESA
  Semua penerimaan uang melalui Rek. Desa yg merupakan Hak Desa dlm 1 T.A.
yg tdk perlu dibayar kembali oleh desa.
  Pendapatan Desa, terdiri atas kelompok:
  PADesa, terdiri atas jenis :
-­‐  Hasil usaha, a.l. hasil Bumdes,Tanah Kas Desa.
-­‐  Hasil aset, a.l. tambatan perahu, pasar desa, pemandian umum, jaringan
irigasi.
-­‐  Swadaya, partisipasi & gotong royong, a/ membangun dgn kekuatan sendiri
yg melibatkan peran serta masy. berupa tenaga, barang yg dinilai dgn uang.
-­‐  Lain-lain pendapatan asli desa, a.l. hasil pungutan desa.
  Transfer, terdiri atas jenis:
-­‐  Dana Desa (DD);
-­‐  Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kab./Kota dan Retribusi Daerah;
-­‐  Alokasi Dana Desa (ADD);
-­‐  Ban. Keuangan Prov.; dan
-­‐  Ban. Keuangan Kab./Kota.
  Pendapatan Lain-Lain, terdiri atas jenis:
-­‐  Hibah & Sumbangan dari pihak ke-3 yg tdk mengikat a/ pemberian berupa
uang dari pihak ke tiga.
-­‐  Lain-lain Pendapatan Desa yg sah, a.l. pendapatan sbg hsl kerjasama dgn
pihak ke-3 & ban. perusahaan yg berlokasi di desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

BELANJA DESA
  Semua pengeluaran dari rek. desa yg merup. kewajiban desa dlm 1 T.A. yg tdk
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
  Belanja Desa dipergunakan dlm rangka mendanai penyeleng. kewenangan
Desa.
  Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa paling sedikit 70% untuk
mendanai Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan, dan Pemberdayaan, dan paling banyka 30%
digunakan untuk Siltap, Ops Pemdes, tunjangan dan Ops BPD; Insentif RT &
RW ( pasal 100 PP 43 Tahun 2014)
  Belanja Desa diklasifikasikan atas kelompok :
•  Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
•  Pelaksanaan Pembangunan Desa;
•  Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
•  Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan
•  Belanja Tak Terduga.
  Kelompok belanja dibagi dlm kegiatan sesuai dgn kebut. Desa yg telah
dituangkan dlm RKPDesa
  Kegiatan, terdiri atas jenis belanja :
•  Pegawai
•  Barang dan Jasa
•  Modal
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

JENIS BELANJA DESA


•  Belanja Pegawai,
−  dianggarkan u/ pengeluaran siltap dan tunjangan bagi Kades & Perangkat Desa serta
tunjangan BPD;
−  kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kegiatan pembayaran penghasilan tetap
dan tunjangan;
−  pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.
•  Belanja Barang dan Jasa,
−  Digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya
kurang dari 12 bulan;
−  antara lain : ATK; benda pos; bahan/material; pemeliharaan; cetak/penggandaan; sewa
kantor desa; sewa perlengkapan dan peralatan kantor; makanan & minuman rapat;
pakaian dinas dan atributnya; perjalanan dinas; upah kerja; honor narsum; operasional
Pemdes; operasional BPD; insentif RT/RW; dan pemberian barang pd masy./pokmas.
−  Insentif RT/RW ( operasional lembaga RT/RW ).
−  Pemberian barang pada masyarakat/pokmas dilakukan untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan.
•  Belanja Modal,
−  digunakan untuk pengeluaran dlm rangka pembelian/pengadaan barang atau
bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan.
−  Pembelian/pengadaan barang atau bangunan digunakan u/ kegiatan penyelenggaraan
kewenangan desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Lanjutan.............

  Dalam keadaan darurat dan/atau KLB, Pemdes dapat


melakukan belanja yang belum tersedia anggarannya.
  merupakan keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak
diharapkan berulang dan/atau mendesak, a.l. bencana
alam, sosial, kerusakan sarana dan prasarana.
  ditetapkan dengan Keputusan Bupati/walikota.
  dianggarkan dalam belanja tidak terduga.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PRINSIP PENDANAAN DALAM APBDesa


(Pasal 90 PP 43 Tahun 2014)

  Penyelenggaraan Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-


usul di danai oleh APBDesa
  Penyelenggaraan Kewenangan lokal berskala desa didanai
dari APBDesa dan juga bisa didanai APBD maupun APBN;
  Penyelenggaraan Kewenangan Desa yang ditugaskan oleh
Pemerintah didanai APBN dianggarkan pada K/L dan
disalurkan melalui SKPD Kab/Kota;
  Penyelenggaraan Kewenangan Desa yang ditugaskan
Pemda didanai APBD
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PEMBIAYAAN DESA
  semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yg akan
diterima kembali, baik pd T.A. ybs maupun pd tahun2 anggaran berikutnya.
  Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok:
•  Penerimaan Pembiayaan, mencakup:
−  SiLPA tahun sebelumnya
−  Pencairan Dana Cadangan
−  Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
•  Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari :
−  Pembentukan Dana Cadangan
−  Penyertaan Modal Desa.
  SiLPA tahun sebelumnya, a.l.
−  pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja
−  penghematan belanja
−  sisa dana kegiatan lanjutan.
  SilPA digunakan untuk:
-­‐  menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada
realisasi belanja;
-­‐  mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan;
-­‐  mendanai kewajiban lainnya yang s.d. akhir T.A. belum diselesaikan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Lanjutan.............
  Pencairan Dana Cadangan,
digunakan u/ menganggarkan pencairan dana cadangan dari rek. Dana
cadangan ke Rek. kas Desa dlm T.A. berkenaan.
  Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan,
digunakan u/ menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yg dipisahkan.
  Pembentukan Dana Cadangan,
−  Pemdes dpt membentuk dana cadangan u/ mendanai keg. yg penyediaan
dananya tdk dpt sekaligus/sepenuhnya dibebankan dlm 1 T.A.
−  Pembentukan dana cadangan ditetapkan dgn perdes.
−  Perdes plg sdkt memuat:
•  penetapan tujuan pembentukan;
•  Prog. & kegiatan yg akan dibiayai ;
•  besaran & rincian tahunan yg harus dianggarkan;
•  sumber dana cadangan;
•  T.A. Pelaksanaan .
−  Pembentukan dana cadangan dpt bersumber dari penyisihan atas
penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yg penggunaannya tlh
ditentukan scr khusus berdasar peraturan per-UU-an.
−  ditempatkan pada rekening tersendiri.
−  Tdk melebihi Th. akhir masa jabatan Kades.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN
  Sekdes menyusuna Raperdes ttg APBDesa berdasarakn RKPDesa
  Kades bersama BPD utk membahas & menyepakati;
  Paling lambat bln Oktober th berjalan;
  Disampaikan kpd Bupati /walkot melalui Camat paling lambat 3
(tiga) hari setelah disepakati;
  Hasil evaluasi plg lama 20 hari kerja;
  Tidak memberi hasil evaluasi, Perdes berlaku;
  Hasil evaluasi tdk sesuai, Kades menyempurnakan plg lama 7 hari
kerja;
Perencanaan   Apabila evaluasi tdk di tinjut oleh Kades & menetapkan Perdes,
dibatalkan dgn Kep. Bup/Walkot & menyatakan berlakunya pagu
APBDesa T.A. Sebelumnya;
  Pembatalan, hanya utk Operasional Penyelenggaraan Pemdes;
  Stlh Pembatalan, plg lama 7 hari kerja mencabut Perdes;
  Dlm hal Evaluasi di delegasikan kpd Camat, Prosesnya sama dgn
evaluasi oleh Bupati, namun apabila ada pembatalannya ttp oleh
Bupati.
  Pendelegasian diatur dalam Perbup/Walkota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Lanjutan.............
  Penerimaan & pengeluaran Desa :
- Melalui Rek.Kas Desa;
- Didukung dengan bukti yang lengkap & sah
  Belum memiliki pelayanan perbankan ditetapkan oleh
Pemda;
  Pemdes dilarang melakukan pungutan selain yg ditetapkan
dlm Perdes;
  Bendahara dpt menyimpan uang dlm Kas Desa & besarannya
ditetapkan dgn Perbup/Walkot;
Pelaksanaan
  Pengeluaran Desa yg mengakibatkan beban APBDesa:
- Tdk dpt dilakukan sblm ditetapkan mjd Perdes;
- Tdk termasuk belanja pegawai yg bersifat mengikat &
Operasional Perkantoran yang ditetapkan dgn Perkades.
  Penggunaan biaya tak terduga:
- harus dibuat rincian RAB;
- Disahkan Kepala Desa;
  Pengadaan barang dan/atau Jasa di Desa diatur dgn Perbup/
Walkota
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Lanjutan.............
  Mengajukan pendanaan utk Keg. disertai dokumen (a.l. RAB);
  RAB diverifikasi oleh Sekdes, disahkan Kades;
  Bertanggung jawab thd pengeluaran ( Buku Pembantu Kas Kegiatan );
Pelaksana   Mengajukan SPP pd Kades;
Kegiatan   SPP dibuat setelah Barang dan atau jasa diterima;
  Pengajuan SPP terdiri atas:
- Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
- Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
- Lampiran bukti transaksi

1. PERUBAHAN APBDesa :
  Keadaan yg menyebabkan hrs dilakukan pergeseran antar jenis belanja;
  Keadaan yg menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun
sebelumnya hrs digunakan dalam tahun berjalan;
  Terjadi penambahan dan atau pengurangan dalam Pendapatan Desa pada tahun
Perubahan Berjalan.
  Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/
APBDesa atau kerusuhan sosial yg berkepanjangan.
  Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemda.
2.  Perub. APBDesa hanya dapat dilakukan 1 kali dlm 1 T.A, kecuali dalam keadaan
darurat dan/atau luar biasa;
3.  Tata cara pengajuan perubahan APBDesa adalah sama dengan tata cara penetapan
pelaks. APBDesa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Lanjutan.............
  Dlm hal Ban. keu dari APBD Prov. & APBD Kab./Kota serta
hibah & bantuan pihak ketiga yg tidak mengikat ke desa
Perubahan disalurkan setelah ditetapkannya perdes ttg peubahan
APBDesa APBDesa, perubahan diatur dgn Perkades ttg perubahan
APBDesa;
  Perubahan APBDesa diinformasikan kepada BPD

  Wajib dilaksanakan oleh Bendahara Desa


  Pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran;
  Melakukan tutup buku setiap akhir bulan;
  Mempertanggungjawabkan uang melalui laporan;
  Laporan diampaikan setiap bulan kpd Kades plg lambat tgl 10
Penatausahaa bulan berikutnya
n
  Menggunakan :
- Buku Kas Umum;
- Buku Kas Pembantu Pajak; dan
- Buku Bank
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

Lanjutan.............
  Kades kepada Bupati/Walikota melalui Camat;
  Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa:
• Laporan semester pertama;
- Paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan.
•  Laporan semester akhir tahun;
- Paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya.

Laporan   Lap. Pertanggungjawaban realisasi Pelaksanaan APBDesa,


& disampaikan setiap akhir Tahun anggaran (paling lambat 1 bulan
Pertanggung setelah akhir tahun anggaran)
jawaban •  Pendapatan, belanja, Pembiayaan;
•  Ditetapkan dengan Perdes;
•  Dilampiri Format laporan:
- Pertanggungjawaban realisasi Pelaks.APBDesa T.A.
berkenaan;
-  Kekayaan Milik Desa per 31 Des. T.A. berkenaan;
-  Prog.Pemerintah & Pemda yg masuk ke Desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

PEMBINAAN & PENGAWASAN

  Pemerintah Prov.wajib membina & mengawasi pemberian


& penyaluran:
  Dana Desa;
  Alokasi Dana Desa;
  Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah dari Kab/Kota;
  Pemerintah Kab/Kota wajib membina dan mengawasi
pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

a k as i h
Te r im

You might also like