You are on page 1of 6

Wiwik Kusumawati dan Sri Tasminatun, Efek Pemberian Madu sebagai Profilaksis ........................

Efek Pemberian Madu sebagai Profilaksis pada Ulkus Lambung Tikus


Putih (Rattus norvegicus) Diinduksi Aspirin

The Effect of Honey Treatment As Prophylaxis on Gastric Ulcer of Rattus


norvegicus induced by Aspirin

Wiwik Kusumawati1, Sri Tasminatun2


Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstract
Honey is widely used to cure many disorders including digesting system disorder, but
the scientifical evidence remains lacking. One of the most recurring digesting system disorders
is gastric ulcer. This research is aimed therefore at figuring out the effect of honey on aspirin
induced gastric ulcer on rat.
The subject consist of 30 rats Wistar strain, classified into 5 groups, 2 control such as
positive control group exposed to cimetidine and negative control group exposed to amylum
and 3 treatment groups. Treatment group is treated with honey in 3 levels of dosages, which
are 30 ml/day, 45 ml/day and 60 ml/day given orally for 2 days then left for 48 hours without
meal. Aspirin 150 mg/kg BW is given as ulcer induction. All the subjects are then decapitated.
The gasters are later examined and the ulcers appearing on the gaster are calculated using
modified Ralph method. The observation result is then analyzed and statistically tested using
Kruskal Wallis and Man Whitney Test, with reliability level of 95%.
The result shows that the score of group exposed to amylum (9,08 ± 4,43) is significantly
different from group exposed to cimetidin (1,42 ± 1,11) but is not significantly different from
group exposed to honey treatment, sequenced from the smallest dosage to the highest (3,75 ±
4,78; 6,50 ± 4,43; 4,58 ± 2,94). Meanwhile, the group exposed to honey with 30 ml/day
dosage shows ulcer score of 3,75± 4,78 which is slightly different from that group exposed to
cimetidin 1,42 ± 1,11.

Key word : Gastric ulcer, Honey, Prophylaxis

Abstrak
Madu banyak digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan atau penyakit termasuk gangguan
pada saluran pencernaan. Salah satu gangguan pencernaan yang bersifat kronis dan kumat-kumatan
antara lain adalah ulkus lambung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek profilaksis madu
pada ulkus lambung tikus yang ditimbulkan olah aspirin.
Penelitian dilakukan pada 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 5
kelompok terdiri dari 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol terdiri
dari kelompok kontrol positif diberikan cimetidin dan kontrol negatif diberikan amilum. Kelompok
perlakuan diberikan madu dalam 3 peringkat dosis yaitu 30 ml/hari, 45 ml/hari dan 60 ml/hari.
Bahan uji diberikan selama 2 hari secara oral, selanjutnya dipuasakan selama 48 jam. Ulkus lambung
diinduksi dengan pemberian aspirin 150 mg/kgBB. Hewan uji didekapitasi dan lambung diperiksa,
dihitung jumlah ulkus dan perdarahan menurut cara Ralph yang dimodifikasi. Hasil pengamatan
dianalisis dengan uji statistik nonparametrik Kruskal Wallis dengan taraf kepercayaan 95 % dilanjutkan
dengan uji Man Whitney Test.

24
Mutiara Medika
Vol. 8 No. 1:24-29, Januari 2008

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan skor ulkus yang bermakna antar kelompok.
Didapatkan skor ulkus kelompok amilum (9,08 ± 4,43) berbeda bermakna dengan kelompok
cimetidin (1,42 ±1,11) tetapi tidak berbeda bermakna dengan kelompok madu sesuai urutan dosis
terkecil (3,75 ± 4,78 ; 6,50 ± 4,43 ; 4,58 ± 2,94) namun demikian kelompok madu dosis 30 ml/hari
menunjukkan skor ulkus 3,75± 4,78 tidak berbeda signifikan dengan cimetidin 1,42 ±1,11.

Kata kunci : madu, profilaksis, ulkus

Pendahuluan lambung, tetapi penelitian yang dilakukan


Ulkus lambung atau gastric ulcer atau tentang efek madu khusus pada ulkus
yang dikenal dengan istilah tukak lambung lambung masih sangat terbatas. Dari hadits
disebabkan oleh tiga hal yaitu adanya infeksi nabi riwayat Bukhori dijelaskan ketika
bakteri Helycobacter pyloricum, seorang datang ke Rasululloh menanyakan
ketidakseimbangan faktor agresif (asam obat untuk saudaranya yang sakit perut
lambung dan pepsin) dan defensif (mucus, dijawab oleh Rasululloh bahwa obatnya
bikarbonat) dan terakhir akibat efek samping adalah madu, dan orang tersebut
obat analgesik antiinflamasi golongan menanyakan sampai 3x dan jawaban
nonsteroid. 1 Beberapa golongan obat Rasululloh sama yaitu bahwa madu itulah
digunakan untuk mengatasi ulkus yang obat untuk sakit perut. Allah SWT berfirman
disebabkan oleh ketiga faktor tersebut, dalam Al Qur’an surat An Nahl : 68-69 yang
seperti antacid, obat antisekretori artinya “Tuhanmu telah mewahyukan
(cimetidin, omeprazole,piranzepin), kepada lebah : Buatlah rumah diatas bukit
sitoprotektif (sukralfat, bismuth compound dan diatas pohon kayu dan pada apa-apa
dan misoprostol) dan lain-lain, sehingga yang mereka jadikan atap. Kemudian
pada pengobatan ulkus lambung juga makanlah bermacam-macam buah-buahan
dimungkinkan penggunaan kombinasi obat dan laluilah jalan Tuhanmu dengan mudah.
antiulkus tergantung kondisi pasien dan Keluar dari dalam perutnya madu yang
penyakitnya.2 berlain-lainan warnanya, untuk
Madu merupakan bahan makanan menyembuhkan penyakit manusia.
yang istimewa karena rasa, nilai gizi dan Sesungguhnya pada yang demikian itu
khasiatnya yang tinggi3 yang dihasilkan oleh menjadi tanda (atas kekuasaan Allah) bagi
lebah. Lebah madu menghasilkan madu kaum yang memikirkannya”.6
yang dibuat dari nektar pada musim Wahdan menyatakan bahwa madu
tumbuhan berbunga. Madu yang mempunyai mempunyai aktifitas sebagai antibakteri.7
nilai gizi tersebut ternyata mengandung Senyawa yang berperan sebagai
banyak komponen antara lain yang paling antibakteri adalah hidrogen peroksida,
dominan gula sederhana (monosakarida flavonoid dan asam fenolat yang terdapat
dan disakarida) dan gula kompleks (poli dalam madu. Menurut penelitian Vardi
sakarida), selain itu madu juga tentang pengaruh madu pada pengobatan
mengandung enzim untuk mencerna gula, luka infeksi pasca operasi neonatus
vitamin, dan mineral.4 menunjukkan bahwa pemberian madu
Analisis dengan thin layer secara topikal menyembuhkan luka infeksi
chromatography (TLC), Polyacrilamide gel pasca operasi neonatus yang gagal dengan
electrophoresis (PAGE) dan high pengobatan konservatif (antibiotik). 8
performance liquid chromatography (HPLC) Penelitian yang ada dilakukan oleh Swayeh
madu juga mengandung 7 derivat tetrasiklin, menunjukkan bahwa madu mempunyai
asam lemak, lemak, amylase dan asam efek protektif pada lambung yang
ascorbat. 5 melibatkan prostaglandin.9
Pengaruh madu pada proses Mekanisme kerja madu pada proses
penyembuhan berbagai jenis penyakit telah penyembuhan penyakit perut dalam
banyak diketahui demikian pula pada penelitian ini ulkus lambung belum diketahui

25
Wiwik Kusumawati dan Sri Tasminatun, Efek Pemberian Madu sebagai Profilaksis ........................

secara pasti. Penelitian ini dilakukan untuk manusia (terbagi dalam 3 dosis
mengetahui efek profilaksis madu pada pemberian). Kelompok I diberi larutan
ulkus lambung tikus yang ditimbulkan olah amilum yang merupakan kontrol negatif
aspirin. Apabila dalam penelitian ini terbukti dan pada kelompok V diberi cimetidin 2,04
bahwa madu mempunyai efek profilaksis mg/kgBB/hari sebagai kontrol positif
maka madu akan dapat digunakan sebagai Madu untuk penelitian diperiksa
alternatif mencegah ulkus lambung. kadar air, kadar abu dan kadar glukosa.
Permasalahan penelitian ini adalah Madu harus memenuhi syarat Standar
mengetahui apakah madu mempunyai efek Nasional Indonesia Madu (SNI Madu).
profilaksis pada ulkus lambung tikus yang Sebelum diberikan kepada hewan uji, madu
ditimbulkan oleh aspirin. Tujuan penelitian murni diencerkan dengan akuades sesuai
ini untuk mengetahui efek profilaksis madu dengan dosis yang diberikan dan volume
pada ulkus lambung tikus. maksimal yang dapat diberikan secara
peroral.
Bahan dan Cara Tikus diberi perlakuan sesuai
Penelitian ini merupakan penelitian kelompoknya selama 2 hari, kemudian
eksperimental, dengan subyek penelitian dipuasakan tanpa makan, tetapi tetap diberi
adalah tigapuluh ekor tikus putih (Rattus minum selama 48 jam. Tikus diberi
norvegicus) galur Wistar jantan berumur 3 suspensi aspirin oral dengan dosis 150 mg/
bulan dengan berat 180 – 220 gram, kg BB untuk menginduksi ulkus lambung
dipelihara dalam kandang khusus dengan dan dibiarkan 5 jam tanpa makan dan
pakan dan kondisi kandang yang sama. minum. Tikus dikorbankan dengan cara
Tikus putih dibagi menjadi 5 dekapitasi dan lambung diambil,
kelompok secara acak. Pada 3 kelompok dibersihkan dan diperiksa secara
perlakuan masing-masing diberi madu makroskopis untuk pemeriksaan adanya
dengan dosis : Kelompok II setara 30 ml/ ulkus. Jumlah ulkus lambung dihitung dan
hari pada manusia , kelompok III setara dinilai menurut Best et al., (1984) yang
dengan 45 ml/hari pada manusia dan dimodifikasi.10,11
kelompok IV setara dengan 60 ml/hari pada

Tabel 1. Penghitungan skor ulkus lambung menurut Best et al. (1984) yang dimodifikasi

URAIAN SKOR
Ulkus panjang > 10 m m 5
Ulkus panjang < 10 m m 2
Ulkus diam eter 1-2 mm 1
Ulkus diam eter <1 mm 0,5
Pendarahan 1

Analisis hasil uji efek profilaksis dilakukan merupakan golongan analgetik antiinflamasi
dengan cara membandingkan skor lesi non steroid (AINS) yang mempunyai sifat
(ulkus, fisur dan perdarahan)10,11 dengan asam dan mempunyai efek samping
analisis statistik non parametrik Kruskal mengiritasi mukosa lambung. Iritasi terjadi
Wallis taraf kepercayaan 95 % dilanjutkan secara langsung dan sistemik, karena
dengan uji Man Whitney Test. selain sifat obatnya yang asam, aspirin juga
menghambat sintesis prostaglandin yang
Hasil berperan pada sintesa mukosa
Telah dilakukan penelitian efek madu lambung. 12,13 Pada penelitian ini ulkus
sebagai profilaksis pada ulkus lambung lambung tikus ditimbulkan oleh aspirin
tikus yang ditimbulkan oleh aspirin. Aspirin dengan dosis 150 mg/kgBB, diberikan pada

26
Mutiara Medika
Vol. 8 No. 1:24-29, Januari 2008

tikus yang telah dipuasakan selama 48 jam abu dan glukosa madu percobaan
secara per oral. Pada penelitian digunakan memenuhi syarat Standar Nasional
3 dosis madu yang setara dengan dosis Indonesia Madu. Madu yang akan
pada manusia 30 ml/hari,45 ml/hari dan 60 diberikan kepada tikus diencerkan terlebih
ml/hari. Sebagai kontrol negatif, tikus diberi dahulu dengan akuades agar lebih mudah
amilum, sedangkan sebagai kontrol positif, diberikan melalui sonde oral dan diberikan
tikus diberi Cimetidin 24 mg/kgBB. segera setelah diencerkan. Penambahan
Hasil pemeriksaan madu meliputi air pada madu dan dibiarkan dalam waktu
kadar air, kadar abu dan glukosa dapat yang lama akan menyebabkan terjadinya
dilihat pada Tabel 2. Hasil pemeriksaan fermentasi, dan mengubah komposisi
kimia madu menunjukkan kadar air,kadar madu4.

Tabel 2. Hasil pemeriksaan kimiawi madu

PEMERIKSAAN HASIL SYARAT


Kadar Air 18,09 % Maks 22 % (SNI 01-3545-1994)
Kadar Abu 0,22 % Maks 0,5 % (SNI 01-3545-1994)
Glukosa 63,39 % Min 60 % (SNI 01-3545-1994)

Pemeriksaan skor ulkus menunjukkan mengetahui perbedaan antara semua


adanya penurunan pada kelompok yang kelompok perlakuan dilakukan analisis
diberi madu dibanding dengan kelompok statistik nonparametrik Kruskal Wallis taraf
kontrol negatif yang diberi amilum. Skor kepercayaan 95 %. Untuk mengetahui
ulkus masing-masing kelompok dapat perbedaan antara dua kelompok perlakuan,
dilihat pada Tabel 3. Rerata skor ulkus analisis statistik kemudian dilanjutkan
dapat dilihat pada Gambar 1. Untuk dengan Man Whitney Test.

Tabel 3. Skor ulkus tikus tiap kelompok.

Tikus ke-
Dosis (setara 1 2 3 4 5 6 Rerata
manusia)
Madu 30 ml/hari 8 11,5 1 0,5 0,5 1 3,75± 4,78
Madu 45 ml/hari 13 7 3,5 10 1 4,5 6,50± 4,43
Madu 60 ml/hari 1 4 2,5 9 4 7 4,58 ± 2,94
Amilum 13, 3 7 8 15 8 9,08 ± 4,43
5
Cimetidin 0,5 3 1,5 2,5 0,5 0,5 1,42 ± 1,11

10 9.08
Madu 30

Madu 45

Madu 60
5
Am ilum

Cim etidin

0
Skor ulkus

Gambar 1. Skor ulkus tiap kelompok

27
Wiwik Kusumawati dan Sri Tasminatun, Efek Pemberian Madu sebagai Profilaksis ........................

Hasil analisis statistik nonparametrik penyembuhan luka, regenerasi dan


Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan remodeling yang penting untuk
skor ulkus yang bermakna antar kelompok. pertumbuhan jaringan pada daerah luka14.
Setelah dilanjutkan dengan analisis Man Pada ulkus lambung penelitian ini juga
Whitney Test, perbedaan bermakna terjadi terdapat perlukaan sel epitel lambung,
antara kelompok kontol negatif amilum sehingga pemberian madu dapat
dengan kelompok kontrol positif cimetidin. mengurangi jumlah fisur dan perdarahan.
Kelompok perlakuan ketiga dosis madu Dosis madu yang lebih besar
dibandingkan dengan kelompok kontrol ternyata tidak setara dengan kenaikan efek
negatif amilum didapatkan hasil skor ulkus madu sebagai profilaksis, tetapi justru
yang tidak berbeda secara signifikan. menghasilkan skor ulkus lebih besar
Namun demikian analisis Man Whitney Test dibanding dosis terendah. Dosis yang
menunjukkan kelompok perlakuan madu berlebihan mungkin dapat menyebabkan
dosis setara 30 ml/hari menunjukkan skor tidak tercapainya dosis efektif terapi. Selain
ulkus 3,75± 4,78 tidak berbeda secara itu di dalam madu terkandung polisakarida.
signifikan dengan kelompok cimetidin 1,42 Semakin besar dosis madu digunakan
± 1,11. berarti kandungan polisakaridanya juga
semakin besar sehingga dapat
Diskusi mengganggu absorbsi zat aktif dari madu
Secara umum rerata skor masing- itu sendiri. Madu mempunyai pH yang
masing kelompok nampak berbeda, tetapi rendah yaitu 3,2 - 4,5 14 , sehingga
mempunyai simpangan deviasi yang cukup penggunaan madu pada volume besar
besar. Hal ini disebabkan oleh besarnya justru dapat mengubah pH lambung
pengaruh faktor individu hewan percobaan, menjadi semakin asam dan mengiritasi
seperti nafsu makan hewan percobaan mukosa lambung.hal ini justru akan
setelah diulkuskan. menambah skor ulkus. Untuk menimbulkan
efek profilaksis maka dianjurkan
Meskipun secara statistik tidak penggunaan madu tidak lebih dari 30 ml/
bermakna, bila dilihat perbedaan rata-rata hari sehingga dapat tercapai dosis efektif.
skor ulkus antara kelompok kontrol amilum
(9,08 ± 4,43) dengan kelompok perlakuan
madu (3,75± 4,78 ; 6,50± 4,43 ; 4,58± 2,94) Kesimpulan
menunjukkan rata –rata skor yang lebih Madu dosis setara 30 ml/hari, 45 ml/
kecil pada kelompok perlakuan madu hari dan 60 ml/ hari dapat menurunkan skor
dibanding kelompok amilum. Jumlah skor ulkus pada tikus. Madu dosis setara 30 ml/
ulkus yang paling kecil justru dihasilkan oleh hari memberikan efek profilaksis paling baik,
pemberian madu dengan dosis paling dibandingkan dengan efek cimetidin tidak
rendah yaitu setara 30 ml/hari Hal ini sesuai berbeda secara signifikan.
dengan penelitian Swayeh yang
menyatakan bahwa madu mempunyai efek Saran
protektif pada lambung yang melibatkan Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
prostaglandin10. Prostaglandin diketahui efek madu sebagai profilaksis pada ulkus
mempunyai efek sitoprotektif pada lambung lambung dengan waktu pemberian dan
dan ginjal. Prostaglandin meningkatkan dosis berbeda serta dilakukan analisis
aliran darah ke mukosa lambung dan histologi lambung untuk mengetahui
mengurangi sekresi asam lambung 5, perubahan pada tingkat seluler .
sehingga analog prostaglandin seperti
misoprostol dapat digunakan sebagai salah Ucapan Terimakasih
satu obat anti ulkus peptikum. Peneliti mengucapkan terimakasih
kepada LP3 Universitas Muhammadiyah
Penelitian Subrahmanyam et al., Yogyakarta yang telah memberikan dana
2003 menunjukkan madu yang digunakan penelitian. Ucapan terimakasih juga peneliti
pada kulit yang terluka dapat mempercepat sampaikan kepada Prof. Dr. Ngatidjan,

28
Mutiara Medika
Vol. 8 No. 1:24-29, Januari 2008

MSc, Sp FK yang telah memberikan tratment of neonatal postoerative wound


bimbingan dan pada semua pihak yang telah infection. Acta-Paediatic 87 (4) : 429-
memberikan bantuan selama penelitian. 432.
9. Swayeh,OA.,Ali,AT. 1998. Effect of
Daftar Pustaka ablation of capsaicin-sensitive neurons
1. Garcia, G. (1992). Gastrointestinal on gastric protection by honey and
Disorders dalam Melmon and Morell‘s. sucralfate. Hepatogastroenterology
Clinical Pharmacology Basic Principles 45(19) : 297 – 302
in Therapeutics. Pp. 219-232. 3ed., Mc 10. Best,R.,Lewis,D.A.,Nasser,N. 1984.
Graw Hill. Inc. The anti-ulcerogenic activity of the
2. Simadibrata,R.1993. Tukak Peptik unripe plantain banana (Musa species).
(ulkus peptikum) dalam Ilmu Penyakit Br.J. Pharmac. 82, 107 –116
Dalam. Jilid II. Balai Penerbit FK UI 11. Ngatidjan, Pramono,S., Chandrasari,S.,
Jakarta. 1995. Efek Pisang Klutuk (Musa
3. Winarno, F.G. 1982. Madu teknologi, brachycarpa Back) Pada Ulkus
khasiat dan analisa. 1 st ed. Ghalia Lambung yang ditimbulkan oleh
Indonesia. Jakarta. pemberian Salisilat. Konggres IKAFI IX.
4. Sihombing,D.T.H. 1997. Ilmu Ternak Makasar. Ujung Pandang
Lebah Madu. Gadjah Mada University 12. Arif,A.,Sjamsudin,U. 1997. Obat lokal
Press. Yogyakarta. dalam Farmakologi dan Terapi.
5. Nzeako B C dan Hamdi J, 2000 , Farmakologi dan Terapi. Bagian
Antimicrobial potential of honey on some Farmakologi Fakultas Kedokteran UI
microbial isolates, Medical Sciences, 2, Jakarta.
75"79 Sultan Qaboos University http:// 13. Neal, MJ.,1997. Nonsteroidal
www.squ.edu.om/mj/Archive/Oct_00/ Antiinflammatory Drugs (NSAIDs)
Honey/ 4 Juli 2005 dalam Medical Pharmacology at a
6. Junus,M. 1996. Tarjamah Al Qur’an Al Glance. Blackwell Science Ltd. London.
Karim,. Q. S. An Nahl . PT Al Maarif 14. Subrahmanyam M., Hemmady A.R.,
Bandung Pawar S.G., 2003, Multidrug-Resistant
7. Wahdan,H.A. 1998. Causes of the Isolated from infected burns sensitive
antimicrobial activity of honey. Infection to Honey, Annals of Burns and Fire
26 (1): 26 – 31 Disasters – 16 (4), http://
8. Vardi, a., Barzilay, Z., Linder, N., Cohen, www.medbc.com/annals/review/vol_16/
H.A., Paret, G., Barzilai, A. 1998. Local num_4/text/ vol16n4p192.asp 4 Juli
application of honey for treatment of or 2005

29

You might also like