You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

Sensasi nyeri pada tubuh akan membuat seseorang untuk mencari


pertolongan atau penjelasan medis untuk memperoleh penjelasan tentang apa yang
sedang ia rasakan. Hal ini merupakan suatu yang wajar ataupun normal. Akan
tetapi, jika sensasi nyeri disalah artikan sebagai bencana atau ancaman yang akan
terjadi menjadi abnormal yang menyebabkan seseorang untuk mencari penjelasan
medis yang terus menerus walaupun hasil dari pemeriksaan fisik tidak
menunjukkan sesuatu yang abnormal. Kesalahan dalam proses kognitif atau
distorsi kognitif akan menimbulkan berbagai dampak seperti munculnya
pemikiran negatif, dan keyakinan irasional serta akan mengalami kesulitan dalam
menghasilkan suatu emosi dan perilaku yang positif.1
Individu yang mengalami gangguan ini dapat disebut mengalami
gangguan somatoform namun keadaan ini dapat dilakukan secara sengaja atau
dengan tujuan tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
Gangguan somatoform adalah sekelompok gangguan psikologis yang di mana
pasien mengalami gejala-gejala fisik (contohnya berdebar-debar, nyeri dada,
pusing, dan lain-lain) yang tidak sesuai atau tidak dapat dijelaskan oleh kondisi
medis atau neurologis umum yang mendasari. Gejala dan kelainan somatik ini
cukup serius untuk menyebabkan penderitaan emosional yang bermakna pada
pasien atau gangguan pada kemampuan pasien untuk berfungsi di dalam peranan
sosial atau pekerjaan. Gangguan somatoform tidak d isebabkan oleh pura-pura
yang disadari atau gangguan buatan.2,3,4
Gangguan somatisasi telah dikenal sejak jaman Mesir kuno. Nama awal
untuk gangguan somatisasi adalah histeria, suatu keadaan yang secara tidak tepat
diperkirakan hanya mengenai wanita, (kata “Histeria” di dapatkan dari kata
bahasa Yunani untuk rahim, Hystera). Pada abad ke-17 Thomas Syndenham
menemukan bahwa faktor psikologis yang dinamakannya penderitaan yang
mendahului (antecendent sorrow), terlibat dalam patogenesis gejala gangguan
somatisasi.3

1
2

Pada referat ini, akan dibahas mengenai gangguan somatoform baik dari
definisi, etiologi, tanda dan gejala, penegakkan diagnosis hingga penatalaksanaan
penyakit tersebut sehingga dapat menambah pengetahuan bagi seorang petugas
kesehatan dalam mengenal gangguan ini dan dalam mengurangi morbiditas bagi
penderita.

You might also like