You are on page 1of 2

Alloh Maha Menghidupkan dan Mematikan

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh,

ِ َ‫ف اْألَ ْن ِبي‬


‫اء‬ ِ ‫علَى أَش َْر‬ َ ‫سالَم‬ َّ ‫صالَة َوال‬ َّ ‫ب ا ْلعَالَ ِم ْي َن َوال‬
ِ ‫ا ْل َح ْمد ِللِ َر‬
‫ص ْح ِب ِه أَ ْج َم ِع ْي َن أ َ َّما بَ ْعد‬
َ ‫علَى ا َ ِل ِه َو‬ َ ‫َوا ْلم ْر‬
َ ‫س ِل ْي َن َو‬
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Sang Pemilik seluruh jagat alam semesta
beserta isinya, karena hanya atas karunia-Nya sajalah kita pada malam ini masih dapat bersama-sama
menjalankan ibadah sholat tarawih di bulan ramadhan tahun ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal
afiat. Mudah-mudahan setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi
penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Allah SWT.

Taklupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada jungjungan kita, suri tauladan kita semua,
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi'in, tabiut tabiahum, kepada kita semua,
serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Kaum muslimin-muslimat jamaah sholat tarawih yang dirahmati Alloh,

Asma Alloh yang akan kita kaji kali ini adalah Al Muhyi, Alloh yang Maha Menghidupkan, dan Al Mumit,
Alloh yang Maha Mematikan. Tidak ada satupun yang bisa membuat makhluk menjadi hidup kecuali
Alloh, dan tidak ada satupun yang bisa membuat makhluk menjadi mati kecuali Alloh.

Alloh Swt. berfirman, “Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam

Kultum Ramadhan: Alloh Maha Menghidupkan dan Mematikan


malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup.
Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”. (QS. Ali ‘Imran [3] : 27)

Al Muhyi terambil dari susuan huruf ha dan ya yang memiliki dua makna. Pertama adalah lawan kata dari
mati, kedua adalah malu. Adapun Al Mumit terambil dari susunan huruf mim, wau, ta, yang mengandung
makna hilangnya kekuatan, hilangnya potensi, dan di sinilah lahirnya lawan kata dari ‘hidup’ yaitu ‘mati’.

Ciri kehidupan itu ada tiga, pertama berpengetahuan, kedua bisa bergerak, ketiga punya kemampuan untuk
merasa. Bumi atau daratan yang gersang disebut mawaat, yaitu tanah yang mati, yang oleh Alloh
dihidupkan dengan air hujan sehingga tumbuhlah berbagai tumbuhan di atasnya.

Saudaraku, penting bagi kita untuk memahami arti hidup. Karena ada orang yang dia hidup tetapi
sebenarnya dia tidak hidup. Badannya hidup, tapi hatinya tidak hidup dengan keimanan. Memang jasadnya
hidup, tapi dia tidak memberikan manfaat.

Berkaitan dengan mati, Alloh Swt. berfirman, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati..” (QS. Ali
‘Imran [3] : 185). Tidak ada satupun makhluk yang tidak akan mati. Bencana alam, kecelakaan, bukanlah
penyebab kematian, melainkan hanya salah satu jalan kematian. Karena mati itu banyak jalannya, bisa

1
karena peperangan, atau karena bencana alam, atau karena penyakit, karena faktor usia. Namun, tanpa
semua itupun setiap manusia bisa mati jikalau Alloh menghendaki.

Tentara lebih banyak yang meninggal dunia di atas tempat tidur daripada di tengah kecamuk peperangan.
Tidak sedikit anak kecil yang meninggal dunia mendahului ibu bapaknya bahkan kakek neneknya. Ada
yang sehat tiba-tiba meninggal dunia sedangkan yang sakit masih hidup. Demikianlah Alloh menghendaki
hidup dan mati setiap makhluk.

Kematian bukanlah hal yang harus kita takuti, karena setiap makhluk sudah ditetapkan kematiannya oleh
Alloh Swt. Yang perlu kita khawatirkan adalah jikalau kita mati dalam keadaan tidak husnul khotimah.
Husnul Khotimah diraih dengan ‘menghidupkan’ hati dengan keyakinan kepada Alloh serta
‘menghidupkan’ jasad dengan ibadah kepada-Nya.

Semoga Alloh menggolongkan kita sebagai hamba-Nya yang hidup dalam penghambaan kepada-Nya, dan
mati dalam keadaan husnul khotimah.

Dan semoga Allah memudahkan kita semua mendapatkan taufik dan rahmat ampunanNya di bulan yg yang
penuh rahmat ini. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihii ajma’in

Walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Kultum Ramadhan: Alloh Maha Menghidupkan dan Mematikan

You might also like