Professional Documents
Culture Documents
KESEHATAN
I REPUBLIK
INOONESIA
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
j
INSTRUMEN SURVEI
STANDAR NASIONAL
AKREDITASI RUMAH SAKIT
EDISI 1
TAHUN2018
l
J
f
I
r
l
l
L
L
L
L
L
DAFTAR 151
Hal.
PENDAHULUAN . 3
TUJUAN . 3
CARA MENGGUNAKAN INSTRUMEN AKREDITASI SNARS EDISI 1 . 3
YANG PERLU DIKETAHUI PADA INSTRUMEN AKREDITASI SNARS EDIS! 1 . 4
KEBIJAKAN PEMBERIAN SKOR . 7
SASARAN KESELAMATAN PAS I EN (SKP) . 13
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN (ARK) . 21
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) . 37
ASESMEN PAS I EN (AP) . 51
PELAYANAN DAN ASUHAN PAS I EN (PAP) , . 73
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB) . 85
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNMN OBAT (PKPO) . 97
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE) . 111
PEN I NG KATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASI EN (PMKP) .. 119
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) . 133
TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) . 151
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) 177
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF (KKS) . 193
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) . 207
PROGRAM NASIONAL . 217
SASARAN I PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI DAN
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI 217
SASARAN II PENURUNAN ANGKA KESAKITAN HIV/AIDS 219
SASARAN Ill PENURUNAN ANGKA KESAKITAN TUBERKULOSIS 220
SASARAN IV PENGENDAUAN RESISTENSI ANTIMIKROBA .. 223
SASARAN V PELAYANAN GERIATRI 224
INTEGRASI PENDlDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) 227
Akreditasi rumah sakit merupakan proses kegiatan peningkatan mutu pelayanan yang
dilakukan terus menerus oleh rumah sakit, Akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan
Rumah Sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa Rumah Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi.
Sejalan dengan proses kegiatan peningkatan mutu maka KARS secara berkala melakukan review
sandar akreditasi mengikuti perkembangan standar akreditasi di tingkat global. Pada bulan agustus
2017, KARS telah memperkenalkan Standar Nasional Akreditasi RumahSakit edisi 1 (SNARS 1), yang
diberlakukan mulai tahun 2018.
Dengan diberlakukan SNARS 1, KARS memandang perlu tersedianya acuan untuk penilaian
dan persiapan akreditasi rumah sakit, maka disusunlahinstrumen akreditasi SNARS 1 oleh KARS.
TUJUAN
1. UntukSurveior
• Sebagai acuan dalam melakukan telaah regulasi padawaktu survei
• Sebagai acuan dalam melakukan telaah dokumen bukti pelaksanaan kegiatan pada waktu
survei
• Sebagai acuan dalam melakukan wawancara, observasi dan meminta stat rumah sakit
melakukan simulasi.
• Sebagai panduan dalam memberikanskor dan nilai.
2. UntukRumahSakit.
• Sebagai acuan dalam menyusun regulasi yang diwajibkan oleh akreditasi
• Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan dan dokumentasinya
• Sebagai acuan dalam melatih staf terkait dengan standar dan elemen penilaian dalam
SNARS 1
lnstrumen akreditasi SNARS I ini terdiri dari standar, maksud dan tujuan, elemen penilaian (EP),
telusur dan skor dengan penjelasan sebagai berikut :
r
STANDAR
Standar KARS mencakup harapan kinerja, struktur, atau fungsi yang harus diterapkan agar suatu
rumah sakit dapat terakreditasi oleh KARS.
Sasaran Keselamatan Pasien dianggap sebagai standar dan dimonitoring sama seperti standar
lainnya dalam survei di tempat. Program Nasionalterdiri dari menurunkan angka kematian ibu dan
bayi serta meningkatkan angka kesehatan ibu dan bayi, menurunkan angka kesakitan HIVI AIDS,
menurunkan angka kesakitan tuberkulosis, pengendalian resistensi antimikroba dan pelayanan
geriatri dianggap sebagai standar dan dimonitoring sama seperti standar lainnya dalam survei di
tempat di tempat.
Setiap elemen penilaian dilengkapi dengan (R) atau {D}, atau (W) atau (O) atau (5), atau
kombinasinya yang berarti sebagai berikut : L
(R) = Regulasi, yang dimaksud dengan regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun
TELUSUR
Telusur yang ada pada instrumen akreditasi SNARS i ini adalah untuk mengetahui pemenuhan
elemen standar dari setiap elemen penilaian. Telusur ini memandu surveior untuk mencari bukti
pemenuhan setiap elemen penilaian dari setiap standar sebagaiberikut:
• Bila pada kolom telusur tertulis pedoman pengorganisasian ....., maka regulasi
yang ditelusuri, adalah berbentuk pedoman pengorganlsasian.Untuk mengetahui
isi pedoman pengorganisasianyang benar, surveior agar melihat maksud dan
tujuan dan peraturan-perundangan-undanganterkait.
• Bila pada kolom telusur tertulls pedoman pelayanan ....., maka regulasi yang
ditelusuri, adalah berbentuk pedoman pengorganisasian.Untuk mengetahui isi
pedoman pelayanan yang benar, surveior agar melihat maksud dan tujuan dan
peratu ran-perundangan-unda ngan terka it.
• Bila pada kolom telusur tertulis program ....., maka regulasi yang ditelusuri,
adalah berbentuk program. Untuk mengetahui isl program yang benar, surveior
l
INSTRUMEN -SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 5
l
agar melihat maksud dan tujuan dan peraturan-perundangan-undangan terkait.
• ditelusuri,
Bila pada kolom telusur tertulis struktur organisasi ........ , maka regulasi yang
adalah berbentuk bagan organisasi yang dilengkapi dengan uraian
tugas dan wewenang.
(D) = Surveior agar menelusuri bukti-bukti pelaksanaanproses kegiatan/pelayanan sesuai
yang dipersyaratkan pada elemen penilaian, yang dapat berupa bukti-bukti sebagai
berikut:
0 Bukti tentang .....
Bukti pelaksanaan pelatihan tentang:
f
0
TOR, Undangan, daftar hadir, materi, laporan, evaluasi, sertifikat
• juga
Observasi ini dapat juga merupakancrosscheck bukti pelaksanaankegiatan, bisa
dipergunakan untuk memvalidasidokumen hasil audit/supervisi. Misalnya :
hastl audit hand hygiene RS = 90 %, surveior akan melakukanobservasi
pelaksanaan hand hygiene denganmenggunakansampel, dari hasil observasi
tersebut berapa kepatuhan RS dapat diketahui. Misal dari 10 sampel hanya 5
orang yang melakukan hand hygienedengan benar.
(S) ;;;;
• Untuk mendapatkan bukti bahwa staf rumah sakit sudah dapat melaksanakan
kegiatan atau pelayanan sesuai dengan regulasi maka surveior dapat meminta
stat rumah sakit untuk memeragakan proses kegiatan/pelayanan dengan
mengacu persyaratan yang ada di EP.
SKOR
Pada kolorn skor tertulis sebagai berikut:
10 TL (terpenuhi lengkap)
5 TS (Terpenuhi sebagian)
O TI (Tidak Terpenuhi)
1. Pemberian skoring
• Setiap Elemen Penilaian diberi skor O atau 5 atau 10, sesuai pemenuhan rumah sakit pada
elemen penilaian (EP)
+ Nilai setiap standar yang ada di bab merupakan penjumlahan dari nilai elemen penilaian
+ Nilai dari standar dijumlahkan menjadi nilai untuk bab
+ Elemen penilaian yang tidak dapat diterapkan {TDD} tidak diberikan skor dan mengurangi
jumlah EP
2. Selama survei di lapangan, setiap elemen penilaian (EP) pada standar dinilai sebagai berikut :
+ Skor 10 (terpenuhi lengkap), yaitu bila rumah sakit dapat memenuhi elemen penilaian tersebut
minimal 80%
• Skor 5 (terpenuhi sebagian) yaitu bila rumah sakit dapat memenuhi elemen penilaian tersebut
antara 2.0 - 79 %
• Skor O (tidak terpenuhi) yaitu bila rumah sakit hanya dapat memenuhi elemen penllaian tersebut
kurang dari 20 %
l
No KRITERIA SKOR 10 (Tl)
f----t~~~~~~~~--t~~~~-----'-~~-+~~~~---=------"~~+-~~~~-'--------"--~--t
SKOR S (TS) SKOR O (TI)
1. Pemenuhan elemen minimal 80 % 20 - 79 % kurang 20 %
penilaian
2. Bukti kepatuhan Bukti kepatuhan Bukti kepatuhan Bukti kepatuhan
diternukan secara tidak dapat tidak ditemukan
konsisten pad a ditemukan secara secara menyel u ruh
semua bagian/ pada semua bagian/
konsisten pada
departemen di mana departemen di
semua bagian/
persyaratan• mana persyaratan•
persyaratan tersebut
berlaku
departemen
mana persyaratan•
di persyaratan
tersebut berlaku
I
persyaratan
tersebut berlaku J
(seperti misalnya
ditemukan
kepatuhan di IRI,
namun tidak di IRJ,
patuh pada ruang
operas! namun
tidak patuh di unit
rawat sehari (day
surgery), patuh
pada area-area
yang menggunalcan
sedasi namun tidak
patuh di klinlkgigi).
2. Hasil wawancara dari jawaban llyall atau jawaban "biasanya" jawaban "jarang"
pemenuhan "selalu" atau "kadang-kadang" atau "tidak pernah"
persyaratan yang ada
diEP
3. Regulasi sesuai kelengkapan regulasi kelengkapan regulasi kelengkapan regulasi
dengan yang 80% 20- 79 % kurang 20%
dijelaslcan di maksud
dan tujuan pada
standar
4. nokurnen
rapat/pertemuan
meliputi undangan,
kelengkapan bt.ikti
dokumen rapat 80 %
kelengkapan bukti
dokumen rapat 20 -
79%
kelengkapan bukti
dokumen rapat
kurang 20 %
l
materi rapat,· Catatan
a bsensi/ d afta r hadir,
notulen rapat.
Pengamoton
negotif tunggol
l
tidak selalu
menghalongi
perolehan skor
l
"terpenub!
- lengkap".
L
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAJ<REDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
8
L
s. Dokumen pelatihan : kelengkapan bukti kelengkapan bukti kelengkapan bukti
meliputi Kerangka dokumen pelatihan dokumen pelatihan dokumen pelatihan
acuan (TOR) pelatihan 80% 20- 79 % kurang 20 %
yang dilampiri jadwal
acara, undangan,
materi/bahan
pelatihan,
absensi/daftar hadir,
laporan pelatihan
r 6. Dokumen orientasi kelengkapan bukti kelengkapan bukti kelengkapan bukti
stat : meliputi dokumen orientasi dokumen orientasi 20 dokumen orientasi
kerangka acuan (TOR) 80% -79% kurang20%
orientasi yang
dilampiri jadwal
acara, ·undangan,
·absensi/daftar hadir,
laporan orientasi dari
kepala SOM (orientasi
umum) atau kepala
unit (orientasi khusus)
7. Hasii observasi 80% 20-79%% kurang 20 %
pelaksanaan Contoh : 8 dari 10 Contoh : 2-7 dari 10 Contoh : 1dari 10
kegiatan/ pelayanan kegiatan/pelayanan kegiatan/pelayanan kegiatan/pelayanan
sesuai regulasl yang diobservasi 8 yang diobservasi 2- 7 yang diobservasi 8
sudah memenuhi EP sudah memenuhi EP sudah memenuhi EP
l
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKRED1TASI RUMAH SAKITEDISI 1 9
t
Contoh 1):
o Standar PMKP 7 EP 3 : RS telah melakukan pengumpulan data dan lnformasi untuk mendukung f
asuhan pasien, manajemen RS, pengkajian praktik profesional serta program PMKP secara
menyeluruh {D,W)
r
Telusur:
.---··------· -~-··.. ·--·--·· .. ··········---·- -·- . -------
TELUS UR HASIL TELUSUR f
D Bukti hasil pengumpulan data dan Akreditasi pertama : Data dan informasi
informasi yang meliputi indikator area terkait IAK, !AM , ISKP sudah terkumpul
klinis, manajemen, sasaran keselamatan
r
sejak 3 bulan sebelum survel
pasien, insiden keselamatan pasien, dan
tingkat kepatuhan DPJP terhadap PPK Akreditasi ulang : Data dan informasi I
terkait IAK, IAM , ISKP sudah terkumpul
sejak 12 bulan sebelum survei
Contoh 2): l
o Bila suatu EP dalam satu standar mendapat skor "tidak terpenuhi" dan beberapa atau EP lain
bergantung pada EP yang mendapat skor "tldak terpenuhi" ini, maka keseluruhan EP yang
berhubungan dengan EP pertama tersebut mendapat skor "'tidak terpenuhi". Lihat gambar di J
bawah lni untuk MIRM 13.4 sebagai contoh.
Dalam upaya perbaikan kinerja, rumah sakit secara teratur melakukan evaluasi atau review
rekam medis.
L
rekam medis atau pengelola rekam medis (D,W) yang juga membahas
review secara
4. Fokus review adalah pad a ketepatan waktu, 0 otomatis tidak
keterbacaan dan kelengkapan rekam medis (D,W) mungkin dilaksanakan
jadi SKOR untuk EP 2
5. Proses review termasuk isi rekam medis harus 0 sampai dengan 7
sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan mendapat SKOR"" 0
(D,W)
--- ~
6. Proses review termasuk rekam medis pasien yang 0
masih dirawat dan pasien yang sudah pulang
(D,W)
ttqg~t Kc:patuti~~
Kepatuhan terhadap persyaratan dalam EP dicatat sebagai angka (persentase} kepatuhan yang
diperlihatkan oleh rumah sakit. Kepatuhan ditulis dalam bentuk "positif' (contohnya,
kepatuhan terhadap 20% persyaratan). Panduan penentuan skor ditulis dalam kalimat positif,
yang merupakan persentase kepatuhan yang dibutuhkan untuk memperoleh skor "terpenuhi
lengkap" (80% atau lebih), "terpenuhi sebagian (20 - 79 %), atau tidak terpenuhi (kurang dari 20
%}. Apabila memungkinkan, kepatuhan yang diperlihatkan dilaporkan sebagai "tingkat
kepatuhan" (%), yang menunjukkan persentase kepatuhan yang ditampilkan. Contohnya, 10
dari 15 (angka kepatuhan 67%) asesmen keperawatan awal dilengkapi dalam 24 jam setelah
pasien masuk di unit rawat inap medis/bedah, seperti yang dlsvaratkan oleh kebijakan rumah
sakit. Skor untuk penilaian ini adalah "'terpenuhi sebagian," karena persentase angka kepatuhan
dari temuan ini berkisar antara 20 - 79 %.
S~r'."'Adak~~~·rtobl
Suatu EP mendapat skor "tidak dapat dinilai" apabila persyaratan dalam EP tidak dapat dinilai
karena tidak tercakup dalam pelayanan rumah sakit, populasi pasien, dan sebagainya
(contohnya, rumah sakit tidak melakukan penelttlanl,
Bulan Februari 2018 November 2017 - Januari 2018 Agustus 2017 sampai Januari
2018
Bulan Maret 2018 Desember 2017 - Februari 2018 Agustus 2017 - Februari 2018
- Januari - Maret 2018 · Agustus 2017 - Maret 2018 .
Bulan April 2018
Bulan Mei Z018 Februari - April 2018 Agustus 2017 - April 201,8
l
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
l 11
Bulan Juni 2018 Maret - Mei 2018
r
Agustus 2017 - Mei 2018
Bulan Juli 2018 April - Juni 2018 Agustus 2017 - Juni 2018
Bulan Agustus 2018 Mei - Juli 2018 Agustus 2017 - Juli 2018 J
Bulan September Juni - Agustus 2018 September 2017 -Agustus 2018
2018
dst.
Contoh
Pada saat survei awal atau ulang, rumah sakit tidak memenuhi standar penggunaan darah dan
produk darah, standar PAP 3.3, karena panduan dan prosedur klinis belum ada dan belum
dilaksanakan dan tidak mencakup butir a) sampai e) dalam maksud dan tujuan. Ketika surveior
kembali untuk melakukan survei remedial, rumah sakit tersebut menunjukkan bukti bahwa
panduan dan prosedur klinis telah dibuat dan berdasarkan bukti dari literatur, organisasi
profesi, dan sumber terpercaya lainnya, yang mencakup proses untuk butir a) sampai e) di
maksud dan tujuan. Selain itu, staf telah diedukasi tentang panduan ini dan wawancara dengan
stat menunjukkan bahwa mereka telah mengetahui tentang proses ini. Dokumentasi pada
rekam rnedis menunjukkan bahwa prosesini telah dilakukan.
Berdasarkan tindak lanjut oleh rumah sakit dan bukti yang dilihat oleh surveior, maka rumah
sakit akan dianggappatuh sepenuhnya.
I
l
L
12 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RU MAH SAKIT EDISI 1
L
r
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
(SKP)
Ada 2 (dua) maksud dan tujuan standar ini: pertama, memastikan ketepatan pasien yang akan menerima
layanan atau tindakan dan kedua, untuk menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan oleh pasien.
Proses identifikasi yang digunakan di rumah sakit mengharuskan terdapat paling sedikit 2 (dua) dari 3 (tiga)
bentuk identifikasi, yaitu nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medik, atau bentuk lainnya (misalnya,
nomor induk kependudukan atau barcode}. Nomor kamar pasien tidak dapat digunakan untuk identifikasi
pasien. Dua (2} bentuk identifikasi ini digunakan di semua area layanan rumah sakit seperti di rawat jalan,
rawat inap, unit darurat, kamar operasi, unit layanan diagnostik, dan lainnya.
Dua (2) bentuk identifikasi harus dilakukan dalam setiap keadaan terkait intervensi kepada pasien. Misalnya,
identifikasi pasien dilakukan sebelum memberikan radioterapi, menerima cairan intravena, hemodialisis,
pengambilan darah atau pengambilan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis, katerisasi jantung, prosedur
radiologi diagnostik, dan identifikasi terhadap pasien koma
Elemen Penilaian SKP 1 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mengatur R Regulasi tentang pelaksanaan identifikasi pasien 10 TL
pelaksanaan identifikasi pasien. (R)
0 TT
2. ldentifikasi pasien dilakukan dengan D Bukti identitas pasien pada semua berkas RM, 10 TL
menggunakan minimal 2 (dua) identitas pasien tercetak dengan minimal 5 TS
identitas dan tidak boleh menggunakan tiga identitas: 0 TT
menggunakan nomor kamar pasien 1) nama pasien sesuai eKTP
atau lokasl pasien dirawat sesuai 2) tanggal lahir
dengan regulasi rumah sakit. 3) nomor RM
(0,0,W)
o Lihat identitas pasien pada label obat, RM,
resep, makanan, spesimen, permintaan dan
hasil laboratorium/radiologi
W • Stat pendaftaran
• Staf klinis
• Pasien/keluarga
3. ldentifikasi pasien dilakukan 0 Lihat proses identifikasi sebelum tindakan, 10 TL
sebelum dilakukan tindakan, prosedur diagnostik dan teraputik. ldentifikasi 5 TS
prosedur diagnostik, dan terapeutik. minimal menggunakan dua identitas dari tiga 0 TT
{O,W,S) identitas pasien, identifikasi dilakukan secara
verbal atau visual
W • Stat klinis
• Pasien/keluarga
L
pemeriksaan klinis, katerisasi pasien koma
- ··-· ·····----.....---.----.
r
jantung, prosedur radlologi
diagnostik, dan identifikasi terhadap W • Staf klinis
pasien koma. (O,W,S) • Pasien/keluarga
Serah terima asuhan paslen (hand over) di dalam rumah sakit terjadi:
a) antar profesional pemberi asuhan (PPA) seperti antara staf medis dan staf medis, antara staf medls dan
staf keperawatan atau dengan staf kllnis lainnya, atau antara PPA dan PPA lainnya pada saat pertukaran sif
(shift);
b) antar berbagai tlngkat layanan di dalam rumah sakit yang sama seperti jlka pasien diplndah darl unit
intensif ke unit perawatan atau dari unit darurat ke kamaroperasi; dan
c) dari unit rawat inap ke unit layanandlagnostik atau unit tindakanseperti radiologl atau unit terapi fislk.
Elemen Penilaian SKP 2 Telusur Skar
1. Ada regulasl tentang komunikasi R Regulasti entang komunikasi efektif antar 10 TL
efektif antar profesional pemberi profesionalpemberi asuhan, sesual MKE1 EP 1 - -
asuhan. {lihat juga TKRS 3.2). (R) o TT
2. Ada bukti pelatihan komunlkasi D Bukti pelaksanaanpelatihan tentang 10 TL
efektif antar profesional pemberi komunikasi efektif 5 TS
asuhan. (D,W ) 0 TT
w • DPJP
• PPAlainnya
• Staf klinis ·-
3. Pesan secara verbal atau verbal D Bukti pelaksanaantentang penyampaian pesan 10 TL
lewat telpon ditulis lengkap, dibaca verbal atau lewat telpon. s TS
ulang oleh penerima pesan, dan Lihat dengan eek silang dokumen penyampaian 0 TT
dikonfirmasi oleh pemberi pesan. verbal lewat telepon dari sisi pemberl dan dari
(lihat [uga AP 5.3.1 di maksud dan sisi penerima
tujuan). (D,W,S)
w • DPJP
• Staf klinis
w • DPJP
• PPA lainnya
• Staf klinis
2. Rumah sakit menetapkan siapa yang D Bukti penetapan siapa yang harus melaporkan 10 TL
harus melaporkan dan siapa yang dan siapa yang harus menerima nilai kritis hasil 5 TS
harus menerima nilai kritis has ii pemeriksaan diagnostik 0 TT
pemeriksaan diagnostik dan dicatat
di rekam medis (lihat juga AP 5.3.2 w • DPJP
EP 2). (D,W,S) • Stat klinis
L l
j
c) Elektrolit konsentrat sepert kalium/potassium klorida [sama dengan 2 mEq/ml atau yang lebih pekat]
kalium/potassium fosfat] [sama dengan atau lebih besar dari 3 mmo[/mlJ, natrium/sodium klorida [lebih
II
pekat dari 0.9%] dan magnesium sulfat [sama dengan 50% atau lebih pekat}.
!'
L
Penyebab terjadinya medicationerror ini adalah:
1) pengetahuan tentang nama obat yang tidak memadai
2) tersedia produk baru
3) kemasan dan label sama
4) indikasi klinik sama
5) bentuk, dosis, aturan pakai sama
6) terjadi salah pengertian waktu memberikan perintah
Elemen Penil aian SKP 3
.. -··· ····-·-·---- -----·--- ············- ... ····•··· . Telusur
····--·--··· .•.. .. ..... ··--- ..... ---~---- -- - ---- Skor
·-···- ,., ·············· .. . ··----- .. ···- ·---·-··
1. Ada regulasi tentang penyediaan, R Regulasi tentang obat yang perlu di waspadai 10 TL
penyimpanan, penataan, penyiapan, - -
dan penggunaanobat yang perlu di 0 TT
waspadai (R)
2. Rumahsakit mengimplementasikan
regulasi yang telah dibuat (D,W)
D Bukti pelaksanaanterkait obat yang perlu
diwaspadai
10
5
TL
TS
I
0 TT
w • ApotekermK
• Staf klinis I
3. Di rumah sakit tersedla daftar D Bukti daftar obat yang perlu diwaspadai. 10 TL
semua obat yang perlu diwaspadai, s TS
yang disusun berdasar data spesifik 0 Lihat daftar di unit terkait 0 TI
sesuai kebijakan dan prosedur
1
(D,O,W) w • ApotekermK/ Asisten apoteker
• Staf kllnis
4. Tempat penyimpanan, pelabelan, D Bukti daftar obat yang perlu diwaspadai di 10 TL
penylmpanan obat yang perlu tempat penyimpananobat. 5 TS
diwaspadai,termasuk obat "look- 0 TI
atlke/sound-atike"semua diatur di 0 lihat tempat penyimpanan obat yang perlu
tempat aman (D,O,W) diwaspadai
w • Apoteker
• TTK I
• Asisten apoteker
Standar SKP 3.1
Rumahsakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses mengelola penggunaan elektrolit konsentrat.
Elemen Penilalan SKP 3.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang pengelolaan elektrolit 10 TL
untuk melaksanakan proses konsentrat - -
mencegah kekurang hati-hatian 0 TT l
dalam mengelola elektrolit
konsentrat. (R)
2. Elektrolit konsentrat hanyatersedia D Bukti daftar elektrolit konsentrat di semua 10 TL
di unit kerja/ instalasifarmasi/depo tempat penyimpanan yang diperbolehkan 5 TS
farmasi. {D,O,W) 0 TI
0 Lihat tempat penyimpanan
Apoteker w •
TIK •
• Asisten apoteker
SASARAN 4: TERLAKSANANYAPROSES TEPAT-LOKASI, TEPAT-LOKASI,TEPAT-PROSEDUR,TEPAT-PASIEN YANG
MENJALANT I INDAKANDAN PROSEDUR
Standar SKP 4
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melaksanakan proses memastikan Tepat-Lokasi, Tepat-Prosedur dan
Tepat-Pasien yang menjalani tindakan dan prosedur.
Maksud dan Tujuan SKP 4
Rumah sakit diminta untuk menetapkan prosedur yang seragam sebagai berikut:
1. Seri tanda di tempat operasl
·- - ... l
2. Dilakukan verifikasi pra-operasl
3. Melakukan Time Out sebelum insisi kulit dimulai
4. -·Melakukan verifikasl pasca operasi
w Staf RS
4. Ada bukti staf melaksanakan lirna w Stat RS 10 TL
saat cuci tangan. (W,O,S) 5 TS
0 Lihat fasilitas untuk cuci tangan (1 tempat tidur 0 TT
satu hand rub), lihat kepatuhan stat pada lima
saat cuci tangan.
L
w • PPJA
• Staf kllnis
4. l.angkah-langkah diadakan untuk D Bukti pelaksanaan langkah-Iangkah untuk 10 TL
mengurangi risiko jatuh bagi pasien rnengurangl risiko jatuh 5 TS
dari situasi dan lokasi yang 0 TI
menyebabkan pasien jatuh (D,0,W) 0 Lihat pelaksanaan langkah-langkah mengurangi
risiko jatuh
w • PPJA
• Staf klinis
• Pasien/keluarga
l
l
L
20 INSTRUMEN SURVEI STANDARNASIONALAKREDITASIRUMAH SAKIT EDISI 1
l
L
AKSES KE RUMAH SAKIT DAN KONTINUITAS PELAYANAN
(ARK)
PEMBERIANPELAYANANUNTUKSEMUA PASIEN
Standar ARK 1
Ru mah sakit seyogjanya mempertimbangkan bahwa asuhan di rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem
pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional pemberi asuhan dan tingkat pelayanan yang akan
membangun suatu kontinuitas pelayanan.
-
Maksud dan Tujuan ARK 1: lihat SNARS 1··----·--··------------··-----·-·-····----········· ·-·------· . ····-- --------- - --------------
Elemen Penilaian ARK 1 Telusur Skor
1. Ada regulasi untuk proses R Regulasi tentang skrining baik didalam maupun 10 TL
skrining baik di dalam maupun di diluar RS 5 TS
luar rumah sakit termasuk 0 1T
pemeriksaan penunjang yang
diperlukan/spesifikuntuk
menetapkan apakah pasien
diterima atau dirujuk. (R)
2. Ada pelaksanaan proses skrining D Bukti tentang pelaksanaan asesmen yang digunakan 10 Tl
baik di dalam maupun di luar skrining di dalam maupun di luar rumah sakit. 5 TS
rumah sakit. (D,W) 0 1T
• Stafmedis
w • Staf keperawatan
3. Ada proses pemeriksaan D Bukti hasil pemeriksaan penunjang yang digunakan 10 Tl
penunjang yang untuk skrining sesuai PPK 5 TS
diperlukan/spesifik untuk 0 1T
menetapkanapakah pasien w • Stafmedis
diterima atau dirujuk. (D,W) • Stat keperawatan
• Petugas laboratorium dan Radiologi
4. Berdasarkan hasil skrinlng D Bukti tindak lanjut hasil skrining di rekam medis 10 TL
ditentukan apakah kebutuhan 5 TS
pasien sesuai dengan w • Stat medis 0 1T
kemampuan rumah sakit (lihat • Stat keperawatan
juga TKRS 3.1, EP.1). (D,W)
5. Pasien diterima bila rumah sakit D Bukti tindak lanjut hasil skrining di rekam medis 10 TL
dapat memberi pelayanan rawat 5 TS
jalan dan rawat inap yang 0 Kesesuaian pemberian pelayanan rawatjalan dan 0 1T
dlbutuhkan pasien.(D,O,W) rawat inap yang dibutuhkan pasien
w • Stafmedis
• Staf keperawatan
• Stafadmlsi
6. Pasientidak dirawat,tidak D 1) Bukti hasil pemeriksaan penunjangyang 10 TL
dipindahkan atau dirujuk digunakan untuk skrinlng 5 TS
sebelum diperoleh hasil tes yang 2) Bukti tindak lanjut hasil skrining di rekam medis 0 1T
dibutuhkan tersedia.(D,O,W)
0 Uhat waktu penerimaan hasil pemeriksaan
penunjang untuk memutuskan untuk dirawat atau
dirujuk
w • Stafmedis
• Staf keperawatan
Standar ARK 1.1
Pasien dengan kebutuhan darurat, sangat mendesak, atau yang membutuhkan pertolongan segera diberikan
prioritas untuk asesmen dan tindakan.
Maksud dan Tujuan ARK 1.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 1.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang proses R Regulasi tentang triase berbasis bukti 10 TL
trlase berbasis bukti. (R) 5 TS
0 1T
3. Stat sudah terlatih menggunakan D Bukti pelaksanaan pelatihan internal tentang triase 10 TL
kriteria. (D,W,S) berbasis bukti yang digunakan 5 TS
0 IT
w • Dokter IGD
• Perawat IGD
2. Ada pelaksanaan skrinlng pasien D Bukti tentang pelaksanaan asesmen yang digunakan 10 TL
masuk rawat inap untuk untuk skrining pasien rawat inap 5 TS
menetapkan kebutuhan 0 TI
pelayanan preventlf, paliatif, w • Stafmedis
kuratif, dan r2ehabilitative. (D,W) • Stat keperawatan
3. Temuan diproses skrining D Bukti tentang pelaksanaan asesmen yang digunakan 10 TL
menentukan pelayanan atau untuk menetapkan rencana asuhan dan tindakan 5 TS
tindakan kepada pasien. (D,O,W} pada pasien 0 TT
w • Stafmedis
• Staf keperawatan
4. Prioritas diberikan pada D Bukti tentang penetapan prioritas untuk pelayanan 10 Tl
peiayanan terkait preventif, preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif 5 TS
paliatif, kuratif, dan rehabilitatif. 0 TT
(D) • Stafmedis
w • Stat keperawatan
Standar ARK 1.3
Rumah sakit mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberi tahu pasien jika terjadi penundaan dan
kelambatan dan penundaan pelaksanaan tindakan/pengobatan dan/atau pemeriksaan penunjang diagnostik.
Maksud dan Tujuan ARK 1.3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 1.3 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang penundaan R Regulasi tentang apabila terjadi penundaan dan/atau 10 TL
dan kelambatan pelayanan di
rawat jalan maupun rawat inap
yang harus disampaikan kepada
kelambatan pelayanan di rawat jaian maupun rawat
inap yang harus disampaikan kepada- pasien,
termasuk pencatatannya
5
0
TS
TT l
pasien. (R)
• Staf Admisi
W • Staf medis
• Staf keperawatan
• Pasien/keluarga
2. Penjelasantermasuk hasil asuhan D Bukti dalam rekam medis tentang penjelasan 10 TL
yang diharapkan dan termasuk hasil asuhanyangdiharapkan 5 TS
didokumentasikan.(D,W) 0 TT
W • Staf Admisi
• Staf medls
• Stat keperawatan
• Pasien/keluarga
3. Penjelasantermasuk perkiraan D Bukti materl penjelasanperkiraan biaya yang 10 TL
biaya yang ditanggungpasien ditanggungpasien atau keluargaantara lain tarlf RS 5 TS
atau keluarga. (D,W) 0 TI
• Staf admisi
W • Pasien/keluarga
4. Penjelasanyangdiberikan W Pasien/keluarga 10 TL
difahami oleh pasienatau s TS
keluarga untuk membuat 0 TT
keputusan. (W)
StandarARK2.2
Rumahsakit menetapkan proses untuk mengelola alur pasiendi seluruh bagian rumah sakit.
Maksud dan Tujuan ARK2.2 . Li hat SNARS1
Unit darurat yang penuh sesak dan tingkat hunian rumah sakit yang tinggi dapat menyebabkan pasien
menumpuk di daerah unit darurat dan menciptakannya sebagai tempat menunggu sementara pasien rawat
inap. Mengelola alur berbagai pasien selama menjalani asuhannya masing-masingmenjadi sangat penting
untuk mencegahpenumpukan yang selanjutnya menggangguwaktu pelayanandan akhirnya juga berpengaruh
terhadap keselamatanpaslen. Pengelolaanyang efektif terhadap alur pasien (seperti penerimaan, asesmendan
tindakan, transfer pasien,serta pemu1angan)dapat mengurangipenundaanasuhankepadapaslen.
Monitoringdan perbaikanproses ini merupakan strategi yang tepat dan bermanfaat untuk mengatasi masalah.
Semua staf rumah sakit, mulai dari unit rawat inap, unit darurat, staf medis, keperawatan, administrasi,
lingkungan, dan manajemenrisiko dapat ikut berperan serta menyelesaikanmasalaharus pasien ini. Koordinasi
l
ini dapat di!akukan oleh seorang Manajer PelayananPasien(MPP)/CaseManager.
Alur pasien menuju dan penempatannya di unit gawat darurat berpotensi membuat pasien bertumpuk. Ada
l
penempatan pasien di unit gawat darurat yang merupakan jalan keluar sementara mengatasi penumpukan
w • Dokter IGD
• Perawat tGD
• Kepala !GD
• Manajer Pelayanan Paslen
• Pasien/keluarga
Standar ARK 2.3
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang kriteria yang ditetapkan untuk masuk rawat di pelayanan spesialistik
atau pelayanan intensif.
Maksud dan Tujuan ARK 2.3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 2.3 Telusur Skar
1. Ada regulasi tentang kriteria R Regulasi tentang kriterla masuk dan keluar intensive 10 TL
masuk dan keluar intensive unit unit care (ICU), unit speslalistilc lain, ruang s TS
care (ICU), unit spesialistik lain, perawatan paliatiftermasuk bila digunalcan untuk 0 rr
ruang perawatan paliatif riset atau program-program lain untuk memenuhi
termasuk bila digunakan untuk kebutuhan pasien berdasar atas kriteria prioritas,
riset atau program-program lain diagnostik, parameter objelctif, serta kriteria
untuk memenuhi kebutuhan berbasis fisiologi dan kualitas hidup (quality of life),
r pasien berdasar atas kriteria termasulc dokumentasinya
prioritas, diagnostik, parameter
objektif, serta kriteria berbasis
fisiologi dan kualitas hidup
(quality of life). (R)
2. Staf yang kompeten dan D Bukti keikutsertaan staf yang lcompeten dan 10 TL
berwenang dari unit intensif atau berwenang menentukan kriteria 5 TS
unit spesialistik terlibat dalam D TI
menentukan kriteria. {D, W) w • Dokter unit intensif
• Perawat unit intensif
• Kepala unit lntensif
3. Staf terlatih untuk melaksanakan D Bukti pelaksanaan pelatihan penggunaan kriteria 10 TL
kriteria. (D,W) 5 TS
w • Dokter unit intensif 0 TI
• Perawat unit intensif
• Kepala unit lntensif
4. Catatan medis pasien yang D Bukti dalam rekam medis tentang masuk dan ke1uar 10 TL
diterima masuk di atau keluar sesuai kriteria 5 TS
dari unit intensif atau unit 0 rr
spesiaiistik memuat buttti bahwa w • Dokter unit intensif
pasien memenuhi kriteria masuk • Perawat unit intensif
Asuhan pasien di rumah sakit diberikan dan dilaksanakan dengan pola pelayanan berfokus pada pasien
(Patient/Person Centered Core-PCC). Pola ini dipayungi oleh konsep WHO: Conceptual framework integrated
people-centred health services. (WHO global strategy on integrated people-centred health services 2015-2026,
July2015).
Pelayanan berfokus pada pasien diterapkan dalam bentuk Asuhan Pasien Terintegrasi yang bersifat integrasi
horizontal dan vertikal. Pada integrasi horizontal kontribusi profesi tiap-tiap profesional pemberi asuhan (PPA)
adalah sama pentingnya atau sederajat. Pada mtegrasi vertikal petayanan berjenjang oleh/melalui berbagai unit
pelayanan ke tingkat pelayanan yang berbeda rnaka peranan manajer pelayanan pasien (MPP) penting untuk
integrasi tersebut dengan komunikasi yang memadai terhadap profesional pemberi asuhan (PPA).
Pelaksanaan asuhan pasien terintegrasi berpusat pada pasien dan mencakup elemen sebagai berikut:
• keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga. (lihat AP 4, PAP 2, dan PAP 5);
• dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sebagai Ketua tim asuhan pasien oleh profesional pemberi
asuhan (PPA) (Clinical Leader). (lihatjuga PAP 2.1, EP 4);
• profesional pemberi asuhan (PPA) bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional
dibantu antara lain oleh Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
lainnya, Alur Klinis/C/inical Pathway terintegrasi, Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing Order dan CPPT
(Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi);
• perencanaan pemulangan pasien (P3)/Discharge Planning terintegrasi;
• asuhan gizi terintegrasi (lihat PAP 5);
• manajer pelayanan pasien/case manager.
Manajer Pelayanan Pasien (MPP) bukan merupakan profesional pemberi asuhan (PPA) aktif dan dalam
menjalankan manajemen pelayanan pasien mempunyai peran minimal adalah sebagai berikut:
a) memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien;
b) mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien;
c) mengoptimalkan proses reimbursemen;
dan dengan fungsi sebagai berikut:
d) asesmen untuk manajemen pelayanan pasien; -
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan manajemen pelayanan pasien antara lain adalah:
• pasien mendapat asuhan sesuai dengan kebutuhannya;
• terpelihara kesinambungan pelayanan;
• pasien memahami/mematuhi asuhan dan paningkatan kemandirian pasien;
• kemampuan pasien mengambil keputusan;
• keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga;
• optimalisasi sistem pendukung pasien;
• pemulangan yang aman;
• kualitas hidup dan kepuasan pasien.
Rekam medis pasien merupakan sumber informasi utama tentang proses pelayanan dan kemajuannya sehingga
merupakan alat komunikasi penting. Rekam medis selama rawat inap dan rawat jalan dengan catatan terkini
tersedia agar dapat mendukung serta bermanfaat untuk kesinambungan pelayanan pasien. Profesional pemberi
asuhan (PPA) melakukan asesmen pasien berbasis informasi, analisis dan (IAR) sehingga informasi manajer
pelayanan pasien (MPP) juga dibutuhkan.
Oleh karenanya, dalam pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, manajer pelayanan pasien (MPP) mencatat
pada Jembar form A yang merupakan evaluasi awal manajemen pelayanan pasien dan form B yang merupakan
catatan implementasi manajemen pelayanan pasien. Kedua form tersebut merupakan bagian rekam medis.
Oleh karenanya, dalam pelaksanaan manajemen pelayanan pasien, manajer pelayanan pasien {MPP) mencatat
pada lembar form A yang merupakan evaluasi awal manajemen pelayanan pasien dan form B yang merupakan
catatan implementasi manajemen pelayanan pasien. Kedua form tersebut merupakan bagian rekam medis.
Pada form A dicatat antara lain identifikasi/skrining pasien untuk kebutuhan pengelolaan manajer pelayanan
pasien (MPP) dan asesmen untuk manajemen pelayanan pasien termasuk rencana, identifikasi masalah-risiko -
kesempatan, serta perencanaan manajemen pelayanan pasien, termasuk memfasiltasi proses perencanaan
pemulangan pasien (discharge planning}.
Pada form B dicatat antara lain pelaksanaan rencana manajemen pelayanan pasien, monitoring, fasilitasi,
koordinasi, kornunikasi dan kolaborasl, advokasi, hasil pelayanan, serta terminasi manajemen pelayanan pasien.
Agar kesinambungan asuhan pasien tidak terputus, rumah sakit harus menciptakan proses untuk melaksanakan
kesinambungan dan koordinasi pelayanan di antara profesional pemberi asuhan (PPA), manajer pelayanan
pasien (MPP), pimpinan unit, dan staf lain sesuai dengan regulasi rumah sakit di beberapa tempat:
i] Pelayanan darurat dan penerimaan rawat inap;
j) Pelayanan diagnostik dan tindakan;
k) Pelayanan bedah dan nonbedah;
I) Pelayanan rawatjalan;
m) Organisasi lain atau bentuk pelayanan lainnya.
Proses koordinasi dan kesinambungan pelayanan dibantu oleh penunjang lain seperti panduan praktik klinis,
alur klinis/c/inica/ pathways, rencana asuhan, format rujukan, daftar tilik/check list lain, dan sebagainya.
Diperlukan regulasi untuk proses koordinasi tersebut. (lihat juga, SKP 2.2; ARK 2.3; ARK 2.3.1; AP 4.1; AP 4.4;
PAB 7.2)
Elemen Penilaian ARK 3.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang proses dan R Regulasi tentang proses dan pelaksanaan untuk 10 TL
pelaksanaan untuk mendukung mendukung kesinambungan dan koordinasi asuhan, 5 TS
kesinambungan dan koordinasi sebagai asuhan pasien terintegrasi yang berpusat O TI
asuhan, termasuk paling sedikit i) pada pasien (patient centered care) termasuk:
sampai dengan m) di dalam • penetapan MPP yang bukan PPA aktif, penuh
L
lndividu pasien melalui • Kepala SDM
komunikasi dan kerjasama
dengan P.PA dan pimpinan unit
serta mencakup butir a) sampai
dengan h) di maksud dan tujuan.
(D,W)
3. Pasien diskrining untvk D 1) Bvkti tentang skrining untuk menentukan 10 TL
kebutuhan pelayanan kebutuhan manajemen pelayanan pasien, bisa 5 TS
manajemen pelayanan pasien menggunakan ceklis 0 1T
(D,W) 2) Bukti ientang konfirmasi oleh MPP
w • Staf Klinis
• Manajer Petayanan Pasien
4. Pasien yang mendapat pelayanan R Sesuai EP 1 10 TL
MPP, pencatatannya dilakukan 5 TS
dalam Form MPP setalu D Bukti form MPP (form Adan form B) 0 1T
diperbaharui untuk menjamin
komunikasi dengan PPA.(R,D)
5. Kesinambungan dan koordinasi D Bukti pelaksanaan koordinasi proses pelayanan yang 10 TL
proses pelayanan didukung difasilitasi oleh MPP 5 TS
dengan menggunakan perangkat 0 1T
pendukung,seperti rencana 0 Lihat bukti pencatatan form MPP yang menujukkan
asuhan PPA, catatan MPP, kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan
panduan, atau perangkat lainnya.
(D,O,W) • DPJP/PPAlainnya
w • Manajer Pelayanan Pasien
• Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang
6. Kesinambungan dan koordinasi D Bukti petaksanaan koordinasl proses pelayanan yang 10 TL
dapat dlbuktikan di semua difasilitasi oleh MPP di semua tingkat/fase asuhan 5 TS
tingkat/fase asuhan pasien. pasien 0 1T
(D,O,W}
0 Lihat bukti pencatatan form MPP yang menujukkan
kesinambungan dan koordinasi proses pelayanan
• DPJP/PPAlainnya
w • Manajer Pelayanan Pasien
• Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang rawat
inap
Standar ARK 3.2
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa setiap pasien harus dikelola oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP)untuk memberikan asuhan kepada pasien.
Maksud dan Tujuan ARK3.2 : Lihat SNARS1
Elemen Penilaian ARK 3.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang dokter R Regulasitentang DPJP yang meliputi: 10 TL
penanggung jawab pelayanan 1) penetapan tentang DPJP sebagai team leader 5 TS
(DPJP) yang bertanggung jawab yang melakukan koordinasi asuhan inter PPAdan 0 1T
melakukan koordinasi asuhan bertugas dalam seluruh fase asuhan rawat lnap
dan bertugas dalam seluruh fase
asuhan rawat inap pasien serta
teridentlfikasi dalam rekam
pasien serta teridentifikasidalam rekam medis
pasien
2) blla kondisi/penyakitpasien membutuhkan lebih
l
medis pasien. (R) dari 1 (satu) DPJP,ditetapkan DPJP Utama (EP4)
yang berperan sebagai koordinator mutu dan
keselamatan pasien antar DPJP dan PPA
3} termasuk bila terjadi perpindahan DPJP atau
pergantian DPJP Utama
2. Regulasi juga rnenetapkan proses R SesuaiEP 1 10 TL
pengaturan perpindahan 5 TS
tanggung jawab koordinasi 0 1T
asuhan pasien dari satu dokter
penanggung jawab pelayanan
(DPJP)ke DPJP lain, termasuk bila
terjadi perubahan DPJP Utama.
1
L
INS-TRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1
28
L
(R)
3. DPJP yang ditetapkan telah D Bukti berupa: ~ 10 TL
memenuhi proses kredensial, 1) SPKdan RKK yang masih berlaku 5 TS
sesuai peraturan per UUan. 2) Form pencatatan DPJP 0 TT
(D,W)
w • Pimpinan RS
• Komite medis/sub komite kredensial
• DPJP
• Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang rawat
inap
4. Bila dilaksanakan rawat bersama D Bukti penetapan DPJP Utama 10 TL
ditetapkan DP JP Uta ma sebagai s TS
0
koordinator asuhan pasien. w • DPJP TI
(D,W} • Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang rawat
inap
• Pasien/keluarga
Standar ARK 3.3
Rumah sakit menetapkan informasi tentang pasien disertakan pada proses transfer.
Maksud dan Tujuan ARK 3.3 : Lihat SNARS1
Elemen Penilaian ARK 3.3 Telusur Skar
1. Ada regulasi tentang transfer R Regulasi tentang transfer pasien antar unit pelayanan 10 TL
pasien antar unit pelayanan di di dalam rumah sakit, termasuk penetapan form 5 TS
dalam rumah sakit dilengkapi transfer yang meliputi EP 2 sampai dengan EP 7 0 TT
dengan form transfer pasien. (R)
2. Form tersebut memuat indikasi D Bukti form transfer memuat indikasi pasien masuk 10 TL
pasien masuk dirawat. (D) dirawat 5 TS
0 TT
3. Form tersebut memuat riwayat D Bukti form transfer memuat riwayat kesehatan, 10 TL
kesehatan, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan fislk, dan pemeriksaan diagnostik s TS
pemeriksaan dlagnostik. (D) 0 TT
4. rorm tersebut memuat setiap D Bukti form transfer memuat setiap diagnosis yang 10 TL
diagnosis yang dibuat. (D} dibuat 5 TS
0 TT
5. Form tersebut memuat setiap D Bukti form transfer memuat setiap prosedur yang 10 TL
prosedur yang dilakukan. (D} dilakukan 5 TS
0 TT
6. Form tersebut memuat obat yang D Bukti form transfer memuat obat yang diberikan 10 TL
diberikan dan tindakan lain yang dan tindakan lain yang dilakukan. 5 TS
dilakukan. (D) 0 TI
7. Form tersebut memuat keadaan D Bukti form transfer memuat keadaan pasien pada 10 TL
pasien pada waktu dipindah waktu dipindah (transfer). 5 TS
(transfer). (D) 0 TT
8. Ketentuan tersebut ditaksanakan. D Bukti tentang kelengkapan pengisian form 10 TL
(D,O,W) s TS
0 Lihat form tranfer 0 TT
L
yang rencana pemulangannya planning
kompleks (discharge planning) • kriterla pasien yang memerlukan kesinambungan
untuk kesinambungan asuhan asuhan
sesuai dengan kondisi kesehatan • sesual EP 3, bila RS mengizinkan
dan kebutuhan pelayanan pasien. • penetapan form ringkasan pulang (ARK 4.2) yang
(R) harus dibuat DPJP sebelum pasien pulang (ARK
4.2.1) r
2. Ada bukti pemulangan pasien D Bukti pemulangan pasien sesuai dengan kriteria 10 TL
sesuai dengan kriteria 5 TS
pemulangan pasien. (D,W) • DPJP 0 TI
w • Staf keperawatan
• Manajer Pelayanan Pasien
3. Ada regulasi yang menetapkan R Sesuai EP 1 10 TL
kriteria tentang pasien yang 5 TS
diizinkan untuk keluar 0 TT
meninggalkan rumah sakit selama
periode waktu tertentu. (R)
4. Ada bukti pelaksanaan tentang D Bukti tentang pelaksanaan pasien yang diizinkan 10 TL
pasien yang diizinkan untuk keluar meninggalkan rumah sakit selama periode waktu 5 TS
meninggalkan rumah sakft selama
periode waktu tertentu. (D,W)
tertentu 0 TT
f
w • DPJP/PPA lainnya
• Staf klinis
• Manajer Pelayanan Pasien r
• Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang rawat
lnap
Standar ARK 4.1
Rumah sakit bekerja sama dengan praktisi kesehatan di luar rumah sakit tentang tindak lanjut pemulangan.
Maksud dan Tujuan ARK 4.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 4.1 Telusur Skor
1. Ada bukti pemulangan pasien D Bukti tentang pemulangan pasien yang rencana 10 TL
yang rencana pemulangannya pemulangannya kompleks {discharge planning) s TS
kompleks (discharge planning) 0 TT
dimulai sejak awal pasien masuk • DPJP
rawat inap melibatkan semua w • Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang rawat
PPA terkait serta difasilitasi oleh inap
MPP, untuk kesinambungan • Manajer Pelayanan Pasien
asuhan sesuai dengan kondisi • Pasien/keluarga
kesehatan dan kebutuhan
pelayanan pasien. (D,W)
2. Pada tindak lanjut pemulangan D Bukti pelaksanaan rujukan untuk keslnambungan 10 TL
pasien bila diperlukan dapat asuhan 5 TS
ditujukan kepada fasilitas 0 TT
kesehatan baik perorangan
ataupun institusi yang berada di
komunitas dimana pasien berada
w •
•
DPJP
Kepaia instalasi rawat inap/kepala
inap
ruang rawat l
yang bertujuan untuk • Manajer Pelayanan Pasien
memberikan bantuan • Pasien/keiuarga
pelayanan.(D)
Standar ARK 4.2
Ringkasan pasien pulang (discharge summary) dibuat untuk semua pasien rawat inap.
Maksud dan Tujuan ARK 4.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian ARK 4.2 Telusur Skor
w • OPJP
• Kepala instalasi rawat inap/kepala unit rawat
inap
• Staf Rekam Medis
• Pasien/keluarga
3. Satu salinan ringkasan yang D Sesuai EP 2 10 TL
lengkap ditempatkan di rekam 5 TS
medis pasien. (D) 0 rr
4. Satu salinan ringkasan diberikan D Sesuai EP 2 10 TL
kepada pihak penjamin pasien 5 TS
sesuai dengan regulasi rumah 0 TT
sakit. (D)
Standar ARK 4.3
Untuk pasien rawat jalan yang membutuhkan asuhan yang kompleks atau diagnosis yang kompleks dibuat
catatan tersendiri Profil Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ)dan tersedia untuk PPA.
Maksud dan Tujuan ARK 4.3 : Lihat SNARS1
Elemen Penilaian ARK 4.3 Tefusur Skar
L
Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola pasien yang menolak rencana asuhan medis yang melarikan
diri.
Elemen Penilaian ARK 4.4.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mengatur R Regulasi tentang pasien rawat inap dan rawat jalan 10 TL
pasien rawat inap dan rawat yang meninggalkan rumah sakit tanpa 5 TS
jalan yang meninggalkan rumah pemberitahuan (melarikan diri) 0 TT
sakit tanpa pemberitahuan
(melarikan diri). (R) _
2. Rum ah sakit melakukan D Bukti pelaksanaan asesrnen keperawatan untuk 10 TL
identifikasi pasien menderita identifikasi pasien menderita penyakit yang 5 TS
penyakit yang membahayakan membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan 0 TT
dirinya sendiri atau lingkungan. misalnya penyakit menular,penyakitjiwa dengan
(D,W) kecendrungan bunuh diri atau perilaku agresif
• Staf keperawatan
W • Staf Farmasi
• PetugasAmbulance
4. Ada prosesserah terima pasien D Bukti pelaksanaan tentang serah terima pasien 10 TL
antara staf pengantar dan yang antara staf pengantardan yang menerima 5 TS
menerima. (0,0,W) 0 rr
O Lihat form serahterima pasien
W • Staf terkait
• Petugas Ambulance I
5. Pasien dan keluargadijelaskan D Bukti pelaksanaanpemberian informasi apabila 10 TL
apabila rujukan yang dibutuhl<:an rujukan yangdibutuhkantidak dapat dilaksanakan s TS
tidak dapat dilaksanakan.(D) 0 rr
StandarARK5.2
Rumahsakit menetapkan regulasiuntuk mengatur proses rujukan dan dicatat di rekam medis pasien.
Maksud dan Tujuan ARK5.2 : Lihat SNARS1
lnformasi tentang pasien dirujuk disertakan bersama dengan pasien untuk menjamin kesinambungan asuhan.
Dokumen rujukan berisi
a) identitas pasien;
b) hasil pemeriksaan(anamesis,pemeriksaanfisis, dan pemeriksaanpenunjang)yang telah dilakukan;
c) diagnosiskerja.
d) terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan;
e) tujuan rujukan;
f) nama dan tanda tangantenagakesehatanyang memberikan pelayananrujukan.
Dokumentasi juga memuat nama fasilitas pelayanan kesehatan dan nama orang di fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyetujui menerima pasien, kondisi khusus untuk rujukan (seperti kalau ruangan tersedia di
penerima rujukan atau tentang status pasien). Juga dicatat jika kondisi pasien atau kondisi pasien berubah
selama ditransfer (misalnya, pasien meninggalatau membutuhkan resusitasi).
Dokumen lain yang diminta sesuai dengan kebijakan rumah sakit (misalnya, tanda tangan perawat atau dokter
yang menerima serta nama orang yang memonitor pasien dalam perjalanan rujukan} masuk dalam catatan.
Dokurrien rujukan diberikan kepada fasilitas pelayanankesehatan penerima bersama dengan pasien.
Catatan setiap pasien yang dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya memuat juga dokumentasi selama
proses-rulukan, . ..
Elemen Penilaian ARK 5.2 I Telusur I Skor l
34 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EOISI 1
L
1. Dokumen rujukan berisi nama D Bukti form rujukan memuat nama dari fasilitas 10 TL
dari fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan yang menerima dan nama 5 TS
kesehatan yang menerima dan orang yang menyetujui menerima pasien 0 TT
nama orang yang menyetujui
menerima pasien. (D)
2. Dokumen rujukan berisi alasan D Bukti form rujukan memuat alasan pasien dirujuk, 10 TL
pasien dirujuk, memuat kondisi memuat kondisi pasien, dan kebutuhan pelayanan 5 TS
pasien, dan kebutuhan lebih lanjut. a T
pelayanan lebih lanjut. (D) T
3. Dokumen rujukan juga memuat D Bukti form rujukan memuat prosedur dan intervensi 10 TL
prosedur dan intervensi yang yang sudah dilakukan s TS
sudah dilakukan. (D) 0 TT
4. Proses rujukan dievaluasi dalam D Bukti pelaksanaan evaluasi proses rujukan dalam 10 TL
aspek mutu dan keselamatan aspek mutu dan keselamatan pasien 5 TS
pasien. (lihat PMKP.7) (D,O.W) 0 TT
0 Evaluasi proses rujukan dalam aspek mutu dan
keselamatan pasien
w • DPJP
• Komite/tim PMKP
• Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang rawat
inap
• Staf keperawatan
• Petugas Ambulance
TRANSPORTASI
Standar ARK 6
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang transportasidalam proses merujuk, memindahkan atau pemulangan,
serta pasien rawat inap dan rawat jalan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Maksud dan Tujuan ARK 6 : Lihat SNARS1
Elemen Penilaian ARK 6 Telusur Skor
1. Ada regulasi untuk proses R Regulasi tentang transportasi pasien meliputi: 10 TL
transportasipasien sesuai 1) Asesmen kebutuhan transportasi dan peralatan 5 TS
dengan kebutuhannya yang kesehatan sesuai dengan kondisi pasien, 0 TT
meliputi asesmen kebutuhan termasuk paslen rawat jalan
transportasi, obat, bahan medis 2) Kebutuhan obat, bahan medis habis pakai, alat
habis pakai, serta alat kesehatan kesehatan dan peralatan medis sesuai dengan
dan peralatan medis sesuai kondisi pasien
dengan kebutuhan pasien. (R) 3) Transportasi yang memenuhi persyaratan PPI
4) Penanganan pengaduan/keluhan dalam proses
rujukan
2. Berdasar atas hasil asesmen, alat D Bukti pelaksanaan transportasi sesuai hasil asesmen 10 TL
transportasi yang digunakan 5 TS
untuk rujukan harus sesuai Penyediaan alat transportasi pasien 0 TT
dengan kondisi dan kebutuhan 0
pasien dan memenuhi ketentuan • Kepataunit pelayanan
keselamatan transportasi w • Kepala instalasi rawat inap/kepala ruang rawat
termasuk memenuhi persyaratan inap
PPI. (D,0,W} • Staf terkait
• Sopir ambulans
3. Bila alat transportasi yang D Bukti pelaksanaan dekontaminasi alat transportasi 10 TL
digunakan terkontaminasicairan sesuai PPI 7.2 5 TS
tubuh pasien atau pasien dengan 0 TT
penyakit menular harus 0 Lihat bukti dokumentasi proses dekontaminasi alat
dilakukan proses dekontaminasi. transportasi
(Iihat juga PPI 7.2) (D,O,W)
w • IPCN
• Stat terkait
• Sopir ambulans
l.
L
36 INSTRUMEN SURVEI-Sl'ANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1
L
f
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)
Standar HPK 1
Ada regulasi bahwa rumah sakit bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan keluarga selama dalam
asuhan.
Maksud dan Tujuan HPK 1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 1
TL
kewajiban pasien dan keluarga
(lihat juga TKRS 12.1 EP 1; dan 0 TT
TKRS 12.2 EP 2) (R)
2. Pimpinan rumah sakit memahami W • Direktur 10 TL
hak dan kewajiban pasien dan • Kepala bidang/divisi 5 TS
keluarga sebagaimana ditetapkan • Kepala unit pelayanan 0 TT
dalam peraturan perundang•
undangan. (WJ
3. Rumah sakit menghormati hak W • Direktur 10 TL
serta kewajiban pasien dan • Kepala bidang/divisi 5 TS
keluarga sebagaimana ditetapkan • Kepala unit pelayanan 0 TT
dalam peraturan perundang• • Stat RS
undangan. (W)
4. Semua staf memperoleh edukasi D Bukti pelaksanaan pelatihan tentang hak dan 10 TL
dan memahami tentang hak serta kewajiban pasien 5 TS
kewajiban pasien dan keluarga, 0 TT
juga dapat menjelaskan tanggung W • Kepala diklat
jawabnya melindungi hak pasien. • Staf RS
(D,W)
Standar HPK 1.1
Rumah sakit memberikan asuhan dengan menghargai agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien serta
merespon permintaan yang berkaitan dengan bimbingan kerohanian.
Maksud dan Tujuan HPK 1.1: Uhat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 1.1 Telusur Skor
1. Agama, keyakinan dan nilai-nilai D Bukti dalam RM tentang identifikasi agama, 10 TL
pribadi pasien teridentifikasi keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien 5 TS
(D,W). (lihat juga MKE.8 EP 1) O TT
W • Staf rekam medis
• Staf klinis
• Pasien/keluarga
2. Staf memberikan asuhan dengan D Bukti pelaksanaan asuhan yang menghormati 10 TL
cara menghormati agama, agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi pasien 5 TS
keyakinan dan nilai-nilai pribadi O TT
pasien (lihat juga MKE.8 EP 2). W • Stat klinis
(D,W) • Pasien/keluarga
,-..
2. Ada bukti pasien diberitahu bahwa D Bukti pelaksanaan tentang penjelasan kerahasiaan 10 TL
segala informasi tentang lnformasi kesehatan pasien 5 TS
kesehatan pasien adalah rahasia 0 TT
dan kerahasiaan itu akan dijaga w • Staf klinis
sesuai peraturan perundang- • Pasien/keluarga
undangan. (D,W)
3. Pasien dlminta persetujuannya D Bukti pelaksanaan permintaan persetujuan 10 TL
untuk pelepasan informasi yang pelepasan informasi kepada pihak luar oleh pasien 5 TS
tidak tercakup dalam peraturan misalnya: asuransi, BPJS, perusahaan, Dinas 0 TT
perundang-undangan.(D,W) Kesehatan
w Staf terkait
3. Staf rumah sakit memahami peran D Bukti pelaksanaan proses perlindungan 10 Tl
mereka dalam tanggung jawabnya 5 TS
dalam melaksanakan proses 0 Lihat lokasi daerah terpencil/terisolasi/rawan 0 TI
perlindungan. (D,O,W)
w • Staf terkait
• Pasien I keluarga
Standar HPK 2
Rumahsakit menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung partisipast pasien dan keluargadi dalam proses
asuhan
! Maksud dan tujuan HPK 2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 2 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang rumah sakit R Regulasi tentang mendorong partisipasi pasien dan 10 TL
mendorong partislpasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan - -
keluarga dalam prosesasuhan dan 0 TI
memberi kesempatan pasien
untuk melaksanakansecond
opinion tanpa rasa khawatir akan
mempengaruhi proses asuhannya
(llhatjuga PAP.7.1EP 6; AP.1 EP
4; ARK.2.1 EP 4 dan MKE.9 EP 5).
2. (R)
Staf dilatih dan terlatih D Bukti pelaksanaan pelatihan untuk mendukung hak 10 TL
I
!
melaksanakan regulasi dan
perannya dalam mendukung hak
pasien dan keluarga termasuk pelaksanaan second 5 TS
opinion 0 TT
pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi dalam proses w • Diklat
pelayanannya. (D,W,S) • Staf klinis
s Peragaan proses untuk mendorong pasien
' berpartisipasi dalam pelayanan termasuk
i pelaksanaan second opinion
Standar HPK 2.1
Pasien diberitahu tentang semua aspek asuhan medis dan tindakan.
Maksud dan Tujuan HPK 2.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 2.1 Telusur Skor
w • Stat klinis
• Pasien / keluarga
L
d) memandu PPA melalui isu hukum dan etika dalam melaksanakan menunda atau melepas bantuan hidup
r
dasar
e) rumah sakit mengembangkan kebijakan dan prosedur melalui suatu proses yang melibatkan banyak profesi
dari berbagai sudut pandang
f) regulasi tentang identifikasi tanggungjawab maslng-masing pihak dan pendokumentasiannya dalam rekam
medis pasien
Elemen Penilaian
.
HPK 2.4 -- Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit pada saat -R~egulasi tentang pasien yang menolak pe1ayanan 10 TL
w • DPJP/PPA lainnya
• Staf klinis
• Pasien I keluarga
Standar HPK 2.5
Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen dan manajemen nyeri yang tepat.
Maksud dan Tujuan HPK 2.5: Uhat SNARS 1
Elemen Penllaian HPK 2.5 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang asesmen dan R Regulasi tentang asesmen dan manajemen nyeri, 10 TL
manajemen nyeri. (R) sesuai dengan PAP 6 EP 1 - -
0 TT
2. Rumah sakit menghormati dan D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL
• PPJA
0 TT
l
42 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
L
L
(lihat juga MIRM.13 EP 2) • Staf klinis keperawatan
1 • Keluarga
Standar HPK 3
-. jurnah sakit rnernberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang adanya proses untuk rnenerirna,
menanggapi dan menindaklanjuti bila ada pasien menyampaikan keluhan, konflik dan perbedaan pendapat
tentang pelayanan pasien. Rumah sakit juga menginformasikan tentang hak pasien untuk berpartisipasi dalam
proses ini.
------·----+-··--·--
Maksud dan Tujuan HPK 3 : Li hat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 3 Telusur
- Skor
1. Ada regulasi yang mendukung R Regulasi tentang penanganan pengaduan 10 TL
konsistensi pelayanan dalam pasien/keluarga - -
menghadapi keluhan, konflik atau 0 TT
beda pendapat. (R)
2. Pasien diberitahu tentang proses D Bukti pelaksanaan pemberitahuan proses 10 TL
menyampaikan keluhan, konffik rnenyampaikan keluhan (leaflet, kotak pengaduan 5 TS
atau perbedaan pendapat. (D,W) dll) 0 TT
w
• Staf klinis
• Customer service
• Pasien / keluarga
3. Keluhan, konflik dan perbedaan D Bukti pelaksanaan tentang telaah dan tindak lanjut 10 TL
pendapat ditelaah dan pengaduan 5 TS
ditindaklanjuti oleh rumah sakit 0 TT
serta didokumentasilcan. (D,W) w • Komite medik/komite keperawatan/komite etik
• Customer service
• Staf terkait
4. Pasien dan atau keluarga pasien D Bukti tentang keikutsertaan pasien dan atau 10 TL
ikut serta dalam proses keluarga dalam proses penyelesaian s TS
penyelesaian. (D,W) 0 TT
w • Komite medik/komite keperawatan/komite etik
• Customer service
• Stat terkait
Standar HPK 4
Semua pasien diberf tahu tentang hak dan kewajiban dengan metode dan bahasa yang mudah dimengerti.
Maksud dan tujuan HPK 4 ; Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 4 Telusur Skor
1. Ada regulasi bahwa setiap pasien R Regulasi tentang pemberian informasl mengenaf 10 TL
dan keluarga mendapatkan hak pasien dan keluarga kepada setiap pasien, sesuai - -
informasi tentang hak dan HPK 1 EP 1 0 TT
kewajiban pasien. (R)
2. Ada bukti bahwa informasi 0 Bukti materi tentang informasl hak dan kewajlban 10 TL
tentang hak serta kewajiban pasien 5 TS
pasien diberikan tertulis kepada 0 TT
pasien, terpampang, atau tersedia 0 Lihat ketersediaan materi informasi
sepanjang waktu. (D,O,W)
w • Staf rekam medis
• Customer service
• Pasien / keluarga
3. Ru mah sakit menetapkan proses w • Stat rekam medis 10 TL
pemberian informasi hak dan • Customer service s TS
kewajiban pasien jika komunikasi
tidak efektif atau tidak tepat. (W,S
s
Peragaan tentang penyampaian pemberian
informasi HPK bila komunikasi tertulis tidak efektif
PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONsENn
Standar HPK 5
Pada saat pasien diterima waktu mendattar rawat jalan dan setiap rawat inap, diminta menandatangani ..
persetujuan umum (general consent}, persetujuan umum (general consent) harus menjelaskan cakupan dan
batasannya.
L
Maksud dan tujuan HPK S : lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 5 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang persetujuan R Regulasi tentang general consent 10 TL
umum dan pendokumentasiannya - -
dalam rekam medis pasien diluar .t, 0 rr
tindakan yang membutuhkan
persetujuan khusus (informed
consent) tersendiri. (Ri -----··---------·-·------·---
2. Persetujuan umurn (general D Bukti pelaksanaan tentang persetujuan umum 10 TL
consent) diminta saat pertama kali 5 TS
pasien masuk rawat jalan atau w • Staf rekam medis 0 rr
setiap masuk rawat inap. (D, W) • Pasien/keluarga
3. Pasien dan atau keluarga diminta 0 Bukti materi tentang general consent yang sudah 10 Tl
untuk membaca dan kemudian ditanda tangani 5 TS
menandatangani persetujuan 0 TT
umum (general consent). (D,W} w • Staf •
Pasien/kelua!:_~a
rekam medis
PERSETUJUAN KHUSUS {INFORMEDCONSENn
Standar HPK 5.1
Rumah saklt menetapkan regulasi pelaksanaan persetujuan khusus (informed consent} oleh DPJP dan dapat r
dibantu oleh stat yang terlatih dengan bahasa yang dapat dimengerti sesuai peraturan perundang-undangan.
Maksud dan tujuan HPK 5.1 : lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 5.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang dijabarkan R Regulasi tentang persetujuan khusus/persetuJuan 10 TL
dengan jelas mengenai tindakan kedokteran (informed consent) 5 TS
persetujuan khusus (informed 0 TT
consent). (R)
2. DPJP menjelaskan informasi D Bukti pemberian informasi tlndakan kedolcteran 10 TL
tindakan yang akan diambil dan yang akan dilakukan baik secara lisan maupun 5 TS
bila perlu dapat dibantu staf tertulis 0 TT
terlatih. (D,W)
w • DPJP
• Pasien/kel ua rga
3. Pasien memahami informasi D l} Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
tentang tindakan yang 2) Bukti penolakan/persetujuan 5 TS
memerlukan persetujuan khusus 0 rr
(informed consent) melalui cara w • DPJP
dan bahasa yang dimengerti oleh • PPJA/staf klinis
pasien. Pasien dapat • Pasien/keluarga
memberikan/menolak persetujuan
khusus (informed consent}
rl
tersebut. (D,W)
Standar HPK 5.2
Persetujuan khusus (informed consent} diberikan sebelum operasi, anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah
dan produk darah, tindakan dan prosedur serta pengobatan lain dengan risiko tinggi yang ditetapkan oleh
regulasi rumah saklt
Maksud dan tujuan HPK 5.2 : lihat SNARS 1
Elemen Penllaian HPK 5.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang persetujuan R Regulasi tentang memperoleh informed consent 10 TL
khusus (informed consent) yang s
TS
harus diperoleh sebelum operasi 0 TT
atau prosedur invasif, sebelum
anestesi (termasuk sedasi),
pemakalan darah dan produk
darah, serta pengobatan risiko
tinggi lainnya. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan tentang D Bukti pelaksanaan tentang informed consent 10 TL
persetujuan khusus (informed
consent) yang harus diperoleh
sebelum operasi atau prosedur
sebelum operasi /prosedur invasif, sebelum anestesi
(termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk
darah, serta pengobatan risiko tinggi
5
0
TS·
TI L
invasif, sebelum anestesi I
44 IN STRUM EN SURVEI STANOAR NASIONAL AKREDITASI RU MAH SAKIT EDISI 1
L
L
r
(termasuk sedasi), pemakaian
darah dan produk darah, serta w • DPJP
pengobatan risiko tinggi lainnya. • Dokter Anestesi
(D,W) • Staf klinis
f--
• Pasien/keluarga
3. Rumah sakit menyusun daftar D Bukti daftar pengobatan/tindakan/prosedur yang 10 Tl
semua pengobatan I tindakan I memerlukan informed consent 5 TS
prosedur yang memerlukan 0 TI
persetujuan khusus (informed w • DPJP
consent). (O,W) • Staf klinis
• Pasien/keluarga
4. ldentitas DPJP dan orang yang D Bukti dalam rekam medis tentang identitas stat 10 Tl
membantu memberikan informasi med is dan staf yang membantu memberikan 5 TS
kepada pasien dan keluarga informasl dalam informed consent 0 TT
dicatat di rekam medik pasien.
(D,W) w • DPJP
• Dokter anestesi
• Staf klinis
Standar HPK 5.3
Rumah sakit menetapkan proses, dalam konteks peraturan perundang-undangan, siapa pengganti pasien yang
dapat memberikan persetujuan dalam persetujuan khusus (informed consent) bila pasien tidak kompeten.
Maksud dan tujuan HPK 5.3 : lihat SNARS 1
Elemen Pen!laian HPK 5.3 Telusur Skor
1. Ada regulasi sesuai dengan R Regulasi tentang penetapan individu yang tanda 10 Tl
peraturan perundang-undangan tangan pada informed consent bila pasien tidak 5 TS
yang menetapkan proses dan kompeten 0 TT
siapa yang menandatangani
persetujuan khusus (informed
consent) bila pasien tidak
kompeten. (R)
2. Rumah sakit menetapkan dan D Bukti pelaksanaan proses persetujuan bila paslen 10 Tl
melaksanakan proses, apabila tidak kompeten tanda tangan pada informed consent 5 TS
orang lain yang memberi 0 TT
persetujuan khusus (informed w • DPJP
consent). (D,W} • Dokter Anestesi
• Staf klinis
• Pasi en/kel ua rga
3. Nama orang yang menggantikan D Bukti dalam rekam medis tentang pencatuman nama 10 Tl
pemberi persetujuan dalam orang yang menggantikan pemberian persetujuan 5 TS
persetujuan khusus (informed blla pasien tidak kompeten 0 TT
consent)sesuaiperaturan
perundang-undangan, tercatat di w • Staf klinis
rekam medik. (D,W) • Pasien/keluarga
PENELITIAN, DONASI DAN TRANSPLANTASI ORGAN
Standar HPK 6
Pimpinan rumah sakit bertanggungjawab untuk melindungi manusia/pasien sebagai subjek penelitian.
Maksud dan Tujuan HPK 6 dan HPK 6.1: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 6 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang menetapkan R Regulasi tentang tanggung jawab pimpinan RS dalam 10 Tl
dimana pimpinan rumah sakit perlindungan terhadap pasien yang dlgunakan - -
berta nggung jawab atas sebagai subyek penelitian/uji klinis 0 TT
perlindungan terhadap pasien
yang menjadi subyek peserta
penelitian, dan mempromosikan
kode etik dan perilaku
professional serta mendorong
kepatuhan terhadap kode etik
profesi dan perilaku professional
termasuk dalam penelitian serta
menyediakan sumber daya yang
2. Pimpinan rumah sakit, secara lisan 0 Bukti pelaksanaan penyampaian informasi tentang 10 TL
dan tertulis, mengkomunikasikan regulasi pada HPK 6 EP 1 5 TS
ke seluruh staf rumah sakit
mengenai komitmen mereka 0 Lihat bukti pelaksanaan penyampaian informasi
0 TI
f
untuk melindungi manusia/pasien
sebagai subjek peserta penelitian w • Staf peneliti
dan mendukung perilaku yang • Komite Etik Penelitian
sesuai dengan kode etik • Stat Diklit
profesi/penelitian. {D,0,W) (lihat
juga TKRS.12)
3. Pimpinan rumah sakit D Bukti penetapan Komite Etik Penelitian disertai 10 TL
menentukan komite yang uraian tugas,tanggung jawab dan wewenangnya. s TS
keslnambungan
bertanggung jawabperkembangan
atas w • Staf peneliti 0 TI
dan kepatuhan terhadap semua • Komite Etik Penelitian
peraturan perundang-undangan • Staf Diklit
serta regulasi rumah sakit tentang
penelitian yang menggunakan
manusia sebagai subyek. (D,W)
Standar HPK 6.1
Rumah sakit mematuhi semua peraturan dan persyaratan penelitian/kode etik profesi serta kode etik penelitian
dan menyediakan sumber daya yang layak agar program penelitian dapat berjalan dengan efektif.
Elemen Penilaian HPK 6.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi dimana pimpinan R Regulasi tentang mekanisme penelitian yang 10 TL
rum ah sakit bersama komite memastikan ketaatan terhadap peraturan s TS
memahami dan menyusun perundang-undangandan syarat profesi dalam 0 TI
mekanisme untuk memastikan penelitian
ketaatan terhadap semua
peraturan perundang-undangan
dan persyaratan profesi yang
berkaitan dengan penelitian. {R)
2. Pimpinan rumah sakit dan komite D Buktl tentang tersedianya anggaran yang adekuat 10 TL
memiliki proses penyusunan untuk program penelitian s TS
anggaran untuk menyediakan 0 TI
sumber daya yang adek at agar w • Direktur
program penelitian berjalan • Komite Etik Penelitian
efektif. (D,W) • Kepala Oiklit
3. Pimpinan rumah
menyediakan atau memastikan
terdapat jaminan asuransi yang
sakit D Bukti jaminan asuransi yang adekuat bagi pasien blla
terjadi KTD
10
s TS
0
TL
IT
I,
adekuat untuk menanggung pasien w • Direktur
yang berpartisipasi dalam uji klinis • Komite Etik Penelitian
yang mengalami kejadian yang • Kepala Oiklit
tidak diharapkan {adverse • Staf peneliti
event).(D,W)
Standar HPK 6.2
• Pasien/keluarga
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana cara mendapatkan
L.
akses ke penelitian I uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia sebagai subjek.
Maksud danTujuan HPK 6.2: lihat SNARS 1
Rumah sakit yang melakukan penefitian I uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia sebagai subjek
menyediakan keterangan kepada pasien dan keluarga nya tentang bagaimana cara mendapatkan akses aktivitas
tersebut bila relevan dengan kebutuhan pengobatannva. Bila pasien diminta untuk berpartisipasi, mereka
memerlukan penjelasan yang dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan mereka. lnformasi tersebut
meliputi:
a) manfaat yang diharapkan.
b) kemungkinan/potensi ketidaknyamanan dan risiko.
l
c) alternatif yang dapat menolong mereka. -41
1. Ada regulasi yang mengarahkan R Regulasi tentang proses pemberian informasi dan 10 TL
inforrnasi dan proses pengambilan pengambilan keputusan untuk penelitian klinis - -
keputusan untuk penelitian I uji 0 TI
klinis (clinical trial), serta pasien
dan keluarganya yang tepat
diidentifikasi dan diberi informasi
tentang bagaimana cara
mendapatkan akses ke penelitian I .
uji klinis (clinical trial) yang relevan
dengan kebutuhan pengobatar.
mereka (R)
2. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi tentang 10 TL
berpartlsipasl diberikan penjelasan manfaat yang diharapkan dari penelitian 5 TS
tentang manfaat yang diharapkan. 0 rr
(D,W) w • Peneliti
•
Pasien/keluarga
3. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi tentang 10 TL
berpartisipasi diberikan penjelasan potensi ketidak nyamanan dan risiko 5 TS
tentang potensi ketidak nyamanan 0 TI
dan risiko. (D,W) w • Peneliti
• Pasien/keluarga
4. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi tentang 10 TL
berpartisipasi diberi penjelasan altenatif yang dapat menolong mereka 5 TS
tentang altenatifyang dapat 0 rr
menolong mereka. (D,W) w • Peneliti
• Pasien/kelua rga
5. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi tentang 10 TL
berpartisipasi, kepadanya prosedur yang harus diikuti 5 TS
diberikan penjelasan tentang 0 rr
prosedur yang harus diikuti. (D,W) w • Peneliti
• Pasien/kel ua rga
6. Pasien diyakinkan bahwa D Bukti pelaksanaan pemberian informasi tentang 10 TL
penolakan untuk berpartisipasi penolakan/pengunduran diri tidak mempengaruhi 5 TS
atau pengunduran diri dari akses terhadap pelayanan rumah sakit 0 rr
partisipasi tidak mempengaruhi
akses mereka terhadap pelayanan w • Peneliti
rumah saklt. (D,W) • Pasien/ke I uarga
Standar HPK 6.3
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang bagaimana pasien yang ikut
berpartisipasi dalam penelitian/ uji klinis (clinical trial) mendapatkan perlindungan.
Maksud dan Tujuan HPK 6.3 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit yang melaksanakan penelitian I uji klinis (clinical trial) yang melibatkan manusia sebagai subjek
penelitian, memahami bahwa tanggungjawab utama adalah kesehatan dan keselamatan pasien.
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya sebelumnya mengenai proses yang baku
untuk:
a) Menelaah protokol penelitian
b) Menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi para peserta
c) Mendapatkan surat persetujuan dari manusia/pasien sebagai subjek penelitian
d) Mengundurkan diri dari keikutsertaan sewaktu-waktu
e) lnformasi ini dikomunikasikan kepada manusia/pasien dan keluarga untuk membantu pengambilan
keputusan terkait partisipasi mereka dalam penelitian
Elemen Penilaian HPK 6.3 Telusur I Skor
L
1. Pasien dan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaanpemberian informasi tentang 10 TL
penjelasan tentang prosedur protokol penelitian 5 TS
rumah Sakit untuk menelaah 0 TT
protokol penelitian. (D,W) w • Peneliti
• Pasien/keluarga
2. Pasiendan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaanpemberian informasi tentang 10 TL
penjelasan tentang prosedur manfaat dan risiko penelitian 5 TS
rumah sakit untuk menimbang 0 TI
manfaat dan risiko bagi peserta. w • Peneliti
(D,W) • Pasien/kelua rga
3. Pasien dan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaanpemberian informasi tentang 10 TL
penjelasan tentang prosedur pemberian persetujuan penelitian 5 TS
rumah sakit untuk mendapatkan 0 TT
persetujuan. (D,W) w • Peneliti
• Pasien/keluarga
4. Pasien dan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaanpemberian lnformasi tentang 10 TL
penjelasan tentang prosedur proses pengunduran diri dari keikutsertaan dalam 5 TS
rurnah sakit untuk mengundurkan penelitian 0 TT
diri darl keikutsertaan. (D,W}
w • Penefiti
• Pasien/keluarga
Standar HPK 6.4
Persetujuan khusus (informed consent} penelitian diperoleh sebelum pasien berpartisipasidalam penelitian / uji
klinls (clinicaltrial).
Maksud dan Tujuan HPK6.4: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK6.4 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang persetujuan R Regulasitentang informed consent penelitian 10 TL
yang didokumentasikan dalam - -
rekam medis pasien disertai tanda 0 TT
tangan persetujuan. (R)
masalah terkini terkait donasi terkini terkait donasl organ dan tersedlanya 5 TS
organ dan tersedianya tranplantasi 0 TT
tranplantasl (D,W}
w •Kepala Diklat
•Staf klinis
4. Rumah sakit bekerja sama dengan 0 MOU dengan institusi penyedia donasi (misalnya : 10 TL
rumah saklt lain dan perkumpulan Bank mata) 5 TS
di masyarakat untuk menghargai a TI
dan melaksanakan pilihannya w • Direktur
melakukan donasi (D,W) • Kepala bidang/divisi
• Kepala unit
pelayanan
Standar HPK 8.2
Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap pengambilan,transplantasi organ dan jaringan.
Maksud dan Tujuan HPK 8.2 : lihat SNARS 1
Elemen Penilaian HPK 8.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang menjadi acuan R Sesuaidengan HPK 8 EP 1 10 Tl
untuk pengawasan proses dalam - -
mendapatkan dan mendonasi a TT
organ atau jaringan serta proses
transplantasl. (R)
2. Staf dilatih untuk regulasi D Bukti pelaksanaanpelatihan staf tentang regulasl 10 TL
tersebut. (D,W) donasi dan transplantasi organ 5 TS
0
l
TT
w • Kepala Diklat
• Staf terkait
3. Staf dilatih mengenai isu dan D Bukti pelaksanaanpelatihan staf mengenai isu dan 10 Tl
5 TS
persoalan tentang donasi organ
dan ketersediaan transplan. (D,W)
persoalan tentang donasi dan transplantasl
organ/jaringan 0 TI l
w • KepalaDiklat
• Staf terkait
4. Ru mah sakit mendapat D Bukti pelaksanaanmendapat persetujuan dari donor 10 TL
persetujuan dari donor hidup. hidup 5 TS
(D,W)
w •
•
DPJP/stafklinis
Komite Etik RS
0 TT
l
• Pasien/keluarga
Standar AP 1
Rumah Sakit menentukan isi, jumlah dan jenis asesmen awal pada disiplin medis dan keperawatan yang
meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian pasien dari aspek blologis, psikologis, sosial,
. ekonomi,_ kultural dan_ spiritual pasien . ··-····------ ·--. ···-- ·--·-~--------------
Maksud dan Tujuan AP 1, AP 1.1,AP 1.2, dan AP 1.3: Lihat SNARS 1
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode IAR:
1. Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, kultur, spiritual dan riwayat kesehatan
pasien (I - informasi dikumpulkan).
2. Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan radiologi untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelayanan kesehatan pasien. (A - analisis data dan informasi)
3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi. (R-
rencana disusun)
W • DPJP
• Unit rekam medis
3. Ada bukti pelaksanaan isi, jumlah D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan isi, jumlah 10 TL
dan jenis asesmen awal disiplin dan jenis asesmen awal disip1in keperawatan, 5 TS
keperawatan (D,W} dengan metode IAR O TT
W • DPJP
• Unit rekam medis
w Pasien /keluarga
Standar AP 1.1
Asesmen awal masing-masing pasien rawat inap meliputi pemeriksaan fisik, riwav-it kesehatan, pengkajian
pasien dari aspek ~iolog~sikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual pasien
--
Elemen Penilaian AP 1.1
N
w
pola IAR
PPJA
I
3. Ada bukti pelaksanaan asesmen D Bukti dalam RM asesmen awal pasien ranap 10 TL
awal pasien rawat
inapmenghasllkan diagnosis awal
menghasilkan diagnosis awal dan masalah
kesehatan pasien, dengan menggunakan pola IAR
5
0
TS
TT
f
dan masalah kesehatan pasien.
(D,W) (lihat juga ARK 3) w • DPJP
• PPJA
4. Ada bukti pelaksanaan asesmen D Bukti dalam RM tentang pelalcsanaan asesmen 10 TL
awal pasien rawat inap harus awal rawat inap selesai dalam waktu 24 jam atau 5 TS
selesai dalam waktu 24 jam atau lebih cepat dengan bukti pencatatan tanggal dan 0 TT
lebih cepat sesuai dgn kondisi jam
pasien. (D,W)
w • DPJP
• PPJA
• Stat rekam medis
5. Ada bukti pelaksanaan asesmen D Bukti dalam RM asesmen awal pasien rawat inap 10 TL
awal pasien ranap menghasilkan rrienghasilkan rencana asuhan, dengan 5 TS
rencana asuhan (D,W) menggunakan pola IAR, terintegrasi sesual 0 TT
dengan AP 4 EP 1 dan 2 dan PAP 2.1
w • DPJP
• PPJA
• MPP
Standar AP 1.2
Asesmen awal masing-masing pasien rawat jalan meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian
l
pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual pasien.
Elemen Penilaian AP 1.2 Telusur Skor
1. Rumah Sakit menetapkan R Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian 10 TL 1
kerangka waktu penyelesaian asesmen awal pasien rawat jalan - -
asesmen awal pasien rawat jalan 0 TT
(rajal). (R)
2. Ada bukti pelaksanaan asesmen D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan asesmen 10 TL
L
awal pasien rawat jalan meliputi awal pasien rawatjalan meliputi riwayat 5 TS
riwayat kesehatan pasien dan kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik 0 TT
pemeriksaan fisik (D,W)
w • DPJP
•
l
PPJA
3. Ada bukti pelaksanaan asesmen D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan asesmen 10 TL
awal pasien rawat jalan meliputi awal pasien rawat jalan meliputi faktor bio-psiko- 5 TS
faktor bio-pslko-soslo-kultural- I sosio-ku ltu ral-spiritual 0 TT
52 NSTRUMEN
I SURVEI STANOAR NASIONAL AKREOITASI RUMAH SAKIT EOISI 1
L
L
r
spiritual. (D,W)
w PPJA
4. Ada bukti pelaksanaan asesmen D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan asesmen 10 TL
awal pasien rawat jalan awal pasien rawatjalan menghasilkan diagnosis 5 TS
menghasilkan diagnosis awal dan awal dan masalah kesehatan pasien 0 TT
masalah kesehatan pasien. (D, W)
(lihat juga ARK 3) w • DPJP
• PPJA
5. Ada bukti pelaksanaan asesmen D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan asesmen 10 TL
awal pasien rawat jalan awal pasien rawat jalan menghasilkan rencana s TS
menghasilkan rencana asuhan asuhan 0 TT
(D,W)
w • DPJP
• PPJA
6. Ada bukti pelaksanaan pasien D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan pasien 10 TL
rawat jalan dengan penyakit rawat jalandengan penyakit akut /non kronis, 5 TS
akut/non kronis, asesmen awal asesmen awal diperbaharui setelah 1 (satu) bulan 0 TT
diperbaharui setelah 1 (satu)
bulan. (D,W) w • DPJP
• PPJA
7. Ada bukti pelaksanaan pasien D Bukti dalam RM tentang pelaksanaan pasien 10 TL
rawat jalan dengan penyakit rawat jalan dengan penyakit kronis, asesmen 5 TS
kronis, asesmen awal diperbaharui awal diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan 0 TT
setelah 3 (tiga) bulan. (D, W)
w • DPJP
• PPJA
Standar AP 1.3
Asesmen awal masing-masing pasien gawat darurat meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, pengkajian
pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual pasien.
Elemen Penilaian AP 1.3 Telusur Skor
1. Rumah Sakit menetapkan R Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian 10 TL
kerangka waktu penyelesaian asesmen awal pasien gawat darurat . .
w • PPJA
• Dietisien
• Paslen/keluarga
Standar AP 1.4.1
Asesmen awal pasien mencakup juga kebutuhan fungsional, termasuk risiko Jatuh, kemudian dlruiuk untuk
asesmen dan tindakan lebih lanjut jika perlu.
Elemen Penilaian AP 1.4.1 Telusur Skor
1. RS menetapkan kriteria asesmen R Regulasi tentang kriteria asesmen kebutuhan 01 TL
kebutuhan fungsional dan risiko fungsional dan risiko jatuh - -
jatuh, yang dikembangkan 0 TT
bersamastafyang kompetendan
berwenang. (R)
2. Pasien diskrining untuk kebutuhan D Bukti dalam RM tentang skrining kebutuhan 10 TL
fungsional termasuk risiko jatuh. fungsional dan risiko jatuh s TS
(lihat SKP 6) (D,W) 0 TT
w • PPJA
• Pasien/Keluarga
3. Pasien dengan kebutuhan D Bukti dalam RM hasil skrining kebutuhan 10 TL
fungsional lanjutan termasuk risiko fungsional dan rlsiko jatuh memperoleh asuhan s TS
jatuh, memperoleh asuhan yang yang sesuai ketentuan RS 0 TT
sesuai ketentuan RS. (D,W)
w • PPJA
• Pasien/Keluarga
Standar AP 1.5
Semua pasien rawat inap dan rawat jalan diskrining terhadap nyeri dan jika ada nyeri dilakukan asesmen.
Maksud dan Tujuan AP 1.5 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 1.5
1. RS menetapkan regulasi pasien R
Telusur
Regulasi tentang skrining nyeri, termasuk 10
Skor
TL
l
diskrining untuk rasa nyeri (lihat asesmen nyeri sesuai dengan AP 1.5 EP 2 - -
juga PAP.6, EP 1). (R) 0 TT
2. Apabila diidentifikasi ada rasa D 1) Bukti dalam RM tentang skrining 10 TL
nyeri pada asesmen awal, lakukan 2) Bukti dalam RM tentang asesmen nyeri s TS
asesmen lebih mendalam, sesuai 0 TT
dengan umur pasien, dan w • PPJA
pengukuran intensitas dan kualitas • Pasien/Keluarga
nyeri seperti karakter,
kekerapan/frekuensi, lokasi dan
lamanya. (D,W) (lihat juga PAP 6
EP 1)
l
54 INSTR UM EN SURVEI STANOAR NASIONAL AKREOITASI RU MAH SAKIT EDISI 1
t
L
{
3. Asesmen dicatat sedemikian D Bukti dalam RM tentang asesmen ulang rasa 10 TL
sehingga memfasilitasi asesmen nyeri dan tindak lanjutnya 5 TS
ulangan yang teratur dan tindak 0 TI
lanjut sesuai kriteria yang w • PPJA
dikembangkan oleh RS dan • Pasien/Keluarga
kebutuhan pasien. (D,W)
Standar AP 1.6
. RS _menetapkan regulasi_ tentang_asesmen tambahan_ untuk populasi _pasien tertentu. -
Maksud dan Tujuan AP 1.6 : lihat SNARS 1
Asesmen tambahan antara lain untuk:
. Neonatus
.
r . Anak
. Remaja
Obstetri/maternitas
.
.Geriatri
Pasien dengan kebutuhan untuk P3(Perencanaan Pemulangan Pasien)
f Sa kit terminal/menghadapi kematian
L
4. Ada bukti asesmen ulang oleh PPA D Bukti dalam RM tentang asesmen ulang yang 10 TL
lainnya dilaksanakan dengan dilakukan oleh PPA lainnya 5 TS
interval sesuai regulasi RS. (D,W)
- 0 TT
w • PPA lainnya
• Pasien/keluarga
Standar AP 2.1
RS menetapkan regu!asi hasil asesmen ulang dicatat di rekam medis dan didokumentasikan dengan baik dan
dapat dengan cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis.
Maksud dan Tujuan AP 2.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 2.1 Telusur Skor
1. RS menetapkan pengaturan urutan R Regulasi tentang pengaturan urutan 10 TL
penyimpanan lembar-lembar RM penyimpanan lembar RM sesuai MIRM 13 EP 5 - -
0 TT
agar mudah dicari kembali diakses
dan terstandar, PPA dapat
r
menemukan dan mencari kembali
hasil asesmen di rekam medis. (R)
2. Asesmen ulang dicatat di dokumen 0 Bukti dalam RM tentang asesmen ulang di 10 TL
Catatan Perkembangan Pasien dokumentasikan di CPPT 5 TS
Terintegrasi (CPPT). (D) 0 TT
StandarAP 3
RS menetapkan regulasi tentang PPA yang kompeten dan diberi kewenangan melakukan asesmen awal dan
asesmen ulang.
Maksud dan Tujuan AP 3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 3 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang menetapkan R Regulasi tentang PPA yang kompeten dan 10 TL
PPA yang kompeten dan berwenang melakukan asesmen awal, asesmen - -
berwenang metakukan asesmen ulang dan asesmen gawat darurat sesuai EP 3 0 TT
awal, asesmen ulang dan dalam bentuk SPK dan RKK
asesmen gawat darurat. (R)
2. PPA yang kompeten dan D Bukti dalam RM tentang asesmen dilakukan oleh 01 TL
berwenang melakukan asesmen PPA yang kompeten dan berwenang 5 TS
{D,W) 0 TT
w • PPA
• Pasien/keluarga
3. Asesmen gawat darurat D Bukti dalam RM tentang asesmen gawat darurat 10 TL
dilaksanakan oleh PPA yang dllaksanakan oleh PPA yang kompetendan 5 TS
kompeten dan berwenang. (D,W) berwenang 0 TT
w • PPA
• Pasien/keluarga
StandarAP4
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja secara tim memberikan asuhan pasien terintegrasi, masing-masing
melakukan asesmen berbasis pengumpulan lnformasi, melakukan analisis untuk membuat rencana asuhan
(IAR), dengan OPJP sebagai ketua tim asuhan yang mengintegrasikan asuhan, termasuk menentukan
prioritas kebutuhan mendesak bagi pasien rawat inap.
Maksud dan Tujuan AP 4 : Lihat SNARS 1
Hasil asesmen pasien diintegrasikan sesuai konsep pelayanan berfokus pd pasien {PCC). Hasil asesmen yang
terintegrasi menjadi dasar Asuhan Pasien Terintegrasi, baik yang bersifat integrasi horisontal maupun vertikal,
dengan elemen:
L
a) OPJP sebagai ketua tim asuhan pasien (Clinical leader)
b) PPA bekerja d tim interdisiplin dgn kolaborasi interprofesional, berdasarkan Standar Pelayanan Profesi
masing-masing
c} Manajer Pelayanan Pasien/ Case Manager menjaga kesinambungan pelayanan
d) Proses asuhan melibatkan dan memberdayakan pasien dan keluarga. (lihat AP 4, PAP 2, PAPS)
e) Perencanaan Pemulangan Pasien I Discharge Planning terintegrasi
f) Asuhan Gizi·Terintegrasi (lihat PAPS}
Elemen Penilaian AP 4 Telusur Skor
L
'- .,.
56 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI ~
l
1. Ada bukti hasil asesmen awal dan D Bukti dalam RM tentang hasit asesmen awal dan 10 Tl
asesmen ulang oleh masing- asesmen ulang oleh PPA diintegrasikan 5 TS
masing PPA diintegrasikan. (D,W) 0 TT
--
w • PPA
• MPP
2. Ada bukti hasil asesmen dianalisis D Bukti dalam RM tentang hasil asesmen dianalisis 10 Tl
untuk membuat rencana asuhan. untuk menyusun rencana asuhan 5 TS
(D,W) 0 TT
w • PPA
• MPP
3. Berdasarkan hasil asesmen dan D Bukti dalam RM tentanghasil asesmen dan 10 Tl
rencana asuhan PPA lainnya, DPJP rencana asuhan PPA lainnya diintegrasikan oleh 5 TS
mengintegrasikan rencana asuhan DPJP 0 TT
dan tindak lanjutnya. (lihat PAP
2-1, PAP 5) (D,W) w • DPJP
• PPAlainnya
• MPP
PElAYANAN lABORATORIUM
StandarAP 5
Pelayanan laboratorium tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan_
Maksud dan Tujuan AP 5 : lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 5 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang R 1) Pedoman pengorganisasian unit laboratorium 10 Tl
pengorganisasian dan pengaturan sesuai dengan TKRS 9 EP 1 5 TS
pelayanan laboratorium secara 2) Pedoman pelayanan unit laboratorium secara 0 TT
terintegrasi. (R) terintegrasi, termasuk EP 4 dan EP 5, sesuai
dengan TKRS 10 EP 1
2. Ada pelaksanaan pelayanan 0 Lihat daftar jaga, form permintaan dan hasil 10 Tl
laboratorium tersedia 24 jam. pemeriksaan 5 TS
(O,W) 0 TT
w • Stat klinis
• Stat laboratorium
3_ Ada daftar spesialis dalam bidang w Stat laboratorium tentang daftar spesialis dalam 10 TL
diagnostik khusus yang dapat bidang diagnostik khusus 5 TS
dihubungi jika dibutuhkan (W) 0 TT
L
4. Ada pelaksanaan supervisi D Bukti supervisi pelayanan laboratorium: 1
0 TL
f pelayanan laboratorium di RS. 1) bukti form ceklis 5 TS
I
(D,W) 2) bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
w Kepala laboratorium
Standar AP 5.3
RS menyusun program manajemen risiko di laboratorium, dilaksanakan, dilakukan evaluasi, di
dokumentasikan dan program sejalan dengan program manajemen risiko fasilitas dan program pencegahan
dan pengendalian infeksi.
-
Maksud dan Tujuan AP 5.3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 5.3 Telusur Skor
1. Ada program manajemen risiko R Program tentang manajemen risiko di 10 TL
menangani potensi risiko di laboratorium sesuai dengan MFK 2, MFK 4, MFK S - -
laboratorium,sesuai regulasi RS dan PKPO 3.1 0 TT
(R)
D
•
•
•
Kepala laboratorium
Stat laboratorium
Penanggung jawab manajemen
Bukti tentang pelaporan dan penanganan staf
risiko
10 TL
r
penanganan staf yang terpapar di yang terpapar di unit laboratorium sesuai dengan 5 TS
unit laboratorium dicatat sesuai PPIS 0 rr
denganregulasi PPI RS dan
peraturan perundang-undangan w • Kepala laboratorium
(D,W) • Stat laboratorium
I
r
3. Ada bukti unit laboratorium 0 Bukti unit Jaboratorium menjalankan ketentuan 10 TL
menjalankan ketentuan sesual sesuai dengan butir a) s/d g) dalam maksud dan 5 TS
dengan butir a) s/d g) dalam tujuan sesuai dengan MFK 5 EP 3 0 rr
maksud dan tujuan (D,W)
w • Kepala laboratorium
• Stat laboratorium
4. Ada bukti dilakukan tindakan
koreksi, dicatat, dievaluasi dan
D Bukti pelaksanaan:
1) dilakukan tindakan koreksi, dicatat dan
10
5
Tl
TS
f
dilaporkan kepadapenanggung dievaluasi 0 rr
jawab/koordlnator K3 RS jika 2) bukti laporan tentang masalah dan terjadi
muncul masalah dan terjadi kecelakaan
kecelakaan (D,W)
w • K3RS
• Kepala laboratorium
• Stat laboratorium
Standar AP 5.3.2
Ada prosedur melaporkan hasil laboratorium yang kritis
Maksud dan Tujuan AP 5.3.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 5.3.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang disusun secara R Regulasi tentang penetapan hasll laboratorium 10 TL
kolaboratif tentang hasil yang kritls termasuk pelaporan dan tindak - -
laboratorium yang kritis, lanjutnya, yang disusun secara kolaboratif 0 rr
pelaporan oleh siapa dan kepada
siapa, dan tindak lanjutnya. (R)
2. Hasil laboratorium yang kritis D Bukti dalam RM tentanghasil laboratorium yang 10 rt
dicatat didalam rekam medis kritis s TS
pasien (Iihat juga SKP 2 .1 EP 2 ) 0 rr
(D,W) w • DPJP
l
• PPJA
• Staf klinis
3. Ada bukti tindak lanjut dari D Bukti tentang penyusunan regulasi dan tindak 10 Tl
pelaporan hasil laboratorium yang lanjut dari pelaporan hasll laboratorium yang s TS
kritis secara kolaboratif. {D,W} kritis secara kolaboratif. 0 rr
w • DPJP
• PPJA
• Staf laboratorium
4. Ada bukti pelaksanaan evaluasi 10
dan tindak lanjut terhadap seluruh
D Bukti pelaksanaan evaluasi dan tlndak lanjut
terhadap seluruh proses 5
Tl
TS L
proses, agar memenuhi ketentuan 0 TT
serta dimodifikasi sesuai w • DPJP
kebutuhan. (D,W) • PPJA
• Staf klinis
• Staf laboratorium
Standar AP 5.4
Ru mah sakit menetapkan kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan laboratorium.
Maksud dan Tujuan AP 5.4: Lihat SNARS. l
. ..,
60 INSTRUMEN SURVEI STAN DAR NASIONAL AKREDITASI RU MAH SAKIT EDISI 1
Telusur Skor
Elemen Penilaian AP 5.4
'
TL
1. RS menetapkan kerangka waktu R Regulasi tentang kerangka waktu penyelesaian 10
w • Staf laboratorium
• Penanggungjawab data
3. Ada bukti pencatatan dan evaluasi D Bukti pencatatan dan evaluasi waktu 10 TL
waktu penyelesaian pemeriksaan penyelesaian pemeriksaan cito sesuai dengan 5 TS
cito. (D,W) TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2 0 rr
w • Staf laboratorium
• Penanggung jawab data
Standar AP 5.5
RS menetapkan regulasi yang mengatur tentang uji fungsi, inspeksi, pemeliharaan, kalibrasi secara tetap
(regular) terhadap semua peratatan yang digunakan untuk pemeriksaan di laboratorium dan hasil
pemeriksaan didokumentasikan.
Maksud dan Tujuan AP 5.5 : Lihat SNARS 1
Staf laboratorium harus memastikan semua peralatan laboratorium berfungsi dgn baik dan aman bagi
penggunanya. Lab menetapkan dan melaksanakan program pengelolaan peralatan laboratorium termasuk
peralatan yang merupakan kerjasama dgn pihak ketiga yang meliputi,
a) Uji fungsi
b) lnspeksi berkala
c) Pemeliharaan berkala
d) Kaliberasi berkala
e) ldentifikasi dan inventarisasi peralatan laboratorium
f) Monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
g) Proses penarikan (recall)
h) Pendokumentasian
Elemen Penflaian AP 5.5 Telusur Skor
w Operator alat
-
• IPSRS
w • Stai laboratorium
• Stat farmasi
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan evaluasi/audit semua reagen: 10 TL
evaluasi/audit semua reagen. 1) Bukti form ceklis 5 TS
(D,W) 2) Bukti pelaksanaan audit 0 TT
w • Staf laboratorium
• Stat farmasi
Standar AP.5.7
Ada regulasi tentang pengambilan, pengumpulan, identifikasi, pengerjaan, pengiriman, penyimpanan,
pembuangan speslmen dan dilaksanakan
Maksud dan Tujuan AP.5.7: Lihat SNARS 1
Regulasi dan implementasi meliputi,
------·- f
62 INSTRUMEN SURVEI STANDARNASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
.. Permintaan pemeriksaan
Pengambilan, pengumpulan dan identifikasi spesimen
f
. Pengiriman, pembuangan, penyimpanan dan pengawetan spesimen
Penenmaan, penyimpanan, telusur spesimen (tracking). Tracking adalah telusur spesimen bila ada keluhan
tidak ada hasil dari suatu spesimen yang telah dikirim atau bila ada permintaan mengulang pemeriksaan.
Telusur biasanya untuk spesimen yang diambil dalam waktu 24 jam.
Regulasi ini berlaku untuk spesimen yang dikirim ke laboratorium rujukan ,layanan laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan. Pad a jaringa n I cairan tubuh yang diam bil dengan tindakan invasif, sebagai standar
penetapan diagnosis_ dilakukan pemeriksaan patologi anatomi (laboratorium internal atau rujukan)
Elemen Penilaian AP 5.7 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pengambilan, R Regulasi tentang spesimen meliputi: 10 TL
pengumpulan, identifikasi, 1) Pengambilan - -
pengerjaan, pengiriman, 2) Pengumpulan 0 TT
pembuangan spesimen (R) 3) ldentifikasi
4) Pengerjaan
5) Pengiriman
6) Pembuangan
2. Ada bukti pelaksanaan permintaan D Bukti permintaan pemeriksaan oleh PPA yang 10 TL
pemeriksaan oleh PPA yang kompeten dan berwenang 5 TS
kompeten dan berwenang (D,W) 0 TT
w • PPA
• Staf laboratorium
3. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan pengambilan, pengumpulan 10 TL
pengambilan, pengumpulan dan dan identifikasi spesimen sesuai regulasi 5 TS
identifikasi spesimen sesuai 0 TT
dengan regulasi (D,W} w Staf laboratorlurn
Bukti pelaksanaan pengiriman, pembuangan, 10 Tl
4. Ada bukti pelaksanaan pengiriman, D
pembuangan, penyimpanan, penyimpanan, pengawetan spesimen 5 TS
pengawetan spesimen sesuai 0 TT
dengan regulasi (D,W} w Stat 1aboratorium
5. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, 10 TL
penerimaan, penyimpanan, telusur telusur spesimen (tracking) 5 TS
spesimen (tracking) sesuai dengan 0 TT
regulasi. (D,W} w Staf laboratorium
6. Ada bukti pengelolaan D Bukti oengelolaan pemeriksaan jaringan I cairan 10 TL
pemeriksaan jaringan/cairan 5 TS
sesuai dengan regulasi. (D,W} w Staf laboratorium 0 TT
7. Ditetapkan prosedur bila D Bukti pelaksanaan rujukan 10 TL
5 TS
menggunakan laboratorium
rujukan. (D) 0 TT
Standar AP 5.8
RS menetapkan nilai normal dan rentang nilai untuk interpretasi dan pelaporan hasil laboratorium klinis.
Maksud dan Tujuan AP 5.8 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 5.8 Telusur Skar
1. Ada regulasi tentang penetapan R Regulasi tentang penetapan dan evaluasi 10 TL
dan evaluasi rentang nilai normal rentang nilai normal - -
untuk interpretasi, pelaporan hasil 0 TT
laboratorium klinis. (R)
2. Pemeriksaan laboratorium harus D Bukti permintaan pemeriksaan laboratorium 10 TL
dilengkapi dengan permintaan dilengkapi dengan permintaan tertulis disertai 5 TS
pemeriksaan tertulis disertai dengan ringkasan klinis 0 TT
dengan ringkasan klinis. (D,W)
w • DPJP
• Staf laboratorium
w
Bukti pelaksanaan PME laboratorium
• Kepala laboratorium
rujukan. 10
0
5
TI
TL
TS L
3. Ada staf yang bertanggung jawab
mereview dan menindak lanjuti
D
• Staf laboratorium
Bukti penetapan stat yang bertanggung jawab
mereview dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan
10
5
TL
TS
L
hasil pemeriksaan laboratorium dari laboratorium rujukan 0 TT
yang diberikan. (D,W)
w • Kepala laboratorium
RS menetapkan regulasi ten tang penyelenggaraan pelayanan darah dan menjamin pelaya nan yang diberikan
sesual peraturan perundang-undangan dan standar pelayanan
r--- ·--·~ ·~--------- "-
Maksud dan Tujuan AP 5.11, AP 5.11.1 dan AP 5.11.2
Pelayanan darah, yang diselenggarakan di RS, harus berada dibawah tanggung jawab seorang profesional
dengan pendidikan, keahlian, pengalaman yang memenuhi syarat dan berdasar peraturan perundang-
undangan dalam hal ini kerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia). Staf tersebut bertanggung jawab
terhadap semua aspek pelayanan darah di RS.
Lingkup pelayanan meliputi penetapan, pelaksanaan, dokumentasi dan proses untuk,
a) Permintaan darah
b} Penyimpanan darah
c} Tes kecocokan
d) Distribusi darah
Elemen Penilaian AP 5.11 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang penyediaan R Regulasi tentang penyedlaan dan pelayanan 10 TL
dan pelayanan darah meliputi a) darah, termasuk bank darah RS 5 TS
s/d d) pada maksud dan tujuan 0 rr
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (R)
2. Pemberian darah harus D 1) Bukti tentang penjelasan tentang tujuan, 10 TL
mendapatkan persetujuan dari manfaat, risiko dan komplikasi pemberian 5 TS
pasien atau keluarga, yang transfusi darah dan produk darah 0 TI
sebelumnya telah mendapatkan 2) Bukti persetujuan pemberian darah dan
penjelasan tentang tujuan, produk darah sesuai dengan PAB 7.1
manfaat, risiko dan komplikasi
pemberian transfusi darah dan w • PPA
produk darah. (D,W) (Lihatjuga • Stat klinis
HPK.2.1 EP 4, SKP 1 EP 4) • Pasien/keluarga
3. Ada bukti dilaksanakan monitoring D 1) Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi 10 TL
dan evaluasi pemberian transfusi pemberian transfusi darah dan produk darah 5 TS
darah dan produk darah dan 2) Bukti pelaksanaan taporan bila terjadi reaksi 0 rr
dilaporkan bila terjadl reaksi transfusi sesuai dengan PMKP 9.2 EP 2
transfusi. {D,W) (Lihatjuga PAP 3.3
dan PMKP 9.2 EP 2) w • Staf klinis
• Penanggung jawab manajemen risiko
• Tim KPRS
Standar AP 5.11.1
RS menetapkan regulasi bahwa seorang profesional yang kompeten dan berwenang, bertanggung jawab
untuk penyelenggaraan pelayanan darah dan menjamin pelayanan yang diberikan sesuai peraturan
perundangan dan standar pelayanan
Elemen Penilaian AP 5.11.1 Telusur Skor
1. Seorang profesional yang R Regulasi tentang penetapan penanggung jawab 10 Tl
kompeten dan berwenang, pelayanan darah dan transfusi yang kompeten - -
ditetapkan bertanggungjawab dan berwenang 0 rr
untuk pelayanan darah dan
tranfusi (Ii hat juga, PAP .3.3;
TKRS.9) (R)
2. Ada supervisi meliputi a) s/d d) di D Bukti supervisi : 10 Tl
maksud dan tujuan.{D,W) • Bukti form check list (ceklis} 5 TS
• Bukti pelaksanaan supervisi 0 TI
3. Ada bukti pelaksanaan pe!ayanan D Bukti tentang pelaksanaan pelayanan RIR sesuai 10 TL
RIR sesuai regulasi. (D,W} regulasi 5 TS
0 rr
w • Kepala RIR
• Staf RIR
4. Ada bukti pengawasan D Bukti tentang pengawasan pelaksanaan 10 TL
pelaksanaan administrasi. (D,W) ad m inistrasi 5 TS
0 TI
w • Kepala RIR
• Staf RIR
5. Ada bukti pelaksanaan program D Bukti tentang pelaksanaan program kendali mutu 10 TL
kendali mutu. (D,W) sesuai dengan TKRS 11 dan PMKP 6 5 TS
0 rr
w • Kepala RIR
• Stat RIR
6. Ada bukti pelaksanaan monitoring D Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi 10 TL
dan evaluasi semua jenis pelayanan RIR 5 TS
pelayanan RIR (D,W} 0 rr
w • Kepala RIR
• Stat RIR
Standar AP 6.2
Semua stat RIR mempunyai pendidikan, pelatihan, kualifikasi dan pengalaman yang dipersyaratkan untuk
mengerjakan pemeriksaan.
Maksud dan Tujuan AP 6.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian AP 6.2 Telusur Skar
1. RS melakukan analisis pola D Bukti tentang analisis pola ketenagaan sesuai 10 TL
ketenagaan staf RIR yang adekuat dengan KKS 2 dan KKS 2.1 5 TS
untuk memenuhi kebutuhan 0 rr
pasien (D,W) (lihatjuga TKRS w • Kepala SDM
9.Ep2. PMKP 6 EP2) • Kepala RIR
2. Stat RIR dan stat lain yang D Bukti kredensial dari staf pelaksanaan tes 10 TL
melaksanakan tes termasuk yang termasuk staf kllnls untuk melakukan Point of 5 TS
mengerjakan pelayanan pasien di care Testing {POCT) 0 TT
tempat tidur (point-of-care test)
l pasien, memenuhi persyaratan w • Komite medis
kredensial (lihat juga KPS.4, EP 1). • Sub komite kredensial
I (D,W) • Staf medis terkait
w Kepala RIR
l
Standar AP 6.3
RS menyusun program manajemen risiko di pelayanan RIR, dilaksanakan, dilakukan evaluasi, di
dokumentasikan dan program sejalan dengan progar manajemen risiko fasilitas dan program pencegahan dan
pengendalian inteksi. (Ii hat juga MFK 5)
Maksud dan Tujuan AP.6.3 dan AP 6.3.1: Lihat SNARS 1
Manajernen keamanan radiasi meliputi,
a) Kepatuhan terhadapstandar yang berlaku dan peraturan perundang-undangan
b) Kepatuhan terhadap standar dari manjemen fasilitas, radiasi dan program pencegahan dan pengendalian
infeksi
c) Tersedianya APOsesuai pekerjaan dan bahaya yang dihadapi
d) Orientasi bagi semua staf pelayanan Radiodiagnostik, lmajing Dan Radiologi lntervensional (RIR ) tentang
praktek dan prosedur keselamatan
e} Pelatihan (in service training) bagi stat untuk pemeriksaan baru dan menangani bahan berbahaya produk
baru (Iihat juga, MFK.4; MFK.4.1; MFK.S)
f
Elemen Penilaian AP 6.3 Telusur Skor
1. RS menetapkan program R Program tentang manajemen risiko di RIR sesuai 10 TL
manajemen rlsiko menangani dengan MFK 2, MFK4, MFK 5 dan PKPO3.1 5 TS
potensi risiko keamanan radiasi di 0 TI
pelayanan RIR sesuai butir a) s/d
e) dalam Maksud dan Tujuan. (R,)
( lihat juga MFK4 EP 1)
2. Ada bukti pelaksanaan program 0 Bukti pelaksanaan program manajemen risiko 10 TL
manajemen risiko yang merupakan merupakan bagian dari manajemen risiko RS dan 5 TS
bagian dari manajemen risiko RS program PP! 0 TI
(radiasi) dan program pencegahan
dan pengendallan inteksi (D,W) w • Penanggungjawab manajemen risiko
• PPI
3. Ada bukti laporan kepada D Bukti laporan dan bila ada kejadlan 10 TL
pimplnan RS paling sedikit satu 5 TS
tahun sekali dan bila ada kejadlan. w • Komite/tim PMKP 0 TI
(D,W) (lihat juga MFK 3) • Kepala RIR
• Stat RIR
4. Diadakan orientasi dan pelatihan D Bukti pelaksanaan: 10 TL
berkelanjutan (ongoing) bagi staf 1) Orientasl 5 TS
RIR tentang prosedur keselamatan 2) Pelatihan berkelanjutan (ongoing) 0 TI
dan keamanan untuk mengurangi bagi stat RIR sesuai dengan KKS 7 dan KKS 8
risiko serta pelatihan tentang
prosedur baru yang menggunakan
bahan berbahaya (lihat juga,
MFK.11; TKRS.9; KPS.8)(0,0,W) w Staf RIR
Standar AP 6.3.1
Rumah Sakit menetapkan bagalmana mengfdentifikasi dosis maksimun radiasi untuk setiap pemeriksaan
Radiodiagnostik, lmajing dan Radiologi lntervensional
Elemen Penilaian AP 6.3.1 Telusur Skor
1. RS menetapkan regulasi sebelum R Regulasf tentang : 10 TL
dilakukan pemeriksaan RIR harus 1) Prosesidentifikasi dosis maksimun radiasi 5 TS
ada penjelasan dari Radiolognya untuk setiap RIR sesuai EP 2 0 TI
dan harus ada persetujuan dari
pasien atau keluarga {R)
2) Penjelasandari Radiologsebelum dilakukan
RlR
3) Persetujuan dari pasien atau keluarga
L
sebelum dilakukan pemeriksaan RIR
radiasi
Standar AP 6.4
w • Staf RIR
• Penanggung jawab data
3. Dilakukan pencatatan dan evaluasi D Bukti pencatatan dan evaluasi waktu 10 TL
waktu penyelesaian pemeriksaan penyelesaian pemeriksaan cito sesuai dengan 5 TS
cito. (D,W) (lihatjuga, PAB.7) TKRS 11 EP 2 dan PMKP 6 EP 2 0 TT
w • Staf RIR
• Penanggung Jawab data
Standar AP 6.5
RS menetapkan regulasi yang mengatur tentang uji fungsi, lnspeksi, pemellharaan, kalibrasi secara tetap
(regular) terhadap semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan di bagian Radiodiagnostik, lmajing
dan Radiologi lntervensional dan hasil pemeriksaan didokumentasikan.
Maksud dan Tujuan AP 6.5 : Lihat SNARS 1
Stat RIR harus memastikan semua peralatan RIR berfungsi dengan baik dan aman bagi pengguna /petugas
dan pasien.
Pengadaan peralatan pelayanan RIR agar secara bertahap kearah tekno[ogi radiologi digital dan dapat
dilakukan dengan teleradiologi.
Radiodiagnostik, lmajing Dan Radiologi lntervensional (RIR) menetapkan dan melaksanakan program
pengelolaan peralatan RIR termasuk peralatan yang merupakan kerjasama dengan pihak ketiga yang
meliputi,
a) Uji fungsi
b) lnspeksi berkala
c) Pemeliharaan berkala
d) Kaliberasi berkala
e) ldentifikasi dan inventarisasi peralatan Radiodiagnostik, lmajing Dan Radiologi lntervensional.
f) Monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
g) Proses penarikan (recall)
h) Pendokumentasian (lihat juga, MFK.8; MFK.8.1)
Elemen Penilaian AP 6.5 Telusur Skor
1. Ada regulasi dan program untuk R Program tentang pengelolaan peralatan 10 TL
pengelolaan peralatan pelayanan Radiodiagnostik, lmajing Dan Radiologi 5 TS
RIR yang meliputi butir a) s/d h) lntervensional ( lihat MFK 8 ), termasuk alat yang 0 TT
l
dalam Maksud dan Tujuan (R) tersedia melalui kontrak
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1 69
L
2. Ada bukti staf yang terlatih D Bukti pelaksanaan uji fungsi oleh staf yang 10 TL
melaksanakan uji fungsi dan terlatih, dengan bukti sertifikat pelatihan di s TS
didokumentasikan. (D,W} dalam file kepegawaian 0 TT
w Operator alat
3. Ada bukti staf yang terlatih D Bukti inspeksi: 10 TL
melaksanakan inspeksi berkala dan 1) Bukti form ceklis s TS
didokumentasikan. (D,W) 2) Bukti pelaksanaan inspeksi 0 TT
oleh staf yang terlatih, dengan bukti sertifikat
pelatihan di dalam file kepegawaian
w • Operator alat
• Stat terkait
• IPSRS r
4. Ada bukti staf yang terlatih D Bukti pelaksanaan pemeliharaan berkala oleh 10 TL
melaksanakan pemeliharaan staf yang terlatih, dengan bukti sertifikat 5 TS
berkala dan didokumentasikan. pelatihan di dalam file kepegawaian 0 TT
(D,W)
w • Operator alat
• Staf terkait
• IPSRS
5. Ada bukti staf yang terlatih D Bukti pelaksanaan kalibrasi berkala oleh staf 10 TL
melaksanakan kalibrasi berkala yang terlatih, dengan bukti sertifikat pelatihan di 5 TS
dan didokumentasikan. (D,W) dalam file kepegawaian 0 TT
w • Operator alat
• Stat terkait
• IPSRS
6. Ada daftar inventaris peralatan 0 Bukti daftar inventaris peralatan Radiodiagnostlk, 10 TL
pelayanan Radiodiagnostik, lmajing Dan Radlotogi lntervensional 5 TS
lmajing Dan Radiologi 0 TT
lntervensional (RIR ). (O.W) (lihat w • Operator alat
juga MFK.8, EP 2) • Staf terkait
• IPSRS
7. Ada bukti pelaksanaan monitoring D Bukti pelaksanaan monitoring dan tindakan 10 TL
dan tindakan terhadap kegagalan terhadap kegagalan fungsi alat 5 TS
fungsi alat dan didokumentaslkan. 0 TT
(D,W) w • Operator alat
• Staf terkait
• IPSRS
L
8. Ada bukti pelaksanaan bila terjadi D Bukti pelaksanaan bila terjadi proses penarikan 10 TL
proses penarikan (recall) dan kembali (recall). 5 TS
I
didokumentaslkan. (D,W) 0 TT
w • Operator alat
• Staf terkait
• IPSRS
9. Terhadap kegiatan a) sampai D Bukti dilakukan evaluasi berkala dan tindak lanjut 10 TL
dengan h) dalam Maksud dan terhadap kegiatan a) s/d h) dalam Maksud dan s TS
tujuan dilakukan evaluasi berkala Tujuan 0 TT
dan tindak lanjut ( D,W)
•
w
•
•
Operator alat
Staf terkait
IPSRS
l
Standar AP 6.6
Film X-ray dan bahan lainnya tersedia secara teratur.
Maksud dan Tujuan AP 6.6 : Lihat SNARS 1
L
Elemen Penilaian AP 6.6 Telusur Skor
1. RS menetapkan film x-ray dan
bahan lain yang diperlukan (lihat
juga MFK.5, EP 1). (R)
R Regulasi tentang film x-ray dan bahan lain yang
diperlukan
10
s
0
TL
TS
TT
L
-
w •
Stat Radiodiagnostik, lmajing Dan Radiologi
lntervensional
• Staf farmasi
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelaksanaan evaluasi/audit semua 10 Tl
evaluasi/audit semua perbekalan perbekalan terkait pemeriksaan: 5 TS
terkait pemeriksaan. (D,W) 1) Bukti form ceklis 0 TI
2) Bukti pelaksanaanaudit
w • Stat RIR
• Staf farmasi
Standar AP 6. 7
RS menetapkan program kendali mutu, difaksanakan,divalidasi dan didokumentasikan.
Maksud dan Tujuan AP 6.7: Lihat SNARS1
Kendall mutu yang baik sangat penting untuk menjamin pelayanan Radiodiagnostlk, lmajing Dan Radiologi
lntervensional (RIR) yang prima (lihatjuga, TKRS.11). Prosedur kendali mutu memuat;
a) Validasi metoda tes digunakan untuk presisi dan akurasi
b) Pengawasanharian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang kompeten dan berwenang
c) Koreksi cepat jika diketemukan masalah
d) Audit terhadap a.I : film, kontras, kertas USG, cairan developer, fixer
e) Dokumentasl hasil dan tindakan koreksi
Elemen Penilaian AP.6.7 Telusur Skar
1. RS menetapkan program mutu R Program mutu RIR, sesuai dengan TKRS 11 EP 2 10 TL
pelayanan RIR meliputi a) s/d e) dan PMKP6 EP 2 5 TS
sesuai maksud dan tujuan. (lihat 0 n
juga TKRS 11 )(R)
.,- 2. Ada bukti pelaksanaanvalidasi tes
metoda (D,W)
D Bukti pelaksanaanvalidasi metoda tes 10 TL
5 TS
1 w • Kepala RIR 0 rr
• Staf RIR
3. Ada bukti peogawasanharian hasil D Bukti pengawasan harian hasil pemeriksaan 10 TL
pemeriksaan imajing oleh stat imajing 5 TS
radiologi yang kompeten dan 0 TI
berwenang. (D,W) w • Kepala RIR
• Staf RIR
4. Ada bukti pelaksanaan koreksi D Bukti pelaksanaantindakan koreksi cepat 10 Tl
cepat jika diketemukan masalah. 5 TS
(D,W) w • Kepala RIR 0 rr
• Staf RIR
5. Ada bukti audit terhadap antara D Bukti pelaksanaanaudit. 10 TL
lain : film, kontras, kertas USG, s TS
cairan developer, fixer. (D,W) w • Kepala RIR 0 TI
• Staf RIR
6. Ada dokumentasi hasil dan D Bukti dokumentasi hasil dan tindakan koreksi 10 Tl
tindakan koreksi. (D,W) s TS
w • Kepala RIR 0 TI
• Staf RIR
L
72 INSTRUMEN SURVEI STANOARNASIONALAKREDITASR
I UMAH SAKIT EDISI 1
L
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
(PAP)
2. Asuhan seragam diberikan sesuai D Bukti di rekam medis tentang asuhan seragam 10 TL
persyaratan sesuai butir a) sampai sesuai butir a) sampai dengan e) 5 TS
dengan e) dirnaksud dan tujuan PAP 0 TT
1 (D,W) W • DPJP
·• PPJA
• MPP
• Kepala/staf unit pelayanan
• Pasien
Standar PAP 2
Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi serta koordinasi pelayanan dan asuhan kepada setiap pasien
Maksud dan Tujuan PAP 2 : Lihat SNARS 1
Pelaksanaan Asuhan Pasien Terintegrasi pusatnya adalah pasien dan mencakup elemen antara lain sebagai
berikut:
• Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga. (Ii hat PAP 4, PAP 2, PAP 5);
• DPJP sebagai Ketua tim PPA (Clinical Team leader);
• PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional, antara lain
memakai Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan PPA lainnya disertai Alur Klinis
terintegrasi/Clinica/ Pathway, dan Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi/CPPT;
• Perencanaan Pemulangan Pasien/Discharge Planning terintegrasi;
• Asuhan Gizi Terintegrasi (lihat PAP 5); Manajer Pelayanan Pasien/Case Manager.
Pendokumentasian di rekam medis merupakan alat untuk memfasilitasi dan menggambarkan integrasi serta
koordinasi asuhan. Secara khusus, setiap PPA mencatat observasi dan pengobatan di rekam medis pasien.
Demikian juga, setiap hasil atau simpulan dari rapat tim atau diskusi pasien dicatat dim CPPT. (lihat juga
PAPS, EP 2)
Elemen Penilaian PAP 2 Telusur Skor
l 1. Ada regulasiyangmengatur
pelayanan dan asuhan terintegrasi
R Regulasi tentang pelayanan dan asuhan
terintegrasi, termasuk tentang:
10
S
O
TL
TS
TT
di dan antar berbagai unit 1) pengintegrasian pelayanan oleh MPP/
L
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 73
L
4) EP 2 dan 3, serta PAP2.1 EP 3, 4, 5
5) komunikasi antar PPA dan
pendokumentasiannyasesuai EP 4 f
2. Rencanaasuhan diintegrasikan dan D Bukti di rekam medis tentangrencana asuhan TL
10
dikoordinasikan di dan antar diintegrasikan dan dikoordinasikan di dan antar 5 TS
berbagai unit pelayanan. (lihat juga berbagai unit pelayanan,juga untuk bukti PAP 2.1, 0 TI
ARK 2, EP 3). (D,0,W) PAPS.
w • PPA
• Kepala unit Pelayanan
• MPP
4. Hasil atau simpulan rapat dari D Bukti di rekam medls tentang simpulan rapat dari 10 TL
tim PPA atau diskusi lain tentang Tim PPAatau komunikasi keseharian dalam asuhan s TS
kerjasama didokumentasikan terintegrasi antar PPA 0 TI
dalam CPPT. {D,W)
w PPA
Standar PAP 2.1
Rencanaasuhan individual setiap pasien dibuat dan di dokumentasikan
Catatan: satu rencana asuhan terintegrasi dengan sasaran-sasaran yang diharapkan oleh PPA lebih balk
daripada rencana terpisah oleh PPA rnaslng-masing. Rencana asuhan yang baik menjelaskan asuhan individual,
objektif, dan sasaran dapat dlukur untuk memudahkan asesmenulang serta revisi rencana asuhan. (lihat PPK 4)
Elemen Penilaian PAP2.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi asuhan untuk setiap R Regulasitentang rencana asuhan oleh PPAdengan 10 TL
pasien direncanakan oleh dokter metode IAR,termasuk tentang EP 2, 3, 4 dan 5 s TS
penanggung jawab pelayanan 0 TI
(DPJP), perawat, dan PPA lainnya
sesudah pasien masuk rawat inap.
(R)
2. Rencana asuhan dibuat untuk D Bukti di rekam medis tentang rencanaasuhan PPA 10 TL
r
setiap pasien dan dicatat oleh PPA 5 TS
yang memberikan asuhan di rekam w PPA 0 TI
medis pasien.(D,W)
3. Rencana asuhan pasien terintegrasi D Bukti di rekam medis tentang rencana asuhan 10 TL
dibuat dengan sasaran berdasar pasien terintegrasi dengan sasaran 5 TS
atas data asesmen awal dan 0 TI
kebutuhan pasien. (D,W) w PPA
4. Rencana asuhan dievaluasi D Bukti di rekam medis tentang evaluasi rencana 10 TL
secara berkala sesuai dengan asuhan secara berkala 5 TS
kondisi pasien, dimutakhirkan, 0 TI
atau direvisi oleh tim PPA berdasar w PPA
atas asesmen ulang. (D,W}
s. Perkembangan tiap pasien D Bukti di relearnmedis tentang perkembangan 10 TL
dievaluasi berkala dan dibuat pasien dievaluasi berkala dan dibuat notasi pada s TS
notasi pada CPPT oleh DPJP sesuai CPPT oleh DPJP sesuai dengan kebutuhan dan 0 TI
dengan kebutuhan dan diverifikasi diverifikasi harian o1eh DPJP
harian oleh DPJP. (D,W)
·------
w PPA
2. Stafyang meminta beserta apa D Bukti dalam rekam medis tentang alasan 10 TL
alasan dilakukan tindakan dicatat di permintaan 5 TS
rekam medis pasien. (D) 0 TT
3. Hasil tindakan dicatat di rekam D Bukti di rekam medis tentang hasil tindakan 10 Tl
medis pasien. (D) 5 TS
0 TT
4. Pada pasien rawat jalan bila D Bukti dalam rekam medis tentang asesmen bila 10 TL
dilakukan tindakan diagnostik dilakukan tindakan diagnostik invasif/berisiko 5 TS
invasif/berisiko harus dilakukan 0 TT
asesmen serta pencatatannya w • DPJP
dalam rekam medis. (D,W) • Kepala/staf unit pelayanan diagnostik antara
lain Unit Laboratorium, Unit Radiologi
Standar PAP 2.4
Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil asuhan yang tidak
diharapkan.
Maksud dan Tujuan PAP 2.4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PAP 2.4 Telusur Skor
1. Pasien dan keluarga diberikan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi hasil 10 TL
informasi tentang hasil asuhan asuhan dan pengobatan 5 TS
dan pengobatan (lihat juga HPK 0 TT
2.1.1, EP 1). (D,W) w • DPJP
• PPA lainnya
•
l
Pasien/keluarga
2. Pasien dan keluarga diberikan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi hasil 10 TL
informasi tentang hasil asuhan asuhan dan pengobatan yang tidak diharapkan 5 TS
dan pengobatan yang tidak 0 TT
diharapkan (lihat juga HPK 2.1.1, P w • DPJP
2}. (D,W} • PPA lainnya
• Pasien/keluarga
PELAYANAN PASIEN RfSIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI
L
Standar PAP 3
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien risiko tinggi dan pemberian pelayanan risiko tinggi
diberikan berdasar atas panduan praktik klinis dan peraturan perundangan-undangan.
Maksud dan Tujuan PAP 3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PAP 3 Telusur Skor
1. Ada regulasi proses identifikasi R Regulasi tentang proses identifikasi pasien risiko 10 TL
pasien risiko tinggi dan pelayanan tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai dengan 5 TS
risiko tinggi sesuai dengan populasi pasiennya, disertai penetapan risiko Cl TT
populasi pasiennya serta penetapan tambahan yang mungkin berpengaruh pada pasien
risiko tambahan yang mungkin risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi, termasuk EP
berpengaruh pada pasien risiko 2 dan EP 4
tinggi dan pelayanan risiko tinggi.
(R)
2. Staf dilatih untuk pemberian D Bukti pelaksanaan pelatihan staf tentang 10 TL
r
pelayanan pada pasien risiko tinggi pemberian pelayanan pada pasien rislko tinggi dan 5 TS
dan pelayanan rislko tinggi. (D,O,W) pelayanan risiko tinggi 0 TT
w • DPJP
• PPA lainnya
• Staf klinis
• Diklat
3. Ada bukti pelaksanaan pemberian D Bukti di rekam medls tentang pelaksanaan 10 TL
pelayanan pada pasien rlslko pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi 5 TS
tinggi dan pelayanan risiko tinggi. dan pelayanan risiko tinggi 0 TT
(D,O,W)
0 Uhat bukti pelaksanaan pemberian pelayanan
pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
tinggi
w
• DPJP
• PPA lainnya
• Stat klinis
4. Ada bukti pengembangan D Bukti pelayanan risiko tinggi dimasukkan ke dalam 10 TL
pelayanan risiko tinggi dimasukkan program peningkatan mutu rumah sakit 5 TS
ke dalam program peningkatan 0 TT
mutu rumah sakit. (D,W) w Komite/tim PMKP
DETEKSI (MENGENALI) PERUBAHAN KONOISI PASIEN
Standar PAP 3.1 I_
Staf klinis dilatih untuk mendeteksi (mengenall) perubahan kondisi pasien memburuk dan mampu melakukan
tindakan.
Maksud dan Tujuan PAP 3.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penllaian PAP 3.1
1. Ada regulasi pelaksanaan early
warning system (EWS). (R)
R
(EWS)
Telusur
Regulasi untuk pelaksanaan early warning system 10
-
Skor
TL
-
l
0 TT
2. Ada bukti staf klinis dilatih 0 Bukti pelaksanaan pelatihan staf klinis tentang EWS 10 TL
menggunakan EWS. (O,W) s TS
w Stat klinis 0 TT
3. Ada bukti stat klinis marnpu
melaksanakan EWS. (D,W,S)
D
w
Bukti di rekam medis tentang pelaksanaan EWS
Staf klinls
10
0
s
TL
TS
TT
L
s Peragaan pelaksanaan skoring EWS
4. Tersedia pencatatan hasil EWS. 0 Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL
(D,W) EWS 5 TS
0 TT
w Staf klinis
PELAYANAN RESUSIT ASI
t
Standar PAP 3.2
Pelayanan resusitasi tersedia di seluruh area rumah sakit
Maksud dan Tujuan PAP 3.2: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PAP 3.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi pelayanan resusitasi R Regulasi tentang pelayanan resusitasi 10 TL
yangtersedia dan dlberikan selama - -
24 jam setiap hari di seluruh area 0 TI
rumah sakit, serta peralatan medis
untuk resusitasi dan obat untuk
bantuan hidup dasar terstandar
sesuai dengan kebutuhan populasi
pasien (lihat PAB 3, EP 3). (R)
2. Di sefuruh area rumah sakit w • Tim code blue 10 TL
bantuan hidup dasar diberikan • Staf klinis 5 TS
segera saat dikenall henti jantung- 0 TI
paru dan tindak lanjut diberikan s • Peragaan BHD
kurang dari 5 menit. (W,S) • Peragaan aktivasi code blue (lihat KKS 8.1 EP 1
dan 2)
3. Staf diberi pelatihan pelayanan D Bukti pelatihan tentang pelayanan resusitasi (lihat 10 TL
resusitasi. (D,W) KKS 8.1 EP 1 dan 2) s TS
0 TI
w • Staf klinis
• Staf RS
• Diklat
Maksud dan Tujuan PAP 3.3 s/d PAP 3.9 : Lihat SNARS 1
Regulasi harus dibuat secara khusus untuk kelompok pasien yang berisiko atau pelayanan yang berisiko tinggi
agar tepat dan efektif dalam mengurangi risiko terkait. Sangatlah penting bahwa regulasi mengatur hal
tersebut.
a. Bagaimana perencanaan dibuat termasuk identifikasi perbedaan pasien dewasa dengan anak atau keadaan
khusus lain
b. Dokumentasi yang diperlukan oleh pelayanan secara tim untuk bekerja dan
berkomunikasi secara efektif
c. Pertimbangan persetujuan khusus bila diperlukan
d. Persyaratan pemantauan pasien
d. Kompetensi atau keterampilan yang khusus stat yg terlibat dalam proses asuhan
e. Ketersediaan dan penggunaan peralatan khusus
Pengobatan risiko tinggi lainnya selain kemoterapi termasuk antara lain radioterapi, KCI pekat, heparin, dsb.
Catatan: untuk standarPAP 3.3 s.d. PAP 3.9 maka elemen a) sampai dengan f) pada maksud dan tujuan harus
tercermin dalam regulasi yang disyaratkan.
PELAYANANDARAH
Standar PAP 3.3
Pelayanan darah dan produk darah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PAP 3.3 : Lihat SNARS 1
Pelayanan darah dan produk darah harus diberikan sesuai dengan peraturan perundang-perundangan meliputi
antara lain:
a) pemberian persetujuan (informed consent);
b) pengadaan darah;
c) identifikasi pasien;
l d) pemberian
e) monitoring
f) identifikasi
darah;
pasien;
dan respons terhadap reaksi transfusi.
Staf kompeten dan berwenang melaksanakan pelayanan darah dan produk darah serta melakukan monitoring
dan evaluasi.
Elemen Penilaian PAP 3.3 Telusur Skor
1. Ada regulasi pelayanan darah dan R Regulasi tentang pelayanan darah dan produk 10 TL
w • Stat klinis
,-....-. ·--· .. ,. -·-- ···-· ··---~-·- ··--- • Stat BDRS (Bank Darah RS)
3. Ada bukti stat yang kompeten dan D Bukti dalam rekam medis tentang pelayanan darah 10 TL
berwenang melaksanakan dan produk darah meliputi butir a) sampai dengan 5 TS
pelayanan darah dan produk darah f) dan berkas kredensial stat klinis 0 TT
serta melakukan monitoring dan r
evaluasi (lihat AP 5.11, EP 1). (D,W) w •
Stat klinis
•
Staf BDRS (Bank Darah RS)
PElAYANAN PASIEN KOMA DAN VANG MENGGUNAKAN VENTILATOR
Standar P.A.P 3.4
Rumah sakit menetapkan regulasi asuhan pasien yang menggunakan alat bantu hidup dasar atau
pasien koma.
Elemen Penilaian PAP 3.4 Telusur Skor
1. Ada regulasi asuhan paslen alat R Regulasi tentang asuhan pasien dengan alat bantu 10 TL
bantu hidup dasar atau pasien hidup dasar atau pasien koma 5 TS
koma. (R) 0 TI
2. Ada bukti pelaksanaan asuhan D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL
pasien dengan alat bantu hidup asuhan pasien dengan alat bantu hidup s TS
sesuai dengan regulasi. (D,W) 0 TT
w • PPA
• Staf klinis
3. Ada bukti pelaksanaan asuhan D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL
Rumah sakit memberikan pelayanan khusus terhadap pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak, serta populasi
yang berisiko disiksa dan risiko tinggi lainnya termasuk pasien dengan rlslko bunuh diri.
Elemen Penilaian PAP 3.8 Telusur Skor
1. Ada regulasi pelayanan khusus R Regulasi tentang pelayanan khusus terhadap pasien 10 TL
terhadap pasien yang lemah, lanjut yang lemah, lanjut usla, anak, dan yang dengan 5 TS
usia, anak, dan yang dengan ketergantungan bantuan, serta populasi yang 0 rr
ketergantungan bantuan, serta berisiko disiksa dan risiko tinggi lainnya termasuk
populasi yang berisiko disiksa dan pasien dengan risiko bunuh diri.
risiko tinggi lainnya termasuk
pasien dengan risiko bunuh diri. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan asuhan D Bukti dalam rekam medis tentang asuhan pasien 10 TL
pasien yang lemah dan lanjut usia yang lemah dan lanjut usia yang tidak mandiri s TS
yang tidak mandiri menerima 0 TT
asuhan sesuai dengan regulasi. w • PPA
(D,W) • Staf klinis
3. Ada bukti pelaksanaan asuhan D Bukti dalam rekam medis tentang asuhan pasien 10 TL
pasien anak dan anak dengan anak dan anak dengan ketergantungan 5 TS
ketergantungan sesuai dengan 0 TT
regulasi. (D,W} w • PPA
• Staf klinis
4. Ada bukti pelaksanaan asuhan D Bukti dalam rekam medis tentang asuhan terhadap 10 TL
terhadap populasi pasien dengan populasi pasien dengan risiko kekerasan dan risiko 5 TS
risiko kekerasan dan risiko tinggi tinggi lainnya termasuk pasien dengan risiko bunuh 0 TT
lainnya termasuk pasien dengan diri. (lihat MFK 4 EP 4)
rislko bunuh diri sesuai dengan
regulasi. (D,W) wPPA •
•
Staf klinis
PELAYANAN PASIEN KEMOTERAPI DAN TERAPI LAIN YANG BERISIKO TINGGI
Standar PAP 3.9
Rumah sakit memberikan pelayanan khusus terhadap pasien yang mendapat kemoterapi atau pelayanan lain yang
berisiko tinggi (misalnya terapi hiperbarik dan pelayanan radiologi intervensi).
Efemen Penilaian PAP 3.9 Telusur Skor
1. Ada regulasi pelayanan khusus R Regufasi pelayanan khusus terhadap: 10 TL
terhadap pasien yang mendapat 1) pasien yang mendapat kemoterapi TS s
kemoterapi atau pefayanan lain 2) pelayanan lain yang berisiko tinggi 0 rr
yang berisiko tinggi. (R)
•
IN.STRUMEN SURVEI STANDAR NASlONALAKREDITASI RUMA.1-i_SAKIT EDISI 1 79
L
2. Ada bukti pelaksanaan pelayanan D Bukti dalam relearn medis tentang pelaksanaan 10 TL
pasien yang mendapat kemoterapi pelayanan pasien yang mendapat kemoterapi 5 TS
sesuai dengan regulasi. (D,W) 0 TT
w • PPA
• Stat klinis
3. Ada bukti pelaksanaan pelayanan D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL
risiko tinggi lain (misalnya terapi pelayanan risiko tinggi lain (misalnya terapi 5 TS
hiperbarik dan pelayanan radiolog, hiperbarik dan pelayanan radiologi intervensi) 0 TT
intervensi) sesuai dengan regulasi.
(D,W) w • PPA
• Staf klinis
MAKANAN DAN TERAPI GIZI
Standar PAP 4
Tersedia berbagai pilihan makanan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya.
r
Maksud dan Tujuan PAP 4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PAP 4 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi pelayanan gizi, termasuk EP 2, 3, 4, 5 dan 10 TL
yang berkaitan dengan pelayanan 6 (bila diizinkan) 5 TS
gizi. (R) 0 TT
2. Rumah sakit menyediakan D Bukti pelaksanaan tentang penyedlaan makanan 10 TL J
makanan sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan pasien 5 TS
pasien. (D,O,W) 0 rr
0 Lihat rekam medis dan form pelayanan gizi
w • Stat kllnis
• Dietisien
• Pasien/keluarga
3. Ada bukti proses pemesanan D Bukti pemesanan makanan pasien sesuai dengan 10 TL
makanan pasien sesuai dengan status gizi dan kebutuhan pasien 5 TS
status glz] dan kebutuhan pasien 0 TT
serta dicatat di rekam medis. 0 Lihat rekam medis dan form pelayanan gizi
(D,O,W)
w • Stat klinis
• Dletisien
4. Makanan disiapkan dan disimpan 0 Lihat proses penyiapan dan penyimpanan makanan 10 TL
dengan mengurangi risiko 5 TS
kontaminasi dan pembusukan. w • Stat klinis 0 TT
(O,W) • Dietisien
• Pasien/keluarga
5. Distribusi makanan dilaksanakan D Bukti pelaksanaan distribusi makanan dilaksanakan 10 TL
tepat waktu sesuai dengan tepatwaktu 5 TS
kebutuhan. (D,O,W) 0 Lihat form pelayanan gizi 0 TT
w • Staf klinis
• Dietisien
• Pasien/keluarga
6. Jika keluarga membawa makanan D Bukti materi edukasi tentang pembatasan diet 10 TL
bagi pasien, mereka diberi edukasi pasien dan risiko kontaminasi serta pembusukan 5 TS
tentang pembatasan diet pasien 0 rr
dan risiko kontaminasi serta 0 Lihat form pemberian edukasi
pembusukan sesual dengan
regulasi. {D,O,W,S) w • Staf klinis
• Dietisien
• Pasien/keluarga
• Pasien/keluarga
Standar PAP 5
Pasien dengan rislko nutrisi menerima terapi gizi terintegrasi.
Maksud dan Tujuan PAPS: Lihat
1------------- -
SNARS 1
---~--·~-~·------- --~~---·
w • PPA
• Staf klinis
• Dietisien
4. Evaluasi dan monitoring terapi gizi D Bukti dalam rekam medis tentang evaluasi dan 10 TL
dicatat di rekam medis pasien. (lihat monitoring terapi gizi 5 TS
AP 2 EP 1). (D) 0 TT
w • PPA
• Stat klinis
• Dietisien
• Pasien/ke I uarga
PENGELOLAAN NYERI
Standar PAP 6
Rumah sakit menetapkan pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.
Maksud dan Tujuan PAP 6 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PAP 6 Telusur Skar
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang pelayanan pasien untuk mengatasi 10 TL
pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri, termasuk EP 2, 3, 4, S s TS
nyeri. (R) 0 TT
2. Pasien nyeri menerima pelayanan D Bukti dalam relearn medis tentang pelaksanaan 10 TL
untuk mengatasi nyeri sesuai pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan s TS
dengan kebutuhan. {D,W) kebutuhan 0 TT
w • PPA
• Staf klinis
• Pasien/ke 1 uarga
3. Pasien dan keluarga diberikan D Bukti dalam rekam medis tentang edukasi kepada 10 TL
edukasi tentang pelayanan untuk pasien-keluarga mengenai pelayanan untuk 5 TS
mengatasi nyeri sesuai dengan latar mengatasi nyeri sesuai dengan latar belaleang 0 TT
belakang agama, budaya, nilai-nilai agama, budaya, nilai-nitai pasien-keluarga
pasien, dan keluarga. (D,W)
w • PPA
• Staf klinis
t • P asien/ke I ua rga
L
4. Pasien dan keluarga diberikan D Bukti dalarn rekam medis tentang edukasi kepada 10 TL
edukasi tentang kemungkinan pasien-keluarga mengenai kemungkinan 5 TS
timbulnya nyeri akibat tindakan timbulnya nyeri akibat tindakan yang terencana, 0 TT
yang terencana, prosedur prosedur pemeriksaan, dan pilihan yang tersedia
pemeriksaan, dan pilihan yang untuk mengatasi nyeri
tersedia untuk mengatasi nyeri.
(D,W,S) w • PPA
• Staf klini~
• Pasien/keluarga
2. Ada bukti skrining dilakukan pada D Bukti dalam rekam medis tentang skrining pasien 10 Tl
pasien yang dlputuskan dengan yang diputuskan dengan kondisi harapan hid up yang 5 TS
kondisl harapan hidup yang kecil kecil 0 TT
sesuai dengan regulasi. (O,W)
w • PPA
• Staf klinis
L
• Pasien/keluarga
Standar PAP 7 .1
Rumah sakit memberikan pelayanan pasien dalam tahap terminal dengan memperhatikan kebutuhan pasien
r dan keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan dan martabat pasien yang didokurnentasikan dalam rekam
medis.
-------~----------~-----·-·------·---·-----
Maksud dan Tujuan PAP 7.1 : Lihat SNARS 1
Pasien dalam tahap terminal membutuhkan asuhan dengan rasa hormat dan empati yang terungkap dalam
asesmen (lihat PAP 1.7). Untuk melaksanakan ini, staf diberi pemahaman tentang kebutuhan pasien yang unik
saat dalam tahap terminal. Kepedulian staf terhadap kenyamanan dan kehormatan pasien harus menjadi
prioritas semua aspek asuhan pasien selama pasien berada dalam ta hap terminal.
Ru mah sakit menetapkan proses untuk mengelola asuhan pasien dalam tahap terminal. Proses ini mellputl:
a) intervensi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri;
b) memberikan pengobatan sesuai dengan gejala dan mempertimbangkan keinginan pasien dan keluarga;
c) menyampaikan secara hati-hati soal sensitif seperti autopsi atau donas! organ;
2. Staf diedukasi tentang kebutuhan D Bukti materi edukasi kepada staf tentang 10 TL
unik pasien dalam tahap terminal. kebutuhan unik pasien dalam tahap terminal 5 TS
(D,W) 0 TT
w • PPA
• Staf klinis
3. Pelayanan pasien dalam tahap D Bukti dalarn rekam medis tentang hasil asesmen 10 TL
terminal memperhatikan gejala, pasien tahap terminal 5 TS
kondisi, dan kebutuhan kesehatan 0 TT
atas hasil asesmen. (lihat PAP 1.7 EP w • PPA
1). (D, W) • Stat klinis
4. Pelayanan pasien dalam tahap D Bukti dalam rekam medis tentang upaya mengatasi 10 TL
terminal memperhatikan upaya rasa nyeri pasien dalam tahap terminal 5 TS
mengatasi rasa nyeri pasien {lihat 0 TT
juga HPK 2.2). (D,W) w • PPA
• Staf klinis
• Pasien/keluarga
5. Pelayanan pasien dalam tahap D Bukti dalam rekam medis tentang kebutuhan 10 TL
terminal memperhatikan biopsiko- sosial, emosional, budaya, dan spiritual 5 TS
kebutuhan biopsiko- sosial, pasien dalam tahap terminal 0 TT
emosional, budaya, dan spiritual.
(O,W) w • PPA
• Pasien/keluarga
6. Pasien dan keluarga dilibatkan D Bukti dalam rekam medis tentang melibatkan 10 TL
dalam keputusan asuhan termasuk pasien dan keluarga dalam keputusan asuhan 5 TS
keputusan do not resuscitate/DNR. termasuk keputusan do not resuscitate/DNR 0 TT
(lihat juga HPK 2). (D,W)
w • PPA
• Pasien/keluarga
r
Standar PAB 1
Rumah Sakit menyediakan pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) untuk memenuhi
kebutuhan pasien, dan pelayanan tsb memenuhi peraturan perundang-undangan dan standar profesi.
Maksud dan Tujuan PAB 1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PAB 1 Telusur Skor
-- ----- - -
-----··
1. Rumah Sakit menetapkan regulasi R ' Regulasi tentang pelayanan anestesi, sedasi 10 TL
-----
didokumentasikan
Maksud dan Tujuan 'PAB 2.1 : Lihat SNARS 1
Pelayanan anestesi, sedasi mode rat dan dalam merupakan suatu tindakan yang berisiko, karena itu
perencanaannya dan pelaksanaannya membutuhkan tingkat kehatl-hatian dan akurasi tinggi. Sehubungan
dengan hal itu RS menetapkan program mutu dan keselamatan pasien pada pelayanan anestesi, sedasi moderat
dan dalam yang merupakan bagian dari program mutu dan kesefamatan pasien meliputi antara lain tapi tidak
terbatas pada: r
a) pelaksanaan asesmen pra sedasi dan pra anestesi
b) proses monitoring status fisiologis sefama anestesi
c) proses monitoring proses pemulihan anestesi dan sedasi dalam
d} evaluasi ulang bila terjadi konversi tlndakan dari lokal/regional ke general.
Elemen Penilalan PAB 2.1 Telusur Skor
1. RS menetapkan program mutu dan R Regulasitentang penetapan pengukuran mutu dan 10 TL
keselamatan pasien dalam pelaporan insiden keselamatan pasien dalam 5 TS
pelayanan anestesi, sedasi pelayanan anestesl, sedasi moderat dan dalam, 0 rr
moderat dan dalam (lihat PMKP sesuaiTKRS 11 EP 1
2.1). (R)
2. Ada bukti monitoring dan evaluasi D Bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan asesmen 10 Tl
pelaksanaan asesmen pra sedasi pra sedasi dan pra anestesi, berupa analisls data, 5 TS
dan pra anestesi. (O,W) termasuk kepatuhan terhadap standar 0 rr
w • Penanggungjawab pelayanan anestesi
• Stat anestesi
• Komite/Tim PMKP
3. Ada bukti monitoring dan evaluasi 0 Bulctimonitoring dan evaluasi status fisiologis 10 Tl
proses monitoring status fisiologis selama anestesi dan sedasi, berupa analisis data, 5 TS
selama anestesi. (D,W) termasuk kepatuhan terhadap standar 0 rr
w • Penanggungjawab pelayanan anestesi
• Komlte{fim PMl<P
4. Ada bulcti monitoring dan evaluasi 0 Bukti monitoring dan evaluasi proses pemulihan 10 TL
proses monitoring .proses pasesanestesi dan sedasi, berupa analisis data, 5 TS
pemulihan anestesi dan sedasi termasuk kepatuhan terhadap standar 0 rr
dalam. (D,W)
w • Penanggungjawab pelayanan anestesi
t
• Komite/Tim PMKP
5. Ada bukti monitoring dan evaluasi D Bukti monitoring dan evaluasi konversi tlndakan dari 10 Tl
evaluasi ufang bila terjadl konversi
tindakan darl lokal/regional ke
lokal/regional ke general, berupa analisis data,
termasuk kepatuhan terhadap standar
5
0
TS
rr [
general. (D,W)
w • Penanggungjawab pelayanan anestesi
• Komite{fim PMl<P
6. Ada bukti pelaksanaan program D Bukti dokumentasi pelaksanaan program mutu dan 10 rt
mutu dan keselamatan pasien keselamatan pasien dalam anestesi dan sedasi 5 TS
dalam anestesi, sedasi moderat sudah diintegrasikan dengan program PMKP RS 0 rr
dan dalam dan diintegrasikan
dengan program mutu RS (lihat w •Penanggungjawab pelayanan anestesi
PMKP2.1). (O,W) •Komlte{fim PMKP
PELAYANANDANASUHAN SEOASI
Standar PAB 3
Pemberian sedasi moderat dan dalam dilakukan sesuai regulasi yang ditetapkan
Maksud dan TuJuan PAB 3 : Lihat SNARS 1
Prosedur pemberian sedasi moderat dan dalam yang diberikan secara intravena, tidak tergantung berapa
dosisnya.
Prosedur pemberiar. sedasi dilakukan seragam ditempat pefayanan di dalam RS termasuk unit diluar kamar
Karena itu staf yang bertanggung jawab memberikan sedasi harus kompeten dan berwenang dalam hal:
l parameter flslologls pasien dan memberi bantuan da!am hal tindakan resusitasi. Orang yang bertanggung jawab
melakukan pemonitoran, harus kompeten dalam:
e) pemonitoran yang diperlukan
f) bertindak jika ada komplikasi
g) penggunaaan zat reversal (anti-dot)
h) kriteria pemulihan (lihat juga, KKS.3)
1 Elemen Penilaian_P_A_B_3_.1 ,l~ T_e_l_us_u_r ...JI. S_ko__r ,
L
Telusur Skor
f Elemen Penilaian PAB 3.3
1. Pasien dan atau keluarga atau D Bukti pemberian penjelasan tentang risiko, 10 TL
r r
I
pihak lain yang berwenang yang keuntungan dan alternatif tindakan
sedasi 5
0
TS
rr
j memberikan keputusan dijelaskan
I
!
tentang risiko, keuntungan dan w • Dokter anestesi
!-----
alternatif tindakan sedasi. (D,W) • Pasien/keluarga -- -- ---
: 2. Pasien dan keluarga atau pihak lain D Bukti pemberian penjelasan tentang pemberian 10 TL
I yangg berwenang diberi edukasi analgesi pasca tindakan sedasi sesuai MKE 9 EP 4 5 TS
tentang pemberian analgesi pasca 0 rr
I
w • Dokter anestesi
2. Hasil asesmen didokumentasikan
dalam rekam medis pasien.(D,W)
• Pasien/keluarga
TL
TS
D Bukti dalam rekam medis tentang asesmen pra 10
anestesi dengan konsep JAR oleh dokter anestesi 5 TI
sesuai PPK 0
w • Dokter anestesi
• Pasien/keluarga
Standar PAB 4.1
Profesional pemberi asuhan (PPA) yang kompeten dan berwenang pada pelayanan anestesi melakukan asesmen
I pra induksi
Standar PAB 4.1 Telusur Skor
D Bukti dalam rekam medis tentang asesmen pra 10 TL
1. Asemen pra induksi dilakukan
induksi dengan konsep IAR oleh dokter anestesi 5 TS
untuk setiap pasien sebelum
sesuai PPK 0 TT
dilakukan induksi. (D,W)
w Dokter anestesi
w Dokter anestesi
Standar PAB 5
Rencana, tindakan anestesi dan teknik yang digunakan dicatat dan didokumentasikan di rekam medis pasien
Maksud dan Tujuan PAB 5 : lihat SNARS 1
---~---- ,...-. - ·- -----
Elemen Penilaian PAB 5 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pelayanan R Regulasi tentang pelayanan anestesi harus 10 TL
anestesi setiap pasien direncanakan dan didokumentasikan meliputi: -
direncanakan dan 1) Teknik anestesi 0 TI
didokumentasikan (R) Obat anestesi, dosis dan rute
2. Obat-obat anestesi, dosis dan rute D Bukti dalam rekam medis tentang: 10 TL
serta telcnik anestesi 1) Teknlk anestesi 5 TS
didokumentasikan di rekam medis 2) Obat anestesi, dosis dan rute 0 TT
pasien. (D,W)
w • Dokter anestesi
• Staf anestesi
3. Dokter spesialis anestesi dan D Bukti dalam rekam medis tercantum dokter spesialis 10 TL
perawat yang mendampingi I anestesl dan penata anestesi 5 TS
penata anestesi ditulis dalam form 0 TT
anestesi (D,W) w • Dokter anestesi
• Staf anestesi
Standar PAB 5.1
Risiko, manfaat dan alternatif dari tindakan anestesi didiskuslkan dengan pasien dan keluarga atau orang yang
dapat membuat keputusan mewakili pasien.
Maksud dan Tujuan PAB 5.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PAB 5.1 Telusur Skor
1. Pasien dan atau keluarga atau D Bukti pemberian penjelasan tentang risiko, 10 TL
L
• Staf anestesi
3. Hasil pemonitoran dicatat di form D Bukti dalam rekam medis memuat pemantauan 10 TL
anestesi (D,W) status fiologis pasien yang sesuai dengan PPK 5 TS
0 TI
w • Dokter anestesi
---·------------~--- ---~- • Staf anestesi
·-----·
Standar PAB 6.1
RS menetapkan regulasi untuk memonitor status pasca anestesi setiap pasien, dan dicatat dalam rekam medis
pasien. Pasien dipindah dari ruang pemulihan oleh stat yang kompeten dan berwenang, atau berdasarkan
kriteria baku yang ditetapkan.
Maksud dan Tujuan PAB6.1: Lihat SNARS 1
Pemonitoran selama periode anestesi menjadi acuan untuk pemonitoran pada periode pasca anestesl.
Pengumpulan data status pasien terus menerussecara sistematik menjadi dasarmemindahkan pasien ke
ruangan intensif atau ke unit rawat inap. Catatan pemonitoran menjadi acuan untuk menyudahi pemonitoran di
ruang pemulihan atau sebagal acuan untuk pindah dari ruang pemulihan.
Jlka pasien dipindah langsungdari kamar operasi ke ruang intensif, pemonitoran dan pendokumentasian
diperlakukan sama dengan pemonitoran di ruang pulih.
Keluar dari ruang pemulihan pasca anestesi atau menghentikan pemonitoran pada periode pemulihan dilakukan
dengan mengacu ke salah satu altematif dibawah ini:
a} pasien dipindahkan (atau pemonitoran pemulihan dihentikan) oleh dokter anestesi.
b) pasien dipindahkan (atau pemonitoran pemulihan dihentikan) oleh penata anestesi sesuai kriteria yang
ditetapkan rumah sakit, dan rekam medis pasien membuktikan bahwa kriteria yang dipakai dipenuhi
c) pasien dipindahkan ke unit yang mampu memberikan asuhan pasca anestesi atau pasca sedasi pasien
tertentu, seperti ICCU atau ICU.
Waktu tiba di ruang pemulihandan waktu keluar didokumentasikandalam form anestesi.
Elemen Penilaian PAB6.1 Telusur Skor
1. Pasien dipindahkan dari ruang R Regulasi tentang pemindahan pasien dari ruang 10 TL
pemulihan (atau jika pemonitoran pemulihan 5 TS
pemulihan dihentikan) sesuai 0 TT
altematif a) sampai dengan c) di
maksud dan tujuan. (R)
2. Waktu masuk ruang pemulihan 0 Bukti dalam rekam medis memuat waktu masuk 10 TL
dan dipindahkan dari ruang ruang pemulihan dan saat dipindahkan 5 TS
pemullhan dicatat dalam form 0 TT
anestesi (D,O,W) 0 Lihat rekam medis
w • Dokteranestesi
• Stat anestesi
3. Pasien dimonitor dalam masa D Bukti dalam rekam medis memuat monitoring dalam 10 TL
pemulihan pasca anestesi sesuai masa pemulihan pascaanestesi sesuai PPK 5 TS
regulasi RS (D,O,W) 0 TT
0 Lihat rekam medis
w • Dokter anestesi
• Staf anestesi
4. Hasil pemonitoran dicatat di form D Bukti dalam rekam medis memuat monitoring dalam 10 TL
anestesi (D) masa pemulihan pasca anestesi sesuai PPK 5 TS
0 TT
PELAYANAN DANASUHAN BEDAH
Standar PAB 7
Asuhan setiap pasien bedah direncanakan berdasar hasil asesmen dan dicatat dalam rekam medis pasien
Maksud dan Tujuan PAB 7 : lihat SNARS1
Karena prosedur bedah mengandung rlsiko tinggi, pelaksanaannya harus direncanakan dengan seksama.
Asesmen pra bedah (berbasis IAR) menjadi acuan untuk menentukan jenis tindakan bedah yang tepat dan·
mencatat temuan penting. Hasil asesmen memberikan informasi tentang:
a) Tindakan bedah yang sesuai dan waktu pelaksanaannya
• Dokter bedah
O TI
l
• Pasien/keluarga
L
92 INSTRUM!aN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
3. Edukasi oleh dokter penanggung D Bukti dalam rekam medis memuat pemberian 10 TL
jawab pelayanan (DPJP) dan penjelasan tentang risiko, keuntungan dan alternatif 5 TS
dicatat pada bagian pemberian operasi 0 rr
informasi dalam form persetujuan
tindakan kedokteran (D,W) w • Dokter bedah
• Pasien/kel uarga
-- --'--
Standar PAB 7.2
lnformasi yang terkait dengan operasi dicatat dalam laporan operas I dan diguna kan untuk menyusun rencana
asuhan lanjutan.
Maksud dan Tujuan PAB7.2: Lihat SNARS 1
Asuhan pasien pasca operasi tergantung dari temuan dalam operasi. Hal yang terpenting adalah semua
tindakan dan hasilnya dicatat di rekam medis pasien.
Laporan ini dapat dibuat dalam bentuk format template atau dalam bentuk laporan operasi tertulis, sesuai
regulasi RS.
Untuk mendukung kesinambungan asuhan pasien pasca operasi, laporan operasi dicatat segera setelah operasi
selesai, sebelum pasien dipindah dari daerah operasi atau dari area pemulihan pasca anestesi.
Laporan yang tercatat tentang operasi memuat paling sedlkit:
a) Diagnosis pasca operasi
b) Nama dokter bedah dan asistennya
c) Prosedur operasi yang laklukan dan rincian temuan
d) Ada dan tidak adanya komplikasi
e) Spesimen operas! yang dikirim untuk diperiksa
f) Jumlah darah yang hilang dan jumlah yang masuk lewat transfusi
g) Nomor pendaftaran dari alat yang dipasang (implan)
h) Tanggal, waktu, tanda tangan dokter yang bertanggungjawab
Beberapa catatan mungkin ditempatkan di lembar lain dalam rekam medik. Contoh, jumlah darah yang hilang
dan transfusi darah dicatat di catatan anestesi, atau catatan tentang implan dapat ditunjukkan dengan "sticker"
yang ditempelkan pada rekam medik.
Waktu selesai membuat laporan adalah didefinisikan sebagai "setelah selesai operasi, sebelum pasien dipindah
ke tempat asuhan blasa". Definisi ini penting untuk memastikan bhw informasi yang tepat tersedia bagi pemberi
asuhan berlkutnya.
Jika dokter bedah mendampingi pasien dari ruang operasi ke ruangan asuhan intensif lanjutan (misalnya ICU,
ICCU dsb), laporan operasi dapat dibuat di daerah asuhan lanjutan (lihatjuga,ARK.3; PAP.2.3; PMKP.8)
Elemen Penllaian PAB7.2 Telusur Skor
1. Ada regulasitentang laporan R Regulasitentang laporan operasi yang memuat 10 TL
operasi yang meliputi sekurang- sekurang-kurangnyaa) sampai dengan h) termasuk - -
kurangnya a) sampai dengan h) di EP 3 0 TT
dalam maksud dan tujuan (R).
2. Ada bukti laporan operasi memuat D Bukti dalam rekam medis memuat laporan operasi 10 TL
paling sedikit a) sampai dengan h) sesuai regulasi 5 TS
di Maksud dan tujuan dan dicatat 0 rr
pada form yang ditetapkan RS, w Dokter bedah
tersedia segera setelah operasi
selesal dan sebelum pasien
dipindah ke area lain untuk
asuhan biasa (D,W)
3. L.aporanoperasi dapat dicatat di D Bukti dalam rekam medis yang dibuat di rawat 10 TL
area asuhan intensif lanjutan intensif memuat laporan operasi sesuai regulasi 5 TS
(D,W) 0 TT
w Dokter bedah
Standar PAB 7.3
Ditetapkan rencana asuhan pasca operasi dan dicatat dalam rekam medis
Maksud dan Tujuan PAB 7 .3 : Li hat SNARS 1
Elemen Penilaian PAB7.3 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang rencana R Regulasi tentang rencana asuhan pasca operasi yang 10 TL
asuhan pascaoperasi dibuat oleh meliputi. 5 TS
dokter penanggung jawab 1) Rencanaasuhan pasca bedah oleh dokter 0 n
pelayanan (DPJP), perawat,dan penanggungjawab pelayanan (DPJP). Bila
profesional pemberi asuhan (PPA) didelegasikanharus dilakukan verifikasi
lainnya, untuk memenuhi 2) Rencana-esuhan oleh perawat
kebutuhan segera pasien pasca 3) Rencana asuhan oleh PPA lainnya sesuai
w • DPJP
• Dokter yang menerima de!,?:'.'.;i''f,;
• Perawat
4. Ada bukti pelaksanaan rencana
asuhan pasca operasi diubah
D
• PPAlaln
Bukti dalam rekam medis memuat rencana asuhan
setelah dilakukan asesmen ulang meliputi rencana
10
5
TL
TS
l
berdasar asesmen ulang pasien. asuhan medis, keperawatan,dan l'PA lainnya sesuai 0 TT
(D,O,W) kebutuhan kebutuhan pasien
W • DPJP
• Dokter yang menerima delegasi
• Perawat
• PPA lain
Standar PAB7.4
RS menetapkan regu1asi yang mengatur tentang asuhan pasien operasi yang menggunakan implan dan harus
memperhatikan pertimbangan khusus tentang tindakan yang dimodifikasi.
Maksud dan Tujuan PAB7.4 : Lihat SNARS 1
Banyak tindakan bedah menggunakan implan prostetik antara lain panggul, lutut, pacu jantung, pompa insulin.
Tindakan operasi spt ini mengharuskan tindakan operasi rutln yang dimodifikasi dengan mempertimbangkan
faktor khusus seperti:
a) Pemilihan implan berdasarkan peraturan perundang-undangan
b) Modifikasi surgical safety checklist untuk memastikan ketersediaan implan di kamar operasi dan
L
pertimbangankhusus untuk penandaan lokasi operasi.
c) kualifikasi dan pelatihan setiap staf dari luar yang dibutuhkan untuk pemasangan implan (staf dari
pabrik/perusahaan implan untuk mengkalibrasi).
d) proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait lmplan
e) proses pelaporan malfungsi implan sesuai dengan standar/aturan pabrik.
f) pertlmbanganpengendalian infeksi yang khusus.
g) instruksi khusus kepada pasien setelah operasi.
h) kemampuan penelusuran (traceability) alat jika terjadi penarikan kembali (recall) alat dengan melakukan
antara lain menempelkan barcode alat di rekam medis
Elemen Penilaian PAB7 .4 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang meliputi a) R Regulasi tentang penggunaan implan bedah berupa 10 TL
sampai dengan h) pada maksud hat hal yang meliputi a) sampai dengan h) pada 5 TS
dan tujua n. Lihat juga TKRS 7 .1 maksud dan tujuan, termasuk bila dilakukan 0 TT
EP.1. (R) penarikan kembali
2. Ada daftar alat implan yang D Bukti daftar lengkap alat implan yang digunakan di 10 TL
digunakan di RS. (D,W) RumahSakit 5 TS
0 TT
W • Kepala kamar operasi
• Dokter bedah
L
• Staf farmasi
L'
94 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1
L
3. Bila implan yang dipasang D Bukti dalam relearn med is memuat telusur bila 10 TL
i
dilakukan penarikan kembali terjadi penarikan kembali implan s TS
(recall), ada bukti RS dapat 0 TT
melakukan telusur terhadap 0 lihat rekam medis dan dasar penarikan kembali
.' pasien terkait.(D,O,W}
Ii--- w • Kepala kamar operasi
i
--- •
Staf terkait
'I 4. Ada bukti alat implan dimasukkan Bukti10monitoring implan, meliputi pencatatan bila TL
:
dalam prioritas monitoring unit s
terjadi penarikan kembali dan riwayat insiden TS
terkait. (D,W) keselamatan
0 pasien di RS lain TT
II w •
Kepala kamar operasi
•
Staf farmasi
I .
dari:
zona steril sedang;
l
96 1NSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
l
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT
(PKPO)
PENGORGANISASIAN
-
Standar PKPO1
Pengorganisasianpelayanan kefarmasiandan pen gunaan obat di rumah sakit harus sesuaidengan
peraturan perundangan-undangan dan diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pasien
Maksud dan Tujuan PKPO 1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO1 Telusur Skor
1. Ada regulasi organisasi yang R Pedoman pengorganisasian pelayanan 10 TL
f mengelola pelayanan kefarmasian
dan penggunaan obat yang
kefarmasian dan penggunaan obat rumah sakit
0
- -
TT
menyeluruh atau mengarahkan
semua tahapan pelayanan
obataman sesuai peraturan
2. Ada bukti seluruh apoteker D 1) Bulctiizin {STRAdan SIPA)semua apoteker 10 TL
memiliki ijin dan melakukan 2) Bukti form ceklis 5 TS
supervisi sesuai dengan 3) Bulctilaporan pelaksanaan supervisi 0 TT
penugasannya (D,W)
w • Kepala lnstalasi Farmasi
• Apoteker
3. Ada bukti pelaksanaan sekurang- D Bukti pelaksanaantentang kajian pelayanan 10 TL
kurangnya satu kajian pelayanan kefarmasian minimal setahun sekali - -
kefarmasian dan penggunaanobat 0 TT
yang didokumentasikanselama 12 w Kepala lnstalasi Farmasi
bulan terakhir. (D,W)
4. Ada bukti sumber informasi obat D Bukti tersedianya sumber informasi obat 10 TL
yang tepat, terkini, dan selalu (formularium,150 /MIMS) yang terkini ada 5 TS
tersedia bagi semua yang teriibat disemua unit layanan yang terlibat dalam 0 TT
dalam penggunaanobat. (D,O,W) penggunaan obat
w • Kepala Pengadaan
• Kepala instalasi Farmasi
• Stat Farmasi
L
3. Ada bukti pengadaan obat D Bukti tentang pengadaan obat berdasarkan 10 Tl
berdasar atas kontrak (lihat juga kontrak - -
TKRS 7). (D} 0 TT
l
Standar PKPO 2.1.1
I Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mendapatkan obat bila sewaktu-waktu obat tidak tersedia.
Elemen Penilaian PKPO 2.1.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengadaan bila R Regulasi tentang cara pengadaan bila stok 10 TL
sediaan farmasi, alat kesehatan, kosong/tidak tersedianya saat dibutuhkan - -
dan bahan medis habis pakai tidak termasuk: 0 TT
ada dalam stok atau tidak tersedia 1) meminta konfirmasi ke dokter tentang
saat dibutuhkan. (R) adanya obat subtitusi
2) berdasarkan perjanjian kerja sama dengan
apotik/RS/supplier untuk menjamin keaslian
obat
2. Ada bukti pemberitahuan kepada D Bukti pelaksanaan pemberitahuan kepada staf 10 TL
stat medis serta saran medis dan saran substitusinya, serta tindak 5 TS
substitusinya.(D,W) lanjutnya 0 TT
w • DPJP
• Stat instalasi farmasi
3. Ada bukti bahwa staf memahami D 1) Formulir konfirmasi obat kosong 10 TL
dan mematuhi regulasitersebut. 2) Bukti catatan/laporan kekosongan obat s TS
(D, W) 0 rr
0 Lihat instalasi farmasi dan lnstalasl gudang
•
w •
dan adanya CCTV
w
Lihat tempat penylmpanan
3. Ada buktl penyimpanan obat dan 0 Uhat tempat penyimpanan obat dan bahan 10 TL
bahan radioaktif yang baik, benar, radio aktif 5 TS
dan aman sesuai dengan reguiasi. 0 TT
(O,W) w • Staf radiologl
• Stat Terkait
4. Ada bukti penyimpanan obat yang 0 Uhat tempat penyimpanan obat yang dibawa 10 TL
dibawa pasien sebelum raw at pasien 5 TS
inap yang baik, benar, dan aman w 0 TT
sesuai dengan regulasi. {O,W) • Apoteker
• Perawat
• Staf Farmasi
5. Ada bukti penyimpanan obat 0 Lihat tempat penyimpanan obat 10 TL
program atau bantuan program/bantuan pemerintah 5 TS
pemerintah/plhak lain yang baik, 0 rr
L- benar, dan aman sesuai dengan w • Kepala lnstalasi Farmasi
regulasi. (O,W) • Apoteker
• Staf Farmasi
6. Ada bukti penyimpanan obat yang 0 Lihat tempat penyimpanan obat yang 10 TL
digunakan untuk penelitian yang digunakan untuk penelltian 5 TS
baik, benar, dan aman sesuai 0 TT
dengan regulasi. (O,W) w • Kepala tnstalasi Farmasi
• Apoteker
• Staf Farmasi
Standar PKPO 3.4
Rumah sakit menetapkan regulasi untuk memastikan obat emergensi yang tersimpan di dalam maupun di luar
unit farmasi tersedia, tersimpan arnan, dan dimonitor.
Maksud dan Tujuan PKPO 3.4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 3.4 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengelolaan obat R Regulasi tentang pengelolaan obat emergensi di 10 TL
emergensi yang tersedia di unit-unit layanan - -
unit-unit layanan agar dapat 0 TT
segera dipakai untuk memenuhi
kebutuhan darurat serta upaya
pemeliharaan dan pengamanan
dari kemungkinan pencurian dan
kehilangan. (R)
w • Perawat
• Apoteker
Standar PKPO 3.5
Rumah sakit memifiki sistem penarikan kembali (recall), pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan med is habis pakaitidak layak digunakan karena rusak, mutu substandar,atau kadaluwarsa.
Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan identiflkasi dalam proses penarikan kembali (recall) oleh
r
Pemerintah, pabrik, atau pemasok.
Rumah sakit juga harus menjamin bahwa sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis yang tidak
layakpakai karena rusak, mutu substandard, atau kadaluwarsa tidak digunakan serta dimusnahkan. r
Maksud dan Tujuan PKPO 3.5
Elemen Penilalan PKPO 3.5 Telusur Skor
1. Ada regulasi penarikan kembali R Regulasi tentang penarikan kembali dan 10 TL
(recall) dan pemusnahan sediaan pemusnahan sediaan farmasi - -
farmasi, alat kesehatan, dan 0 TT
bahan medis habis pakai yang
tidak layak pakal karena rusak,
I
mutu substandar, atau
kadaluwarsa. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan penarikan D Bukti pelaksanaan penarikan obat rusak, 10 TL
kembali (recall) sesuai dengan kadaluwarsa, ditarik oleh pemerintah, termasuk s TS
regulasi yang ditetapkan. (D,W) sisa narkotika psikotropika yang rusak 0 TT
w • Staf Medis
• Perawat
• Apoteker
3. Ada bukti pelaksanaan apoteker D Bukti pelaksanaan rekonsilfasi obat oleh 10 Tl
melakukan rekonsiliasi obat apoteker. 5 TS
pada saat pasien masuk, pindah w • Apoteker 0 TT
unit pelayanan,dan sebelum • Stat farmasi
pulang. (D,W) • DPJP
4. Rekam medis memuat riwayat D Bukti catatan riwayat penggunaan obat dalam 10 Tl
penggunaanobat pasien. (D,O) rekam medis 5 TS
0 TT
0 lihat rekam medis riwayat penggunaan obat di
Ruang rawat lnap
Standar PKPO 4.1
Regulasi ditetapkan untuk menentukan pengertian dan syarat kelengkapanresep atau pemesanan.
Maksud dan Tujuan PKPO 4.1 : Lihat SNARS 1
Untuk menghindari keragaman dan menjaga keselamatan pasien maka rumah sakit menetapkan persyaratan
atau elemen penting kelengkapan suatu resep atau permintaan obat dan instrulcsi pengobatan. Persyaratan
atau elemen kelengkapanpaling sedikit meliputi:
a) Untuk menghindari keragamandan menjaga keselamatan pasien maka rumah sakit menetapkan
persyaratan atau elemen penting kelengkapansuatu resep atau permintaan obat dan instruksi
pengobatan.Persyaratanatau elemen kelengkapanpaling sedikit meliputi a sampai dengan d pada
maksud dan tujuan. data identitas pasien secara akurat {dengan stiker);
b) elemen pokok di semua resep atau permintaan obat atau instruksi pengobatan;
c) kapan diharuskanmenggunakan nama dagangatau generik;
d) kapan diperlukan penggunaan indikasi seperti pada PRN (pro re nata atau "jika perlu") atau instruksi
pengobatan lain;
e) jenls instruksl pengobatan yang berdasar atas berat badan seperti untuk anak-anak,lansia yang
rapuh, dan populasi khusus sejenis lainnya;
f) kecepatan pemberian (jika berupa infus);
g) instruksi khusus, sebagai contoh: titrasi, tapering, rentang dosis.
Rumah sakit diminta memiliki proses untuk menjamin penulisan resep atau permintaan obat dan instruksi
pengobatan sesuai dengan kriteria butlr 1 sampai dengan 4 di atas.
Elemen Penilaian PKPO 4.1 I Telusur I Skor
2. Ada bukti pelaksanaan rumah sakit R Regulasitentang pembatasan jumlah resep atau 10 TL
menetapkan dan melaksanakan jumlah pemesanan obat oleh stat medis yang - -
proses untuk membatasijika mempunyai kewenangan 0 TT
diperlukanjumlah resep
ataujumlah pemesanan obat
yang dapat dilakukanoleh staf
medis yang diberi kewenangan.
(lihatjuga KKS 10 EP
1). (R)
3. Ada bukti stat medis yang D Bukti daftar staf medis yang mempunyai 10 TL
kompeten dan berwenang kewenangan tersedia di unit farmasl. 5 TS
membuat atau menulis resep atau 0 TT
memesan obat dikenal dan
diketahui oleh unit layanan
farmasi atau oleh lainnya yang
menyalurkan obat. (D)
l
Standar PKPO 4.3
Obat yang diresepkan dan diberikan tercatat di rekam medis pasien.
Maksud dan Tujuan 4.3 : Uhat SNARS1
Elemen Penilaian PKPO 4.~ Telusur Skor
Telaah obat dilakukan terhadap obat yang telah siap dan telaah dilakukan meliputi 5 (hma) informasi, yaitu:
1) identitas pasien;
2) ketepatan obat;
3) dosis;
4) rute pemberian;dan
5) waktu pemberian.
Elemen Penllaian PKPO5.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi penetapan sistem R Regulasitentang keseragaman sistem 01 TL
yang seragam untulc penyiapan penyiapan dan penyerahan obat di RS 5 TS
dan penyerahan obat. (R} 0 rr
2. Ada bukti pelaksanaan proses D Bukti pelaksanaan pengkajian resep meliputi a 10 TL
pengkajian resep yang meliputi s/d g oleh apoteker 5 TS
butir a) sampai dengan g) pada 0 rr
maksud dan tujuan. (D,W) w Apoteker
tanggal kadaluarsa.(D,O,W}
waktu
pemberian, tanggal disiapkan, dan
0
w
Lihat label obat pasien (llma informasi)
w • Perawat l
• Apoteker
• TIK/asistenapoteker
PEMBERIAN(ADMINISTRATION) OBAT
Standar PKPO 6
Rumah sakit menetapkan stat klinis yang kompeten dan berwenang untuk memberikan obat.
Maksud dan Tujuan PKPO 6 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PKPO 6 I Telusur I Skor l
L
106 INSTRUMEN-SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RU MAH SAKIT EDISI 1
L
f
1. Ada penetapan staf klinis yang R Regulasitentang penetapan staf klinis yang 10 TL
kompeten dan -berwenang untuk kompeten dan berwenang untuk memberikan 5 TS
memberikan obat termasuk obat dengan cara tertentu contoh: pemberian 0 TT
pembatasannya. (R) obat dalam sendi, obat intra tecal, obat intra
vena
2. Ada bukti pelaksanaan pemberlan D Bukti pelaksanaan pemberian obat oleh staf 10 TL
obat oleh staf klinis yang klinis yang berwenang,sesuai SPK dan RKK 5 TS
kompeten dan berwenang sesuai 0 TT
dengan surat izin terkait w • Staf medis
profesinya dan peraturan • Staf keperawatan
perundang- undangan. (D,W) • Apoteker
3. Ada bukti pelaksanaan pemberian 0 Bukti pelaksanaanpemberian obat sesuai 10 TL
obat dilaksanakan sesuai dengan pembatasan sesuai SPK dan RKK 5 TS
pembatasan yang ditetapkan, 0 TT
misalnya obat kemoterapi, obat w • Stafmedis
radioaktif, at.au obat untuk • Kepala lnstalasi Farmasi
penelitian. (O,W) • Apoteker
• Staf Farmasi
Standar PKPO 6.1
Proses pemberian obat termasuk proses verifikasi apakah obat yang akan diberikan telah sesuai
resep/permlntaan obat.
Maksud dan Tujuan PKPO6.1
Agar obat diserahkan pada orang yang tepat, dosis yang tepat dan waktu yang tepat maka sebelum
pemberian obat kepada pasien dilakukan verifikasi kesesuaian obat dengan instruksl pengobatan yang
meliputi:
a) identitas pasien;
b) nama obat;
c) dosis;
d) rute pemberian; dan
e) waktu pemberian.
Elemen Penilaian PKPO 6.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi verifikasi sebelum R Regulasi tentang verifikasl sebelum pemberian 10 TL
penyerahan obat kepada pasien obat kepada pasien 5 TS
yang meliputi butir a) sampai 0 TT
dengan e) pada maksud dan
tujuan. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan verifikasl 0 Bukti pelaksanaanverifikasi sebelum obat 10 Tl
sebelum obat diserahkan kepada diberikan 5 TS
pasien. (D,W,S) w 0 TI
• Perawat
• TTK
s Pelaksanaan pemberian obat kepada pasien
3. Ada bukti pelaksanaan double D Bukti pelaksanaandouble check untuk obat high 10 TL
check untuk obat yang harus alert) s TS
diwaspadai (high alert). (0,0,W,S) 0 TT
0 Lihat pelaksanaan pemberian obat high alert
w Perawat
L
2. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pelalcsanaan pengobatan sendiri (self 10 TL
pengobatan obat oleh pasien
sendiri sesuai dengan regulasi.
(D,W) w
administration) sesuai regulasi EP 1
•
DPJP
0
5 TS
TT I
• Apoteker
•
Perawat
3. Ada proses monitoring terhadap D Bukti pelaksanaan monitoring obat yang dibawa 10 TL
pengobatan oleh pasien sendiri. dari luar rum ah sakit sesuai
regulasi EP 1 5 TS
(D,W) w •
Apoteker 0 rr
•
Perawat
PEMANTAUAN (MONITOR)
Standar PKPO 7
l
Efek obat dan efek samping obat terhadap paslen dlpantau.
Maksud dan Tujuan PKPO 7 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilalan PKPO 7 Telusur Skar
1. Ada regulasi pemantauan efek R Regulasi tentang pemantauan terapi obat dan 10 TL
obat dan efek samping obat efek sarnping obat serta pelaporannya - -
serta dicatat dalam status 0 TT
pasien. (lihat juga AP 2 EP 1). (R)
2. Ada bukti pelalcsanaan 0 Bukti pelaksanaan pemantauan terapi obat dan 10 TL
pemantauan terapi obat, (D, W} penulisan ringkasan di CPPT - -
0 TT
L
sederhana, solusi dan tindak 4) Bukti penyusunan laporan ke komite
lanjutnya, serta melaporkan nasional keselamatan pasien (KNKP) dan
kepada Komite Nasional KARS (kasus sentinel saja)
Keselamatan Pasien (lihat juga
PMKP 7). (D,W) w Tim keselamatan pasien RS
5. Ada bukti pelaksanaan rumah D Bukti pelaksanaan upaya mencegah dan 10 TL
sakit melakukan upaya mencegah menurunkan kesalahan penggunaan obat 5 TS
r dan menurunkan kesalahan (medication error) 0 TT
penggunaan obat (medication
I error) (lihat juga PMKP 7 EP w • Komite medis/komite PMKP
1).(0,W) • Komite/tim farmasi dan terapi
• Kepala lnstalasi Farmasi
• Apoteker
L
r
r-
r
r
r
L
l
Standar MKE 1
Rumah sakit berkomunikasi dengan masyarakat untuk memfasilitasi akses masyarakat ke pelayanan di rumah
sakit dan informasi tentang pelayanan yang disediakan oleh rurnah
Maksud dan tujuan MKE 1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MKE 1 Telusur Skor
- -
1. Terdapat regulasi tentang R Pedoman komunikasi efektif 10 Tl
pedoman komunikasi efektif yang - -
meliputi komunikasi dengan 0 rr
masyarakat, dengan pasien dan
keluarga, serta antar stat klinis. (R)
2. Terdapat bukti pelaksanaan D 1) Bukti pertemuan dengan masyarakat untuk 10 TL
komunikasi efektif antara rumah menyampaikan lnformasi pelayanan RS (jenis 5 TS
sakit dengan masyarakat. (D, W) pelayanan, waktu pelayanan, proses 0 TI
{Lihat juga TKRS.3.2) rnendapatkan pelayanan)
2) Bukti media informasi :
Website, leaflet, brosur, bulletin dll
w Staf klinis
r
Standar MKE 1.1
Strategi komunikasi dengan masyarakat, pasien dan keluarga didasarkan pada pengenalan populasi yang
dilayani rumah saklt.
Maksud dan Tujuan MKE 1.1 : Li hat SNARS 1
Elemen Penilaian MKE 1.1 Telusur Skar
1. Ada demografi populasi sebagai D Bukti data demografi digunakan untuk membuat 10 Tl
dasar strategi komunikasi dengan strategi komunikasi dengan populasi 5 TS
komunitas dan populasi yang 0 rr
dilayani rumah sakit (D,W). w Stat PKRS/staf SIM RS
2. Oemografi sekurang-kurangnya D Bukti data demografi populasi terkini 10 TL
dapat menggambarkan usia, etnis, 5 TS
agama, tingkat pendidikan, w Stat PKRS/staf SIM RS 0 rr
l termasuk buta huruf, bahasa yang
digunakan termasuk adanya
hambatan dalam berkomunikasi.
(D,W)
w Stat PKRS
l
2. Materi komunikasi dan edukasi D Bukti materi edukasi dalam bahasa Indonesia dan 10 TL
pasien dan keluarga diberikan atau bahasalainnya 5 TS
dalam bahasa yang dimengertl. 0 rr
(D,O) 0 Materi edukasi
3. Rumah sakit menyediakan D Bukti edukasi diberikan oleh petugas penterjemah 10 TL
penerjemah sesuai kebutuhan, bila RS dan penterjemah dari luar RS s TS
di RS tidak ada petugas 0 rr
L
penterjemah maka diperlukan w Petugaspenterjemah/stafklinis
adanya kerja sama dengan pihak
terkait. (D,W)
Standar MKE 4
Ada komunikasi efektif untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tepat waktu di seluruh rumah sakit
termasuk yang "urgent".
Maksud dan Tujuan MKE 4: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MKE 4 Telusur Skor
1. RS menetapkan informasi yang R Penetapan tentang komunikasi efektif (lihat MKE 1 10 Tl
harus disampaikan secara akurat EP l} berisi juga tentang informasi yang akurat dan s -
dan tepat waktu ke seluruh rumah tepat waktu ke seluruh RS termasuk informasi 0 rr
sakit. (R) terkait code blue, code red dan code black.
2. Ada bukti proses penyampaian 0 1) Bukti surat edaran 10 TL
Staf RS
w
Peragaanpelaksanaancode blue, code reddan
s code black
Standar MKE S
lnformasi tentang asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan antar stat klinis selama bekerja dalam shift
atau antar shift.
Maksud dan Tujuan MKE S: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MKE 5 Telusur Skor
1. Terdapat regulasitentang tata cara R Penetapan tentang komunikasiefektit (lihatjuga 10 TL
berkomunikasi (R) MKE 1 EP 1) berisi Juga tatacara komunikasi antar 5 TS
staf klinis pada saat bekerjashift dan antar shift 0 rr
yang meliputi informasi tentang:
1) status kesehatan termasuk CPPT
2) ringkasan pulang pasien rawat jalan dan ranap
3) informasi klinis saat transfer dan dirujuk
4) serah terima/operan
2. lnformasi kondisi pasien antar stat D Bukti catatan tentang kondisi pasien dalam RM 10 TL
klinis termasuk PPA berdasarkan pasien termasuk CPPT s TS
pada prosesyang sedang berjalan 0 TT
atau pada saat penting tertentu 0 RM pasien termasuk form CPPT
dalam proses asuhan ditulls dalam
rekam medis. (D,O)
3. Setiap paslen setelah rawat inap D Bukti tentang ringkasan pulang pasien rawat inap 10 TL
dibuat ringkasan pulang. {D,W) 5 TS
(lihat juga MIRM.15) w Stat klinis 0 TT
4. Setiap pasien rawat jalan dengan D Bukti tentang profil ringkas medis rawat jalan 10 TL
diagnosis kompleks dibuat profil (Profil RMRJ) 5 TS
ringkas medis rawat jalan. (D,O,W) 0 TT
(lihat juga ARK.4.3) 0 Lihat RM pasien rawat jalan
w Staf klinis
0 Lihat RM pasien
3. Hasil asesmen digunakan untuk D Bukti perencanaan edukasi sesuai hasil asesmen 10 TL
membuat perencanaan kebutuhan 5 TS
edukasi (D,0) 0 Lihat RM pasien 0 TI
Standar MKE 9
Pemberian edukasi merupakan bagian penting dalam proses asuhan kepada pasien
Maksud dan Tujuan MKE 9: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MKE 9 Telusur Skor
L
1. Ada bukti oasien diielaskan l D l Bukti pemberian edukasi oleh DPJP tentanz hasil l 10 l TL
w • DPJP
• PPJA
• MPP
4. Bila dllakukan tindakan medik yang D Bukti Informed consent berisi materi edukasi 10 TL
memerlukan persetujuan tindakan tentang risiko dan komplikasi 5 TS
kedokteran (informed consent), 0 TT
pasien dan keluarga belajar w • DPJP
tentang risiko dan komplikasi yang • Pasien/keluarga
dapat terjadi untuk dapat
memberikan persetujuan. {D,W)
5. Pasien dan keluarga diberikan D Bukti materi edukasl tentang hak, kewajiban dan 10 TL
edukasi tentang hak dan tanggung tanggungjawab pasien untuk berpartisipasi dalam 5 TS
jawab mereka untuk berpartisipasi proses asuhan 0 TI
pada proses asuhan (D,W) (lihat
Juga HPK.2.2) w • PPA
• Staf klinis
• Pasien/keluarga
Standar MKE 10
Edukasi pasien dan keluarga termasuk topik berikut ini, terkait dengan pelayanan pasien: penggunaan obat
yang aman, penggunaan peralatan medis yang aman, potensi interaksi antara obat dengan makanan, pedoman
nutrisi, manajemen nyeri dan teknik rehabilitasi
Maksud dan Tujuan MKE 10 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MKE 10 Telusur Skor
1. Pemberian edukasi kepada pasien 0 Bukti materi edukasi tentang: 10 TL
dan keluarga terkait dengan 1) penggunaan obat-obatan secara efektif dan 5 TS
asuhan yang diberikan meliputi a man 0 TI
penggunaan obat-obatan secara 2) potensi efek samping obat
efektif dan aman, potensi efek 3) potensi interaksl obat antar obat konvensional,
samping obat, potensi interaksi obat bebas, serta suplemen atau makanan
obat antar obat konvensional , {regulasi lihat MKE 1 EP 1)
obat bebas, suplemen atau
makanan (D,W} w • Apoteker
• Pasien/keluarga
2. Pemberian edukasi kepada pasien D Bukti materi edukasl tentang keamanan dan 10 Tl
dan keluarga terkait dengan efektivitas penggunaan peralatan medis 5 TS
asuhan yang diberikan meliputi 0 TI
keamanan dan efektivitas w • DPJP/PPA lainnya
penggunaan peralatan medis • Pasien/kelua rga
(D,W)
3. Pemberian edukasi kepada pasien 0 Bukti materi edukasi tentang diet dan nutrisi yang 10 Tl
dan keiuarga terkait dengan memadal. 5 TS
asuhan yang diberikan meliputi 0 TI
diet dan nutrisi yang memadai w • DPJP/Dietisien/PPA lainnya
(D,W) (lihatjuga PAP.4 EP 7) • Pasien/keluarga
l
t
l
l
118 INSTRUMEN SURVEI STAN DAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
L
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP)
w •
Bukti sertifrkat pelatihan komite/ tim PMKP dan
penanggungjawab data
Komite/Tim PMKP
10
5
0
TL
TS
T
T
• Penanggung jawab data
4. Komite/tim PMKP atau bentuk org, D Bukti laporan tentang kegiatan komite/tim PMKP 10 Tl
lainnya telah melak.sanakan 5 TS
kegiatannya. (D,W) w Komite/Tim PMKP 0 TT
Standar PMKP 2
Rumah sakit mempunyal referensi terkini tentang peningkatan mutu dan keselamatan pasien berdasarkan
ilmu pengetahuan dan informasi terkini dan perkembangan konsep peningkatan. mutu dan keselamatan
pasien
Maksud dan Tujuan PMKP 2 : Lihat SNARS 1
Secara rlnci referensi dan informasi terkini yang diperlukan rumah sakit daiam meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien meliputi:
l a) literatur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat dipergunakan untuk mendukung asuhan pasien terkini,
misalnya pedoman nasional pelayanan kedokteran dan international clinical guidelines
b) literarur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat dipergunakan untuk mendukung penelitian (khusus
untuk rumah sakit pendidikan);
c) literarur ilmiah dan informasi lainnya yang dapat dipergunakan untuk mendukung terselenggaranya
manajemen yang balk;
d) informasi lainnya sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, misalnya data indikator mutu di tingkat nasional
L
atau internasional;
e) peraturan perundang-undangan terkait dengan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit termasuk
pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh pernerintah.
Elemen Penilaian PMKP 2 Telusur Skar
1. Ru mah sakit mempunyai pedoman R Regulasi tentang pedoman PMKP 10 TL
peningkatan mutu dan
keselamatan pasien sesuai dengan
-
0
-
TT
r
referensi terkini (lihat juga TKRS 4
l
manajemen data di RS sesuai 0
dengan sumber daya yang ada di data dan teknologi yang digunakan (elektronik)
rumah sakit. (D,O,W)
w • Staf IT
•
•
•
Komite/Tim PMKP
Komite PPI
Penanggung jawab data
L
3. Ada bukti pelaksanaan program
PMKP yang meliputi data a)
sampai dengan f) dimaksud dan
D
0
Bukti pelaksanaan tentang program PMKP
L
120 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1
L
Standar PMKP 3
RS mempunyai program pelatihan peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk pimpinan rumah sakit
dan semua stat yang terlibat dalarn pengumpulan, analisa dan validasi data mutu.
w • Pimpinan di RS
• komitefrim PMKP
• Komite medis
• komite keperawatan
• Oiklat
l Standar PMKP 5
Rumah sakit memilih dan menetapkan
• Penanggung jawab data unit kerja
L
indikator-indikator
L
Maksud dan Tujuan PMKP5: Lihat SNARS1
r
Setiap indikator agar dibuat profilnya atau gambaran singkat tentang indikator tersebut yang antara lain,
namun tidak terbatas mellputi
a} judul indikator,
r
b) definisi operasional,
c) tujuan, dirnensi rnutu,
d) dasar pernikiran/alasan pernilihan indikator, r
e) numerator, denominator, formula pengukuran,
f} metodologi pengurnpulan data,
g) cakupan datanya,
h) frekuensi pengurnpulan data,
r
i} frekuensi analisa data
j) metodologi analisa data,
k} sumber data r
I} penanggungjawab pengumpul data, m)
publikasi data.
Elemen Penilaian PMKP5 Telusur Skor
1. Direktur rumah sakit berkoordinasi R Regulasitentang pemlllhan dan penetapan 10 TL
dengan para kepala bidang/divisi prioritas pengukuran mutu pelayanan
dalam memilih dan menetapkan 0 TT
prioritas pengukuran mutu
pelayanan klinis yang akan
dievaluasi. (R)
L
3) Memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan efisien dalam memberikan asuhan klinik tepat waktu
dan efektif
4) Memanfaatkan indikator prioritas sebagai indikator dalam penilaian kepatuhan penerapan alur klinis di
area yang akan diperbaiki di tingkat rumah sakit
5} Secara konsisten menggunakan praktik berbasis bukti ("evidence based practices") dalam memberikan
asuhan bermutu tinggi
Penerapan panduan praktik klinis-clinico/ pathway dipilih oieh masing-masing kelompok staf medis adalah di
unit-unit pelayanan, dimana DPJP memberikan asuhan.
Mengacu pada prioritas pengukuran mutu pelayanan klinis yang akan di evaluasi maka selain ditetapkan
indikator mutu, [uga diperlukan standarisasi proses asuhan klinis pada prioritas pengukuran mutu di rumah
sakit.
Elemen Penilaian PMKP S Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan evaluasi R Regulasi tentang evaluasi panduan praktik klinis, 10 TL
pelayanan kedokteran dengan alur klinis atau protokol - -
panduan praktik klinis, alur klinis 0 TT
atau protokol. (R)
2. Hasil evaluasi dapat menunjukkan 0 Bukti hasil capaian kepatuhan DPJP 10 TL
adanya perbaikan variasi dalam 5 TS
lima fokus area pada pemberian w • Komite/Tim PMKP 0 TT
pelayanan. (D,W) • Komite medis
3. Rumah sakit telah melaksanakan 0 Bukti hasil audit klinis dan atau audit medls 10 TL
audit klinis dan atau audit medis 5 TS
pada panduan praktik klinis /alur w • Komite/nm PMKP 0 TT
klinis prioritas di tingkat rumah • Komite medis
sakit (D,W)
., Standar PMKP 6
Setiap unit kerja di rumah sakit memilih dan menetapkan indikator mutu yang dipergunakan untuk mengukur
mutu unit kerja.
Maksud dan Tujuan PMKP 6: lihat SNARS 1
Elemen Penllaian PMKP 6 Telusur Skor
1. Rumah sakit mempunyai regulasi R Regulasi tentang kriteria pemilihan indikator mutu 10 TL
tentang pengukuran mutu dan unit - -
cara pemilihan indikator mutu di 0 TT
unit kerja yang antara lain meliputi
a) sampai dengan c) yang ada di
maksud dan tujuan (R)
2. Setiap unit kerja dan pelayanan D Bukti indikator mutu di setiap unit kerja dan unit 10 TL
melakukan telah memilih dan pelayanan s TS
menetapkan indikator mutu unit 0 TT
(Iihat juga TKRS 11 EP 1) (D, W) w • Komite/Tim PMKP
• Unit kerja
• Unit pelayanan
3. Setiap indikator mutu telah D Buktf tentang profit setiap indikator mutu di EP 2 10 TL
dilengkapi profil indikator meliputi 5 TS
a) sampai dengan m) yang ada di • Komite/Tim PMKP 0 TT
maksud dan tujuan di PMKP S w • Unit kerja
(D,W) • Unit pelayanan
4. Setiap unit kerja melaksanakan D Bukti form pengumpulan data dan pelaporan data 10 TL
proses pengumpulan data dan s TS
pelaporan (D,W) w Penanggungjawab data unit kerja 0 TT
L
Bank data dari luar banyak bentuknya mulai bank data asuransi sampai perkumpulan profesional dan bisa
r
juga indikator-indikatormutu yang diwajibkan oleh pemerintah. Sesuai peraturan perundangan mungkin ada
RS yang diharuskan ikut sebagai peserta bank data. Dalam semua kasus, keamanan dan kerahasiaan data dan
informasi harus di jaga.
Berdasarkan tersebut diatas rumah sakit agar mempunyai regulasi tentang:
a) sistem manajemen data yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, feedback dan publikasi data
(PMKP2.1)
r·
b) menetapkan data-data yang akan dibandingkan dengan rumah sakit lain atau mcnggunakan database
ekternal
c) menjamin keamanan dan kerahasian data dalam berkontribusi dengan database eksternal.
Elemen Penilaian PMKP7 Telusur Skor
f'
1. RS mempunyai regulasitentang R Regulasitentang manajemen data termasuk 10 TL
manajemen data yang meliputi a) keamanan, kerahasiaan data internal dan ekstemal - - r
sarnpal dengan c) yang ada di serta benchmark data 0 TI
r
maksud dan tujuan (Lihatjuga
PMKP2.1 ) {R)
2. Komite/Tim PMKPatau bentuk D Bukti rapat tentang koordinasi Komite(fim PMKP 10 TL
organlsasi lainnya melakukan dengan unit pelayanan dalam pengurnputan data 5 TS
koordlnasi dengan unit pelayanan di unit pelayanan dan pelaporannya 0 rr
dalam pengumpulan data {D,W)
w • Komlte(fim PMKP
• Unit pelayanan
• Penanggungjawab data unit kerja
• IT
3. RS telah melakukan pengumpulan D Bukti hasil pengumpulan data dan informasi yang 10 TL
data dan informasi untuk meliputi indikator area klinis, manajemen, sasaran 5 TS
mendukung asuhan pasien, keselamatan pasien, insiden keselamatan pasien, 0 TT
manajemen RS, pengkajian praktik dan tingkat kepatuhan DPJP terhadap PPK
profesional serta program PMKP
secara menyeluruh (D,W) w • Komiteffim PMKP
• Komite medis
• Penanggungjawabdata unit kerja
4. Kumpulan data dan informasi D Bukti publikasi data ke luar RS 10 TL
disampaikan kepada badan diluar 5 TS
RS sesuai peraturan dan w Komiteffim PMKP 0 TI
perundangan-undangan.(D,W)
5. Rumah sakit berkontribusi D Bukti pelaksanaan tentang benchmark (tolok ukur) 10 TL
terhadap database ekternal data 5 TS
dengan menjamin keamanan dan 0 TI
kerahasiaan (D,W) w • Direktur
Standar PMKP7.1
• Komiteffim PMKP
t
Analisis data merupakan salah satu keglatan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk
mendukung asuhan pasien dan manajemen rumah sakit.
Maksud dan Tujuan PMKP7.1 : lihat SNARS1
RS agar menyusun regulasi analisis data yang meliputi :
l
a) penggunaan statistik dalam melakukan anallsis data
b) analisis yang harus dilakukan yaitu:
• rnembandingkan data di rumah sakit dari waktu ke waktu data (anaiisls trend), misalnya dari bulanan
ke bulan, dari tahun ke tahun
• membandingkandengan rumah sakit lain, bila mungkin yang sejenis, seperti melalui database
eksternal balk nasional maupun internasional
• membandingkan dengan standar-standar,seperti yang ditentukan oleh badan akreditasi atau
L
organisasi profesional ataupun standar-standar yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan
• membandingkandengan praktik-praktik yang diinginkan yang dalam literatur digolongkan sebagai best
practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik) atau practice guidelines
(panduan praktik klinik)
Elemen Penilaian PMKP7.1 I Telusur I Skor
6. Hasil analisis data telah D 1) Bukti laporan hasil analisis data disampalkan 10 TL
disampaikan kepada Direktur, para kepada Direktur, kepala bidang dan kepala unit 5 TS
kepala bidang/divisi dan kepala 2) Bukti laporan hasil analisis data 0 TT
unit untuk ditindaklanjut,. (D,W) 3) Bukti tindak lanjut/rencana perbalkan
w • Oirektur/kepala bidang/divisi
• Kepala unit
• Komite/Tim PMKP
Standar PMKP 7.2
Program PMKP prioritas di rumah sakit telah dianalisis dan mempunyai dampak terhadap peningkatan mutu
dan efisiensi biaya pertahun
Maksud dan Tujuan PMKP 7.2: Lihat SNARS 1
Direktur rumah sakit mengukur keberhasilan program PMKP prioritas melalui:
a) Pengukuran capaian-capaian indikator area klinik dan area manajemen
b) Pengukuran kepatuhan penerapan sasaran keselamatan pasien
c) Pengukuran kepatuhan pelaksanaan PPK-CP sehingga mengurangi variasi dalam pemberian pelayanan
Pengukuran penggunaan sumber daya termasuk biaya yang dipergunakan untuk perbaikan di program
prioritas rumah sakit tersebut.
Elemen Penilaian PMKP 7.2 I Telusur I Skor
L
1. Komite/Tim PMKP atau bentuk
organisasi lainnya telah
D Bukti tentang analisis data program PMKP prioritas 10
5
TL
TS
r
mengumpulkan dan menganalisis
data program PMKP prioritas yang
meliputi a) sampai dengan d) yang
ada di maksud dan tujuan (lihat
W Komite/Tim PMKP D TI
r
PMKP 5). (D,W)
2. Ada bukti Direktur rumah sakit D Bukti tentang tindaklanjut perbaikan 10 TL
telah menindaklanjuti hasil analisis 5 TS
data yang meliputi a) sampai d) W • Direktur 0 TT
yang ada dimaksud dan tujuan • Kepala bidang/divisi
(D,W) • Kepala unit pelayanan
• Komite/Tim PMKP
• Penanggungjawabdata unit
3. Ada bukti program PMKPprioritas D Bukti tentang hasil perbaikan prioritas kegiatan 10 Tl r
telah menghasilkan perbaikan di PMKPRS 5 TS
rumah sakit secara keseluruhan 0 TT
(D,W) W Komite/Tim PMKP
4. Ada bukti program PMKPprioritas D Bukti tentang hasil efisiensl sumber daya prioritas 10 Tl
telah menghasilkan efisiensi kegiatan PMKPRS 5 TS
0 TI
penggunaan sumber daya (D,W)
W • Komite/Tim PMKP f
• Bagian keuangan/ billing
• Staf SIM-RS
Standar PMKP8
RS mempunyai regulasi validasi data indikator area klinik yang baru atau mengalami perubahan dan data yang
akan dipublikasikan. Regulasiini diterapkan dengan menggunakan proses Internal validasi data.
Maksud dan Tujuan PMKP8 : Lihat SNARS 1
Rumahsakit agar menetapkan regulasi validasi data yang antara lain meliputi :
a) regulasi data yang harus divalldasi, yaitu:
• merupakan pengukuran area klinik baru;
• bila ada perubahan sistem pencatatan pasien darl manual ke elektronik sehingga sumber data
berubah;
• bila data dipublikasi ke masyarakat balk melalui di web site rumah sakit atau media lain;
• bila ada perubahan pengukuran;
• bila ada perubahan data pengukuran tanpa dlketahul sebabnya;
• bila ada perubahan subyek data seperti perubahan umur rata rata pasien, protokot riset diubah,
panduan praktik klinik baru diberlakukan, ada teknologi dan metodotogi pengobatan baru
b) Proses validasi data mencakup namun tidak terbatas sebagai berikut:
• mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat datam proses pengumpulan data
sebelumnya (data asll)
• menggunakan sampel tercatat, kasus dan data lainnya yang sahih secara statistik. Sample 100 % hanya
dibutuhkanjika jumlah pencatatan, kasus atau data lainnya sangat kecil jumtahnya.
• membandingkan data asli dengan data yang dlkumpulkan ulang
• menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan dengan total jumlah
data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90 % adalah patokan yang balk.
• jika elemen data yg diketemukan ternyata tidak sama, dng catatan atasannya (misatnya data tidak
Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk memastikan tindakan
menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan (Iihat juga KKS.11, EP 4)
c) Proses validasi data yang akan dipubllkasi di web site atau media lainnya agar diatur tersendiri, dan dapat
menjamin kerahasiaan pasien dan keakuratandata jelas definislnya) dan diiakukan tlndakan koreksi
l
Elemen Penilaian PMKP8 Telusur Skor
1. Ru mah sakit mempunyai regulasi
validasi data sesuai dengan a)
sampai c) yang ada di maksud dan
R Regulasi tentang manajemen data termasuk
validasi data
10
-
D
TL
TT
- l
tujuan (R)
2. Rumah sakit telah melakukan
validasi data pada pengukuran
D Bukti pelaksanaan validasi data IAK 10
5
TL
TS
L
mutu area klinik yang baru dan bila W Komite/Tim PMKP O TI
terjadi perubahan sesuai dengan
regulasi (D,W) L
1
126 INSTRUMi;N SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI -1
L
3. Rumah sakit telah metakukan D Bukti pelaksanaan validasi data yang dipublikasikan 10 TL
validai data yang akan 5 TS
dipubtikasikan di web site atau w Komite/Tim PMKP 0 TT
media lainnya termasuk
kerahasiaan pasien dan
keakuratan sesuai regutasi (D,W)
4. Ru mah sakit telah melakukan D Bukti pelaksanaan perbaikan data 10 TL
perbaikan berdasarkan hasil 5 TS
validasi data. (D,W) w Komite/Tim PMKP
-· ---·--- 0 TI
PELAPORAN DAN ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
---·-·-
Standar PMKP 9
Rumah sakit menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien baik internal maupun eksternal.
f Maksud dan Tujuan PMKP 9: Lihat SNARS 1
RS menetapkan sistem pelaporan insiden antara lain meliputi:
a) kebijakan,
b) alur pelaporan,
c) formulir pelaporan
d) prosedur pelaporan
e) insiden yang harus dilaporkan yaitu kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun yang nyaris
terjadi
fl siapa saja yang membuat laporan
g) batas waktu pelaporan
Elemen Penilaian PMKP 9 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang sistem pelaporan insiden 10 TL
sistem pelaporan insiden internal keselamatan pasien internal dan eksternal (Komite - -
dan eksternal sesuai peraturan Nasional Keselamatan Pasien Kemenkes RI) 0 TT
perundang-undangan yang
meliputi a) sampai dengan g) yang
ada di maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti unit kerja telah D Bukti tentang laporan insiden keselamatan pasien 10 Tl
melaporkan insiden keselamatan paling lambat 2x24 jam 5 TS
pasien (D,W) 0 TT
w • Kepala unit kerja
• Komite/Tim PMKP
3. Rumah sakit mengintegrasikan 0 Bukti pelaksanaan tentang integrasl laporan dan 10 TL
pelaporan kejadian dan analisa data laporan inslden dengan PMKP dan 5 TS
pengukuran mutu agar solusi dan perbaikannya 0 TT
perbaikan yang dilakukan w
terintegrasi. (D,W) Komite/Tlm PMKP/Tlm KPRS/Komite PPI/K3RS
4. Ada bukti RS telah melaporkan D 1) Bukti tentang laporan dan tindak lanjut insiden 10 TL
insiden keselamatan pasien setiap keselamatan pasien setiap 6 bulan kepada 5 TS
6 bulan kepada representasl representasi pemllik 0 TT
pemilik dan bila ada kejadian 2) Bukti laporan kejadian sentinel kepada
sentinel telah dilaporkan di setiap representasi pemilik paling lambat 2x24 jam
kejadian. (0, W) (Li hat juga TKRS 3) Bukti laporan kejadian sentinel kepada KARS
4.1) paling lambat 2x24 jam
w • Representasi pemilik
• Oirektur
• Komite/Tim PMKP/Tim KPRS
5. Ada bukti RS telah melaporkan D Bukti laporan insiden keselamatan pasien 10 TL
insiden IKP kpd Komite Nasional khususnya sentinel kepada Komite Nasional 5 TS
Keselamatan Pasien sesuai Keselamatan Pasien paling lambat 2x24 jam 0 TT
l peraturan perundang-undangan.
(D,W) w •
•
Direktur
Komlte/Tim PMKP/Tim KPRS
Standar PMKP 9.1
l Rumah sakit telah menetapkan jenis kejadian sentinel, melaporkan dan melakukan analisis akar masalah
(root cause analysis} --
Maksud dan Tujuan PMKP 9.1: Lihat SNARS 1
Setiap RS menetapkan definisi operasional kejadian sentinel paling sedikit meliputi:
Dalam menerapkan manajemen risiko rumah sakit perlu memperhatikan proses-proses berisiko yang dapat
terjadi pada pasien, antara lain meliputi:
• manajemen pengobatan; L
• risiko jatuh;
• pengendalian infeksi;
• gizi;
• risiko peralatan; dan
• risiko sebagai akibat kondisi yang sudah lama berlangsung .
Ruang llngkup manajemen risiko rumah sakit yang meliputi namun tidak terbatas pada:
a) pasien;
b) staf medis;
- 2. (R) ····----- ~·
w • Direktur
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
• Komite/Tim PMKP
• Penanggungjawab data unit
• Komite medis
r
r
I
l
1
l
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKtT EDISI I 133
r
SUMBER DAYA
Standar PPI 3
Rumah sakit mempunyai perawat penghubung PPl/lPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
yang jumlah dan kualifikasinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f
Maksud dan Tujuan PPI 3 : Li hat SNARS 1
Perawat penghubung PPI/IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung bertugas
a) mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing;
b) memberikan motivasi dan mengingatkan pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di
unitnya masing-masing;
c) memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan kewaspadaan isolasi;
d) memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan HAis pada pasien;
e) bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan konsultasi prosedur
PPI, serta berkoordinasl dengan IPCN;
f) memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung, serta konsultasi prosedur
yang harus dilaksanakan.
Elemen Penilaian PPI 3 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan perawat R Regulasi tentang penetapan IPCLN dengan 01 TL
penghubung PPI/IPCLN(Infection uraian tugasnya - -
Prevention and Control Link Nurse) 0 TT
dengan jumlah dan kuallfikasi
sesuai dengan peraturan
perundang undangan (R)
2. Ada bukti pelaksanaan tugas D Bukti pelaksanaan tugas perawat penghubung 1
0 TL
perawat penghubung PPI/IPCLN PPI/IPCLN 5 TS
sesuai dengan a) sampai dengan f) 0 TT
pada maksud dan tujuan. (D,W)
Standar PPI 4
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan program PPI.
Maksud dan Tujuan PPI 4 : Lihat SNARS1
Sumber informasi dan referensi dapat diperoleh dari sumber nasional maupun internasional, misalnya
a) United States Centersfor DiseaseControl and Prevention (USCDC);
b) World Health Organization (WHO) dan organisasi lain yang dapat memberikan informasi "evidence
based practiceand guidelines";
c) Berbagai publikasi serta penetapan standar oleh organisasi profesl bidang kesehatan lingkungan dan
kebersihan rumah sakit;
d) Pedoman dari pemerintah yang memuat praktik pencegahan infeksi terkait dengan layanan klinls dan
layanan penunjang;
e) Peraturan perundang-undangan terutama yang berkaitan dengan ledakan (outbreak) penyakit infeksi
f) Ketentuan pelaporan lainnya.
Elemen Penilaian PPI 4 Telusur Skor
1. Tersedia anggaran yang cukup R Penetapan anggaran pelaksanaan program PPI 10 TL
untuk menunjang pelaksanaan - -
program PPI. (R) 0 TT
2. Tersedia fasilitas yang cukup 0 llhat fasllitas yang tersedia untuk menunjang 10 . TL
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan PPI, antara lain hand rub, tissue, APO, 5 TS
program PPI. (O,W) dll 0 TI
w •
L
Komite/Tim PPI
• Kepala unit/Kepala ruangan
3. Rumah sakit mempunyai sistem D Bukti data dan analfsisangka infeksi yang 10 TL
informasi untuk mendukung dihasilkan dari SIM-RSsesuai dengan MIRM 1 5 TS
program PPI, khususnya terkait
dengan data dan analisis angka 0
infeksi. (D,O,W)
Lihat SIM-RS,software dan hardware
0 TI
L
w •
Komite/Tim PPI
•
IPCN
• IPCLN
• StafSIM-RS
4. Rumah sakit menyediakan sumber D · Bukti tersedia sumber informasi dan referensi 10 TL
informasi darr referensi terkini terkini 5 TS
yang dapat diperoleh dari a) 0 TT
Rumah sakit mempunyai program PPI dan kesehatan kerja secara menyeluruh untuk mengurangi risiko
tertular infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf klinis, dan nonklinis.
Maksud dan Tujuan PPI S : Lihat SNARS 1
Program PPI antara lain meliputi ·
a} Kebersihan tangan
b) surveilans risiko infeksi
c) investigasi wabah (outbreak) penyakit infeksi
d} meningkatkan pegawasan terhadap penggunaan antlmikrob secara aman;
e) asesmen berkala terhadap risiko;
f) menetapkan sasaran penurunan risiko (lihat juga AP 5.3)
g) mengukur dan me-review risiko infeksi.
Elemen Penilaian PPI 5 Telusur Skor
1. Ada program PPI dan kesehatan R 1) Program tentang PPI 10 TL
kerja yang komprehensif di 2) Program kesehatan dan keselamatan staf 5 TS
seluruh rumah sakit untuk sesuai dengan KKS 8.2 EP 1 O TT
menurunkan risiko infeksi terkait
dengan pelayanan kesehatan pada
pasien yang mengacu dan sesuai
dengan ilmu pengetahuan terkini,
pedoman praktik terkini, standar
kesehatan lingkungan terkini, dan
peraturan perundang-undangan.
(R)
2. Ada bukti pelaksanaan program D Bukti tentang pelaksanaan program PPI meliputl 10 TL
PPI untuk menurunkan risiko a. s/d g. di maksud dan tujuan 5 TS
tertular infeksi pada pasien. O TT
(D,O,W,S) O Lihat pelaksanaan program PPI di unit
pelayanan (Hand Hygiene, APO, penempatan
pasien, dll}
W • Komite/Tim PPI
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi keperawatan
• Kepala unit pelayanan/Kepala ruang
t W •
•
Komite/Tim PPI
IPCN
• IPCLN
• Kepala SOM
L
Elemen Penilaian PPI 6.1 Telusur Skor
1. Ada. bukti rumah sakittelah D Bukti pelaksanaan tentang investigasi dan 10 TL
melakukan investigasi dan analisis analisis risiko infeksi yang diintegrasikan dengan 5 TS
risiko infeksi serta diintegrasikan . program mutu dan keselamatari pasien 0 TT
w • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
PERALATAN MEDIS DAN ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
Standar PPI 7
Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan proses asuhan invaslf yang berisiko infeksi serta
menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Maksud dan tujuan PPI 7 dan PPI 7.1 · Lihat SNARS 1
Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan penunjang di rumah sakit yang harus
mengikuti prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi serta melaksanakan strategi untuk
menurunkan rislko infeksi, namun tidak terbatas pada
a} sterilisasi alat;
b) pengelolaan linen/londri;
c) pengelolaan sampah;
d) penyediaan makanan;
e) kamar jenazah.
Elemen Penilaian PPI 7 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan risiko R Regulasi tentang penetapan risiko infeksi pada 10 TL
infeksi pada prosedur dan proses prosedur dan proses asuhan invasif (ICRA) --· -
asuhan invasif yang berisiko infeksi seperti antara lain pencampuran obat suntik, 0 TT
serta strategi untuk menurunkan pemberian suntikan, terapi cairan, punksi
W • Komite{fim PPI
• Komitefrim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit sterilisasi
3. Ada bukti identifikasi dan strategi D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada 10 TL
untuk menurunkan risiko infeksi pengelolaan linen/londri S TS
pada kegiatan pengelolaan 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi {tata O TI
linen/londri. (D,W} ·-· kelola risiko infeksi)
W • Komite{fim PPI
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPClN
• Kepala bidang/divisi
• IPSRS
5. Ada bukti identifikasi dan strategi 0 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada 10 n
untuk menurunkan risiko infeksi penyediaan makanan 5 TS
pada kegiatan penyediaan 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata O TI
makanan. (D,W) W kelola risiko infeksi)
• Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPClN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala gizi
6. Ada bukti identifikasi dan strategi D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada 10 TL
untuk menurunkan risiko infeksi di kamar jenazah 5 TS
kamar jenazah. (D,W) 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata O rr
kelola risiko infeksi)
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• Kepala bidang/divisi
• Kepata kamar jenazah
Standar PPI 7.2
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan melakukan pembersihan dan sterilisasi peralatan dengan
baik serta mengelola dengan benar.
Maksud dan Tujuan PPI 7.2 dan PPI 7 .2.1 : Uhat SNARS1
Rumah sakit menetapkan ketentuan tentang penggunaan kembali alat sekali pakai sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan standar profesional, termasuk penetapan meliputi
a) alat dan material yang dapat dipakai kembali;
b) jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara spesifik;
c) identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan yang menandakan alat tidak dapat dipakai;
d) proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang
jelas;
e) pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis pakai untuk hemodialisis;
f) pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di rekam medis;
g) evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis habis pakai yang di-reuse.
Ada 2 (dual risiko jika menggunakan lagi (reuse) alat sekali pakai. Terdapat risiko tinggi terkena infeksi dan
juga terdapat risiko kinerja alat tidak cukup atau tidak dapat terjamin sterilitas serta fungsinya.
Elemen Penilaian PPI 7.2 Telusur Skor
1. Rum ah sakit menetapkan regulasi R Regutasi tentang pelayanan sterllisasi, termasuk 10 Tl
tentang pelayanan sterilisasi sesuai desinfeksi di RS - -
dengan peraturan perundang- 0 TI
undangan. (R)
2. Ada bukti alur dekontaminasi, D 1) Bukti alur/Denah ruang CSSD/Unit sterilisasi 10 Tl
precteaning, cleaning, desinfeksi, 2) Bukti daftar inventaris a lat di unit steriHsasi 5 TS
dan sterilisasi peralatan medis_d_i_....1...._..L_ ..J o_..L----'-n---'--------'
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1 139
l
f
pusat sterilisasi sudah sesu3ai 0 Lihat alur dekontaminasi, precleaning, cleaning,
dengan prlnsip-prinslp PPI. desinfeksi, dan sterilisasi peralatan medis di unit
(D,O,W) sterilisasi
w • Kepala/staf sterilisasi
• IPCN
3. Rumah sakit mengoordinasikan D Bukti rapat tentang koordinasi pelayanan 10 TL
pelayanan sterilisasi dan disinfeksi sterilisasi dan disinfeksi diluar unit sterilisasi 5 TS
di luar pusat sterilisasi. (D,O,W) 0 TT
0 Lihat pelaksanaan sterilisasi dan desinfeksi di
luar unit sterilisasi, yang dilaksanakan seragarn
w •
•
IPCN
Kepala/staf sterilisasi
r
• Unit terkait
4. Rumah sakit menjamin proses D Bukti supervisi sterilisasl: 10 TL
sterilisasi dan disinfeksi di luar 1) Bukti form ceklis 5 TS
pusat sterilisasi seragam. (D,O,W) 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TI
w • IPCN
• Kepala/staf sterilisasi
• Unit terkait
Standar PPI 7.2.1
Rumah sakit mengidentifikasi dan menerapkan proses untuk mengelola perbekalan farmasi habis pakai
(supplies) yang sudah kadaluwarsa dan penggunaan ulang peralatan sekali-pakai apabila diizinkan oleh
peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian PPI 7.2.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang penetapan R Regulasi tentang penetapan batas kadaluarsa 1
0 TL
batas kadaluarsa bahan medis bahan rnedis habis pakal, termasuk penetapan - -
habis pakal dan yang akan perbekalan farmasi/peralatan single use yang 0 TT
digunakan kembali (reuse} dilakukan re-use
meliputi butir a) sampai dengan g)
pada maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti monitoring, evaluasi, dan D Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi antara 01 TL
tindak lanjut pelaksanaan lain berdasarkan hasil kultur dan tindak lanjut 5 TS
penggunaan kembali {reuse) bahan pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) bahan 0 TI
medis habis pakai sesuai butir a) medis habis pakai
sampal dengan g) pada maksud
dan tujuan. (0,0,W) 0 Lihat pelaksanaan penggunaan kembali (reuse)
bahan medis habls pakal
w • IPCN
• Kepala/staf unit pelayanan
Standar PPI 7.3
Rumah sakit menurunkan risiko infeksl pada pengelolaan linen/londri dengan benar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan PP! 7.3 dan PP! 7.3.1: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PPI 7.3 Telusur Skor
1. Ada unit kerja atau R Regulasi tentang unit kerja linen/londri atau 10 TL
penanggungjawab pengelola penanggung jawab bila dilakukan dengan - -
linen/londri yang kontrak (outsourcing) 0 TT
menyelenggarakan
penatalaksanaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(R)
2. Bangunan, alur, dan fasilitas londri
sesuai dengan- peraturan
perundang-undangan. (0, W)
0
w •
tlhat ruang, alur, dan fasilitas londri 10
5
0
TL
TS
TI
L
IPCN
L
• Kepala/staf tondri
. .
3. Bila linen/londri dilaksanakan oleh 0 • Lihat proses pengiriman atau penyimpanan 10 TL
pihak di luar rumah sakit, harus linen/londri dengan pihak di luar RS 5 TS
memenuhi sertifikasi mutu dan • Li hat sertifikasi mutu pihak ketiga 0 TT
sesuai dengan peraturan
perundang undangan (0, W) w • IPCN
• Penanggung ja_wab linen/londri
Standar PPJ 7.3.1
Pengelolan linen/londri dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi
I (PPI)-
Elemen Penilaian PPI 7.3.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi pengelolaan R Regulasi tentang pengelolaan Jinen/londri 10 TL
linen/londri sesuai dengan - -
peraturan perundang-undangan, 0 TT
(R)
2_ Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada 0 • Lihat penerapan pnnsip-prmsip PPI pad~ 10 TL
pengelolaan linen/londri, termasuk pengefolaan Ji nen/lond ri, termasuk 5 TS
pemilahan, transportasi, pemilahan, transportasi, pencucian, 0 TT
pencucian, pengeringan, pengeringan, penyimpanan, dan distribusi
penyimpanan, dan distribusi. • Li hat hasif supervisi IPCN ke pengelola
(O,W) linen/londri di luar RS
w • IPCN
• Kepala/staf linen/londri
• Petugas linen ruangan
3. Petugas pada unit londri 0 • Lihat penerapan penggunaan APD 10 TL
menggunakan alat pelindung diri • Li hat has ii supervisi IPCN ke pengelola 5
0
TS
TT
(APD) sesuai dengan ketentuan. linen/londri di luar RS
(O,W)
w Kepala/staf linen/londri
4. Ada bukti pelaksanaan supervisi D Bukti supervisi: 10 TL
dan monitoring oleh IPCN 1) Bukti form ceklis 5 TS
terhadap pengelolaan linen/londri 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
sesuai dengan prinsip PPI termasuk
bila dilalcsanakan oleh pihak luar 0 Li hat has ii supervisi pengelolaan linen/londri
rumah sakit. (D,O,W) sesuai dengan prinsip PPI
w • IPCN
• Kepala/staf linen/londri
UMBAH INFEKSIUS
Standar PPI 7.4
Rumah sakit mengurangi risiko infelcsi melalui pengelolaan limbah infeksius dengan benar.
Maksud dan Tujuan PPI 7-4 dan PPI 7.4.1: lihat SNARS 1
Rumah sakit menyelenggaraan pengelolaan limbah dengan benar untuk meminimalkan rlslko infeksi
melalui kegiatan sebagai berikut:
a) pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius;
b) penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah;
c) pemulasaraan jenazah dan bed ah mayat;
d) pengelolaan limbah cair;
e) pelaporan pajanan limbah infeksius.
Elemen Penilaian PPI 7.4 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pengelolaan R Regulasi tentang pengelolaan limbah RS 10 TL
limbah rumah sakit untuk - -
meminimalkan risiko infeksi yang 0 TT
meliputi butir a) sampai dengan e)
pada maksud dan tujuan. (R)
-2. Pengelolaan limbah cairan tubuh D Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan 10 TL
infeksius sesuai dengan regulasi tindak lanjutnya 5 TS
dan dilaksanakan monitoring, 0 Li hat kepatuhan petugas dalam pengelolaan 0 TT
l
evaluasi, serta tindak lanjutnya. limbah infeksius sesuai prinsip PPI
(0,0,W)
W • Penanggung jawab kesling
• Petugas House Keeping
• Petugas TPS
• Petugas Incinerator
3. Penanganan dan pembuangan D Bukti pelaksanaan monitoring, evaluasi dan 10 TL
darah serta kornponen darah tindak lanjutnya 5 TS
sesuai dengan regulasi dan o n
dilaksanakan monitoring, evaluasi, O lihat kepatuhan petugas dalam penanganan
juga tindak lanjutnya. (D,0,W) dan pembuangan darah
sesuai prinsip PPI
W • IPCN
• Kepala/staf unit/kepala ruangan
• Kepala/staf radiologi
• Kepala/staf laboratorium
6. Ada bukti penanganan (handling) O Lihat penanganan /handling pembuangan darah 10 TL
serta pembuangan darah dan dan komponen darah 5 TS
komponen darah sudah dikelola o n
sesuai dengan peraturan W • Kepala/staf kamar operas!
perundang-undangan. (O,W) • Kepala/staf BDRS
• Kepala/staf kamar bersalin
• Kepala/staf laboratorlum
7. Ada bukti pelaksanaan supervisi D Bukti supervisi: 10 TL
dan monitoring terhadap kegiatan 1) Bukti form ceklls 5 TS
butir a) sampai dengan e) pada 2) Bukti pelaksanaan supervisi O rr
maksud dan tujuan. (D,O,W)
O Lihat lokasi pengelolaan llmbah RS
W • IPCN
• Kepala/staf kamar operasi
•
•
•
Kepala/staf
Kepala/staf
Kepala/staf
BORS
kamar bersalin
laboratorium
L
8. Bila pengelolaan limbah D
• Kepala/staf
Stat terkaft
kamar jenazah
L
rumah sakit harus berdasar atas mutu 0 TT
kerjasama dengan pihak yang 2) Bukti limbah sudah dibakar/manifes
memiliki izin dan sertlflkasl mutu
sesuai dengan peraturan 0 Lihat proses pengelolaan limbah
perundang-undangan (lihat MFK
w • IPCN
• Kepala/staf kamar jenazah
2. Ada bukti kegiatan kamar mayat 0 Lihat proses pengelolaan pemulasaran jenazah 10 TL
dan kamar bedah mayat sudah dan bedah mayat 5 TS
diketola sesual dengan peraturan 0 TT
perundang-undangan. (O,W) w • IPCN
• Kepala/staf kamar jenazah
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi D Bukti supervlsl: 10 TL
dan kepatuhan prinsip-prinsip PPI 1) Bukti form ceklis s TS
sesuai dengan peraturan 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
perundang-undangan. (D,W)
w • IPCN
• Kepala/staf kamar jenazah
Standar PPI 7.5
Rumah sakit menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara aman.
Maksud dan Tujuan PPI 7 .5 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit menetapkan regulasi yang memadai mencakup
a) semua tahapan proses termasuk identifikasi jenis dan penggunaan wadah secara tepat, pembuangan
wadah, dan surveilans proses pembuangan (lihatjuga ARK 6);
b) laporan tertusukjarum dan benda tajam.
Elemen Penilaian PP17.5 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang pengelolaan benda tajam dan 10 TL
tentang pengelolaan benda tajam jarum - -
0 TT
dan jarum untuk menurunkan
cedera serta mengurangi risiko
infeksi yang meliputi butir a) dan
b) yang ada pada maksud dan
l tujuan. (R)
2. Benda tajam dan jarum sudah 0 Li hat kepatuhan petugas dalam pengelolaan 10 TL
dikumpulkan, dislrnpan di dalam benda tajam dan jarum sesuai prinsip PPI 5 TS
wadah yang tidak tembus, tidak 0 TT
bocor, berwarna kuntng, diberi w •
1PCN
label infeksius, dan dipergunakan • IPCLN
hanya sekali pakai sesuai dengan •
Kepala/staf unit pelayanan
peraturan perundang- undangan. • Petugas cleaning service
(O,W)
0 Li hat tempat pengelolaan bend a 10 TL
w •
83 5
0
TS
TT
IPCN
L
• IPCLN
• Petugas incenerator
r
4. Bila pengelolaan benda tajam dan D 1) Bukti pelaksanaan kerjasama RS dengan 10 TL
jarum dilaksanakan oleh pihak luar pihak luar RS 5 TS
rumah sakit harus berdasar atas 2) Bulcti izin transporter 0 TT
kerjasama dengan pihak yang
memiliki izin dan sertifikasi mutu
3) Bukti
4) Bukti
izin incenerator
sertifikasi mutu
-· f
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (D,O,W) 0 Li hat bukti monitoring pelaksanaan yang
dilakukan oleh pihak RS
w • IPCN
• IPSRS
5. Ada bulcti data dokumen limbah D Bukti data dokumen limbah benda tajam dan 10 TL
benda tajam dan jarum. (lihat juga jarum yang dikelo!a 5 TS
di ?Pl 7.2). (D,W) 0 TT
w • IPCN
• IPSRS
• Penanggungjawab kesling
• Penanggung jawab cleaning service
6. Ada bukti pelaksanaan supervisi D Bukti supervisi 10 TL
1) Bulcti form ceklis 5 TS
dan monitoring o!eh IPCN
terhadap pengelolaan benda 2) Bukti pe1aksanaan supervisi 0 TI
tajam dan jarum sesuai dengan
prinsip PPI, termasuk blla 0 Lihat kepatuhan petugas dalam pengelolaan
dilaksanalcan oleh pihak luar benda tajam dan jarum sesuai prinsip PPI
rumah sakit. (D,0,W)
w • IPCN
• IPSRS
• Penanggung jawab kesling
• Penanggung jawab cleaning service
• Kepala unit/Kepala ruangan
PELAYANAN MAKANAN
Standar PPI 7.6
Rumah sakit mengurangi risiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan makanan.
r
Maksud dan Tujuan PPI 7.6: Lihat SNARS 1
Rumah sakit menetapkan regulasi yang meliputi:
a) pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan (perencanaan bahan
makanan, pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pemorsian, distribusi), sanitasi dapur, makanan, alat
masak, serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang;
b) standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry sesuai dengan peraturan perundangan termasuk bila
makanan diambil darl sumber lain di luar rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI 7.6 Telusur Skor
w • Komite/Tim PPI
• Kepala/staf
RISIKO KONSTRUKSIgizi
Standar PPI 7.7
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada fasilitas yang terkait dengan pengendalian mekanis dan teknis
(mechanical dan enginering controls)
Maksud dan Tujuan PPI 7.7 dan PPI 7.7.1: Lihat SNARS 1
Untuk menurunkan risiko infeksi maka rumah sakit perlu mempunyai regulasi tentang penilaian risiko
pengendalian infeksi (infection control risk assessment/lCRA) untuk pembongkaran, konstruksi, serta
renovasi gedung di area mana saja di rumah sakit yang meliputi:
1) identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan kriteria;
2) identifikasi kelompok risiko pasien;
3) matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan;
4) proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi;
5) tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat/kelas infeksi;
6) monitoring pelaksanaan.
Karena itu, rumah sakit agar mempunyai regulasi pengendalian rnekanls dan teknis (mechanical dan
engineering controls) fasilitas yang antara lain meliputi:
a) sistem ventilasi bertekanan positif;
b) biologicalsafety cabinet;
c) /aminary airflow hood;
d) termostat di lemari pendingin;
e) pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur.
Elemen Penitaian PPI 7.7 Telusur Skar
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang pengendalian/pemeriksaan . 10 TL
w • IPSRS
• Kepala/staf unit terkait
Standar PPI 7.7.1
Rumah sakit menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan pembongkaran, konstruksi, dan renovasi
gedung.
Elemen Penilaian PPI 7.7.1 Telusur Skor
5. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang penilaian risiko pengendalian 10 TL
tentang penilaian rlsiko infeksi (infection control risk assessment/lCRA) - -
pengendalian infeksi (infection bila ada renovasi, kontruksi dan demolisi 0 TT
control risk assessment/lCRA) bila
ada renovasi, kontruksi dan
demolisi yang minimal meliputi
butir 1) sampai dengan 6) yang ada
pada maksud dan tujuan. (R) . - -
l
r
6. Rumah sakit telah melaksanakan D Bukti pelaksanaan ICRA renovasi bangunan, dan 10 TL
penilaian risiko pengendaliari hasil pemantauari kualltas udara akibat dampak 5 TS
infeksi (infection controlrisk renovasi 0 TT
assessment/lCRA) pada semua
renovasi, kontruksi dan demolisi 0 • Lihat pelaksanaan renovasi
sesuai dengan regulasi. (D,O,W) • Lihat laporan pelaksanaan renovasi
w • Komite/Tim PPI
• IPCN
• Bagian Umum
TRANSMISI INFEKSI
Standar PPI 8
Rumah sakit melindungi pasien, pengunjung, dan staf dari penyakit menular serta melindungi pasien yang
mengalami imunitas rendah (immunocompromised) dari infeksi y;mg rentan mereka alami.
Maksud dan Tujuan PPI 8, PPI 8.1 dan 8.2: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PPI 8 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang penempatan pasien dengan 10 TL
penempatan pasien dengan penyakit menular dan pasien yang mengalami - -
penyakit menular dan pasien yang immunitas rendah 0 TT
mengalami imunitas rendah
(immunocompromised). (R)
2. Rumah sakit menyediakan ruangan 0 Lihat ruang isolasi untuk pasien dengan 10 TL
untuk pasien yang mengalami immunocompromised 5 TS
imunitas rendah 0 TT
(immunocompromised) sesuai w • IPCN
dengan peraturan perundang- • IPCLN
undangan. [O,W) • Kepala/staf unit pelayanan
10 TL
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi D Bukti supervisi:
1) Bukti form ceklis 5 TS
dan monitoring oleh IPCN
terhadap penempatan pasien 2) Bukti pelaksanaan supervisi 0 TT
dengan immunocompromised). [D)
Standar PPI 8.1
Rumah sakit menetapkan penempatan pasien dan proses transfer pasien dengan airborne diseases di
dalam rumah saklt dan keluar rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI 8.1 Telusur Skor
1. Penempatan dan transfer pasien 0 Li hat penempatan pasien airborne diseases, 10 TL
airborne diseasessesuai dengan termasuk di ruang gawat darurat dan ruang s TS
peraturan perundang-undangan lainnya dan transfer pasien (Lihat PPI 8 £Pl) 0 TT
termasuk di ruang gawat darurat
dan ruang lainnya. (O,W) w • Kepala/staf IGD
• Kepala/staf rawat jalan
• Kepala/staf rawat inap
• IPCN
w • Kepala/staf IGD
• Kepala/staf rawat jalan
• Kepala/staf rawat inap
- • lPCN
• IPCLN
10 TL
3. Ada bukti pelaksanaan monitoring D Bukti supervisi:
5 TS
ruang tekanan negatif dan 1) Bukti form ceklis
0 TI
penempatan pasien secara rutin. 2) Bukti pelaksanaan supervisi
(D,0,W)
l W •
•
Kepala/staf rawat inap
IPCN
• IPCLN
1
INSTRU.MEN SU.RVEI STAN DAR NASIONAL AKR.EDITASI RUM...P,H SAKIT EDISI 1 147
J
5. Ada bukti dilakukan edukasi D Bukti pelaksanaan edukasi staf tentang 10 TL
kepada staftentang pengelolaan pengelolaan pasien infeksius jika terjadi 5 TS
pasien infeksius jika terjadi lonjakan pasien masuk dengan penyakit 0 TI
lonjakan pasien masuk dengan menular
penyakit menular atau rumah sakit
tidak mempunyai kamar dengan w • Kepala/staf rawat inap
tekanan negatif (ventilasi alamiah • IPCN
dan mekanik). (D,W) • IPCLN
6. Ru mah sakit mempunyai jejaring
rujukan dengan rumah sakit lain
untuk pasien air borne disease. w
D Bukti tentang kerjasama RS dengan RS rujukan
• Kepala/staf IGD
10
0
5
TI
TL
TS f
(D,W) • Kepala/staf rawat inap
Standar PPI 8.3
Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani lonjakan mendadak
(outbreak) penyakit infeksi air borne.
Elemen Penilaian PPI 8.3 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang penetapan bila terjadi 10 TL
bila terjadi ledakan pasien ledakan pasien (outbreak) penyaklt infeksi air - -
(outbreak) penyakit infeksi air borne 0 TT
borne. (R) 1
2. Rumah sakit menyediakan ruang 0 Lihat ketersediaan ruang isolasi dengan tekanan 10 TL
isolasi dengan tekanan negatif bila negatif, bila terjadi ledakan paslen 5 TS
terjadi ledakan pasien (outbreak) 0 TT
sesuai dengan peraturan w • Komite/Tim PPI J
perundangan. (O,W) • IPCN
• IPCLN
• Kepala/staf rawat inap
3. Ada bukti dilakukan edukasi D Bukti pelaksanaan edukasi staf tentang 10 TL
D
Li hat
Bukti
pelaksanaan
pelaksanaan
hand hygiene
konsisten diarea yang sudah ditetapkan
pelatihan tentang
secara
hand
0
10
TT
TL
L
hand hygiene kepada semua hygiene 5 TS
pegawai termasuk tenaga kontrak.
(D,W) - w • Staf RS
0 TT L
• Tenaga kontrak, magang dan tenant
-
L
Standar PPI 9.1
Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia dan digunakan secara
tepat apabila disyaratkan.
Elemen Penilaian PPI 9.1 Telusur Skor
l. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang penggunaan APD 10 TL
penggunaan alat pelindung diri,
ternpat yang harus menyediakan TT
alat pelindung diri, dan pelatihan
cara memakainya. (R) ···--- ·--~~~ ~--
2. Alat pelindung diri sudah 0 Lihat kepatuhan penggunaan Alat pelindung diri 10 TL
digunakan secara tepat dan benar. /APD 5 TS
(O,W) 0 TT
w Stat terkait
3. Ketersediaan alat pelindung diri 0 Lihat ketersediaan alat pelindung diri 10 TL
sudah cukup sesuai dengan 5 TS
regulasi. (O) 0 TT
4. Ada bukti pelaksanaan pelatihan D Bukti pelaksanaan pelatihan tentang 10 TL
penggunaan atat pelindung diri penggunaan APD 5 TS
kepada semua pegawai termasuk 0 TI
tenaga kontrak. (D,W} w •
Stat RS
•
Tenaga kontrak, magang dan tenant
PENINGKATAN MUTU DAN PROGRAM EDUKASI
Standar PPI 10
Kegiatan PP! diintegrasikan dengan program PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) dengan
menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit.
Maksud dan Tujuan PPI 10 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian PPI 10 Tetusur Skor
1. Ada regutasi sistem manajemen R Regulasi tentang manajemen data terintegrasi 10 TL
data terintegrasi antara data antara data surveilens dan data indikator mutu, - -
surveilans dan data indikator mutu termasuk PMKP 2.1, PMKP 7 dan MIRM 1.1 0 TT
{lihat PMKP 2.1 EP 1). (R)
2. Ada bukti pertemuan berkala 0 Bukti rapat tentang pembahasan hasil 10 TL
antara Komite PMKP (Peningkatan surveilans dan merancang ulang untuk 5 TS
Mutu dan Keselamatan Pasien) perbaikan 0 TI
(D,W)
3. Ada bukti data dikumpulkan dan
w •
D
•
•
Komite/Tim
Komite/Tim
PMKP
PP!
Rumah sakit melakukan edukasi tentang PPI kepada stat klinis dan nonklinis, pasien, keluarga pasien, serta
petugas lainnya yang terlibat dalam pelayanan pasien.
Maksud dan Tujuan PPI 11: Li hat SNARS 1
Pelatihan diberikan sebagai bagian dari orientasi kepada semua stat baru dan dilakukan pelatihan kembali
secara berkala, atau paling sedikit jika ada perubahan regulasi dan praktik yang menjadi panduan program
PP81. Dalam pendidikan juga disampaikan temuan dan kecenderungan ukuran kegiatan. (lihat juga KKS 7)
-Program Pelatihan PPI yang meliputi pelatihan untuk
a) orientasi pegawai baru baik stat klinis maupun nonklinis di tingkat rumah sakit maupun di unit
pelayanan;
l
b) staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara berl<ala;
r
c) staf nonklinis;
d) pasien dan keluarga; dan
e) pengunjung
Elemen Penilaian PPI 11 Telusur Skor
1. Ru mah sakit menetapkan regulasi R Program pelatihan dan edukasi tentang PPI 10 Tl
program pelatihan dan edukasi - -
tentang PPl yang meliputi butir a) 0 TT
sampai dengan e) yang ada pada
maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan pelatihan D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua 10 TL
f
untuk semua staf klinis dan staf klinis dan non klinis oleh narasumber 5 TS
nonklinis sebagai bagian dari yang kompeten 0 TT
orientasi pegawai baru tentang 2) Bukti pelaksanaan orientasi
regulasi dan praktik program PPI.
w •
(lihat KKS 7 dan TKRS 5.4). (D,W)
•
•
Diklat
Komite/nm PPI
Peserta pelatihan/orientasi
l
3. Ada bukti pelaksanaan edukasi D Bukti pelaksanaan pelatihan secara berkala bila 10 TL
secara berkala bila ada perubahan
regulasi, serta praktik program PPI
w •
ada perubahan regulasl/ kecenderungan khusus 5
0
TS
TT f
dan bila ada kecenderungan Diklat
khusus (new/re-emerging • Komite/Tim PPI
diseases) data infeksi untuk staf • Peserta pelatihan
klinis dan nonklinis. (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan edukasi D Bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien, 10 TL
untuk pasien, keluarga, dan keluarga dan pengunjung 5 TS
pengunjung tentang program PPI. 0 TT
(D,W) w • Diktat
• Komite/Tim PPI
• Tim PKRS
• Pasien/keluarga
• Pengunjung
l
150 - INSTRUMEN SURVE1 STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1
L
f
TATA KELOLA RUMAH SAKIT
(TKRS)
I PEMIUK RUMAH SAKIT
Standar TKRS 1
Organisasi serta wewenang pemilik danrepresentasi pemilik dijelaskan didalam regulasi yang ditetapkan
oleh pemilik RS.
Maksud dan Tujuan TKRS 1, TKRS 1.1 dan TKRS 1.2 : Lihat SNARS 1
Ada penetapan siapa yang bertanggung jawab dan berwenang untuk:
a) menyediakan modal serta dana operasional dan sumber daya lain yang diperlukan untuk menjalankan
Rumah Sakit dalam memenuhi visi dan misi serta rencana strategis Rumah Sakit; dan
b) menunjuk atau menetapkan direksi Rumah Sakit, dan melakukan evaluasi tahunan terhadap kinerja
masing-masing individu direksi dengan menggunakan proses dan kriteria yang sudah baku
c) menunjuk atau menetapkan representasi pernilik, tanggung jawab dan wewenang dan melakukan
penilaian kinerja representasi pemilik secara berkata, minimal setahun sekali.
d) menetapkan struktur organisasi Rumah Sakit
e) menetapkan regulasi pengelolaan keuangan Rumah Sakit dan pengelolaan sumber daya manusia
Rumah Sakit.
f) tanggungjawab dan kewenangan memberikan arahan kebijakan Rumah Sakit
g) tanggungjawab dan kewenangan menetapkan visi dan misi Rumah Sakit dan memastikan bahwa
masyarakat mengetahui visi dan misi Rumah Sakit serta mereview secara berkala misi Rumah Sa kit
h) tanggungjawab dan kewenangan menilai dan menyetujui rencana anggaran;
i) tanggungjawab dan kewenangan menyetujui rencana strategi Rumah Sakit
j) tanggung jawab dan kewenangan mengawasi dan membina pelaksanaan rencana strategis;
k) tanggung jawab dan kewenangan menyetujui diselenggarakan pendidikan profesional kesehatan dan
dalam penelitian serta mengawasi kualitas program-program tersebut.;
I) tanggung jawab dan kewenangan menyetujui program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
serta menindaklanjuti laporan peningkatan mutu dan keselamatan yang diterima.
m) tanggungjawab dan kewenangan mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya;
n) tanggung jawab dan kewenangan mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien dilaksanakan
Rumah Sakit;
o) tanggungjawab dan kewenangan mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit
dilaksanakan Rumah Sakit;
p) tanggungjawab dan kewenangan mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi,
dan peraturan perundang-undangan;
Berdasarkan hal tersebut dlatas, maka pemilik perlu mempunyai regulasi yang dapat berbentuk corporat
bylaws/peraturan internal Rumah Sakit atau dokumen lainnya yang serupa yang mengatur:
a. Struktur organisasi pemilik dan representasi pemilik sesuai dengan bentuk badan hukum pemilik
b. Tanggungjawab dan wewenang pemilik dan representasi pemilik yang meliputi 1) sampai dengan 16
yang ada di atas,
c. Pendelegasian kewenangan dari pemilik kepada representasi pemilik atau Direktur Rumah Sakit atau
individu lainnya sesuai peraturan perundangan
d. Pengangkatan/penetapan dan Penilaian kinerja representasi pemilik
e. Pengangkatan penetapan dan Penilaian kinerja Direktur Rumah Sakit
f. Penetapan Kualifikasi, persyaratan Direktur Rumah Sakit sesuai dengan peraturan perundangan
g. Struktur Organisasi Rumah Sakit
Elemen Penilaian TKRS 1 Telusur Skor
1. Pemilik menetapkan regulasi R Regulasi tentang pengaturan kewenangan antara 10 TL
yang mengatur a) s/d g) yang pemilik,representasi pemilik yang tercantum dalam 5 TS
undangan. Nama jabatan di
ada di dalam maksud dan corporate
tujuan, yang dapat berbentuk bylaws/
corporate by-laws, peraturan peraturan
.internal atau dokumen lainnya internal RS/
yang serupa. (R) dokumen lain
2. Ada penetapan struktur serupa
organisasi pemilik termasuk
representasi pemilik sesuai
dengan bentuk badan hukum
kepemilikan RS dan sesuai R Struktur
peraturan perundang organisasi
pemilik termasuk representasi pemilik 0 rr
10 TL
0 rr
Tanggung jawab dan akuntabilitas pemilik dan representasi pemilik telah dilaksanakan sesuai regulasi yang
ditetapkan dan sesuai peraturan perundang-undangan
Elemen Penilaian TKRS 1.1
1. Ada persetujuan dan
ketersediaan anggaran/budget
Telusur
D 1) Bukti tersedianya anggaran/investasi dan
operasional dalam RKA/RBA/OPA/OIPAdan 5
Skor
10 TL
TS
I
investasi/modal dan
operasional serta sumber daya
lain yang diperlukan untuk
dokumen lain serupa
2) Bukti tentang persetujuan RKA/RBA/OIPA/DPA
oleh pemilik atau representasi pemilik
0 TT
l
menjalankan Rumah Sakit
sesuai dengan misi dan rencana • Pemilik atau representasi pemilik
strategis Rumah Saklt. (D,W) w • Direktur RS
• Direktur/Bagian Keuangan RS
2. Ada dokumen hasil penilaian D Bukti tentang hasil penilaian kinerja representasi 10 TL
kinerja dari representasi pemilik - -
pemlllk, sekurang-kurangnya 0 TT
setahun sekali (D,W) w Pemilik dan representasipemilik
3. Ada dokumen hasil penilaian D Bukti tentang hasil penilaian kinerja Oirelctur RS 10 TL
kinerja dari direktur Rumah - -
Sakit sekurang-kurangnya w • Representasi pemilik 0 TT
setahun sekali. (D,W)
Standar TKRS 1.2
• Direktur
RS memiliki misi, rencana strategis , rencana kerja, program peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
pengawasan mutu pendidikan serta laporan akuntabilitas representasi pemilik
Elemen Penilaian TKRS 1.2 Telusur Skar
1. Ada bukti persetujuan, review D Bukti Misi RS, persetujuan misi, review misi secara 10 TL
berkala dan publikasi/sosialisasi berkala, publikasi/sosialisasi misi RS s TS
ke masyarakat tentang misi 0 TT
Rumah Saklt sesuai dengan w • Pemilik /representasi pemilik
regulasi. (D,W) • Direktur RS
2. Ada persetujuan rencana D 1) Bukti tentang rencana strategis yang dlsetujui 10 TL
strategis, rencana kerja dan oleh pemilik atau representasipemilik 5 TS
anggaran Rumah Saklt sehari- 2) Bukti rencana kerja dan anggaran RS yang 0 TT t
hari sesuai dengan regulasi. disetujui oleh pemilik atau representasi pemilik
(O,W)
w • Pemilik/ representasi pemilik
• Direktur RS
3. Ada persetujuan atasstrategi D Hanya untuk RS Pendidikan : 10 TL
dan program pendidikan dan Bukti tentang rencana strategi dan program 5 TS
penelitian staf klinis dan pendidikan dan penelitian staf kllnis serta 0 TT
pengawasan mutu program pengawasan mutu program pendidikan,yang sudah
pendidikan tersebut. Efemen disetujui.
penitaian int hanyo untuk
Ru mah Sakit pendidikan. (D, W ) w •• Direktur
Pemilik/ RS
representasi pemilik
• Bidang Diklat/Diklit RS
• Komite koordinator pendidikan (Komkordik)
Standar TKRS 1.3
Pemilik dan atau representasi pemilik memberi persetujuan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien Rumah Sakit, menerima laporan pelaksanaan program secara berkala dan memberi respon terhadap
laporan yang disampaikan
Maksud dan Tujuan TKRS 1.3 : Lihat SNARS 1
w • Direktur RS
• Para Pemimpin RS
4. Direktur Rurnah Sakit telah D 1) Bukti kurnpulan notulen rapat di RS yang 10 TL
mengatur operasional rumah pimpinan rapatnya oleh Direktur RS s TS
sakit setiap hart, termasuk 2) Bukti kumpulan surat disposisi 0 TT
semua tanggung jawab yang 3) Bukti-bukti kegiatan Direktur RS lainnya
dijelaskan dalam uraian tugas
(D,W) w • Direktur RS
• Para pemimpin RS
L
R
persvaratan jabatan, uraian tanggung jawab dan wewenang (UTW), setiap kepala s TS
tugas, tanggung jawab dan bidang/divisi di rumah sakit 0 TT
wewenang dari Kepala
bidang/divisi Rumah Sakit
secara tertulis. (R)
2. Kualifikasi kepala bidang/divisi D Bukti kualifikasi kepala bidang /divisi sesuai 10 TL
sudah sesuai dengan persyaratan, dalam file kepegawaian ,meliputi: 5 TS
persyaratan jabatan serta tugas 1) keputusan pengangkatan 0 TT
pokoknya •. (D,W) 2) ijazah
3) s_ertifikasi
-1·
i
L
f
w • Pemilik I representasi pemilik
• Direktur RS ·-
• Kepala HRD
r, • Kepala Bidang/Divisi
3. Ada bukti koordinasi antar D Bukti rapat antar para Kepala Bidang/Divisi sesuai 10 TL
'
l kepala bidang/divisi dalam regulasi RS 5 TS
menjalankan misi Rumah Sakit. 0 TI
(D,W) w Kepala Bidang/Divisi -----
4. Ada bukti peran serta secara D Bukti rapat tentang penyusunan berbagai regulasi 10 TL
kolaboratif para kepala RS yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh para 5 TS
bidang/divisi dalam menyusun kepala bidang/ divisl, meliputi 0 TI
berbagai regulasi yang undangan, absensi, materi, notulen(UMAN )
diperlukan untuk menjalankan
misi (D,W) w Kepala Bidang/Divisi
5. Ada bukti pelaksanaan D 1) Bukti hasil pengisian lembar ceklis 10 TL
pengawasan oleh para kepa1a 2) Bukti hasil pengawasan tingkat kepatuhan staf 5 TS
bidang/divisi untuk menjamin dalam menjalankan regulasi 0 TI
kepatuhan stafterhadap
1 pelaksanaan regulasi Rumah w • Kepala bidang/divisi
Sa kit sesuai misi Ru mah Sakit. • SPI I asesor internal
(D,W)
Standar TKRS 3.1
Direktur Rumah Sakit dan para kepala bidang/divisi di Rumah Sakit mengidentifikasi dan merencanakan
jenis pelayanan klinis yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang dilayani Rumah Sakit
terse but.
Maksud dan Tujuan TKRS 3.1 : Lihat SNARS 1
Para kepala bidang/divisi juga terlibat merencanakan pelayanan pasien dalam menentukan komunitas dan
populasi pasien untuk Rumah Sakit tersebut, mengidentifikasi kepentingan pelayanan yang dibutuhkan oleh
masyarakat, dan merencar:akan komunikasi berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan utama
dalam komunitas.
Komunikasi dapat secara langsung ditujukan kepada individu atau melalui media masa atau melalui lembaga
dalam komunitas ataupun pihak ketiga. Jenis inforrnasi yang disampaikan meliputi:
a. lnformasi tentang layanan, jam kegiatan kerja dan proses untuk mendapatkan perawatan; dan
b. lnformasi tentang kualitas layanan, yang disediakan kepada masyarakat dan sumber rujukan.
Elemen Penilaian TKRS 3.1 Telusur Skor
1. Ada penetapan jenis pelayanan R Regulasi tentang penetapan jenis pelayanan RS 10 TL
sesuai dengan misi RS - -
yang diberikan di RS sesuai
dengan misi Rumah Sakit (Lihat 0 TI
juga ARK 1 EP 1). (R)
L
{
4. Rumah sakit memberikan 0 Notulen rapat (UMAN) dengan : 10 TL
informasi tentang pelayanan 1) Tokoh masyarakat (antara lain Camat, RT, RW, 5 TS
yang disediakan kepada tokoh lurah) 0 n
masyarakat,pemangku 2) Pemangku Kepentingan (antara lain klub-klub
kepentingan, fasilitas pelayanan penyakit diabet, stroke, dll)
kesehatan di sekitar rumah 3} Fasilitaspelayanan Kesehatan (antara lain
sakit, dan dapat menerima Puskesmas, posyandu, rumah bersalin, klinik
masukan untuk peningkatan
pelayanannya. (D,W)
w • Oirelcsi
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit
4. Ada bukti komunikasi efektif 0 1) Bukti rapat pertemuan antar PPA/antar komite 10 TL
antar PPA dan antar profesi 5 TS
unit/instalasi/departemen 2) Bukti rapat pertemuan antar unit 0 TT
pelayanan sudah dilaksanakan /instalasi/departemen
(D,W)
w • PPA
• Komite medis
• Komite keperawatan
• Para kepala unit/instalasi/departemenpelayanan
INSTRUMEN SURVEI STAN DAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 157
rnutu, keselamatan pasien dan surveilance infeksi.
r
l
-
Elemen Penilaian TKRS 4 Telusur Skor
1. Direktur Rumah Sakit R 1) Pedoman PMl<P meliputi a) s/d h) 10 TL
menetapkan regulasi berupa 2) Program PMKP yang sudah disetujui oleh 5 TS
pedoman peningkatan mutu pemilik/representasi pemilik 0 rr
dan keselamatan pasien yang 3) Regulasi tentang penetapan indikator mutu dan
meliputi point a) sampai dengan keselamatan pasien
h) di maksud dan tujuan beserta
programnya serta penetapan
indikatornya. (lihat PMKP 2.EP r
1. dan PMKP 2.1) (R)
2. Ada bukti Dlrektur Rumah Sakit D 1) Bukti rapat tentang perencanaan, 10 TL
5 TS
dan para kepala bidang /divisi
telah berpartisipasi dalam
pengembangan dan pelaksanaan program PMKP
yang dihadiri Direktur, komite PMKP dan seluruh 0 rr
r
merencanakan, kepala bidang
mengembangkan, 2) Bukti pelaksanaan program PMKP
melaksanakan program f
peningkatan mutu dan w • Direktur
keselamatan pasien di Rumah • Para Kepala Bidang
Sakit. (D, W) • Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Ada bukti keterlibatan Direktur D 1) Buktl rapat tentang pemilihan indikator mutu 10 Tl
RS dan para kepala bidang kunci tingkat RS dan rencana tindak lanjut untuk 5 TS
/divisi dalam memilih indikator perbaikan r yang dihadiri atau dipimpin Direktur 0 rr
mutu di tingkat RS, dengan para kepala bidang/Ketua PMKP dan
merencanakan perbaikan dan para kepala unit .
mempertahankan perbaikan 2) Bukti pelaksanaan rencana tindak lanjut
mutu dan keselamatan pasien
serta menyediakan staf terlatih
3) Bukti sertifikat pelatihan PMKP untuk komite
PMKP dan PIC pengumpul data
l
untuk program peningkatan 4) Bukti sertifikat pelatlhan untuk staf pelaksana
mutu dan keselamatan pasien. analisis /validasi
(lihat PMKP 1, PMKP 3, PMKP 4)
(D,W) w • Direktur
• Ketua Komite PMKP
• Para Kepala Bidang/divisi
w • Komite PMKP
• Penanggung jawab pengumpul data
Standar TKRS 4.1 1
Direktur RS memberikan laporan pelaksanaan program PMKP kepada pemilik atau representasi pemilik
sesuai dengan regulasi rumah sakit.
Maksud dan Tujuan TKRS 4 dan TKRS 4.1 : Lihat SNARS 1 L
Direlctur Rumah Sakit bertanggung jawab melaporkan pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada representasi pemilik sebagai berikut .
1) setiap tiga bulan yang meliputi capaian-dan analisis dari indikator mutu area klinis, area manajemen dan
sasaran keselamatan pasien dan capaian implementasl panduan praktik klinik dan alur klinis serta
penerapan sasaran keselamatan pasien -·
W • Direktur
• Para Kepata Bidang/Divisi
• Para Kepala Unit Pelayanan
• Komite/tim PMKP
2. Direktur RS melaporkan D Bukti laporan PMKP dari Direktur ke representasi 10 TL
pelaksanaan program PMKP pcmilik tepat waktu, (Hasil program mutu 3 bulan 5 TS
kepada pemilik atau sekali, IKP 6 bulan sekali, Sentinel lx24 jam, RCA nya 0 TI
representasi pemilik dalam 45 hari)
sebagaimana diatur di 1) sampai
dengan 3) yang ada di maksud W • Pemilik/representasi pemilik/Direktur
dan tujuan. (lihatjuga TKRS 1.3 • Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
EP2, PMKP 5 EP 5). (D,W)
3. lnformasi tentang program D 1) Bukti rapat tentang penyampaian hasil program 10 TL
PMKP pasien secara berkala peningkatan mutu dan keselamatan serta RTL 5 TS
dikomunikasikan kepada staf, secara reguler sesuai ketetapan dalam pedoman O TI
termasuk perkembangan 2) Bukti tentang penyampaian informasi pada
dalam pencapaian Sasaran buletin/leaflet/majalah dlnding atau pada saat
Keselamatan Pasien (D,W) keglatan dlklat
W • Direktur/Kepaia Bidang/Divisi
• Komlte PMKP
3. Ada bukti riset klinik dan D 1) Bukti tentang lndikator mutu untuk riset klinik 10 TL
program pendidikan profesi 2) Bukti tentang lndikator mutu program 5 TS
kesehatan sebagai salah satu pendidikan profesi kesehatan O TT
program peningkatan mutu 3) Buktl hasil pengumpulan dan analisis data
prioritas di Rumah Sakit
Pendidikan. (D,W) W Direktur/Komite Koordinator Pendldikan
(KOMKORDIK)/Panitia Penelitian
4. Ada pengukuran pelaksanaan D Bulcti hasil pengumputan dan analisis data 6 10 TL
Sasaran Keselamatan Pasien indikator SKP 5 TS
tercantum pada program 0 TT
penlngkatan mutu prioritas W Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
(lihat PMKP S EP 4) (D,W)
S. Ada bulcti kajian dampak
perbaikan di Rumah Sakit secara
D Bukti tentang laporan analisis data PMKP serta
dampak perbaikan terhadap peningkatan mutu dan
10
5
TL
TS
l
keseluruhan dan juga pada efisiensi biaya yang telah dicapai di tingkat RS 0 TT
tingkatan departemen/unit maupun ditingkat departemen
layanan terhadap efisiensi dan I.-
sumber daya yang digunakan. W Komite Mutu Keselamatan Pasien/Kepala unit
(Lihat juga PMKP.7.2) (D) Pelayanan
Standar TKRS 6
MANAJEMEN KONTRAK
l
Para kepala bidang/div~i ~L f!..S_bertanggung jawab untuk mengkaji/review, memilih, dan memantau kontrak
klinis dan kontrak manajerial -
Maksud dan Tujuan TKRS 6 : Lihat SNARS 1
l
r
peninjauan, pemiUhan,
pemantauan kontrak
manajemen (D,W)
dan terkait:
a) pemi!ihan vendor
b) penetapan indikator-indikator mutu
pelayanan/ kegiatan yang diselenggarakan
r
rnelalui kontrak manajemen.
c) hasll capaian-capaian indikator mutu yang
ada di nomer 2)
l
atau perjanjlan lainnya (R)
pelayanan/kepala unit kerja
2. Semua kontrak mempunyai R 1) Regulasi tentang penetapan indikator mutu 10 TL
indikator rnutu yang harus pelayanan yang diselenggarakan berdasarkan 5 TS
dilaporkan kepada RS sesuai kontrak 0 TT
mekanisme pelaporan mutu di 2) Panduan sistem manajemen data yang
RS. (R) dida1amnya ada mekanisme pelaporan mutu
W • Komite/rim PMKP
• Kepala bidang/divisi dan unit pelayanan
4. Kepala bidang/kepala divisi D 10 TL
Bukti tindak lanjut dari hasil analisis informasi mutu
klinis dan manajemen ikut
berpartisipasi dalam program
peningkatan mutu dengan
oleh kepala bidang/divisi
W • Kepala bidang/divisi
5
O
TS
TT !
menindaklanjuti hasil analisis • Kepala unit pelayanan terkait
informasi mutu pelayanan yang
yang dilaksanakan melalui
kontrak/pihak ketiga. (D,W)
Standar TKRS 6.2
Kepala bidang/kepala divisi pelayanan klinis memastikan bahwa dokter praktik mandiri yang bukan
merupakan stat RS memiliki ijin dan kredensial yang tepat sesuai dengan pelayanan yang diberikan kepada
.....easien RS dan peraturan perundangan
Maksud dan Tujuan TKRS 6.2 : Lihat SNARS 1
INSTRUMEN SURV'::I STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT1:DISI 1
162
L
Elemen Penilaian TKRS 6.2 Telusur Skor
1. Direktur Rumah Sakit R Regulasi tentang penetapan pelayanan yang akan 10 TL
menentukan pelayanan yang diberikan oleh dokter praktik mandiri darl luar RS - -
akan diberikan oleh dokter 0 TI
praktik mandiri dari luar Rumah
Sakit. (R)
2. Dokter praktik mandiri dari luar D Bukti kredensial dan pemberian SPK RKK oleh RS 10 TL
rumah sakit yang memberlkan untuk semua dokter praktik mandiri dari/di luar RS 5 TS
pelayanan diagnostik, 0 TI
konsultasi, dan layanan • Sub komite kredensial komite medis
perawatan dari luar Rumah w • Kepala bidang/divisi pelayanan/medis
Sakit, seperf kedokteran jarak • Kepala unit pelayanan terkait
jauh (te/emedicine), radiologi
jarak jauh (te/eradiology), dan
interpretasi untuk pemeriksaan
diagnostik lain, seperti
elelctrokardiogram (EKG),
elektroensefalogram (EEG), dan
elektromiogram (EMG), serta
pemeriksaan lain yang serupa,
telah dilakukan proses
kredensial dan pemberian
kewenangan klinik oleh Ru mah
Sakit sesuai peraturan
peru nda ng-undanga n. {D, W)
3. Mutu pelayanan yang diberikan D Bukti hasil evaluasi mutu pelayanan yang diberikan 10 TL
oleh dokter praktik mandiri oleh semua dokter praktik mandiri 5 TS
seperti tersebut pada EP 2 telah 0 TI
dipantau sebagai bagian dari w • Komite/Tim PMKP
program peningkatan mutu • Kepala bidang/divisi
Rumah Sakit. (D,W) • Kepala unit pelayanan
MANAJEMEN SUMBER DAYA
Standar TKRS 7
Direktur RS membuat keputusan terkait pengadaan dan penggunaan sumber daya dengan
mempertimbangkan mutu dan keselamatan
Maksud dan Tujuan TKRS 7: Lihat SNARS 1
Regulasi pemilihan teknologi medik dan obat-obatan berdasarkan :
a) data dan informasi mengenai mutu dan implikasi keselamatan pasien dari penggunaan teknologi medik
dan obat tersebut, jadi tidak hanya berdasarkan harga saja,
b) rekomendasi dari staf klinis RS atau pemerintah atau organisasi profesi nasional maupun internasional
atau sumber lain yang akurat
Regulasi uji coba (trial) penggunaan teknologi medik dan obat baru agar mempersyaratkan sebagai berikut :
1) perlu melakukan kajian implikasi terhadap mutu dan keselamatan pasien dari pelaksanaan uji coba (trial)
tersebut.
2) pelaksanaan uji coba (trial) dapat dilakukan bila persetujuan dari Direktur RS sudah keluar.
3} dalam melaksanakan uji coba [trial) membutuhkan persetujuan khusus dari pasien (informed consent)
Elemen Penilaian TKRS 7 Telusur Skor
1. Rumah sakit mempunyai R 1) Regulasi tentang pemilihan teknologi medik dan 10 TL
regulasi pemilihan teknologi obat 5 TS
medik dan obat sesuai dengan 2) Regulasi tentang pemilihan teknologi medik dan O TT
a) dan b) yang ada di maksud obat yang masih dalam uji coba (trial}
t
dan tujuan serta regulasi
penggunaan teknologi medik
dan obat baru yang masih
L dalam taraf uji coba (trial)
sesuai dengan 1) sampai dengan
3) yang ada di maksud dan
l --
tujuan serta memiliki tim
penapisan teknologi bidang
kesehatan. (R}
L
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASIRUMAH SAKIT ED1Sl_ 1 163
l
2. Tim penapisan teknologi bidang D 1) Bukti tentang penetapan Tim Penapisan 10 TL
kesehatan telah menggunakan
data dan informasi dalam
teknologi bidang kesehatan
2) Bukti tentang pemilihan teknologi medis dan
5
0
TS
TT
rI
pemilihan teknologi medik serta obat yang telah menggunakan data dan
obat sesuai dengan regulasi informasi point a) dan b)
rumah sakit yang ada di EP 1.
(D,W) W Tim Penapisan Teknologi
3. Tim penapisan teknologi bidang D Bukti rekomendasi/referensi dari staf kltnis dan atau 10 TL
kesehatan telah menggunakan pemerintah atau organisasi nasional dan 5 TS
rekomendasi dari staf klinis dan international telah digunakan untuk pemil ihan 0 rr
atau pemerintah dan organisasi teknologi medis dan obat
profesi nasional atau
internasional dalam pemilihan W Tim Penapisan Teknologi
teknologi medik dan obat di f
rumah sakit, (D,W)
4. Direktur Rumah Sakit telah D Bukti pelaksanaan uji coba (trial) sudah sesuai 10 TL
meiaksanakan regulasi terkait regulasi 5 TS
dengan penggunaan teknologi 0 TT
medlk dan obat baru yang W Direk:tur
masih dalam taraf uji coba
(trial). (D,W)
5. Kepala bidang/dlvisi telah D 1) Bukti hasil capaian indikator mutu dari pelayanan 10 TL
melakukan evaluasi mutu dan yang berasai dari pengadaan dan penggunaan 5 TS
keselamatan pasien terhadap teknologi medik dan obat O TT
hasil dari pengadaan dan 2) Bukti laporan insiden keselamatan pasien
penggunaan teknologi medik
serta obat menggunakan W • Kepala bidang/divisi
indikator mutu dan laporan • Kepala unit terkait
lnsiden kese1amatan pasien. • Ketu.: Komite/rim PMKP
(D,W)
Standar TKRS 7.1
Direktur RS menelusuri dan menggunakan data dan informasi tentang rantai distribusi obat, dan
1
perbekalan farmasi yang aman untuk melindungi pasien dan staf dari produk yang berasal dari pasar gelap,
palsu, terkontaminasi atau cacat.
Maksud dan Tujuan TKRS 7.1
Regulasi pembelian alat kesehatan , bahan medis habis pakai dan obat yang berisiko termasuk vaksin, agar
memperhatikan alur rantai distribusi yang antara lain meliputi :
1) Akte pendirian perusahaan & pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.
2) Sura lzin Usaha Perusahaan (SIUP)
3) NPWP
4) lzin Pedagang Besar Farmasi - Penyalur Alat Kesehatan (PBF-PAK)
5) Perjanjian Kerja Sama antara distributor dengan prinsipal dan RS
6) Nama dan Surat lzin Kerja Apoteker untuk apoteker Penanggung jawab PBF
7) Alamat dan denah kantor PBF
8) Surat garansi jaminan keaslian produk yang didistribusikan (dari prinsipal)
Elemen Penilaian TKRS 7.1 Teiusur Skor
1. RS mempunyai regulasi tentang R Regulasi tentang manajemen rantai distribusi (supply 10 TL
pengelolaan pengadaan alat chain management) untuk pembelian/pengadaan 5 TS
kesehatan, bahan medis habis alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan obat O TT
pakai dan obat yang berisiko yang berisiko termasuk vaksin
termasuk vaksin dengan
memperhatikan alur rantai W Direktur/Panitia Pengadaan/Kepala lnstalasi Farmasi
dlstribusi sesuai peraturan
perundang-undangan (Lihat
juga PKPO 2). {R)
2. RS telah meiakukan identifikasi
risiko penting dari rantai
D 1) Daftar identifikasi risiko dari rantai distribusi
meliputi tahapan penyediaan, penyimpanan,
10
5
TL
TS
I
distribusi atat kesehatan, bahan pengiriman obat dan perbekalan farmasi mulai O TT
medis habis pakai dan obat dari pabrik ke distribusi dan akhirnya sampai ke
yang berisiko termasuk vaksin pengguna di RS, untuk mencegah obat palsu,
dan melaksanakan tindak lanjut terkontaminasi dan rusak
164
untuk menghindari risiko. (D,W) 2) Bukti tata kelola untuk menghindari risiko
Standar TKRS 9
hubungan kerja
r
RS sesuai peraturan perundang-undangan ·
Maksud dan Tujuan TKRS 9 : Lihat SNARS 1
-
Satu atau lebih individu yang kompeten ditetapkan sebagai kepala unit di masing-masing unit pelayanan di
L
166 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
6. Dalam orientasi, diberikan D Bukti materi PMKP dan PPI dalam TOR 10 TL
materi tentang Peningkatan 5 TS
Mutu dan Keselarnatan Pasien w • Para Kepala Unit Pelayanan 0 rr
serta Pencegahan dan • Pimpinan SDM/diklat
Pengendalian lnfeksi. (D,W)
(Lihat juga KKS 7 EP 1, EP 2 dan
EP 3)
Standar TKRS 10
Kepala unit mengidentifikasi secara tertulis pelayanan yang diberikan oleh unit, serta mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan pelayanan tersebut dengan pelayanan dari unit Jain
Maksud dan Tujuan TKRS 10 ; Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian TKRS 10 Telusur Skor
1. Setiap unit pelayanan telah R 1) Pedoman pelayanan disetlap unit pelayanan 10 TL
mempunyai pedoman 2) Program tentang rencana pengembangan - -
pelayanan yang rnenguraikan pelayanan disetiap unit pelayanan 0 TT
tentang pelayanan saat ini dan
program kerja yang w Kepala unit pelayanan
menguraikan tentang pelayanan
yang direncanakan dan
mengatur pengetahuan dan
ketrampilan staf klinis yang
melakukan asesmen pasien dan
kebutuhan pasien. (R)
2. Rumah sakit mempunyai R Regulasi tentang perencanaan termasuk pengaturan 10 TL
regulasi untuk unit pelayanan format usulan yang seragam - -
yang rnengatur format dan isl 0 TT
yang seragam untuk dokumen
perencanaan. (R)
3. Rumah sakit mempunyai R Regulasi tentang sistem pengaduan pelayanan di 10 TL
regulasi yang mengatur sistem unit pelayanan - -
pengaduan pelayanan di unit 0 TT
pelayanan. (R)
4. Kepala unit pelayanan telah D Bukti usu Ian dengan format yang seragam antara 10 TL
menggunakan format dan isi lain tentang obat, perbekalan farmasi, peralatan 5 TS
yang seragam untuk dokumen kedokteran dan peralatan lain 0 T
perencanaan. (D,O,W) T
0 Lihat format usulan perencanaan dari unit pelayanan
2. Kepala unit mengusulkan D Bukti usulan tentang indikator mutu darl masing- 10 TL
indikator mutu untuk setiap
unit pelayanan sesuai dengan
a) sampai dengan c) yang ada di w
masing unit pelayanan
Setiap Kelompok Stat Medis (KSM) memilih dan menetapkan panduan praktik klinik yang dapat dilengkapi
dengan alur klinis (clinical pathway) dan/atau protokol klinis dan atau prosedur dan atau standing order
sebagai panduan dari asuhan klinik yang akan dilakukan evaluasi.
Maksud dan Tujuan TKRS 11.2: Lihat SNARS 1
Panduan praktik klinis, alur klinis (clinical pathway) atau protokol yang diseleksi untuk dilakukan evaluasi
memenuhi kriteria :
a) sesuai dengan populasi pasien yang ada dan misi RS
b) disesuaikan dengan teknologi, obat, lain sumber daya di RS atau norma profesional yang berlaku secara
Nas.
c) dilakukan asesmen terhadap bukti ilmiahnya dan disahkan oleh pihak berwewenang
d) disetujui resmi atau di gunakan oleh RS
e) dilaksanakan dan di ukur terhadap efektivitasnya
f) dijalankan oleh staf yang terlatih menerapkan pedoman atau pathways
g) secara berkala diperbaharui berdasar bukti dan evaluasi dari proses dan hasil proses
Karena panduan, alur dan protokol terkait dapat memberikan dampak bagi beberapa unit pelayanan klinis,
maka setiap Kelompok Staf Medis diharapkan terlibat dalam pemilihan, penerapan dan evaluasi panduan,
alur dan protokol klinis di masing-masing Kelompok Staf Medis.
INST RUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RU MAH SAKIT EDIS! 1 169 -
Setiap kelompik staf medis setiap tahun d! harapkan mencapai hal-hal sbb:
1) Setiap Ketua Kelompok Staf Medis menetapkan secara bersama paling sedikit setiap tahun, 5 (lima)
panduan praktik klinis untuk diimplementasikan di unit pelayanan dengan memilih proses yang
diimplementasikan, misalnya sebuah diagnosis seperti stroke, tindakan seperti transplantasi, populasi
pasien seperti geriatri, penyakit seperti diabetes melitus yang selanjutnya panduan ditetapkan
berdampak terhadap keamanan dan mutu asuhan pasien serta mengurangi variasi hasil yang tidak
diinginkan.Mengingat penerapan panduan, alur, dan protokol klinis di un~ pelayanan maka dalam
r
pemilihan dan penetapan panduan, alur, dan protokol agar melakukan komunikasi dan koordinasi
dengan unit pelayanan terkait agar dapat membantu penerapan dan evaluasi penerapannya.
2) Menetapkan panduan pemilihan dan penyusunan panduan praktik klinis, alur klinis (clinical pathway),
dan/atau protokol klinis, dan/atau prosedur, dan/atau standing order sebagai panduan asuhan klinis
dengan mengacu pada butir a) sampai dengan g) di atas.
Elemen Penilalan TKRS 11.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mengatur R Regulasi tentang proses pemilihan, penyusunan dan 10 Tl
bahwa setiap Kelompok Staf evaluasi pelaksanaan PPK - -
Medis (KSM) setiap th memilih 5 0 rr
(lima) panduan praktik klinis,
alur atau protokol klinis
prioritas untuk dievaluasi sesuai
kriteria yang ada di maksud dan
tujuan point a) sampai dengan
r
g) dan point 1) dan 2). (R)
2. Ada bukti bahwa setiap tahun, D Bukti rapat/proses tentang pemilihan PPK, alur klinis 10 TL J
panduan praktik klinis, alur dan atau protokol 5 TS
klinis atau protokol dipilih 0 rr
sesuai regulasi. (D,W) w • Kepala bidang/divisi medis
• Komite medis
• Kepala unit pelayanan
3. Ada bukti bahwa panduan D Bukti pelaksanaan asuhan sesuai PPK di rekam medls 10 TL
praktik klinis, alur klinis dan (lihat PAP 1) 5 TS
atau protokol tersebut telah 0 rr
dilaksanakan sesuai regulasi. w PPA terkait
(D,W}
4. Ada bukti bahwa Komite Medik D 1) Bukti pelaksanaan tentang monitoring kepatuhan 10 TL
telah melakukan monitoring DPJP terhadap PPK (audit medis atau indikator 5 TS
dan evaluasi penerapan mutu) 0 TT
panduan praktik klinik, alur dan 2) Bukti tentang kepatuhan OPJP terhadap PPK
atau protokol klinis sehingga
berhasil menekan terjadinya w • Komite medis
keberagaman proses dan hasil.
(D,W)
• Komite/fim PMKP
r·
ETIKA ORGANISASI DAN ETIKA KUNIS
Standar TKRS 12
RS menetapkan tata kelola untuk manajemen etis dan etika pegawai agar menjamin bahwa asuhan pasien
diberikan didalam norma-norma bisnis, finansial, etis, dan hukum yang melindungi pasien dan hak mereka.
Maksud dan Tujuan TKRS 12 sampai dengan TKRS 12.2
Kerangka etika atau pedoman etik Rumah Sakit tersebut antara lain mengatur:
1) tanggung jawab Oirektur Rumah Sa kit secara profesional dan hukum dalam menciptakan dan
mendukung lingkungan dan budaya kerja yang berpedoman pada etika dan perilaku etis termasuk etika
pegawai
2) penerapan etika dengan bobot yang sama pada kegiatan bisnis/manajemen maupun kegiatan
klinis/pelayanan Rumah Sakit
L
3) kerangka etika (pedoman etik) inl dapat untuk acuan kinerja dan sikap organisasi selaras dengan visi,
misi dan pernyataan nilai-nilai Rumah Sakit, kebijakan sumber daya manusia, laporan tahunan serta
dokumen lainnya
4) kerangka etika (pedoman etik) ini dapat membantu tenaga kesehatan, staf, serta pasien dan keluarga
pasien ketika menghadapi dilema etis dalam asuhan pasien, seperti perselisihan antar profeslonal dan
perselisihan antara pasien dan dokter mengenai keputusan dalam asuhan dan pelayanan. Sesuai
regulasi, Rumah Sakit dapat menetapkan Komite/Panitia/tim yang mengelola etlk RS, termasuk
melakukan koordinasi antara komite etik RS dengan subkomite etik profesi medis dan sub komite etik
170
keperawatan
• Direktur/Kepaia bidang/divisi
• Staf
L
JNSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RU_MAH SAKIT EDISI I 171
l
Standar TKRS 12.1
Kerangka kerja Rumah Sakit untuk manajemen etis meliputi pemasaran, admisi /penerimaan pasien rawat
inap (admission), pemindahan pasien (transfer), pemulangan pasien (discharge) dan pemberitahuan
(disclosure)tentang kepemilikan serta konflik bisnis maupun profesional yang bukan kepentingan pasien.
Elemen Penilaian TKRS 12.1 Telusur Skor
1. Rumah sakit mengungkapkan D 1) Bukti pengungkapkan kepemilikan RS antara lain 10 TL
kepemilikannya serta mencegah di kop surat, papan nama, website, brosur dan 5 TS
konflik kepentingan bila leaflet 0 TI
melakukan rujukan (Ii hat juga 2) Bukti rujukan tidak terdapat konflik kepentingan
AP 5, dan AP 6). (D,O,W)
0 Ada nama kepemilikan pada papan nama RS, brosur
dan website RS
w • PICadmisi
r
• Kepala bidang keperawatan
• Kepala unit rawat jalan,rawat inap dan gawat
darurat
3. Rumah sakit membuat tagihan D Bukti tentang tagihan yang akurat antara lain tidak 10 TL
yang akurat untuk layanannya ada tagihan susulan setelah pasien pulang s TS
dan memastikan bahwa 0 TI
insentif finansial dan w • Bagian keuangan/kasir
pengaturan pembayaran tidak • Pasien/keluarga
mempengaruhi asuhan pasien.
(D,W)
Standar TKRS 12.2
Kerangka kerja RS untuk manajemen etis mendukung pengambl!an keputusan secara etis didalam
pelayanan klinis dan pelayanan nonklinis.
Elemen Penilaian TKRS 12.2 Telusur Skor
1. Rumah sakit mempunyai sistem R Regulasi tentang sistem pelaporan bila terjadi dilema 10 TL
pelaporan bila terjadi dilema etis 5 TS
etis dalam asuhan pasien dan 0 TT
dalam pelayanan non klinis. (R)
2. Regulasi tentang manajemen ·D Bukti tentang manajemen etis telah dilaksanakan 10 TL
etis yang mendukung hal-hal sesuai regulasi dengan melibatkan komite etik 5 TS
yang dikonfrontasi pada dilema 0 n
etis dalam asuhan pasien telah w • Kepala bidang pelayanan medik dan
dilaksanakan.(D,W) keperawatan
• Komiteetik
3. Regulasi untuk manajemen etis D Bukti tentang manajemen etis telah dilaksanakan 10 TL
yang mendukung hal-hal yang sesuai regulasi 5 TS
dikonfrontasikan pada dilema 0 TI
etis dalam pelayanan nonklinis w • Kepala bidang keuangan/kasir
telah dilaksanakan (D,W) • SPI
4. Pelaporan bila terjadi dilema D
etis dalam asuhan pasien dan
dalam pelayanan non klinis
Bukti pelaporan dilema asuhan klinis dan dilema non
klinis.
10
5
0
Tl
TS
TI
l
telah dilaksanakan (D,W) w Kepala bidang pelayanan dan keuangan
Standar TKRS 13
BUDAYAKESELAMATAN l
Direktur RS menciptakan dan mendukung budaya keselamatan di seluruh area di RS sesuai peraturan
perundang-undangan.
Maksud dan tujuan TKRS 1~ dan TKRS 13.1: Lihat SNARS 1
Budaya keselamatan dapat diartikan sebagai berikut : "Budaya keselamatan di rumah sakit adalah sebuah
l
lingkungan yang kolaboratif di mana staf klinis memperlakukan satu sama lain dengan hormat, deng~
Keselamatan dan mutu berkembang dalam suatu lingkungan yang mendukung kerja sama dan rasa hormat
terhadap sesama, tanpa melihat jabatan mereka dalam rumah sakit.
Direktur RS menunjukkan komitmennya tentang budaya keselamatan dan medorong budaya keselamatan
untuk seluruh stat RS. Perilaku yang tidak mendukung budaya keselamatan seperti:
• Perilaku yang tidak layak (Inappropriate), seperti kata-kata atau bahasa tubuh yang merendahkan atau
menyinggung perasaan sesama stat, misalnya mengumpat, memaki;
• perilaku yang mengganggu (disruptive) antara lain perilaku tidak layak yang dilakukan secara berulang,
bentuk tindakan verbal atau non verbal yang membahayakan atau mengintimidasi stat lain, "caletukan
maut" adalah komentar sembrono didepan pasien yang berdampak menurunkan kredibilitas staf klinis
lain, contoh mengomentari negatit hasil tindakan atau pengobatan stat lain didepan pasien, misalnya
"obatnya ini salah, tamatan mana dia .. ?", melarang perawat untuk membuat laporan tentang kejadian
tidak diharapkan, memarahi stat klinis lainnya didepan pasien, kemarahan yang ditunjukkan dengan
melempar alat bedah di kamar'operasi, membuang rekam medis diruang rawat;
• perilaku yang melecehkan (harassment) terkait dengan ras, agama, suku termasuk gender;
• pelecehan seksual.
Hal-hal penting menuju budaya keselamatan:
1) stat rumah sakit mengetahui bahwa kegiatan operasional rumah sakit berisiko tinggi dan bertekad untuk
melaksanakan tugas dengan konsisten serta aman
2) regulasi serta lingkungan kerja mendorong stat tidak takut mendapat hukuman bila membuat laporan
tentang kejadian tidak diharapkan dan kejadian nyaris cedera
3) direktur rumah sakit mendorong tim keselamatan pasien melaporkan insiden keselamatan pasien ke
tingkat nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan
4) mendorong kolaborasi antarstaf klinis dengan pimpinan untuk mencari penyelesaian masalah
keselamatan pasien.
Elemen Penilaian TKRS 13 Telusur Skor
1. Direktur rumah sakit W • Direktur RS tentang "open disclosure" 10 TL
mendukung terciptanya budaya • Kepala unit pelayanan
keterbukaan yang dilandasi • Kepala bidang/divisi 0 TT
akuntabilitas. (W)
2. Direktur Ru mah Sakit D 1) Bukti pelaksanaan identifikasi 10 TL
mengidentifikasi, 2) Bukti pelaksanaan pendokumentasian 5 TS
mendokumentasikan dan 3) Bukti pelaksanaan upaya perbaikan O TT
melaksanakan perbaikan
perilaku yang tidak dapat O PPA dalam melaksanakan asuhan/pelayanan
diterima. {D,O,W)
W • Kepala unit pelayanan
• kepala bidang pelayanan
• Pasien/keluarga
3. Direktur rumah sakit D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL
menyelenggarakan pendidikan 2) Bukti bahan pustaka/referensi dan laporan 5 TS
dan menyediakan informasi terkait dengan budaya keselamatan 0 TT
(seperti bahan pustaka dan
laporan) yang terkait dengan O Perpustakaan rumah sakit
budaya keselamatan Rumah
Sakit bagi semua individu yang W • Direktur RS
bekerja dalam Rumah Sakit. • Kepala bidang pelayanan
{D,O,W) • Kepala unit pelayanan
L
4. Direktur Ru mah Sak it w Direktur RS 10 Tl
menjelaskan bagalenana 5 TS
masalah terkait budaya 0 TT
keselamatan dalam Rumah Sa kit
dapat diidentifikasi dan
dikendalikan. (W)
5. Direktur rumah sakit D RS menyediakan sumber daya yang meliputi: 10 TL
r
menyediakan sumber day a 1) Bukti staf teiah terlatih dalam budaya 5 TS
untuk
mendorong
keselamatan
mendukung dan
budaya
di dalam Ru mah
keselamatan
2) Bukti tentang sumber daya yang mendukung dan
mendorong budaya keselamatan
0 TT
r
Sakit. ( D,0, W) 3) Bukti tersedia anggaran dalam RKA/RBA untuk
mendukung budaya keselamatan
w • Direktur
• Stat terkait
Standar TKRS 13.1
Direktur Rumah Sakit melaksanakan, melakukan monitor, mengambil tindakan untuk memperbaiki program
budaya keselamatan di seluruh area di Rumah Sakit.
Elemen Penilaian TKRS 13.1 Telusur Skor
1. Direlctur rumah sakit R Regulasi tentang slstern pelaporan budaya 10 TL
menetapkan regulasi keselamatan rumah sakit - -
pengaturan sistem menjaga 0 TT
kerahasiaan, sederhana dan
mudah diakses oleh fihak yang
mempunyai kewenangan untuk
melaporkan masalah yang
terkait dengan budava
keselamatan dalam Rumah Sakit
secara tepat waktu (R)
2. Sistem yang rahasla, 0 Lihat pelaksanaan sistem pelaporan yang rahasia 10 TL
sederhana dan mudah diakses 5 TS
oleh fihak yang mempunyai w • Direktur RS 0 TT
kewenangan untuk melaporkan • Para kepala bidang/divisi
masalah yang terkait dengan
budaya keselamatan dalam RS
telah disediakan (0, W)
w •
Bukti laporan dan investigasi
Dlrektur RS
10
0
5
TL
TS
TT
r.
waktu. (D,W) • Staf terkait
Dlrektur RS
O TI
l
(D,W) • Stat terkait
5. Oirektur Rumah Sa kit telah 0 1) Bukti hasil pengukuran I indikator mutu budaya 10 TL
menggunakan keselamatan 5 TS
O TT
pengukuran/indikaor mutu
untuk rnengevaluasi dan
rnemantau budaya keselamatan
2) Buktl evaluasi
3) Bukti perbaikan l
dalam rumah sakit serta w • Direktur RS
melaksanakan perbaikan yang
telah teridentifikasi dari
pengukuran dan evaluasi
• KomitePMKP
l
tersebut. (D,W)
174 INSTRUMEN SURVEI STAN DAR NASIONAL AKREDITASI RU MAH SAKIT EDISI 1
L
1! Direktur Ru mah Sakit D Bukti notulensi pertemuan Direktur/Komite PMKP 10 TL
menerapka n sebuah proses dengan staf terkait 5 TS
untuk mencegah 0 rr
f kerugian/dampak terhadap 0 Lihat pelaksanaan dokumentasi
dengan staf terkait
notulen pertemuan
individu yang melaporkan
masalah ter'kait dengan budaya w
keselamata n tersebut. (D,O,W)
• Direktur RS
• Komite PMKP
r • Staf RS
l
l INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASt RU MAH SAKIT EDIS! I 175
f
l
I
I
L
L
l
L
MAN~EMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
L
e) PeraIatan medis - pemilihan, pemeliharaan dan penggunaanteknologidengan cara yang aman untuk
r
mengurangi risiko
t) Sistem penunjang (utilitas)- pemeliharaan sistem listrik, air dan sistem penunjanglainnyadengan tujuan
untuk mengurangi risiko kegagalan operasional
r
Rumahsakit perlu mempunyairegulasi sebagai berikut :
1) Regulasi peninjauan dan pembaharuan program-programatau sekur_ang-kurangnya setahun sekali
2) Regulasi bahwa tenant/penyewa lahan tersebut wajib mematuhi sernuaaspek program manajemen
fasilitas yang teridentifikasi dalam a} sampai d}.
Elemen Penilaian MFK2 Telusur Skor
1. Ada program manajemen risiko R Programtentang manajernen risiko fasilitas dan 10 TL
fasilitasdan lingkungan yang dapat lingkunganmeliputi risiko yang ada a} sampai t)
terjadi pada pasien,keluarga,stat di maksuddan tujuan 0 TT
dan pengunjung,tertulis, meliputi l
risiko yang ada a} sampaif) di
maksud dan tujuanyang
merupakan satu program induk
atau beberapa program terpisah
serta ada regulasi untuk
menerapkan program manajemen
meliputl 1) sampai dengan2) di
maksud dan tujuan (R)
f
2. Program tersebut masih berlaku D 1) Bukti program manajemenrlsiko fasilltas 10 TL
dan sudah diterapkan sepenuhnya dan lingkungan masih berlaku 5 TS
(D,W) 2) Bukti penerapanprogram O TT
2. Ada unit kerja yang bertanggung 0 Bukti penetapan unit kerja disertai pedoman 10 TL
jawab terhadap pengelolaan pengorganisasia n 5 TS
keselamatan dan keamanan. (D,W) 0 TT
w • Penanggungjawab program manajemen
risiko/K3 RS
• Bagian umum
3. RS telah melakukan identifikasi D Bukti daftar risiko (risk register) keselamatan 10 TL
area-area yang berisiko dan keamanan 5 TS
mempunyai risk register (daftar 0 TT
risiko) yang berhubungan dengan w • Penanggungjawab program manajemen
keselamatan dan keamanan risiko/K3 RS
fasilitas. (D,W) • Bagian umum
w • Staf RS
• Satpam
l •
•
Penunggu pasien
Pengunjung RS, dll
5. Rum ah sakit telah melakukan D Bukti pemeriksaan fasilitas: 10 TL
pemeriksaan fasilitas secara 1) Bukti form ceklis 5 TS
J berkala, membuat rencana
perbaikan dan telah melaksanakan
2) Bukti pelaksanaan pemeriksaan 0 TT
L
dan fasilitas RS
r
w Bagian umum/lPSRS/Unit kerja
6. Rumah sakit telah memasang 0 Li hat CCTV terpasang di area yang ditetapkan 10 Tl
monitoring pada area yang berisiko berisiko keselamatan dan keamanan 5 TS
rr
keselamatan dan keamanannya
(O,W) w Bagian umum/lPSRS/Unit kerja/Satpam
0
r
7. RS telah menyediakan fasilitas 0 Lihat bangunan dan fasilitas RS yang berisiko 10 Tl
yang aman sesuai dengan terhadap kesel'amatan dan keamanan 5 TS
peraturan perundang-undangan. 0 TI
(O,W) w Bagian umum/lPSRS/ Unit kerja
Standar MFK 4.1
RS melakukan asesmen risiko prakonstruksi, pada waktu merencanakan pembangunan/ kontruksi,
pembongkaran atau renovasi. J
Maksud dan Tujuan MFK 4.1 : Lihat SNARS 1
Asesmen risiko pra kontruksi (PCRAj meliputi:
a) kualitas udara
b) pengendalian lnfeksi (ICRA)
c) utilitas
d) kebisingan
e) getaran
f) bahan berbahaya
g) layanan darurat, sepertl respon terhadap kode
h) bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan.
Elemen Penilaian MFK 4.1 Telusur Skor
1. RS mempunyai regulasi yang R Regulasi tentang asesmen pra konstruksi 10 Tl
mengatur tentang asesmen risiko --
pra konstruksi (PCRA) (Lihatjuga 0 TT
PP/ 7.5) {R)
2. RS melakukan asesmen risiko pra D Bukti pelaksanaan asesmen risiko pra konstruksi 10 Tl
kontruksi (PCRA) bila ada rencana (PCRA) 5 TS
kontruksi, renovasi atau demolis/ 0 TT
pembongkaran yang meliputi a) w • Bagian umum/lPSRS/Unit kerja
sampai h) di maksud dan tujuan. • Komite PPI/IPCN ·
(D,W)
3. RS mengambil tindakan D Bukti pelaksanaan. tentang hasil tindak lanjut 10 Tl
berdasarkan hasil asesmen risiko PCRA 5 TS
untuk meminimalkan risiko selama 0 TT
pembongkaran, konstruksi dan 0 lihat lokasi pembongkaran, konstruksi dan
renovasi. (D,0,W) renovasi (bila ada)
r
I
L
(handling) 83 dan limbahnya dan (handling) 83 dan limbahnya 0 TT
di area tertentujuga sudah ada 2) lihat ketersediaaneye washer ditempat
eye washer. (Iihat juga AP.5.3.1) penyimpanan 83 cair
{O,W)
w •Penanggungjawab program manajemen
risiko/K3 RS
• Penanggungjawab unit kerja terkait
5. 83 dan limbahnya sudah diberi 0 Lihat label 83 ditempat penyimpanan 83 dan 10 TL
label/rambu-rambu sesuai limbahnya 5 TS
peraturan dan perundang- 0 TT
undangan. (lihat juga PKP0.3 EP 2) w •
Penanggungjawab program manajemen
{O,W) risiko/K3 RS
• Penanggungjawab unit kerja terkalt
6. Ada laporan dan analisls tentang D 8ukti laporan tumpahan, paparan/pajanan 10 TL
tumpahan, paparan/pajanan (exposure)dan insiden lainnya. 5 TS
{exposure) dan insiden lainnya. 0 TT
(D,W) w • Penanggungjawab program manajemen
risiko/K3 RS
• Penanggungjawab unit kerja terkait
7. Ada bukti dokumentasl D Bukti izin IPAL, izin TPS 83, izin incinerator/ 10 TL
persyaratan yang meliputi izin, MOU dengan pihak ketiga bila pengolahan 83 5 TS
lisensi atau ketentuan persyaratan dilakukan oleh pihak lain, beserta izln 0 TT
lainnya. (D,W) transporter
f
w • Penanggungjawab program manajemen
risiko/K3 RS
• Penanggungjawab unit kerja terkait
Standar MFK 5.1
Rumah Sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun cair
dan padat yang benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Maksud dan tujuan MFK5.1 : Lihat SNARS1
Elemen Penilaian MFK5.1 Telusur Skor
f
1. RS mempunyai regulasi untuk R Sesuai MFK 5 EP 1 10 TL
penyimpanan dan pengolahan - -
limbah 83 secara benar dan aman 0 TT
sesuai ketentuan peraturan
perundang - undangan {lihatJuga
AP.6.2, EP 4, MFK. 1 EP 3) (R)
2. Penyimpanan limbah 83 sudah D 8ukti izin TPS 83 masih berlaku 10 TL
mempunyai izin TPS 83 yang masih - - I
0
berlaku dan sesuai dengan
perundang - undangan.{D,O,W)
0 LihatTPS 83 TT
I
w Staf terkalt
3. Rumah Sakit sudah mempunyai D Bukti izln IPALatau izin pembuangan limbah cair 10 TL
lnstalasi PengolahanAir Limbah (IPLC) - - l
(IPAL)dengan izin yang masih 0 TT
berlaku sesuai dengan peraturan 0 UhatlPALRS
perundang - undangan (D,O,W)
w • Penanggungjawab sanitasi RS l
• Petuzaspelaksana IPAL/staf terkait
4. RS mempunyai lnstalasi Pengolah D Bukti izin pengolah limbah 83 atau bukti MOU 10 TL
83 dengan izin yang masih berlaku dengan plhak ketiga yang mempunyai : 5 TS
atau melakukan kerja sama 1) izin operasional pihak ketiga 0 TT
dengan pihak ketiga dengan izin 2) izin transporter disertai manifest/ bukti
sebagai transporter dan pengolah pemusnahan plhak ketiga
83 yang masih berlaku sesuai
dengan peraturan perundang - 0 Lihat dokumen terkait pengelolaan limbah
undangan {D,O,W) 83/lokasi pengelolaan limbah 83 di RS
l
182 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! I
{
KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA
Standar MFK 6
RS mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster untuk menanggapi keadaan disaster dan
bencana a lam atau lainnya yang memiliki potensi terjadi dimasyarakat
Maksud dan tujuan MFK 6 : Lihat SNARS 1
Manajemen Disaster antara lain berisi proses:
a) menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian
b) menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan bila terjadi bencana
c) menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut
d) menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian
e) mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber alternatif
f) mengelola kegiatan klinis seJama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif pada waktu kejadian
g) mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggung jawab staf selama kejadian Ouga Ii hat MFK 11.1
EP4)
h) mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggungjawab pribadi staf dengan tanggung
jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan pelayanan pasien.
L
r
r
• Peserta simulasi
2. Pada akhir setiap simulasl, D Bukti pelaksanaan diskusi (debriefing) 10 TL
dilakukan diskusi (debriefing) - -
mengenai simulasi tersebut dan W • Kepala unit terkait 0 rr
dibuat laporan dan tindak lanjut
(D,W)
•
•
•
Tim penanggulangan
Staf RS
Peserta simulasi
bencana RS
r
3. Peserta simulasi adalah semua D Bukti daftar peserta simulasi 10 TL
pegawai/staf rumah saklt, 5 TS
pegawai kontrak dan pegawai dari w • Diklat 0 rr
tenant/penyewa lahan. (D,W) • Peserta simulasi
Berdasarkan hasil asesmen risiko rumah sakit agar menyusun program untuk:
1) pencegahan kebakaran melalui pengurangan rislko, seperti penyimpanan dan penanganan bahan-bahan
mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen;
2) penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun, di atau yang berdekatan dengan bangunan
yang ditempati pasien
3) penyediaan sarana evakuasi yang aman dan tidak terhalangi bila terjadi kebakaran;
4} penyediaan sistem peringatan dini, deteksi dini, seperti detektor asap, alarm kebakaran, dan patroli
kebakaran (fire patrols)
5) penyediaan mekanisme pemadaman api, seperti selang air, bahan kimia pemadam api (chemical
suppressants), atau slstem sprinkler.
L
r
w Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim
penanggulangan bencana
4. Rumah sakit mempunyai sistem 0 Li hat fasilitas sistem deteksi dini (smoke 10 TL
deteksi dini (smoke detector dan detector dan heat detector) dan alarm 5 TS
heat detector) dan alarm kebakaran 0 TT
kebakaran sesuai dengan
peraturan perundang -undangan w Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Tim
(O,W) Penanggulangan bencana/K3RS
5. Rum ah saklt mempunyai sistem 0 Lihat fasilitas sistem kebakaran aktif antara lain: 10 TL
kebakaran aktlf yang meliputi, sprinkle, APAR, hidran dan pompa kebakaran. 5 TS
sprinkle, APAR, hidran dan pompa 0 TI
kebakaran sesuai peraturan w Penanggung jawab/Tim Kebakaran RS/Tim
perundang-undangan. (O,W) Penanggulangan bencana/K3RS
w • Staf RS/K3RS/Satpam
• Pengunjung RS
.
l Standar MFK 8
PERALATAN MEDIS
RS rnerencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan
L
peralatan medis dan mendokumentasikari hasilnya.
Maksud dan tujuan MFK 8: Lihat SNARS 1
Untuk menjamin peralatan medis dapat digunakan dan lavak pakai maka rumah sakit perlu melakukan :
a) melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan med is yang dirnilik oleh RS, peralatan
medis kerja sama operasional (KSO) milik pihak lain
b) melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
c) melakukan uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan ketentuan pabrik
d) melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi ---~---------------···-·-----~~- ------~-------
Elemen Penilaian MFK 8 Telusur Skor
R Regulasi tentang pengelolaan peralatan medis 10 TL
1. RS mempunyai regulasi
disertai program pemeliharaan preventif dan - -
pengelolaan peralatan medis yang
kalibrasi sesuai EP 5 0 TT
digunakan di rumah sakit meliputi
a) sampai dengan d) di maksud f
dan tujuan (lihatjuga AP.5.5, dan
AP.6.5). (R)
10 TL
2. Ada daftar inventaris dan D 1) Bukti daftar inventaris peralatan medis
TS
J
identifikasi risiko untuk sefuruh 2) Bukti identifikasi risiko peralatan medis 5
0 TT
peralatan medis yang digunakan
di rumah sakit (lihatjuga AP.5.5, w
Penanggung jawab Peralatan Medis/tPSRS/K3RS
dan AP.6.5). (D,W)
TL
r
3. Ada bukti peralatan medis D Bukti ceklis dan hasil pemeriksaan peralatan 10
5 TS
diperiksa secara teratur (lihat juga med is
0 TT
AP.5.5, dan AP.6.5) .(D,O,W)
0 Lihat fisik peralatan medis di unit pelayanan
w •
kompeten (yang dibuktikan
dan/atau sertifikat pelatlhan)
dengan ijazah
RS memiliki sistem untuk memantau dan bertindak bila ada pemberitahuan peralatan medis yang
t
berbahaya, recall, laporan insiden, masalah dan kegagalan
Maksud dan tujuan MFK 8.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MFK 8.1 Telusur Skor
l
R Regulasi tentang pemantauan dan penarikan 10 TL
1. RS mempunyai sistem pemantauan
dan bertindak terhadap
pemberitahuan mengenai
kembali (recall) peralatan medis (PAB 7.4) -
0 TT
-
L
peralatan medis yang berbahaya,
reca///penarikan kembali, laporan
insiden, masalah, dan kegagalan
pada peralatan medis. (R}
l
..
L
sebagian. (O,W)
... I
Standar MFK 9.1
Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas
Maksud dan tujuan MFK 9.1 . lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MFK 9.1 Telusur Skor
1. RS mempunyai regulasi tentang R Regulasi tentang sistem utilitas penting/utama 10 TL
inventarisasi, pemeliha raan, - -
inspeksi dengan kriteria yang 0 TT
ditentukan untuk sistem utilitas
penting yang dilakukan secara
berkala (R)
2. RS mempunyai daftar sistem D 1) Bukti daftar inventaris sistem utilitas 10 TL
utilitas di rumah sakit dan daftar
sistem utilitas penting (D,W)
2) Bukti daftar inventaris sistem utilitas
penting/ utama
5
0
TS
TT
f
w Ka IPSRS/PJ utilitas
3. Sistem utilitas dan komponen D Bukti inspeksi sistern utilitas penting: 10 TL
telah diinspeksl secara 1) Bukti form ceklis 5 TS
teratur/berdasarkan kriteria yang 2) Bukti pelaksanaan inspeksi 0 TT
disusun RS {D,O)
0 Lihat ke sistem utilitas penting di RS
4. Sistem utilitas dan kornponen diuji D Bukti hasil uji coba sistem utilitas penting 10 TL
secara teratur berdasarkan kriteria 5 TS
yang sudah ditetapkan. (D,W) w Ka IPSRS/Penanggung jawab utilitas 0 TT
w • KalPSRS
• Ka Sanitasi
6. RS mempunyai sumber listrik dan D 1) Bukti pelaksanaan kajian kebutuhan sumber 10 TL
air bersih alternatif dalam keadaan listrik dan air bersih alternatif dalam 5 TS
emergensi. (D,O,W) keadaan emergensi 0 TT
2) Bukti kontrak kerjasama dengan penyedia
air bersih bifa terjadi gangguan
w • KalPSRS
• Ka Sanitasi
Standar MFK 9.2.1
Rumah sakit melakukan uji beban listrik dan sumber air alternatif.
Maksud dan tujuan MFK 9.2.1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MFK 9.2.1 Telusur Skor
1. RS mempunyai regulasi uji coba R Regulasi tentang uji coba sumber air bersih dan 10 TL
somber air bersih dan listrik listrik alternatif . -
alternatif sekurangnya 6 bu Ian 0 TT
sekali atau lebih sering bila
diharuskan oleh peraturan
perundang-undanganan yang
berlaku atau oleh kondisi sumber
air (R)
2. RS mendokumentasi hasil uji coba D Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber 10 TL
sumber air bersih alternatif air bersih alternatif 5 TS
tersebut. (D,W) 0 TT
w • Ka unit Sanitasi
• Petugas air bersih
3. RS mendokumentasi hasil uji D Bukti dokumentasi pelaksanaan uji coba sumber 10 TL
l undangan.
Maksud dan tujuan MFK 9.3 ; Lihat SNARS 1
RS harus mempunyai regulasi sekurang-kurangnya meliputi:
a) Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit setiap 1 tahun sekali. Untuk pemeriksaan kimia
L
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDIJASI RUMAH SAKIT EDISI 1 189
L
minimal setiap 6 bulan sekali atau lebih sering tergantung ketentuan peraturan perundang-undangan,
kondisi sumber air, dan pengalaman sebelumnya dengan masalah mutu air. Hasil pemeriksaan
didokumentasika n.
b) Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap 3 bulan atau lebih sering tergantung peraturan perundang-
undangan, kondisi air limbah, dan hasil pemeriksaan air limbah terakhir. Hasil pemeriksaan
didokumentasikan
c) Pemeriksaan mutu arr yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap bulan, untuk menilai pertumbuhan
bakteri dan endotoksin.
d) Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia. Hasil pemeriksaan didokumentasikan
e) Mefakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan melakukan perbaikan bila diperlukan.
Elemen Penilaian MFK 9.3 Telusur Skor
1. RS mempunyai regulasi sekurang- R Regulasi tentang pemeriksaan air bersih 10 TL
kurangnya mellputi a) sampai (termasuk air minum) dan air limbah meliputi a) s TS
dengan e) di maksud dan tujuan s/d e) di maksud dan tujuan 0 rr
(R)
2. RS telah melakukan monitoring D Buktl hasil pemeriksaan mutu air bersih 10 TL
mutu air sesuai dengan peraturan termasuk air minum s TS
perundang-undangan dan 0 rr
terdokumentasi (D,W) w Petugas Sanitasi
3. RS telah melakukan pemeriksaan D Bukti hasil pemeriksaan mutu air limbah 10 TL
air limbah sesuai dengan s TS
peraturan perundang-undangan w Petugas Sanitasi 0 rr
dan terdokumentasi. {D,W)
4. RS telah melakukan pemeriksaan D Bukti hasil pemeriksaan mutu air yang
digunakan untuk dialisis
10
5
TL
TS
r
mutu air yang digunakan untuk
dialisis ginjal yang meliputi 0 rr
pertumbuhan bakteri dan w Petugas sanitasi/unit hemodialisa
endotoksin dan kontaminasi zat
kimia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan
terdokumentasi. (D,W)
5. RS telah menindak lanjuti hasil D Bukti tindak lanjut hasil pemeriksaan 10 TL
pemeriksaan mutu air yang 5 TS
bermasalah dan w Petugas sanitasi 0 rr
didokumentasikan. (D, W}
PROGRAM MONITORING FASILITAS
Standar MFK 10
Rumah sakit mengumpulkan data dari setiap program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan untuk
mendukung rencana mengganti atau meningkatkan fungsi (upgrade) teknologi medik, peralatan, sistem dan
menurunkan risiko di lingkungan.
Maksud dan tujuan MFK 10 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MFK 10 Telusur Skor
1. RS mempunyai regulasi Sistem R Regulasi tentang sistem pelaporan data 10 Tl
pelaporan data insiden/ insiden/ kejadian/kecelakaan dari setiap - -
kejadian/kecelakaan dari setiap program manajemen risiko fasilitas 0 rr
program manajemen risiko
fasilitas (R)
2. Ada laporan data D Bukti laporan insiden keselamatan terkait 10 TL
insiden/kejadian/kecelakaan dari manajemen risiko fasilitas dan hasil analisis 5 TS
setiap program manajemen risiko 0 rr
fasilitas dan sudah dianalisis. w • Ka Tim K3/ Penanggung jawab manajemen
(D,W) risiko/kepala unit/staf RS
• Komite PMKP/Tim Keselamatan Pasien RS
3. Hasil analisis sudah ditindaklanjuti D Bukti tindak lanjut dari hasil analisis 10 TL
dengan mengganti atau 5 TS
meningkatkan fungsi (upgrade) 0 Lihat kondisi sistem peralatan dan lingkungan 0 rr
teknologi medis, peralatan, sistem kerja
dan menurunkan risiko di
lingkungan. (D,O,W) w • Ka Tim K3/ Penanggung jawab manajemen
risiko/kepala unit/staf RS
• Komite PM KP/Tim Keselamatan Pasien RS
l memperagakan tindakan,
kewaspadaan, prosedur dan
partislpasi dalam penyimpanan,
s Peragaan oleh stat
s
0
TS
TI
l
peran mereka dalam penanganan s Peragaan oleh staf 0 TT
r
kedaruratan serta bencana Internal
atau eksternal (community}. (W,S)
Standar MFK 11.2
Stat dilatih untuk menjalankan dan memelihara peralatan medis dan sistem utilitas
Maksud dan tujuan MFK 11.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MFK 11.2 Telusur Skor
1. Staf diberi pelatihan untuk D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL
menjalankan peralatan medis 2) Bukti tes yang dilakukan 5 TS
sesuai uraian tugasnya dan 0 TT
dilakukan tes secara berkala. w • Penanggungjawab peralatan medis
(D,W,S) • Kepala bidang pelayanan/penunjang
• Operator peralatan medis l
• Diklat
s Peragaan oleh operatorperalatan medis untuk
menjalankan peralatan medis
2. Staf diberi pelatihan untuk D 1) Bukti pelaksanaan pelatihan 10 TL
menjalankan sistem utilitas sesuai 2) Bukti tes yang dilakukan 5 TS
uraian tugasnya dan dilakukan tes 0 TT
secara berkala. (O,W,S) w • Penanggungjawab sistem utilitas
• Kepala bidang pelayanan/penunjang
• Operatorsistem utilltas
• Diklat
l
L
192 INSTRUMEN SURVEI STAN DAR NASIONAL AKREDITASI RU MAH SAKIT EDISI 1
KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF
(KKS)
PERENCANAAN
Standar KKS 1
Pimpinan rumah sakit menetapkan perencanaan kebutuhan staf rumah sakit.
.
Maksud dan Tujuan KKS 1: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 1 Telusur Skor
---------~---- -- -~ ·- ·-
1. Ada penetapan perencanaan R Regulasi tentang perencanaan kebutuhan SOM 10 TL
kebutuhan staf rumah sakit yang sesuai dengan: - -
berdasarkan perencanaan strategis 1) Rencana strategis 0 TT
dan perencanaan tahunan sesuai 2) RBA/RKA
kebutuhan rumah sakit. (R).
2. Ada kejelasan hubungan antara D Bukti tentang hubungan antara perencanaan SDM 10 TL
perencanaan strategis, dengan rencanastrategis dan RBA I RKA - -
perencanaan tahunan dan 0 TT
perencanaan kebutuhan staf. w • Pimpinan RS
(O,W) • KepalaSOM
3. Ada bukti perencanaan kebutuhan 0 Bukti rapat tentang perencanaanSOM berdasarkan 10 TL
staf berdasarkan kebutuhan dari kebutuhan unit kerja 5 TS
masing-masing unit kerja 0 TT
w • KepalaSDM
• Kepala unit
• Staf terkait
Standar KKS 2.1
Rumah sakit melaksanakan evaluasi dan pemutakhiran terus menerus perencanaankebutuhan staf rumah sakit.
Elemen Penilaian KKS 2.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang evaluasi dan R Sesuai dengan KKS 2 EP 1 10 TL
pemutakhiran terus menerus pola - -
ketenagaan (R) 0 TT
2. Ada pelaksanaan perencanaanstaf D Bukti rapat tentang evaluasiperencanaan staf 10 10
yang efektif dan selalu di evaluasi 5 5
berdasarkan kebutuhan. (D,W) w • KepalaSDM 0 -- - 0
• Kepala unit
3. Ada revisi dan pembaharuan 0 Bukti rapat tentang revisi perencanaan staf minimal 10 TL
Dalam perencanaan kebutuhan staf rumah sakit ditetapkan persyaratan pendidlkan, keterampilan, pengetahuan
dan persyaratan lain dari seluruh staf rumah sakit. Setiap staf rumah sakit mempunyai uraian tugas, tanggung
jawab dan wewenang.
Elemen Penilaian KKS 2.3 Telusur Skor
1. Rumah sakit menetapkan R Regulasitentang persyaratan jabatan, uraian tugas, 10 TL
pendidikan, keterampilan dan tanggung jawab dan wewenang - -
pengetahuan disertai penetapan 0 TT
uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang sesuai peraturan
perundang-undangan.(R) (lihat
juga TKRS.3)
2. Setiap nama jabatan ada D Bukti setiap jabatan memiliki persyaratan jabatan 10 TL
persyaratan pendidikan s TS
keterampilan dan pengetahuan. w • KepalaSDM 0 n
(D,W)
3. Setiap staf rumah sakit memiliki D
• Staf
Bukti setiap jabatan memiliki uraian tugas, tanggung 10 TL
l
uraian tugas, tanggung jawab dan jawab dan wewenang, dilihat pada: s TS
wewenang termasuk staf klinis yang
melaksanakan tugas manajemen
dan yang tidak diijinkan melakukan
1) File kepegawaian staf berisi uraian tugas,
tanggung jawab dan wewenang, dan staf klinis
berupa SPK dan RKK
0 TT
l
praktik mandiri. (D,W) 2) File kepegawaian pejabat dengan jabatan
rangkap uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang untuk jabatan serta SPK dan RKK
untuk tugas klinis.
w •
•
KepalaSDM
Stat terkait
l
Standar KKS 2.4
Perencanaan=kebutuhan stat rumah sakit juga dengan mempertimbangkan penempatan atau penempatan
kembali harus memperhatikan faktor kompetensi. .
Elemen Penilaian KKS 2.4 .. Telusur Skor
l
1. Ada regulasi tentang pengaturan R Regulasi tentang pengaturan penempatan kembali 10 TL
penempatan kembali dari satu unit stat dengan mempertimbangkan: - -
layanan ke lain unit layanan karena 1) Kompetensi 0 TT
alasan kompetensi, kebutuhan 2) Kebutuhan pasien / kekurangan
pasien atau kekurangan staf, 3) Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
termasuk mempertimbangkan nilai-
nilai, kepercayaan dan agama staf.
(R)
2. Ada dokumen perencanaan D Bukti penempatan/penempatan kembali staf sesuai 10 TL
kebutuhan staf rumah sakit dengan kebutuhan RS 5 TS
berdasarkan pengaturan 0 TI
Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses rekrutmen, evaluasi, penempatan stat dan prosedur lain.
Maksud dan Tujuan KKS 3: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 3 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang proses R Regulasi tentang proses rekrutmen tersentralisasi 10 TL
rekrutmen stat (Ii hat juga,TKRS dan efisien oleh RS - -
3.3). (R) 0 TT
2. Proses rekrutmen dilaksanakan D Bukti pelaksanaan tentang proses rekrutmen stat 10 TL
sesuai regulasi. (D,W) tersentralisasi dan efisien cleh RS 5 TS
0 TT
• Kepala SDM
w • Stat
3. Proses rekrutmen dilaksanakan D Bukti pelaksanaan tentang proses rekrutmen 10 TL
seragam (D,W) seragam 5 TS
0 TT
w • Kepala SDM
• Stat
Standar KKS 4
Ru mah sakit menetapkan proses seleksi untuk menjamin bahwa pengetahuan dan keterampilan staf klinis sesuai
dengan kebutuhan pasien.
Maksud dan Tujuan KKS 4: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 4 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang menetapkan R Regulasi tentang proses seleksi staf klinis 10 TL
proses seleksi untuk memastikan - -
pengetahuan, keterampilan dan 0 TT
kompetensi stat klinis sesuai
dengan kebutuhan pasien.(R)
2. Proses seleksi dilaksanakan D Bukti pelaksanaan seleksi staf klinis RS dilaksanakan 10 TL
seragam sesuai regulasi. (lihat juga seragam 5 TS
TKRS.3.3) (D,W) 0 rr
w • Kepala SDM
• Stat klinis
3. Anggota staf klinis baru dievaluasi D Bukti pelaksanaan evaluasi stat klinis baru saat mulai 10 TL
pada saat mutai bekerja, sesuai bekerja 5 TS
dengan tanggung jawabnya. (D,W) 0 TT
w • Direktur
• Kepala bidang/divisi
• Komite Medik/Komite Keperawatan
• Kepala SDM
• Stat klinis baru
4. Unit kerja menyediakan data yang D Bukti tentang data untuk evaluasi staf klinis tersedia io TL
t
digunakan untuk evaluasi kinerja di unit layanan. 5 TS
staf klinis (lihat TKRS.11.1). (D,W) 0 rr
w Kepala unit pelavanan
5. Evaluasi staf kfinis dilakukan dan D Bukti evaluasl staf klinis tahunan 10 TL
didokumentasikan secasa berkala 5 TS
minimal 1 (satu) tahun sekali w • Kepala SDM 0 rr
sesuai regulasi. (lihat juga KKS.11) • Komite Medik/Komite Keperawatan
(D,W) • Kepala unit pelayanan
• Staf klinis
Standar KKS 5 r
Rumah sakit menetapkan proses seleksi untuk menjamin bahwa pengetahuan dan keterampilan staf non klinis
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Maksud dan Tujuan KKS 5: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 5 Telusur Skor
I
1. Ada regulasi yang menetapkan R Regulasi tentang proses seleksi staf non klinis 10 TL
proses seleksi untuk memastikan - -
pengetahuan, keterampilan dan 0 rr 1
kompetensl stat non klinis sesuai
dengan kebutuhan rumah sakit. (R)
2. Proses seleksi stat non kllnis D Bukti pelaksanaan seleksi stat non klinis RS 10 TL
dilaksanakan seragam sesuai dilaksanakan seragam 5 TS
regulasi. (D,W) 0 rr
w • KepalaSDM
• Stat non klinis
3. Anggota stat non klinis baru D Bukti pelaksanaan evaluasi stat non klinis baru saat 10 TL
dievaluasi pada saat mulai bekerja, mulai bekerja 5 TS
sesuai dengan tanggung jawabnya. 0 rr
(D,W) w • Direktur
• Kepala bidang/divisi
• Komite medik I keperawatan
• Kepala SDM
• Stat non kllnis baru
4. Unit kerja melaksanakan evaluasi D Bukti tentang data untuk evaluasi staf non klinis 10 TL
kinerja staf non klinis.(D,W) tersedia di unit iayanan.
0
5 TS
rr
r
w Kepala unit pelayanan
5. Evaluasi stat non klinis diiakukan D Bukti evaluasi stat non klinis tahunan 10 TL
dan didokumentasikan secara 5 TS
berkala minimal 1 (satu) tahun w • KepalaSDM 0 rr
sekali sesuai regulasi. (lihat juga • Komite Medik I Komite Keperawatan
KKS.11) (D,W) • Kepala unit pelayanan
• Stat non klinis
Standar KKS 6
Rumah sakit menyediakan dan memelihara file kepegawalan untuk setiap staf rumah sakit dan
selalu diperbaharui.
Maksud dan Tujuan KKS 6 : lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 6 Telusur Skar
1. File kepegawaian memuat D File kepegawaian memuat: 10 Tl
kualifikasi, pendidikan, pelatihan 1) Kuaiifikasi 5 TS
dan kompetensi staf. (D,W) 2) Pendidikan 0 rr
3} Pelatihan
4) Kompetensi Stat l
w Kepala SDM
2. File kepegawaian memuat uraian
tugas anggota stat. (D,W)
D Bukti tentang file kepegawaian berisi uraian tugas,
tanggung jawab dan wewenang
10
5
TL
TS
l
0 rr
3. File kepegawaian memuat proses
r.ekrutmen stat. (D,W)
w
D
Kepaia SOM
File kepegawaian berisi proses rekruitmen 10
5
TL
TS
L
w rr
L
Kepala SDM 0
l
t.
r
4. File kepegawaian memuat riwayat D File kepegawaian berisi riwayat pekerjaan 10 TL
pekerjaan stat (D,W) 5 TS
w Kepala SOM 0 rr
5. File kepegawaian memuat hasil D File kepegawaian berisi hasil evaluasi dan penilaian 10 TL
evaluasi dan penilaian kinerja stat kinerja stat RS s TS
r (D,W)
w Kepala SOM
0 TI
6. File kepegawaian memuat salinan D File kepegawaian berisi salinan sertifikat pelatihan 10 TL
sertifikat pelatihan didalam staf RS 5 TS
maupun diluar RS. (D,W) 0 rr
w Kepala SOM
7. File kepegawaian selalu 0 File kepegawaian selalu diperbaharui 10 TL
diperbaharui. (D,W) 5 TS
w KepalaSDM 0 rr
ORIENTASI
Standar KKS 7
Semua stat klinis dan non klinis diberi orientasi di rumah sakit dan unit kerja tempat stat akan bekerja dan
tanggung jawab spesifik pada saat diterima bekerja.
Maksud dan Tujuan KKS 7: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 7 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang menetapkan R Regulasi tentang orientasi umum dan khusus 10 TL
orientasi umum dan khusus bagi - -
stat klinis dan non klinis baru. (R)
0 rr
2. Ada bukti stat klinis dan non klinis D Bukti orientasi staf baru meliputi: 10 TL
baru diberikan orientasi umum 1) Orientasi umum: 5 TS
dan khusus. {D,W) TOR, daftar hadir, materi dan narasumber 0 TI
meliputi perumahsakitan, mutu, keselamatan
pasien, PPI, serta evaluasi peserta, laporan
pelaksanaan orientasi
2) Orientasi khusus:
TOR, daftar hadir, evaluasi peserta, laporan
pelaksanaan orientasi
w • KepalaSDM
• Kepala Diklat
• Kepala Unit
• Staf baru
3. Stat kontrak, magang dan peserta D Bukti pelaksanaan tentang orientasi staf kontrak, 10 TL
didik mendapat pelatihan tentang magang dan peserta didik (IPKP 6 EP 1) meliputi: 5 TS
orientasi umum dan khusus. (D,W) 1) Orientasi umum: 0 TT
t w •
•
KepalaSDM
Kepala Diklat
• Kepala Unit
• Staf kontrak, magang dan peserta didik
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Standar KKS 8
Setiap staf mengikuti pendidikan atau pelatihan di dalam atau di luar rumah sakit, termasuk pendidikan profesi
berkelanjutan untuk mempertahankan atau meningkatkan
Maksud dan Tujuan KKS 8 : Lihat SNARS 1
l
Rumah sakit mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk dapat memahami pendidikan dan pelatihan yang
dibutuhkan o1eh staf. Sumber data yang dapat digunakan:
a) Hasil dari kegiatan pengukuran mutu dan keselamatan
b] monitor dari program manajemen fasilitas
·1
w •
•
•
Kepala bidang SOM
Sfaf pelaksana
Staf RS
l
Standar KKS 8.2
Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keselamatan stat.·
..
-Maksud dan Tujuan KKS 8.2 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 8.2 Telusur Skar
l
0 Bukti pelaksanaan tentang kredensial
pemberian kewenangan klinis oleh 5 TS
rumah sakit untuk pelayanan w • Komite Medis 0 TT
diagnostik, konsultasi, dan tata • Staf Medis
l
untuk pemeriksaan diagnostik lain,
r
seperti elektrokardiogram (EKG),
elektroensefalogram (EEG), dan
elektromiogram (EMG), serta
pemeriksaan lain yang serupa,
(lihatjuga TKRS.6.2 EP 2) (D,W)
Standar KKS s.i
Rumah sakit melaksanakan verifikasi terkini terhadap pendidikan, registrasi, izin, pengalaman dan lainnya dalam
kredensialing staf medis.
----·-·~· ·····-···--··--·~-
Elemen Penilaian KKS 9.1
1. Ada bukti dilaksanakannya
dari sumber utama
D Bukti verifikasi
Telusur
5
10
Skor
TL verifikasi
TS terhadap
f
kredensial terkait w •
KepalaSDM 0 TT
pendidikan, izin/sertifikat dan •
Komite Medis
kredensial lain sesuai dengan •
Staf medis f
peraturan perundang-undangan
atau yang dikeluarkan oleh instansi
pendidikan atau organisasi
profesional yang diakul. (D,W)
2. Ada bukti dilaksanakannya D Bukti kredensial tambahan 10 TL
w • Komite Medis
•
•
Stat medis
Kepala SDM
L
• PPDS
• Stat terkait
Standar KKS 10
PEMBEIAN KEWENANGANKUNISSTAF MEDIS L
Rumah sakit menetapkan proses yang seragam, obyektif, berdasar bukti (evidence based) untuk memberikan
w • Direktur
• Kepala bidang/divisi
• Kepala SDM
• Komite medis
• Stafmedis
·3. Data dan inforrnas] hasil pelayanan D Bukti pelaksanaan tentang review hasil pelayanan 10 TL
klinis dari staf klinis direview staf medis 5 TS
secara obyektif dan berdasar bukti, 0 TT
L
jika ada, dilakukan benchmarking w • Direktur
dengan pihak eksternal rumah • Kepala bidang/divisi
sakit (lihat juga. TKRS.11.1). (D,W) • Kepala SDM
• Komite medis
. • Staf medis
4. Data dan informasi berasal dari D File kredensial staf medis memuat hasil evaluasi 10
5 TS
TL r
proses monitoring dikaji sekurang-
kurangnya setiap 12 bulan oleh w Sub komite kredensial 0 rr
kepala unit layanan, k.etua
kelompok staf medis, sub komite
mutu, manajer pelayanan
medisdan hasilnya, kesimpulannya
dan tindakan yang dilakukan
dldokumentaslkan di dalam file
I
kredensial staf medis atau
dokumen lain yang relevan (D,W)
5. Bila ada temuan yang berdampak D 1) Bukti pelaksanaan proses Evaluasi Praktik 10 Tl
terhadap pemberian kewenangan Profesional Terfokus dan tindak lanjutnya (bila 5 TS
staf klinis, ada proses untuk tindak adatemuanl 0 TT
lanjut terhadap temuan dan 2) Hasil Evaluasi Praktik Profesional Terfokus
tindakan tersebut didokumentasi disimpan dalam file kredensial
dalam file staf medls dan
disampaikan ke tempat staf medis w • Komite Medis
memberikan pelayanan. (D,W) • Staf Medis
PENEMPATAN ULANG STAF MEDIS DAN PEMBAHARUAN KEWENANGAN KUNIS
Standar KKS 12
Rumah saklt menetapkan proses penetapan ulang staf medis dan pmbaharuan kewenangan klinls paling sedikit
setiap 3 (tiga) tahun, untuk penetapan kewenangan klinis dilanjutkan dengan atau tanpa modifikasi kewenangan
klinis, sesuai hasil monitoring dan evaluasi berkelanjutan setiap anggota staf medis.
Maksud dan Tujuan KKS 12: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 12 Telusur Skor
1. Berdasarkan monitoring dan R Regulasi tentang rekredensial 10 TL
evaluasi berkelanjutan kredensial - -
anggota stat medis yang 0 TT
dilaksanakan paling sedlkit setiap
3 (tiga) tahun ditetapkan
kewenangan klinisnya tetap,
bertambah atau berkurang. (R)
2. Ada bukti dokumen setiap D Bukti pelaksanaan rekredensial terkini 10 Tl
anggota staf medis selalu 5 TS r
diperbaharui secara w •
Komite Medis 0 TT
I
periodik.(O,W) •
StafMedis
3. Ada buktl pemberian kewenangan D Bukti pelaksanaan proses rekredensial untuk 10 Tl
tambahan didasarkan pada kewenangan tambahan 5 TS
kredensial yang telah diverifikasi 0 TT
dari sumber aslinya sesuai
peraturan perundang-undangan.
(D)
Standar KKS 13
STAF KEPERAWATAN
l
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, verifikasi dan mengevaluasi kredensial staf
keperawatan (pendidikan, reglstrasi, izin, kewenangan, pelatihan dan pengalaman.
Maksud dan Tujuan KKS 13 : Lihat SNARS 1
L
Elemen Penilaian KKS 13 Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit untuk
proses yang efektif untuk
R Regulasi tentang kredensial stat keperawatan 10
-
TL
- L
mengumpulkan, verifikasi dan 0 TT
mengevaluasi kredensial staf
keperawatan (pendidikan,
-
L
registrasi, lzin; kewenangan,
pelatihan dan pengalaman). (R)
L
2. Tersedia dokumentasi pendidikan, D Bukti pelaksanaan kredensial staf keperawatan 10 TL
registrasi, sertifikasi, izin, pelatihan 5 TS
dan pengalaman. (D, W) w • Komite Keperawatan 0 TT
• Staf Keperawatan
3. Terdapat pelaksanaan verifikasi D Bukti verifikasi 10 TL
dari surnber aslinya yang seragam. 5 TS
(D,W) w • Komite Keperawatan 0 TT
• Stat Keperawatan
• Stat SDM
Standar KKS 14
Rumah sakit melaksanakan identifikasi tanggungjawab pekerjaan dan penugasan klinis berdasarkan kredensial
stat perawat sesuai peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan KKS 14 : llhat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 14 Telusur Skor
1. Ada penetapan rlncian kewenangan R Regulasi tentang penetapan SPK dan RKK staf 10 Tl
klinis perawat berdasarkan keperawatan - -
pendidikan, registrasi, sertifikasi, 0 TT
izin, pelatihan dan pengalaman
anggota stat
f keperawatan. (R)
2. Ada pelaksanaan proses D Bukti pelaksanaan proses penetapan SPK dan RKK 10 TL
pembuatan rincian kewenangan staf keperawatan 5 TS
klinis sesuai dengan peraturan 0 TT
perunda ng-u ndangan. { D, W) w • Komite Keperawatan
• Staf Keperawatan
3. Ada berkas kredensial yang D Bukti file kredensial setiap staf keperawatan 10 TL
dipellhara dari setiap staf 5 TS
keperawatan.{D, W) w • Komite Keperawatan 0 TT
• Staf Keperawatan
Standar KKS 15
Rumah saklt melakukan evaluasi kinerja stat keperawatan berdasarkan partisipasi dalam kegiatan penlngkatan
mutu rumah sakit
Maksud dan Tujuan KKS 15 : Llhat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 15 Telusur Skor
1. Ada dokumentasi penilaian mutu D Bukti pelaksanaan keterfibatan perawat dalam upaya 10 Tl
staf keperawatan berpatislpasi di peningkatan mutu meliputi antara lain GKM, PSBH, 5 TS
dalam program peningkatan mutu PSQH, PDSA, kaizen dll 0 TT
rumah sakit. (D,W)
w • Tim Mutu
t- • Staf Keperawatan
2. Kinerja Individual staf keperawatan D Bukti penghargaan terhadap staf keperawatan yang 10 TL
dikaji bila ada temuan dalam memiliki prestasi dalam upaya peningkatan mutu - -
aktivitas peningkatan mutu. (D,W) misal: sertifikat penghargaan, tambahan pain pada 0 TT
remunerasi, dll
w • Direktur
• nm Mutu
• Staf Keperawatan
3. Seluruh data proses review kinerja D Bukti pelaksanaan evaluasi klnerja ada di file 10 TL
staf keperawatan kredensial staf keperawatan 5 TS
didokumentasikan dalam kredesial 0 TT
-
perawat atau dokumen lainnya. w •
Komite Keperawatan
(D,W) •
Stat terkait
l Standar KKS 16
STAF KUNIS PEMBERI ASUHAN LAINNYA DAN STAF KUNIS LAINNYA
Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, verlfikasi dan rnengevaluasi kredensial
profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya dan stat klinis lainnya (pendidikan, registrasi, izin, kewenangan,
pelatihan dan pengalaman.
Maksud dan Tujuan KKS 16 :tlhat SNARS 1 . ..
Elemen Penilaian KKS 16 Telusur Skar
203
L
proses yang efektif untuk klinis lainnya - -
r
mengumpulkan, verifikasi dan 0 IT
mengevaluasi kredensial
profesional pemberi asuhan (PPA)
lainnya dan staf klinis lainnya
(pendidikan, registrasi, izin,
kewenangan, pelatihan dan
pengalaman). (R)
2. Tersedia dokumentasi pendidikan, D Bukti pelaksanaan kredensial PPA lainnva dan staf 10 TL
registrasi, sertifikasi, izin, pelatihan klinis lainnya 5 TS
dan pengalaman. (D,W) 0 rr
w • Kepala SDM
• Staf terkait
3. Terdapat pelaksanaan verifikasi D Bukti verifikasi 10 Tl f
dari sumber aslinya yang seragam. 5 TS
(D,W) w • KepalaSDM 0 IT
Staf terkait J
4. Ada dokumen kredensial yang D Bukti kredensial PPA lainnya dan staf klinis lainnya 10 TL
dipelihara dari setiap anggota 5 TS
profesional pemberi asuhan (PPA) • Kepala SOM 0 IT
r
lainnya dan staf klinis lainnya. w • Staf terkait
(D,W}
Standar KKS 17
Rumah sakit melaksanakan identifikasi tanggungjawab pekerjaan dan penugasan klinis berdasarkan kredensial
profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
r
Maksud dan Tujuan KKS 17: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 17 Telusur Skor
1. Ada penetapan rincian kewenangan R Regulasi tentang penetapan SPK dan RKK PPA 10 TL
klinis profesional pemberi asuhan lainnya dan stat klinis lainnya --
(PPA) lainnya dan stat klinis lainnya 0 IT
berdasarkan pendidikan, registrasi,
sertiflkasi, izin, pelatihan dan
pengalaman
anggota staf klinis lainnya. (R)
2. Ada pelaksanaan proses D Bukti pelaksanaan proses penetapan SPK dan RKK 10 TL
pembuatan rincian kewenangan PPA lainnya dan staf klinis lainnya 5 TS
klinis sesuai dengan peraturan 0 IT
perundang-undangan.(D, W) • Kepala SDM
w
•
Staf terkait
3. Ada berkas kredensial yang D Bukti file kredensial setiap PPA lainnya dan staf klinis 10 TL
dipelihara dari setiap profesional lainnya 5 TS
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan 0 IT
staf klinis lainnya (D,W) w •
KepalaSDM
•
Stat terkait
Standar KKS 18
Rumah sakit melaksanakan identifikasi tanggungjawab pekerjaan dan penugasan klinis berdasarkan kredensial
l
profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lalnnya sesuai peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan KKS 18 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian KKS 18 Telusur Skor
1. Ada dokurnentasi penilaian mutu D Bukti pelaksanaan keterlibatan PPA lainnya dan staf 10 TL
profesional pemberi asuhan (PPA) klinis lainnya dalam upaya peningkatan mutu - -
lainnya dan staf klinis lainnya 0 IT
berpatisipasi di dalam program w •
Tim Mutu
peningkatan mutu rumah sakit. •
Stat terkait
(D,W)
2. Kinerja Individual profesional
pemberi asuhan (PPA) lainnya dan
D Bukti penghargaan terhadap PPA lainnya dan staf
kllnis lainnya yang memiliki prestasi dalam upaya
10
s
TL
TS
L
staf klinis lainnya dikaji bila ada peningkatan mutu misal: sertlfikat penghargaan, 0 TT
- temuan dalam aktivitas
peningkatan mutu. (D,W)
tambahan poin pada remunerasi, dll
L
w • Direktur
l
• Tim Mutu
r • Stat terkait
3. Seluruh data proses review D Bukti pelaksanaan evaluasi klnerja ada di file 10 TL
kinerja professional pemberi kredensial PPA lainnya dan staf klinis lainnya 5 TS
{ asuhan (PPA) lainnya dan staf
klinis lainnya didokumentasikan w • Kepala SDM
0 TT
L
tNSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1 205
r
l
r
l
1
l
L
L
206 INSTRUMEN SURVEI STAOOA~ NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKITEDISI 1
l
I
r Standar MIRM 1
MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDtK {~IRM)
Penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM-RS) harus mengacu peraturan
perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan MIRM 1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 1 Telusur Skor
1. Ada unit kerja yang mengelola R Pedoman pengorganisasian unit yang 10 Tl
SIM-RS. (R} mengelola SIM-RS - -
0 TT
2. RS memiliki proses pendaftaran 0 lihat proses pendaftaran rawat jalan 10 Tl
1 rawatjalan berbasis SIM-RS. (O,W) 5 TS
(lihat juga ARK.2) w Staf rekam medis 0 TT
3. RS memiliki proses pendaftaran 0 lihat proses pendaftaran rawat inap 10 TL
rawat inap berbasis SIM-RS 5 TS
sehingga publik dapat mengetahui w Staf rekam medis 0 TT
tempat I fasilitas yang masih
tersedia. (O,W) (lihatjuga ARK.2)
4. Sumber daya manusia dalam unit D Buktl pelaksanaan pelatihan pengelola 10 TL
kerja SIM-RS memiliki kompetensi SIM-RS oleh narasumber yang kompeten 5 TS
dan sudah terlatih. (D,W) 0 TT
w Kepala/staf SIM-RS
Standar MIRM 1.1
Rumah sakit mengelola data dan informasi klinik serta manajerial.
Maksud dan Tujuan MIRM 1.1 : lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 1.1 Telusur Skor
1. Terdapat regulasi tentang R Penetapan tentang pengelolaan data dan 10 TL
pengelolaan data dan informasi. informasi RS dalam Pedoman pengelolaan - -
(R) data dan informasi, termasuk: 0 TT
1) sistem manajemen data program PMKP
yang terintegrasi (PMKP 2.1)
2) sistem manajemen data terintegrasi
antara data survellans dan data
indikator mutu (PPI 10}
3) Manajemen data yang meliputi butir a)
sampai dengan c) (PMKP 7)
4) perencanaan kebutuhan informasi
mellbatkan a) sampai dengan c} sesuai
dengan maksud dan tujuan (MIRM 2.
Ep 1)
S) profesional pemberi asuhan (PPA) dan
para kepala bidang/divisi serta kepala
unit pelayanan berpartisipasi dalam
memilih, mengintegrasikan, dan
menggunakan teknologi manajemen
informasi (MIRM 3)
2. Data serta informasi klinik dan D Bukti data informasi klinis dan manaJerlal 10 TL
manajerial diintegrasikan sesuai sudah diintegrasikan sesuai kebutuhan 5 TS
dengan kebutuhan untuk 0 TT
mendukung pengambilan w • Kepala/staf SIM-RS
keputusan. (D,W) • Ketua/tim PMKP
Standar MIRM 2
Rumah sakit merencanakan dan merancang proses manajemen informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi internal maupun eksternal.
Maksud dan Tujuan MIRM 2 : lihat SNARS 1
Perencanaan rumah sakit menggabungkan masukan dari berbagai sumber, antara lain:
a} para professional pemberi asuhan (PPA)
L
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAl-\.tT .EDIS! 1 207
L
Elemen Penilaian MIRM 2 Telusur Skor
r
1. Proses perencanaan kebutuhan D Bukti proses perencanaan yang melibatkan 10 TL
informasi melibatkan a) sampai PPA,para kabidang/ divisi, Kepala unit, 5 TS
dengan c) sesuai dengan maksud pihak luar 0 TT
dan tujuan. (D,W)
w • PPA
• Kepala bidang/divisi
• Kepata unit
• Pihak luar RS
• Kepala/staf SIM-RS
2. Prosesperencanaan kebutuhan informasi D Bukti proses perencanaan kebutuhan 10 TL
mengacu pada peraturan informasi mengacu pada peraturan 5 TS
w
perundang-undangan.(D,W) perundang-undangan 0 TT
f
• Kepala bidang/divisi
•
•
•
Kepala unit
Pihak luar RS
Kepala/staf SIM-RS
r
3. Perencanaan disesuaikan dengan D Bukti perencanaan disesuaikan dengan 10 TL
besar dan kompleksitas rumah besar dan kompleksitas rumah sakit 5 TS
sakit. (D,W) 0 TT
w Kepala/staf SIM-RS
Standar MIRM 3
Para profesional pemberi asuhan (PPA) dan para kepala bidang/divisl serta kepala unit pelayanan
berpartislpasi dalam memilih, mengintegrasikan, dan menggunakan teknologi manajemen informasi.
Maksud dan Tujuan MIRM 3: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 3 Telusur Skor
1. Dalam membangun system D Bukti tentang proses membangun SIM-RS 10 TL
informasi rumah sakit melibatkan melibatkan PPA 5 TS
profesional pemberi asuhan (PPA). 0 TT
(D,W) w • PPA
• Kepala/staf SIM-RS
2. Dalam membangun system D Bukti membangun SIM-RS 10 TL
informasi rumah sakit melibatkan yang melibatkan kepala bidang/divisi dan 5 TS
kepala bidang/divisi dan kepala kepala unit pelayanan 0 TT
unit pelayanan. (D,W)
w • Kepala bidang/divisi/
• Kepala unit pelayanan
• Kepala Unit SIM-RS
Standar MIRM 4
Sistem manajemen data dan informasi rumah sakit menyiapkan kumpulan serta menentukan data dan
informasi yang secara rutln (reguler) dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan profesional pemberi
asuhan (PPA),kepala bidang/divisi, kepala unit pelayanan,serta badan/pihak lain di luar rumah sakit.
Maksud dan Tujuan MIRM 4: Lihat SNARS 1
l
Kumpulan data terdiri atas:
a) data mutu dan insiden keselamatan pasien
b) data surveilans infeksi
c) data kecelakaan kerja
l
Elemen Penilaian MIRM 4 Telusur Skor
1. Rumah saklt menyediakan D Bukti pelaksanaan pengumpulan data. 10 TL
kumpulan data a) s.d. c) sesuai 5 TS
dengan maksud dan tujuan yang w • PPA 0 TI
harus tersedia untuk memenuhi
kebutuhan pengguna, yaitu PPA,
• Kepala bidang/divisi
• kepala unit pelayanan I
kepala bidang/divisi, dan kepala • Kepala/staf SIM-RS
unit pelayanan. (D,W) (lihatjuga
1'111FK10)
2. Rumah sakit memberikan data D Bukti pelaksanaan pemberian data 10 TL
L
yang dibutuhkan oleh badan/pihak 5 TS
L
lain di luar rumah sakit sesuai w Kepala/staf SIM-RS 0 rr
dengan peraturan perundang-
undangan. (D,W) {lihat juga PMKP
6 dan TKRS 5)
Standar MIRM 5
Data dianalisis diubah menjadi informasi untuk mendl.lkunif asuhan pasien, manajemen rumah sakit
dan program manajemen mutu, serta pendidikan dan penelitian.
Maksud dan Tujuan MIRM 5 : Uhat SNARS 1
Elemen Penilaian MIHM 5 Telusur Skor
1. Terdapat bukti bahwa data D Bukti analisis data menjadi informasi 10 TL
dianalisis diubah menjadi informasi mendukung asuhan pasien 5 TS
f mendukung asuhan pasien. {D,W 0 TI
I w • Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
• Kepala/staf SIM-RS
2. Terdapat bukti bahwa data D Bukti analisis data menjadi informasi 10 TL
dianalisis diubah menjadi informasi mendukung manajemen rumah saklt 5 TS
mendukung manajemen rumah 0 TI
sakit. (D,W) w • Direktur
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
• Kepala/staf SIM-RS
3. Terdapat bukti bahwa data D Bukti analisis data menjadi informasi 10 TL
dianalisis diubah menjadi informasi mendukung program manajemen mutu 5 TS
mendukung program manajemen 0 rr
mutu. (D,W) w • Komite/Tim PMKP
• Kepala/staf SIM-RS
4. Terdapat bukti bahwa data D Bukti analisis data menjadi informasi 10 TL
dianalisis diubah menjadi informasi mendukung pendidikan dan pelatihan 5 TS
mendukung pendidikan dan 0 TI
pelatihan. (D,W) w • Kepala/staf SIM-RS
• Kepala unit penelitian klinis
~ • Pendidik klinis
Standar MJRM 6
Penyampaian data dan informasi secara tepat waktu dalam format yang memenuhi harapan pengguna
dan dengan frekuensi yang dikehendaki.
Maksud dan Tujuan MIRM 6 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 6 Telusur Skor
1. Data dan informasi disampaikan D Bukti pelaksanaan penyampaian informasi 10 TL
w
sesuai kebutuhan pengguna
• Direktur
5
0
-
TT
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
• PPA
• Kepala/staf SIM-RS
2. Pengguna menerima data dan D Bukti penerimaan data dan informasi 10 TL
dalam format sesuai kebutuhan 5 TS
informasi dalam format yang
sesuai dengan yang dibutuhkan 0 TI
(D,W) w • Direktur
• Kepata bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
• PPA
•
l 3. Pengguna menerima data dan
informasi tepat waktu. (D, W)
D
Kepala/staf SIM-RS
Bukti data dan informasi diterima tepat
waktu
10
5
TL
TS
0 TI
w • Direktur
l • Kepata bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
L
.
• PPA
• Kepala/staf SIM-RS
4. Staf pengolah data memiliki hak
akses ke data dan informasi yang
w • KepalaSIM-RS
• Staf SIM-RS
10 TL
5 TS
r
dibutuhkan sesuai dengan 0 rr
tanggung jawabnya. (W,S} s Peragaan proses pengolahan data
Standar MIRM 7
Rumah sakit mendukung asuhan pasien, pendidikan, serta rlset dan manajemen melalui penyediaan
informasi yang tepat waktu dari sumber data terkini.
Maksud dan Tujuan MIRM 7 : 1:ihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 7
1. Rumah sakit menyedlakan fasilitas D
Telusur
Bukti daftar dan bahan referensi terkini 10
Skor
TL
r
untuk mendapatkan informasi yang mendukung asuhan pasien 5 TS J
ilmiah terkini dan informasi lain 0 TI
secara tepat waktu untuk 0 Lihat fasilitas internet/perpustakaan
mendukung asuhan pasien.
(D,O,W) w • PPA r
• Kepala/staf SIM-RS
• Stat terkait
2. Rumah sakit menyediakan fasllitas D Bukti daftar dan bahan referensl terkini 10 TL
untuk mendapatkan lnformasi yang mendukung pendidlkan klinis 5 TS
ilmiah terlclnl dan informasi lain 0 TI
secara tepat waktu untuk 0 Lihat fasilitas lnternet/perpustakaan
mendukung pendidikan klinik.
(D,O,W} w • Pendidik klinis
• Kepala/staf SIM-RS
• Staf terkait
3. Rumah sakit menyedlakan fasilitas D Bukti daftar dan bahan referensi terkini 10 TL
untuk mendapatkan informasi yang mendukung penelitian klinis s TS
ilmiah terkinl dan informasi lain 0 TI
secara tepat waktu untuk 0 Lihat fasilitas internet/perpustakaan
mendukung penelitian. (D,O,W)
w • Peneliti klinis
• Kepala/staf SIM-RS r
4. Rumah sakit menyediakan fasilitas D Bukti daftar dan bahan referensi terlcini 10 TL
internet untuk mendapatkan yang mendukung manajemen s TS
informasi ilmiah terkinl dan 0 TI
informasi lain secaratepat waktu 0 Lihat fasilitas internet/perpustakaan
untuk mendukung manajemen
(0,0,W) w •Pimpinan RS
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
• Kepala/staf SIM-RS
MANAJEMENREKAMMEDIS
Standar MIRM 8
Rumah sakit menyelenggarakan pengelolaan rekam medis terkait asuhan pasien sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan MIRM 8 : Lihat SNARS1
Elemen Penilaian MIRM 8 Telusur Skor
l
1. Terdapat unit kerja yang R Penetapan unit kerja yang mengelola 10 TL
mengelola rekam medis yang
memiliki regulasi dan program
untuk mengelola rekam medis
rekam medis meliputi:
1) Pedoman Pengorganisasian
2) Pedoman Pelayanan Rekam Medis
0
-
rr
-
L
sesuai dengan peraturan meliputi:
perundangan-undangan.(R) • nakes yang punya akseske berkas
.rekam medis (MIRM 9), termasuk
upaya mencegah aksesbagi yang
l
tidak berhak (MIRM 11)
• standar kede diagnosis, kode
tindakan, definisi, simbol dan
l
. singkatan (MIRM 12)
w • PPA/Stafklinis
,
1-
4. Rekam medls pasien terisi dengan
lengkap dan dengan tulisan yang
D
• Staf rekam medis
Bukti tentang rekam medis pasien terisi
dengan lengkap dan dengantulisan yang
10
5
TL
TS
dapat dibaca. (D,O) dapat dibaca 0 TT
L
INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISf 1 211
setelah melampaui periode waktu 3) Bukti berita acara pemusnahan 0 TT
penylmpanan sesuai peraturan
perundangan (O,W} w • Kepala unit/staf rekam medis
• Tim pemusnahan
Standar MIRM 11
Berkas rekam medis dilindungi dari kehilangan,
tidak berhak.
kerusakan, gangguan, serta akses dan penggunaan yang
l
Maksud dan Tujuan MIRM 11: Lihat S!!A~~----·-·- ---··-·--
Elemen Peniiaian MIRM 11 Telusur Skor
1. Terdapat regulasi yang ditetapkan R Regulasi tentang penetapan pencegahan 10 TL
untuk mencegah akses akses penggunaan rekam rnedis bentuk - -
penggunaan rekam medis bentuk kertas dan atau elektronik tanpa izin 0 TT
kertas dan atau elektronik tan pa
izin. (R}
1
2. Rekam medis dalam bentuk kertas 0 1) Lihat tempat penyiimpanan berkas 10 TL
dan atau elektronik dllindungi dari rekam medis 5 TS
kehilangan dan kerusakan. (O,W) 2) Lihat sistem IT, software dan hardware 0 TT
(lihat juga ARK.4.1) rekam medis
w • Staf klinis
• Stat rekam medis
3. Rekam medis dalam bentuk kertas 0 Bukti pelaksanaan perlindungan rekam 10 TL
dan atau elektronik dilindungi dari medis dari gangguan dan akses serta 5 TS
gangguan dan akses serta penggunaan yang tidak sah 0 TT
penggunaan yang tidak sah.
{O,S,W) s Peragaan pelaksanaan perlindungan
Standar MIRM 13
• Staf rekam medis
l
Rumah sakit menyediakan rekam medis untuk setlap pasien.
Maksud dan Tujuan MIRM 13 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 13 Telusur Skor
1. Ada regulasi bahwa, setiap pasien R Regulasi tentang penetapan setiap pasien 10 TL
memillki RM dengan satu nomor
·RM sesuai dengan sistem
penomoran unit, pengaturan
memiliki rekam medis dengan satu nomor
rekam medis sesuai dengan sistem
penomoran unit
0
- -
rr L
urutan berkas RM, baik untuk
rawatjalan, rawat inap, gawat
darurat dan pemeriksaan
penunjang (R)
-
l
212 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONA~AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
r
2. .Rekam medis pasien digunakan 0 Bukti dalam rekam medis berisi hasil 10 TL
untuk mencatat hasil asesmen, asesmen, rencana asuhan dan 5 TS
rencana asuhan dan perkembangan kondisi pasien 0 TI
perkernbangan kondisi pasien
(D,O) 0 Lihat rekam medis pasien
3. Ada bukti rekam medis pasien D Bukti rekam medis pasien menggunakan 10 TL
menggunskan satu unit satu unit penomoran 5 TS
penomoran RM untuk setiap 0 TI
2. Rekam medis berisi informasi yang D Bukti dalam rekam medis berisi identifikasi 10 TL
memadai untuk mengldentifikasi pasien 5 TS
pasien. (D,0) 0 TI
0 Lihat berkas Rekam Medis pasien
3. Rekam medls berisi lnformasi yang D Bukti dalam rekam medis berisi informasi 10 TL
memadai untuk mendukung yang mendukung diagnosis 5 TS
diagnosis. (D,O) 0 TI
0 Lihat Rekam Medis pasien
4. Rekam medis berisi informasi yang D Bukti dalam rekam medis berisi informasi 10 Tl
memadai untuk memberi yang memadal untuk memberi justifikasi 5 TS
justifrkasi asuhan dan pengobatan. asuhan dan pengobatan 0 TI
(D,O)
0 lihat rekam medis pasien
S. Rekam medis berisi informasi yang D Bukti dalam rekam medls berisi pemberian 10 TL
memadai untuk dan hasil pengobatan 5 TS
mendokumentasikan pemberian 0 TI
dan hasil p_engobatan. (D,O) 0 Lihat rekam medis pasien
6. Aktivitas manajer pelayanan D Buktl pencatatan kegiatan MPP dalam 10 TL
pasien dicatat dalam rekam medis. rekam medis s TS
(MPP) (0,0,W} 0 TI
0 Uhat rekam medis paslen
Standar MIRM 13.1.1
Rekam medis setiap pasien gawat darurat memuat jam kedatangan, ringkasan kondisi pasien saat
keluar dari gawat darurat dan instruksi tindak lanjut asuhan.
Maksud dan Tujuan MIRM 13.1.1: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 13.1.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang RM pasien R Regulasi tentang penetapan rekam medis 10 TL
gawat darurat yang memuat waktu pasien gawat darurat - -
kedatangan dan keluar pasien, 0 TI
darurat. (D,O}
0 Lihat rekam medis pasien .
--
3. Rekam medis pasien gawat darurat D Bukti dalam rekam medis gawat darurat 10 TL
memuat ringkasan kondisi pasien memuat ringkasan kondisi pasien saat s TS
saat keluar dari unit pelayanan keluar dari unit pelayanan gawat darurat 0 TT
gawat darurat. (D,O)
0 Lihat rekam medis pasien
w • PPA/Staf klinis
• Staf rekam medis
Standar MIRM 13.3
Setiap PPAyang mengisi rekam medis menulis identitas setelah pencatatan dibuat.
Maksud dan Tujuan MIRM 13.3 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 13.3 Telusur Skor
1. Pada setiap pengisian rekam medis D Bukti PPA yang mengisi rekam medls 10 rt,
dapat diidentifikasi dengan jelas mencantumkan nama dan tanda tangan 5 TS
PPAyang mengisi. (D,O) 0 TT
w • Pimpinan RS
• Ketua/an!alota tim reviewer
Standar MIRM 14
Kerahasiaandan privasi informasi dijaga
Maksud dan Tujuan MIRM 14: Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian MIRM 14 Telusur Skor
1. Ada regulasi mengenai privasi dan R Regulasi tentang privasi dan kerahasiaan 10 TL
kerahasiaan informasi terkait data informasi terkait data paslen dan hak akses - -
pasien hak aksesterhadap isi pasien terhadap isi rekam medis 0 TT
rekam medis berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
(R)
2. Ada bukti regulasi dilaksanakan. D 1) Bukti pelaksanaanpelaksanaan privasi 10 Tl
(D, W) dan kerahasiaaninformasi 5 TS
L 2) Bukti tentang hak aksespasien 0 TT
I terhadap isl rekam medis
1 w
.•. DPJP
Staf rekam medis
2-15
L
J
pasien dirawat inap, diagnosis dan indikasi pasien dirawat inap, diagnosis dan 5 TS
komorbiditaslain. (D,W) komorbiditaslain (sesuaiARK 4.2 ep.2) 0 TI
w • OPJP
• Staf rekam medis
3. Ringkasan pulang memuat D Bukti form ringkasan pulang memuat 10 TL
prosedur terapi dan tindakan tindakan diagnostik dan prosedur terapi 5 TS J
yang telah dikerjakan. (D,W) yang telah dikerjakan (sesuai ARK 4.2 ep.3) 0 TI
w • DPJP
J
• Staf rekam medis
5. Ringkasan pulang memuat kondisi D Bukti form ringkasan pulang memuat 10 Tl
kesehatan pasien (status present) kondisi kesehatan pasien (status present) 5 TS
saat akan pulang rumah sakit. saat akan pulang rumah sakit (sesuaiARK 0 TI
(D,W) 4.2 ep.5)
w • DPJP
• Stat rekam medis r
6. Ringkasan pulang memuat instruksi D Bukti form ringkasan pulang memuat 10 TL
tindak lanjut, serta dijelaskan dan instruksi tindak lanjut, sudah dijelaskan dan 5 TS
ditanda tangan oleh pasien dan ditanda tangan oleh pasien dan keluarga 0 TI
keluarga. (D,W) (sesuai ARK4.2 ep.6)
w • DPJP
• Stat rekam medis
l
L
216 "INSTRUMENSURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDIS! 1
L
J
PROGRAM NASIONAL (PROGNAS)
f SASARAN 1: PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAI'.! BAYI SERTA PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI
Maksud dan Tujuan Standar 1, Standar 1.1 dan Standar 1.2 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit dalam melaksanakan program PONEK sesuai dengan pedoman PONEK yang berlaku, dengan
langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:
1 a) melaksanakan dan rnenerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan bayi secara terpadu dan
paripurna.
b] mengembangkan kebijakan dan SPO pelayanan sesuai dengan standar
f c) meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap ibu dan bayi.
d) meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus
termasuk pelayanan kegawat daruratan (PONEK 24 jam)
e) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan IMO dan
pemberian ASI Eksklusif
f) meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi bagi sarana
pelayanan kesehatan lainnya.
g) meningkatkan fungsi rumah saklt dalam Perawatan Metode Kangguru (PMK) pada BBLR.
h) melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10 langkah menyusui dan
peningkatan kesehatan ibu
1) ada regulasi rumah saklt yang menjamin pelaksanaan PONEK 24 jam, meliputi pula pelaksanaan rumah
sakit sayang ibu dan bavl, pelayanan ASI eksklusif (termasuk IMO), pelayanan metode kangguru, dan
SPO Pelayanan Kedokteran untuk pelayanan PONEK (fihat Juga PAP 3.1)
j) dalam rencana strategis (Renstra}, rencana kerja anggaran (RKA) rumah saklt, termasuk upaya
peningkatan pelayanan PONEK 24 jam
k) tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PONEK antara lain rawat gabung
I) pembentukan tim PON EK
m) tim PONEK mempunyai program kerja dan bukti pelaksanaannya
n) terselenggara pelatihan untuk meningkatan kemampuan pelayanan PONEK 24 jam, termasuk stabilisasi
sebelum dipindahkan
o) pelaksanaan rujukan sesuai peraturan perundangan
p) pelaporan dan analisis meliputi :
• angka keterlambatan operasi operasi section caesaria (SC) ( > 30 menit)
• angka keterlambatan penyediaan darah ( > 60 menit)
• angka kematlan ibu dan bayi
• kejadian tidak dilakukannya inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi baru Jahir
Standar 1
Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam di rumah sakit beserta monitoring dan evaluasinya.
Elemen Penilaian Standar 1 Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit R 1) Regulasi tentang pelaksanaan PONEK 24 jam 10 TL
tentang pelaksanaan PONEK 24 2) Program PONEK 5 TS
t- jam di rumah sakit dan ada 0 TT
l •
•
Kepalafstaf unltpelavanan
PPA
w •
•
•
Ketua/anggota Tim PONEK
Kepala/staf unit pelayanan
Kepala/staf ruangan
l
Standar 1.2
Rumah sakit melaksanakan pelayanan rawat gabung, mendorong pemberian ASI ekslusif, melaksanakan
edukasi dan perawatan metode kangguru pada bayi berat badan lahir rendah {BBLR).
Elemen Penilaian Standar 1.2 Telusur Skar
1. Terlaksananya
{O,W)
rawat gabung. 0
w
Uhat pelaksanaan pelayanan rawat gabung
r • PPA/staf klinis
• Pasien/keluarga
3. Ada bukti pelaksanaan edukasi D 1) Bukti pelaksanaan asuhan PMK dalam RM pasien 10 TL
dan perawatan metode 2) Bukti pemberian edukasi tentang perawatan 5 TS
kangguru (PMK) pada bayi metode kanguru (PMK) dalam rekam medis 0 TI
( berat badan lahir rendah 3) Materi edukasi PMK
(BBLR).(D,O,W)
0 • lihat pelaksanaan pelayanan PMK di unit
PMK/peritanologi
• lihat pemberian edukasi tentang PMK dalam rekam
med is
• lihat ketersediaan materi edukasi tentang PMK
w • Direktur/Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelavanan
• Ketua/anggota nm HIV/ AIDS
4. Terbentuk dan berfungsinya D 1) Bukti penetapan Tim HIV/AIDS dilengkapi dengan 10 TL
Tim HIV/AIDS rumah sakit uraian tugasnya s TS
(D,W) 2) Program kerja Tim HIV/AIDS 0 TT
1 3) Bukti laporan pelaksanaan kegiatan Tim HIV/ AIDS
Rumah sakit melaksanakan program penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit beserta monitoring dan
evaluasinya melalui kegiatan:
a) promosi kesehatan;
b) surveilans tuberkutosis;
c) pengendalian faktor risiko;
d) penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis; J
e) pemberian kekebaian; dan
f) pemberian obat pencegahan.
Maksud dan Tujuan Standar 3, standar 3.1, standar 3.2, Standar 3.3 : Lihat SNARS 1
Rumah sakit dalam melaksanakan penanggulangan tubekulosis melalui kegiatan yang meliputi: r
a) Promosi kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang benar dan komprehensif
mengenai pencegahan penularan, penobatan , pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terjadi
perubahan sikap dan perilaku sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta stat rumah sakit
b) Surveilans tuberkulosis, merupakan kegiatan memperoleh data epidemiologi yang diperlukan dalam
sistem informasi program penanggulangan tuberkulosis, seperti pencatatan dan peiaporan tuberkutosis
sensitif obat, pencatatan dan pelaporan tuberkulosis resistensi obat.
c) Pengendalian faktor risiko tuberkuiosis, ditujukan untuk mencegah, mengurangi penularan dan kejadian
penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi
tuberkulosis di rumah sakit pengendalian faktor risiko tuberkulosis, ditujukan untuk mencegah,
mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberkulosis, yang pelaksanaannya sesuai dengan pedoman
pengendalian pencegahan infeksi tuberkulosis di rumah sakit
d) Penemuan dan penanganan kasus tuberkulosis
Penemuan kasus tuberkulosis dilakukan melalui pasienyang datang kerumah saklt, setelah pemeriksaan,
penegakan diagnosis, penetapan klarifikasi dan tipe pasien tuberkulosis. Sedangkan untuk penanganan
kasus dilaksanakan sesuai tata laksana pada pedoman nasional pelayanan kedokteran tuberkulosis dan
standar lainnya sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
e) Pemberian kekebalan
Pemberlan kekebalan diiakukan melaiui pemberian imunisasi BCG terhadap bayi dalam upaya penurunan
rlsiko tingkat pemahaman tuberkulosis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f) Pemberian obat pencegahan
Pemberlan obat pencegahan selama 6 (enam) bulan yang ditujukan pada anak usia dibawah 5 (lima)
tahun yang kontak erat dengan pasien tuberkulosisl aktif; orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang tidak
terdiagnosa tuberkulosis; pupulasi tertentu lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.
Kunci keberhasilan penanggulangan tuberkulosis di rumah sakit adalah ketersediaan tenaga-tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi, prasarana, sarana dan manajemen yang handal.
Elemen Peni1aian Standar 3 Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit R 1) Regulasi tentang pelaksanaan penanggulangan 10 TL
tentang pelaksanaan tuberkulosis 5 TS
penanggulangan tuberkulosis 2) Program tentang penanggulangan tuberkulosis 0 TT
di rumah sakit dan ada rencana dengan strategi DOTS
kegiatan penanggulangan
tuberkulosis dengan strategi l
DOTS dalam perencanaan
rumah sakit. (R}
2. Pimpinan rumah sakit
berpartisipasi. dalam
D Bukti keterlibatan pimpinan RS dalam pelaksanaan
program pelayanan tuberkulosis yang melibatkan
10
5
0
TL
TS
rr
l
menetapkan keseluruhan pimpinan RS antara lain meliputl:
proses/mekanisme dalam
program pelayanan
- . tuberkulosis termasuk
1) Ketersediaan anggaran program pelayanan
tuberkulosis (pelatihan, fasilitas, APO}
2) Bukti laporan pelaksanaan program pelayanan
L
peiaporannya. (D,W) tuberkulosis
220 JNSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONALAKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
.
w • Direktur/Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
,
(
3. Ada bukti upaya pelaksanaan
promosi kesehatan tentang
tuberkulosis. (D,W)
D
• Ketua/anggota Tim Tuberkulosis
1) Bukti laporan pelaksanaan edukasi upaya promosi
kesehatan tentang tuberkulosis
2) Bukti materi edukasi tentang upava promosi
10
5
0
TL
TS
TT
kesehatan tentang tuberkulosis
w • Ketua/anggota DOTS TB
• Ketua/staf PKRS
4. Ada bukti pelaksanaan D 1) Bukti pelaksanaan surveilans tuberkulosis 10 TL
surveilans tuberkulosis dan 2) Bukti laporan data surveilans tuberkulosis 5 TS
pelaporannya. (D,W) sesuai dengan PPI 6 0 TT
Telusur
sesual peraturan perundang-
Skor
w • Petugas pendaftaran/admisi
w •
Pasien/Keluarga
•
Pengunjung RS
------- •
Stat klinis
SASARANIV: PENGENDALIANRESISTENSIANTIMIKROBA
Standar 4
J Rumah sakit menyelenggarakan pengendalian resistensi antimikroba sesuai peraturan perundang-undangan.
Maksud dan Tujuan Standar 4 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian Standar 4 Telusur Skor
1. Ada regulasi dan program R 1} Regulasitentang pengendalian resistensi 10 n
tentang pengendalian antimikroba di RS 5 TS
reslstensi antimikroba di rumah 2) Program tentang pengendalian resistensi 0 lT
sakit sesuai peraturan antimikroba (PPRA)
perundang- undangan.(R)
2. Ada bukti pimplnan rumah sakit D 1) Bukti pelaksanaan rapat tentang penyusunan 10 TL
terlibat dalam menyusun program melibatkan pimpinan RS s TS
program. (D,W) 2} Bukti program PRA-RS yang sudah 0 TT
disetujui/ditanda tangani Direktur
w • Direktur
• Kepala unit pelayanan
• Kepala bidang/divisi
• Komite/Tim PPRA
3. Ada bukti dukungan anggaran D Bukti tersedianya anggaran operasional PPRA 10 TL
operasional, kesekretariatan, 5 TS
sarana prasarana untuk Lihat kantorsekretariat Komite{Tim PPRA yang 0 TT
menunjang kegiatan fungsi, dan 0 dilengkapi sarana kantor dan ATK
tugas organisasi PPRA. (D,O,W)
w Komite/rim PPRA
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL
pengendalian penggunaan penggunaan antibiotlk sebagalterapi profilaksis 5 TS
antibiotik terapl dan profilaksis pembedahan pada seluruh proses asuhan pasien 0 lT
pembedahan pada seluruh
proses asuhan pasien. (D,O,W) • Lihat pemberian antibiotik profilaksis saat di kamar
0 operasi sesuai PPK
• lihat pemberian antibiotik terapi empiris atau
terapi definitif di ruangan sesuai PPK
w • Dokter
• Perawat
• Apoteker
• Komite/tim PPRA
S. Direktur melaporkan kegiatan D Bukti laporan tentang PPRA RS secara berkala 10 TL
PPRAsecara berkala kepada minimal 1 (satu) tahun sekali kepada KPRA Kemenkes - -
KPRA.(D,W) 0 TT
w • Oirektur RS
• Komite/tim PPRA
Standar 4.1
Rumah sakit (Tim/Komite PPRA) melaksanakan kegiatan pengendalian resistensi antimikroba.
Maksud dan Tujuan 4.1 : SNARS 1
Uraian tugas Komite/Tim berupa kegiatan:
a) sosialisasi program pada stat, pasien, keluarga
b) surveilans pola penggunaanantlblotlk di RS
c) surveilans pola resistensi antimikroba di RS
d) forum kajian penyakit infeksi terintegrasi
l. Ada organisasi yang mengelola R Bukti penetapan komite/tim PPRA yang dilengkapi 10 TL
kegiatan pengendalian uraian tugas, tanggungjawab dan wewenangnya - -
resistensi antimikroba dan 0 TI
melaksanakan program
pengendalian resistensi
antimikroba rumah sakit I
meliputi a) sampai dengan d) di
maksud dan tujuan. (R)
2. Ada bukti kegiatan organisasi D Bukti pelalcsanaankegiatan komlte/tim PPRA 10 TL
yang meliputi a) sampai dengan 5 TS
d) di maksud dan tujuan. (D,W) w • Komite/tim PPRA 0 TI
• PPA
3. Ada penetapan indikator mutu D Bukti penetapan indikator mutu 10 TL
yang meliputi a) sampai dengan 5 TS
e) di maksud dan tujuan. (D,W) w • Komite/Tim PPRA 0 TI
• Komite/Tim PMKP
4. Ada monitoring dan evaluasi D Bukti hasil pencapaian indikator mutu 10 TL
terhadap program 5 TS
pengendalian resistensi w • Direktur RS 0 TI
antimikrobayang mengacu • Komite/Tim PPRA
pada lndikator pengendalian • Komite/Tim PMKP
l
resistensi antimikroba (D,W)
5. Ada bukti pelaporan kegiatan D Bukti laporan tentang kegiatan komite/tim PRAsecara 10 TL
PPRA secara berkala dan berkala kepada Direktur RS 5 TS
meliputi butir a) sampai dengan 0 TI
e) di maksud dan tujuan. (D,W) w •
Direktur RS
•
Komite/tlm PPRA
SASARANV: PELAYANANGERIATRI
Standar S
Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan rawat inap kronis sesuai dengan
tingkat jenis pelayanan.
Maksud dan Tujuan Standar 5 dan Standar 5.1 : Lihat SNARS 1 I
Pasien geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit/gangguan akibat penurunan fungsi organ,
psikologi, sosial, ekonoml dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara tepadu dengan r
pendekatan multi disiplin yang bekerja sama secara interdisiplin. Dengan meningkatnya sosial ekonomi dan
pelayanan kesehatan maka usia harapan hidup semakin menlngkat, sehingga secara demografi terjadl
peningkatan populasl lanjut usia. Sehubungan dengan itu rumah sakit perlu menyelenggarakan pelayanan
geriatri sesuai dengan tingkat jenis pelayanan geriatri:
a) tingkat sederhana
b) tingkat lengkap
c) tingkat sempurna l
d) tingkat paripurna
Elemen Penilaian Standar S
1. Ada regulasi tentang
penyelenggaraan pelayanan
R
Telusur
Regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri
di rumah sakit sesuai dengan tingkat jenis layanan
10
-
Skor
TL
-
L
geriatri di rumah sakit sesuai 0 TI
dengan tingkatjenis layanan.
(R)
l
224 INSTRUMEN SURVEI STANOAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1
L
2. Terbentuk dan berfungsi-nya R 1) Regulasi tentang penetapan tim terpadu geriatrl 10 TL
tim terpadu geriatri sesuai dan uraian tugasnya 5 TS
f tingkat jenis layanan. (R,D,W) 2) Rencana kerja Tim Terpadu Geriatri 0 TT
0 Laporan pelaksanaan kegiatan tim terpadu geriatri
Standar 5.1
Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di
Masyarakat Berbasis Rumah Sa kit (Hospital Based Community Geriatric Service).
Elemen Penilaian Standar 5.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang edukasi R Regulasi tentang edukasi sebagai bagian dari 10 TL
sebagai bagian dari Pelayanan pelayanan kesehatan warga lanjut usia di Masyarakat - -
Kesehatan Warga Lanjut usia di Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community 0 TT
Masyarakat Berbasis Rumah Geriatric Service).
Sakit (Hospital Based
Community Geriatric Service).
(R)
2. Ada program PKRS terkait D Bukti penetapan program PKRS yang memuat kegiatan 10 TL
Pelayanan Kesehatan Warga Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat 5 TS
Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit {Hospital Based Community 0 TT
Berbasis Rumah Sakit (Hospital Geriatric Service)
Based Community Geriatric
Service). (D,W) w • Kepala/staf PKRS
• Ketua/Anggota Tim Terpadu Geriatri
3. Ada leaflet atau alat bantu 0 Bukti leaflet atau alat bantu edukasi memuat materi 10 TL
kegiatan (brosur, leaflet dll). edukasi tentang pelayanan kesehatan warga lanjut 5 TS
{O,W) usia di masyarakat 0 TT
w • Kepala/staf PKRS
• Ketua/Anggota Tim Terpadu Geriatri
• Pasien/keluarga
4. Ada bukti pelaksanaan D Bukti laporan pelaksanaan edukasi warga lanjut usia di 10 TL
kegiatan. (D,O,W) masyarakat s TS
Lihat pelaksanaan edukasi untuk pelayanan di 0 TT
0 masyarakat
• Pimpinan RS w
• Ketua/anggota Tim Terpadu Geriatri
L
r
I
l
l
L
L
l
226 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDtTASI RU MAH SAKtT EDISI 1
I
INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PElAYANAN RUMAH SAKIT
(IPKP)
Standar IPKP 1
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang persetujuan pemilik dan pengelola dalam pembuatan perjanjian
kerja sama penyelenggaraan pendidikan klinis di rumah sakit.
Maksud dan Tujuan IPKP 1 : Lihat SNARS 1
Elemen Penilaian IPKP 1 Telusur Skor
--- f-·-- ·---------~-·
I 1. Ada surat keputusan penetapan D Bukti SK penetapan RS Pendidikan dari 10 TL
rumah sakit pendidikan yang masih Kemenkes RI - -
berlaku. (D) 0 TT
2. Ada kerjasama antara rumah sakit D 1} Bukti daftar lnstitusi pendidikan yang 10 TL
dengan institusi pendidikan yang kerjasama dengan RS 5 TS
sudah terakreditasi. (D) 2) Bukti perjanjian kerja sama antara RS 0 TT
dengan institusi pendidikan
3) Bukti sertifikat akreditasi institusi
pendidikan pada ad. 2)
3. Jumlah penerimaan peserta didlk D 1) Bukti analisis kemampuan rumah sakit 10 TL
sesuai dengan kapasitas rumah saklt dalam menerima jumlah peserta didik 5 TS
harus dicantumkan dalam perjanjian 2) Bukti perjanjian kerjasama yang 0 TT
kerjasama. (D)_ mencantumkan pengaturan Jumlah, jenis
dan jenjang peserta didik yang dapat
diterima
3) Bukti daftar peserta didik per periode per
bagian
Standar IPKP 2
Pelaksanaan pelayanan dalam pendidikan klinis yang diselenggarakan di rumah sakit mempunyai
akuntabilitas manajemen, koordinasi, dan prosedur yang jelas.
Maksud dan Tujuan IPKP 2 : Lihat SNARS 1
Dokumen kelengkapan peserta pendidikan di RS :
a) surat keterangan peserta didik dari institusi pendidikan;
b} ijazah, surat tanda registrasi, dan surat izin praktik yang menjadi persyaratan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
c) klasifikasi akademik;
d) identifikasi kompetensi peserta pendidikan klinis; dan
e) laporan pencapaian kompetensi
Elemen Penilaian IPKP 2 TELUSUR SKOR
1. Ada regulasi tentang pengelolaan R Regulasi tentang pengelolaan dan 10 TL
dan pengawasan pelaksananaan pengawasan pelaksananaan pendldikan klinls - -
pendidikan klinis yang telah untuk semua peserta pendidikan klinis 0 TT
disepakati bersama meliputi 1)
r sampai dengan 3} di maksud dan
tujuan. (R)
2. Ada daftar lengkap memuat nama D Buktl daftar nama peserta pendidlkan klinls 10 TL
semua peserta pendidikan klinis terkini 5 TS
yang saat ini ada di rumah sakit. (D) 0 TT
l
r
r
f
l
l