124 wae
Komunikasi antarsel terutama diatur
oleh zat kimia perantara ekstrasel.
Komunikasi antarsel dapat berlangsung secara langsung
‘aupun takclangsung (Gambar 4-20), Komunikasi langsung
antarsel_melibatkan kontak fisik antara sel-sel_yang ber
intra
1. Melalui taut celah dan, boich jadi, “tunneling nanotube”
‘Cara komunikasi antarsel yang paling intim adalah melalus
taut celah, terowongan kecil yang menjembatant sitoplasma
slua sel bersebelahan pada beberapa jenisjaringan. Melalai
‘aut celah,iondan molekul keilsecaralangsungdipertukarkan
nara selsel bersebelahan yang berinteraksi tanpa pernah
masuk ke CES (lihath. 68)
Baru-batu ni, peneliti menemukan struktue yang disinyalir
sebagai rute baru pertukaran bahan antarsel—filamen tipis
panjang berongga yang disebut tunneling nanotube, atau
‘TNT—yang terbentuk di antara beragam jenis sel yang di
tumbubkan di laboratorium (Gambar 4-21), Walaupun ke
bberadaan TNT dalam jaringan organik belum dapat dipastikan
(struktur int rapoh dan mudah rusak pada kondisi yang
slipakai dalam penyiapan sampeljaringan untuk pemeriksaan
‘mikroskopik), scjumlah studi mengindikasikan bahwa
jembatan antarsl ini berfungsi sebagai rute bagi pemindahan
selehtif muatan berukuran lebih besar(termasuk protein ata
bbabkan organel, seperti mitokondia) yang relatifjauh dari
satu sel Ke sel lain, Sementara se-sel yang dihubungkan
‘melalui taut celah berjarak dekat (2-4 am), panjang TNT
dapat mencapai 150 um (150.000 nm), Selain its, lubang taut
celah berdiameter 1,5 nm, bandingkan dengan diameter (NT
yang jauh lebih besar, $0 hingga 200 nm. Karena perbedaan
‘btama antara TNT dan tautcelab ini, TNT dapat memindahkan
"muatan yang lebih besar dalam jarak yanglebihjavh cibanding
taut celah. Penelti telah mengidentifkasi protein motorik
(lihath.48) pada TNT yangdiyakini membantumemindahkan
bbahan melalui terowongan panjang ini. Bukti lei lanjut
‘menunjukkan babwa sejumlah virus, termasuk HIV (virus
ppenyebab AIDS), dapat “membajak” TNT untuk berpindab
secara langsung di antara sel-seltanpa memasuki CES.
2 Melalui hubwngan langsung sesaat penanda permukaan,
Beberapa sel, seperti sel sistem imun, memiliki-penanda khi
sus di membran permukaannya, yang memungkinkan scl
tersebut berhubungan langsung dengan sel lain yang meriliki
ppenanda yang cocok untuk interaksi sesaat. Mekanisme ini
rmerupakan cara sel imun penghancur-sel pada sistem pert
hhanan tubuh secara spesifik mengenali dan secara selekti
‘menghancurkan hanya sel yang tidak diinginkan, misalnya sel
Kkanker, sedangkan sel tubuh sendisi yang sehat tidak
terpengaruh (lat h. 471),
Cara tersering yang dilakukan sel untuk berkomunikasi
satu sama lain adalah secara tidak langsung melalui at kimmia
perantara ekstrasel atau molekul sinyal, yang terdiriatas
fempat jenis: parakrin, neurotransmiter, hormon, dan neuro-
hhormon. Pada tiap-tiap jenis. zat kimia perantara spesfik
(riolekul sinyal) disintsis oleh se-sel pengendali Khusus
luntuk menjalankan fungsi tertentu. Setelah dibebaskan ke
dalam CES melalui stimulasi yang sesua, zat kimia perantara
‘ekstrasel ini bekerja pada selsel Khusus lainnya, sel sasaran
perantara, dengan mekanisme tertentu. Untuk menimbulkan
fe, zat kina perantara ekstrasel ini harus berikatan dengan
reseptor sel sasaran yang spesfik untuknya. Semua reseptor
berupa glikoprotein transmembran, yaitu protein integral
yang terentang menembus membran plasma dan. memiliki
fantai-rantat karbohidrat yang melekat pada permukaan
luaenya (hath, 63). Sebuah sel dapat memiliki beberapa riba
hhingga beberapa jua reseptor, dengan ratusan hinges 100,000
44 antaranya diperuntakkan bagi zat kimia perantara yang.
sama. Se-sel berbeda jenis memiliki kombinasireseptor yang,
berbeda pula, memungkinkan reseplor bereakst secara
individual terhadap beragam zat kimia perantara ekstrasel
regulatorik. Hampir 5% dari semua gen pada manusia
mmenyandi sintesis reseptor_membran ini, -menunjukkan
pentingnya mekanisme komunikasi antasel ii,
Keempat jenis zat kimia perantara ekstrasel berbeda
sumbernya, jaraknya ke tempat kerjanya, dan earanya men-
‘apai tempat kerjanya,
1. Parakrin adalah zat kimia perantara Tokal yang berefek
hhanya pada sel-sel sekitar dalam lingkungan dekat tempat
sekresinya, (Autokrin balkan lebih terlokalisasi—setelah
slisekresi, zat kimla perantara ini hanya bekerja pada sel yang
‘menyekresinya,) Karena parakrin terdistribusi melalui difusi
sederhana di dalam cairan interstisil, kerjanya terbatas pada
jarak deka. Parakrin dak dapat masuk ke dalam darah dalara
jumlah bermakna karena cepat diinaktifkan oleh enzim-enzira
lokal. Salah satu contoh parakrin adalah /histamin, yang
slibebaskan dari jaringan ikat jens tertentu sewaktu respons
peradangan pada jaringan yang terserang atau cedera (lath.
4447), Histamin menyebabkan, di antara efek-efek ain, dlatas
(pelebaran) pembuluh darah di sekitaraya untuk meningkat
‘kan aliran darah ke jaringan. Efek ini mendatangkan pasokan
tambahan selsel pertahanan bawaan-darah ke tempat
cedera.
2. Seperti yang baru Anda pelajari, neuron-neuron berko-
‘munikasi secara langsung dengan sel-sel yang disarafinya (se
sasarannya) dengan membebaskan_neurotransmiter, zat
kimia perantara jangkavan-pendek, sebagai respons tas
sinyallistrik (potensial aks). Sebagaimana parakrin, neuro-
‘transmiter berdifusi dai tempat pelepasannya menyeberang!
ruangekstrasel sempit untuk beker setempat pada se sisaran
‘yang terhubung, boleh jadi neuron lain, oto, atau kelenjar.
‘Neuron itu sendiri dapat membawa sinyal listrik dalam jarak
jauh (Sepanjang akson), tetapi zat kimia perantara yang
silepaskan di terminal akson bekerja dalam jangkavan
pendek—hanya menyeberangi cela sinaps.
3. Hormon adalah zat kimia perantara jangkauan-panjang
‘yang secaraspesifk disekresikan ke dalam darah oleh kelenjar
fendokrin sebagai respons atas sinyal yang sesuti, Darah
‘mengangkut zat kimia perantara tersebut ke bagian-bagian
tubuh lainnya, tempat hormon menimbulkan elek pada sel
sasaran yang lumayan jauh dari tempat pelepasannya. Hanya
sel sasaran hormon tertentu yang memiliki reseptor membran
untuk berikatan dengan hormon ini, Sel yang bukan sasaran
tidak dipengaruhi oleh hormon bawaan-darah apa pun yang
hingga di se tersebut,
4. Neurohormon adalab hormon yang dibebaskan ke dalam
darah oleh neuron neurosekvetorit. Seperti kebanyakan
neuron, neuron neurosekretorik dapat_merespons dan