Professional Documents
Culture Documents
MEKANIKA FLUIDA
OLEH:
NPM : 121
SEMESTER : II (DUA)
FAKULTAS TEKNIK
(UMMU) TERNATE
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaiakan
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini membahas
mengenai mekanika fluida.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.1. Pengapungan
2.2. Benda Terapung
2.3. Kemantapan (STABILITY)
2.4. Pengambangan
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap hari kita selalu berhubungan dengan fluida hampir tanpa sadar.
Banyak gejala alam yang indah dan menakjubkan, seperti bukit-bukit pasir dan
ngarai-ngarai yang dalam, terjadi akibat gaya-gaya yang ditimbulkan oleh aliran
udara atan air serta perilaku aliran fuida itu ketika menjumpai halangan.
Pipa air, baik yang dialiri air bersih maupun air limbah, sarna sekali bukan
barang yang aneh. Boleh jadi kita sadar bahwa pipa air minum, misalnya, harns
mempunyai diameter yang lebih besar dari suatu harga minimum agar aliran air di
keran-keran dapat mencukupi kebutuhan. Kita mungkin juga terbiasa dengan
benturan antara air dan pipa ketika keran air ditutup secara tiba-tiba. Pusaran air
yang kita tihat ketika air dalam bak mandi dikeluarkan melalui lubang
pembuangannya pada dasamya sama dengan pusaran tornado atau pusaran air di
batik jembatan. Radiator air atau uap panas untuk memanaskan rumah de radiator
pendingin dalam sebuah. Mobil bergantung pada aliran fluida agar dapat
memindahkan panas dengan efektif.
Hambatan aerodinamik bilamana kita sedang berjalan atau berkendara
menentang angin yang cukup kencang. Kalau kita sedang berkayuh dengan
perahu terasa bahwa kita harus mengayuh lebih keras agar dapat melaju lebih
cepat, bukan hanya untuk mempercepat laju perahu tetapi juga untuk
mempertahankan kecepatan yang tinggi. Permukaan lambung kapal dan sayap
serta badan pesawat terbang dibuat rata agar dapat mengurangi hambatan, bola
golf justru diberi permukann kasar guna mengurangi hambatan dalam geraknya.
Babkan pakar fisiologi pun berkepentingan dengan konsep-konsep
mekanika fluida. Jantung adalah sebua pompa yang mendorong sebua fluida
(darah) melalui sebuah sistim pipa (pembuluh-pembuluh darah). Pendek kata kita
selalu berurusan dengan fluida baik yang diam maupun yang bergerak.
Kemajuan yang dicapai selama abad ini meliputi studi-studi baik secara
analitik. numerik (komputer). maupun eksperimen tentang aliran dan
pengendalian lapisan batas, smlktur turbulensi, kemantapan aliran, aliran
multifase. pemindahan panas ke dan dari fluida yang mengaIir serta banyak
masalah daIam penerapan.
Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah
dari karskteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat padat dianggap sebagai
bahan yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima atau
mengalami suatu gaya geser (shear). Sedangkan fluida memperlihatkan penomena
sebagai zat yang teros menerus berubah bentuk apabila mengalami tekanan geser;
dengan kata lain yang dikategorikan sebagai fluida adaIah suatu zat yang tidak
mampu mcnahan tekanan geser tanpa berubah bentuk.
2.1. Pengapungan
Selain dari soal keseimbangan ada hal lain yang juga penting yaitu soal
“kestabilan”, jadi sebuah kapal laut tidak cukup hanya berada dalam
keseimbangan tetapi juga harus berada dalam keadaan stabil pada setiap posisi
yang dikehendaki, sehingga bila kapal itu tergoyang kedepan maupun kebelakang
ataupun kesamping, maka “momen untuk mengembalikan pada posisi
keseimbangan” akan timbul dalam kapal akan berada dalam keadaan lurus
kembali.
Gaya resultante yang dilakukan terhadap Buatu benda oleh fluida statik
tempat benda itu terendam atau terapung dinamakan gaya apung. Gaya apung
selalu beraksi vertikal ke atas. Tidak mungkin terdapat komponen horisontal dari
resultantenya karena proyeksi benda yang terendam atau bagian yang terendam
dari benda terapung itu pada bidang vertikal selalu nol.
Prinsip Archimedes
Benda yang dalam fluida mengalami gaya apung ke atas sebesar berat
fluida yang dipindahkannya
Benda yang memindahkan fluida yang beratnya sama dengan berat benda
tersebut.
Tekanan keatas akan bekerja melalui titik berat benda cair yang
dipindahkan yang disebut “titik pusat apung’’ (centre of buoyancy).
Gaya resultan keatas
FB=FV(2)-FV(1) Berat fluida diatas (2) dikurangi berat fluida diatas (1)
Berat fluida sama dengan volume benda
Atau
2.2.Benda terapung
Hanya sebagian benda tersebut terbenam, dan sebagian tersembul
dipermukaan. Bagian yang terbenam adalah volume yang dipindahkan.
Contoh soal:
Sebuah benda berbentuk prisma 203,2 mm, tebalnya dikali 203,2 mm, lebar
dikali 406,4 mm, panjangnya ditimbang dalam air pada kedalaman 508 mm dan
beratnya didapat 48,93 N. Berapakah beratnya diudara dan rapat relatifnya ?
Jawab:
Dengan melihat ke diagram benda bebas dalam Gambar 3-2, ∑ 𝑌 = 0, maka :
w – PV bersih – 48,93 N = 0 atau (1) w = 48,93 + PV bersih
Gaya apung PV = berat cairan yang didesak
= 1000(203,2 x 203,2 x 406,4) x 10-9 x 9,81
= 164,62 N
Maka dari (1), w = 48,93 + 164,62 = 213,55 N dan rp rl = 213,55/164,62 = 1,30
2.3.Kemantapan (STABILITY)
Benda terapung mungkin tidak cocok dengan posisinya, dan akan berubah
bila ada kesempatan, mencari posisi baru, (tidak mantap secara statis), dalam
perancangan perlu dihindari.
2.4. Pengambangan
Contoh soal:
2
𝑄 = 3 𝐵√(2𝑔)𝐻3/2 bila B = lebar ambang, H = tinggi air diatas ambang.
Dan terangkan juga mengapa rumus diatas memerlukan perubahan dalam praktek.
Bila besarnya aliran 0,14 m3/dtk dan tinggi air diatas ambang 23 cm dan koefesien
pengaliran sebesar 0,6. Hitunglah lebarnya ambang.
Jawab:
Luasnya adalah 𝛿 h x B = 𝛿 hB
Q = ʃ dQ = ʃ√2𝑔ℎ . 𝛿 Hb
2
= B √2𝑔 ʃh1/2 𝛿 h = 3 B √2𝑔 H 3/2
Besarnya aliran yang diukur dengan rumus diatas hasilnya terlalu besar
karena tidak diperhitungkan kehilangan enersi dan juga karena pengecilan dari
aliran.
2
Q= Cd B√(2𝑔) H3/2
3
Bila:
Q = 0,14 m3 /det
Cd = 0,6
H = 23 cm = 23 cm
𝑄 𝑄
B= 2 = 2 = 0,72 m.
Cd√(2𝑔) H3/2 x 0,6√(2𝑔) (0,23)3/2
3 3
BAB III
Suatu fluida dapat mengalami translasi dan rotasi dengan percepatan tetap
tanpa ada gerak relatif diantara partikel-partikel. Keadaan ini merupakan salah
satu keseimbangan relatif dan fluida itu bebas dari gesekan. Pada umumnya tidak
ada gerakan antara fluida dan bejana tempatnya.
Fluida dapat mengalami translasi dan rotasi dengan percepatan tetap tanpa
ada gerak relatif antara partikel-partikel, ini merupakan keseimbangan relatif dan
fluida tersebut bebas dari geseran.
Gerak Mendatar
Mengakibatkan permukaan akan menjadi bidang miring dengan
kemiringan
𝑎
𝑡𝑎𝑛θ =
𝑔
a (percepatan linier)
g percepatan grafitasi)
Gerak Vertikal
Akibat gerak vertikal, akan menimbulkan tekanan di sembarang titik
dalam cairan, percepatan positif keatas, dan negatif kebawah.
𝑎
P = Pgh 1±
𝑔
Contoh soal:
Sebuah tangki panjang 6 m kali dalam 1,8 m, kali lebar 2,1 m, berisi 0,9
m. Jika percepatan linear mendatar dalam arah panjangnya tangki 2,45 m/dtk2, (a)
Hitunglah gaya total akibat air yang bekerja pada setiap ujung tangki dan (b)
tunjukan bahwa perbedaan diantara gaya-gaya ini sama dengan gaya tak seimbang
yang diperlukan untuk mempercepat massa cairan.
Jawab:
dan PAB - PCD = 28000 – 230 = 27700 N, yang diperiksa dalam ketelitian
jangka sorong.
Rotasi adalah transformasi dengan cara memutar objek dengan titik pusat
tertentu atau memutar objek terhadap titik tertentu dibidang xy. Bentuk dan
ukuran objek tidak berubah. Untuk melakukan rotasi perlu diketahui sudut rotasi
titik rotasi dimana objek dirotasi.
Arah rotasi:
1. Nilai positif dari sudut rotasi menentukan arah rotasi berlawanan dengan
jarum jam
2. Dan sebaliknya nilai negative akan memutar objek searah jarum jam.
o Pusat A(a,b)
𝑤2
y= x2
2𝑔
X dan y adalah koordinat dalam meter dan w adalah kecepatan sudut
dalam rad/det.
Contoh soal:
Sebuah tangki selinder terbuka, tinggi 2 m dan garis tengah 1 m, berisi 1,5
m air. Jika selinder itu berputar pada sumbu geometrinya, (a) berapakah kecepatan
sudut tetap yang dicapai tanpa menumpahkan air setitikpun? (b) berapakah
tekanan dasar tangki C dan D bila 𝜔 = 6,00 𝑟𝑎𝑑/𝑑𝑡𝑘 ?
Jawab:
1
a. Volume parabola perputaran = 2 (volume selinder yang dibatasi)
1 1
= 2 [ 2 𝜋 12 (0,5 + y1)]
Jika tak ada cairan yang ditumpahkan, volume ini sama dengan volume
diatas permukaan air semula A-A, atau
1 1 1
[ 2 𝜋 12 (0,5 + y1)] = 4 𝜋2 (0,5) dan y1 = 0,5 m
2
Untuk menyamaratakan, titik pada sumbu putaran turun dengan jarak yang
sama dengan kenaikan cairan pada dinding bejana.
Dari keterangan ini, koordinat x dan y dari titik B masing-masing 0,5 dan
1,0 m dari titik asal S. Maka
𝑤2
y= x2
2𝑔
𝑤2
I = 2 𝑥 9,81 (0,5) 2 dan
𝜔 = 8,86 rad/dtk
1
Titik asal S turun y = 0,23 m dan S sekarang 1,50 – 0,23 = 1,27 m dari
2
dasar tangki kedalamannya = 1,27 + 0,46 = 1,73 m (1,5 + 0,23 = 1,73 m).
At C.PC = Pgh = 9810 x 1,27 = 12 500 Pa
At C.PD = Pgh = 9810 x 1,73 = 17 000 Pa
BAB IV
a. cgs absolute
b. satuan dinamis (SI Units)
Jawab:
ɳ (cgs absolut) [𝑀/𝐿𝑇]
a. = [𝑀∗/𝐿∗𝑇∗]
ɳ (ft slug sec)
𝑀 𝐿∗𝑇∗
= 𝐿𝑇 x 𝑀∗
Jadi:
ɳ (cgs absolut) = ɳ (ft slug sec) x
32,2 𝑥 453,6 1 1
x 30,48 x 1
1
𝑀
ɳ (𝑆𝐼) [ ]𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑓𝑡 𝑠𝑙𝑢𝑔 sec 𝑢𝑛𝑖𝑡𝑠 𝑀 𝐿∗𝑇∗
𝐿𝑇
b. = [𝑀∗/𝐿∗𝑇] 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑆𝐼 𝑢𝑛𝑖𝑡𝑠
= 𝐿𝑇 x
ɳ (𝑓𝑡 𝑠𝑙𝑢𝑔 sec) 𝑀∗
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑆𝐼) 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (𝑓𝑡 𝑠𝑙𝑢𝑔 𝑠𝑒𝑐) 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑓𝑡 𝑠𝑙𝑢𝑔 𝑠𝑒𝑐)
= 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎(𝑓𝑡 𝑠𝑙𝑢𝑔 sec) x x
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔(𝑆𝐼) 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢(𝑆𝐼
1 slug = 32,2 Ib massa = 32,2 x 0,4536 kg massa.
1 ft = 0,3048 m
Jadi:
32,2 𝑥 0,4536 1 1
ɳ (SI) = ɳ (ft slug sec) 𝑥 𝑥 𝑥
1 0,3048 1
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka