Professional Documents
Culture Documents
Ilmu ini sangat penting dalam mendesain pesawat terbang, baik untuk
perhitungan performa, manuver maupun aspek-aspek detail lainya. Sebagai
contoh, pesawat DC-3, salah satu pesawat paling terkenal sepanjang masa dari
tahun 1930, tanpa pengetahuan tentang aerodinamika kecepatan rendah,
pesawat ini tidak akan pernah ada. Kemudian, pesawat Boeing 707 pada tahun
1950, tidak mungkin dapat di desain tanpa pengetahuan tentang aerodinamika
pada kecepatan subsonic. Selanjutnya, Bell X-1 adalah pesawat yang pertama
kali mencetak sejarah memecahkan rekor penerbangan melebihi kecepatan
suara yang dipiloti oleh captain chuk yeager pada tahun 1947, desain pesawat ini
syarat dengan pengetahuan aerodinamika transonic. Pada masa saat ini, desain
pesawat yang hemat bahan bakar, tidak berisik, serta ramah lingkungan juga
membutuhkan disiplin aerodinamika yang intensif, dan masih banyak lagi
contoh-contoh yang menunjukkan pentingnya ilmu aerodinamika terhadap
perkembangan ilmu penerbangan.
Adapun tujuan praktis utama dari ilmu aerodinamika antara lain :
1. Prediksi gaya dan moment, serta perpindahan kalor pada benda yang bergerak
melalui suatu fluida (biasanya udara). Misalkan
perhitungan Lift, drag serta thrust pada pesawat terbang, perhitungan gaya yang
diderita oleh gedung-gedung yang terkena angin kencang, turbin angin dan
masih banyak lagi. Hal tersebut disebut external aerodynamics.
2. Penentuan aliran melalui saluran tertutup. Seperti misalnya kecepatan, tekanan
ataupun suhu aliran pada exhaust mesin jet, roket ataupun aliran di dalam wind
tunnel. Hal tersebut disebut internal aerodynamics.
Dapat dikatakan bahwa aerodinamika adalah ilmu yang relatif kompleks,
sehingga dalam artikel ini hanya akan disebutkan hal-hal yang mendasari
aerodinamika secara umum, kemudian persamaan yang digunakan adalah
integral, diferensial dan vektor maka disarankan untuk menguasai kalkulus dan
matematika teknik terlebih dahulu sebelum mendalami cabang ilmu ini, namun
tentu saja yang paling penting untuk memahami aerodinamika adalah konsep
dan arti fisis dari persamaan itu sendiri. Adapun pada akhirnya, persamaan-
persamaan yang kompleks tersebut akan diselesaikan dengan menggunakan
komputer seperti computational fluid dynamics (CFD) dengan mudah, sehingga
tidak perlu berkecil hati saat menemui kesulitan dalam mempelajari ilmu dasar
aerodinamika.
Karena ilmu aerodinamika menggunakan alat berupa matematika untuk
menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi, maka terdapat tiga hukum fisika
utama yang berlaku pada ilmu aerodinamika, yaitu :
1. Hukum kekekalan massa
Karena bahasan aerodinamika adalah terkait dengan aliran fluida, maka
hukum kekekalan massa disini berarti total massa yang masuk melalui suatu
volume (misalkan pipa atau wadah) akan sama dengan total massa yang keluar
melalui volume tersebut pada waktu yang sama. Adapun persamaan yang
menunjukkan fenomena tersebut di sebut persamaan kontinuitas. Berikut adalah
persamaan kontinuitas yang paling umum (ideal) :
– Bentuk integral
– Bentuk diferensial
Dengan v = kecepatan, dan A = luas penampang lintang. Yang mana kedua sisi
tersebut disebut mass flow rate, atau dengan kata lain mass flow rate udara
masuk (1) akan sama dengan mass flow rateudara keluar (2).
2. Hukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentum yang paling umum digunakan untuk kasus
aliran fluida adalah hukum kedua newton, yaitu gaya adalah laju perubahan
momentum, yaitu :
– Bentuk diferensial
2. Circulation
Circulation secara bahasa adalah gerakan memutari suatu lintasan tertutup.
secara matematis berarti integral “sirkulasi” dari vektor kecepatan melalui
lintasan tertutup C, secara matematis :
Meskipun secara definisi terlihat sangat abstrak, namun teori ini sangat
berguna dalam pengembangan teori sayap, terutama tentang lift.
By : Caesar Wiratama
Aero Engineering
CV MARKOM
{Persamaan Bernoulli}
Sebagai dengan semua aplikasi prinsip Bernoulli, kita akan mengasumsikan bahwa aliran udara di sekitar
aerofoil adalah:
Tunak,
Tdk dpt digenggam, dan
Tanpa gesekan.
persamaan Bernouli
Untuk perhitungan kami, kami akan mempertimbangkan nilai-nilai dan akan konstan pada kedua titik dan.
Kita juga akan mengasumsikan nilai-nilai dan harus diabaikan dalam percobaan terowongan angin.
Persamaan kemudian dapat ditulis sebagai:
Karena berada pada titik di aliran udara yang tidak terpengaruh oleh berlalunya aerofoil melalui udara,
nilai-nilai tekanan dan kecepatan pada saat ini dapat dianggap sama dengan udara sekitar.
Menggunakan persamaan Bernoulli dari (1), menyamakan nilai-nilai tekanan dan kecepatan pada saat ini
() dengan dari udara sekitar, kita mendapatkan:
Menurut kondisi Kutta sirkulasi, aliran udara di atas permukaan atas dari aerofoil lebih cepat daripada di
bawah bagian bawah aerofoil.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kondisi yang diberikan dalam persamaan (4),
Hasil akhirnya adalah gaya bekerja atas yang disebut sebagai 'Angkat'.
sumber: http://www//codecogs.com/reference/engineering/aerodynamics/basic_aerodynamics_theory.php
http://quarkfisika.blogspot.com/2013/04/teori-dasar-aerodinamik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Aerodinamika#Hukum-hukum_kekekalan