You are on page 1of 1

ABSTRAK

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Hasil


Hutan Bukan Kayu Jenis Buah-Buahan Antara Perum Perhutani KPH Banten
Dengan LMDH Karang Mas RPH Gunung Karang Pandeglang

Pengelolaan hutan bagi kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang perlu


menjadi perhatian bersama, baik oleh pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.
Pemanfaatan nilai ekonomis hutan harus seimbang dengan upaya pelestarian
lingkungan hidup sehingga hutan tetap dapat dimanfaatkan secara adil dan
berkelanjutan. Pembangunan hutan kemasyarakatan dimaksudkan sebagai upaya
penyiapan prakondisi masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui pengembangan
kelembagaan masyarakat yang mandiri dan mengakar di masyarakat dengan
didukung oleh hutan yang berpotensi lestari, dan bertujuan untuk memulihkan fungsi
hutan, meningkatkan mutu dan produktivitas serta melestarikan sumber daya hutan,
menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui serta
menganalisa tentang pelaksanaan perjanjian kerjasama para pihak telah sesuai
ketentuan yang berlaku, dan untuk mengetahui serta menganalisa isi perjanjian
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan para pihak.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis empiris
dengan bersifat deskriptif analitis serta mengumpulkan sumber data pendukung yaitu
data primer , data skunder bahan hukum primer dan bahan hukum skunder.
Untuk mengajak peran serta masyarakat menjaga hutan dan melestarikannya
dalam areal hak pengelolaannya tersebut Perum Perhutani telah membuat perjanjian
kerjasama dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) di Kabupaten
Pandeglang, dalam perjanjian itu Perum Perhutani sebagai Pihak Pertama pemilik
areal hutan dengan hak pengelolaan yang berada diwilayah pengakuan, LMDH
sebagai Pihak Kedua dimana areal hutan tersebut merupakan objek dari perjanjian
kerjasama. Perjanjian tersebut memperjanjikan kerjasama pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu jenis buah-buahan dan pembagian hasil kegiatan produktif. Dimana
terdapat hak dan kewajiban para pihak, serta meletakan sanksi-sanksi. Pada isi
perjanjian sanksi berbagai pelanggaran telah dituangkan, terkadang penerapannya
harus berhadapan dengan kebiasaan masyarakat desa yang menganggap bahwa hutan
milik masyarakat sehingga mereka bebas mengekploitasi hutan tersebut. Saran yang
penulis sampaikan agar diadakannya penyuluhan dan pendampingan oleh Perum
Perhutani untuk mengawal proses-proses pengawasan dan perlindungan hutan serta
objek-objek yang diperjanjikan agar tidak terjadi wanprestasi dalam perjanjian
tersebut.
Kata Kunci : Perjanjian Kerjasama, Pengelolaan Hutan, Perum Perhutani, LMDH
(Lembaga Masyarakat Desa Hutan)

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Ganjar Agung P

You might also like