You are on page 1of 30

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL

Disusun Oleh :
1. DIAH AYU SITI YULIANTI
2. EKO DIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGSUS S1 KEPERAWATAN BLORA
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil
terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Karena tingginya angka
kematian ibu dan bayi antara lain disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan ibu dan
frekuensi pemeriksaan Antenatal Care (ANC) yang tidak teratur.
Keteraturan Antenatal Care (ANC) dapat ditunjukkan melalui frekuensi kunjungan,
sehingga kelainan yang timbul dalam kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin.
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau
dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal care (ANC), petugas
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, dkk., 2002).

B. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu hamil
BAB II

TINJAUAAN TEORI

A. Konsep Teori
1. Pengertian
Asuhan antenatal adaah upaya preventif program pelayanan kesehatan
untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin.(Andriansz,2008)
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimakan
kesehatan maternal dari fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi
persalinan , nifas , persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan
reproduksi secara wajar(Nenk,2010)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi , edukasi , dan penanganan medis pada ibu hamil untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan. (Bebak,2005)
2. Tujuan melakukan perawatan pada ibu hamil
a. Trimester 1
1) Mengkaji tanda kehamilan
2) Memantau perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan
3) Mendeteksi faktor resiko atau potensial untuk kehamilan.
4) Mencegah atau mengatasi komplikasi
b. Trimester 2
1) Membantu mengembangan adaptasi klien atau pasangan
terhadap kehamilan
2) Mengatasi keluhan yang dirasakan klien.
3) Mendeteksi kemungkinan faktor-faktor resiko kehamilan /
penyakit kehamilan.
4) Mengetahui perubahan nilai laboratorium pada masa kehamilan
c. Trimester 3
1) Penilaian janin , besar , letak , presentasi dan perkembangan
janin
2) Penilaian luas panggul
3) Mendeteksi tanda – tanda bahaya kompliasi yang potensial
4) Mengenali gejala – gejala persalinan
5) Membantu ibu beradaptasi dan mengatasi rasa tidak nyaman
karna kehamilan yang membesar.
6) Mempersiapan psikologis dan fisi ibu untu kelahiran.
B. Asuhan keperawatan Kehamilan
1. Trimester I (3 bulan pertama kehamilan).
Tanda dan Gejala fisik yang terjadi :
a. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning
sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.
Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada
beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan
ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan
untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara
sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini
akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada
akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik
saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang
lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi.
Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat
disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang
berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit
kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi
di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya
beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi
karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen
merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.

Gejala psikologis yang terjadi :

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan


kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
Asuhan Keperawatan NANDA NOC NIC untuk ibu hamil pada trimester I
NANDA NOC NIC

Trimester I : Ketidakseimbangan elektrolit : Menejemen cairan/ elektrolit


Kekurangan asam basa Aktivitas :
volume cairan Indicator:  Memonitor untuk meningkatkan
dan eloktrolit  Natrium darah normal serum elektrolit yang abnormal
 pH normal  Memberikan cairan
 Kadar urea dalam darah  Mempromosikan asupan oral
kembali normal  Mengelola pengganti nasogastrik
 pH urin kembali normal berdasarkan pada output
 Muntah berkurang  Mengelola serat yang diresepkan
 Kelelahan berkurang  Mengatur lajuinfus intravena yang
 Albumin darah kembali sesuai aliran
normal  Memantau hasillaboratorium yang relevan
 Glukosa darah kembali untuk keseimbangan cairan
normal  Memantau hasil laboratorium yang relevan
 Sodium urin normal dengan kekurangan cairan
 Osmolaritas urin normal  Menjaga catatan yang akurat dari intake
dan output
Mual – Muntah  Memonitor tanda-
Indikator : tanda suatu gejala retensi fluit
 Frekwensi mual lembaga fluit retriction
berkurang  Memantau tanda-tanda vital
 Intensitas mual berkurang benar pra operasi dehidrasi
 Frekwensi muntah  Mempertahankan elektrolit larutan
berkurang intravena yang mengandunglaju
 Intensitas muntah aliran Konstantinus
berkurang  Memonitorpasien respon terhadap
 Berat badan kembali terapi elektrolit
normal  Memonitor manifestasi
 Mulas berkurang dari ketidakseimbangan elektrolit
 Sekresi saliva kembali  Memberikan diet sesuai dengan
normal cairan tertentu atau berdasarkan
 Sakit abdomen dapat ketidakseimbangan electrolite
berkurang  Monitor untuk kehilangan cairan
Management Asam Basa
Hidrasi Aktivitas :
Indikator :  Mempertahankan akses IV yang adekuat
 Tidak terjadi kekeringan  Mempertahankan jalan napas adekuat
mukosa  Memantau gas darah arteri dan
 Intake cairan cukup tingkat serum dan electrolit dalam urine
 Pengeluaran urin cukup  Memonitor status hemodinamik,
 Jaringan perfusi kembali termasuk PAP MAP CVP
normal dantingkat PCWP
 Fungsi kognitif kembali  Memonitor hilangnya cairan
normal  Memantau gejala kegagalan pernapasan
 Keletihan tidak terjadi  Memantau pola pernapasan yang mungkin
 Penuruan tekanan darah terjadi akibat kekurangan cairan
tidak terjadi  Memantau memburuknya
 Penurunan hematocrit  Ketidakseimbangan elektrolit dengan
dapat ditanggulangi mengoreksi ketidakseimbangan asam basa
 Penurunan berat badan  Memonitor status neurologis.
tidak terjadi

2. Trimester kedua
Tanda dan Gejala Fisik yang terjadi :
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1
cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim
sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.Perawatan gigi dan gusi
menjadi bagian penting juga dalam kehamilan, karena pada saat hamil,
gigi dan gusi menjadi lebih sensitif. Hal ini karena perubahan
hormonal selama kehamilan yang meningkatkan terbentuknya plak
gigi dan bakteri sehingga mempermudah pendarahan gusi.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan
mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan
pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat
menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya
pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya.
Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah
persalinan.Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga
dapat menimbulkan jerawat. Menjaga kebersihan kulit dan diet
makanan yang seimbang dan sehat harus dilakukan oleh ibu hamil.
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon
yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada
kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat
lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

Gejala Psikologis yang terjadi :


a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran,
dan persiapan untuk peran baru.

Asuhan Keperawatan pada ibu hamil pada trimester kedua


DIAGNOSA NOC NIC
NANDA
Trimester II : Status Respirasi : Ventilasi Manajemen Ventilasi Mekanik : Non
Gangguan pola nafas Klien diharapkan mampu untuk Invasif
menormalkan : Intervensi-intervensi yang dilakukan :
 Jumlah pernafasan  Memonitor kondisi-kondisi klien
 Ritme pernafasan yang mengindikasikan bantuan
 Kedalaman inspirasi ventilasi non invasif.
 Retraksi dada  Memposisikan klien dalam posisi
 Sesak nafas saat semi-fowler.
beristirahat.  Memonitor pengaturan-pengaturan
 Ortopnea. ventilator (suhu dan kelembaban).
 Memonitor gejala-gejala yang
Status Kardiopulmoner meningkatkan status pernafasan.
Klien diharapkan mampu untuk  Memonitor keefektifan ventilasi
menormalkan : pada status fisiologis dan
 Tekanan darah sistolik psikologis klien.
 Tekanan darah diastolic  Mengajarkan teknik-teknik
 Denyut nadi relaksasi.

 Ritme jantung Terapi Relaksasi :

 Jumlah pernafasan Intervensi-intervensi yang dilakukan :

 Ritme pernafasan  Memberikan gambaran kepada


 Kedalaman inspirasi klien mengenai keuntungan-
 Sesak nafas saat keuntungan, batas-batas, dan jenis-
beristirahat jenis relaksasi.
 Menetukan intervensi yang sesuai
Tingkat Ketidaknyamanan untuk relaksasi klien.
Klien diharapkan mampu  Menciptakan kenyamanan pada
menghilangkan : klien.
 Rasa nyeri  Mengajarkan klien teknik-teknik
 Rasa cemas relaksasi.
 Rasa stress  Mengevaluasi dan
 Rasa takut mendokumentasikan respon klien
 Depresi terhadap teknik relaksasi.

 Rasa gelisah

3. Trimester ketiga
Tanda dan Gejala yang terjadi :
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan Anda yang
dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke
arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim
yang membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi
perut dan dada).
Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu
sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan
merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut
biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh
bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema,
yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
h. Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium.

Gejala psikologis yang terjadi :


a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif).
h. Libido menurun

Asuhan Keperawatan pada ibu hamil trimester ketiga


DIAGNOSA NOC NIC
NANDA
Trimester III : Pengontrolan cemas Pengurangan cemas
Klien diharapkan mampu : Aktivitas :
Cemas  Monitor intensitas  Menggunakan pendekatan yang
cemasnya tenang
 Berusaha mencar informasi  Menjelaskan semua prosedur,
untuk menurunkan cemas termasuk sensasi mungkin dialami
 Koping saat situasi stres selama prosedur
 Mnggunakan teknik  Berusahalah untuk memahami
reelaksasi untuk perspektif pasien dari situasi
menurunkan cemas streesful
 Monitor durasi cemas  Memberikan informasi faktual
 Monitor persepsi sensori tentang diagnosis, pengobatan dan
 Memelihara pola tidur prognosis
adekuat  Menetapkan dengan pasien untuk
 Monitor manifestasi fisik mempromosikan keselamatan dan
terhadap cemas mengurangi rasa takut

 Monitor manifestasi yang  Menyediakan objek yang bias


sering terjadi ketika cemas membuat pasien nyaman

 Kontrol respn cemas  Mendorong aktivitas yang tidak


kompetitif, yang sesuai
 Mendengarkan dengan perhatian
 Memperkuat perilaku
 Menciptakan suasana untuk
memfasilitasi percaya
 Mendorong verbalisasi perasaan,
persepsi, dan ketakutan
 Mengidentifikasi ketika tingkat
perubahan kecemasan
 Menyediakan aktivitas pengalihan
diarahkan pengurangan
ketegangan
 Membantu pasien
mengidentifikasi situasi
Kontrol rangsangan, yang sesuai
untuk kebutuhan patien
 Mendukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang
sesuai
Instruksikan pasien pada
penggunaan teknik relaksasi
 Memberi obat untuk mengurangi
kecemasan, yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA

Adriaansz, G. 2008. Asuhan antenatal jaringan Nasional Pelatihan klinik : Kesehatan


Reproduksi
Bobak , lawdenik.j 2004 . Buku Ajaran keperawatan maternitas.Jakarta :EGC
Hamilton, PM.1995 . Dasar-dasar Keperawatan Maternitas.Jakarta :EGC
Heardman, T. Heathr. et all. 2009. “ NANDA Iternasional Nursing Diagnosa
Defenition and Classification 2009-2011. Wst Sussex. Jhon wiley 2 sons ltd.
Orshan, Susan A. 2008. Maternity, Newborn, and Women’s Health Nursing.
Philadelphia : Lippincott Williams and Wilkins
Purwaningsih, Wahyu dan Siti Fatmawati. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta : Nuha Medika
Johson, M. et all. 2009. “Nursing Outcomes Classification ( NOC )”. Missaori
Mosby. Inc.
Mc. Doskey. J. et all. 1996. “Nursing Interventions (NIC)”. St Louis, Mosby Year
book. Inc.
MAKALAH
NUTRISI IBU DAN JANIN

Disusun Oleh :
3. DIAH AYU SITI YULIANTI
4. EKO DIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGSUS S1 KEPERAWATAN BLORA
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan
masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama dengan
ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui
pola makan yang baik dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan yang
bervariasi (Purwita Sari, 2009).
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana
para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil,
agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam
keadaan yang baik dan selama hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi
yang seimbang untuk peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap
mempertahankan zat gizi ibu hamil seperti tambahan protein minimal seperti zat besi,
kalsium, vitamin, asam folat dan energi (Ramayulis, 2009).
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan
masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat
mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan keguguran, abortus, cacat
bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi
dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting
dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil (Zulhaida. Com, 2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
di kandungnya, bila makan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan
lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula.
Keadaan ini dapat mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau
bahkan bayi baru lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan
kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklamasi.
Pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang terpenting pada masa kehamilan.
Dengan mendapatkan gizi yang seimbang dan baik, ibu hamil dapat mengurangi
resiko ksehatan pada janin dan sang ibu. Oleh karena itu, memperhatikan asupan
makanan dan juga nutrisi sangat penting dilakukan oleh ibu hamil maupun
keluarganya.
Menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil sangat di perlukan agar kondisi
ibu dan janin tetap sehat dengan memberikan makanan yang cukup mengandung
karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga. Dan sebagai sumber zat
pembangun protein mendapatkan tambahan minimal zat besi, kalsium, vitamin, asam
folat dan energi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah dan menambah pengetahuan mahasiswa
tentang pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang pada saat kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang gizi pada saat kehamilan
b. Untuk mengetahui pengetahuan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada
saat kehamilan
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor dan dampak kekurangan
gizi pada ibu hamil
d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang menu atau makanan yang harus
dikonsumsi pada saat hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan. Pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena
itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4
bulan yang cukup mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan,
ASI merupakan satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh
kembang bayi secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan
terutama pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang banyak
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan saah satu zat gizi pada jenis makanan
akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain, sehingga makanan yang
beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur bagi ibu hamil serta janin yang ada dalam
kandungannya.

B. Makanan dan Gizi Seimbang bagi Ibu hamil


Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung
karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan
meningkat selama ibu hamil, namun tidak smua kebutuhan nutrisi meningkat secara
propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalm pengaturan
menu selama hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
pada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya
dan janin yang di kandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut
rontok dan lain-lain (Purwita Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini
akan mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir
akan meninggal dunia. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama,
pendarahan, infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan.
Sebaliknya makanan yang berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang
berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (
keeracunan kehamilan ). Dan bila makan ibu kurang, kemudian di perbaiki setelah
bayi lahir kekurangan yang di alami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya di perbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam
ketersediaan asam lemak esensial pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam
lemak seperti :
1. Asam lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari
eikosapentaenoat (EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA). Asm lemak Omega 3
pada ibu hamil dan menyusui ini berfungsi mempengaruhi membran sel-sel
syaraf, mempengaruhi fungsi otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta
dan fetus, mencegah asterosklerosis dan penyakait jantung koroner serta
penyembuahan penyakit nefritis dan arthritis.
2. Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang didalam tubuh
dikonversi menjadi asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu
pertumbuhan dan janin bayi serta kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan
masa terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu
terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak
hamil, namun kualitas dan kuantitasnya di tingkatkan melalui pola makan dengan
kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah
menu seimbang dengan jenis bevariasi.
WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi
pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat
perhatian dari berbagai komite di seluruh negara. Di negara berkembang termasuk
indonesia masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan yang utama dan
merupakan penyebab kematian ibu tidak dapat di pungkiri lagi dari masa kehamilan
meenjadi saat yang paling berbahaya dalam hidupnya (Derekam,2005)
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi
sekitar 23% secara umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil tersebut adalah
menkonsumsi makanan yang tidak terpenuhi oleh syarat gizi yang di anjurkan, dengan
adanya jarak kehamilan dan persalinan yang berdekatan pada ibu hamil dengan
tingkat pendidikan serta pengetahuan yang kurang akan menyebabkan tingkat
kematian pada ibu meenjadi tingggi (www.info, kes.com, 2007).
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan
atau menu makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan,
serta makanan yang sudah tidak segar.
2. Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang
ada dalam kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3. Hidangan yang tersusundari bahan makanan bergizi
4. Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan
membeli dan memilih makanan yang segar dan bergizi
5. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool,
kubis dan lain-lain
6. Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan laiin-lain.
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari
menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu
makanan selama hamil.

contoh menu sehari pada ibu hamil.


Bahan makanan Porsi hidangan sehari jenis hidangan
Nasi 5 + 1 porsi Makanan pagi : nasi 1,5 porsi (150
Sayuran 3 mangkuk gram) dengan ikan/daging 1
potong sedang (40 gram), tempe 2
Buah 4 potong potong sedang (50gram), sayur 1
mangkuk
Tempe 3 potong dan buah 1 potong sedang.
Daging 3 potong Makan selingan : susu 1 gelas dan buah
Susu 2 gelas 1 potong sedang
Makan siang : nasi 3 porsi (300 gram),
Minyak 5 sendok teh dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi.
Makan selingan : susu 1 gelas dan buah
1 potong
Makan malam : nasi 2,5 porsi (250
Gula D. sendok makan
gram), dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi/siang.
Makan selingan : susu 1 gelas

C. Nutrisi Pada Ibu Hamil


Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk
perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, kebutuhan akan zat makanan
harus selalu terpenuhi didalam tubuh ibu hamil karena janin memerlukan gizi untuk
perkembangannya.
Menurut Dr. Tina Wardani Wisesa, kehamilan sangatlah memiliki arti yang
sangat penting bagi kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhi kondisi
fisiologis dan kejiwaan. Dijelaskan, dalam masa kini akan terjadi penurunan nafsu
makan akibat faktor fisik maupun pisikis sering muncul diawal kehamilan. Untuk
mengatasi hal tersebut, sebaiknya ibu makan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Makanan yang dimakan hendaknya tidak kekurangan dan juga kelebihan.
Namun, yang pasti haruslah banyak mengandung gizi dan cukup mengandung vitamin
dan minralyang banyak diperlukan didalam tubuh ibu hamil. Kebutuhan gizi akan
terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada
saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun naik
turun denagan cepat. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang
sangat cepat, karena pada periode ini bayi memerlukan gizi untuk pengembangan otak
dan jaringan syaraf.
Hal yang harus diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat yaitu tetap
berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang dengan menghindari makanan
yang berkalori tinggi. Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu
hamil, karena kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yangg bisa
membahayakan janin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
1. Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
2. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas
setiap hari.
3. Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.
4. Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.
Kegunaan makanan pada ibu hamil
1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan untuk sang ibu sendiri
3. Agar luka-luka persalinan cepat sembuh
4. Guna untuk mengadakan cadangan untuk masa laktasi.

D. Faktor yang mempengaruhi Gizi Ibu Hamil


1. Umur, Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yang dibutuhkan akan lebih
banyak
2. Berat badan, Berat badan lebih atau kurang dari berat badan rata-rata untuk umur
terteentu, merupakan faktor yang dapat menentukan jumlah zat makanan yang
harus di cukupi selama hamil.
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh di pertahankan pada 36,5-37°c yang digunakan untuk metabolisme
optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti lebih besar
pula masukan energi yang di perlukan.
4. Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat Gizi dalam makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai
peranan yang penting. Faktor yang mempengaruhi perencanan dan penyusunan
makanan yang sehat dan seimbang bagi ibu hamil yaitu kemampuan keluarga
dalam membeli makanan serta pengetahuan tentang gizi. Dengan demikain, tubuh
ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi dari makanan sehari-hari.
5. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keeluarga dari pada
saat ibu hamil. ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamiannya minimal empat
kali selama kehamilan.
6. Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakain banyak energi yang di
butuhkan oleh tubuh.
7. Status kesehatan, Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus
diperhatiakn.
8. Status ekonomi
Status ekonomi maupuun sosial mempengaruhi terhadap pemilihan makanan

TRIMESTER PERTAMA PADA USIA KEHAMILAN -3 BULAN


1. Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya
2. Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk
pertumbuhan janin belum banyak
3. Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
4. Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalh kurang nafsu makan,
mual, pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh aneh, mual muntah dan lain-lain
5. Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalahh makan
berupa makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tetapi sering
6. Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering fdan segar seperti roti
panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar seperti sari buah.
TRIMESTER KEDUA PADA USIA 4-6 BULAN DAN KETIGA PADA USIA 7-9
BULAN
1. Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini
2. 50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
3. Nafsu makan meningkat
4. Pada masa ini penambahan zat gula diperlukan untukk memelihara kesehatan
yang baik.

E. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil


Dampak yang akan terjadi jika ibu mengalami kekurangan gizi saat hamil bisa
menyebabkan seperti :
1. Anemia gizi besi
Kekurangn zat besi banyak terdapat di indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan
agar menkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi
seperti hati ayam dan lain-lain
2. Kenaikan berat badan yang rendah selama hamil
Di negara maju rata-rata kenaiakn berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu
hamil kurang gizi kenaikan berad badan hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi
BBLR. Tetapi, bedasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa
ternyata penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi
berat badan janin, kareena ada klanya ibu yaang penambahan berat badannya
cukup ternyata berar badan janinnya masih berkurang dan ada juga ibu yang
penambahan berat badannya kurang selama kehamilan tetapi janinnya sesuai.
3. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)
Hipermisis Garvidarum meruupakan komplikasi dari kehamilan yang
menyyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga
menggangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan, Ini juga
bisa menyeebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga memerlukan penangan yang
khusus. Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat
kebutuhan gizi janin belum terlalau besar.

F. Kebutuhan Gizi pada ibu hamil


1. Kebutuhan energy
Kebutuhan energi pada ibu hamil tergantung pada BB seblum hamil dan
pertambahan BB selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal
metabolisme dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II dan III.
Direkomendasikan penambahan jumlah kalori sebesar 285-300 kalori perhari
dibanding saat tidak hamil. berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan
dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum
hamil.
Pada trimester I energi masih sedikit di butuhkan, pada trimester II energi di
butuhkan untuk penambahan darah, perkembangaan uterus, pertumbuhan massa
mammae atau payudara, dan penimbunan lemak. Sedangkan pada trumester III
energi di butuhkan untuk pertumbuhan janin dan plaseta.
2. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan
payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari
protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani seperti daging,
ikan, unggas, telur, kerang yang banyak memiliki nilai biologgi tinggi serta
sumber energi nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Tambahan protein
yang dipelukan selama kehamilan sebanyak12 gr/hari.
3. Karbonhidrat
Karbonhidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang
dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama
dalam kandungan membutuhkan karbonhidrat sebagai sumber kalori utama.
Selain mengandung vitamin dan mineral, karbonhidrat juga meningkatkan asupan
serat serta untuk menceggah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan
wasir.
4. Vitamin dan Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding
sebelum hamil. ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin
serta proses diferensiasi sel. Tak Cuma itu, tambbahan zat gizi lain yang penting
juga dibutuhkan untuk mmembantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1,
vitamin B2, niasin, dan asam patotenat. Vitamin B6 dan vitamin B12 diperlukaan
untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah, sedangkan vitamin B6 juga
berperan penting dalam metabolissme asam amino.
Kebutuhhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu
juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat
besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat penting untuk
pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk meminimalkan peluang
terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat dibandingkan saat hamil.
Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :
a. Asam folat dan Vitamin B12 (Sinokobalamin) yang berfungsi untuk
mencegah anemia megaloblastik serta mengurangi resiko defek tabung
neural jika dikonsumsi sebelum dan seelama 6 minggu kehamian.
b. Vitamin B6 (Prtdoksin) yang penting untuk pembuatan asam amino
dalam tubuh serta untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu
hamil.
c. Vitamin C (Asam Askorbat), jika kekurangan vitamin C dapat
mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban pecah dini (KPD).
Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran,
sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah serta kebutuhan
yang diperlukan 10 mg/harilebih tinggi dari ibu tidak hamil.
d. Vitamin A yang berfungsi untuk pertumbuhan sel jaringan,
pertumbuhan gigi, dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit,
rambut serta mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan dapat
mngakibatkan cacat tulang wajah, kepala dan otak serta jantung.
Kebutuhan yang diperlukan 200 RE/hari lebbih tinggi dari pada ibu
tidak hamil.
e. Vitamin D selama kehamilan dapat mencegah hipokalsemia, membantu
penyerapan kalsium dan fosfor serta mineralisasi tulang dan gigi.
Banyak terdapat pada kuning telur dan susu.
f. Vitamin E yang berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan
integrasi sel darah merah, dan dianjurkan mengkonsumsi melebihi 2
mg/hari.
g. Vitamin K bila kekurangan dapat mengakibatkan gangguan pendarahan
pada bayi.
h. Kalsium (Ca) sebagian besar digunakan untuk perkembangan tulang
dan janin yang banyak terdapat pada produk susu, ikan ,kacang-
kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau dengan jumlah
konsumsi yang dianjurkanpada ibu hamil sebanyak 900-1200 mg/hari.
i. Fosfor berfunggsi pada pembentukan rangka dan gigi janin serta
kennaikan metabolisme kalsium ibu.
j. Zat besi (Fe) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
k. Seng (Zn) kadar Zn yang dibutuuhkan pada ibu hamil sebanyak 20
mg/hari.
l. Fluor dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, bila kurang dari
kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna dan jika berlebih warna dan
struktur gigi tidak normal.
m. Yodium dapat mengakibatkan kretinisme,jika kekurangan terjadi
kemudian perumbuhan anak akan terhambat dan dibutuhkan sebanyak
25 ug/hari.
n. Natrium memegang peranan penting dalam metabolisme air dan
bersifat mengikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi
keseimbangan cairan pada ibu hamil. natrium pada ibbu hamil
bertambah sekitar 3,3 gr/minggu sehingga ibu hamil cenderung
menderita edema.
Kebutuhan makanan ibu hamil perhari

Jenis makanan
Jumlah yang dibutuhkan Jenis zat gizi

10 porsi nasi/pengganti
Sumber zat tenaga
G. Sendok makangula karbonhidrat
(karbonhidrat)
4 sendok makan minyak goreng
7 porsi terdiri dari
Sumber zat
2 potong ikan/daging @50gr
pembangun dan Protein dan vitamin
H. potong tempe/tahu, @50-70 gr
mineral
1 porsi kacang hijau/merah
7 porsi terdiri dari :
I. porsi sayuran berwarna @ 100
Sumber zat pengatur Vitamin dan mineral
gr
3 porsi buah-buhan @ 100 grm
Karbonhidrat, lemak,
suhu 2-3 gelas protein, vitamin dan
mineral

G. Tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul,2004)


1. Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh
2. Postur tegak, tungkai dan lengan lurus
3. Pencernaan nafsu makan baik
4. Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia
5. Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
6. Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil
7. Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat
8. Tungkai kaki tidak bengkak, normal.
9. Keadaan umum Responsive dan gesit
10. Rambut menkilat, kuat, tidak mudah rontok, kulit kepala normal
11. Kulit licin, lembab dan segar
12. Muka dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar
13. Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
14. Mulut tidak ada luka, selaput merah
15. Gusi merah normal, tidak ada pendarahan
16. Lidah merah norrmal. Licin tidak ada luka
17. Gigi tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan, lurus
dagu normal.
18. Mata bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan
19. Kelenjar tidak ada pendarahan dan pembesaran
20. Kuku keras dan kemerahan

H. Status Gizi Bagi Ibu Hamil


Status gizi pada ibu hamil pada waktu pertumbuhan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Berat badan ibu hamil harus
memadai, bertambah sesuai umur kehamilan. Hal ini di karenakan berat badan yang
bertambah normal akan menghasilkan bayi yang normal juga.
Kekurangan asupan pada trimester 1 dapat menyebabkan Hiperemisis
garvidarum, kelahiran prematur, kematian janin, kegugurandan kelainan pada sistem
saraf pusat. Sedangkan pada trismeter II dan III dapat mengakibatkan pertumbuhan
dan perkembangan
Janin terganggu, berat badan bayi lahir rendah. Selain itu, juga akan berakibat
terjadi gangguan kekuatan rahim saat persalinan dan pendarahan post partum.

Penambahan berat badan status gizi ibu sebelum hamil


Penambahan berat
Katagori berat (BMI) Total kenaikan BB (kg)
TM 1 (kg) TM 11 (kg)
Normal (BMI 19,8-
12,5-3 2,3 0,49
26)
Kurus (BMI <19,8) 11,5-16 1,6 0,44

Lebih 7-11,6 0,9 0,3

Obesitas(BMI >19,8) 6 - -

I. Zat-Zat Nutrisi yang tidak dianjurkan pada Kehamilan


Tidak semua vitamin bisa diberikan pada ibu hamil. Dosis tinggi vitamin
merupakan penyalahgunaan nutrisi yang dapat dikategorikan sebagai jenis mode
manipulasi diet. Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dapat dikonsumsi
dalam jumlah yang berlebihan karena mudah diekskresikan dalam urin. Namun, tidak
demikian pada vitamin yang larut lemak seperti vitamin A. Terdapat hubungan
antara dosis tinggi vitamin A dengan cacat lahir bawaan. Meskipun dosis teratogenik
minimum pada manusia belum diidentifikasi, namun sedikitnya dosis vitamin
A 10.000 IU per haridapat mengakibatkan hal tersebut. Adapun yang aman
dikonsumsi adalah beta-karotenyang merupakan provitamin vitamin A tetapi tidak
menghasilkan toksisitas yang samadengan vitamin A.
Kafein terkandung dalam berbagai bahan makanan seperti kopi, teh, cokelat,
dan minuman cola. Sebuah zat alami, ini adalah yang paling banyak digunakan Satu-
satunya bukti untuk efek teratogenik kafein hanya berasal dari studi hewan
menggunakan dosis yang inkompatibel dengan yang dikonsumsi manusi. Beberapa
studi manusia yang besar telah gagal untuk menunjukkan bahwa kafein memiliki efek
merusak pada janin, bila tertelan dalam jumlah rendah. Namun demikian, konsumsi
kafein pada kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran. Adapun dosis
yang membahayakan adalah setara dengan tiga cangkir kopi. Efek maternal kafein
termasuk insomnia, gangguan pencernaan asam, refluks, dan frekuensi kencing
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa makanan dan
Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak
sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil,
namun tidak semua kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang simbang untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan kebutuhan zat
gizi ibu. Jika ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik
pada ibu maupaun pada janin yang dikandungnya. kekurangan gizi juga akan
memgakibatkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi rendah.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa
yang telah disampaikan dalam makalah ini guna untuk meningkatkan makanan dan
gizi seimbang untuk ibu hamil agar dapat mengurangi tingkat kematian pada ibu dan
janin yang dikandungnya.
B. Saran
1. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan
berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan
agar dapat mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.
2. Bagi ibu hamil agar rajin menmeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1
bulan sekali) untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga dengan cara
menimbangs badan.
3. Ibu hamil sebaiknya selalu mengkonsumsi setidaknya dua gelas susu sehari atau
santaplah hasil produksi ternak lainnya.
4. Bagi ibu hamil sebaiknya makan makanan yang benar-benar bergizi agar ibu dan
janinnya selalu sehat.
5. Sebaiknya ibu hamil segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat jika terjadi
tanda-tanda komplikasi kehamilan agar dapat segera memperoleh penanganan.
DAFTAR PUSTAKA

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta:2005.


Almatsier, S. Perinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit: PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta:
2006.
Sediaoetama, Drs. Ahmad Djaeni. Ilmu Gizi. Penerbit : Dian Rakyat. Jakarta : 2006.
Kartasapoerta, Drs. G. Ilmu Gizi. Penerbit : Rineka Cipta. Jakarta : 2003.
http//www.google.com//gizi buruk//2008.
Sumber:www.indokini.com/kesehatan/kes1023.shtml
http : //www.ibu hamil. Com / lihat artikel
http://www.padusi.com/ani/files/article/gizi_seimbang_sesuai_dengan_keadaan_ekonomi.
asp
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

You might also like