You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Ilmu Investasi di Dunia Pertambangan

Dalam sejarah industri mineral, terdapat kesalahpahaman antara individu di

bidang Geologi, Tambang, Metalurgi, dan Keuangan tentang tahapan evaluasi mineral.

Karena setiap individu hanya mengkonsentrasikan diri pada bidangnya masing-masing,

maka hal mendasar dari evaluasi tambang terlupakan. Seharusnya digalang kerja

sama antar individu yang saling terkait ini untuk menciptakan dasar evaluasi untuk

suatu proyek dengan baik dan sistematis.

Peranan seorang insinyur tambang dalam suatu analisis investasi proyek

adalah memberikan pendapat teknikal dan informasi tentang parameter yang

berhubungan dengan desain, metode ekstraksi, biaya produksi, recovery, laju

penambangan, dan informasi tentang variabel lainnya. Analisis teknik ini akan

berguna bagi proyek bila dilengkapi dengan analisis finansial. Karena analisis

kelayakan tambang adalah suatu proses iterative antar variabel utamanya, yang

terdiri dari cadangan mineral (ore reserves), skala tambang (mine size), biaya

produksi (cost production) dan kadar batas pulang pokoknya (cut off grade).

Gambar di bawah ini memperlihatkan proses iteratif analisis kelayakan tambang

(Gentry & O’Neil, 1984).

Cadangan Mineral

Perhitungan Cut Off Grade Penentuan Skala Tambang

Estimasi Biaya Produksi

Proses Iteratif Analisis Kelayakan Tambang

jamalboegis@yahoo.com
Variabel-variabel di atas akan selalu berubah setiap saat, dan

seorang analis yang baik harus selalu menyesuaikan perubahan tersebut

dengan variabel lainnya dan memperhatikan pengaruhnya terhadap hasil

analisis keuangan. Proses iteratif ini harus dilakukan berulang kali sampai

diperoleh hasil yang paling ekonomis dan menguntungkan untuk proyek.

1.2. Karakteristik Industri Pertambangan

Meskipun industri pertambangan merupakan bagian dari dunia industri

umum tetapi terdapat karakteristik khusus dari investasi pada industri

pertambanganyang berbeda dengan industri lainnya. Pemahaman tentang

karakteristik khusus ini penting untuk melakukan analisis kelayakan suatu proyek

tambang. Beberapa karakteristik tersebut adalah (Stermole & Stermole, 1996):

a. Modal Besar

Besarnya modal yang dibutuhkan untuk industri tambang bervariasi, tergantung

dari jenis bahan tambang, metode penambangan, skala penambangan, lokasi dan

parameter lainnya.

b. Periode Para Produksi yang Panjang

Lama periode pra produksi tergantung dari metode penambangan, metode

pengolahan, ukuran dan letak deposit, kompleksitas operasi, dan kendala

lingkungan. Periode pra produksi ini berkisar antara 3 – 12 tahun. Periode pra

produksi yang panjang akan berdampak terhadap besar modal yang dibutuhkan

dan terhadap tingkat pengembalian modal.

c. Beresiko Tinggi

Disamping resiko yang berhubungan dengan kebutuhan modal yang besar serta

masa pra produksi yang lama, terdapat resiko lain yang mempengaruhi

keputusan investasi pada industri tambang, yaitu : resiko geologi, resiko

engineering dan konstruksi, reiko ekonomi, resiko politik, dan resiko pasar

mineral.

jamalboegis@yahoo.com
d. Sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui (nonrenewable resources)

Implikasi dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ini terhadap

industri tambang adalah bahwa pendapatan utama perusahaan yang diperoleh

dari penjualan bahan tambang, dan mengakibatkan umur tambang tergantung

dari jumlah cadangan dan tingkat produksi sehingga dibutuhkan eksplorasi

kontinyu untuk menemukan deposit baru.

e. Mendorong pertumbuhan ekonomi

Dikarenakan letak aktivitas penambangan banyak terdapat di daerah terpencil,

hal ini akan dapat memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekonomi

masyarakat setempat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di

daerah tersebut.

f. Dampak terhadap lingkungan

Kegiatan eksploitasi bahan tambang akan mengubah bentang alam sehingga

berdampak buruk terhadap keadaan lingkungan. Oleh karena itu tingkat

kepedulian industri tambang terhadap lingkungan harus tinggi. Reklamasi

merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan

penambangan dan pengolahan.

g. Sifat indestructibility of product

Konsekuensi dari sifat ini adalah munculnya pasar sekunder dan dapat

mengurangi prosentase kebutuhan akan bijih/bahan tambang. Daur ulang logam

sering dipertimbangkan lebih menguntungkan dibandingkan menambang bijih

untuk dijadikan logam.

1.3. Fungsi Ilmu Investasi

Tujuan dilakukannya investasi adalah untuk memperoleh nilai

lebih/keuntungan di masa depan dari modal yang diinvestasikan. Modal yang

dimaksud dapat berupa uang, barang modal, tanah, bangunan, teknologi, ataupun

sesuatu yang tidak riil, misalnya hak paten atau kemampuan manajerial. Dalam

jamalboegis@yahoo.com
bidang pertambangan, kapital umumnya berupa deposit bahan tambang dan modal.

Menurut ekonom Adam Smith, investasi kapital merupakan investasi utama yang

banyak dilakukan oleh individu ataupun perusahaan dalam rangka meningkatkan

tingkat perekonomian mereka. Dan hal ini berlangsung sejak dulu sampai sekarang.

Keputusan investasi modal akan mempunyai dampak jangka pendek dan

jangka panjang bagi kelangsungan perusahaan untuk dapat berkompetisi ataupun

untuk tetap berproduksi. Keputusan investasi yang salah tidak saja dapat

mengurangi keuntungan perusahaan tetapi juga dapat menghentikan kegiatan

perusahaan sama sekali. Keputusan investasi modal mempunyai dua bentuk tindakan

utama, yaitu :

1. mengalokasikan sejumlah modal untuk investasi proyek tertentu atau untuk

menyediakan asset produksi.

2. memperoleh sejumlah modal untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Menurut Peter Drucker (Stermole & Stermole, 1996) terdapat lima langkah

penting dalam pengambilan keputusan investasi, yaitu :

a. mendefinisikan masalah

b. menganalisa masalah

c. mengembangkan alternatif solusi

d. memutuskan solusi yang terbaik

e. mengubah keputusan menjadi tindakan yang efektif

Analisis investasi yang dilakukan terdiri dari tiga klasifikasi, yaitu :

1. Analisis ekonomi

Evaluasi terhadap kemakmuran relatif dari situasi-situasi investasi dari sudut

pandang laba dan ongkos.

2. Analisis finansial

Evaluasi terhadap bagaimana cara pendanaan terhadap investasi yang diusulkan.

Terdapat beberapa alternatif metode untuk pendanaan, di antaranya adalah

jamalboegis@yahoo.com
dengan dana pribadi atau perusahaan, meminjam dari bank, atau menawarkan

saham pada publik.

3. Analisis intangible

Evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi investasi tetapi sukar

diukur secara kuantitatif. Contoh faktor intangible antara lain perijinan,

pertimbangan keamanan, opini publik, pertimbangan politik, faktor ekologi dan

lingkungan, dan ketidakpastian kondisi peraturan pajak.

Ketiga jenis analisis ini mutlak harus dilakukan, karena sering terjadi suatu

alternatif yang hasil analisis ekonominya baik, ternyata tidak cukup baik dilihat dari

analisis finansial dan intangible-nya. Sebagai contoh, suatu proyek ditolak dari

analisis finansial bila dana internalnya tidak mencukupi untuk membiayai proyek dan

juga tidak dapat memperoleh pinjaman dana dari luar dengan tingkat bunga yang

sesuai. Faktor intangible yang dapat mengakibatkan suatu proyek ditolak secara

analisis ekonomi pada umumnya adalah karena opini publik dan masalah polusi udara,

tanah, dan air. Karenanya pengaruh analisis finansial dan intangible terhadap analisis

ekonomi harus diperhatikan secara seksama karena analisis-analisis tersebut

mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pemilihan alternatif investasi.

Di dalam buku-buku dan literatur sering kali ditemukan kekeliruan tentang

pengertian dan definisi dari finansial dan ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan

kekeliruan dan kesalahan dalam pengambilan keputusan investasi. Maka perlu

ditekankan kembali bahwa finansial yang berasal dari kata finance mempunyai ari

sebagai studi yang mempelajari bagaimana sejumlah uang di masa sekarang

dikonversikan pada masa yang akan datang. Analisis finansial terbagi lagi menjadi

tiga pengambilan keputusan penting yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan,

yaitu :

a. Keputusan deviden

b. Keputusan keuangan

c. Keputusan investasi

jamalboegis@yahoo.com
Ketiga keputusan ini saling terkait satu sama lain dan mempengaruhi analisis

investasi secara keseluruhan. Sedangkan analisis ekonomi mempunyai pengertian

sebagai studi evaluasi terhadap keuntungan dari alternatif proyek. Pengertian

terhadap terminology kata-kata tersebut merupakan konsep dasar untuk memahami

hubungan berbagai faktor dengan transaksi aliran kas, waktu, pendapatan dan

resiko.

jamalboegis@yahoo.com

You might also like